Anda di halaman 1dari 8

Kondisi Pembeda Volume Perdarahan Kala

IV

Fariza Dwicahyaning Putri


Departemen Biostatistika dan Kependudukan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
Jl. Mulyorejo Kampus C Unair Surabaya 60115
Alamat Korespondensi
Fariza Dwicahyaning P.
Email: putry.fariza@yahoo.com

ABSTRACT
Bleeding still be the top three causes of maternal deaths in Indonesia, a lot of things that cause bleeding in the
mother during pregnancy, childbirth and postpartum, both direct causes and indirect causes. This study aims at
finding out the difference volume bleeding in stage IV with early breastfeeding (IMD) and anemia in Surabaya.
This research was conducted with cross-sectional design using a quantitative approach. The data used are
secondary data obtained from partograf sheet and card status patients with a sample of 30 cards status. The
independent variable in this study are IMD and anemia and the dependent variable in this study is in IV stage
bleeding volume. The prevalence of bleeding in IV stage were found in this study was 10%, which does not apply
IMD of 26.6%, 63.3% anemia. Tests using independent samples t-test showed that there were differences of
bleeding volume in stage IV with IMD, anemia (p < 0.05)

Keywords: IMD, anemia, bleeding volume in stage IV

ABSTRAK
Perdarahan masih menjadi penyebab tiga teratas terjadinya kematian ibu di Indonesia, banyak hal yang
menyebabkan terjadinya perdarahan pada ibu saat hamil, bersalin dan nifas, baik penyebab secara langsung dan
penyebab secara tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan volume perdarahan
pada kala IV pada IMD dan tidak IMD dan ibu yang anemi dan ibu yang tidak anemia di Surabaya. Penelitian
ini dilaksanakan dengan rancangan cross sectional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang
digunakan adalah data sekunder yang didapatkan dari lembar partograf dan kartu status pasien dengan sampel
penelitiansebanyak 30 responden. Variabel bebas yang pada penelitian ini adalah IMD dan anemia sedangkan
variabel terikat pada penelitian ini adalah volume perdarahan pada kala IV. Prevalensi perdarahan pada kala IV
yang ditemukan pada penelitian ini sebesar 10%, Ibu yang tidak menerapkan IMD sebesar 26,6%, Ibu yang
anemia sebesar 63,3%. Pengujian menggunakan uji-t sampel bebas yang menunjukkan bahwa ada perbedaan
volume perdarahan kala IV terhadap IMD dan anemia (p < 0,05).

Kata Kunci: IMD, anemia, volume perdarahan kala IV

PENDAHULUAN 2008 sebesar 83 per 100.000 kelahiran hidup


Millennium Development Goals (MDGs) sedang di tahun 2012 mencapai 97,43 per
sebagai road map atau arah pembangunan 100.000 kelahiran hidup. Meskipun capaian
kesehatan di Indonesia mempunyai delapan AKI Jawa Timur tahun 2012 keadaannya berada
tujuan, di mana salah satunya adalah untuk 5 poin di bawah target MDGs tahun 2015 yaitu
menurunkan angka kematian ibu (AKI). Di sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup, tapi
mana AKI yang merupakan tujuan kelima adalah pada tahun sebelumnya yakni tahun 2011
merupakan suatu indikator derajat kesehatan di sempat pada angka 104,3 per 100.000 kelahiran
tiap wilayah, AKI di Indonesia saat ini masih hidup, setelah dilakukan upaya oleh dinas
merupakan salah satu masalah karena angka kesehatan Provinsi Jatim maka pada tahun 2012
kematian ibu masih tinggi. Provinsi Jawa AKI bisa diturunkan (Dinas Kesehatan Provinsi
Timur, capaian angka kematian ibu (AKI) Jawa Timur, 2013).
cenderung meningkat dalam 5 tahun terakhir, Kota Surabaya sendiri, capaian AKI-nya
pada tahun masih diatas capaian AKI provinsi Jatim yaitu

120
121 Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol. 3, No. 2 Desember 2014: 120–
126

