COVER
Tetap/Tidak Ada Perubahan
LATAR BELAKANG
Tetap/Tidak Ada Perubahan
SASARAN
Tetap/Tidak Ada Perubahan
DASAR HUKUM
Tetap/Tidak Ada Perubahan
LOKASI KEGIATAN
Tetap/Tidak Ada Perubahan
1
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Kerangka Acuan Kerja
Remedial Bendungan Waerita di Pulau Flores 2021
Tua di Pulau Rote. Secara lebih detail, uraian lingkup pekerjaan pada mata
pembayaran utama dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
a) Remedial Bendungan
b) Penanganan Sedimentasi Bendungan
Detail lingkup dan jenis pekerjaan remedial bendungan ditunjukkan pada table
dibawah ini.
Tabel 1. Lingkup Kegiatan Remedial
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1, Mobilisasi dan Demobilisasi A.N.01-BWS 1,00 Ls
2, Papan Nama Proyek A.N.02-BWS 1,00 Ls
3, Pengukuran A.N.03-BWS 1,00 Ls
4, Pengadaan Rencana Keselamatan Kerja (K3) A.N.04-BWS 1,00 Ls
I. PEKERJAAN WADUK
Galian Sedimen Waduk
1, Galian sedimen, dengan alat berat excavator standard (kedalaman 0 -2 m diangkut T.06.b.6-BWS 60.000,00 M3
dg. Jarak kurang lebih 2 km termasuk meratakan & merapikan)
2, Galian sedimen, dengan alat berat excavator standard (kedalaman s/d 6 m diangkut T.06.b.7-BWS 113.791,84 M3
dg. Jarak kurang lebih 2 km termasuk meratakan & merapikan)
Lereng Hulu
1, Pembersihan dan Perapian Lereng T.01 330,00 M2
2, Pengadaan dan Pemasangan Perkuatan Lereng Dengan Block Beton (100 x 50 cm) - 330,00 M2
Lereng Hilir
1, Pembersihan semak dan rumput di Lereng Hilir T.01 1.210,00 m2
2, Pencabutan /Penebangan T anggul Pohon < 15 cm T.03 50,00 bh
3, Pengadaan dan Pemasangan Perkuatan Lereng Dengan Block Beton (100 x 50 cm) 330,00 M2
4, Pembuatan To Drain
- Galian Tanah Biasa T .06 92,40 M3
- Pasangan Batu P.01.c 66,00 M3
- Plesteran Aci P.05 198,00 M3
5, Pemasangan Pipa Perporasi Pipa PVC 1.5" - 10,00 M
6, Pembuatan Tangga T urun
- Pasangan Beton K.225 B.07.1-BWS 8,00 M3
- Pekerjaan bekisting B.23.b 30,00 M2
7, Pemasangan Handrail dan Dudukan
- Pasangan Beton K.225 B.07.1-BWS 2,30 M3
- Bekisting B.23.b 20,00 M2
2
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Kerangka Acuan Kerja
Remedial Bendungan Waerita di Pulau Flores 2021
IV. INTAKE
Perbaikan Pembangunan Inlet
1, Pekerjaan Bongkaran P.01.e 7,00 M3
2, Pengadaan dan Pemasangan Trashrack - 1,00 bh
3, Pekerjaan Beton K.225 B.07.1-BWS 34,00 M3
4, Pekerjaan Pembesian B.17 400,00 Kg
5, Pekerjaan Bekisting B.23.b 145,00 M2
V. HIDROMEKANIKAL
1, Pengadaan dan Pemasangan Pintu valve Ø 4" - 1,00 bh
2, Pengadaan dan Pemasangan flow Water meter Ø 4" - 1,00 bh
VIII INSTRUMENTASI
1, Patok Geser 8,00 bh
2, Pemasangan Pizometer dan Soill test Properti 3,00 bh
3, Pemasangan V-Notch 1,00 bh
I. FASILITAS PENUNJANG OP
Pembuatan Jalan Akses (Jalan Masuk Bendungan)
1, Pekerjaan Beton K225 B.07.1-BWS 1.000,00 M3
2, Pekerjaan Pembesian B.17 435,00 Kg
3, Pekerjaan Bekisting B.23.b 453,00 M2
3
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Kerangka Acuan Kerja
Remedial Bendungan Waerita di Pulau Flores 2021
MENJADI :
Ruang lingkup pekerjaan Remedial Bendungan Waerita di Pulau Flores berdasarkan
mata pembayarannya di bagi kedalam 2 lingkup utama yaitu: (I) Daftar Mata Pembayaran
Umum dan; (II) Daftar Mata Pembayaran Utama; (III) MataPembayaran Lainnya
Detail lingkup dan jenis pekerjaan remedial bendungan ditunjukkan pada table
dibawah ini.
4
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Kerangka Acuan Kerja
Remedial Bendungan Waerita di Pulau Flores 2021
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1, Mobilisasi dan Demobilisasi 1,00 Ls
2, Papan Nama Proyek 1,00 Ls
3, Pengukuran 1,00 Ls
4, Pengadaan Rencana Keselamatan Kerja (K3) 1,00 Ls
I. PEKERJAAN WADUK
Galian Sedimen Waduk
1, Galian sedimen, dengan alat berat excavator standard (kedalaman 0 -2 m diangkut 49.422,96 M3
dg. Jarak kurang lebih 2 km termasuk meratakan & merapikan)
2, Galian sedimen, dengan alat berat excavator standard (kedalaman s/d 6 m diangkut 88.662,82 M3
dg. Jarak kurang lebih 2 km termasuk meratakan & merapikan)
Lereng Hulu
1, Pembersihan dan Perapian Lereng 330,00 M2
2, Pengadaan dan Pemasangan Perkuatan Lereng Dengan Block Beton (100 x 50 cm) 330,00 M2
Lereng Hilir
1, Pembersihan semak dan rumput di Lereng Hilir 1.210,00 m2
2, Pencabutan /Penebangan T anggul Pohon < 15 cm 50,00 bh
3, Pengadaan dan Pemasangan Perkuatan Lereng Dengan Block Beton (100 x 50 cm) 330,00 M2
4, Pembuatan T o Drain
- Galian T anah Biasa 92,40 M3
- Pasangan Batu 66,00 M3
- Plesteran Aci 198,00 M3
5, Pemasangan Pipa Perporasi Pipa PVC 1.5" 10,00 M
6, Pembuatan T angga T urun
- Pasangan Beton K.225 8,00 M3
- Pekerjaan bekisting 30,00 M2
7, Pemasangan Handrail dan Dudukan
- Pasangan Beton K.225 2,30 M3
- Bekisting 20,00 M2
IV. INTAKE
5
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Kerangka Acuan Kerja
Remedial Bendungan Waerita di Pulau Flores 2021
IV. INTAKE
Perbaikan Pembangunan Inlet
1, Pekerjaan Bongkaran 7,00 M3
2, Pengadaan dan Pemasangan T rashrack 1,00 bh
3, Pekerjaan Beton K.225 34,00 M3
4, Pekerjaan Pembesian 400,00 Kg
5, Pekerjaan Bekisting 145,00 M2
V. HIDROMEKANIKAL
1, Pengadaan dan Pemasangan Pintu valve Ø 4" 1,00 bh
2, Pengadaan dan Pemasangan flow Water meter Ø 4" 1,00 bh
VIII INSTRUMENTASI
1, Patok Geser 8,00 bh
2, Pemasangan Pizometer dan Soill test Properti 3,00 bh
3, Pemasangan V-Notch 1,00 bh
I. FASILITAS PENUNJANG OP
Pembuatan Jalan Akses (Jalan Masuk Bendungan)
1, Pekerjaan Beton K225 1.000,00 M3
2, Pekerjaan Pembesian 435,00 Kg
3, Pekerjaan Bekisting 453,00 M2
6
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Kerangka Acuan Kerja 2021
Remedial Bendungan Kritis di NT II (Danau Tua) di Pulau Rote
PERSYARATAN SUMBERDAYA
Persyaratan/kualifikasi Personil
Tetap/Tidak Ada Perubahan
Peralatan Utama
SEMULA :
MENJADI :
Kerangka Acuan Kerja 2021
Remedial Bendungan Kritis di NT II (Danau Tua) di Pulau Rote
SUMBER PENDANAAN
SEMULA :
Biaya pelaksanaan pekerjaan Remedial Bendungan Waerita di Pulau Flores akan
dibebankan pada biaya Anggaran DIPA Satuan Kerja Operasi dan Pemelihaaraan SDA
Nusa Tenggara II tahun 2021 Loan IBRD NO. 8711-ID dan AIIB No.000010-IDN dengan
nilai pagu anggaran sebesar Rp. 30,000,000,000.00 (tiga puluh miliar rupiah).
