Anda di halaman 1dari 40

BEING

SUPPORTIVE
Sebuah panduan singkat untuk
memberikan dukungan
yang berarti.
E-book ini didedikasikan

untuk kamu yang sedang menemani


orang-orang terpenting dalam hidupmu
saat melewati masa sulitnya.

Menemani yang sedang berduka

Memberikan dukungan yang sedang sakit

Memberikan semangat yang sedang


putus asa

.. Dan apapun bentuk dukungan yang


dibutuhkan darimu.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 01


Salah satu kesalahan terbesar kita sebagai
seorang anak, pasangan, orangtua, teman,
atasan, kerabat, saudara adalah..

Kita pikir kita sudah tahu cara memberi


dukungan.

Tapi sebenarnya, orang yang diajak ngobrol


tidak merasa dipahami, boro-boro dibantu
dan merasa jadi lebih baik.

Kita seringkali keliru melakukannya.

Atau mungkin juga kita abai dengan


cara-cara menyediakan support.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 02


Support yang tepat adalah bahan bakar
yang sangat diperlukan orang agar bisa
lebih tenang dan kuat melewati
masa-masa sulit.

Pada salah satu penelitian yang diterbitkan


oleh Elsevier Public Health Emergency
Collection pada September 2020, dukungan
yang diterima seseorang terbukti mampu
menurunkan kemungkinan meningkatnya
gejala depresi hingga 63%*.

Bahkan sebuah penelitian di University of Utah


menemukan hubungan yang kuat antara
dukungan yang diterima dengan tingkat
kematian. Penelitian tersebut menjelaskan
adanya kenaikan sebesar 50%** kemungkinan
pertahanan hidup seseorang yang berada di
dalam hubungan yang kuat.

*https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7500407/
The role of perceived social support on depression and sleep during the COVID-19 pandemic (nih.gov)
** Social Relationships and Mortality Risk: A Meta-analytic Review (plos.org)
https://journals.plos.org/plosmedicine/article?id=10.1371/journal.pmed.1000316

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 03


Coba deh, ingat-ingat...

Kita pasti pernah secara tidak sengaja..

Mengabaikan perasaannya, dan membiarkannya


tenggelam dalam perasaannya sendirian.

Mengecilkan masalahnya, dan membuatnya


merasa bodoh dan tidak becus.

Menambah beban pikirannya, dan membuatnya


semakin kebingungan dan merasa ketakutan.

Padahal kita tidak berniat mengatakan hal yang


buruk.

Maksud kita baik. Kita ingin menolong. Kita


hanya meniru hal yang selama ini sering
disampaikan orang-orang lain kepada kita.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 04


Kita juga pasti pernah secara tidak sengaja..

Menceritakan masalah lain yang lebih berat di saat


ia merasa masalahnya sangat membebaninya.

Memberikan nasihat di saat ia belum siap


mendengarnya.

Menawarkan solusi di saat ia masih kewalahan


dengan informasi yang diterimanya.

Memberi motivasi di saat ia masih tenggelam dalam


perasaannya.

Padahal kita tidak bermaksud menakut-nakuti.

Maksud kita baik agar ia bisa bangkit dari kondisinya.


Kita sekedar menyalurkan kembali kalimat-kalimat
manis yang orang pernah berikan saat kita jatuh.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 05


Banyak dari kita yang terburu-buru
menyampaikan nasihat, solusi, dan
juga penghiburan yang malah nampak
seperti mengabaikan perasaannya.

Kita ingin ia berhenti segera menangis,


berhenti bersedih, berhenti putus asa.

Kita ingin mempercepat dia bangkit.

Kita ingin dia segera kembali bersemangat,


kembali fungsional, kembali seperti sosok
yang kita kenal sebelumnya.

Padahal, dia masih perlu waktu untuk


memproses keterguncangannya.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 06


Kenapa kita begitu tergesa-gesa seperti itu?