97,43 per 100.000 kelahiran hidup, capaian Penerapan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
AKI kota Surabaya pada tahun 2012 adalah belum tersosialisasikan dengan sempurna,
144,64 per 100.000 kelahiran hidup, selain padahal IMD begitu penting untuk dilakukan
diatas AKI provinsi Jatim angka ini juga diatas karena memiliki manfaat yang sangat besar
angka target MDGs tahun 2012 sebesar 102 untuk bayi dan ibu yang baru melahirkan. Sejak
per 100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan tahun 2008 dalam APN (Asuhan Persalinan
Provinsi Jawa Timur, 2013). Di Indonesia Normal), IMD merupakan langkah terakhir
diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan yang harus dilakukan oleh petugas kesehatan
dalam kehamilan. Paling sedikit 128.000 yang membantu persalinan (Departemen
perempuan mengalami perdarahan sampai Kesehatan RI, 2008). Angka menyusu dini di
meninggal per tahun. Perdarahan pasca Indonesia masih rendah, survey terakhir (SDKI)
persalinan terutama perdarahan post partum menemukan bayi yang menyusu dini setelah
primer merupakan perdarahan yang paling kelahiran hanya terjadi pada 32% saja dari total
banyak menyebabkan kematian ibu. Perdarahan keseluruhan bayi yang dilahirkan sedangkan
post partum primer yaitu perdarahan pasca cakupan secara nasional adalah 70%.
persalinan yang terjadi dalam 24 jam pertama Perdarahan pada ibu bersalin juga bisa
kelahiran. Banyak faktor yang menyebabkan diakibatkan karena retensio placenta yakni
kematian pada Ibu bersalin atau nifas, yakni plasenta yang belum lahir sampai 30 menit
penyebab secara langsung dan tidak langsung, setelah kelahiran bayi dan atonia uteri yaitu
namun kebanyakan di antaranya yakni ketidakmampuan uterus untuk berkontraksi
penyebab secara langsung. Penyebab secara secara normal setelah kelahiran placenta, di
langsung sendiri terdiri dari berbagai macam mana kejadian retensio placenta dan atonia
sebab, yang paling mendominasi ialah uteri ini akan lebih berisiko pada ibu yang
perdarahan, eklampsia dan infeksi (Kementrian menderita anemia atau yang memiliki kadar HB
Kesehatan RI, 2010). di bawah 11 gr%. Menurut WHO, kejadian
Penyebab kematian Ibu karena perdarahan anemia kehamilan berkisar antara 20–89%
di Provinsi Jawa Timur dari tahun 2010–2012, dengan menetapkan Hb 11 g% (g/dl) sebagai
terjadi penurunan tetapi penurunan tidak begitu dasarnya. Angka anemia kehamilan di Indonesia
besar, angkanya masih diatas 25 persen. Pada menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Hoo Swie
tahun 2010 angka perdarahan 29,43 persen, Tjiong menemukan angka anemia kehamilan
2011 sebesar 29,35 persen dan pada tahun 2012 3,8% pada trimester I, 13,6% trimester II, dan
sebesar 25,09 persen. (Profil Kesehatan Provinsi 24,8% pada trimester III (Manuaba, 2010).
Jatim tahun 2012). Demi menanggulangi AKI Anemia saat hamil disebut “potential danger
yang masih cukup tinggi, pemerintah Indonesia to mother and child” (potensial membahayakan
mendukung kebijakan WHO dan Unicef yang ibu dan anak), karena Ibu yang mengalami
merekomendasikan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) anemia saat kehamilan berisiko dalam tiap fase
sebagai tindakan ‘penyelamatan kehidupan’. kehamilannya, persalinannya dan masa
“Menyusui satu jam pertama kehidupan yang nifasnya. Salah satu risiko saat persalinan adalah
diawali dengan kontak kulit antara ibu dan bayi terjadinya retensio plasenta, atonia uteri yang
dinyatakan sebagai indikator global. Inisiasi bisa diikuti dengan perdarahan postpartum
menyusu dini, merupakan program yang sedang (Manuaba, 2010). Untuk itu perlu adanya
gencar dianjurkan oleh pemerintah. Inisiasi pencegahan dan upaya untuk menekan
menyusu dini bukan program ibu menyusui tingginya angka kematian ibu. Salah satu cara
bayi, tetapi bayi yang harus aktif menemukan yang sekarang sedang digencarkan oleh
sendiri puting susu ibu. Inisiasi menyusu dini Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
(early initiation breast feeding) atau permulaan adalah dengan melakukan IMD. Dengan
menyusu dini adalah bayi mulai menyusu dilakukan IMD, hormon alamiah oksitosin bisa
sendiri segera setelah lahir atau kemampuan mempercepat kontraksi uterus selepas bayi
bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir lahir. Inisiasi menyusu dini atau permulaan
(Roesli, 2008). menyusu dini adalah bayi mulai menyusui
sendiri segara setelah lahir atau kemampuan
bayi mulai menyusu sendiri segera
setelah lahir (Roesli, berperan dalam
2008). Selain itu, kelancaran proses
keadaan gizi ibu saat kehamilan, persalinan
kehamilan juga hingga nifas. Salah satu
Putri, dkk., Kondisi Pembeda Volume Perdarahan Kala IV … 122

