Anda di halaman 1dari 10

` JURNAL KEBIDANAN MUTIARA MAHAKAM VOLUME IV, NOMOR 2, SEPTEMBER 2016

HUBUNGAN PEMBERIAN MAGNESIUM (MgSO4) PADA KEHAMILAN


PRE EKLAMASI/EKLAMASIA TERHADAP KEJADIAN ASFIKSIA PADA BBL
DI RS ISLAM SAMARINDA

Siti Saidah 1, Nuuva Yusup 2


1. Akademi Kebidanan Mutiara Mahakam
2. Akademi Kebidanan Mutiara Mahakam

ABSTRACT
Preeclampsia is a disease of hypertension, proteinuria and edema resulting from pregnancy.
The incidence of preeclampsia in pregnant women in 2016 in Islamic Hospital Samarinda as many as
126 people and in 2016 there were 104 (41.9%) of 255 pregnant women. The purpose of this study
was to determine the relationship with the incidence preeklampsia magnesium adduction in pregnant
women in Islamic Hospital Samarinda 2016. This type of research is analytic with case control design
in February to June 2016. The population of all pregnant women were recorded in the medical records
amounted to 255 people. The total samples are 210 respondens with the proportion of cases and
control 1:1. There is a relationship with the incidence of preeclampsia magnesium adduction
(p=0.002). It was concluded that the magnesium levels associated with the incidence of preeclampsia.

Keywords: Magnesium adduction, preeclampsia

ABSTRAK
Preeklampsia adalah penyakit hipertensi, proteinuria dan edema yang timbul karena
kehamilan. Kejadian preeklamsia pada ibu hamil pada tahun 2016 di RS Islam Samarinda sebanyak
126 orang dan tahun 2016 terdapat 104 orang (41,9%) dari 255 ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan pemberian magnesium dengan kejadian preeklampsi pada ibu hamil di
RS Islam Samarinda tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain case control Pada
Februari-Juni 2016. Populasi semua ibu hamil yang tercatat di rekam medik berjumlah 265 orang.
Sampel sebanyak 210 orang dengan perbandingan kasus dan kontrol 1:1. Terdapat hubungan
pemberian magnesium dengan kejadian preeklampsia (p=0,002). Penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa kadar magnesium berhubungan dengan kejadian preeklampsia, maka diharapkan kepada
petugas kesehatan untuk dapat melakukan deteksi dini kejadian preeklamsia yang salah satunya
dengan memberikan terapi magnesium.

Kata Kunci: Pemberian magnesium, Preeklamsia

Pendahuluan kontrol memberikan kontribusi yang sangat


Preeklampsia adalah penyakit besar terhadap tingginya angka kematian ibu.
hipertensi, proteinuria dan edema yang timbul Selain itu, kecil kemungkinan ibu akan sembuh
karena kehamilan. Setiap tahun sekitar 50.000 sempurna setelah mengalami preeklampsia(2).
ibu meninggal di dunia karena preklampsia. Penyebab kematian langsung adalah
Insiden preeklampsia di negara berkembang perdarahan 28%, eklampsia 24%, infeksi 11%,
berkisar dari 1:100 sampai 1:1700(1). WHO partus lama/macet 5%, abortus 5%, emboli 3%,
menyatakan angka kejadian preeklampsia pada komplikasi masa puerperium 8%, dan faktor lain
tahun 2013 berkisar antara 0,51%-38,4%. Di 11%3. Hipertensi dalam kehamilan berperan
negara maju angka kejadian preeklampsia besar dalam morbiditas dan mortalitas maternal.
berkisar 6%-7% sedangkan angka kejadian di Hipertensi diperkirakan menjadi komplikasi
Indonesia adalah sekitar 3,4-8,5%. Tingginya sekitar 7% sampai 10% seluruh ibu kehamilan.
angka kejadian preeklampsia yang tidak ter- Ibu yang mengalami hipertensi selama masa

