Anda di halaman 1dari 6

Problem solving

Menurut Marzano (1988) problem solving merupakan salah satu bagian dari proses berpikir yang
berupa kemampuan untuk memecahkan sebuah persoalan. Problem solving merupakan salah satu
soft skill yang harus dimiliki seseorang.

Untuk mampu memecahkan masalah, orang harus bisa berpikir positif, logis dan sistematis.
Kemampuan ini juga berkaitan dengan soft skill lainnya, seperti kemampuan analisis, inovasi, kerja
sama tim, komunikasi dan pengambilan keputusan.

Terminologi problem solving digunakan secara ekstensif dalam psikologi kognitif, untuk
mendeksripsikan 'semua bentuk dari kesadaran/ pengertian/kognisi'.

Manfaat Problem Solving

1. Memperbaiki yang Rusak

Dalam hidup, kita pasti selalu menemui masalah, baik di rumah, sekolah, atau tempat kerja. Masalah
bisa saja membuat sesuatu menjadi rusak bahkan hancur. Misalnya masalah di perusahaan yang
mungkin bisa membuat bangkrut, atau masalah dengan teman yang membuat hubungan rusak.
Seseorang dengan kemampuan problem solving dapat memperbaiki sesuatu yang rusak menjadi
baik.

2. Kemampuan Manajemen Risiko

Menyelesaikan masalah biasanya diikuti dengan pertimbangan manajemen risiko. Sering kali
masalah memiliki banyak risiko yang harus dihitung agar dampak positif bisa lebih besar daripada
dampak negatifnya.

3. Stabilitas Emosi

Semakin sering orang menghadapi masalah dan berhasil menyelesaikannya, maka akan
mendapatkan kecerdasan emosional yang tinggi sehingga memperoleh stabilitas emosi.

4. Semakin Kreatif dan Kritis

Semakin beragam masalah yang kita tuntaskan, kita akan semakin kreatif. Sebab dalam proses
pemecahan masalah, kita dituntut mencari jalan dengan pemikiran kritis. Di situlah proses kreatif
akan tercipta.

5. Terampil Mengambil Keputusan

Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan seperti dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan.
Mungkin kita tak selalu mengambil keputusan secara tepat. Seiring banyaknya masalah yang
dihadapi, kita akan semakin terampil mengambil keputusan.

6. Memperluas Pengetahuan

Masalah akan menuntun kita pada pengetahuan-pengetahuan baru yang mungkin belum pernah kita
temui. Jika kita mau belajar dari masalah, tentu pengetahuan kita akan semakin luas. Pengetahuan
akan suatu masalah yang sudah kita kuasai pun dapat kita bagi kepada orang lain sehingga menjadi
lebih bermanfaat.
Proses Problem Solving

1. Definisi Masalah

Tahap paling pertama adalah mendefinisikan masalah. Anda harus mencari tahu, apa sebenarnya inti
dari masalah itu dan dari mana sumbernya. Misalnya ketika menghadapi masalah kinerja karyawan
yang menurun, Anda harus tahu apa penyebabnya. Untuk menelusuri ini mungkin tidak mudah,
tetapi harus dilakukan mendalam.

2. Identifikasi Masalah

Setelah mengetahui akar masalahnya, maka identifikasi dan petakan hal-hal yang berkaitan dengan
masalah itu, seperti dampak langsung dan tidak langsung, siapa saja yang terlibat. Misal pada
masalah di atas, ternyata diketahui penyebabnya ada beberapa hal, yaitu komunikasi yang kurang
efektif dan adanya konflik beberapa orang. Pada tahap ini, mungkin Anda harus memanggil
beberapa orang untuk dimintai keterangan.

3. Cari Alternatif Solusi

Dari hasil identifikasi, kita akan menemukan beberapa alternatif solusi. Beberapa solusi pada kasus
di atas misalnya melakukan rotasi pegawai, mengeluarkan pegawai yang menjadi sumber masalah,
melakukan kegiatan santai bersama, atau mungkin membuat peraturan baru.

4. Pilih Solusi Terbaik

Dari alternatif solusi yang muncul, Anda bisa memilih solusi terbaik. Pada tahap ini, Anda dituntut
bisa melakukan manajemen risiko dan mengambil keputusan yang tepat. Dalam kasus tadi, jika
masalahnya masih ringan mungkin bisa ditangani dengan melakukan kegiatan santai agar pikiran
seluruh pegawai kembali segar, baru kemudian diberi pemahaman agar konflik mereda dan kembali
bekerja seperti seharusnya.