MENJADI :
Biaya pelaksanaan pekerjaan Remedial Bendungan Waerita di Pulau Flores akan
dibebankan pada biaya Anggaran DIPA Satuan Kerja Operasi dan Pemelihaaraan SDA
Nusa Tenggara II tahun 2021 Loan IBRD NO. 8711-ID dan AIIB No.000010-IDN dengan
nilai pagu anggaran sebesar Rp. 25.041.000.000,00 (Dua Puluh Lima Milyar Empat Puluh
Satu Juta Rupiah).
9
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
KEMEN TRI AN PEK ERJ AAN UMUM D AN PERUM AH AN R AKY AT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
BALAI WILAYAH SUNGAI NUSA TENGGARA II
SATU AN KERJA OPERASI D AN PEMELIHAR AAN SD A NT II
K EG I AT AN O P E R AS I D AN P E M E LI H AR AAN S U M B E R D AY A AI R I
Jl. Frans Seda, Bundaran PU Kupang, Telp. (0380) 824170 – Fax. (0380) 824169
SPESIFIKASI TEKNIS
Paket Pekerjaaan
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Spesifikasi Teknis Pekerjaan Remedial, untuk
memenuhi persyaratan kelengkapan dokumen teknis paket pekerjaan remedial bendungan.
Spesfikasi teknis ini berisi tentang spesifikasi khusus dan spesifikasi teknis pekerjaan
tanah, pekerjaan penggalian tanah, pekerjaan tanggul hingga pekerjaan metal/baja konstruksi.
Kami berharap semoga Spesifikasi teknis ini dapat memberikan gambaran dan informasi atas
pekerjaan remedial bendungan yang akan dilaksanakan.
Ir. Sudarto
Co. CPIU DOISP 2 Eastern Region
i
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Waerita di Pulau Flores
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii
A. SPESIFIKASI KHUSUS ........................................................................................................ 1
A.1. UMUM .......................................................................................................................... 1
A.2. RUANG LINGKUP ........................................................................................................ 1
A.3. PEKERJAAN PERSIAPAN ........................................................................................... 1
A.3.1. Mobilisasi dan Demobilisasi .............................................................................. 2
A.3.2. Base Camp ....................................................................................................... 2
A.3.3. Survey Pengukuran dan Pengambaran ............................................................ 2
A.3.4. Laporan Dan Dokumentasi ............................................................................... 4
A.3.5. Tansportasi Lapangan ...................................................................................... 6
A.3.6. Peralatan dan Perlengkapan Proyek ................................................................. 7
A.3.7. Lain – Lain ........................................................................................................ 7
B. SPESIFIKASI TEKNIS ........................................................................................................ 17
B.1. PEKERJAAN TANAH ................................................................................................. 17
B.1.1. Pembersihan................................................................................................... 18
B.1.2. Stripping (Pengupasan) .................................................................................. 18
B.2. PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH ......................................................................... 18
B.2.1. Galian Pada Pondasi Bangunan ..................................................................... 18
B.2.2. Tanah-Tanah Longsor (Slide Material) ............................................................ 19
B.2.3. Bahan Hasil Galian ......................................................................................... 20
B.2.4. Borrow Area (Daerah Asal Bahan) .................................................................. 21
B.2.5. Pengalian Saluran dan Pembuangannya ........................................................ 21
B.2.6. Longsoran di Talud ......................................................................................... 21
B.2.7. Kelebihan Penggalian ..................................................................................... 22
B.2.8. Luas Penggalian ............................................................................................. 22
B.3. PEKERJAAN TANGGUL ............................................................................................ 22
B.3.1. Tanggul........................................................................................................... 22
B.3.2. Penyiapan Tanah ............................................................................................ 23
B.3.3. Tambahan Untuk Penurunan Tanah ............................................................... 23
B.3.4. Percobaan Pendahuluan Untuk Tanah Timbunan ........................................... 23
B.3.5. Pemadatan Tanah Timbunan .......................................................................... 23
B.4. B E T O N ................................................................................................................... 25
B.4.1. Semen ............................................................................................................ 25
B.4.2. Bahan Batuan dan Pasir ................................................................................. 25
B.4.3. A i r ................................................................................................................. 26
ii
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Waerita di Pulau Flores
iii
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Waerita di Pulau Flores
iv
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Waerita di Pulau Flores
B.14.2. Siaran dan Plesteran Pada Pasangan Batu Yang Ada (Lama) ....................... 81
v
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
A. SPESIFIKASI KHUSUS
A. SPESIFIKASI KHUSUS
Keterangan :
a. Spesifikasi ini disusun oleh Panitia Pengadaan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan
dilelangkan, dengan ketentuan:
f. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
A.1. UMUM
a. Penyedia Jasa harus melindungi Pengguna Anggaran dari tuntutan atas Hak paten,
lisensi serta hak cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan
atau disediakan oleh Penyedia Jasa untuk dan selama pelaksanaan Pekerjaan.
b. Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak, spesifikasi harus mensyaratkan bahwa,
semua barang dan bahan yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
adalah baru, belum dipergunakan.
c. Standar satuan yang dipergunakan pada dasarnya adalah MKS, sedangkan
penggunaan standar satuan lain dapat dipergunakan sepanjang hal tersebut tidak
dapat dielakkan.
1
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
Yang dimaksud Base Camp adalah suatu lokasi atau sejenisnya yang
diadakan oleh Penyedia Jasa untuk keperluannya sendiri guna menjamin
keamanan peralatan dan material lainnya serta akan memperlancar
pekerjaannya. Base Camp tersebut boleh dilengkapi dengan fasilitas
penerangan yang cukup dan air bersih dan tidak mengganggu lingkungan
disekitarnya jika berada dilokasi perkampungan atau dekat perkampungan
penduduk. Lokasi / tanah dan bangunan untuk keperluan ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa dengan mengajukan permohonan
jauh sebelumnya kepada Direksi untuk menentukan lokasi yang akan menjadi
bahan pertimbangan dalam perijinannya kepada pihak perorangan, aparat
atau Pemerintah Daerah setempat. Penyedia Jasa supaya menyerah
kanrancangan tempat kerja dan bangunan (base camp) secara umum kepada
Direksi untuk mendapat persetujuan pada waktu yang ditetapkan. Kegiatan
tersebut tidak boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan Direksi,
Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus atau tambahan
akibat dari pengadaan base camp dan segala resikonya sudah diperhitungkan
sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah termasuk dalam harga
penawaran yang dikontrakkan.
2
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
3
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
Setiap tanggal 25 (dua puluh lima) bulan berjalan ataup ada suatu
waktu yang ditentukan Direksi, Penyedia Jasa harus menyerahkan
3 (tiga) salinan laporan Kemajuan Bulanan dalam bentuk yang bias
4
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
A.3.4.5. Dokumentasi
5
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
6
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
A.3.7.1. Asuransi
A.3.7.2. Standar
7
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
a. Umum
Penyedia Jasa harus menyediakan semua bahan dan perlengkapan
yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan yang tercantum
dalam kontrak, semua bahan dan perlengkapan yang merupakan
bagian dari pekerjaan harus baru dan sesuai dengan standar
yang diberikan dalam spesifikasi atau standard dalam Spesifikasi
Umum. Bila Penyedia Jasa dalam mengusulkan penyediaan bahan
dan perlengkapan tidak sesuai dengan suatu standar seperti
tersebut diatas, Penyedia Jasa harus segera memberitahukan
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi.
b. Perlengkapan konstruksi
Penyedia Jasa harus segera menyediakan semua perlengkapan
konstruksi yang diperlukan dalam pelaksanaan dalam jumlah yang
cukup. Apabila Direksi memandang belum sesuai dengan kontrak,
maka Penyedia Jasa harus segera memenuhi kekurangannya,
dalam penyediaan semua perlengkapan dan peralatan harus
lengkap dengan spare partnya yang cukup dan memeliharanya agar
pekerjaan dapat dikerjakan dengan lancer dan baik.
c. Bahan Pengganti
Penyedia Jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan, bila
bahan tersebut tidak tersedia dipasaran maka dapat digunakan
bahan pengganti dengan mendapa tijin tertulis dari Direksi. Harga
satuan dalam volume pekerjaan tidak akan disesuaikan dengan
adanya pertambahan harga antara bahan yang ditentukan dengan
bahan pengganti.
8
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
a. Umum
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab terhadap perencanaan,
spesifikasi, pelaksanaan dan berikut pemindahan semua pekerjaan
sementara untukpelaksanaan pekerjaan sebaik-baiknya. Detail dari
pekerjaan sementara dimana Penyedia Jasa bermaksud untuk
melaksanakan pekerjaan dilapangan, pertama-tama diserahkan
kepada Direksi untuk mendapat persetujuan sesuai dengan
prosedur dalam Spesifikasi Umum. Apabila Penyedia Jasa
bermaksud mengajukan alternatif untuk pekerjaan sementara
diluar daerah lapangan / kerja seperti ditunjukkan pada gambar
kerja, semua biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan
termasuk pembebasan tanah, sewa tanah dan sebagainya,
ditanggung oleh Penyedia Jasa dan semua biaya yang mungkin
timbul sudah termasuk pada uraian pekerjaan pada daftar volume
pekerjaan yang dikontrakkan. Keterlambatan tidak akan
meringankan Penyedia Jasa terhadap tanggung jawab untuk
memenuhi ketentuan dalam Kontrak. Dalam hal tersebut tidak
diberikan perpanjangan waktu bila terjadi keterlambatan dan akan
mendapat sanksi sesuai dengan peraturan yang diberlakukan.