penyulit saat perbedaan volume normal di BPS analisis. Analisis


persalinan kala IV perdarahan kala IV Sufiati Tanah yang digunakan
adalah adanya atonia dengan IMD dan Merah Surabaya untuk menguji
uteri di mana uterus anemia di BPS Ny. pada bulan perbedaan antara
tidak segera Sufiati Tanah Merah Oktober sampai volume perdarahan
berkontraksi setelah Surabaya Tahun 2013. Desember tahun kala IV pada ibu
plasenta lahir yang 2013 yang yang melakukan
bisa menyebabkan melakukan IMD IMD dan tidak
METODE
perdarahan pada ibu PENELITIAN dan yang tidak melakukan IMD
bersalin. Salah satu melakukan IMD dan volume
faktor pemicu tidak Rancang bangun
sebanyak 68 perdarahan kala IV
segeranya uterus penelitian adalah
kartu status. pada Ibu yang
berkontraksi adalah menggunakan kartu
Sampel pada anemia
keadaan status gizi status pasien. Populasi
penelitian ini menggunakan uji T
ibu yang tidak dalam penelitian ini
sebanyak 30 sampel bebas. Unit
optimal. Yakni ibu adalah kartu ibu
kartu status. Cara analisis yang
menderita anemia. bersalin secara
pengambilan digunakan adalah
Data persalinan sampel dengan Ibu.
yang didapat dari Systematic
BPS Ny. Sufiati random
Tanah Merah Ujung HASIL
sampling.
Surabaya, pada bulan Variabel Karakteristik
Oktober 2013 dalam dependen pada responden
sebulan ada 32 Ibu penelitian ini Pada penelitian
melahirkan secara adalah volume ini didapatkan
fisiologis. 18 Di perdarahan pada berbagai
antaranya bersedia kala IV, sedang karakteristik
dan menginginkan variabel responden, antara
untuk dilakukan IMD independennya lain karakteristik
saat kala IV, dan 6 di adalah Inisiasi menurut pendidikan
antaranya mengalami Menyusu Dini terakhir,
anemia, walaupun ke dan Anemia. karakteristik
32 Ibu tersebut tidak Pengumpulan menurut status
mengalami data dilakukan pekerjaan, paritas
perdarahan namun dengan dan usia responden.
belum pernah menggunakan Pada penelitian
dilakukan penelitian data sekunder ini menunjukkan
yang menganalisis yang diambil dari responden yang
perbedaan volume data partograf dan melakukan IMD
perdarahan kala IV kartu status terbanyak adalah
terhadap IMD dan pasien. Setelah dari kelompok usia
anemia di klinik pengumpulan 20–35 sebanyak 16
bersalin tersebut. data dilakukan
Berdasarkan responden (72,7%).
editing, coding, Sedang pada
latar belakang
diatas maka tabulating dan kelompok usia <
perlu dilakukan kemudian di 20 dan
analisis mengenai
perbedaan volume IMD TIDAK IMD
Pendidikan Terakhir
perdarahan kala IV SD/SMP Tabel 1. Distribusi8 karakteristik responden
11 19
dengan IMD dan SMA 9
berdasarkan 0 responden
Status IMD 9
PT/DIII 2 0 2
anemia di BPS Status IM
Status Pekerjaan Bekerja 18 2
Variabel 20
Sufiati Tanah Merah
IRT 4 Jumlah
6 10
Surabaya Tahun
Paritas
2013. Tujuan 1 19 >35 tahun masing-3 yang 22 melakukan
penelitian ini adalah 2–4 3 masing sebanyak 5 3 8