Diam-diam, mungkin kita sendiri yang tidak


merasa nyaman dengan segala cerita dan
kejadian yang dia alami.

Mungkin kita terbayang-bayang jika kejadian


tersebut terjadi pada diri kita, lalu kita sendiri
menjadi takut dan khawatir.

Diam-diam kita juga merasakan emosi yang


sama sepertinya.

Alhasil kita jadi ingin buru-buru menyudahinya,


menyingkirkannya, mengalihkannya dari depan
mata kita dan mata orang yang kita ajak bicara.

Kita menasehati, karena kita tidak nyaman


berada dalam keadaan itu.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 07


Atau mungkin…

Kita tanpa sadar merasa superior dibanding dia.

Kita merasa lebih paham, sehingga buru-buru


membungkamnya dengan berbagai informasi
yang kita ketahui.

Kita merasa lebih jago, lebih senior darinya.

Sehingga apapun yang keluar dari mulut dan


jari ini, adalah untuk membuktikan keunggulan
dan kebijaksanaan kita.

Kita merasa sudah pernah melewatinya, maka


kita ingin bisa mengajari tips dan triknya.

Kita ingin bicara tentang kita, daripada


mendengarkan dia.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 08


Atau bisa juga..

Kamu hanya bingung harus


memberikan tanggapan seperti apa.

Kamu bingung menghadapi


keheningan, isak tangis ataupun
keluhan.

Rasanya canggung sekali.

Dan untuk memecah keheningan


tersebut, kamu mencoba untuk
memberikan kalimat-kalimat populer
yang diucapkan orang lain pada
momen serupa.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 09


Padahal yang mereka butuhkan
dari orang terdekatnya adalah..

Diberikan ruang yang bebas dan


aman untuk berkeluh kesah.

Bantuan untuk mengekspresikan


perasaannya.

Memberikannya pengertian bahwa


it’s ok to be not ok.

Dan menemaninya di sepanjang


perjalanannya.

ITS OK

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 10


Kami mau sampaikan bahwa apapun kekeliruan
kamu tempo hari..

It’s okay to try again

Kamu bermaksud baik. Apa yang kamu lakukan pun


sangat lumrah dan wajar terjadi.

Selama ini kita memang tidak pernah diajarkan cara


menyediakan dukungan emosional dengan baik.

Tidak ada satupun mata pelajaran di sekolah yang


mengajarkannya.

Bahkan mungkin orang terdekat kita pun tidak ada


yang paham cara yang tepat melakukannya.

Namun melalui e-book ini, kamu akan belajar


pengetahuan baru tentang jadi sahabat dan
suporter yang baik.

Ini juga sederet perilaku sehat yang bisa kamu


sediakan sebelum dan selama dia cari bantuan ke
psikolog, psikiater, dan pekerja kesehatan
profesional lainnya.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 11


Mari
kita
mulai
belajar.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 12


Bantu Dia untuk Berbicara

Biasanya, orang yang sedang dirundung masalah


merasa penuh dengan kekhawatiran dan
ketakutan.

Pikirannya ruwet sehingga sebaiknya ia bisa


mengeluarkan isi pikirannya.

Coba tanya keadaannya: “Apa kabar, Bro?”, “Lagi


mikirin apa?”, “Ada perkembangan apa?”

Atau ketika ia sudah bercerita, gali lagi lebih dalam:


“Kayak apa rasanya?”, “Apa yang terlintas sewaktu
kejadian itu terjadi?”, “Lo kepikiran apa aja?”

Jika ia kesulitan untuk bercerita, kamu bisa


gunakan kalimat seperti: “Kalau lagi susah cerita
gapapa. Nanti kalau udah mau ngobrol, ceritain
aja, I’m all ears.”

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 13


Tanyakan Apa yang Ia Butuhkan

Keterkejutan dan kalut bisa bikin orang


terjebak bingung tidak tahu harus
berbuat apa.