9
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
b. Lapangan Kerja
Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar kerja yang digunakan
untuk pelaksanaan pekerjaan, dijamin oleh Pengguna Jasa dan
bebas dari biaya pembebasan tanah. Penyedia Jasa sedapat
mungkin melaksanakan pekerjaan sementara pada tanah seperti
pada gambar kerja atau seperti petunjuk Direksi. Penyedia Jasa
hendaknya membatasi kegiatan peralatan dan anak buahnya pada
tanah yang sudah diijinkan/disediakan, termasuk masuk yang
disetujui Direksi sehingga mengurangi kerusakan tanaman /
pemilikan lahan dan kerusakan tanah. Bekas yang dilalui kendaraan
supaya diperbaiki. Sebelum diterimanya pekerjaan oleh Pemberi
Tugas tanah harus dikembalikan kekeadaan setidaknya seperti
semula.
Penyedia Jasa bertanggung jawab langsung kepada Pemberi
Tugas untuk semua kerusakan misalnya kerusakan tanaman atau
tanah hasil galian baik milik PemberiTugas atau orang lain.
Penyedia Jasa mengganti kerugian terhadap semua kehilangan dan
tuntutan karena kerusakan tersebut akibat kelalaian Penyedia
Jasa dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan
dalam Kontrak.
c. Pengalihan Sementara
Penyedia Jasa tidak diperbolehkan mengganggu sistim pengairan
yang ada baikpermanen atau semi permanen selama pelaksanaan
pekerjaan. Direksi akan meminta Penyedia Jasa untuk
mengerjakan pekerjaan pengalihan aliran sementara pada saluran
irigasi yang ada sebelum melaksanakan pekerjaan saluran serta
bangunan yang berhubungan. Penyedia Jasa supaya menyerahkan
rencana pengalihan sementara untuk mendapatkan persetujuan
Direksi. Setelah rencana itu disetujui / diubah atas petunjuk Direksi
pelaksanaan pekerjaan pengalihan sementara harus sesuai dengan
rencana yang telah disetujui.
Biaya untuk pembuatan rencana pengalihan sementara hanya
untuk pekerjaan Bendung dan supaya dicantumkan dalam volume
pekerjaan sesuai dengan kemajuan pekerjaan dan perintah Direksi
yang akan dimasukkan kedalam butir / mata pembayaran pekerjaan
Dewatering adalah Lump Sump (Ls) seperti yang telah termasuk
dalam kontrak pekerjaan atau jika ditentukan lain oleh Direksi.
Sedangkan pengalihan sementara atau kistdam-kistdam pada
pekerjaan jaringan/saluran irigasi dan pembuang tidak ada mata
pembayaran dan atau pembayaran khusus atau tambahan
akibat dari kegiatan ini dan segala resikonya sudah diperhitungkan
sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah termasuk dalam harga
penawaran yang dikontrakkan.
10
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
11
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
A.3.7.8. Keamanan
12
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
13
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
14
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
15
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
f) Pecah Perang
Jika selama masa berlakunya Kontrak terjadi pecah perang,
baik perang yang dinyatakan atau tidak, dibagian dunia manapun
yang nyata-nyata berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan,
baik secara financial atau lainnya, maka Penyedia Jasa harus
tetap berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan
pelaksanaan pekerjaan, sampai Kontrak diputus berdasarkan
ketentuan dalam Pasal ini. Pemilik berhak memutus Kontrak
sewaktu-waktu setelah pecahnya perang, dengan pemberitahuan
secara tertulis kepada Penyedia Jasa. Begitu pemberitahuan
secara tertulis tersebut diberikan, maka Kontrak berakhir kecuali
mengenai hak kedua pihak berdasarkan Pasal ini dan mengenai
berlakunya Syarat Kontrak perihal Penyelesaian
Perselisihan, namun tanpa menghilangkan hak salah satu pihak,
karena tidak dipenuhinya Syarat Kontrak yang dilakukan oleh
pihak yang lain sebelumnya.
16
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
A.3.7.13. Lain-Lain
b. Jamuan Tamu
Jamuan tamu yang meninjau atau memeriksa pekerjaan dalam
batas yang wajar.
c. Semua pekerjaan yang telah disebutkan dalam spesifikasi,
tetapi tidak termasuk dalam daftar harga satuan pekerjaan (unit
price) dalam Daftar Kuantitas (Bill of Quantities), maka harus
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa. Pembayaran pekerjaan
hanya akan diberikan kepada jenis pekerjaan yang tercantum
didalam mata pembayaran seperti disebutkan didalam daftar
harga satuan pekerjaan yang tercantum di dalam Daftar
Kuantitas (Bill of Quantities) pekerjaan yang dikontrakkan.
d. Kontrol Kualitas.
Semua material baik tanah, agregat, semen, air dan campuran
beton yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini harus yang
mempunyai kualitas yang baik. Untuk keperluanini maka harus
dilaksanakan pengujian-pengujian. Kegiatan pengujian bisa
dilaksanakan di Laboratorium yang disetujui Direksi.
Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus atau
tambahan akibat dari kegiaatan ini dan segala resikonya sudah
diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah
termasuk dalam harga penawaran yang dikontrakkan.
B. SPESIFIKASI TEKNIK
B. SPESIFIKASI TEKNIS
B.1. PEKERJAAN TANAH
17
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
B.1.1. Pembersihan
a. Semua daerah disekitar jalur yang perlu dibersihkan seperti yang ditentukan
oleh Direksi, harus dibersihkan dari segala pohon-pohon, semak-semak
sampah dan bahan lain yang mengganggu dan bahan-bahan itu harus
dibuang, kecuali bila ada ketentuan lain yang disetujui oleh Direksi.
Umumnya hanya pohon-pohon yang mengganggu bangunan yang
dimaksudkan dalam spesifikasi ini yang harus dibuang, dan ditumpuk
ditempat-tempat yang ditujuk oleh Direksi disepanjang tepi jalan atau batas
tanah. Pagar-pagar, dinding-dinding, bangunan-bangunan reruntuhan dari
tempat-tempat pekerjaan harus dibuang menurut persetujuan Direksi.
b. Kontraktor harus membongkar akar-akar, kemudian mengisi lobang dan
dipadatkan dan memindahkan dari tempat semua bahan-bahan yang timbul
akibat pembersihan lapangan.
c. Kontraktor diminta untuk memulai pembersihan jauh sebelum pekerjaan
pembangunan dimulai.
d. Pekerjaan dianggap disetujui sesudah semua bahan-bahan yang berguna
dan peralatan dikumpulkan.
18
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
a. Dasar dari sisi galian, dimana akan didirikan bangunan harus selesai dengan
rapi menurut duga / tingkat dan dimensi yang dikehendaki Direksi. Jika
waktu penggalian material yang digali melampaui garis dan tingkat yang
telah ditentukan, galian yang melampaui batas tadi harus ditimbuni lagi
seluruhnya dengan material yang terpilih kemudian ditumbuk atau digilas
lapis demi lapis yang tebalnya tidak lebih dari 15 cm. Jika tanah pondasi asli
(Natural Foundation) terganggu atau longsor karena pekerjaan-pekerjaan
penggalian Kontraktor, ia harus dipadatkan dengan menumbuknya atau
menggilasnya atau jika Direksi menghendakinya ia harus dipindahkan dan
diganti dengan bahan yang terpilih yang seluruhnya harus dipadatkan.
b. Jika pada suatu tempat penggalian bangunan atau penggalian untuk
bangunan lainnya yang dikehendaki dipakai bahan yang tidak cocok, untuk
pondasi menurut ketentuan Direksi, maka Direksi akan memerintahkan
secara tertulis untuk memindahkan barang-barang yang tidak cocok tersebut
dan dipadatkan seluruhnya dengan menumbuknya atau menggilasnya lapis
demi lapis yang tebalnya tidak boleh lebih dari 15 cm.
c. Kontraktor harus menjaga agar galian bebas dari air selama masa
pembangunan. Cara menjaga galian bebas dari air, pengeringan dan
pembuangan air harus dengan cara yang dapat disetujui oleh Direksi.
d. Kontraktor harus menjamin adanya peralatan yang stanby dan cukup di
lapangan setiap waktu guna menghindari terputusnya kontinuitas
pengeringan air.
