Anda di halaman 1dari 60

Oleh : Yandriani

Riset dan Pengembangan


◦ Menentukan mekanisme kinetika kimia dari data
reaksi kimia laboratorium
◦ Menentukan pengaruh kondisi operasi untuk
optimisasi proses
Perancangan
- Perancangan ukuran peralatan proses
- Simulasi prosedur start-up, shut down
Operasi Pabrik
- Optimisasi Operasi Pabrik
-Membantu dalam start-up dan pelatihan
operator

Melakukan riset dan pengembangan ,


merancang dan mengoperasikan pabrik
menggunakan pemodelan matematis adalah
lebih murah, lebih aman, dan lebih cepat
dibanding kerja eksperimen laborarium
Prinsip Dasar
- Hukum Perpindahan massa
- Hukum Perpindahan energi
- Hukum Perpindahan momentum

Asumsi2
- Buat asumsi sesederhana mungkin
-Model yang lebih kompleks butuh waktu
komputasi yang lama (intensif)
Pengembangan suatu model butuh:
- banyak keahlian (skill)
- Kecerdasan
- Praktek

Kreativitas dan innovatifitas seorang insinyur


merupakan kunci sukses suatu proses .
Konsistensi Mathematik suatu Model
Cek apakah jumlah variabel sama dengan
jumlah persamaan  Derajat kebebasan
harus nol.
Satuan parameter konsisten di semua
persamaan yang digunakan

Penyelesaian Persamaan Model


Ketika mengembangkan model matematik,
teknik penyelesaian dan alat bantu harus
tersedia
Verifikasi
Data eksperimental yang diperoleh dari
pabrik atau pilot plant diperlukan untuk
memvalidasi model
Model
Simulasi Perbaikan
Proses Komputer Proses

Keuntungan: - Biaya Murah


- Tidak berbahaya bagi
Pabrik
Operator Process Simulating
Pabrik Real
Simulator Process

Keuntungan: STANDARD
Tidak
berbahaya bagi PROCESS
Pabrik
CONTROLL
EQUIPMENT
3. Perancangan strategi pengedalian untuk
proses baru
4. Pemilihan Controller Setting
5. Perancangan Control Law

Process Control
Model Law

Model Predictive/
Model-Based Control
Process Maximization
Profits/Minim ize
Costs
1. Model Teoritis (Prinsip kimia/fisika)
2. Model Empiris
(Analisa matematik/Statistik data operasi
proses)
3. Model Semi empiris (gabungan (1) dan (2)
Stirred Tank Heater
Ti
w

T
w

Heater

Laju energi akumulasi = Laju enthalpi masuk – Laju enthalpi


keluar + Laju Panas Supplai
V & ρ konstan

(1)

Dynamic Model

Untuk w konstan, Ti=Ti(t), Q=Q(t)


T(t) diperoleh dari pers (1) secara analitis.
Jika w bervariasi, pers (1) dapat diselesaikan secara
numerik

Untuk steady state,


Akumulasi = 0
(2)

Steady-state Model
Pada persoalan pengendalian proses, model
dynamik diturunkan dari neraca massa dan
neraca energi
Contoh: Ti
w

T, w, V: variabel
T
w
Hukum Konservasi massa:

Laju massa akumulasi = Laju massa masuk – Laju massa keluar

(3)
Hukum Konservasi Energi:
Laju energi akumulasi = Laju energi masuk dibawa aliran
(konveksi) – Laju energi keluar dibawa aliran (Konveksi) + Laju
netto panas tambahan ke system dari lingkungan

(4)

Persamaan (3) dan (4) dapat diselesaikan secara numerik


atau analitis, jika diketahui kondisi awal (V, T), wi (t), w(t),
Q(t) dan Ti(t), ρ, C dan Tref
( )
= = − (5)

[ ]
C = − +
( )
(6)

Substitusi (5) ke (6)

[ ]
C = − +
( )
[ ]
C = − [ − ] +
(7)

=0

Substitusi (7) ke (4)

− [ − ]+ =
Wi C (Ti – Tref) – w C (T – Tref) +Q
1
= ( − ) (5)

= (Ti – T)+ (6)

Beberapa kondisi yang dapat dilakukan agar V


konstan (w=wi, = 0)
Overflow weir digunakan
Tangki tertutup dan kapasitas penuh
V dijaga konstan oleh Liquid Level Controller
Ti
Termocouple Temperature P(t)
TR Calibrator Controller
Heater Tank T(t)
Volts

v(t) Temp. sensor &


Transmitter

Gambar 2.2 Block Diagram

steady state

dT wi Q
 (T - T) 
dt V i Vc
Masalah :
wi = w
maka, dv/ dt akan 0 (nol)

Pada kasus :
a) Tidak cocok untuk yang over flow pada tank
b) Tanki ditutup dan diisi penuh
c) Jika dipasang liquid level controller untuk menjaga volumen konstan

Kesimpulan :
Di dalam model ada keterbatasan atau sangat sederhana

Science
Model
Art
TINJAUAN UMUM PENGENDALIAN PROSES
DERAJAT KEBEBASAN
Degree of Freedom (DoF)
Agar sistem persamaan memiliki penyelesaian unique, nt
Jumlah variabel yang tidak diketahui = Jumlah persamaan bebas

DoF = 0 (harus 0), maka NF = NV – NE


NF = Derajat kebebasan
NV = Jumlah variabel (variabel input yang tidak diketahui + output)
NE = Jumlah persamaan bebas (differnesial + aljabar)

Ada 3 (tiga) bagian dalam model DoF:


1. NV = NE NF = 0 NF = number of freedom
2. NE > NV NF < 0 NV = number of variable
3. NF > 0 NV > NE NE = number of equation