11
` JURNAL KEBIDANAN MUTIARA MAHAKAM VOLUME IV, NOMOR 2, SEPTEMBER 2016

hamil, setengah sampai dua pertiganya Magnesium sulfat nama IUPAC-nya,


didiagnosis mengalami preeklampsia(4). sedangkan nama lainnya, garam Epsom
Magnesium merupakan salah satu (heptahidrat), atau garam pahit (bitter salts).
mineral yang berperan penting bagi kesehatan Adapun sifat-sifat magnesium sulfat adalah
dan sistem metabolisme tubuh. Mineral ini ikut sebagai berikut:
bekerja dalam sekitar 300 fungsi enzim pada  Rumus molekul: MgSO4
proses reaksi kimia tubuh dengan berbagai  Berat molekul: 120,366 gr/mol (anhidrat);
bentuk. Proses sintesa protein, fung- si saraf dan 246,47 gr/mol (heptahidrat)
otot, kontrol kadar glukosa darah dan juga  Penampilan: Kristal padat putih
pengontrol tekanan darah merupa- kan sebagian  Bau: Tidak berbau
fungsi metabolisme tubuh yang berkaitan erat  Densitas: 2,66 gr/cm3 (anhidrat); 2,445
dengan magnesium(5). gr/cm3 (monohidrat); 1,68
gr/cm3 (heptahidrat); 1,512 gr/cm3 (11-
Magnesium sulfat hidrat)
Magnesium sulfat ialah suatu garam  Titik leleh: anhidrat terurai pada 1124 °C;
anorganik (senyawa kimia) yang mengandung monohidrat terurai pada 200 °C; heptahidrat
magnesium, sulfur dan oksigen, dengan rumus terurai pada 150 °C; undekahidrat terurai
MgSO4. Hal ini sering ditemui pada 2 °C.
sebagai epsomite mineral sulfat heptahidrat  Kelarutan dalam air: 26,9 gr/100 mL pada 0
(MgSO4 • 7H2O), biasa disebut garam Epsom, °C; 25,5 gr/100 mL pada20 °C
mengambil namanya dari sebuah mata air garam (anhidrat), 71 gr/100 mL pada 20 °C
pahit di Epsom di Surrey, Inggris, di mana (heptahidrat).
garam diproduksi dari mata air yang muncul di  Kelarutan dalam pelarut lain: 1,16 gr/100
mana kapur berpori dari North Downs mL (18 °C, eter); sedikit larut dalam alkohol,
bertemuclay London tanpa-pori. gliserol, tidak larut dalam aseton.
Monohidratnya, MgSO4·H2O dijumpai  Indeks refraksi (nD): 1,523 (monohidrat);
sebagai mineral kieserite. Keseluruhan 1,433 (heptahidrat)
penggunaan global tahunan monohidrat pada  Struktur Kristal: Monoklin (hidrat)
pertengahan 1970-an adalah 2,3 juta ton,  Bahaya: MSDS eksternal; tidak tercantum
mayoritasnya seperti yang digunakan dalam dalam Indek Uni Eropa
pertanian. Adapun senyawa terkait adalah: Berilium
Magnesium sulfat ahidrat sebagai bahan sulfat, Kalsium sulfat, Stronsium sulfat, dan
pengering. Bentuk anhidratnya adalah Barium sulfat.
higroskopis (mudah menyerap air dari udara)
dan oleh karena itu sulit untuk menimbang Sifat Fisika & Kejadian
dengan akurat; hidratnya sering lebih disukai Magnesium sulfat sangat larut dalam air.
saat menyiapkan larutan (misalnya, sebagai Bentuk anhidratnya sangat higroskopik, dan
sediaan medis). Garam Epsom telah digunakan dapat digunakan sebagai desiccant Magnesium
secara tradisional sebagai komponen garam sulfat terutama zat yang menyebabkan
mandi (bath salts). Garam Epsom dapat juga penyerapan suara dalam air laut (energi akustik
digunakan sebagai produk kecantikan. Atlit dirubah menjadi energi termal). Penyerapan
menggunakannya untuk menenangkan sakit sangat bergantung pada frekuensi: frekuensi
otot, sementara tukang kebun menggunakannya lebih rendah kurang diserap oleh garam ini,
untuk meningkatkan hasil panen. Garam Epsom sehingga perjalanan suara lebih jauh di laut.
memiliki berbagai kegunaan lain. Garam Epsom Asam borat juga berkontribusi terhadap
juga efektif dalam penghapusan potongan penyerapan, tetapi garam yang paling melimpah
subkutan.