19
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
20
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
21
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
B.3.1. Tanggul
a. Tanggul-tanggul untuk saluran primer, sekunder, saluran pembuang, harus
dibentuk dengan bahan galian tanah dari saluran dan saluran pembuang bila
tersedia. Bila diperluakan tambahan tanah untuk timbunan dari hasil galian
saluran dan saluran pembuang maka harus didapat dari borrow area sesuai
dengan Pasal 2.4. (Borrow Area).
b. Tanggul untuk saluran diatas tanah asli harus dibuat rapat air, dan tidak
boleh ada tanda-tanda rembesan sesudah diisi dengan debit maksimum.
c. Tanggul tersebut diatas dan tanggul yang dipakai sebagai jalan inspeksi atau
jalan masuk harus dibentuk seperti yang telah diuraikan diatas atau dibuat
dengan cara lain yang disetujui Direksi.
d. Bahan timbunan dihampar horizontal dan ketebalan merata secara berlapis-
lapis, dan tiap lapis tidak boleh mempunyai ketebalan lebih dari 0,15 m.
e. Pemadatan harus dilaksanakan dengan mesin penggilas, mesin pemadat,
mesin penggetar atau cara lain yang disetujui sehingga hasil pemadatan
mencapai tidak kurang 90 % dari pemadatan kering maksimum yang
ditentukan oleh tes standar Proctor Copaction yang harus sering
dilaksanakan atas permintaan Direksi selama pelaksanaan pekerjaan.
f. Timbunan diatas tanah asli dibelakang bangunan-bangunan baru harus
dipadatkan seperti yang diuraikan diatas bagi tanggul-tanggul yang dipakai
untuk jalan inspeksi. Apabila tidak ditentukan lain didalam gambar atau atas
perintah Direksi, maka semua tanggul saluran harus mempunyai kemiringan
sesuai dengan gambar.
22
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
23
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
24
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
B.4. B E T O N
B.4.1. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan harus semen Portland dari perusahaan
yang disetujui Direksi dan secara umum memenuhi standart nasional
Indonesia NI-B dan Pasal 6.2. NI-2.
Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika
diperintahkan oleh Direksi. Kontraktor harus menyediakan contoh semen yang
berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan Direksi
untuk dites. Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian
atau seluruhnya harus ditolak dan harus memindahkan keluar daerah
pekerjaan.
Bahan batuan untuk beton dan adukan harus memenuhi pasal 6.3. dan 6.4.
standar Nasional Indonesia NI-2 serta Pasal 11 dan 12 dari PUBI.
a. Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan lain
seperti pasir dari batu pecah akan diijinkan, apabila menurut Direksi, pasir
yang ada tidak memenuhi gradasinya.
b. Semua pasir yang akan dipakai untuk beton dengan spesifikasi ini harus
pasir alam dengan mempunyai modulus kehalusan butir antara 2 sampai 3.
c. Pasir dan kerikir harus bersih dan bebas dari gumpalan tanah bebas tanah
kosong bahan-bahan organik tanah dan lain-lain yang dapat merusak beton.
d. Bahan batuan (kerikil) harus memenuhi persyaratan bergradasi dari ukuran
nominal yang dipersyaratkan klas oleh beton yang dikehendaki.
Apabila kelas dari beton menghendaki perlawanan abrasi yang baik, maka
bahan batuan harus diambil dari lokasi setempat yang menurut perijinan
Direksi adalah terbaik. Kontraktor harus mengirim contoh material apabila
dibutuhkan oleh Direksi. Contoh dapat diambil atas perintah Direksi.
Kontraktor harus membuat percobaan dari contoh material sesuai dengan
permintaan Direksi secara rutin dan dengan frekwensi yang disetujui Direksi
25
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
serta mengirimkan kepada redaksi setiap copy laporan test. Apabila tes abrasi
dibutuhkan oleh Direksi, maka kontraktor harus melakukan tes sesuai dengan
persyaratan untuk membandingkan dengan data-data hasil tes dari beberapa
lokasi.
B.4.3. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan adukan beton harus dari
sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi Pasal 9 standart Nasional
Indonesia PUBI serta pada waktu pemakaian air harus terhindar dari bahan-
bahan yang bisa mengotorkan air yang dapat :
a. Mempengaruhi waktu permulaan dari semen yang melebihi dari 30 menit,
atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari 20 %, apabila
dites sesuai standar yang diminta oleh Direksi.
b. Mencegah tercapainya kekuatan kubus percobaan yang ditentukan dalam 2
S hari untuk beton klas tertentu.
c. Menghasilkan perubahan warna atau kembang garam diatas permukaan
semua yang sedang mengeras.
d. Menunjukkan reaksi alkali pada bahan bantuan. Air harus bebas dari
hidrokarbon dan larutan bubuk dari bahan oganik. Larutan sespensi bubuk
dari bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap juta bagian
suspensi dalam berat. Kontraktor harus mengadakan percobaan bagi air
yang diusulkannya untuk dipakai dan harus menyerahkan catatan-catatan
mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum
meletakkan pekerjaan beton percobaan yang teratur dari beton dan adukan
dalam suatu pola dan frekwensi yang disetujui oleh Direksi dan harus
memberi kepada Direksi salinan catatan dari hasil percobaan.
Beton dan adukan harus dari semen, pasir, kerikir dan air sebagaimana
ditentukan. Tidak boleh ada campuran bahan-bahan lain dengan beton
adukan tanpa persetujuan Direksi. Kontraktor boleh memakai zat pelembat
untuk mempermudah persiapan pembuatan dan cara pemakaiannya harus
mendapat persetujuan Direksi.
B.4.5. Tulangan
a. Tulangan baja untuk beton harus seperti ditunjukkan dalam gambar-gambar
dan memenuhi pasal 5.7. Standar Nasional Indonesia NI-2.
b. Untuk tiap-tiap pengiriman baja lunak yang diserahkan ketempat pekerjaan,
Kontraktor harus menyediakan apabila ada permintaan Direksi suatu hasil
pemeriksaan dari laboratorium. Sesuai dengan prosedur, hasil tersebut
harus disetujui oleh Direksi.
c. Untuk tiap-tiap kiriman tulangan anyaman baja yang dikirim ketempat
pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi satu kutipan
sertifikasi dari pabrik mengenai catatan-catatan pemeriksaan dan
pengujiannya yang berhubungan dengan pemuatan-pemuatan dari mana
kiriman itu dibuat.
26
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
a. Semua semen harus dikirim ketempat pekerjaan dalam karung kertas yang
ditandai, utuh dan ditutup sepatutnya atau bungkusan lainnya yang disetujui.
Semua semen harus disimpan dalam gudang tidak terpengaruh oleh cuaca.
b. Lantai dari gudang harus dinaikkan diatas permukaan tanah untuk
mencegah pengisapan air. Penyimpanan ditempat terbuka dapat diijinkan
pada pekerjaan kecil dengan harus mendapat persetujuan tertulis dari
Direksi, dalam hal mana selalu harus ditempatkan diatas tempat yang
dilindungi dengan tutup yang tahan air menurut persetujuan Direksi. Masing-
masing kiriman semen harus disimpan terpisah sedemikian, sehingga ada
jalan masuk dengan mudah untuk pemeriksaan dan pengujian.
c. Setelah disetujui Direksi penggunaan semen harus menurut urutan
pengiriman.
d. Tiap-tiap jenis bahan batuan pasir dan kerikil maupun batu merah, kapur dan
batu-batu harus disimpan dalam petak yang terpisah atau dihalaman yang
tanahnya ditutup dengan lembaran logam atau tutup lainnya yang keras dan
bersih, yang harus bisa kering sendiri dan dilindungi dari pencampuran
dengan tanah atau benda-benda lainnya yang merusak.
e. Tulangan baja harus disimpan jauh dari tanah dan diganjal untuk mencegah
perubahan bentuknya.
a. Kelas dan mutu dari bahan beton harus sesuai dengan Standar Beton
Indonesia NI-2 – P.B.I 1971, menurut tabel dibawah ini :
Tabel 1. Kelas Mutu Bahan Beton (Standar Beton Indonesia NI-2 – PBI 1971
T’bm Kategori Pengawasan Terhadap
T’bk
No. Mutu 2 S=46 Dari Bangunan Kekuatan
Kg/Cm 2 Kwalitas Agregat
Kg/Cm (Tujuan) Tekanan
Pemeriksaan Tidak ada
I BO - - Non Strukturil
dengan mata pengujian
Pemeriksaan Tidak ada
II B1 - - Strukturil
dengan teliti pengujian
Pengujian
Pengujian akan
K.125 125 200 Strukturil mendetail dng.
diadakan
analisa ayakan
Pengujian
Pengujian akan
K.175 175 250 Strukturil mendetail dng.
diadakan
analisa ayakan
Pengujian
Pengujian akan
K.225 225 300 Strukturil mendetail dng.
diadakan
analisa ayakan
27
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
Pengujian
Pengujian akan
III >K.225 >225 >300 Strukturil mendetail dng.
diadakan
analisa ayakan
Menurut rumus :
N
T 'b
T ' bm
1 N
28
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
a. Beton harus dibentuk dari semen portland, pasir kerikir / batu pecah air
seperti yang ditentukan sebelumnya, semuanya dicampur dalam
perbandingan yang serasi dan diolah sebaik-baiknya sampai pada kekuatan
yang baik / tepat.