IMD. Kelompok usia
untuk Menganalisis >4 0 (13,6%) responden0 yang 0 reproduktif
Jumlah 22 8 30
123 Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol. 3, No. 2 Desember 2014: 120–
126
pula (20–35 tahun) lebih dari 11 gr/dl. Volume kala IV
yang terbanyak Berikut adalah hasil Perdarah responde
tidak melakukan penelitian terkait an n
IMD yakni 4(50%) kadar Hb responden. sampai
responden Dari 8 Karakteristik Kadar Hb Responden
Tabel 3
responden yang menunjukkan bahwa Tabel 2 V Frekuensi
tidak melakukan sebagian besar menunjukkan bahwa olum Persentase
IMD sebanyak 11 volume sebagian besar e (%)
(50%) responden perdarahan pada responden saat Perd 13 43,4
berpendidikan proses persalinannya 17 56,6
kala IV responden arah
terakhir SD/SMP sampai kala IV yang memiliki Hb an
melakukan IMD dan adalah 11 g% atau tidak (cc)
8 (100%) responden > 300 cc sebanyak anemia sebanyak 100–
dari 8 responden 17 (56,6%) 300
yang tidak responden. > 300
melakukan IMD Sedangkan 3 11 (36,7%)
juga pada kelompok responden. Jumlah 30
(43,4%) responden 100,0
responden yang mengalami Sebanyak 19
berpendidikan (63,3%)
perdarahan
terakhir SD/ SMP. responden lainnya Tabel 4.
sebanyak 100–300
Sedang pada mengalami anemia
cc sampai pada kala Perbedaa
pendidikan terakhir selama kehamilan.
IV. n antara
SMA dan Perguruan Di mana 13
Tabel 4 status
Tinggi/Akademi (43,3%) responden
didapatkan bahwa IMD
kesemuanya mengalami anemia
rata-rata volume dengan
melakukan IMD. ringan dan 6
perdarahan kala IV volume
Sebanyak 18 (81,8%) (20,0%) responden
pada kelompok ibu perdaraha
responden yang mengalami anemia
yang melakukan n kala IV
bekerja melakukan sedang.
inisiasi menyusu
IMD dan sebanyak dini lebih rendah Volu
6 (75%) responden me
daripada rata-rata
yang tidak bekerja Karakteristik Kelomp D St
volume perdarahan
atau sebagai Ibu responden menurut ar a
pada kelompok ibu ok
Rumah Tangga tidak Volume ah n
yang tidak
melakukan IMD. Perdarahan sampai Frekue R d
melakukan inisiasi
Dari hasil penelitian kala IV nsi at a
menyusu dini yaitu
diketahui bahwa Kadar Hb a- rt
sebesar 317,50 cc.
sebanyak 18 pada ibu ra D
Perbedaan
(81,8%) responden hamil ta e
volume perdarahan mengalami
yang memiliki (c vi
kala IV pada
jumlah anak 1 c) a
kelompok ibu yang
melakukan IMD si
melakukan inisiasi
dan sebanyak 4 menyusu dini hemodilusi, yakni IMD 22
(50%) responden dengan kelompok pengenceran karena
yang memiliki kehamilan. Ukuran 317,50
ibu tidak melakukan
jumlah anak 2–4 inisiasi menyusu normal kadar Hb
pada ibu hamil 56,056
tidak melakukan dini melalui teknik
IMD analisis uji T maka yakni
Tidak IMD 8
diperoleh nilai p =
0,01. Di mana nilai 378,12
p Tabel 2. Distribusi
frekuensi
43,910
Tabel 3. Distribusi berdasar
frekuensi kan
Tabel 5.
berdasar Kadar HB
kan responden Perbedaa
Putri, dkk., Kondisi Pembeda Volume Perdarahan Kala IV … 124

