Anda di halaman 1dari 8

Judul Cerpen : “Lottie Toys”

Suatu hari di kota London yang cerah dan bersalju,William sedang


mengikat tali sepatunya dan bersiap untuk keluar rumah. Karena sedang libur
musim dingin dia tidak ke sekolah hari itu sehingga dia berencana untuk
berjalan-jalan sendiri.

“William mau keluar rumah ?,hari ini dingin sekali loh” ujar ibunya yang
berdiri di dekat pintu

“Well Aku hanya jalan-jalan sebentar kok”

“Kalau begitu jangan lama-lama ya,sebentar lagi Mama akan berangkat kerja
jangan lupa membawa kunci rumah untuk membuka pintu Ketika sudah
pulang”

Setelah berpamitan,dia menuju ke jalanan yang sepi mungkin karena


tempat tinggalnya di pinggiran kota jadi tidak banyak orang yang berlalu-
lalang dia area itu. Cuacanya sangat dingin padahal dia sudah memakai lima
lapis pakaian meskipun begitu William tetap berjalan terus selama sepuluh
menit lalu belok kiri ke arah gang sempit yang hanya bisa di lewati dua orang
saja,saat hampir keluar gang itu dia melihat sesuatu. William yang penasaran
medekatinya ternyata hanya sebuah toko mainan tua. Ada sebuah papan
tergantung di tokonya bertuliskan “Lottie Toys” dia merasa itu nama yang
aneh belum pernah juga dia lihat toko mainan ini sebelumnya dan kenapa
letaknya di gang sempit mungkin saja ini toko mainan baru pikirnya.

Saat mengintip melalui kaca toko,William melihat tidak ada seorang pun
didalamnya, lalu karena terdorong rasa penasaran,tanpa sadar dia memasuki
toko itu ternyata suasana di dalam sangat menyenangkan,banyak mainan
berjejer di rak dan dia kaget saat melihat kereta mainan yang mahal
dihadapannya,kereta itu berjalan di rel mainan yang bisa di lepas pasang, dia
ingat temannya di sekolah mempunyai mainan ini, William tahu butuh
bertahun-tahun baginya untuk mendapatkan mainan super mahal ini,
meskipun tidak bisa membeli dia ingin menyentuhnya,dan tangannya mulai
terulur ke mainan itu sampai tiba-tiba ada tangan yang menyentuh
pundaknya. William kaget dan refleks menoleh ke belakang.

“Ahoii nak apa ada yang bisa kubantu ?”

William terkejut yang menepuk pundaknya ternyata seorang pria


tampan yang aneh karena pria itu memakai pakaian semacam suit bermotif
garis-garis dengan dasi kupu-kupu bewarna merah.

“Maaf Sir,Saya hanya ingin melihat-lihat mainan saja”

“Begitukah,apakah kamu tertarik membeli kereta mainan ini ?” sepertinya pria


ini melihat William yang ingin memegang kereta tersebut,dia bingung
menjawab apa,lalu dia menatap mata pria itu yang biru dengan percaya diri.

“Tidak Sir,Saya tidak punya uang untuk membelinya”

“Ahh begitu,tidak masalah heii nak ngomong-ngomong siapa namamu ?” tanya


pria itu sambil menepuk tangannya

“Saya William Hudson Sir”

“Ahhai William,perkenalkan namaku Nicholas Hardman pemilik toko ini


apakah rumahmu dekat sini nak ?”

“Iyya saya rasa 10 menit jika berjalan kaki dari tempat ini”

“Kalau begitu bolehkah aku meminta tolong padamu William,kebetulan karena


toko ini baru buka jadi tidak ada karyawan disini”

Memang benar toko itu sepi dan tidak ada karyawan satu pun
disana,William melihat jam bandul yang sudah menunjuk ke angka
sepuluh,pasti saat ini ibunya sudah berangkat kerja,mungkin terlambat
pulang sedikit tidak masalah,lagi pula William juga sedang tidak ada kegiatan
saat ini.

“Tidak masalah sir,saya mau membantu”


“Ohh bagus sekali kalau begitu ikuti aku ya”

Tuan Nicholas mengajak William ke bagian toko yang lebih


dalam,aksesoris natal sudah terpasang di sana-sini,pasti anak-anak lain akan
suka jika datang kemari untuk membeli mainan. Mereka berdua lalu berhenti
di depan rak yang masih kosong dengan kardus berisi mainan yang
berserakan di mana-mana.