12
` JURNAL KEBIDANAN MUTIARA MAHAKAM VOLUME IV, NOMOR 2, SEPTEMBER 2016

di air laut, natrium klorida, daya serap suaranya digunakan sebagai garam mandi. Sulfat
dapat diabaikan. disediakan sebagai sediaan gel untuk aplikasi
Magnesium sulfat merupakan mineral topikal dalam mengobati rasa sakit dan nyeri.
biasa dalam lingkungan geologis. Kejadiannya Magnesium sulfat oral biasa digunakan sebagai
sangat berkaitan dengan proses supergen. laksatif air asin atau purgatif osmotik.
Beberapa darinya juga merupakan konstituen Magnesium sulfat merupakan sediaan utama
penting dari deposit garam kalium-magnesium magnesium intravena (melalui urat nadi).
evaporit (K-Mg). Mandi dalam larutan 1% garam Epsom
(sekitar 500 gr garam Epsom untuk ukuran bak
Hidrat standar 60 liter) adalah “cara yang aman dan
Hampir semua bentuk mineralogi mudah untuk meningkatkan sulfat dan kadar
MgSO4 diketahui terjadi sebagai magnesium dalam tubuh”.
hidrat. Epsomite analog alami dari “garam Khasiat untuk penggunaan internal antara
Epsom”. Heptahidrat lain, alpersite mineral lain adalah:
yang mengandung tembaga (Mg,Cu)SO4·7H2O,  Terapi menggantian untuk hipomagnesemia.
adalah yang baru-baru ini diakui. Namun,  Magnesium sulfat adalah lini-pertama agen
keduanya, sangat tidak dikenal hidrat dari antiaritmik untuktorsadesde pointes dalam
MgSO4, karena terestrial baru-baru ini serangan jantung menurut pedoman ECC
menemukan meridianiite, MgSO4 • 11H2O, 2005 dan untuk mengelola aritmia diinduksi-
yang diduga juga terjadi di Mars. Heksahidrit quinidine.
adalah yang lebih rendah berikutnya (6) hidrat.  Sebagai bronkodilator setelah zat-zat beta-
Tiga hidrat berikutnya lebih rendah agonist dan antikolinergis telah dicoba,
pentahidrite (5), starkeyite (4) dan terutama misalnya pada eksaserbasi asma yang parah.
sanderite (2) lebih jarang ditemukan. Studi yang dilakukan telah mengungkapkan
Kieserite adalah monohidrat dan umum di bahwa magnesium sulfat dapat dinebulisasi
antara deposit evaporit. Magnesium sulfat untuk mengurangi gejala asma akut. Hal ini
anhidrat dilaporkan dari beberapa tempat umumnya diberikan melaluiruteintravena
pembuangan pembakaran batu bara tetapi tidak untuk pengelolaan serangan asma berat.
pernah diolah sebagai mineral.  Magnesium sulfat dapat digunakan untuk
Hidrat, pH rata-ratanya adalah 6,0 (5,5 – mengobati eklamsia pada wanita hamil.
6,5). Magnesium hidrat memiliki koordinasi  Magnesium sulfat juga dapat menunda
dengan air, seperti tembaga(II) sulfat. persalinan dengan menghambat kontraksi
otot uterus dalam kasus persalinan prematur,
Produksi untuk menunda kelahiran prematur.
Heptahidrat dapat dibuat melalui Namun, meta–analisis telah gagal untuk
netralisasi asam sulfat dengan magnesium mendukungnya sebagai tokolitik. Dan yang
karbonat (MgCO3) atau oksida (MgO), tetapi digunakan untuk waktu yang lama (lebih dari
biasanya magnesium sulfat diperoleh secara 5 sampai 7 hari) dapat mengakibatkan
langsung dari sumber alami. Magnesium sulfat masalah kesehatan bagi bayi.
anhidrat dibuat hanya melalui dehidrasi dari  Magnesium sulfat intravena telah
hidratnya. menunjukkan mencegah cerebral palsy pada
bayi prematur. Sebuah tinjauan sistematis
KegunaanMedis baru-baru ini menunjukkan bahwa antenatal
Magnesium sulfat adalah sediaan magnesium sulfat intravena dapat
magnesium farmasi biasa, secara umum dikenal mengurangi risiko cerebral palsy dan
sebagai garam Epsom, yang digunakan baik disfungsi motorik gross pada bayi prematur
secara eksternal maupun internal. Garam Epsom dengan rata-rata 30%.