Daripada kita sok tau, lebih baik tanyakan


apa yang ia sedang butuhkan saat itu.

Kamu bisa menanyakan hal-hal seperti:

“Apa yang bisa gue bantu?”

“Lagi sibuk apa yang bisa aku bantu


kerjain?”

“Kamu lagi butuh dibantu apa?”

“Apa yang lagi kamu inginkan saat ini?”

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 14


Jika Dia Diam, Kamu Juga

Sebagai suporter, kita memberi dia


panggung sepenuhnya, kesempatan
bebas dan aman untuk mengeluarkan
keluh kesahnya.

Jadi kalau dia diam, sebaiknya kita tidak


merusak panggungnya.

Berikan ia waktu untuk diam.

Duduk tenang. Sabar. Tahan segala


analis dan solusi.

Temani dia dalam kediamannya.

Tunjukkan kamu menerima dia,


menerima kekalutannya, sepenuhnya.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 15


Berikan Ruang untuk Berekspresi

Banyak orang tidak merasa bisa aman dan


lepas untuk menumpahkan emosi. Kita pikir
gejolak emosional itu buruk, negatif, harus
ditahan selama mungkin.

Sebagai sahabat, tugas kita adalah menjadi


tempat yang aman bagi mereka yang sedang
bersedih, ketakutan, kebingungan untuk
menumpahkan emosinya.

Mereka butuh bebas bicara tanpa dihakimi.


Tanpa disuruh berhenti ataupun
mengalihkan emosinya.

Jika ia mau menangis, marah-marah, apapun


bentuk ekspresi dari emosinya, kamu hanya
perlu ada di sampingnya.

Berikan dia ruang yang aman untuk


mengekspresikan emosinya. Jangan biarkan
dia sendirian melewati momen berat
tersebut.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 16


Tunjukan Bahwa Kita Paham

Salah satu hal paling menyedihkan yang mungkin


dirasakan seseorang adalah ketika ia merasa
sendirian. Seakan-akan tidak ada yang mengerti
perasaannya, mengerti betapa berat bebannya.

Cobalah untuk menebak, menerka,


mengira-ngira emosi yang sedang ia rasakan
selama ia mengekspresikan emosinya.

Kamu bisa menggunakan kata-kata seperti:


“Lo masih shock banget ya?”, “Sepertinya kamu
sudah lelah ya untuk menghadapi itu terus
menerus ya?”, “Kayaknya kamu ragu dan bingung
ya dengan semua kekacauan ini?”

Kalau tebakan kita benar, ia akan merasa kita


mengerti, didukung.

Ia merasa lega, bersemangat karena merasa ada


orang yang mengerti perasaannya. Sehingga
kalian semakin terhubung. Dan dia tidak merasa
sendirian.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 17


Tunjukan Bahwa Kita Ikut Terdampak

Banyak orang enggan masalahnya karena berpikir


bahwa apapun yang terjadi padanya tidak akan
berdampak apapun pada kehidupan orang lain.
Padahal enggak begitu kan?

Jadi, kamu bisa sampaikan bagaimana kejadian


yang menimpanya berdampak padamu, seperti:
“Aku juga ga kuat liat kamu begini.”, “Aku mau
marah kamu diginiin.”, “Ini gak adil buat lu sih,
bro.. ngeselin banget.”

Ingat, panggung ini miliknya jadi kamu tidak


perlu ngomong panjang lebar. Kamu cukup
tunjukkan kamu merasa seperti dia merasa.

Biarkan dia lanjut ekspresikan perasaannya,


merasa emosi dia itu wajar karena kamu pun
mengalami gejolak yang serupa..

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 18


Beritahu Dia Bahwa Kamu Peduli dan
Bersedia Menemani

Salah satu ketakutan mereka adalah orang yang bilang


bahwa dirinya peduli, nyatanya tidak se-peduli itu
dengannya. Namun kami yakin kamu tidak begitu.