“William apa kau mau membantuku memindahkan mainan dari kardus ke


rak,mainan ini sangat banyak dan aku tidak bisa memindahkan semuanya
sendiri,tenang saja sudah ada tulisan di rak itu jadi kau tinggal menaruhnya
di rak sesuai tulisan yang terpasang”

“Tidak masalah Mr.Nicholas,saya yakin bisa memindahkannya dengan cepat


dan rapi”

Lalu William mengambil mainan di kardus dan menatanya ke rak sesuai


tulisan yang di tempel Mr.Nicholas dia bisa melakukannya dengan baik
mungkin karena dia sering membantu ibunya menata beberapa barang-barang
di rumah. Lima belas menit telah berlalu dan William sudah menata semua
mainannya lalu kembali ke ruang depan menemui Mr.Nicholas.

“Sir saya sudah selesai menata semua mainannya”

“Wahh bagus terima kasih William,Ahh kalau begitu sebagai tanda terima
kasih kau boleh memilih beberapa mainan yang ada disini”

William kaget Mr.Nicholas menyuruhnya untuk mengambil mainan


secara gratis,dia mengedarkan matanya ke sekeliling ruangan dan mencuri
pandang ke arah kereta mainan mahal yang dia inginkan,tapi tidak mungkin
kan William meminta mainan itu ke Mr. Nicholas,lalu pilihannya jatuh ke
mobil mainan di rak sebelah kanan,mobil mainan itu menurutnya sangat
keren dengan warna biru dan merah yang menghiasi badan mobilnya.

“Well kalau begitu Saya pilih ini”


“Wah pilihan yang bagus nak”

Setelah memilih mainan itu Willam pamit kepada Mr. Nicholas untuk
pulang ke rumah tidak lupa dia juga berterima kasih padanya. Mr. Nicholas
juga menanyakan apakah William mau datang lagi kesini besoknya.

Malamnya William menceritakan semua itu kepada ibunya bahwa dia


membantu pria tampan pemilik toko mainan dan dia juga diberi hadiah mobil
mainan,ibunya pun senang dan menyuruh William untuk mengajaknya ke
sana suatu saat sehingga dia bisa mengucapkan terima kasih dan mungkin
untuk membelikan William mainan baru jika sudah punya uang,William pun
meminta izin untuk datang ke toko itu lagi.

Dan hari-hari berikutnya William terus mampir ke toko mainan itu,kira-


kira sudah seminggu William ke sana hanya sekedar untuk melihat-lihat dan
terkadang membantu Mr.Nicholas. Saat William menanyakan kenapa
Mr.Nicholas tidak segera memperkerjakan karyawan,pria itu menjawab bahwa
tidak ada yang melamar di tempat ini karena sangat terpencil. Sejujurnya
William sangat suka membantu Mr.Nicholas dia sangat baik dan
lucu,beberapa kali William tertawa karena leluconnya selain itu Mr.Nicholas
juga selalu menghidangkan coklat panas dan biscuit untuk mereka berdua.

Setelah pulang ke rumah William masuk ke kamarnya untuk mengambil


beberapa buku bacaan,tiba-tiba telepon rumah berbunyi,lalu dia menuju ke
ruang tamu dan mengangkat telepon itu dan terdengar suara wanita yang
berbicara dengan nada khawatir.

“Halo,apa ini rumah keluarga Hudson”

“Iyya benar ini siapa ya”

“Saat ini Amelia Hudson mengalami kecelakaan dan sedang dibawa ke rumah
sakit,Nyonya Hudson mengatakan agar saya menelepon anaknya William
Hudson”
Tangan William bergetar hebat, pastinya dia sangat kaget mendengar
kabar itu dan tiba-tiba rasa takut mengkerubungi tubuhnya,ibunya adalah
satu-satunya keluarga yang dia miliki saat ini dia tidak ingin kehilangan
keluarga satu-satunya itu dan yang paling ia sayangi. William pun
menanyakan alamat rumah sakitnya kepada wanita itu tapi dia malah disuruh
menunggu di rumah karena ibunya akan segera diantar pulang dengan segera.
Meskipun begitu William menolak untuk menunggu tapi apa daya Wanita itu
bilang dia tidak akan membiarkan anak kecil pergi ke rumah sakit sendirian.

Dengan perasaan cemas William terus menunggu sore itu,dan tiba-tiba


pintu depan terbuka dia melihat ibunya dibopong oleh seorang Wanita pulang
ke rumah dengan kaki di gips,dia menghampiri ibunya dan menanyakan
keadaan ibunya tapi ibunya bilang bahwa dia baik-baik saja ,dia hanya
terpeleset dari tangga supermarket sehingga kakinya terkilir dan harus di gips.
Tetap saja William merasa sangat khawatir karena itulah mulai saat itu dia
akan membantu mngerjakan tugas rumah sehingga ibunya tidak kerepotan
dan bisa beristirahat.

Sudah dua minggu dia di rumah dan tidak pergi ke toko mainan “Lottie
Toys” dia jadi penasaran bagaimana kabar Mr.Nicholas,William merasa
bersalah karena tidak memberitahunya kalau dia tidak bisa datang
kesana,tapi William senang karena kaki ibunya sudah tidak terasa sakit dan
tiga hari lagi gips itu boleh dicopot.

