Filsafat Pendidikan
Dosen Pengampu :
Peny Husna Handayani, S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh :
Cristin Mutiara Damanik{1183151003}
Program Studi :
PPB/BK Reguler C
BAB 1: Pengertian dan Kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan dan Kehidupan
manusia
Pengertian filsafat
Kita sering mengatakan, betapa pentingnya filsafat sebagai ilmu dan filsafat terapan,
termasuk filsafat agama, filsafat pancasila, dan filsafat pendidikan. Namun sangat lah sukar
untuk memberikan definisi konkret apalagi abstrak terhadap filsafat filsafat tersebut. Kata
filsafat berkaitan erat dengan segala sesuatu yang dapat dipikirkan oleh manusia, bahkan
tidak akan pernah ada habisnya karena mengandung 2 kemungkinan, yaitu proses berfikir dan
hasil berfikir.
Filsafat merupakan ilmu tertua yang menjadi induk ilmu pengetahuan lain. Hal itu
sebagaiman adiungkapkan oleh John S. Brubacher sebagai berikut:
“Philosophy was, as its etimology from the greek words pilos and sopia suggests, love of
learning. More over it was love of learning in general; it subsumed under one heading what to
day we call science as well as what we now call phhilosophy. It is for the reason that
philosophy is often referred to us the mother as well as the queen of the science”.
Maksudnya adalah bahwa filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu Philos dan sopia
yang diartikan cinta belajar. Lebih dari itu dapat diartikan cinta belajar pada umumnya hanya
ada dalam filsafat. Untuk alasan tersebut maka sering dikatakan bahwa filsafat merupakan
induk atau ratu ilmu pengetahuan.
Pengertian filsafat ditinjau dari segi arti bahasanya dapat disimpulkan bahwa filsafat
adalah:
1. Pengetahuan tentang kebijaksanaan
2. Mencari kebenaran, dan
3. Pengetahuan tentang dasar dasar atau prinsip prinsip.
Beberapa ungkapan dari beberapa ahli filsafat dapat dirumuskan bahwa filsafat ialah
upaya manusia dengan akal budinya untuk memahami, mendalami, dan menyelami
secara radikal, integral dan sistematik mengenai ketuhanan, alam semesta dan
manusia.sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang hakikatnya yang dapat
dicapai akal manusia dan bagamana seharusnya sikap manusia setelah mencapai
pengetahuan yang diinginkan.
Kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia.
Dalam ilmu pengetahuan filsafat mempunyai kedudukan sentral , dan asal atau pokok.
Karena filsafat pada awalnya merupakan satu satunya usaha manusia dibidang kerohanian
untuk mencapai kebenaran pengetahuan. Tetapi manusia tidak pernah puas dengan meninjau
sesuatu dari sudut yang umum, melainkan juga ingin memperhatikan hal hal yang khusus.
Kemudian timbullah penyelidikan mengenai hal-hal khusus yang sebelumnya masuk dalam
lingkungan filsafat. Jika penyelidikan ini telah mencapai tingkat tinggi, maka cabang
penyelidikan itu melepaskan diri dari filsafat, menjadi caban g ilmu pegetahuan baru yang
berdiri sendiri.
Jasa utama Piaget adalah uraiannya mengenai perkembangan anak dalam tingkah laku
yang terdiri atas 4 fase yaitu sebagai berikut:
1. Fase sensorimotor
2. Fase praoperational
3. Fase praoperational yang konkret
4. Fase operasi formal
Pengertian pendidikan
Dalam kajian dan pemikiran tentang pendidikan terlebih dahulu perlu diketahui dua istiah
yang hampir sama bentuknya dan sering digunakan dalam dunia pendidikan, yaitu pedagogi
dan paedagoiek. Pedagogi berarti pendidikan, sedangkan paeda artinya ilmu pendidikan.
Pedagogik atau ilmu pendidikan ialah yang menyelidiki, merenung tentang gejala-gejala
perbuatan mendidik. Istilah ini berasal dari kata Pedagogia (Yunani) yang berarti pergaulan
dengan anak anak. Sedangkan yang sering menggunakan istilah paidagogos adalah seorang
pelayan (bujang) pada zaman Yunani kuno, yang pekerjaannya mengantar dan menjemput
anak-anak ke dan dari sekolah. Paidagogos berasal dari kata paedos (anak) dan agoge(saya
membimbing, memimpin).
Perkataan paidagogos yang pada mulanya berarti pelayan, kemudian berubah menjadi
pekerjaan mulia. Karena, pengertian pai ( dari paidagogos) berarti seorang yang tugasnya
membimbing anak di dalam pertumbuhannya ke arah mandiri dan bertanggung jawab.