13
` JURNAL KEBIDANAN MUTIARA MAHAKAM VOLUME IV, NOMOR 2, SEPTEMBER 2016

 Magnesium sulfat telah digunakan sebagai


pengobatan eksperimental sindrom Asfiksia
Irukandji yang disebabkan oleh envenomasi Asfiksia adalah keadaan dimana bayi
oleh spesies tertentu Irukandji jellyfish, baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan
namun kemanjuran pengobatan ini tetap dan teratur. Bayi dengan riwayat gawat janin
tidak terbukti. sebelum lahir, umumnya akan mengalami
 Larutan garam sulfat seperti garam Epsom asfiksia pada saat dilahirkan. Masalah ini erat
mungkin diberikan sebagai bantuan pertama hubungannya dengan gangguan kesehatan ibu
untuk keracunan barium klorida. hamil, kelainan tali pusat, atau masalah yang
Dosis berlebih magnesium menyebabkan mempengaruhi kesejahteraan bayi selama atau
hipermagnesemia. Penggunaan garam Epsom sesudah persalinan (Asuhan Persalinan Normal,
merupakan cara yang efektif untuk “menarik 2007).
keluar” irisan yang membandel atau yang Asfiksia neonatorum ialah keadaan
terbenam. dimana bayi tidak dapat segera bernafas scr
spontan dan teratur setelah lahir. Hal ini
Pertanian disebabkan oleh hipoksia janin dalam uterus dan
Dalam berkebun dan pertanian lainnya, hipoksia ini berhubungan dengan faktor-faktor
magnesium sulfat digunakan untuk yang timbul dalam kehamilan, persalinan, atau
memperbaiki atau kekurangan magnesium atau segera setelah bayi lahir. Akibat-akibat asfiksia
belerang dalam tanah, magnesium merupakan akan bertambah buruk apabila penanganan bayi
elemen penting dalam molekul klorofil, dan tidak dilakukan secara sempurna. Tindakan
sulfur adalah makronutrien penting lainnya. yang akan dikerjakan pada bayi bertujuan
Hal ini paling sering diterapkan untuk tanaman mempertahankan kelangsungan hidupnya dan
yang dipotkan, atau tanaman yang kekurangan membatasi gejala-gejala lanjut yang mungkin
magnesium, seperti kentang, mawar, tomat, timbul. (Wiknjosastro, 1999).
pohon jeruk dan paprika. Keuntungan dari
magnesium sulfat atas amandemen tanah Etiologi / Penyebab Asfiksia
magnesium lainnya (seperti kapur dolomit) Beberapa kondisi tertentu pada ibu
adalah kelarutannya yang tinggi, yang juga hamil dapat menyebabkan gangguan sirkulasi
memungkinkan pilihan untuk makan daun. darah uteroplasenter sehingga pasokan oksigen
Larutan magnesium sulfat juga hampir netral, ke bayi menjadi berkurang. Hipoksia bayi di
bila dibandingkan dengan garam alkali dari dalam rahim ditunjukkan dengan gawat janin
magnesium, seperti yang dijumpai dalam batu yang dapat berlanjut menjadi asfiksia bayi baru
kapur, oleh karena itu penggunaan magnesium lahir.
sulfat sebagai sumber magnesium untuk tanah Beberapa faktor tertentu diketahui dapat
tidak mengubah pH tanah secara signifikan. menjadi penyebab terjadinya asfiksia pada bayi
RS Islam Samarinda merupakan salah baru lahir, diantaranya adalah faktor ibu, tali
satu rumah sakit rujukan dari berbagaidaerah, pusat clan bayi berikut ini:
sehingga berbagai macam penyakit dan
komplikasi kehamilan maupun persalinan dapat 1. Faktor ibu
ditangani dengan baik yang didukung peralatan  Preeklampsia dan eklampsia
yang cukup memadai. Berdasarkan data RS  Pendarahan abnormal (plasenta previa atau
Islam Samarinda, jumlah ibu yang mengalami solusio plasenta)
preeklampsia pada tahun 2016 terdapat  Partus lama atau partus macet
sebanyak 158 orang dan tahun 2015 terdapat  Demam selama persalinan Infeksi berat
111 orang (41,9%) dari jumlah ibu hamil (malaria, sifilis, TBC, HIV)
sebanyak 265 orang(6).

14
` JURNAL KEBIDANAN MUTIARA MAHAKAM VOLUME IV, NOMOR 2, SEPTEMBER 2016

 Kehamilan Lewat Waktu (sesudah 42 minggu Pada tingkat ini terjadi bradikardi dan
kehamilan) penurunan TD.
Pada asfiksia terjadi pula gangguan
2. Faktor Tali Pusat metabolisme dan perubahan keseimbangan
 Lilitan tali pusat asam-basa pada tubuh bayi. Pada tingkat
 Tali pusat pendek pertama hanya terjadi asidosis respioratorik.
 Simpul tali pusat Bila berlanjut dalam tubuh bayi akan terjadi
 Prolapsus tali pusat proses metabolisme an aerobic yang berupa
glikolisis glikogen tubuh, sehingga glikogen
3. Faktor Bayi tubuh terutama pada jantung dan hati akan
berkurang. Pada tingkat selanjutnya akan terjadi
 Bayi prematur (sebelum 37 minggu perubahan kardiovaskular yang disebabkan oleh
kehamilan) beberapa keadaan diantaranya :
 Persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi 1. Hilangnya sumber glikogen dalam jantung
kembar, distosia bahu, ekstraksi vakum, akan mempengaruhi fungsi jantung.
ekstraksi forsep) 2. Terjadinya asidosis metabolik yang akan
 Kelainan bawaan (kongenital) menimbulkan kelemahan otot jantung.
 Air ketuban bercampur mekonium (warna 3. Pengisian udara alveolus yang kurang adekuat
kehijauan) akan mengakibatkan tetap tingginya resistensi
pembuluh darah paru sehingga sirkulasi darah
Penolong persalinan harus mengetahui ke paru dan ke sistem sirkulasi tubuh lain
faktor-faktor resiko yang berpotensi untuk akan mengalami gangguan. (Rustam, 1998).
menimbulkan asfiksia. Apabila ditemukan
adanya faktor risiko tersebut maka hal itu harus Gejala dan Tanda-tanda Asfiksia
dibicarakan dengan ibu dan keluarganya tentang  Tidak bernafas atau bernafas megap-megap
kemungkinan perlunya tindakan resusitasi. Akan  Warna kulit kebiruan
tetapi, adakalanya faktor risiko menjadi sulit  Kejang
dikenali atau (sepengetahuan penolong) tidak  Penurunan kesadaran
dijumpai tetapi asfiksia tetap terjadi. Oleh
karena itu, penolong harus selalu siap D. Diagnosis
melakukan resusitasi bayi pada setiap Asfiksia yang terjadi pada bayi biasanya
pertolongan persalinan. merupakan kelanjutan dari anoksia / hipoksia
janin. Diagnosis anoksia / hipoksia janin dapat
Perubahan Patofiologis dan Gambaran dibuat dalam persalinan dengan ditemukannya
Klinis tanda-tanda gawat janin. Tiga hal yang perlu
Pernafasan spontan BBL tergantung mendapat perhatian yaitu :
pada kondisi janin pada masa kehamilan dan
persalinan. Bila terdapat gangguan pertukaran 1. Denyut jantung janin
gas atau pengangkutan O2 selama kehamilan Peningkatan kecepatan denyut jantung
atau persalinan akan terjadi asfiksia yang lebih umumnya tidak banyak artinya, akan tetapi
berat. Keadaan ini akan mempengaruhi fungsi apabila frekuensi turun sampai ke bawah 100
sel tubuh dan bila tidak teratasi akan kali per menit di luar his, dan lebih-lebih jika
menyebabkan kematian asfiksia yang terjadi tidak teratur, hal itu merupakan tanda bahaya
dimulai suatu periode apnu disertai dengan 2. Mekonium dalam air ketuban
penurunan frekuensi. Pada penderita asfiksia Mekonium pada presentasi sungsang
berat, usaha bernafas tidak tampak dan bayi tidak ada artinya, akan tetapi pada presentasi
selanjutnya berada dalam periode apnue kedua. kepala mungkin menunjukkan gangguan