b. Untuk beton mutu BO campuran yang biasa untuk pekerjaan non strukturil
dipakai perbandingan dari semen portland, terhadap pasir dan agregat kasar
tidak boleh kurang dari 1:3:5. Banyaknya semen untuk setiap m3 sedikitnya
harus 225 Kg.
c. Untuk beton mutu B.1 dan K 125, campuran nominal dari semen portland,
pasir kerikir / batu pecahan harus digunakan dengan perbandingan
volumenya 1:2:3 atau 1 ½ : 2 ½ . Banyaknya semen untuk tiap m3 beton
harus tidak kurang dari 275 Kg.
d. Untuk mutu K 175 dan mutu-mutu lainnya yang lebih tinggi harus dipakai
“campuran yang direncanakan” (designed mix). Campuran yang
direncanakan diketemukan dari percobaan-percobaan campuran untuk
memnuhi kekuatan karateristik yang diisyaratkan. Banyaknya semen untuk
tiap m3 beton tidak kurang dari K 325 Kg.
e. Tingkat agregat yang kasar untuk kelas II derajat K 125 dan untuk kelas III
derajat K. 175 – beton berada dalam batas yang ditentukan dalam
N.I.2.1971., dan Kontraktor harus memperoleh derajat yang patut apabila
diminta oleh Direksi dengan mengkombinir ukuran agregat yang profesional,
agar supaya diperoleh derajat yang sepatutnya.
29
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
B.4.10. Mengaduk
a. Bahan-bahan pembentukan beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin
pengaduk beton yaitu “Batch Mixer” atau “Portable Continous Mixer” selama
sedikitnya 1 ½ menit sesudah semua bahan (kecuali untuk air dalam jumlah
yang penuh) ada dalam mixer. Waktu pengadukan ditambah, bila mesin
pengaduk berkapasitas lebih besar dari 1,5 m3, Direksi berwenang untuk
menambah waktu pengadukan jika pemasukan bahan dan cara pengadukan
gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan susunan ketentuan dan
warna yang merata / seragam.
Beton harus seragam dalam komposisi dari adukan keadukan, kecuali bila
dimintakan adanya perubahan komposisi. Dalam pekerjaan mencampur
adukan beton, air harus dituangkan lebih dahulu. Pengadukan yang berlebih-
lebihan (lamanya) yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan
konsistensi beton yang dikehendaki tidak diperkenankan.
b. Penyampuran dengan pencampuran tangan diperkenankan apabila pada
lokasi-lokasi tertentu sebuah portable mixer tak mungkin dipergunakan
menurut pandangan Direksi. Untuk mempermudah pencampuran ini
kontraktor akan membuat beton masing-masing dengan ketebalan tidak
kurang dari 5 cm, licin, rata dengan luas 2 m2 , dibatasi dengan perapet
setinggi 10 cm. Semua kondisi hand-mixing adalah sama seperti 5.10.1.
30
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
B.4.12. Pengecoran
a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, baja tulangan
beton, pemasangan instalasi yang harus ditanam, penyekangan dan
pengikatan dan penyiapan-penyiapan permukaan yang berhubungan
dengan pengecoran yang telah disetujui oleh Direksi.
b. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan cetakan pada tempat
pengecoran beton, lantai kerja harus bersih dari air yang menggenang,
reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan-permukaan dengan bahan-bahan
yang menyerap dengan rata hingga kelembaban (air) dari beton yang baru
dicor tidak akan diserap.
c. Permukaan-permukaan beton yang lebih dahulu dicor pada mana beton baru
akan dicor, permukaan lama telah begitu mengeras sehingga beton baru
tidak akan berpadu dengan sempurna, ditentukan disini, sebagai
“construction joints” (hubungan konstruksi / pelaksana). Permukaan
construction joints harus bersih dan lembab ketika ditutup dengan beton baru
atau adukan.
31
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
h. Adukan harus dihamparkan merata dan harus rata juga pada permukaan
yang tidak beraturan. Beton harus segera dicor saat adukan yang masih
baru (fresh). Dalam pengecoran beton pada construction joints yang telah
dibentuk, penjagaan khusus harus dijalankan untuk menjamin agar beton
yang baru menjadi rapat betul dengan permukaan joints (sambungan)
dengan pembobokan memakai alat-alat yang cocok.
i. Pencampuran / penumbukan kembali beton tidak diperkenankan. Beton
sudah mengeras dalam hal mana pengecoran yang tepat dibayar untuk
dituang / dicor harus diusahakan agar pengangkutannya ketempat posisi
terakhir sependek mungkin. Sehingga pada waktu pengecoran tidak
mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan spesinya.
j. Kecuali ada penyetopan / pemotongan oleh hubungan (joints), semua
penuangan beton harus selalu kira-kira berlapis-lapis horizontal dan
umumnya tebalnya tidak lebih dari 50 cm. Direksi mempunyai hak untuk
mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal lapisan-lapisan
50 cm tidak dapat memenuhi spesifikasi ini. Semua pertemuan / sambungan
dan hubungan konstruksi dengan permukaan beton, harus dibuat menerus
dan rata atau tegak jika tidak ditentukan didalam kontrak, jumlah dan lokasi
dari hubungan konstruksi harus dimintakan persetujuan Direksi.
k. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama
sedemikian sehingga spesi / mortel terpisah dari agregat kasar.
l. Ember-ember beton yang dipakai harus sanggup menuang dengan tepat
pada slump yang rendah dan memenuhi syarat-syarat campuran pada mana
mekanisme pembuangan harus dibuat dengan kapasitas sekitnya 0,035 m3
sekali tuang. Ember beton harus mudah untuk diangkat / diletakkan dengan
alat-alat lainnya dimana diperlukan, terutama bagi lokasi-lokasi yang
terbatas.
32
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
a. Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti ditentukan disini.
Direksi berhak menentukan cara perawatan bagaimana yang harus
digunakan pada bagian-bagian pekerjaan.
b. Beton harus tetap basah paling sedikit 14 hari terus menerus (segera
sesudah beton cukup keras untuk mencegah kerusakan) dengan cara
menutupnya dengan bahan yang dibahasahi air atau dengan pipa-pipa
berlubang-lubang, penyiram mekanis, atau cara-cara yang disetujui yang
akan menjaga agar permukaan selalu basah. Air yang digunakan dalam
perawatan (curing) harus memenuhi maksud-maksud spesifikasi-spesifikasi
air untuk campuran beton.
33
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
a. Bila sudah permukaan cetakan ada beton yang tidak menurut gambar atau
ternyata ada permukaan yang rusak atau keluar dari garis sesuai dengan
spesifikasi ini, harus dibuang dan diganti oleh Kontraktor atas bebannya
sendiri kecuali bila Direksi memberikan ijinnya untuk menambal tempat yang
rusak, dalam hal mana penambalan harus dikerjakan seperti yang telah
tercantum dalam pasal-pasal berikut.
34
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
35
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
36
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
B.5.2. Pemasangan
37
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
38
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
39
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
Bahan-bahan :
B.7.2. Bata
a. Semua bata harus baru dan bermutu paling baik. Bata-bata itu harus keras,
utuh dan dibakar dengan baik, sama ukurannya, kuat, lurus dan tajam sudut-
sudutnya atau yang ditentukan oleh Direksi.
b. Contoh dari bata harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapat
persetujuan. Tiap-tiap kiriman yang diantar ke tempat kerja, harus sama
mutu-mutunya dengan contoh yang sudah disetujui oleh Direksi. Bata-bata
yang diantar ke tempat kerja harus dibongkar dari kendaraan dengan tangan
dan dijaga supaya bata-bata tidak menjadi patah.
40
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
a. Adukan untuk pasangan batu kali terdiri dari P.C dan pasir dengan
perbandingan 1 : 4 seperti disebutkan dalam spesifikasi atau gambar untuk
masing-masing pekerjaan.
b. Jika tidak ditentukan lain, adukan yang dipakai untuk pasangan bata
menurut perbandingan isi harus terdiri dari semen PC : pasir 1 : 4 untuk
pekerjaan biasa, dan semen PC : pasir 1 : 3 untuk pasangan kedap air atau
lainnya yang diperintahkan oleh Direksi.
c. Pasir harus sama dengan diisyaratkan untuk pekerjaan beton pada pasal
5.2. Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang
memungkinkan untuk menghasilkan adukan yang baik.
d. Semen merah haruslah memenuhi persyaratan dari standar Indonesia N.I.
20. Ini semua harus langsung dipasang dengan baik untuk persetujuan
Direksi.
e. Air yang dipakai untuk membuat adukan haruslah memenuhi pasal 5.3.