n antara perdarah satu tindakan yang juga yang


status an kala tepat adalah menghubungkan
anemia IV dalam melakukan IMD. dengan kontraksi
dengan cc Pada saat dilakukan uterus, pada
volume IMD, sentuhan, perdarahan post
jilatan, usapan pada partum ditemukan
Ka V puting susu ibu akan salah satu penyebab
d Frekuens Kelom ol Sta
i merangsang adalah karena
a u nda
<7 0 0,0 pengeluaran hormon Rata- Deviasi
r Persentas pok pelaksanaan
7–8 6 m rt
20,0 oxitosin yang dapat rata(cc)
H e penundaan IMD.
9–10 (%) 13 e
Freku 43,3 merangsang
Tidak kontraksi 11 304,55 64,516
b Pada ibu
11 lebih 11 ensi D
36,7 Anemia sehingga
uterus
( setelah
Jumlah 30 a
100,0 menurunkan
Anemia risiko
19 350,53 49,830
g melaksanakan
r terjadinya perdarahan
% IMD, kontraksi
a pasca persalinan.
) uterusnya lebih
h Kontraksi uterus baik dibandingkan
(0,01) < α ( 0,05) BPS Sufiati dengan nantinya juga bisa sebelum
yang berarti besar responden sebagai indikator dilakukan IMD.
menandakan ada sebanyak 30 volume perdarahan di Hal ini sesuai
perbedaan antara responden. Didapatkan mana apabila dengan diuraikan
inisiasi menyusu dini responden yang kontraksi uterus baik Aprilia (2009)
dengan volume memiliki kadar HB 7– maka perdarahan bahwa pada saat
perdarahan pada kala 8 g% sebanyak 6 juga akan sedikit dan dilakukan IMD
IV. (20,0%), sebaliknya. sentuhan, jilatan,
Tabel 5 9–10 g% sebanyak 13 Berdasarkan usapan pada puting
didapatkan bahwa (43,3%) dan yang hasil penelitian susu ibu akan
rata-rata volume memiliki kadar Hb 11 tersebut ada merangsang
perdarahan ibu kala (normal) gr% penelitian yang secara hormon oksitosin
IV pada kelompok sebanyak langsung yang dapat
Anemia lebih banyak 11 (36,7%) menghubungkan IMD merangsang
yaitu 350,53 cc bila responden. dengan perdarahan kontraksi uterus
dibandingkan dengan Responden yang post partum dan ada sehingga
kelompok tidak mengalami perdarahan menurunkan risiko
anemia sebesar 501–550 cc sebanyak perdarahan
304,55 cc. Perbedaan 3 (10,0%) responden, pascasalin. Dengan
volume perdarahan sedang sebanyak 27 adanya bayi di
pada kala IV pada (90,0%) responden perut ibu akan
kelompok ibu yang kurang dari 500 cc. menahan
anemia dengan perdarahan karena
kelompok ibu yang PEMBAHASAN otot-otot yang
tidak anemia dengan mengeluarkan
cara analisis Perbedaan volume darah akan
menggunakan uji T perdarahan antara mengkerut karena
didapatkan nilai p = ibu yang melakukan ditekan oleh badan
0,037. Di mana nila p IMD dan ibu yang bayi.
(0,037) < α (0,05) tidak melakukan Terjadinya
yang berarti ada IMD kejadian
perbedaan antara perdarahan
anemia dengan Hasil penelitian ini
pascasalin juga bisa
volume perdarahan menunjukkan bahwa
ditunjang dari usia
pada kala IV. ada perbedaan volume
ibu. Didapatkan
Berdasarkan hasil perdarahan kala IV
hasil penelitian
penelitian mengenai terhadap IMD.
bahwa sebagian
perbedaan volume Perdarahan sampai saat
besar responden
perdarahan kala IV ini menduduki 3 teratas
berusia 20–35
terhadap anemia di penyebab kematian ibu
tahun, di mana usia
di Indonesia. Salah
125 Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol. 3, No. 2 Desember 2014: 120–
126
20–35 tahun berpengaruh pada mencegah terjadinya Anemia yang tinggi
tersebut adalah penerimaan perdarahan post berakibat negatif
kelompok usia keadaan kehamilan partum. seperti gangguan dan