15
` JURNAL KEBIDANAN MUTIARA MAHAKAM VOLUME IV, NOMOR 2, SEPTEMBER 2016

oksigenisasi dan harus diwaspadai. Adanya digulung setinggi 5 cm dan mudah


mekonium dalam air ketuban pada presentasi disesuaikan untuk mengatur posisi kepala
kepala dapat merupakan indikasi untuk bayi.
mengakhiri persalinan bila hal itu dapat 3. Alat penghisap lendir de lee atau bola karet.
dilakukan dengan mudah. 4. Tabung dan sungkup atau balon dan sungkup
neonatal.
Pemeriksaan pH darah janin 5. Kotak alat resusitasi.
Dengan menggunakan amnioskop yang 6. Jam atau pencatat waktu. (Wiknjosastro,
dimasukkan lewat serviks dibuat sayatan kecil 2007).
pada kulit kepala janin, dan diambil contoh
darah janin. Darah ini diperiksa pH-nya. Adanya Preeklamsia/eklamsia
asidosis menyebabkan turunnya pH. Apabila pH Definisi Preeklamsia/eklamsia
itu turun sampai di bawah 7,2 hal itu dianggap Preeklamsia / eklamsia meru- pakan
sebagai tanda bahaya gawat janin mungkin kesatuan penyakit yang langsung disebabkan oleh
disertai asfiksia. (Wiknjosastro, 1999) kehamilan. Definisi preeklamsia adalah hipertensi
disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan
Penilaian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera
Aspek yang sangat penting dari setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul
resusitasi bayi baru lahir adalah menilai bayi, sebelum 20 minggu bila terjadi penyakit
menentukan tindakan yang akan dilakukan dan trofoblastik (Wibowo dan Rachimhadi, 2006).
akhirnya melaksanakan tindakan resusitasi. Preeklamsia merupakan suatu sindrom spesifik
Upaya resusitasi yang efesien clan efektif kehamilan dengan penurunan perfusi pada organ-
berlangsung melalui rangkaian tindakan yaitu organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel.
menilai pengambilan keputusan dan tindakan Proteinuria adalah tanda yang penting dari
lanjutan. preeklamsia (William, 2005).
Penilaian untuk melakukan resusitasi
semata-mata ditentukan oleh tiga tanda penting, Etiologi Preeklamsia/eklamsia
yaitu : Penyebab preeklamsia /eklamsia sampai
 Penafasan sekarang belum diketahui secara pasti. Banyak
 Denyut jantung teori yang menerangkan namum belum dapat
 Warna kulit memberi jawaban yang memuaskan. Teori yang
dewasa ini banyak dikemukakan adalah iskemia
Nilai apgar tidak dipakai untuk menentukan plasenta. Namun teori ini tidak dapat
kapan memulai resusitasi atau membuat menerangkan semua hal yang berkaitan dengan
keputusan mengenai jalannya resusitasi. Apabila kondisi ini. Hal ini disebabkan karena
penilaian pernafasan menunjukkan bahwa bayi banyaknya faktor yang menyebabkan terjadinya
tidak bernafas atau pernafasan tidak kuat, harus preeklamsia/ eklamsia ( Wibowo dan
segera ditentukan dasar pengambilan Rachimhadi, 2006).
kesimpulan untuk tindakan vertilasi dengan
tekanan positif (VTP). Patofisiologi Preeklamsia/eklamsia
Persiapan Alat Resusitasi Menurut Castro, C.L (2004) kelainan
Sebelum menolong persalinan, selain patofisiologi yang mendasari preklamsia/
persalinan, siapkan juga alat-alat resusitasi eklamsia pada umumnya karena vasospasme.
dalam keadaan siap pakai, yaitu : Peningkatan tekanan darah dapat ditimbulkan
1. 2 helai kain / handuk. oleh peningkatan cardiac output dan resistensi
2. Bahan ganjal bahu bayi. Bahan ganjal dapat sistem pembuluh darah. Cardiac output pada
berupa kain, kaos, selendang, handuk kecil, pasien dengan preeklamsia/eklamsia tidak

