Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL BOOK REPORT

Mata Kuliah : Evaluasi Hasil Belajar

Dosen Pengampu :
Nindya Ayu Pristanti, M.Pd

Disusun Oleh :
Cristin Mutiara Damanik{1183151003}

Prodi/Kelas:
PPB/BK Reguler C ‘ 18

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ CRITICAL BOOK REPORT“ mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar ini dengan
baik dan tepat pada waktunya.
saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangan
dan masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa maupun susunan penulisannya.
Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi perbaikan untuk langkah-langkah selanjutnya.
Akhirnya saya mengucapkan banyak terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada
semua pihak yang telah terkait. Semoga segala bantuan, bimbingan dan arahan yang
diberikan mendapat ganjaran yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa.
Dengan Membahas dan Mempelajari Makalah ini saya berharap makalah kami
Dapat menjadi sumber referensi pembelajaran yang berguna untuk para pembaca.

Medan, 05 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang............................................................................................................... 4
1.2 Tujuan............................................................................................................................ 4
1.3 Manfaat.......................................................................................................................... 4

BAB II ISI BUKU


2.1 Identitas buku................................................................................................................ 5
2.2 Ringkasan Bab I ........................................................................................................... 6

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Kekurangan.................................................................................................................... 16
3.2 Kelebihan....................................................................................................................... 16

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 17
4.2 Saran.............................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 18
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Evaluasi harus berpedoman pada ukuran-ukuran standar yang sudah disepakati secara
universal. Hasil evaluasi bukanlah semata-mata dijadikan sebagai dasar pengambilan kepuusan
terhadap sesuatu objek yang dievaluasi, namun dari hasil evaluasi kita berharap ingin
mengetahui keadaan sekarang dan juga dalam rangka melakukan perbaikan-perbaikan.

Adapun dua tujuan utama evaluasi (Tampubolon, 2001: 92) yaitu untuk pengendalian mutu
dan untuk peningkatan mutu. Pengendalian mutu dimaksudkan agar mutu tetap dapat
dipertahankan, pelaksanaanya dilakukan selama berlangsungnya proses (kegiatan-kegiatan) serta
perbaikan langsung dilakukan jika ditemukan kesalahan, sehingga semua komponen terkendali
dengan baik. Sedangkan peningkatan mutu dimaksudkan dalam rangka peningkatan mutu,
pelaksanaanya dilakukan secaa menyeluruh berkenaan dengan proses, layanan, dan hasil yang
diperoleh untuk meningkatkan mutu, kelemahan-kelemahan dikumpulkan dan dikaji ulang untuk
menemukan penyebabnya terutama akar masalah. Evaluasi tidak hanya dilakukan oleh lembaga
pemerintah, tetapi dapat juga dilakukan oleh lembaga-lembaga swasta terlebih pada perusahaan
yang bergerak dalam bidang bisnis, agar terhindar dari kebangkrutan.

1.2 Tujuan
1. Memahami bab yang diresume oleh penulis
2. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang terdapat pada bab 1
3. Mengetahui kelemahan dan kelebihan dari bab yang diresume
4. Untuk memenuhi tugas matakuliah “Evaluasi Hasil Belajar”

1.3 Manfaat
Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembaca, agar dapat
menerapkannya kelak ketika menjadi seorang pendidik.
BAB II
ISI BUKU
2.1 Identitas Buku Utama
Judul : EVALUASI HASIL BELAJAR
Pengarang : Dr. Wildansyah Lubis, M.Pd
Drs, Arifin Siregar, M.Pd
Dra. Zuraida Lubis, M.Pd. Kons
Penerbit : Unimed Press
Kota Terbit : Medan
Tahun Terbit : 2019
Halaman : 172 hlm

2.2 Ringkasan Bab I


Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang

Evaluasi harus berpedoman pada ukuran-ukuran standar yang sudah disepakati secara
universal. Hasil evaluasi bukanlah semata-mata dijadikan sebagai dasar pengambilan kepuusan
terhadap sesuatu objek yang dievaluasi, namun dari hasil evaluasi kita berharap ingin
mengetahui keadaan sekarang dan juga dalam rangka melakukan perbaikan-perbaikan.