Kamu baca e-book ini, dengan niatan belajar


bagaimana cara jadi pasangan dan sahabat yang
terbaik.

Tunjukkan kepedulianmu dengan kata-kata seperti:


“Ingat, kamu ga sendirian lho, aku siap nemenin.”,
“Bro, kalau lo mau curhat, chat aja ya. Gak usah
ngerasa gak enak, “Loe mau ngomel, mau ngeluh..
gue akan tetap di sini dengerin semuanya.”

Kata-kata itu mungkin klise buat kamu, tapi bagi orang


yang membutuhkannya, itu terasa seperti fondasi yang
kokoh dan menenangkan.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 19


Tawarkan Waktu untuk Check Up

Tidak semua orang bisa merasa lebih baik dalam


waktu singkat.

Ada yang butuh waktu beberapa hari, ada yang


mingguan, bahkan bulanan.

Jika ia membutuhkan waktu lebih lama, tawarkan diri


untuk mendedikasikan sedikit waktu dan tenaga
kamu untuknya.

Kamu bisa menawarkannya kata-kata seperti: “Kalau


aku temenin kamu tiap pagi apakah ok?”, “Selama
seminggu ini, kita makan siang bareng yuk!”, “Aku
pengen banget kamu baik-baik aja, boleh ga aku
chat kamu tiap pagi?”

Mungkin saja dia menolak, karena tidak ingin terasa


merepotkan.

Jika dia bersikap sopan begitu, terima saja. Lalu di


kesempatan lain tawarkan lagi, ingatkan lagi bahwa
kamu sangat bersedia membantunya.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 20


Dengan cara-cara yang kami bahas dari tadi, orang
yang penting dan berharga bagi kamu itu perlahan
akan menemukan kelegaan dan kestabilan.

Dia merasa tidak aneh, tidak sendirian, tidak


kesepian.

Segala pemikirannya dan kekusutan emosinya sudah


diekspresikan, diteriman, dan didukung sepenuhnya
oleh kamu.

Masih ada lagi hal-hal lain yang bisa kamu lakukan


setelah ia mengulang cerita-cerita keluh kesah sampai
dia puas.

Tapi ingat ya, apa yang kamu baca di halaman


berikutnya ini lebih baik disampaikan SETELAH dia
banyak bicara dan terbuka.

Kalau dia masih banyak terdiam, kembali lagi saja


lakukan hal-hal di halaman sebelum ini.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 21


Ingatkan Bahwa Ia Juga Pernah Baik

Salah satu alasan kenapa saat ini kamu hadir


untuknya adalah karena ia juga pernah
melakukan kebaikan kepadamu.

Jadi, ini adalah saatnya kamu untuk kembali


mengingatkannya.

Kamu bisa gunakan kata-kata seperti:

“Tempo hari waktu aku patah hati, kamu juga


pernah nemenin aku. Izinin aku gantian
temenin kamu ya.”

“Kamu inget gak, dulu waktu mama sakit,


kamu mau gantian sama aku jagain mama.
Sekarang gantian ya.”

“Dulu waktu gua kecelakaan, lo yang jemput


gue, jadi sekarang gantian ya bro.”

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 22


Ingatkan Dia Bahwa Dia Tetap Mampu,
Penting dan Berharga

Saat terpeleset dan gagal, orang mudah


menghakimi dirinya tidak penting, tidak
diinginkan, dan juga tidak berharga lagi di mata
orang-orang di sekitarnya.

Tentu nyatanya tidak kelam seperti yang dia


pikirkan ‘kan?

Sampaikan bahwa dirinya tetap penting bagimu


dengan kalimat-kalimat seperti:

“Kejadian ini gak sedikitpun mengubah betapa


berharganya kamu di mataku.”

“Kamu mungkin saat ini ga percaya, tapi kamu


lebih kuat dari ini semua.”

