GERAKAN
‘AISYIYAH/MUHAMMADIYAH
CINTA LINGKUNGAN
Oleh : Amalia Nur Milla
PROFIL SINGKAT :
NAMA : DR. AMALIA NUR MILLA, MP.
TEMPAT/TANGGAL LAHIR : TUBAN, 31 AGUSTUS 1972
PENDIDIKAN : S3 ILMU PERTANIAN (AGRIBISNIS) UNPAD
PEKERJAAN : DOSEN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS,
DEKAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
ALAMAT : JL. PIRANHA NO 5 PERUM SITUENDAH,
KELURAHAN/KECAMATAN LEMBURSITU, KOTA SUKABUMI
HP : O8164638977
SUAMI : YANA FAJAR, DENGAN 3 ORANG PUTRI : NADIFA, NADZIRA DAN NAZEEYA
PENGALAMAN ORGANISASI :
- SEKRETARIS PIMPINAN DAERAH ‘AISYIYAH KOTA SUKABUMI (2015-2020)
- SEKRETARIS FORUM DEKAN PTM SE-INDONESIA (2019-2021)
- Wakil Sekretaris PENGURUS PUSAT Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Ilmu
Pertanian Indonesia/APTSIPI (2019-2021)
- Sekretaris GOW Kota Sukabumi 2005-2008, 2008-2011
- ANGGOTA PERHEPI KOMDA BANDUNG (2003 sd SEKARANG)
- ANGGOTA ASOSIASI AGRIBISNIS INDONESIA
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP
Menurut KBBI online :
- Kajian :
1. pelajaran; 2. penyelidikan (tentang sesuatu); belajar, mempelajari
- lingkungan hidup :
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya yang mempengaruhi perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya; 2 lingkungan di luar suatu organisme yang
terdiri atas organisme hidup, seperti tumbuhan, hewan, dan manusia;
-
Baru-baru ini pada tahun 1960-an, 82% dari Indonesia adalah hutan. Tutupan hutan hujan terus menurun
dan sekarang, hanya di bawah setengah (49%) dari tutupan hutan asli negara yang tersisa. Sebagian besar
tutupan yang tersisa ini terdiri dari hutan bekas tebangan dan hutan rusak.
Perkebunan kelapa sawit dan serat kayu (terutama untuk industri pulp dan kertas), merupakan dua
penyumbang hilangnya hutan terbesar di Indonesia. Antara 2000 dan 2015, hampir 1,6 juta hektar dan 1,5
juta hektar hutan primer - wilayah yang lebih luas dari Swiss - masing-masing telah dikonversi menjadi
perkebunan kelapa sawit dan serat kayu.
Indonesia saat ini merupakan penghasil emisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia setelah AS dan Cina,
dengan 85% profil emisinya berasal dari degradasi dan hilangnya hutan hujan dan lahan gambut.
APAKAH DEFORESTASI?
KERUSAKAN/BENCANA ALAM TERSEBUT BERTENTANGAN
DENGAN AYAT-AYAT AL QURAN TENTANG MENJAGA KELESTARIAN
LINGKUNGAN HIDUP
SURAH AR-RUM AYAT 41-42
Artinya :
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar)
Artinya :
Katakanlah: “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari
mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)”.
KANDUNGAN AYAT
• Perintah Allah SWT kepada manusia agar melestarikan alam dan
lingkungannya karena sudah diatur oleh Yang Mahakuasa.
• Penegasan Allah SWT bahwa berbagai kerusakan yang terjadi di darat dan di
laut adalah akibat ulah atau perbuatan manusia,
• oleh karena itu hendaklah manusia menghentikannya mau kembali ke jalan
yang benar yaitu dengan menggantikannya dengan perbuatan yang baik.
• Allah SWT menyuruh agar manusia mempelajari umat-umat terdahulu
(sejarah), banyaklah bencana yang menimpa kepada umat-umat terdahulu
disebabkan mereka tidak menghiraukan seruan Allah, bahkan kebanyakan
mereka ingkar dan musyrik kepada-Nya.
AL QUR'AN SURAT AL A’ RAF 56 – 58
56. "Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdo’alah kepada-Nya
dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat
kebaikan.
57. Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya
(hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu
Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-
buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil
pelajaran.
58. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan, dan tanah yang buruk,
tanaman-tanamannya tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda
(kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur."
KANDUNGAN AYAT
• Allah SWT melarang kepada manusia untuk berbuat kerusakan di bumi, tetapi
sebaliknya disuruh berdo’a agar menjadi orang yang baik (muhsinin), kerena rahmat
Allah itu dekat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.
• Penegasan Allah SWT bahwa Dia adalah Tuhan Yang Mahakuasa yang dapat
mengatur angin yang membawa mendung sehingga turun hujan. Dengan air hujan
itu dapat menumbuhkan tanaman-tanaman sehingga dapat berbuah.
• Begitu pula dengan hujan itu dapat berguna untuk semua makhluk yang ada di
bumi. Kemahakuasaan Allah itu Dia juga dapat menghidupkan orang-orang yang
telah mati besuk pada hari Kiamat sepertinya menghidupkan bumi yang tandus
kemudian turun hujan sehingga tumbuh tanaman-tanamannya dan berbuah.
• Perintah agar manusia mau bersyukur atas nikmat Allah yang diberikan kepadanya,
di tanah yang subur akan tumbuh tanaman yang baik, sedangkan tanah yang tandus
tidak akan tumbuh tanamannya melainkan merana. Hal yang demikian itu sebagai
tanda kebesaran Allah SWT.
GERAKAN CINTA LINGKUNGAN
LLHPB Aisyiyah & Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah
HATURNUHUN