produktif. Usia dan proses hambatan
yang ideal, sehat melahirkan. Hal ini Perbedaan volume pertumbuhan baik
dan aman untuk menjadi penyebab perdarahan kala sel tubuh atau sel
melahirkan. Pada risiko terjadinya IV antara ibu otak, kekurangan
wanita usia perdarahan lebih dengan anemia dan kadar Hb dalam
kurang dari 20 besar. ibu yang tidak darah
tahun organ Pendidikan anemia mengakibatkan
reproduksinya yang tinggi kurangnya oksigen
Hasil penelitian
masih dalam juga bisa yang ditransfer ke
ini menunjukkan
proses mempengaruhi sel tubuh ataupun
bahwa ada
pertumbuhan, cara pikir dan otak sehingga dapat
perbedaan volume
alat-alat atau tingkah laku memberikan efek
perdarahan kala IV
organ seseorang. Pada yang buruk pada ibu
antara ibu yang
reproduksinya orang yang maupun bayi yang
anemia dan ibu
belum siap untuk memiliki dilahirkan (Manuaba,
yang tidak anemia.
menerima pendidikan tinggi, 2010)
Setiap ibu hamil
keadaan kedewasaan dalam Setiap ibu hamil
yang anemia
kehamilan dan berpikir dan mudah yang anemia
memiliki risiko
persalinan. Alat- beradaptasi pada memiliki risiko
untuk perdarahan
alat yang belum situasi dan kondisi untuk perdarahan
post partum. Salah
siap antara lain, yang baru sehingga post partum. Salah
satu penyakit
liang vagina, akan satu penyakit
perdarahan post
bibir kemaluan, mempengaruhi perdarahan post
partum adalah
muara saluran perilaku untuk partum adalah
karena atonia uteri
kencing dan beroperan aktif. karena atonia uteri
yaitu
perineum tidak Berperan aktif yaitu
ketidakmampuan
siap bekerja mencari tahu dan ketidakmampuan
uterus untuk
mendukung menerapkannya. uterus untuk
mengadakan
persalinan. Dalam hal ini, mengadakan
kontraksi sebagai
Sedangkan pada menerapkan IMD kontraksi sebagai
mestinya. Pada
wanita yang yang masih belum mestinya. Pada
anemia jumlah
berusia lebih dari dikenal luas oleh anemia jumlah efektif
efektif sel darah
35 tahun kondisi seluruh masyarakat sel darah merah
merah berkurang.
organ awam. Untuk itu berkurang. Hal ini
Hal ini
reproduksinya dengan mempengaruhi
mempengaruhi
mengalami bermodalkan jumlah kadar Hb
jumlah kadar Hb
penuaan, organ- pendidikan yang dalam darah.
dalam darah.
organ mulai tinggi, ibu bisa Kurangnya kadar Hb
Kurangnya kadar Hb
kendor dan kaku. berperan aktif menyebabkan jumlah
menyebabkan jumlah
Dengan kondisi untuk ikut oksigen yang diikat
oksigen yang diikat
seperti ini maka menyukseskan dalam darah juga
dalam darah juga
terjadi program IMD ini. sedikit sehingga
sedikit sehingga
kemunduran Dari data mengurangi jumlah
mengurangi jumlah
sehingga sangat responden yang pengiriman oksigen
pengiriman oksigen
memiliki tingkat melakukan IMD. ke organ-organ vital ke organ-organ vital
pendidikan atas dan Selain Usia dan (Anderson,1994). (Anderson,1994)
tinggi, kesemuanya pendidikan banyak Anemia dalam Tabel 5
melakukan IMD, hal yang bias kehamilan dapat menunjukkan
sedang responden memengruhi berpengaruh buruk terdapat volume
yang memiliki seseorang untuk terutama saat perdarahan antara ibu
pendidikan di bawah melakukan IMD. kehamilan, yang anemia dengan
SMA hanya Dengan melakukan persalinan dan masa ibu yang tidak
sebagian yang IMD maka bisa nifas. Prevelensi anemia. Hasil ini
seiring dengan
Putri, dkk., Kondisi Pembeda Volume Perdarahan Kala IV … 126