“Siapapun boleh ngomong apapun tentang lo,


tapi gue percaya lo gak begitu.”

“You’re my best friend, kamu penting banget


buatku, dalam kondisi apapun.”

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 23


Mengingatkan Hal Positif yang Dia
Lakukan Tanpa Sadar

Selalu ada hal baik dan pencapaian kecil yang ia


lakukan setiap harinya meski ia sedang dalam kondisi
yang terpuruk.

Dan tugas kamu adalah bantu mengingatkannya.

Kamu bisa mengucapkan kalimat seperti:

“Aku kagum banget kamu masih bisa bertahan


dalam posisi sulit ini.”

“Ini bukan hal yang bisa dihadapi orang lain. Kamu


hebat lho.”

“Jujur ini gak mudah, tapi lo keren banget masih bisa


jalanin aktivitas seperti biasa.”

“Kamu hebat masih bisa kontrol emosi seperti biasa


meski kamu sedang seperti ini.”

“Orang biasa sih biasanya udah pecah berantakan.


Tapi lo keren, ga gampang nyerah.”

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 24


Ingatkan Bahwa Ia Cuma Perlu
Melakukan Apa yang Bisa Dilakukan

Dalam kondisi apapun, kita punya tanggung jawab


dan kewajiban yang harus diselesaikan setiap harinya.
Namun saat masalah besar dan kondisi hati yang
sedang tidak baik, rasanya mustahil untuk beroperasi
seperti normal.

Bantu ingatkan itu pada dia. Tunjukkan padanya


bahwa kamu bisa menerima sedikit pengurangan di
sana sini.

Kamu bisa bicara seperti: “Tiap orang ada batasnya,


dan kamu udah melakukan apa yang bisa kamu
lakukan dan itu udah bagus”, “Gak perlu dikerjain
semuanya, satu per satu aja”, “Kamu baru saja lewati
sesuatu yang berat, jadi kerjakan semampunya dulu
ya.. kita semua bisa paham kok.”

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 25


Ekspresikan Kedukaan dan Kepedulianmu

Salah satu cara paling umum adalah


mengekspresikan kepedulianmu setiap kali ia
menceritakan kembali kisahnya.

Kamu bisa menggunakan kalimat seperti:

“Turut berduka cita, dia orangnya baik. Pasti kamu


kehilangan banget.”

“Aku ikut sedih dengar perpisahan kamu.”

“Sedih sekali melihat kamu dalam posisi ini. Namun


selama apapun kamu berada di sini, aku akan ada
di samping kamu.”

“Maaf ya, kamu udah berjuang begitu berat, tapi


kamu harus berjuang dari nol lagi.”

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 26


Berikan Pujian Pada Hal Kecil yang
Dilakukannya

Ketika ia mulai melakukan hal baru atau


kembali ke rutinitasnya secara perlahan, kita
dapat beri dukungan dan pengakuan yang
wajar.

Contoh kata-kata yang bisa kamu pakai:

“Aku baru perhatiin meja kamu, jadi lebih


cantik ya kalau ada bunganya begitu.”

“Wow, looking fresh bro!”

“Ah, rasanya kamu lebih semangat hari ini ya..”

“Loe bisa dateng ke kantor dan lanjutin


kerjaan.. semangat bro, you’re doing great.”

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 27


Bantu Ingatkan Hal-Hal Sederhana

Ketika seseorang tenggelam dalam emosi yang


campur aduk, biasanya mereka sesaat tidak sadar
dengan banyak hal yang logis dan wajar terjadi.

Sebagai teman, kita bisa dengan lembut


mengingatkannya akan hal-hal yang seperti ini:

“Kamu berhak untuk menangis, sedih, kecewa,


marah. Apapun itu.”

“Kalo mau nangis, nangis aja ya. Gapapa kok.”

“Gapapa kok kalo pengen marah kesel dan


ngumpat-ngumpat tentang dia.”

“Aku terima dan mau denger kamu ngejerit


apapun.”