Contoh :
Analisa DoF dT
Vc  wc(Ti T) Q ……………………..(1)
dt
Langkah 1 : Kumpulkan semua variabel
Variabel : V, , c, T, w, Ti , Q
Jumlah persamaan : 1 persamaan
Degree of Freedom (DoF) (lanjutan)
Asumsi ρ dan C konstan
Parameter yang diketahui : NV =  & c = 2
Variabel = 7 – 2 = 5
(masih ada 4 lagi yang harus dibuang)

Variabel input = V, Ti, w, Q


Variabl output = T
Sehingga DoF : NF = NV – NE
= 1-1 = 0

Misal :

dV
 f (.....) ………… (2.11)
dt
dT ………… (2.12)
 f (.....)
dt

Variabel input = V, T
Variabel output = c,  karena konstan
Misal :
Suatu tangki dengan persamaan heater electric:

mc
dT
 wc(T  T)  he.Ae(Te  T) …………(2.14)
i
dt
dTe …………(2.15)
me.ce  Q  he.Ae(Te  T
dt
dimana:
e = heating element
h = heat transfer coeffient
Te = average element temperature
Q = f(t)
yang ada e = ada elemen panas
Jumlah variabel = m, c, T, w, Ti, he, A, Te, me, ce, Q = 11
Jumlah parameter = c, h, Ae, ce, M, Me = 6
Variabel = 11 - 6 = 5
Variabel input = Q, Ti, w
Variael output = T, Te = 2
Maka, DoF = jumlah variabel – jumlah parameter
= 0 –0 = 0
1
= ( − ) (5)

= (Ti – T)+ (6)

Parameter: ρ, C
Nv = 6; V,T, wi, w, Ti, Q
NE = 2
NF = 6 – 2
4 inputs = wi, w, Ti, Q (dipilih)
2 output = V, T (ditentukan)
Karena 2 outputs ditentukan (Nv = 2)
NF = 2 – 2 = 0
Ti
wi

T
w
Q
Heater

Asumsi:
a. Wi = w = konstan (Constant tank hold up)
b. Energi dipindahkan dari heating elemen ke isi tangki
c. Metal heating element memiliki kapasitas thermal
d. Electrically heating rate Q mempengaruhi temperature heating
elemen
= − + ( − ) (8)

Te = Temperature element
rata2
me Ce = − ( − ) Ce = Thermal capacitance
(9) he = heat transfer
cofficient
= . . Ae = Area heat transfer ke
tangki
M, C, me, Ce, he, Ae =
diketahui
W, Ti, Q ditetapkan atau
diukur sebagai f(t)
Persamaan (8) dan (9) diselesaikan untuk
menentukan T dan Te

= + + + =
(10)
+ +

Persamaan differensial orde 2


Steam digunakan dalam suatu coil sebagai
heating medium.
Steam terkondensasi dalam coil untuk
memanasi stirred tank.
Tekanan steam inlet diatur dengan control
valve.
Temperatur kondensasi (Ts) berhubungan
dengan tekanan kondensasi (Ps)
Ts = f (Ps) (11)
= − + ( − ) (12)

= − − ( − ) (13)

Tw = Temperatur dinding coil


Ts = Temperatur steam
T = Temperatur fluida dalam stirred tank
hs, hp = heat transfer cofficient steam side &
process side
Variabel yang ditentukan: Ts, T dan Tw
1. Gambarkan diagram skematik proses dan beri
label semua variabel proses
2. Tulis asumsi yang digunakan
3. Tentukan apakah variabel bebas lainnya
diperlukan selain waktu (contoh variasi ruang
x,y,z)
4. Tulis persamaan neraca dinamik yang
diturunkan dari massa total, komponen, energi,
dll
5. Masukkan hubungan kesetimbangan dan
hubungan aljabar lainnya (Dari
thermodinamika, stoikiometri, reaksi, geometri
peralatan, dll
6. Identifikasi parameter sistem (konstanta)
7. Identifikasi model variabel
8. Hitung derajat kebebasan
9. Tentukan Nf input
10. Sederhanakan model persamaan
qi

h V

Neraca Massa

( )
= − (14)

Qi, q = Volumetric flow rate


V = A h, volume tangki
A = Luas penampang
ρ = Liquid density
( ℎ )
= −

ρA =ρ( − )

A =( − ) (15)

H = liquid head
(16)
H = q Rv
Rv = Tahanan jalur pipa (line resistance)

= (17)

Substitusi pers (17) ke (15)


A = − ℎ (18)
∆ = − (19)

Pa = Ambient Pressure untuk discharge


P = Tekanan dasar tangki

∆ ~
q= − (20)

Cv = Valve coefficient (harga Cv tergantung pada


jenis valve dan flow rating)

= + ℎ (21)

Kombinasi pers (15), (20) dan (21)

A = = ℎ (22)
Reaksi Orde Satu, Irreversibel
AB
Asumsi: Perfect Mixing
(23)
Laju reaksi: r = k Ca
Pure A
q, CAi, Ti

Campuran A dan B
q, CA, T
Q

Cooling Medium
Temperature Tc
(24)
= exp(− )

ko = frequency factor
E = Energi aktivasi
R = Konstanta gas
Asumsi: ρ, w = konstan

Neraca bahan komponen A:

(25)
= − −

= Volumetric flow rate

Cooling coil untuk menjaga temperatur campuran


reaksi dengan mengambil panas yang dihasilkan
pada reaksi eksotermik
= − + −∆ + ( − )
(26)

ΔH = Panas Reaksi
U = Overall heat transfer coeeficient
Pers (25) dan (26): model persamaan unsteady-state
(dynamic)

Anda mungkin juga menyukai