penelitian Ayu tidak anemia. Hasil darah pada tempat SARAN


(2010) yang ini jug siring perlekatan plasenta.
Simpulan
menunjukkan dengan penelitian Atonia uteri terjadi
adanya hubungan yang dilakukan saat miometrium Pada kelompok
anemia dalam Indri (2011) yang tidak dapat usia 20–35 tahun
kehamilan dengan menunjukkan ada berkontraksi secara mayoritas ibu
perdarahan post pengaruh anemia adekuat. melakukan IMD.
partum karena pada ibu hamil Pada tingkat
atonia uteri. dengan kejadian pendidikan,
SIMPULAN DAN
Perdarahan ini post partum di
disebabkan karena RSUD Tugurejo kelompok melakukan IMD setelah
kerja uterus Semarang.. pendidikan SMA bayi lahir. Misalkan
melakukan Dari penelitian- dan Akademi/ PT dibuatkan iklan
kontraksi kurang penelitian tersebut seluruhnya layanan masyarakat
adekuat sehingga semakin melakukan IMD atau ditambahkan
berdampak pada menunjukkan sedang untuk tingkat dalam KMS ibu hamil.
banyaknya jumlah bahwa memang ada pendidikan SD/SMP Selain itu, perlu
darah pada saat hubungan antara hanya lebih dari dilakukan screening
kala IV ataupun kadar Hb dengan setengahnya untuk pencegahan
setelahnya perdarahan post melakukan IMD. anemia yang dimulai
(Winkjosastro, partum. Di mana Semua responden pada wanita usia
2002) pada anemia jumlah yang bekerja baik remaja dan usia dewasa
Sedang salah efektif sel darah sebagai karyawan sebelum menikah agar
satu pemicu dari merah berkurang. pabrik atau swasta saat mengalami
atonia uteri yang Hal ini melakukan IMD kehamilan, keadaan
akan berdampak mempengaruhi sedang kelompok status gizi baik
pada jumlah jumlah kadar Hb responden yang tidak sehingga tidak akan ada
banyaknya darah dalam darah. bekerja atau IRT penyulit dalam proses
pada kala IV adalah Kurangnya Hb hanya sebagian kecil kehamilan, persalinan
anemia karena menyebabkan responden yang dan nifas. Selain itu
jumlah oksigen jumlah oksigen melakukan IMD. juga agar bayi yang
yang diikat dalam yang diikat dalam Volume darah rata- dilahirkan sehat dan
darah kurang darah juga sedikit rata perdarahan kala tanpa cacat bawaan.
sehingga jumlah sehingga IV pada kelompok
oksigen yang mengurangi jumlah responden yang
DAFTAR PUSTAKA
dikirim ke uterus pengiriman oksigen melakukan IMD
lebih. Volume Anderson, S. 1994.
pun berkurang. Hal dan cakupan nutrisi
perdarahan rata-rata Patofisiologi:
ini menyebabkan ke uterus. Karena
kala IV pada Konsep Klinis
otot- otot uterus hal ini maka jumlah
kelompok responden Proses Penyakit.
tidak berkontraksi perdarahan post
yang tidak anemi Jakarta: EGC
dengan adekuat patum akan lebih
lebih sedikit. Ada Aprilia. 2009. Analisis
sehingga timbul banyak sehingga
perbedaan volume Sosialisasi Program
atonia uteri yang risiko ibu
perdarahan kala IV Inisiasi Menyusu
mengakibatkan mengalami
dengan IMD dan Dini dan ASI
perdarahan post perdarahan post
anemia di BPS Ny. Eksklusif kepada
patum di mana partum lebih besar.
