Asumsi2
- Buat asumsi sesederhana mungkin
-Model yang lebih kompleks butuh waktu
komputasi yang lama (intensif)
Pengembangan suatu model butuh:
- banyak keahlian (skill)
- Kecerdasan
- Praktek
Keuntungan: STANDARD
Tidak
berbahaya bagi PROCESS
Pabrik
CONTROLL
EQUIPMENT
3. Perancangan strategi pengedalian untuk
proses baru
4. Pemilihan Controller Setting
5. Perancangan Control Law
Process Control
Model Law
Model Predictive/
Model-Based Control
Process Maximization
Profits/Minim ize
Costs
1. Model Teoritis (Prinsip kimia/fisika)
2. Model Empiris
(Analisa matematik/Statistik data operasi
proses)
3. Model Semi empiris (gabungan (1) dan (2)
Stirred Tank Heater
Ti
w
T
w
Heater
(1)
Dynamic Model
Steady-state Model
Pada persoalan pengendalian proses, model
dynamik diturunkan dari neraca massa dan
neraca energi
Contoh: Ti
w
T, w, V: variabel
T
w
Hukum Konservasi massa:
(3)
Hukum Konservasi Energi:
Laju energi akumulasi = Laju energi masuk dibawa aliran
(konveksi) – Laju energi keluar dibawa aliran (Konveksi) + Laju
netto panas tambahan ke system dari lingkungan
(4)
[ ]
C = − +
( )
(6)
[ ]
C = − +
( )
[ ]
C = − [ − ] +
(7)
=0
− [ − ]+ =
Wi C (Ti – Tref) – w C (T – Tref) +Q
1
= ( − ) (5)
steady state
dT wi Q
(T - T)
dt V i Vc
Masalah :
wi = w
maka, dv/ dt akan 0 (nol)
Pada kasus :
a) Tidak cocok untuk yang over flow pada tank
b) Tanki ditutup dan diisi penuh
c) Jika dipasang liquid level controller untuk menjaga volumen konstan
Kesimpulan :
Di dalam model ada keterbatasan atau sangat sederhana
Science
Model
Art
TINJAUAN UMUM PENGENDALIAN PROSES
DERAJAT KEBEBASAN
Degree of Freedom (DoF)
Agar sistem persamaan memiliki penyelesaian unique, nt
Jumlah variabel yang tidak diketahui = Jumlah persamaan bebas
Contoh :
Analisa DoF dT
Vc wc(Ti T) Q ……………………..(1)
dt
Langkah 1 : Kumpulkan semua variabel
Variabel : V, , c, T, w, Ti , Q
Jumlah persamaan : 1 persamaan
Degree of Freedom (DoF) (lanjutan)
Asumsi ρ dan C konstan
Parameter yang diketahui : NV = & c = 2
Variabel = 7 – 2 = 5
(masih ada 4 lagi yang harus dibuang)
Misal :
dV
f (.....) ………… (2.11)
dt
dT ………… (2.12)
f (.....)
dt
Variabel input = V, T
Variabel output = c, karena konstan
Misal :
Suatu tangki dengan persamaan heater electric:
mc
dT
wc(T T) he.Ae(Te T) …………(2.14)
i
dt
dTe …………(2.15)
me.ce Q he.Ae(Te T
dt
dimana:
e = heating element
h = heat transfer coeffient
Te = average element temperature
Q = f(t)
yang ada e = ada elemen panas
Jumlah variabel = m, c, T, w, Ti, he, A, Te, me, ce, Q = 11
Jumlah parameter = c, h, Ae, ce, M, Me = 6
Variabel = 11 - 6 = 5
Variabel input = Q, Ti, w
Variael output = T, Te = 2
Maka, DoF = jumlah variabel – jumlah parameter
= 0 –0 = 0
1
= ( − ) (5)
Parameter: ρ, C
Nv = 6; V,T, wi, w, Ti, Q
NE = 2
NF = 6 – 2
4 inputs = wi, w, Ti, Q (dipilih)
2 output = V, T (ditentukan)
Karena 2 outputs ditentukan (Nv = 2)
NF = 2 – 2 = 0
Ti
wi
T
w
Q
Heater
Asumsi:
a. Wi = w = konstan (Constant tank hold up)
b. Energi dipindahkan dari heating elemen ke isi tangki
c. Metal heating element memiliki kapasitas thermal
d. Electrically heating rate Q mempengaruhi temperature heating
elemen
= − + ( − ) (8)
Te = Temperature element
rata2
me Ce = − ( − ) Ce = Thermal capacitance
(9) he = heat transfer
cofficient
= . . Ae = Area heat transfer ke
tangki
M, C, me, Ce, he, Ae =
diketahui
W, Ti, Q ditetapkan atau
diukur sebagai f(t)
Persamaan (8) dan (9) diselesaikan untuk
menentukan T dan Te
= + + + =
(10)
+ +
= − − ( − ) (13)
h V
Neraca Massa
( )
= − (14)
ρA =ρ( − )
A =( − ) (15)
H = liquid head
(16)
H = q Rv
Rv = Tahanan jalur pipa (line resistance)
ℎ
= (17)
∆ ~
q= − (20)
= + ℎ (21)
A = = ℎ (22)
Reaksi Orde Satu, Irreversibel
AB
Asumsi: Perfect Mixing
(23)
Laju reaksi: r = k Ca
Pure A
q, CAi, Ti
Campuran A dan B
q, CA, T
Q
Cooling Medium
Temperature Tc
(24)
= exp(− )
ko = frequency factor
E = Energi aktivasi
R = Konstanta gas
Asumsi: ρ, w = konstan
(25)
= − −
ΔH = Panas Reaksi
U = Overall heat transfer coeeficient
Pers (25) dan (26): model persamaan unsteady-state
(dynamic)