16
` JURNAL KEBIDANAN MUTIARA MAHAKAM VOLUME IV, NOMOR 2, SEPTEMBER 2016

terlalu berbeda pada kehamilan normal di garam dan juga terjadi retensi air. Filtrasi
trimester terakhir kehamilan yang disesuaikan glomerulus pada preeklamsia dapat menurun
dari usia kehamilan. Bagaimanapun juga sampai 50% dari normal sehingga menyebabkan
resistensi sistem pembuluh darah pada diuresis turun. Pada keadaan yang lanjut dapat
umumnya diperbaiki. Aliran darah renal dan terjadi oliguria sampai anuria.
angka filtrasi glomerulus (GFR) pada pasien
preeklamsia/eklamsia lebih rendah 3) Perubahan pada retina
dibandingkan pada pasien dengan kehamilan Tampak edema retina, spasme setempat
normal dengan usia kehamilan yang sama. atau menyeluruh pada satu atau beberapa arteri.
Jarang terjadi perdarahan atau eksudat atau
Manifestasi Klinis Preeklamsia/ eklamsia spasme. Retinopatia arteriosklerotika pada
Pada preeklamsia/eklamsia terjadi preeklamsia akan terlihat bilamana didasari
vasokonsentrasi sehingga menimbulkan penyakit hipertensi yang menahun. Spamus
gangguan metabolisme endorgan dan secara arteri retina yang nyata menunjukkan adanya
umum terjadi perubahan patologi-anatomi preeklamsia berat. Pada preeklamsia pelepasan
(nekrosis, perdarahan, edema). Perubahan retina oleh karena edema intraokuler merupakan
patologi-anatomi akibat nekrosis, edema dan indikasi untuk pengakhiran kehamilan segera.
perdarahan organ vital akan menambah beratnya Biasanya retina akan melekat kembali dalam
manifestasi klinis dari masing-masing organ dua hari sampai dua bulan setelah persalinan.
vital (Manuaba, 2007). Gangguan penglihatan secara tetap jarang
Preeklamsia/eklamsia dapat ditemui. Skotoma, diplopia dan ambliopia pada
mengganggu banyak sistem organ, derajat preeklamsia merupakan gejala yang menjurus
keparahannya tergantung faktor medis atau akan terjadinya eklamsia. Keadaan ini
obstetri. Gangguan organ pada disebabkan oleh perubahan aliran darah didalam
preeklamsia/eklamsia meliputi (Wibowo dan pusat penglihatan di kortex cerebri atau dalam
Rachimhadi, 2006) : retina.

1) Perubahan pada plasenta dan uterus 4) Perubahan pada paru-paru


Menurunnya aliran darah ke plasenta dapat Edema paru-paru merupakan sebab utama
mengakibatkan solutio plasenta. Pada hipertensi kematian penderita preeklamsia/eklamsia.
yang lama akan terjadi gangguan pertumbuhan Komplikasi biasanya disebabkan oleh
janin. Pada hipertensi yang terjadi lebih pendek dekompensatio cordis.
bisa menimbulkan gawat janin sampai kematian
janin, dikarenakan kurang oksigenasi. Kenaikan 5) Perubahan pada otak
tonus uterus dan kepekaan tanpa perangsangan Resistensi pembuluh darah dalam otak
sering didapatkan pada preeklamsia/eklamsia, pada hipertensi dalam kehamilan lebih
sehingga mudah terjadi partus prematurus. meninggi, terutama pada preeklamsia
2) Perubahan pada ginjal
Perubahan ini disebabkan oleh karena 6) Metabolisme air dan elektrolit
aliran darah ke dalam ginjal menurun, sehingga Hemokonsentrasi yang menyertai
filtrasi glomerulus berkurang. Kelainan ginjal preeklamsia dan eklamsia tidak diketahui
berhubungan dengan terjadinya proteinuria dan sebabnya. Terjadi pergeseran cairan dari ruang
retensi garam serta air. Pada kehamilan normal intravaskuler ke ruang interstisiel, diikuti oleh
penyerapan meningkat sesuai dengan kenaikan kenaikan hematokrit, protein serum meningkat
filtrasi glomerulus. Penurunan filtrasi akibat dan bertambahnya edema menyebabkan volume
spasme arteriolus ginjal menyebabkan filtrasi darah berkurang, vikositas darah meningkat,
natrium menurun yang menyebabkan retensi waktu peredaran darah tepi lebih lama. Aliran