Hanya air yang baik yang dapat dipakai untuk menghasilkan seperti apa
yang ditentukan.
f. Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa
sehingga jumlah dari setiap bahan adukan bisa ditentukan secara tepat dan
disetujui oleh Direksi.
g. Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai dan adukan
tidak dipakai selama 30 menit harus dibuang. Pemakaian kembali dari
adukan tidak diperkenankan.
Kerikil landasan harus terdiri dari kerikil sungai yang bersih, keras dan tahan
lama atau pecahan batu dengan gradasi baik, dari 50 mm sampai 100 mm
kesemuanya menurut persetujuan Direksi.
41
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
Pasir untuk saringan pada umumnya harus sesuai dengan ketentuan standar
nasional Indonesia untuk bahan batuan halus, tetapi harus merupakan pasir
kasar dan mudah dilalui air menurut persetujuan Direksi.
Semen dan pasir untuk adukan harus disimpan seperti yang diisyaratkan pada
pasal 5.8. Kapur dan semen merah harus disimpan didalam kotak, diatas
beton atau lembaran logam atau lantai kayu untuk mencegah tergenang dari
air, dan juga harus dilindungi dengan atap atau penutup yang tahan air.
Kecuali jika ditentukan lain, sambungan yang kelihatan harus disiar rata dan
halus dengan adukan semen PC : pasir 1 : 3 pada waktu pekerjaan sedang
berlangsung, dengan menjaga supaya dijamin adanya keseragaman warna.
Selanjutnya sambungan yang tidak kelihatan harus diisi rata dengan adukan.
42
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
43
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
B.9. PLESTERAN
Bila diperintahkan, dinding dan lantai baik lama maupun baru terbuat dari
pasangan bata / batu kali harus diplester dengan adukan PC : pasir 1 : 3.
Campuran untuk pekerjaan plesteran harus memenuhi persyaratan untuk
bahan dan campuran pada pasal 9.3. Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 lapis
sampai jumlah ketebalan 1 cm dan dihaluskan dengan air semen. Apabila
tidak diperintahkan lain pasangan harus diplester pada bagian atas dari
dinding, bagian tepi pasangan pada sorongan / pipa saluran, dan selebar 0,10
m dibawah tepi atas dinding dan pasangan sorongan / pipa saluran.
44
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
sehingga semuanya cocok satu sama lain. Tiap batu mempunyai panjang dan
lebar yang tidak kurang dari 20 cm dan tebal yang tidak kurang dari yang
tertera dalam gambar. Batu harus diberi landasan pasir dan diletakkan pada
dasar alamiah sedemikian, sehingga permukaan yang telah selesai
merupakan bidang yang benar-benar rata.
Batu untuk rip-rap harus keras, padat dan tahan lama dengan berat jenis tidak
kurang dari 2.4. Tiap-tiap batu harus mempunyai ukuran bentuk kira-kira sama
dengan ukuran 20 – 30 cm untuk slop protection dan minimal 40 cm untuk
penahan pada bendung dan pekerjaan sungai lainnya. Pekerjaan lindungan
45
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
dengan rip-rap termasuk pula penyediaan lapisan filter kerikil pasir seperti
ditunjukkan dalam gambar.
Apabila dipermukaan dinding dan lantai dari pasangan batu kali yang ada
maupun yang baru harus diplester dengan adukan 1 PC : 3 Ps. Adukan untuk
pekerjaan plesteran harus memenuhi persyaratan untuk bahan dan
campuran. Pekerjaan plesteran dikerjakan secara 2 lapis sampai ketebalan 2
cm. Apabila tidak diperintahkan lain pasangan harus diplester pada bagian
atas dari dinding, ujung-ujung saluran pasangan, dan untuk 0.10 m dibawah
tepi atas dinding atau sesuai dengan yang tertera pada gambar.
Tempat kedudukan pintu romijin, temboknya harus diplester licin penuh dari
bagian atas lengkung depan sampai hilir pada looplank (jembatan pelayanan).
Pertemuan pasangan (plesteran sudut) selebar 8 – 10 cm untuk bangunan
kecil dan 15 cm untuk bangunan yang besar sedang pada samping kusen
pintu-pintu sorong, diplester tegak selebar 20 cm. Plesteran juga dilakukan
pada alur skot balk. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan maka bidang
dasar harus dibuat kasar dan bersih. Pekerjaan plesteran harus rata, lurus,
rapi dan halus. Setelah pekerjaan plesteran cukup kering, kemudian harus
dipelihara dengan siraman air secara rutin.
B.11.1. Lapis Aspal Resap Pengikat Dan Lapis Aspal Pengikat (Prime Coat And
Tack Coat)
B.11.1.1. Umum
a. U r a i a n
Untuk lapis aspal resap pengikatan, pekerjaan ini terdiri dari
pengadaan dan pemakaian suatu bahan pengikat aspal dengan
kekentalan rendah yang terpilih di atas satu lapis pondasi jalan atau
permukaan perkerasan tanpa lapis penutup yang sudah disiapkan,
untuk menutup permukaan tersebut yang akan menyediakan adhesi
(pelekatan) untuk pemasangan satu lapis permukaan beraspal
seperti penetrasi Macadam, Lapis Tipis Aspal Beton panas
(Lataston) atau lapisan permukaan beraspal lainnya.
Untuk lapis aspal pengikat, pekerjaan ini terdiri dari pengadaan dan
pemakaian satu lapisan sangat tipis bahan aspal pengikat yang
terpilih diatas satu permukaan yang sudah beraspal sebelumnya
dalam persiapan untuk pemasangan satu lapis permukaan aspal
baru.
b. Contoh Bahan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Teknik paling lambat
14 hari sebelum dimulainya pekerjaan. Rincian sumber pengadaan
bahan bitumen yang diusulkan untuk digunakan, beserta dengan
46
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
c. Pembatasan Cuaca
Lapis aspal resap pengikat harus hanya digunakan diatas
permukaan yang kering atau sedikit lembab. Lapis aspal pengikat
akan digunakaan hanya pada permukaan yang benar-benar kering.
Tidak ada lapis aspal pengikat atau lapis aspal resap pengikat yang
akan digunakan selama ada angin kuat atu hujan deras. Atu jika
hujan mungkin turun.
B.11.1.2. Bahan-bahan
47
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
48
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
a. Peralatan Pelaksanaan
a) Jenis alat dan cara pengoperasian akan berdasarkan
instruksi-instruksi yang diberikan Direksi Teknik dan yang
sesuai dengan Daftar Unit Instalasi dan Peralatan yang
disetujui untuk Kontrak tertentu. Secara umum akan dipilih
jenis peralatan berikut ini.
a1) Distributor aspal bertekanan beserta penyemprot
a2) Peralatan untuk memanaskan aspal
a3) Mesin gilas ban pneumatik
a4) Sapu sikat untuk penyapuan manual
b) Distributor aspal harus memenuhi standart rencana
international yang disetujui dengan roda pneumatic dan
dilengkapi dengan sebuah batang penyemprot. Alat harus
dapat menyemprotkan bahan aspal pada tingkat yang
terkendali dan seragam dan pada suhu yang ditentukan.
Peralatan yang termasuk tachometer, ukuran tekanan, batang
kalibrasi tangki.
Aspal Emulsi
0,50 0,50 – 1,20
(diencerkan 1 : 1)
49
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
50
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
51
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
52
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
B.11.2. Lapis Aspal Beton Pondasi Atas Perata ( Laston Atas) – Atb Levelling
B.11.2.1. Umum
a. Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan satu lapisan perata pondasi
atas yang padat, tahan lama, disusun dari agregat dan bahan
aspal dicampur di dalam satu instalasi campur pusat (CMP) dan
digunakan untuk maksud penguatan perkerasan yang ada dan
pembentukan ulang perkerasan sampai punggung jalan dan
kemiringan melintang yang benar sebelum dipasang satu lapis
ulang permukaan baru.
53
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
b. Toleransi Ukuran
a) Tebal praktis minimum lapis pondasi atas perata adalah 4 cm.
Dan ketebalan yang harus dipasang sampai tingkat dan
ketinggian yang diatur dilapangan serta sebagaimana di
perintahkan oleh Direksi Teknik. Tebal rata-rata yang
ditetapkan pada gambar rencana adalah berdasarkan
pemeriksaan visual dan diberikan sebagai perkiraan tebal
rata-rata ynag diperlukan.
b) Lapis pondasi atas perata tidak boleh dipasang dalam lapisan
melebihi ketebalan 10 cm padat.
c) Bila diuji dengan satu mal punggung jalan atau batang lurus 3
m, variasi permukaan selesai pada setiap titik lapis pondasi
atas perata tidak boleh melebihi 10 mm dari permukaan atau
ketinggian yang telah ditetapkan.
c. Contoh Bahan
Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan berikut kepada
Direksi Teknik paling lambat 14 hari sebelum pekerjaan dimulai.
a) Contoh bahan campuran aspal disertai rincian sumber
pengadaan.
b) Formula campuran pelaksanaan beserta data test pendukung
dari laboratorium Instalasi Campur Pusat (CMP) yang
menunjukkan kecocokkan dengan persyaratan kualitas
Spesifikasi ini.
d. Pembatasan Cuaca
Lapis Aspal Beton Pondasi Atas Perata (LASTON ATAS) akan
dipasang hanya dibawah kondisi cuaca kering dan permukaan
perkerasan kering.