5. Terapkan dan Evaluasi

Setelah memilih solusi yang dianggap terbaik, terapkan sesuai rencana. Setelah berjalan, lakukan
evaluasi apakah sudah efektif. Lakukan perbaikan-perbaikan lagi jika diperlukan.

Teori Problem Solving

Pemecahan masalah merupakan penilaian penilaian terhadap kemampuan spesifik individu untuk
memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan (Heppner dalam MacNair dan Elliot, 1992).
Neal dan Heppner menemukan bahwa orang yang mampu memecahkan masalah secara efektif
memiliki keterampilan sosial yang lebih baik dan tingkat kecemasan yang lebih rendah. Selain
memahami masalah, menemukan solusi atau penyelesaian yang ideal merupakan unsur penting
dalam penyelesaian masalah. Seperti yang dikatakan Solso (1995), pemecahan masalah adalah
memikirkan secara langsung suatu masalah tertentu, termasuk menanggapinya ketika masalah itu
muncul, sehingga ditemukan jalan yang tepat untuk mencapai tujuan. Trasmono, B. S.(2006).
Pemecahan masalah: Arti, definisi, dan variasi.

Metode Problem Solving

1.Brainstorming
Cara efektif untuk memecahkan masalah adalah brainstorming. Saat Anda bertukar pikiran, Anda
dan kolega Anda mencari solusi kreatif terhadap masalah. Metode ini mendorong semua orang yang
terlibat untuk mengkomunikasikan ide-idenya. Setelah ide-ide ini dikumpulkan, ide-ide tersebut
dapat digabungkan atau diproses untuk menciptakan solusi utama.

2. Six Thinking Hats

Dalam metode ini, Anda dan kolega Anda secara bergiliran mencoba mendekati suatu masalah dari
sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang yang digunakan adalah:

fakta dan data

Solusi kreatif, aspek positif dari solusi, aspek negatif dari solusi. Fakta-fakta ini memberi kita
dorongan dan dukungan untuk mencari solusi.

3. The 5 whys

Teknik pemecahan masalah lain yang dapat Anda gunakan dengan kolega Anda adalah pertanyaan
lima alasan. Metode ini hanya menyoroti masalah yang perlu dipecahkan. Selanjutnya, tanyakan
pada diri Anda dan tim Anda mengapa masalah tersebut terjadi. Kemudian tanyakan “mengapa”
lima kali lagi. Namun, pastikan untuk menjawab semua pertanyaan secara objektif. Ini akan
membantu Anda memahami masalah yang Anda hadapi.

4. Lightning decision jam

Dengan metode ini, Anda dan kolega Anda masing-masing menuliskan tantangan, kekhawatiran, dan
kesalahan dalam buku catatan kecil. Tim kemudian memilih masalah untuk dipecahkan,
mengarahkan mereka untuk melihat masalah dari sudut pandang baru. Hal ini memungkinkan Anda
dan tim Anda untuk menciptakan solusi terhadap masalah pilihan Anda. Cara ini juga memastikan
proses penyelesaian masalah terfokus dan teratur.

Tips Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

1. Tambah Pengetahuan

Untuk bisa memecahkan masalah dalam pekerjaan misalnya, diperlukan pengetahuan yang banyak
karena hal itu merupakan salah satu cara meningkatkan kemampuan problem solving.
Memperbanyak pengetahuan teknis dalam bidang pekerjaan yang digeluti tentu membuat lebih
mudah mengatasi masalah yang sedang dihadapi.

2. Ikut Terlibat dalam Pemecahan Masalah

Jika terjadi masalah di lingkaran Anda, cobalah ikut terlibat dalam memecahkan masalah. Anda
mungkin bisa ikut mengidentifikasi masalah dan memberikan saran solusi kepada pengambil
keputusan.

3. Sering Berdiskusi

Sering-seringlah berdiskusi dengan siapa pun. Diskusi tidak selalu formal, tetapi bisa juga mengobrol
dengan teman untuk membahas suatu masalah. Dengan berdiskusi, Anda akan mendapatkan
pandangan baru yang mungkin tidak Anda pikirkan. Hal ini mungkin bermanfaat suatu hari nanti.

4. Lakukan Aktivitas Kreatif


Banyak aktivitas kreatif yang bisa kita lakukan, misalnya menulis cerita, membuat lagu, membaca
buku, mendaur ulang barang, bermain musik, olahraga, dan bermain game dengan level bertingkat.