17
` JURNAL KEBIDANAN MUTIARA MAHAKAM VOLUME IV, NOMOR 2, SEPTEMBER 2016

darah di berbagai aliran tubuh mengurang dan desain ini, penelitian dimulai dengan me-
berakibat hipoksia. Dengan perbaikan keadaan, ngidentifikasi kelompok penyakit (variabel
hemokonsentrasi berkurang sehingga turunnya dependen) atau efek (kasus yaitu kelompok ibu
hematokrit dapat dipakai sebagai ukuran tentang yang mengalami preeklampsia dan kelompok
perbaikan keadaan penyakit dan tentang tanpa efek (kontrol) yaitu kelompok ibu yang
berhasilnya pengobatan. tidak mengalami preeklampsia). Kemudian baru
Jumlah air dan natrium pada penderita diidentifikasi faktor risiko (variabel independen)
preeklamsia lebih banyak daripada wanita hamil yaitu kadar magnesium. Populasi semua ibu
biasa. Kadar kreatinin dan ureum pada hamil yang tercatat di rekam medik RS Islam
preeklamsia tidak meningkat kecuali jika terjadi Samarinda berjumlah 265 orang. Sampel terdiri
oliguria atau anuria. Protein serum total, dari sampel kasus dan kontrol dengan
perbandingan albumin globulin dan tekanan perbandingan 1:1 yaitu sebanyak 111 orang
osmotik plasma menurun pada preeklamsia, sampel kasus dan senbanyak 111 orang sampel
kecuali pada penyakit berat dengan kontrol, dengan total sampel sebanyak 222
hemokonsentrasi. orang(7,8). Penelitian ini telah dilaksanakan di
RS Islam Samarinda pada bulan Februari-Juni
Komplikasi Preeklamsia/eklamsia 2016. Data pada penelitian ini adalah data
Nyeri epigastrium menunjukkan telah sekunder melalui studi dokumen- tasi rekam
terjadinya kerusakan pada liver dalam bentuk medik di RS Islam Samarinda dengan
kemungkinan (Manuaba, 2007) : menggunakan daftar checklist.
1) Perdarahan subkapsular
2) Perdarahan periportal sistem dan infark Hasil
liver Kejadian preeklamsi banyak ditemukan
3) Edema parenkim liver pada kelompok kasus (56,8%) dibandingkan
4) Peningkatan pengeluaran enzim liver kelompok kontrol (35,1%). Hasil uji Chi-Square
Tekanan darah dapat meningkat didapat nilai p value = 0,002 (p < 0.05) artinya
sehingga menimbulkan kegagalan dari Tabel 1. Hubungan Kadar Magnesium dengan
kemampuan sistem otonom aliran darah sistem Kejadian Preeklampsia Tahun 2015
saraf pusat (ke otak) dan menimbulkan berbagai Kejadian
bentuk kelainan patologis sebagai berikut Preeklampsia
(Manuaba, 2007) : Kadar p
1) Edema otak karena permeabilitas To
Magnesiu valu
Tidak tal
kapiler bertambah m e
Preeklampsia Preeklamps
2) Iskemia yang menimbulkan infark
ia
serebal
3) Edema dan perdarahan menimbulkan
nekrosis f % f % f %
4) Edema dan perdarahan pada batang
otak dan retina
5) Dapat terjadi herniasi batang otak yang Tidak
63 56,8 39 35,1 102 45,9
menekan pusat vital medula oblongata. Normal
0,0
Metode Normal 48 43,2 72 64,9 120 54,1 02
Jenis penelitian analitik dengan desain
case control yaitu suatu penelitian yang ber-
tujuan untuk melihat perbandingan derajat Jumlah 111 100 111 100 222 100
keterpaparan antara kasus dan kontrol. Pada