Tiga hari berikutnya mereka kembali ke rumah sakit untuk mencopot


gips ibunya,karena kakinya cuman terkilir jadi tidak membutuhkan waktu
lama untuk mencopot gips itu, pulangnya mereka menaiki taksi lalu saat di
perjalanan ibunya mengatakan sesuatu kepada William.

“Hei Will bagaimana kalau kita mampir ke toko mainan kesukaan mu itu”

“Apa ! ke toko mainan Lottie maksudnya Mama ingin kita kesana, kenapa
memang ?”
“Tentu saja untuk membeli mainan,lagi pula meskipun kemaren Mama sempat
cuti sebentar Mama tetap mendapatkan gaji dan kebetulan uang yang Mama
tabung cukup untuk membelikanmu mainan mahal sekalipun untuk hari
natal lagi pula Mama juga ingin bertemu pemiliknya dan berterima kasih”

William senang mendengar hal itu dari ibunya,lalu taksi yang mereka
tumpangi berhenti di depan gang kecil yang biasa digunakan William untuk
mendatangi toko mainan Lottie,lalu mereka berdua berjalan dan saat sampai
diujung gang William kaget karena dia melihat toko mainan yang ada
dihadapannya lenyap dan berubah menjadi bangunan bobrok,dia menoleh ke
kanan dan ke kiri tapi tidak ada apa-apa di sana.

“Loh tidak ada apa-apa di sini Wil”

“Tidak mungkin seharusnya toko mainan itu ada disini”

“ Well Mungkin saja toko itu pindah tempat Nak”

Karena masih belum percaya William berlari keluar dari gang sempit dan
bertanya kepada beberapa pemuda yang lewat tentang toko mainan itu,tapi
anehnya salah satu pemuda berkata dia belum pernah melihat toko mainan di
ujung gang karena beberapa kali dia lewat gang itu untuk bertemu teman-
temannya. Menurut William ini aneh kenapa bisa Mr.Nicholas pindah secepat
itu,apa dia pindah karena tidak berhasil menemukan karyawan padahal
William sangat ingin bertemu dengannya dan mengunjungi nya saat hari
natal. Dengan perasaan kecewa William dan Ibunya pun pergi ke toko mainan
lainnya.

Dua hari kemudian tanggal 25 Desember hari natal pun tiba William
bangun lebih cepat dan keluar kamarnya menuju pohon natal sederhana yang
berada di ruang tamu dia melihat ada beberapa kota hadiah dibawahnya.

“Wah !!! ini banyak sekali,Apakah Mama yang membelikanku semua ini”
Dia membuka hadiah itu satu persatu dan betapa terkejutnya semua isi
kotak itu ternyata berbagai mainan yang rasanya dia pernah melihat mainan-
mainan ini tapi dimana ya

“Heii coba lihat orang itu baik sekali memberimu semua ini”

“Well jadi bukan Mama yang membelinya ?”

“Tentu saja bukan dear,mainan itu terlihat mahal,Mama juga kaget seorang
wanita mengantarkan semua hadiah itu kemarin malam saat kamu sudah
tidur,katanya ini hadiah untukmu karena selalu membantunya”

William bingung siapa Wanita yang ibunya maksud,baik sekali Wanita


itu mau memberi mainan sebanyak ini,lalu mata William menangkap sebuah
kota yang besar yang belum William buka,dia menarik kotak itu dengan
penasaran dia buka bungkusnya,dia terkejut isinya ternyata kereta mainan
mahal yang dia inginkan selama ini,lalu ada amplop berwarna biru di
dalamnya lalu dia membuka amplop itu dan membaca tulisannya.

Dear William Hudson

Maaf aku tiba-tiba pindah tanpa berpamitan denganmu terlebih dahulu,kau tahu William kau
adalah anak yang baik,selama ini kau selalu datang membantuku dan menemaniku di toko
mainan yang sepi ini bahkan tanpa meminta bayaran sedikit pun,aku harap kau suka hadiah-
hadiahnya. Terima kasih telah menjadi temanku di toko mainan.

See You Next Time

Nicholas Hardman

Ternyata surat yang ia terima dari Mr.Nicholas dan semua mainan ini
juga darinya,dia memberitahu ibunya perihal surat itu,ibunya sangat sedih
dan menyesal karena tidak bisa mengucapkan terima kasih secara langsung
pada Mr.Ncholas,William pun sama dia harap dia bisa bertemu Mr.Nicholas
lagi suatu saat lalu berbincang dengannya sambil minum coklat panas dan
makan biskuit bersama.
-Tamat-

Anda mungkin juga menyukai