Aktiva
Oleh Riri Rumaizha M.Ak
Politeknik LP3I Bandung
2019
Aktiva Tetap
Harta Tetap
Penyusuta
Amortisas
n
i
Aktiva Tetap
Harta berwujud adalah harta yang nyata-nyata ada
wujudnya, yang dapat dijangkau oleh pancaindera manusia
Harta Tidak Berwujud adalah harta yang wujudnya tidak
dapat dijangkau oleh pancaindera, namun secara nalar dapat
dibuktikan mempunyai manfaat terhadap kegiatan usaha
Harta berwujud dapat diperoleh melalui transaksi jual beli,
tukar menukar atau oleh karena pengalihan
Harta berwujud yang diperoleh dari transaksi jual beli,
apabila tidak terdapat hubungan istimewa, dinilai sebesar
harga perolehan atau harga pertukaran yaitu jumlah yang
sesungguhnya dikeluarkan atau diterima (Pasal 10 ayat 1)
Aktiva Tetap
Termasuk dalam harga perolehan adalah harga beli dan
biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh harta
tersebut, misalnya bea masuk, biaya pengangkutan dan
biaya pemasangan
Jika transaksi tersebut menyangkut adanya hubungan
istimewa maka nilai perolehannya adalah jumlah
seharusnya dikeluarkan atau diterima
Pada transaksi penukaran, harta berwujud atau tidak
berwujud dinilai sebesar jumlah yang seharusnya atau
diterima berdasarkan harga pasar (Pasal 10 ayat 2)
Aktiva Tetap
Contoh
Berikut transaksi tukar menukar harta antara PT X dan PT Y dengan nilai buku
dan harga pasar harta masing-masing perusahaan sebagai berikut:
PT X PT Y
Nilai Buku Rp. 9.000.000 Rp. 12.000.000
Harga Pasar Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000
Bagi PT X nilai perolehan harta yang diterima dari PT Y sebagai ganti harta
yang ditukarkan Rp.20.000.000, sehingga memperoleh keuntungan
Rp.11.000.000
Sedangkan bagi PT Y nilai perolehan harta yang diterima dari PT X juga
dinilai sebesar Rp.20.000.000, sehingga memperoleh keuntungan sebesar
Rp.8.000.000
Keuntungan-keuntungan tersebut akan dikenakan Pajak Penghasilan
Aktiva Tetap
Pengalihan harta berwujud atau tak berwujud dapat
dilakukan dalam rangka likuidasi, penggabungan,
peleburan, pemekaran, pemecahan, atau pengambilalihan
usaha
Nilai perolehan atau pengalihan dalam hal terjadi
pengalihan harta berwujud atau tidak berwujud adalah
jumlah seharusnya dikeluarkan atau diterima berdasarkan
harga pasar, kecuali ditetapkan lain oleh Peraturan
Menteri Keuangan
Aktiva Tetap
Contoh
PT A dan PT B melakukan peleburan dan membentuk badan usaha baru
yaitu PT C
Nilai buku dan Harga Pasar harta kedua badan tersebut adalah sebagai
berikut:
PT A PT B
Nilai Buku Rp. 200.000.000 Rp. 300.000.000
Harga Pasar Rp. 300.000.000 Rp. 450.000.000
Berupa Bangunan
Tidak Permanen
HARTA TETAP
BERWUJUD Kelompok 1
Kelompok 2
Bukan Berupa
Bangunan Kelompok 3
Kelompok 4
PENYUSUTAN
Straight
Line
Metode
Penyusutan
Double
Declining
Balance
PENYUSUTAN
StraightLine Method
Penyusutan atas pengeluaran untuk pembelian, pendirian,
penmabahan, perbaikan, atau perubahan harta berwujud, kecuali
tanah yang berstatus hak milik, hak guna bangunan, dan hak pakai,
yang dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari
1 tahun dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar selama
masa manfaat yang telah ditentukan bagi harta tersebut
Contoh :
Sebuah gedung yang harga perolehannya Rp.1.000.000.000 dan
masa manfaatnya 20 tahun, maka penyusutan setiap tahun adalah
sebesar :
= Rp.50.000.000
PENYUSUTAN
Double Declining Method
Penyusutan atas pengeluaran harta berwujud di atas, selain
bangunan, dapat juga dilakukan dalam bagian-bagian yang
menurun selama masa manfaat, yang dihitung dengan cara
menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku, dan pada
akhir masa manfaat nilai sisa buku disusutkan sekaligus,
dengan syarat dilakukan secara taat asas
Contoh :
Sebuah mesin yang dibeli dan ditempatkan pada bulan Januari
2009 dengan harga perolehan sebesar Rp.150.000.000. Masa
manfaat dari mesin tersebut adalah 4 tahun. Jika tarif
penyusutan ditetapkan 50%, penghitungan penyusutannya
adalah sebagai berikut:
PENYUSUTAN
Contoh :
PT Nusantara mengeluarkan dana sebesar Rp.150.000.000 untuk
pembangunan sebuah gedung. Pembangunan dimulai sejak tanggal 10
Agustus 2013. Gedung tersebut selesai dibangun dan langsung digunakan
pada bulan Mei 2014. Maka penyusutan atas banguna tersebut dimulai sejak
Mei 2014
PENYUSUTAN
Kelompok Harta Berwujud, Masa Manfaat, dan
Tarif Penyusutan (Pasal 11 ayat 6)
Kelompok Harta Masa Manfaat Tarif Penyusutan
Berwujud
Garis Lurus Saldo Menurun
I. Bukan Bangunan
• Kelompok 1 4 Tahun 25% 50%
• Kelompok 2 8 Tahun 12,5% 25%
• Kelompok 3 16 Tahun 6,25% 12,5%
• Kelompok 4 20 Tahun 5% 10%
II. Bangunan
• Permanen 20 Tahun 5%
• Tidak Permanen 10 Tahun 10%
PENYUSUTAN
Latihan Soal :
PT SariMadu yang bergerak dalam bidang perkebunan
tebu membeli traktor pada bulan Maret 2012.
Perkebunan tersebut mulai memanen hasilnya pada bulan
Juni 2014. Maka kapan dimulainya penyusutan untuk
aktiva tersebut?
PT Agri Jaya pada bulan Juli 2014 membeli sebuah alat
pertanian yang mempunyai masa manfaat 4 tahun
seharga Rp.1.000.000. Hitunglah penyusutan atas aktiva
tersebut dengan menggunakan metode :
a) Garis Lurus
b) Saldo Menurun
PENYUSUTAN
Latihan Soal :
PT Bangun Jaya membeli sebuah bangunan permanen
dengan perolehan Rp.130.000.000 Bangunan tersebut
mulai digunakan pada tanggal 01 Januari 2016, hitunglah
nilai penyusutan aktiva tetap tersebut!
Pada bulan Januari 2016, PT Bangun Jaya membeli
sebuah mesin dan ditempatkan di gedung A, dengan
harga perolehan Rp.120.000.000. Mesin tersebut
disusutkan selama 4 tahun, dengan metode Saldo
Menurun. Hitunglah nilai penyusutan aktiva tersebut!
AMORTISASI
Menurut UU no.36 Tahun 2008 Pasal 11A
Kelompok 1
Kelompok 3
Kelompok 4
AMORTISASI
Amortisasi adalah alokasi harga perolehan harta tak
berwujud serta hak-hak selama masa manfaatnya dengan
metode tertentu
Harga perolehan harta tak berwujud dan pengeluaran
lainnya termasuk :
Pengeluaran yang mempunyai manfaat lebih dari 1 tahun.
Misalnya, pengeluaran untuk memperoleh hak paten dan hak
merek
Pengeluaran untuk perpanjangan hak atas tanah, baik berupa
hak guna bangunan, hak guna usaha, atau hak pakai
Pengeluaran untuk biaya pendirian dan biaya pengeluaran
modal, misalnya biaya emisi saham
AMORTISASI
Pengeluaran untuk memperoleh hak penambangan
minyak dan gas bumi
Pengeluaran untuk memperoleh hak pengusahaan hutan
Pengeluaran untuk memperoleh hak pengusahaan
sumber alam serta hasil alam
Pengeluaran untuk memperoleh hak penambangan lain
selain minyak dan gas bumi
Pengeluaran sebelum operasi komersial
AMORTISASI
Harta Tak Berwujud
Kelompok 1 : kelompok harta tak berwujud yang mempunyai
masa manfaat 4 tahun
Kelompok 2 : kelompok harta tak berwujud yang mempunyai
masa manfaat 8 tahun
Kelompok 3 : kelompok harta tak berwujud yang mempunyai
masa manfaat 16 tahun
Kelompok 4 : kelompok harta tak berwujud yang mempunyai
masa manfaat 20 tahun
Metode Amortisasi
Metode Garis Lurus
Metode Saldo Menurun
AMORTISASI
Kelompok Harta Berwujud, Masa Manfaat, dan
Tarif Amortisasi (Pasal 11A ayat 2)
Kelompok Harta Tak Masa Manfaat Tarif
Berwujud
Garis Lurus Saldo Menurun