Gygy
Gygy
PENDAHULUAN
konsentrasi glukosa darah disertai munculnya gejala utama yang khas, yakni
urine yang berasa manis dalam jumlah yang besar Akibatnya, dukungan keluarga
sangat penting untuk kepatuhan remaja dan orang dewasa dengan manajemen
secara global, 422 juta orang dewasa berusia diatas 18 tahun yang hidup dengan
laporan tersebut, terdapat 415 juta orang yang hidup dengan diabetes di seluruh
dunia pada tahun 2015, dengan angka tersebut diperkirakan akan meningkat
menjadi 642 juta pada tahun 2040. Selanjutnya, menurut proyeksi terbaru dari
International Diabetes Federation (IDF, 2017), terdapat 425 juta orang berusia 20
hingga 79 tahun pada tahun 2017, dengan jumlah tersebut diprediksi akan
meningkat menjadi 629 juta pada tahun 2045. Menurut hasil Riskesdes Tahun
2013 Prevalensi diabetes di sulawesi selatan yang didiagnosis dokter sebesar 1,6
persen dan 0,5 persen. Diabetes melitus yang didiagnosis dokter atau berdasarkan
gejela sebesar 3,4 persen. Prevalensi diabetes yang didiagnosis dokter tertinggi
Utara (2,3%) dan Kota Palopo (2,1%). Prevalensi diabetes yang didiagnosis
dokter atau berdasarkan gejala, tertingi di Kabupaten Tana Toraja (6,1%) Kota
Makassar (5,3%) Kabupaten Luwu (5,2%) dan Kabupaten Luwu Utara (4,0%)
( Syahrir & dkk. 2014). Peningakatan kasus diabetes melitus juga terjadi di tingkat
pada tahun 2011 terdapat 5700 kasus diabetes melitus. Pada tahun 2012 angka
kejadian kasus diabetes melitus meningkat menjadi 14.604 kasus dan semakin
meningkat di tahun 2014 menjadi 21.452 kasus (Dinkes kota makassar, 2015).
Dalam penelitian Menurut (Albherta, 2012), tingkat pendidikan, waktu atau jarak
tempuh, dukungan keluarga, dan bantuan dari tenaga kesehatan merupakan semua
mellitus yang rutin menjaga kadar gula darahnya memiliki kualitas hidup yang
lebih tinggi dan risiko komplikasi yang lebih rendah, menurut penelitian ini.
(Priharianto, 2014).
Pasien diabetes melitus yang telah melakukan kontrol gula darah akan mempunyai
kualitas hidup yang baik dan akan mempunyai kualitas resiko komplikasi yang
sangat rendah. Akibatnya, kontrol gula darah sangat penting bagi penderita
diabetes mellitus, karena dapat membantu dalam perawatan medis yang tepat,
atau mengatur diet, aktivitas fisik, dan kebutuhan insulin untuk meningkatkan
kadar gula darah. sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan dukungan keluarga bagi
penderita diabetes melitus untuk mengunjungi pusat pengelolaan gula darah (Ani,
2017).
adaptasi keluarga dalam kehidupan di semua fase siklus hidup. Dukungan ini
memungkinkan individu merasa nyaman, percaya diri, dan diterima oleh anggota
selalu hadir bersama pasien. Oleh karena itu perlu untuk melakukan rangkuman
dengan keteraturan kontrol gula darah pada penderita diabetes melitus. Bantuan
ini sangat penting ketika menghadapi peristiwa yang dianggap tidak dapat
dikelola.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini “Apakah ada
METODE
penderita diabetes melitus. Protokol dan evaluasi dari literature review akan
data dilakukan melalui studi pustaka dengan cara melakukan penelusuran hasil
dan disimpulkan dengan minimal 10 literatur yang sesuai dan relevan denagn
variabel hubungan dukungan keluarga dengan keteraturan kontrol gula darah pada
penderita diabetes melitus. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
rendah dengan topik yang telah ditentukan sebelumnya. Pencarian literature dalam
pencarian artikel dan jurnal menggunakan keyword dan boolean operator (AND,
atau jurnal yang digunakan. Kata kunci dalam literature review ini disesuaikan
Strategi yang digunakan untuk mencapai PICOT framework, yang terdiri dari:
namun bila tidak ada dapat menggunakan kelompok kontrol dalam penelitian
yang dipilih.