54
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
B.11.2.2. Bahan-Bahan
a. Persyaratan Umum
a) Semua bahan yang diperlukan untuk lapis aspal pondasi atas
perata akan didapat dari sumber deposit bahan dan bahan
olahan industri dan dipasok langsung kepada CMP (Instalasi
Campur Pusat) terkecuali DPUK mengadakan pengaturan
alternatif.
b) Tanggung jawab untuk persetujuan semua sumber
pengadaan dan pelaksanaan tets laboraorium yang
berhubungan dengan campuran pelaksanaandan
pengendalian mutu produksi akan ada pada tenaga Ahli
(Engineer) yang bertugas dan bertanggung jawab di CMP
(Instalasi Campur Pusat)
c) Kualitas Campuran Aspal untuk Lapis Pondasi Atas Perata
tersebut harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Umum
Bina Marga.
b. Agregat
a) Agregat Kasar
Agregat kasar untuk Lapis Aspal Pondasi Atas Perata terdiri
dari batu atau kerikil pecah ataupun satu campuran batu
pecah dengan kerikil alami bersihyang sesuai. Gradasi
agregat kasar harus memenuhi persyaratan pada Tabel 5
berikut.
b) Agregat Halus
Agregat halus terdiri dari pasir alami dan/ atau batu yang
disaring dalam kombinasi yang cocok. Dan harus bersih serta
bebas dari gumpalan lempung dan benda-benda lain yang
harus dibuang. Gradasi agregat halus tersebut harus sesuai
dengan Table 6 berikut ini.
55
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
c. Bahan Aspal
a) Bahan aspal harus aspal semen gradasi kental yang
memenuhi persyaratan AASHTO M226.Gradasi yang dipakai
adalah :
a1) Grade AC – 20 (kurang lebih ekivalen dengan Pen 60/70)
a. Komposisi Campuran
a) Campuran aspal akan terdiri dari agregat. bahan filler dan
bahan aspal. Komposisi rencana campuran akan berada
didalam batas-batas yang diberikan pada Tabel 8.
56
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
b. Sifat-Sifat Campuran
Sifat-Sifat campuran harus mematuhi syarat-syarat dari CMP
(Instalasi Campuran Pusat) yang diberikan pada Tabel 9 berikut :
57
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
58
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
59
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
b) Prosedur Pemadatan
b1) Tahap awal penggilasan dan penggilasan akhir akan
dikerjakan semuanya dengan mesin gilas roda baja.
Penggilasan kedua atau penggilasan antara akan
dilakukan dengan sebuah mesin gilas ban pneumatic.
Mesin gilas awal akan beroperasi dengan roda kemudi
sedekat mungkin paver.
60
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
e. Penyelesaian
a) Alat berat atau mesin gilas tidak diizinkan berdiri diatas
permukaan yang baru selesai sampai permukaan tersebut
mendingin secara menyeluruh dan memadat.
f. Penyelesaian Sambungan
Tidak boleh ada campuran yang dipasang menempel pada
lapisan yang sudah digilas sebelumnya, kecuali pinggirannya
telah dipotong satu permukaan tegak, satu penyiraman tipis
aspal yang digunakan untuk lapis aspal pengikat harus dipakai
sebelum tambahan campuran dipasang menempel pada bahan
yang digilas sebelumnya.
a. Test Laboratorium
a) Test laboratorium harus dilaksanakan oleh Tenaga Ahli yang
bertugas dan bertanggung jawab pada CMP (Instalasi
Campur Pusat) yang sesuai dengan persyaratan Spesifikasi
Umum dan untuk memenuhi persyaratn spesifikasi yang
diberikan pada Tabel 11. Data uji harus disediakan oleh
Kontraktor dan Pimpinan Proyek jika perlu, dan pengujian
lebih lanjut harus dilaksanakan bila diminta demikian oleh
Direksi Teknik.
b) Untuk pengujian pengendalian mutu campuran, Kontraktor
harus mendapatkan dan menyediakan catatan-catatan
pengujian untuk produksi setiap hari. Meliputi analisa
saringan, pengendalian suhu, kepadatan/ stabilitas/ aliran
Marshall dan penyerapan aspal oleh agregat. Ujian ini dicatat
dalam Tabel 11.
61
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
b. Pengendalian Lapangan
Test pengendalian lapangan berikut ini harus dilaksanakan
selama pelaksanaan pekerjaan terkecuali diperintahkan lain oleh
Direksi Teknik. Pemotongan lubang uji untuk contoh inti dan
mengembalikan ke keadaan semula dengan bahan ATB
dipadatkan dengan baik harus dikerjakan oleh Kontraktor
dibawah pengawasan Direksi Teknik.
ii. Pengujian berat/ kepadatan inti lapis Contoh inti harus diambil setiap
aspal beton pondasi atas perata yang panjang 200 m, kecuali
terpasang dan dipadatkan diperintahkan lain oleh Direksi
Teknik.
Kepadatan campuran yang sudah
disatukan yang diuji, tidak boleh
kurang dari 95 % bahan (spesimen)
padat laboratorium.
iii.Ketebalan lapis permukaan
Ketebalan lapis ATB. Terpasang
harus dipantau dengan inti
perkerasan atau dengan cara lain
yang diminta oleh Direksi Teknik.
Inti tersebut harus diambil oleh
Kontraktor dibawah pengawasan
Direksi Teknik pada suatu titik yang
diperintahkan demikian.
iv. Kualitas
62
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
B.11.3.1. Umum
a. Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari peneyediaan suatu lapis aus permukaan
tahan lama dan padat dari campuran aspal dikenal sebagai
Lapisan Aspal Beton (LASTON), tersusun dari sejumlah agregat
tertentu, filter dan aspal semen dihasilkan dari instalasi
campuran pusat (CMP) dan dipasang sesuai dengan spesifikasi-
63
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
64
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
b) Agregat Halus
Agregat halus terdiri dari pasir alam dan atau batu pecah
tersaring dalam kombinasi yang cocok, dan harus bersih serta
bebas dari gumpalan lempung dan benda-benda lain yang
harus di buang, Gradasi agregat halus sesuai dengan tabel 14
berikut.
65
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
c) Filler
Bahan filler terdiri dari debu batu sabak atau semen serta
harus bebas dari suatu benda yang harus dibuang. Ia berisi
ukuran partikel yang 100 % lolos saringan 0,60 mm dan tidak
kurang dari 75 % atas berat partikel yang lolos saringan 0,075
(saringan basah).
c. Bahan Aspal
a) Bahan aspal harus AC-20 aspal semen gradasi kental (kurang
lebih ekivalen dengan Pen. 60/70) memenuhi persyaratan
AASHTO M 226
b) Suatu bahan adhesif (pengikat) dan anti pengelupasan harus
ditambahkan kepada bahan aspal, jika diminta demikian oleh
Direksi Teknik yang bertugas dan bertanggung jawab pada
CPM (Instalasi Campur Pusat). Bahan tambahan tersebut
harus satu jenis yang disetujui oleh ahli Teknik (Engineer)
yang bertugas pada CMP dan harus ditambahkan dan
dicampur sesuai dengan petunjuk Pabrik Pembuat.
66
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
67
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
68
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
b. Penyediaan Lapangan
a) Pemasangan diatas lapis Pondasi Atas.
a1) Bila memasang diatas pondasi jalan, pondasi tersebut
bentuk dan profilnya harus sama benar dengan yang
diperlukan untuk penampang melintang rencana dan
dipadatkan sepenuhnya sampai mendapat persetujuan
Direksi Teknik, yang sesuai dengan persyaratan
pemadatan. Pondasi tersebut harus disapu bersih dari
setiap benda yang lepas dan harus dibuang.
a2) Sebelum memasang aspal beton, pondasi jalan tersebut
harus dilapisi dengan Lapis Aspal resap Pengikat pada
saatu tingkat pemakaian 0,60 l/m2 atau tingkat lainnya
menurut perintah Direksi Teknik.
b) Pemasangan diatas satu Permukaan Aspal yang ada.
b1) Bilamana pemasangan tersebut sebagai satu lapis ulang
diatas satu permukaan aspal yang ada, setiap kerusakan
pada permukaan perkerasan yang ada termasuk lubang-
lubang, bagian yang ambles, pinggiran hancur dan cacat
permukaan lainnya harus dibetulkan dan diperbaiki
sampai disetujui Direksi Teknik.
b2) Sebelum pemasangan aspal beton, permukaan yang ada
harus kering dan dibersihkan dari semua batu lepas dan
bahan lain yang harus dibuang, dan akan disemprotkan
aspal perekat pada tingkat pemakaian tidak melebihi 0,50
l/m2, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Teknik.
c. Penghamparan
a) Screed samping atau cetakan yang disetujui harus dipasang
sepanjang perkerasan/ bahu jalan sampai garis dan
ketinggian yang diperlakukan.
b) Penghamparan dengan Mesin
b1) Sebelum operasi pengaspalan dimulai, screed paver
harus di panaskan dan campuran aspal harus
dimasukkan/ dituang ke dalam paver pada satu
temperatur didalam batas-batas antara 1400 – 1100 C.
b2) Selama pengoperasian paver, campuran aspal tersebut
harus dihampar dan diturunkan sampai ketingkat,
ketinggian dan bentuk penampang melintang yang
diperlukan diatas seluruh lebar perkerasan yang mungkin.
b3) Paver tersebut harus beroperasi pada satu kecepatan
yang tidak menimbulkan retak-retak pada permukaan.