Seluk-beluk filsafat pendidikan
Pada mulanya, filsafat pendidikan adalah cara pendekatan masalah pendidikan yang
biasa dilakukan di negara Anglo Saxon. Di Amerika Serikat misalnya, filsafat pendidikan
dimulai dimulai dengan pengkajian terhadap beberapa aliran filsafat tertentu seperti
pragmatisme, idealisme, realisme, dan eksistensialisme,yang diakhiri dengan implikasinya ke
dalam aspek-aspek pendidikan. Di Inggris, filsafat pendidikan dipusatkan pada prinsip-
prinsip yang mendasar sekali dalam pendidikan. Misalnya, tentang tujuan pendidikan,tujuan
kurikulum, metode mengajar, organisasi pendidikan, tetapi yang ada hanya pedagogik,
theoretische pedagogik, dan opvoedkunde.
Demikian pula di Jerman Barat tidak dinal adanya istilah filsafat pendidikan, yang ada
hanya pedagogi dan Erzeiehungswiswissenscheafft. Namun sejak munculnya aliran
Autonomy pedagogi di Jerman pada pada permulaan abad ke 20-an, maka ilmu mendidik
telah berdiri sendiri sebagai suatu dsiplin ilmu.
Pengertian filsafat pendidikan
Apabila ditanyakan apa itu filsafat pendidikan? Maka untuk menjawab pertanyaan itu,
digunakan 2 pendekatan, yaitu (1) menggunakan pendekatan tradisional, (2) menggunakan
pendekatan yang bersifat krisis.
Pada pendekatan pertama digunakan untuk memecahkan problem hidup dan kehidupan
manusia sepanjang perkembangannya. Sedangkan, pada pendekatan kedua digunakan untuk
memecahkan problematika pendidiikan masa kini.
Secara normatif filsafat pendidikan berfungsi sebagai berikut:
1. Merumuskan dasar dasar dan tujuan pendidikan, konsep hakikat pendidikan dan
hakikat manusia, dan isi moral pendidikan.
2. Merumuskan teori, bentuk dan sistem pendidikan, yang meliputi kepemimpinan,
politik pendidikan, pola pola akulturasi, dan peranan pendidikan dalam pembangunan
bangsa dan negara.
3. Merumuskan hubungan antara agama, filsafat, filsafat pendidikan, teori pendidikan
dan kebudayaan.
Seluruh aspek kehiddupan memerlukan proses pedidikan baik di dalam maupun diluar
lembaga formal.Hubungan inteeraksi sosial yang terjadi dalam proses pendidikan di
masyarakat memepengaruhi perkembangan kepribadian manusia.Untuk memperoleh hakikat
diri yang makin bertambah sebagai hasil pengalaman berturut - turut sepanjang kehidupan
manusia.
Peranan LembagaPendidikan
Pendidikan itu berusaha untuk mengembangkan pontensi – potensi manusia yang utuh
, yang merupakan aspek – aspek kepribadian termasuk di dalamnya aspek individualistis,
moralitas, seimbang antara kebutuhan jasmani dan rohani dan antara duniawi serta
ukhrawi.Pada umunya, manusia selalu ingin terpenuhi segala kebutuhan hidupnya.Tetapi,
karena kehidupan ini selalu berubah sesuai dengan perkembangan sosial budaya sebagai ciri
manusia modern yang tak pernah berhenti menaklukkan kondisi – kondisi lingkungan
baru,maka kemampuan dan kebutuhan biologis, psikis, dan berfilsafat pedagogi semakin
tampak bertambah.
Bab 7: Demokrasi Pendidikan
Dalam setiap pelaksanaan pendidikan selau terkait dengan masalah – masalah berikut :
1. Hak asasi warga negara untuk memperoleh pendidikan.
2. Kesempatan yang sama bagi warga negara untuk memperoleh pendidikan.
3. Hak dan kesempatan atas dasar kemampuan mereka.
Dari prinsip – prinsip tersebut, dapa dipahami bahwa ide dan nilai demokrasi
pendidikan itu sangat banyak dipengaruhi oleh alam pikiran, sifat,dan jenis
masyarakat dimana merka berada.
Dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin untuk kepentingan hidup manusia
yang kekal di akhirat nanti, umat islam harus memperhatikan pendidikan.Mulai dari baca
tulis hingga ke tingkat pendidikan yang tertinggi, sesuai dengan kebutuhan manusia dalam
mengikuti kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
1. Aliran Progresivisme
Esensialisme memandaang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai yang memiliki
kejelasan dan tahan lama, yang memberi kestabilan dan nilai –nilai terpilih yang mempunyai
rata nilai yang jelas (Zuhairini,1991:21). Idealisme dan realisme adalah aliran filsafat yang
membentuk corak esensialisme .
3. Aliran Perenialisme
4. Aliran Rekonstruksionalisme
III.1 KELEBIHAN
- Penulisan kata demi kata tersusun menjadi kalimat yang rapi dan beraturan
- Tnada Baca yang sesuai
- Cover bukunya menarik
- Materi dijelaskan dengan mendetail hingga sampai ke penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
III.2 KEKURANGAN