“William mau keluar rumah ?,hari ini dingin sekali loh” ujar ibunya yang
berdiri di dekat pintu
“Kalau begitu jangan lama-lama ya,sebentar lagi Mama akan berangkat kerja
jangan lupa membawa kunci rumah untuk membuka pintu Ketika sudah
pulang”
Saat mengintip melalui kaca toko,William melihat tidak ada seorang pun
didalamnya, lalu karena terdorong rasa penasaran,tanpa sadar dia memasuki
toko itu ternyata suasana di dalam sangat menyenangkan,banyak mainan
berjejer di rak dan dia kaget saat melihat kereta mainan yang mahal
dihadapannya,kereta itu berjalan di rel mainan yang bisa di lepas pasang, dia
ingat temannya di sekolah mempunyai mainan ini, William tahu butuh
bertahun-tahun baginya untuk mendapatkan mainan super mahal ini,
meskipun tidak bisa membeli dia ingin menyentuhnya,dan tangannya mulai
terulur ke mainan itu sampai tiba-tiba ada tangan yang menyentuh
pundaknya. William kaget dan refleks menoleh ke belakang.
“Iyya saya rasa 10 menit jika berjalan kaki dari tempat ini”
Memang benar toko itu sepi dan tidak ada karyawan satu pun
disana,William melihat jam bandul yang sudah menunjuk ke angka
sepuluh,pasti saat ini ibunya sudah berangkat kerja,mungkin terlambat
pulang sedikit tidak masalah,lagi pula William juga sedang tidak ada kegiatan
saat ini.
“Wahh bagus terima kasih William,Ahh kalau begitu sebagai tanda terima
kasih kau boleh memilih beberapa mainan yang ada disini”
Setelah memilih mainan itu Willam pamit kepada Mr. Nicholas untuk
pulang ke rumah tidak lupa dia juga berterima kasih padanya. Mr. Nicholas
juga menanyakan apakah William mau datang lagi kesini besoknya.
“Saat ini Amelia Hudson mengalami kecelakaan dan sedang dibawa ke rumah
sakit,Nyonya Hudson mengatakan agar saya menelepon anaknya William
Hudson”
Tangan William bergetar hebat, pastinya dia sangat kaget mendengar
kabar itu dan tiba-tiba rasa takut mengkerubungi tubuhnya,ibunya adalah
satu-satunya keluarga yang dia miliki saat ini dia tidak ingin kehilangan
keluarga satu-satunya itu dan yang paling ia sayangi. William pun
menanyakan alamat rumah sakitnya kepada wanita itu tapi dia malah disuruh
menunggu di rumah karena ibunya akan segera diantar pulang dengan segera.
Meskipun begitu William menolak untuk menunggu tapi apa daya Wanita itu
bilang dia tidak akan membiarkan anak kecil pergi ke rumah sakit sendirian.
Sudah dua minggu dia di rumah dan tidak pergi ke toko mainan “Lottie
Toys” dia jadi penasaran bagaimana kabar Mr.Nicholas,William merasa
bersalah karena tidak memberitahunya kalau dia tidak bisa datang
kesana,tapi William senang karena kaki ibunya sudah tidak terasa sakit dan
tiga hari lagi gips itu boleh dicopot.
“Hei Will bagaimana kalau kita mampir ke toko mainan kesukaan mu itu”
“Apa ! ke toko mainan Lottie maksudnya Mama ingin kita kesana, kenapa
memang ?”
“Tentu saja untuk membeli mainan,lagi pula meskipun kemaren Mama sempat
cuti sebentar Mama tetap mendapatkan gaji dan kebetulan uang yang Mama
tabung cukup untuk membelikanmu mainan mahal sekalipun untuk hari
natal lagi pula Mama juga ingin bertemu pemiliknya dan berterima kasih”
William senang mendengar hal itu dari ibunya,lalu taksi yang mereka
tumpangi berhenti di depan gang kecil yang biasa digunakan William untuk
mendatangi toko mainan Lottie,lalu mereka berdua berjalan dan saat sampai
diujung gang William kaget karena dia melihat toko mainan yang ada
dihadapannya lenyap dan berubah menjadi bangunan bobrok,dia menoleh ke
kanan dan ke kiri tapi tidak ada apa-apa di sana.
Karena masih belum percaya William berlari keluar dari gang sempit dan
bertanya kepada beberapa pemuda yang lewat tentang toko mainan itu,tapi
anehnya salah satu pemuda berkata dia belum pernah melihat toko mainan di
ujung gang karena beberapa kali dia lewat gang itu untuk bertemu teman-
temannya. Menurut William ini aneh kenapa bisa Mr.Nicholas pindah secepat
itu,apa dia pindah karena tidak berhasil menemukan karyawan padahal
William sangat ingin bertemu dengannya dan mengunjungi nya saat hari
natal. Dengan perasaan kecewa William dan Ibunya pun pergi ke toko mainan
lainnya.
Dua hari kemudian tanggal 25 Desember hari natal pun tiba William
bangun lebih cepat dan keluar kamarnya menuju pohon natal sederhana yang
berada di ruang tamu dia melihat ada beberapa kota hadiah dibawahnya.
“Wah !!! ini banyak sekali,Apakah Mama yang membelikanku semua ini”
Dia membuka hadiah itu satu persatu dan betapa terkejutnya semua isi
kotak itu ternyata berbagai mainan yang rasanya dia pernah melihat mainan-
mainan ini tapi dimana ya
“Heii coba lihat orang itu baik sekali memberimu semua ini”
“Tentu saja bukan dear,mainan itu terlihat mahal,Mama juga kaget seorang
wanita mengantarkan semua hadiah itu kemarin malam saat kamu sudah
tidur,katanya ini hadiah untukmu karena selalu membantunya”
Maaf aku tiba-tiba pindah tanpa berpamitan denganmu terlebih dahulu,kau tahu William kau
adalah anak yang baik,selama ini kau selalu datang membantuku dan menemaniku di toko
mainan yang sepi ini bahkan tanpa meminta bayaran sedikit pun,aku harap kau suka hadiah-
hadiahnya. Terima kasih telah menjadi temanku di toko mainan.
Nicholas Hardman
Ternyata surat yang ia terima dari Mr.Nicholas dan semua mainan ini
juga darinya,dia memberitahu ibunya perihal surat itu,ibunya sangat sedih
dan menyesal karena tidak bisa mengucapkan terima kasih secara langsung
pada Mr.Ncholas,William pun sama dia harap dia bisa bertemu Mr.Nicholas
lagi suatu saat lalu berbincang dengannya sambil minum coklat panas dan
makan biskuit bersama.
-Tamat-