Buat teman – teman yang sedang mendengarkan podcast ini, semoga kalian dalam keadaan
baik baik dan pastikan kalian mendengarkan dengan rileks santai karena disini ada sebuah
pembahasan yang menarik. Sebelumnya aku mau tanya ini, kalian pernah engga sih?
Memikirkan sesuatu hal secara berlebihan, padahal sesuatu yang kalian pikirkan itu belum
terjadi atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Pemikiran secara berlebihan tersebut bisa di
sebut dengan sitilah overthinking. Mari kita diskusikan bersama, apa itu overthinking dan
(intro)
yaitu berasal dari bahasa Inggris yang bisa kita artikan bahwa over berlebih dan thingking
adalah berpikir, atau secara istilah overthinking adalah berpikir secara berlebihan,
memikirkan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi atau belum terjadi, mengkhawatirkan
sesuatu yang sebenarnya tidak ada atau belum ada. Misalnya teman teman berpikiran
tentang kejadian di masa lalu ini kejadian yang tidak diulang lagi, “coba aja waktu ujian
nasional nilainya bagus pasti aku masuk di sekolah favorit yang bagus dan teman
temannya seru asyik”. Biasanya overthinking terjadi pada diri kita sebagai respons dari
apa yang terjadi di sekitar kita. misal nih disaat sedang nongkrong sama teman teman,
terus salah satu dari temene kalian ada yang ngomong “eh wajah kamu kok berminyak,
banyak jerawat lagi” terus kita langsung itu berpikir “oh jangan – jangan gara – gara
sering makan yang berminyak ni” atau “gara – gara ga pakai skincare ini makanya
wajahku ga glowing” “pantesan like di instagram ku dikit, upload tiktok ga pernah fyp”
dan seterusnya. Itu merupakan sebuah respon yang terjadi disekitar kita, padahal apa yang
terjadi disekitar kita bukan berada pada kontrol teman – teman. dari kejadian kejadian
seperti itu, akhirnya masuk tuh kedalam otak kita, jadi kita pikirkan terus menerus
sehingga kita ngerasa apa yang kita lakukan apa yang terjadi pada diri kita itu buruk,
karena realita ga sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Akhirnya jadi overthinking deh.
(intro)
memikirkan sesuatu hal yang berlebihan?apakah ada ciri yang lain? Tentu tidak, ada
beberapa ciri sesorang bisa dikatakan overthinking menurut ..... pertama adalah kualitas
tidur kita mulai terganggu kita tidur dan mengistirahatkan diri lebih dari 8 jam sehari Tapi
waktu bangun kita merasa capek. Kemudian yang kedua adalah kita sulit menyelesaikan
masalah yang ada, logikanya gini teman-teman gimana masalah mau selesai kalau fokus
kita bukan pada solusi namun pada masalah yang terus kita putar-putar. Yang ketiga kita
tidak fokus. Lalu yang keempat adalah kita takut untuk mengambil keputusan karena
banyak hal yang kita khawatirkan, dari semua asumsi kita ada respon yang berlebihan
alhasil saat kita akan mengambil keputusan kita, jadi kita nggak pede dengan diri kita
sendiri karna kita nggak yakin dengan kemampuan. Tapi teman – teman tidak usah
khawatir kalo sedang berada dalam fase ini, teman-teman yang sedang dalam fase ini
adalah termasuk individu yang mulai belajar dewasa yang mulai memikirkan dampak dari
apa yang dipikirkan serta konsekuensi dari pilihan sebuah sikap. Hanya mereka yang
mulai belajar dewasa yang berpikir tentang dirinya sendiri dan orang lain, dan hanya
mereka yang benar-benar dewasa yang pada akhirnya mau menerima dan fokus pada
penyelesaian tentang apa yang bisa dilakukan. Jadi teman – teman tidak sendiri banyak
orang di luar sana yang juga mengalami hal yang sama dan tak sedikit teman – teman
(intro)
Pasti teman teman ingin tanya “bagaimana sih biar ga overthingking?”
Nah, manusia itu memiliki energi-energi di tubuh dan pikirannya teman-teman, yang bisa
kita lakukan pertama adalah energi energi itu harus disalurkan karena energi itu mengalir
temen-teman misalkan senang, sedih, kecewa, atau marah. Lalu penyaluran energi itu
kemana teman-teman?”
Oke.. untuk penyaluran energi tersebut bisa disesuaikan dengan karakter teman-teman.
Misalnya orang yang ekstrovert tentu akan sangat senang ngobrol dengan yang lain karena
disitu energi dia mengalir. Berbeda dengan orang yang introvert, mereka punya caranya
sendiri bisa jadi dengan menyendiri menenangkan pikiran dalam kamar atau sekedar
menghabiskan waktu dengan hal yang dia suka seperti nonton film, mancing, atau fitnes.
Mungkin dengan cara-cara kayak gitu adalah cara yang paling tepat bagi mereka, jadi
orang ekstrovert dan introvert itu bukan tentang baik buruk bukan tentang salah keduanya
ada positif dan negatifnya ini tentang seberapa kita kenal dengan diri kita dan saat kita
tahu karakter kita maka akan jauh lebih mudah untuk kita melepas energi. Kemudian yang
kedua adalah kita udah mulai mencoba menggunakan logika bukan lagi perasaan.
Memang awalnya berat karena kita harus mengakui dan menerima juga apa yang kadang-
kadang kita nggak mau. Aku nggak mau terima di Fase ini, aku butuh untuk cerita dengan
orang lain misal. Karena kadang-kadang kita memang butuh cerita ke orang yang
dipercaya, bisa orangtua kita atau sahabat kita. Namun jika teman-teman minta masukan
tapi enggak masuk, anggap saja itu hanya sebagai input proses dan mengelola informasi
Kemudian yang ketiga adalah fokus pada apa yang bisa kita kontrol teman-teman dari
masalah itu. Anggap saja meimikirkan masalah itu penting tapi lebih penting lagi
solusinya. Misal.. Oke saya tahun ini lulus masuk ke jenjang lanjut favorit saya, dan saya
harus mempersiapkan diri untuk itu. Dan dengan demikian kita bisa berdamai dengan
keadaan karena fokus pada solusi adalah satu-satunya cara untuk kita bisa melihat dari sisi
apa yang bisa kita tawarkan bukan siapa yang kita salahkan. Fokus pada apa yang bisa kita
Selanjutnya yang keempat adalah sekian banyak hal yang bisa kita tawarkan kita harus
bisa kita fokus pada hal yang bisa kita eksekusi, bukan yang hanya menjadi pada sebuah
rencana. Hal tersebut akan kembali mengendap pada pikiran yang bisa jadi ini akan
berbalik pada masalah overthinking tadi, kita balik lagi pada penyesalan karena dulu kita
tidak melakukan apa yang seharusnya kita lakukan dan tidak memaksimalkan kesempatan
yang kita punya. Jadi lakukan sekarang karena masa depan itu dibuat dari akumulasi
keputusan-keputusan kita sekarang. Nah kalau prosesnya tadi udah teman-teman lewatin
maka Sekarang saatnya nikmati proses hari esok, tapi kalau kita masih tidak ada sikap
dengan keputusan yang kita ambil atau yang kita pilih itu tandanya kita nggak
bertanggung jawab dengan keputusan kita sendiri. Kondisi kayak begini kalau di biarin
terus menerus akan jadi kembali ke masalah overthinking yang sudah kita bahas tadi.