Adapun dua tujuan utama evaluasi (Tampubolon, 2001: 92) yaitu untuk pengendalian mutu
dan untuk peningkatan mutu. Pengendalian mutu dimaksudkan agar mutu tetap dapat
dipertahankan, pelaksanaanya dilakukan selama berlangsungnya proses (kegiatan-kegiatan) serta
perbaikan langsung dilakukan jika ditemukan kesalahan, sehingga semua komponen terkendali
dengan baik. Sedangkan peningkatan mutu dimaksudkan dalam rangka peningkatan mutu,
pelaksanaanya dilakukan secaa menyeluruh berkenaan dengan proses, layanan, dan hasil yang
diperoleh untuk meningkatkan mutu, kelemahan-kelemahan dikumpulkan dan dikaji ulang untuk
menemukan penyebabnya terutama akar masalah. Evaluasi tidak hanya dilakukan oleh lembaga
pemerintah, tetapi dapat juga dilakukan oleh lembaga-lembaga swasta terlebih pada perusahaan
yang bergerak dalam bidang bisnis, agar terhindar dari kebangkrutan.
Evaluasi berdasarkan objeknya dan menurut fokusnya dapat dikelompokkan menjadi lima
kelompok (Wirawan, 2011: 16) yaitu,

1) Evaluasi Kebijakan, yaitu untuk menentukan apakah kebijakan yang dilaksanakan memberi
manfaat, dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien, apakah dapat dilanjutkan dan
diberhentikan karena tidak memberi dampak yang berarti.
2) Evaluasi program, Program adalah rancangan kegiatan atau aktivitas yang disusun untuk
melaksanakan kebijakan dalam rangka mencapai tujuan. Program perlu dievaluasi sejauh
mana program dapat mencapai tujuan, evaluasinya dilakukan dengan mengumpulkan dan
menganalisis sejumlah informasi untuk menjawab pertanyaan yang mendasar tentang
program.
3) Evaluasi Proyek, proyek adalah kegiatan atau aktivitas yang dilaksanakan untuk jangka waktu
tertentu (terbatas) untuk mendukung pelaksanaan program. Pelaksaan proyek tersebut perlu
dievaluasi untuk mengukur kinerja dan manfaat proyek.
4) Evaluasi Material, material adalah bahan-bahan pendukung yang diperlukan untuk keperluan
melaksanakan kebijakan, program, dan proyek. Evaluasi material dibutuhkan untuk
menentukan sesuai atau tidaknya bahan-bahan atau material-material yang dipilih terhadap
kebijakan, program, atau proyek yang telah diputuskan, dan
5) Evaluasi Sumber Daya Manusia, sumber daya manusia adalah aparat pelaksana kebijakan,
program, ataupun proyek. Jika SDM yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu program
menuntut kualifikasi pekerjaan tertentu, maka sudah barang tentu harus dipenuhi agar dapat
mencapai tujuan yang diharapkan.