“Apapun yang kamu rasain sekarang itu benar dan


kamu berhak merasakan itu.”

“Don’t be too hard to yourself. Be kind, please.”

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 28


Di luar cara-cara tadi, masih ada ratusan variasi sikap
dan ujaran lainnya yang bisa kamu pakai untuk
berbagai kondisi. Kemungkinan besar menggunakan
salah satu atau beberapap prinsip yang sudah dibahas
dari awal tadi.

Berikut adalah contoh-contoh kalimat dari Smart


Lovers yang rajin mengikuti Kelas Cinta.

Silakan bayangkan situasinya dan coba benar-benar


baca sambil bersuara mengucapkannya.

Ketika teman akhirnya mau curhat tentang


pengalamannya: “Aku senang kamu percaya sama
aku buat cerita banyak hal pribadi dari diri kamu.
Kalau kamu masih ada hal dari diri kamu yang
engga bisa kamu ceritain ke orang-orang di lingkaran
kamu dan lebih ingin kamu gali untuk mencari akar
permasalahan kamu, kamu juga boleh coba sesekali
konsul ke psikolog. Oh iya aku follow Youtube Kelas
Cinta dan di sana materinya engga cuma tentang
hubungan, tapi banyak tentang kehidupan pribadi,
cara nyemangatin kita. Itu akun itu yang realistis
banget dan engga mellow-mellow deh.”
- Putri

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 29


Ketika mengecek apa yang dibutuhkan teman:
“Kamu butuh didengerin aja, ato mau aku bantu
beri ide?”
- Paramita

Ketika teman sedang berduka: “Turut berduka


cita ya. Kamu kalau mau bersedih dan nangis,
nangis aja.. ga perlu ditahan. Wajar kok. Aku
percaya kamu itu kuat dan pasti bisa melewati
ini semua."
- Nita

Ketika teman dapat berita gagal ujian penting:


“Aku ikut sedih melihat kamu sedih. Aku bisa ikut
merasakan dan membayangkan kesedihan/
kemarahanmu, dan apa yang kamu alami saat
ini.”
- Ufi

Ketika teman melakukan kesalahan yang bikin


dirinya sial atau rugi: “Pas aku yang bete kan
kamu juga yang nemeni sampe beteku ilang,
bolehlah gantian sekarang. Mau makan enak?”
- Paramita

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 30


Ketika teman terpukul dan kehilangan semangat:
“Tenang, kamu pasti bisa melewatinya kok. Aku akan
bantu doain kamu, semangat!”
- Mike

Ketika menyapa teman yang terlihat sedih, kalut, atau


terganggu: “Hei.. kok aku lihat kamu lagi frustasi,
kayak kebingungan. Ada apa? Mau cerita?"
- Ufi

Ketika teman sudah selesai menangis dan curhat:


“Everything is okay and will always be. Everything
happens for a reason.”
- Ritta

Ketika teman tidak yakin akan dirinya sendiri: “Kamu


pernah alamin yang lebih berat dari ini dan waktu itu
berhasil mengatasi, berarti yang sekarang bisalah,
yang sekarang ga semenakutkan yang dulu.”
- Paramita

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 31


Ketika melihat teman yang sedang lesu: "Aku
lihat kamu gak seceria biasanya. Ada yang
mau kamu bagi sama aku biar kamu lega?"
- Ufi

Ketika teman mengaku ingin move on tapi


masih ragu: “Mungkin saat ini kita menangis dan
merasa ini adalah akhir dari segalanya, tapi
yakinlah kita bisa melewati ini. Yuk sama-sama
berjuang, sehingga pada saat kita tua nanti, kita
akan bisa bercengkrama sambil menertawakan
kejadian saat ini dengan bangga karena kita
sudah berhasil.”
- Ritta