Tingkat penghamparan harus sebagaimana yang disetujui
oleh Direksi Teknik memenuhi persyaratan tebal
rencana.
69
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
70
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
b) Prosedur Pemadatan
b1) Tahap awal pengilasan dan penggilasan final akan
dikerjakan semuanya dengan mesin gilas roda baja.
Penggilasan kedua atau penggilasan antara akan
dilakukan dengan sebuah mesin gilas ban pneumatic.
Mesin gilas awal akan beroperasi dengan roda kemudi
dekat paver.
b2) Kecepatan mesin gilas tidak boleh melebihi 4 km/jam
untuk mesin gilas roda baja, dan 6 km/jam untuk mesin
gilas ban pneumatic serta akan selalu cukup lambat untuk
menghindari penggeseran campuran panas. Garis
penggilasan tidak boleh terlalu berubah – ubah atau arah
penggilasan berbalik secara tiba-tiba, yang akan
menimbulkan penggeseran campuran.
71
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
e. Penyelesaian
a) Alat berat atau mesin gilas tidak diizinkan berdiri diatas
permukaan yang baru selesai sampai permukaan tersebut
mendingin secara menyeluruh dan matang.
72
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
a. Test Laboratorium
a) Test laboratorium harus dilaksanakan oleh Tenaga Ahli yang
bertugas dan bertanggung jawab pada CMP (Instalasi
Campur Pusat) yang sesuai dengan persyaratan Spesifikasi
Umum dan untuk memenuhi persyaratan Spesifikasi yang
diberikan pada tabel 19. Data uji harus disediakan untuk
Kontraktor dan Pimpinan Proyek jika perlu, dan pengujian
lebih lanjut harus dilaksanakan bila demikian yang diminta
oleh oleh Direksi Teknik.
b) Untuk pengujian pengendalian mutu campuran, Kontraktor
harus mendapatkan dan menyediakan catatan-catatan
pengujian untuk produksi setiap hari, meliputi analisa
saringan, pengendalian suhu, kepadatan/ kestabilan/ aliran
Marshall dan penyerapan oleh agregat. Ujian ini dicatat dalam
tabel 19.
73
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
b. Pengendalian Lapangan
Test pengendalian lapangan berikut harus dilaksanakan selama
pelaksanaan pekerjaan terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi
Teknik. Pemotongan lubang uji dan mengembalikan ke keadaan
semula dengan bahan Aspal Beton dipadatkan dengan baik
harus dikerjakan oleh Kontraktor di bawah pangawasan Direksi
Teknik.
74
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
75
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
d. Bila lapis aspal resap perekat atau lapis aspal perekat dipasang
yang sesuai dengan kontrak khusus dan Daftar Penawaran, lapis
aspal resap perekat atau lapis aspal perekat tersebut akan diukur
dalam liter.
e. Bilamana aspal beton diletakkan diatas lapis pondasi atas,
pekerjaan mempersiapkan dan memelihara lapis pondasi atas
tidak boleh diukur untuk pembayaran dan akan dimasukkan
dalam pekerjaan yang diperlukan untuk penyelesaian lapis
pondasi atas tersebut yang sesuai dengan persyaratan
Spesifikasi ini.
Skala duga untuk pengukuran permukaan air atau pengaturan bukaan pintu
harus dipasang dilokasi sebagai berikut :
a. Sisi hulu dari tiap bendung pada suatu tembok pangkal
b. Sisi hulu dari tiap bangunan ukur.
c. Pada pintu-pintu romyn dan crump de gruyter.
a) Sisi hulu dari tiap bendung pada suatu tembok pangkal :
Skala duga yang dipasang pada hulu bendung harus diatur dengan titik
nol sesuai mercu bendung dan dipasang pada dingding, cukup jauh
muka air terjun dari mercu bendung. Bila mungkin pemukur dipasang
pada dinding luar alur utama sungai, untuk menghindari dari kerusakan
akibat benda-benda terapung pada waktu banjir, tetapi harus mudah
terlihat dari tangkis atau jembatan pelayanan. Skala duga dibuat dari
teraso atau marmer dengan pembagian 0,1 meter, sesuai dengan
penjelasan dari album standar perencanaan irigasi atau menurut
ketentuan lain dalam gambar.
b) Sisi hulu dari tiap bangunan ukur :
Skala duga yang dipasang dihulu bangunan pengukur dibuat dari
marmer dengan tanda-tanda garis dan huruf, atau dibuat dari teraso
putih pada dasar campuran 1 Pc : 3 Psr dengan lekukan-lekukan untuk
76
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
Untuk skala duga seperti yang disyaratkan, disamping tiap skala duga harus
dipasang suatu pelat baja lain terpisah dengan jarak 10 cm yang ditandai
dengan suatu alur yang menunjukkan garis teratas pada skala duga. Apabila
karena sesuatu hal skala duga menjadi rusak / hilang. Pelat baja ini dapat
menolong untuk pemadangan skala duga baru. Pelat-pelat itu harus sama
dengan penjelasan yang ditunjukkan pada gambar.
Suatu tanda duga muka air harus dipasang pada sisi hulu dari semua
bangunan pengambilan dan bangunan pembagi dalam saluran dan terbuat
dari marmer atau teraso putih dengan ukuran 0.2 x 0.2 m dipasang dengan
adukan 1 Pc x 3 Ps seperti ditunjukkan pada gambar. Garis tanda muka air
dan huruf dinyatakan dengan membuat alur.
77
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
B.13.1. Material
a. Baja kontruksi (plat dan profil) harus baik, baru dari pabrik yang resmi dan
setaraf dengan S.t. (DIN 17100-1996).
b. Tangki dan ulir untuk gate / pintu setaraf dengan S.t. 60 (DIN 17100-1966).
c. Besi tuang harus bebas cacat / retak, perbaikan retak-retak dengan las
atau lainnya tidak diperkenankan.
d. Baut, keling dan washers harus dari pabrik resmi dan harus setaraf U.st.
36-1 (DIN 1711-1968). Baut dan keling yang tersentuh air harus
digalvanisir.
e. Las harus dikerjakan dengan halus, rapi, penuh dan bersih, kelihatan jelek
atau las yang tidak sempurna dan sebagainya akan ditolak.
f. Kawat las yang dipakai adalah “Unimatic” 6000 (AC-DC) dengan kekuatan
tarik 4.760 kg / cm2 atau type yang sama.
g. Pipa besi untuk sandaran harus ukuran standar pipa dengan heavy duty
galvanized coating.
B.13.2. Spesifikasi Untuk Bangunan Pintu dan Pintu Sorong
a. Bangunan Pintu
a) Pintu harus dibuat dengan konstruksi las yang sempurna. Daun pintu
untuk bagian (sisi) hulu harus dipotong tepat ukuran. Palang sisi dan
horizontal harus diklem kuat pada permukaan plat sedemikian hingga
pada waktu selesai mengelas jarak antara plat dan batang tidak lebih
dari 1 mm. Bagian batang / palang yang dilas pada daun pintu, las harus
menerus didua sisi, sedemikian hingga tidak ada air yang bocor diantara
bagian-bagian tersebut.
78
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
b. Pintu Sorong
a) Pintu sorong dapat dioperasikan dan harus diserahkan dengan tangkai
dan kunci, gear serta kopling. Tarikan yang dibutuhkan tidak boleh lebih
keras dari 10 kg untuk membuka atau menutup pintu dan las roda
setang harus pada elevasi 0.90 m diatas bangunan atau platform
dimana operator akan berdiri.
b) Tangkai ulir dan gear dibuat presisi sangat cepat. Gear harus dari besi
tulang atau selubung / rangka las dilengkapi tutup untuk pemberian
pelumas dari gear.
c) Pintu sorong harus seluruhnya shop-assembled (rakitan pabrik) ukuran
plat dan profil pintu harus sesuai dengan gambar.
79
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
80
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
B.13.5. Pemasangan
B.14.2. Siaran dan Plesteran Pada Pasangan Batu Yang Ada (Lama)
81
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)
Spesifikasi Teknis 2021
Remedial Bendungan Karingga di Pulau Sumba
82
Dam Operational Improvement and Safety Project Phase II (DOISP Phase II)