B. Sejarah Ilmu Evaluasi


Negara yang pertama menggunakan evaluasi adalah Negara Tiongkok (China) pada tahun
2357 SM. Evaluasi dipergunakan untuk ujian seleksi calon pegawai dan anggota tentara.
Setelah menjadi pegawai pemerintah mereka juga dievaluasi kinerja dan kompetensinya tiap
tiga tahun sekali untuk kenaikan pangkat mereka. Materi yang diujikan adalah pengetahuan
yang diperlukan untuk melaksanakan layanan publik misalnya menulis, berhitung,
kebudayaan dan kesenian. Selanjutnya pada Dinasti Chou (112-255) Sebelum Masehi
melaksanakan ujian masuk sekolah yang diadakan setiap dua tahun sekali. Pelaksanaan ujian
diikuti pula oleh Negara-Negara Eropa, yaitu di Athena pada tahun 500-300 Sebelum Masehi,
ujian yang dilaksanakan adalah bagi anak muda yang akil balig (dewasa awal) berkaitan
dengan ketangkasan seni ketentaraan.
Eropa barat mulai mengadakan ujian pada tahun 1219 (sesuda masehi) di University of
Bologna, yaitu untuk Magister dalam ilmu hukum. Dalam tahun 1562 the Merchant’s Taylor
School di London mengadakan ujian tahunana untuk mengevaluasi program sekolah. Di
Amerika ujian lisan maupun tertulis dilakukan untuk mengukur kemampuan guru dimulai
pada tahun 1837. Pada tahun 1864 Inggris melakukan pertama kali ujia dengan pendekatan
acuan patokan. Pada tahun 1900 untuk pertama kali diadakan ujian masuk sekolah tinggi.
Tahun 1905 untuk pertama kali Alfred Biner & Theophile Simon mengadakan tes
intelegensia (IQ) untuk tiap individu. Tes Prestasi (achivement test) yang baku secara
profesional pertama sekali dilaksanakan oleh C.W. Stone (1980). E. F. Thurstone (1929)
mengembangkan skalasikap. Dalam kurun waktu 1931 – 1942 Ralph W. Tyler menganjurkan
kepada para ahli pendidik agar mengetes lebih menekankan perkembangan kemampuan
mendidik dari pada mengetes fakta dan hubungan. Berikutnya Benyamin S. Bloom (1956)
menulis taksonomi tujuan pendidikan yang dikenal dengan ranah kognitif, afektif dan
psikolotorik. Dalam tahun 1963 para ahli psikologi kuantitatif melaksanakan prosedur statistik
untuk menemukan penyimpangan (bias) dalam tes.
Di Indonesia evaluasi sudahdimulai dilakuakn sejak zaman penjajahan Belanda. Belanda
melakukan evaluasi untuk menilai kualitas produk rempah-rempah, kopi, teh, karet, dan
sebagainya yang menjadi komoditas perdagangannya. Evaluasi juga dipergunakan untuk
menilai kinerja pegawai (amtenaar) penjajah dan tentara, serta polisi penjajahan.
Setelah Indonesia merdeka hingga tahun 1950 corak evaluasi masih mengikuti pola
penjajah Belanda. Evaluasi di lembaga pendidikan dilakuakn oleh pemilik sekolah dan
evaluasi datang kesekolah-sekolah untuk melakukan evaluasi seperti, administrasi
pembelajaran, administrasi umum, kesehatan siswa, dan kebersihan lingkungan sekolah.
Pemilik sekolah juga mengukur hasil belajar siswa dengan memasuki kelas-kelas meminta
siswa untuk mengerjakan soal pelajaran tertentu sesuai dengan kurikulum dan persiapan guru.
Hasil supervisi pemilik sekolah dibahas dalam rapat dengan kepala sekolah dan guru. (Sumber
: Sayekti, 1988:7; dan Wirawan 2011: 4)

C. Evaluasi dalam Bidang Pendidikan


Pedoman utama dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia bersumber dari Undang-
Undang Nomor : 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam UU SPN
berkenaan dengan evaluasi ditegaskan dalam Bab 1 Pasal 1 ayat (21) bahwa “ Evaluasi
pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan
terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
sebagai bentuk pertanggung jawaban penyelenggaraan pendidikan “ Selanjutnya disebutkan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor : 19 tahun 2005 Pasal 64 ayat (1) Penilaian Hasil Belajar
oleh pendidik sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 63 ayat 1 butir a dilakukan secara
berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan
kelas. Peraturan berikutnya adalah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun
2007. Dalam Lampiran Permendiknas tersebur diantaranya diatur dalam Bagian B, Angka 5,
huruf d, butir 1), 2), dan 11), yaitu : 1) Sekolah? Madrasah menyusun program penilaian hasil
belajar yang berkeadilan, bertanggung jawab dan berkesinambungan; 2) penyususnan
program penilaian hasil belajar didasarkan pada Standar penilaian Pendidikan; dan 11)
Sekolah/ Madrasah menyususn ketentuan pelaksanaan penilaian hasil belajar sesuai dengan
Standar penilaian hasil belajar sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan.
D. Evaluasi Hasil Belajar di Sekolah Dasar

Sesuai ddengan tingkat pertumbuuhan dan perkembangan anak, pada jenjang satuan
pendidikan terdiri dari SD/MI, SMP/MTs dan SMA/K. Sekolah Dasar dikenal ada dua
pengelompokkan belajar yaitu kelas rendah (kelas I sampai dengan kelas III), dan kelas
tinggi (kelas IV sampai dengan kelas VI). Demikian juga strategi pembelajarn dikelas rendah
khususnya kelas I dan kelas II dikenal dengan pembelajaran tematik yaitu “pembelajaran
terpadu yang menggunakan tema untuk mengkaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna kepada siswa” (BNSP 2007).

Prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran tematik adalah sebgai berikut.

1. Penilaian dikelas I dan kelas II mengikuti aturan penilaian mata-mata pelajaran lain di
sekolah dasar. Mengingat bahwa siswa kelas I SD belum semuanya lancar membaca dan
menulis, maka cara penilaian dikelas I tidak ditekankan pada penilaian secara tertulis.
2. Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung merupakan kemamapuan yang harus
dikuasai oleh peserta didik kelas I dan kelas II. Oleh karena itu penguasaan terhadap
ketiga kemampuan tersebut adalah prasyarat untuk kenaikan kelas.
3. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator dari masing-masing Kompetensi
Dasar dan Hasil Belajar dari mata-mata pelajaran.
4. Penilaian dilakuakan secara terus menerus dan selama proses belajar mengajar
berlangsung, misalnya sewaktu siswa bercerita pada kegiatan awal, membaca pada
kegiatan inti, dan menyanyi pada kegiatan akhir.
5. Hasil karya/kerja siswa dapat digunakan sebagai bahan masukan guru dalam mengambil
keputusan siswa misalnya, penggunaan tanda baca, ejaan kata maupun angka. (BSNP
2007).

Alat penilaian dalam pembelajaran tematik dapat digunakan tes dan non tes, namun
demikian dikelas rendah terutama kelas I dan kelas II SD lebih banayk digunakan yang
bersifat non tes yang meliputi :

(a) Catatan Sekolah;


(b) Cuplikan kerja;
(c) Portofolio;
(d) Wawancara ;
(e) Observasi ;
(f) Jurnal;
(g) Rubrik, dan
(h) Catatn anecdotal. (Hermawan, dan Novi Resmini. 2009: 5-10)

BAB III
PEMBAHASAN

Kelebihan Buku
 Materi yang disampaikan pada bab 1 sudah mencakup dari judul tersebut
 Kata-kata pada bab 1 mudah dipahami
 Buku ini membahas pendahuluan/pengenalan tentang bagaimana sebenarnya evaluasi
secara jelas.
 Memiliki desain Cover yang cukup menarik
 Setiap BAB disertai soal latihan untuk menguji pemahaman terhadap bab tersebut.

Kelemahan Buku
 Pada bab 1 masih banyak kesalahan-kesalahan penulisan, misalnya huruf kapital,
tanda baca, dll
 Kurangnya ketelitian sipenulis dalam penulisan kata baku dan tidak baku
 Dan terdapat banyak pengulangan kata yang dilakukan secara berturut

BAB IV
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Evaluasi adalah suatu proses di mana kita mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala
dengan mempertimbangkan patokan-patokan tertentu,patokan itu yang mengandung baik dan
buruk,memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat.

Tujuan evaluasi hasil belajar peserta didik adalah sebagai berikut;

1.   Untuk mengetahui kemajuan anak didik setelah peserta didik menyadari selama jangka waktu
tertentu.
2.   Untuk mengetahui efisiensi metode pendidikan yang dipergunakan selama jangka waktu tertentu.

            Teknik Evaluasi adalah suatu cara yang dapat ditempuh oleh seseorang dalam melakukan
sesuatu.Berarti teknik evaluasi adalah suatu cara yang ditempuh oleh seseorang dalam
mengadakan evaluasi. Ada dua teknik evaluasi hasil belajar peserta didik yaitu teknik tes dan
non tes.  Pelaksanaan asesmen portofolio meliputi tahap-tahap : persiapan, pelaksanaan, dan
tahap penilaian

1.2. Saran
Dalam penulisan makalah Critical Book Report ini, penulis menyadari bahwa
penyususnan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan senantiasa penyususnan nanti dalam upaya evaluasi. Penulis
berharap, bahwa dibalik ketidaksempurnaannya penulisan makalah ini adalah ditemukan sesuatu
yang bermanfaat atau bahkan hikmah dari penulis. Sehingga evaluasi hasil belajar bisa menjadi
patokan dan dapat diaplikasikan ketika kita melakukan proses belajar mengajar kelak.
DAFTAR PUSTAKA

Lubis,Wildansyah, Arifin Siregar, Zuraida Lubis. 2019. Evaluasi Hasil Belajar. Medan : Unimed
Press

Anda mungkin juga menyukai