Orang Pribadi
Subjek PPH
Badan
WarisanYang
Belum Terbagi
Orang Pribadi
BUT
Badan
PAJAK PENGHASILAN UMUM
Penghasilan
Bukan Objek Pajak
Objek Pajak
(Pasal 4(3))
• TARIF PAJAK
Berdasarkan UU no.36 tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan, Pasal 17, tarif pajak atas penghasilan
kena pajak
PAJAK PENGHASILAN UMUM
Penghasilan Neto = Penghasilan Bruto – Biaya-biaya yang Dapat Dikurangkan Menurut UU PPh
PAJAK PENGHASILAN UMUM
Wajib Pajak
• Deductible Expense,
berdasarkan UU no.36
tahun 2008 Pasal 6(1)
• Non Deductible
Expense, berdasarkan
UU no.36 Tahun 2008
Pasal 9 (1)
PAJAK PENGHASILAN UMUM
Contoh :
• PT A dalam tahun 2009 menderita kerugian fiskal sebesar Rp.1.200.000.000. Dalam
5 tahun berikutnya laba rugi fiskal PT A sebagai berikut:
• 2010 : laba fiskal Rp.200.000.000
• 2011 : rugi fiskal (Rp.300.000.000)
• 2012 : laba fiskal Rp. N I H I L
• 2013 : laba fiskal Rp.100.000.000
• 2014 : laba fiskal Rp.800.000.000
PAJAK PENGHASILAN UMUM
Rugi Fiskal Tahun 2009 (1.200.000.000)
• Kompensasi Laba Fiskal 2010 200.000.000
kerugian Sisa Rugi Fiskal 2009 (1.000.000.000)
dilakukan Rugi Fiskal 2011 (300.000.000)
sebagai berikut: Sisa Rugi Fiskal 2009 (1.000.000.000)
Laba Fiskal 2012 NIHIL
Sisa Rugi Fiskal 2009 (1.000.000.000)
Laba Fiskal 2013 100.000.000
Sisa Rugi Fiskal 2009 (900.000.000)
Laba Fiskal 2014 800.000.000
Sisa Rugi Fiskal 2009 (100.000.000)
PAJAK PENGHASILAN UMUM
*) Mekanisme Umum dan NPPN (Periode Tahunan), sedangkan PP 23 thn 2018 (Periode
Bulanan dan FINAL)
PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI
Peredaran bruto Rp.445.000.000
Biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
Contoh: penghasilan 255.000.000
• Berikut laporan Laba usaha/pendapatan neto
Penghasilan lainnya
190.000.000
15.000.000
Laba Rugi Biaya lainnya (5.000.000)
UD.Anugerah Jumlah penghasilan neto (laba sblm pajak) 200.000.000
Kompensasi kerugian (20.000.000)
milik Tuan Penghasilan neto 180.000.000
Badrun PTKP (K/1) (63.000.000)
Penghasilan Kena Pajak (PKP) 117.000.000
Tarif :
5% × 50.000.000 = 2.500.000
15% × 67.000.000 = 10.050.000
PPH Terutang 12.550.000
A. Dalam Negeri
• Apabila Tn.Badrun memiliki • Penghasilan neto dari usaha Rp.200.000.000
penghasilan selain dari usaha, • Penghasilan neto dari pekerjaan 30.000.000
yaitu penghasilan sebagai • Penghasilan neto lainnya 22.000.000
dosen yang penghasilan neto Jumlah penghasilan neto dalam negeri 252.000.000
nya sebesar Rp.30.000.000
• Penghaslan royalti buku B. Luar negeri
sebesar Rp.10.000.000 • Penghasilan neto luar negeri 40.000.000
• Dividen sebesar
Jumlah seluruh penghasilan neto 292.000.000
Rp.12.000.000
Kompensasi kerugian (20.000.000)
• Bunga deposito dari bank di Penghasilan neto 272.000.000
Singapura sebesar PTKP (K/1) (63.000.000)
Rp.40.000.000 Penghasilan Kena Pajak (PKP) 209.000.000
Tarif :
5% × 50.000.000 = 2.500.000
15% × 159.000.000 = 23.850.000
PPH Terutang 26.350.000
PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI
PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI
• PPh Pasal 25 adalah angsuran pajak penghasilan yang harus dibayar sendiri
oleh Wajib Pajak setiap bulan dalam tahun pajak berjalan
• Besarnya angsuran pajak PPh 25 digunakan sebagai kredit pajak terhadap
pajak yang terutang atas seluruh penghasilan Wajib Pajak pada akhir tahun
pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak
Penghasilan
PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI
Contoh Uraian Rp
auditor yang tahun 2014 (PPh 21,PPh 22, PPh 23, dan PPh
menjalankan 24) 1.000.000
profesinya sendiri, 3. PPh yang harus dibayar sendiri (1-2) 2.400.000
menghitung PPh Pasal 4. Pph telah dibayar sendiri:
• PPh Pasal 25 (Rp.10.000 × 12) 120.000
25 untuk tahun 2015 5. PPh kurang bayar (Pasal 29) (3-4) 2.280.000
sebagai berikut: 1
6. Angsuran PPh 25 tahun 2015 ( 12 × 3) 200.000
• Pelaporan Pajak
Penghasilan WPOP
PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI
• Wajib pajak yang telah menyampaikan formulir tersebut juga harus menyertakan dokumen yang
disyaratkan melalui e-Registration maupun secara langsung ke KPP wilayah tempat tinggal atau tempat
usaha wajib pajak. Dokumen yang disyaratkan adalah dokumen yang menunjukkan bahwa wajib pajak
memenuhi kriteria sebagai wajib pajak non efektif.
• Batas waktu penyertaan dokumen yang disyaratkan adalah 14 hari. Bila setelah 14 hari kerja KPP belum
menerima dokumen yang dimaksud, maka permohonan untuk menjadi wajib pajak NE dianggap tidak
diajukan.
• Namun bila dalam jangka waktu yang ditentukan, dokumen yang disyaratkan sudah diterima secara
lengkap, maka KPP akan menerbitkan Bukti Penerimaan Surat secara elektronik.
• Untuk menetapkan wajib pajak non efektif secara jabatan, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) akan melakukan
penelitian administrasi perpajakan terlebih dahulu, sebelum menetapkan seorang wajib pajak sebagai
wajib pajak NE.
• Bila KPP telah menyetujui permohonan wajib pajak dan telah menetapkannya menjadi wajib pajak NE,
maka KPP akan menyampaikan pemberitahuan kepada wajib pajak dimaksud. Kemudian pusat informasi
perpajakan Kantor Pusat DJP akan memberikan kode “NE” pada master file wajib pajak yang bersangkutan.