Ketika teman sudah mencoba perbaikan tapi


hasilnya masih kecil sekali: “Wah aku yakin ini
benar-benar sulit. Tapi kamu keren banget bisa
ambil langkah itu. Kapanpun kamu butuh
untuk sekedar bicara atau diskusi apapun, aku
siap lho.. apa yang ada dalam pikiran kamu
sekarang?”
- Diki

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 32


Ketika bertemu teman yang sedang tertutup: “Kalau
kamu sudah siap cerita, aku siap dengerin. Terserah
kamu, mau ceritanya hari ini atau kapan. Kalau
belum bisa cerita gak apa-apa."
- Ufi

Ketika teman curhat sebentar lalu dia terdiam dan


tenggelam dalam pikirannya sendiri: “Kalau kamu
mau diam, kalau kamu gak bisa ngomong apapun
sekarang, gak apa-apa. Aku temani kamu diam.
aku di sini kok.
- Ufi

Ketika teman sedang patah hati: "Ini es krim.. ayo


deh mau nongkrong kemana kita?"
- Nita

Jangan terlupa prinsip yang sudah kamu baca sejak


awal ya: batasi menasehati atau memberi motivasi
terlalu banyak, apabila orangnya belum banyak cerita
buka dirinya.

Memberi support dimulai dari memberi kehadiran,


bukan memberi masukan.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 33


OKE, e-book ini sudah mau selesai. :)

Tanpa disadari, kamu telah baca 14 ‘prinsip’ memberi


dukungan, beserta contoh variasi kata-katanya. Berikut
judul-judulnya:
- Bantu Dia Untuk Bicara
- Tanyakan Apa Yang Dia Dutuhkan
- Jika Dia Diam, Kamu Juga
- Beri Dia Ruang Untuk Ekspresi
- Tunjukkan Kita Paham Situasinya
- Tunjukkan bahwa Kita Ikut Terdampak
- Beritahu Bahwa Kamu Peduli
- Tawarkan Waktu Untuk Checkup
- Ingatkan Bahwa Dia Pernah Baik
- Ingatkan Dia Penting Dan Berharga
- Ingatkan Hal Positif Yang Dia Lakukan
- Ingatkan Dia Cukup Lakukan Yang Bisa
- Ekspresikan Kedukaan dan Kepedulian
- Beri Pujian Pada Hal Kecil Yang Dilakukan
- Bantu Ingatkan Hal-Hal Sederhana

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 34


Jangan pernah lupa bahwa mendukung
seseorang itu tidak semerta-merta berarti
menyelesaikan masalah dia atau memberi
ide-ide fantastis.

Ingat bahwa orang lain-lah yang merasakan


efek dari support itu.

Jadi hanya karena kamu tidak merasa spesial


apa-apa, tidak merasa jadi superhero atau
jagoan setelah mendukung dia, bukan berarti
dia tidak merasa apa-apa juga.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 35


Bayangkan ada orang yang ngomong
semua hal ini saat kamu mengalami hal
yang sulit.

Pasti rasanya beda ‘kan?

Siapapun berhak yang mendapat


support seperti ini.

Semua orang berhak diberikan


penerimaan dan kepedulian yang
hangat dan lembut, menemaninya
berjalan ketika hidup sedang terasa
sesak dan kelam.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 36


Terima kasih telah berminat
jadi pribadi yang begitu
peduli dan baik.

Dunia ini butuh lebih banyak


orang seperti kamu.

You are amazing.

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 37


Kamu belajar sesuatu yang
berharga dari e-book ini?

Silakan berbagi pengalamanmu


di social media dan tag
@kelascintacom
https: //www.instagram.com/kelascintacom/?hl=en

Jangan lupa ajak orang-orang di


sekitar untuk download e-book
ini gratis dari website Kelas
Cinta melalui link ini:
kelascinta.com/supportive
https://kelascinta.com/member/register?lp=menjadi-supportive

BEING SUPPORTIVE | Kelas Cinta 38

Anda mungkin juga menyukai