4. Outcome ialah hasil atau akibat yang di peroleh pada studi terdahulu yang
5. Studi design ialah desain penelitian yang digunakan dalam artikel jurnal yang
akan di review.
menggunakan kata kunci yang sudah disesuaikan MeSH, yaitu peneliti dukungan
blood sugar control diabetes melitus OR diabetic type dari haasil pencarian
peneliti mendapatkan 664 artikel yang sama dengan kata kunci hasil pencarian
yang sama sehingga di keluarkan dan tersisa 409 artikel. Peneliti kemudian
sebanyak 10 artikel yang bisa dipergunakan dalam literature review. Hasil seleksi
population
Outcome
Dikeluarkan (n:140)
Population
Outcome
Beck, 2013).
Analisis kualitas metodologi dalam setiap studi (n=10) dengan checklist daftar
penilaian dengan beberapa pertanyaan untuk menilai kualitas dari studi. Penilaian
kriteria diberi nilai ‘ya’. 'tidak'. 'Tidak relevan' atau 'tidak jelas' Dan setiap kriteria
dengan skor ya menerima satu poin, sementara yang lain menerima nol. Hasil dari
menentukan apakah studi yang dilakukan oleh peneliti memenuhi syarat atau
tidak. Penelitian termasuk dalam persyaratan inklusi jika skor penelitian minimal
50% dan memenuhi kriteria evaluasi kritis dengan nilai cut-off point yang
ditentukan oleh peneliti. Untuk menghindari bias dalam validitas hasil dan saran
orang mendapat skor lebih besar dari 50% pada pemeriksaan terakhir dan siap
hasil karakteristik studi dari 2 database tergambarkan dalam tabel berikut ini:
Hasil 10 9 1
Hasil pencarian Studi Terdapat puluhan hingga ratusan pertisipan dalam setiap
setiap penelitian melihat hubungan antara dukungan keluarga dan kontrol gula
menunjukkan hubungan antara dukungan keluarga dan kontrol gula darah pada
pasien diabetes tipe 2. Penelitian studi yang sesuai dengan tinjauan sistematis rata-
rata di lakukan di indonesia (8 artikel), dan lainnya salah satu studi di luar negeri (
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh individu yang mengalami penyakit
darah pada penderita diabetes mellitus telah ditunjukkan dalam penelitian, dengan
penelitian rata- rata berusia anatara 45 – 60 tahun dan bersifat multi wilayah
karakteristik gender pada responden hampir sama antara laki- laki dan prempuan
karena studi bersifat menyeluruh dan sebagian besar di tingkat pendidikan di level
sekolah dasar (SD), sekolah menegah atas (SMA) dan serjana. Responden
keseluruhan adalah masyrakat asia dan penduduk asli dari lokasi penelitian.
Menurut (Melinda 2017) Hasil dari 22 penderita diabetes melitus di wilayah kerja
(51,7%) mendapat dukungan yang cukup dari keluarga, dan 21 responden (23,6%)
mendapat dukungan yang kurang dari keluarga. Dan menurut penelitian yang di
lakukan oleh (Azis 2017) hasil penelitian Penderita diabetes banyak mendapat
sedangkan 7 orang (23,3 persen) tidak. Menurut penelitian yang di lakukan oleh (
darah teratur, sebanyak 20 orang (90,9%) melakukannya secara teratur dan dua
Berdasarkan hasil penelitian, responden dengan tingkat kontrol gula darah tinggi
sebanyak 26 orang (86,7%), sedangkan yang memiliki tingkat kontrol gula darah
puskesmas Kota Ruteng sebagai besar memiliki kurang untuk mengontrol kadar
gula darah sebanyak 73 orang dengan frekuensi 79,5% dan yang mendapatkan
baik untuk mengontrol kadar gula darah sebanyak 15 orang dengan frekuensi
20,5%.