Mungkin aktivitas ini tidak berkaitan langsung dengan pemecahan masalah di dunia nyata, namun
otak kita akan mampu berpikir kreatif sehingga dapat menemukan solusi-solusi yang tak terpikirkan.

Contoh pengaplikasiannya

1. Analisis situasi

Solusi yang tepat tentu menyasar akar masalah. Oleh karena itu, kamu wajib tahu akar masalah ini
dulu.

Dalam tahap ini, kamu membutuhkan skill–skill seperti:

pengumpulan data

analisis data

analisis historis

Oleh karena itu, dalam konteks ini, kamu wajib mencari penyebab masalah di toko kue. Misalnya,
ternyata, mesin penggiling adonanmu rusak.

2. Buat daftar solusi

Tahap problem solving selanjutnya adalah mencari jalan keluar.

Tentu saja, tiap masalah punya jalan keluar yang beraneka ragam. Oleh karena itu, daftar dulu
berbagai kemungkinan solusi yang ada, ya!

Untuk melakukan tahap ini, kamu butuh kemampuan:

berpikir kreatif

perencanaan proyek

desain proyek

Untuk masalah di toko kue, alternatif solusinya adalah:

membeli mesin penggiling baru

mencoba memperbaiki mesin penggiling

tidak produksi roti sama sekali, buat bolu kukus saja

tidak produksi bolu kukus, tenaga dan waktu dipakai untuk membuat roti

membuat roti tanpa mesin penggiling

dan lain-lain

Apa pun yang kamu pikirkan, kumpulkan saja dulu menjadi satu.

Baca Juga: Mana yang Lebih Penting untuk Kariermu, Hard Skill atau Soft Skill?

3. Pilih solusi terbaik


Sudah menuliskan berbagai alternatif solusi? Sekarang, saatnya memilih yang terbaik di antara
pilihan itu.

Ingat, tiap pilihan punya konsekuensinya masing-masing. Terlebih lagi, kadang kala, kamu tak jadi
satu-satunya orang yang membuat keputusan.

Oleh karena itu, dalam tahap problem solving ini, kamu butuh skill:

analisis

diskusi

kerja sama

penentuan prioritas

Kita kembali lagi ke contoh pemecahan masalah toko kue. Misalnya, pada hari itu, ada pesanan 50
roti yang harus selesai hari ini.

Akhirnya, kamu memutuskan untuk mengurangi produksi bolu kukus. Ada tenaga ekstra untuk
membuat roti pesanan tanpa mesin penggiling.

Ingat, tiap masalah punya konteks yang berbeda-beda. Oleh karena itu, solusi terbaiknya juga
berbeda-beda.

Untuk memahami hal ini, Glints akan memberikan contoh tambahan. Misalnya, ternyata, roti yang
kemarin masih bersisa. Roti-roti itu juga sangat layak jual.

Kalau begitu, kamu tak perlu membuatnya lagi. Hari ini, fokuskan saja tenaga untuk mengukus bolu-
bolu.

Itulah mengapa, penting bagimu memahami konteks persoalan.

4. Rancang rencana

Sudah punya solusi, waktunya eksekusi. Dalam pelaksanaan ini, kamu membutuhkan kemampuan:

manajemen proyek

manajemen waktu

kolaborasi

Nah, saat mengurangi produksi bolu kukus, siapa saja yang dipindah ke produksi roti? Berapa waktu
yang dibutuhkan?

Karena tidak ada mesin, bekerja di dapur tentu menjadi lebih lelah. Kamu juga harus memikirkan
waktu istirahat pegawai.

Rencanakan semua ini matang-matang, ya! Dengan panduan yang jelas, solusi yang kamu buat tentu
bisa terlaksana dengan baik.

5. Evaluasi

Saat sudah selesai, coba lakukan evaluasi dari solusimu. Apakah jalan keluar itu sudah benar-benar
bekerja?

Dalam proses ini, skill yang kamu butuhkan antara lain:


analisis

komunikasi

pengumpulan data

https://www.detik.com/bali/berita/d-6561992/problem-solving-adalah-manfaat-proses-contoh-dan-
tips-meningkatkannya

https://www.ruangkerja.id/blog/problem-solving-adalah

https://core.ac.uk/download/pdf/234028813.pdf

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/17460/5/T1_802013052_Isi.pdf

Anda mungkin juga menyukai