Sufiati Tanah Merah Bidan di Kabupaten
keadaan ini ditandai Menurut
Surabaya tahun 2013. Klaten. Thesis.
perdarahan sampai Winkjosastro
Semarang:
lebih dari 500 cc. (2002) Perdarahan
Saran Universitas
Dari tabel 5 post partum secara
Bagi Instansi dan Diponegoro
didapatkan hasil fisiologis dikontrol
pengambil kebijakan, Erawati, Ambar D.
bahwa volume oleh kontraksi serat-
diharapkan 2010. Buku Ajar
perdarahan antara serat miometrium
menambah sosialisasi asuhan kebidanan
ibu yang anemia terutama yang
IMD agar masyarakat persalinan
lebih banyak bila berada di sekitar
luas lebih menyadari normal. Jakarta:
dibandingkan pembuluh darah
pentingnya Penerbit Buku
dengan ibu yang yang mensuplai
127 Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Vol. 3, No. 2 Desember 2014: 120–
126
Kedokteran EGC Komplikasi dengan Prawirohardjo, S.
Irawati, Anies. 2010. Involusi Uteri 2005. Ilmu
Persalinan dan
Inisiasi Menyusu pada Ibu Kebidanan. Jakarta.
Bayi Baru
Dini dan Faktor Postpartum. YBPSP
Lahir. Jakarta:
Detrminannya Skripsi. Prawirohardjo, S.
Departemen
pada Anak Balita Surabaya: 2006 Pelayanan
Kesehatan
di Indonesia, Universitas Kesehatan
Republik
Volume 33, Airlangga Maternal dan
Indonesia
Nomor 1, Hal 5– Notoatmodjo, Neonatal. Jakarta:
Kementrian
8. Soekidjo. YBPSP Roesli,
Kesehatan
Jaringan Nasional 2012. Utami. 2008.
Republik
Pelatihan Klinik Metodologi Inisiasi Menyusu
Indonesia.,
Kesehatan Penelitian Dini.
2013. Profil
Reproduksi. Kesehatan. Jakarta:
Kesehatan Penerbit
2008. Pelatihan Jawa Timur Jakarta:
Klinik Asuhan Rineka Cipta Buku
2012. Surabaya: Kedokteran
Persalinan Dinas Nuryanti, 2010.
EGC
Normal Asuhan Kesehatan Praktek
S, Afriyanti. 2012.
Esensial, Provinsi Jawa Inisiasi
Hubungan
Pencegahan dan Timur Menyusu Dini
konsumsi tablet
Penanggulangan Kuntoro. 2008. di RSIA Sitti
FE dan
Segera Metode Sampling Khadijah
Pemeriksaan
dan Penentuan Muhammadiy
Hemoglobin
Besar Sampel. ah Cabang
Terhadap
Surabaya: Pustaka Makassar,
Perdarahan
Melati Maharani, Volume 2,
Persalinan.
Indri. 2012. Nomor 2,
Vol. 3, No. 1,
Hubungan Halaman
Halaman 4–5
hemoglobin 4–7
Saifuddin, dkk.
Peraturan
Pada 2000. Buku
Pemerintah
Perdarahan Acuan Nasional
Republik
Antepartum Pelayanan
Indonesia
dengan Skor Maternal dan
Nomor 33
Apgar. Neonatal.
Tahun 2012
Skripsi. Jakarta:
tentang
Semarang: JNPKKR-POGI
pemberian Air
Universitas Winkjosastro, H.
Susu Ibu
Diponegoro 2002. Ilmu
Eksklusif.
Manuaba, Bagus Kebidanan:
(http://www.d
Ida. 2010. Ilmu YBP- SP
epkes.go.id/
Kebidanan
downloads/PP
Penyakit
%20ASI.pdf
Kandungan dan
tanggal sitasi
Keluarga
9 Oktober
Berencana
2013).
untuk
Prasetyono, Dwi
Pendidikan
Sunar. 2009.
Bidan. Jakarta:
Buku Pintar
Penerbit Buku
ASI Eksklusif
Kedokteran
Pengenalan,
EGC
Praktik, dan
Masruroh, Suci.
Kemanfaatan-
2011.
kemanfaatann
Hubungan
ya.
Antara
Yogyakarta:
Menyusu Dini
DIVA Press

Anda mungkin juga menyukai