dengan kontrol gula darah teratur pada penderita diabetes mellitus mendukung 20
orang (100%) dan kontrol gula darah teratur, sedangkan dukungan keluarga tidak
mendukung 2 orang (100%) dan kontrol gula darah tidak teratur. Menurut
dengan yang tinggi sebanyak 3 orang (11,5%), sedangkan dengan yang rendah
sebanyak 4 orang (100%). Dari hasil Chi square diperoleh nilai p= 0,01 yang
menunjukkan bahwa nilai p= 0,01 lebih kecil dari (<) nilai ɑ= 0,05, berarti H1
darah kurang dari 45 responden dengan nilai P 0,046 menunjukkan bahwa ada
hubungan antara dukungan keluarga dengan kontrol gula darah pada penderita
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Dukungan keluarga
merupakan indikator yang kuat yang dapat memberikan suatu dampak positif
terhadap perawatan diri pada pasien dengan diabetes (Hensarling, 2009), karena
dalam dukungan keluarga terdapat berbagai jenis dukungan keluarga yang sangat
pertolongan praktis dan konkrit diantaranya: bantuan langsung dari orang yang
yang aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan
hal seperti yang terlihat bahwa sebagian besar responden memiliki riwayat
diabetes melitus kurang dari satu tahun sehingga keluarga memberikan dukungan
belum secara penuh pada pasien dan dari hasil penelitian pun menunjukkan usia
responden terbanyak adalah usia produktif, dimana usia produktif bisaa lebih
banyak mendapat informasi internet dan masih bisa melakukan banyak hal sendiri
ideal, ada dua orang yang dapat membantu (9,1 persen). Hal ini menunjukkan
(Melinda, 2017). Hal ini sejalan dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh
Semua penderita diabetes harus menjaga gula darah mereka tetap terkendali; itu
Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah gula darah pasien diabetes terkendali
dilakukan secara disiplin karena pemeriksaan gula darah sangat bermanfaat dalam
salah satunya yaitu dengan evaluasi medis secara berkala yakni dengan
melakukan pemeriksaan kadar glukosa secara teratur. Kontrol kadar gula darah ini
teratur kontrol kadar gula darah maka komplikasi dapat dicegah dan dapat
dalam diri pasien yang memiliki niat dan kesadaran yang tinggi untuk mengatur
kadar gula darah mempengaruhi pengendalian kadar gula darah. Menurut hasil
penelitian (Melinda, 2017) yang telah diperoleh dari 22 orang penderita diabetes
Sebagian besar dari mereka secara teratur pergi ke puskesmas untuk mengontrol
kadar gula darahnya, yaitu sekitar 20 orang (90,9%), sedangkan yang tidak sering
mengontrol kadar gula darahnya berkisar antara 2 hingga 9,1%. Hal ini
Mangasa memantau kadar gula darahnya secara rutin. Menurut penelitian (Azis,
2017) Selain itu, sebagian besar responden (88,5%) memiliki pengelolaan gula
darah yang sangat baik. Hal ini menunjukkan kemauan untuk mengontrol kadar
gula darah dan pemahaman tentang betapa pentingnya menyesuaikan gaya hidup
Ruteng dengan kontrol gula darah kurang dari 73 jawaban dengan frekuensi 79,5
persen.
dengan durasi penyakit cenderung negatif, dimana semakin lama pasien menderita
diabetes melitus, Semakin kecil kemungkinan penderita diabetes melitus untuk
patuh berobat dan mengatur kadar glukosa darah, maka diperlukan dukungan
keluarga yang lebih banyak agar penderita diabetes melitus tidak bosan dengan
kunci dalam kepatuhan manajemen penyakit kronis untuk remaja dan orang
dewasa, dan bahwa dukungan keluarga dikaitkan dengan kontrol gula darah secara
merupakan sinyal penting yang dapat memberikan dampak yang baik pada
atau stamina dan semangat yang menurun selain individu merasa bahwa masih
ada perhatian dan kepedulian dari lingkungan terhadap seseorang yang sedang
sangat berpengaruh dengan keteraturan pasien untuk menjaga kadar gula darahnya
tetap terkendali Diabetes mellitus adalah gangguan di mana kadar glukosa dalam
darah tinggi secara tidak normal. Hal ini disebabkan ketidakmampuan tubuh
PENUTUP
5.1 kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis Karena dukungan keluarga merupakan sinyal kuat yang
dapat berdampak baik pada perawatan diri diabetes, maka dapat disimpulkan dari
kadar gula darah dilakukan melalui evaluasi medis, pengukuran kadar gula darah
secara teratur untuk mencapai tujuan dan juga mengubah dosis obat yang harus
diberikan secara teratur, dan pengendalian kadar gula darah untuk menghindari
yang kurang terhadap kadar gula darah mereka, meskipun kebanyakan dari
Rangkuman menyeluruh atau literature riview ini adalah penulisan secara mandiri,