18
` JURNAL KEBIDANAN MUTIARA MAHAKAM VOLUME IV, NOMOR 2, SEPTEMBER 2016

syaraf otot, per- tumbuhan terhambat dan


klasifiasi ginjal (12).
Janin Ibu Hamil memerlukan 1 gram
magnesium. Konsentrasi magnesium mening-
Ada hubungan kadar magnesium
kat selama kehamilan dengan RDA 320 mg dan
dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil
50% dari magnesium diserap oleh ibu.
trimester III di RS Islam Samarinda tahun 2016.
Magnesium dibutuhkan untuk mendukung
pertumbuhan dari jaringan lunak (13).
Pembahasan
Magnesium memegang peranan penting
Hasil penelitian, didapatkan bahwa ibu
dalam berbagai proses fungsi fisiologis didalam
hamil trimester III yang memiliki kadar
tubuh yaitu proses pembekuan darah, bersama
magnesium yang tidak normal lebih banyak
dengan natrium dan kalium mempertahankan
ditemukan pada ibu hamil yang mengala- mi
potensial membran sel, tranduksi sinyal antara
preeklampsia yaitu (56,8%) dibanding- kan
reseptor hormon, eksitabilitas neuromuskuler,
dengan ibu hamil yang tidak mengalami
integritas membran sel, proses neurotransmisi,
preeklampsia yaitu (35,1%).
membentuk struktur tulang dan sebagai cada-
Hasil penelitian ini berbeda dengan
ngan kalsium tubuh. Kadar magnesium dalam
penelitian Lestari (2010) tentang hubungan
plasma ditentukan oleh absorbsi magnesium
asupan kalium, kalsium, magnesium, dan na-
pada saluran cerna, resorbsi magnesium pada
trium, indeks massa tubuh, serta aktifitas fisik
tulang dan pengeluaran magnesium melalui
dengan kejadian hipertensi pada wanita di
tinja, urin dan keringat(5).
Kelurahan Mugassari Semarang, ditemukan ti-
Magnesium menunjukkan peran besar
dak ada hubungan asupan magnesium dengan
dalam eklamsia untuk mencegah kejang be-
kejadian hipertensi (9).
rulang. Cara pengobatan preeklampsia di Ing-
Preeklampsia adalah penyakit yang
gris beragam antar rumah sakit tetapi selalu
ditan- dai dengan adanya hipertensi, proteinuria
diawali pemberian intravena magnesium sulfat 4
dan edema yang timbul selama kehamilan atau
gram (kira-kira 16 mmol Mg 2+) dalam 20
sampai 48 jam postpartum. Umumnya terjadi
menit disusul dengan infuse intavena dengan
pada trimester III kehamilan. Preeklampsia
kecepatan 1 gram (kira-kira 4 mmol Mg 2+) tiap
dikenal juga dengan sebutan Pregnancy
jam.
Incduced Hipertension (PIH) gestosis atau
Magnesium bekerja sebagai vasodilator
toksemia kehamilan (10).
se- rebral dan stabilisator membran, mengurangi
Preeklampsia adalah penyakit dengan
iskemia dan kerusakan neuron yang mungkin
tanda-tanda hipertensi, proteinuria dan edema
terjadi. Obat ini juga bisa bekerja sebagai anti
yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini
konvulsan sentral yang memblok reseptor N-
umumnya terjadi dalam trimester 3 pada
methyl-D-aspartat. Magnesium mempunyai
kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya (11).
jangkauan terapi yang luas dan monitoring
Salah satu penyebab preeklampsia ada- lah
klinis cukup dengan mengobservasi frekuensi
kekurangan kadar magnesium. Magnesium
pernapasan, saturasi PO2 (pulse oximetry) dan
berperan dalam berbagai reaksi enziminatis,
reflek perifer(14,15).
seperti enzim yang berkaitan dengan
Asumsi peneliti terdapat hubungan
metabolisme glukosa secara anaerobik, siklus
antara kadar magnesium dengan kejadian
krebs, oksidasi asam lemak, hidrolis pirofosfat
preeklampsia karena kadar magnesium mem-
dan aktivasi asam lemak (reaksi antara asam
punyai peranan penting dalam pengontrolan
lemak dengan koenzim A). Kekurangan
tekanan darah. Selain itu, magnesium juga
magnesium menyebabkan perubahan pada
berperan dalam kontraksi otot jantung, bila
konsentrasi magnesium dalam darah menurun

19
` JURNAL KEBIDANAN MUTIARA MAHAKAM VOLUME IV, NOMOR 2, SEPTEMBER 2016

maka otot jantung tidak dapat bekerja secara Bersalin RSUP NTB. Jurnal Ilmiah Poltekes
maksimal sehingga mempengaruhi tekanan Kemenkes Mataram. 2014
darah. Kurang optimalnya fungsi kadar mag-
nesium yang berasal dari makanan dalam 5.Widiyani, Rosmha: Ibu Hamil Jangan Sampai
menurunkan tekanan darah dapat disebabkan Kekurangan Mikronutrien. Diakses pada tanggal
oleh kekurangan serat yang dapat mengham- bat (20 November 2013) di http://
kadar magnesium di dalam usus halus. www.health.kompas.com/read

Kesimpulan
Terdapat hubungan yang bermakna
antarapreeklamsia di RS Islam Samarinda tahun
2016. Berdasarkan kesimpulan penelitian ini
maka peneliti menyarankan kepada petu- gas
kesehatan khususnya dokter, bidan dan perawat
untuk dapat mendeteksi secara dini faktor yang
menyebabkan preeklampsia khu- susnya pada
kadar magnesium ibu yang tidak normal dengan
cara memberikan pengarahan untuk
meningkatkan kadar magnesium sebagai salah
satu upaya dalam mencegah preeklampsia.
asupan makanan yang banyak mengandung
magnesium seperti biji-bijian, sayuran hijau,
kedelai, kacang-kacangan, buah-buahan kering,
protein hewani dan makanan laut serta
kurangnya pemahaman ibu terhadap pentingnya
magnesium dalam kehamilan.

Ucapan Terima Kasih


Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Direktur RS Islam Samarinda yang telah
memfasilitasi penulis untuk bisa melaku- kan
pengambilan data untuk penelitian RS Islam
Samarinda.

Daftar Pustaka
1.Cunningham F, Gary: Obstetri Williams. Ja-
karta; EGC. 2009.

2.WHO: Modul Eklampsia dan Preeklamp- sia


Materi Pendidikan Kebidanan. Jakarta; EGC.
2013

3.Kemenkes RI: Profil Kesehatan Indonesia Ta-


hun 2011. Jakarta; Depkes RI. 2011

4.Suwanti: Hubungan Tekanan Darah dan


Paritas Dengan Kejadian Eklampsia di Ruang

20

Anda mungkin juga menyukai