Anda di halaman 1dari 44

PENGANTAR

PENGILANGAN MINYAK
DAN GAS BUMI
Dr. Novia, ST., MT.
Teknik Kimia FT UNSRI
TEKNOLOGI MINYAK BUMI DAN GAS ALAM

TERMINOLOGI

DUNIA
SEJARAH DAN
PERKEMBANGAN
INDONESIA

TEKNIK PRODUKSI TEKNIK PENGOLAHAN EKONOMI


MINYAK MINYAK BUMI ENERGI

1. EKSPLORASI 1. PROSES PENGOLAHAN 1. EKONOMI INDUSTRI


PRIMER ENERGI
2. TRANSPORTASI
2. PROSES PENGOLAHAN 2. PENETAPAN HARGA
3. PENYIMPANAN
SEKUNDER ENERGI
3. ANALISA FRAKSI 3. PASAR MINYAK DUNIA
MINYAK BUMI
SEJARAH PERKEMBANGAN
CRUDE OIL

Crude oil didefinisikan sebagai minyak mentah atau


"unprocessed" oil, yang dikeluarkan dari dalam tanah.

Crude oil (jenis bahan bakar fossil), yang secara alamiah


terbentuk dari proses pembusukan tanaman dan hewan
yang hidup berjuta tahun yang lalu di dasar laut.

Crude oil beragam dalam warna dan kekentalan ,


mulai dari agak jernih sampai ke hitaman, mulai dari
encer sampai kental

Crude oils adalah senyawa penting untuk dikonversi


menjadi beberapa senyawa lain karena kandungan
hidrokarbonnya cukup tinggi.
Sejarah dan Perkembangan Minyak Bumi
1
4

3
2
5

1. Bangsa Sumeria menggunakan crude oil sebagai perekat


2. Bangsa Mesir menggunakan crude oil sebagai adukan semen dlm pembuatan piramid
3. Marcopolo menemukan sumber minyak mentah di pesisir Laut Kaspia
4. Instalasi dan pengoperasian Sumur Minyak Pennsylvania
5. Samuel Kier menkonversi minyak mentah menjadi minyak tanah untuk penerangan
Sejarah pembentukan Minyak Bumi
Ditinjau dari sisi mahluk hidup pembentuk menurut Teori Darwin :
Proses pembentukan Minyak Bumi
Bentuk deposit Minyak Bumi di dalam tanah

ANTICLINE TRAP FAULT TRAP COMBINATION TRAP


SEJARAH PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI MINYAK BUMI

TAHUN RUNUT SEJARAH


1901 Semburan Minyak Pertama di Amerika Utara
Terjadi di lap Spindletop field dekat Beaumont di wilayah selatan
Texas, lebih 800,000 barrels tersembur ke udara sebelum dilakukan
pengontrolan
1913 Penemuan proses Hidrogenasi tekanan tinggi
ditemukan oleh ahli kimia organik Jerman Friedrich Bergius yang
mentransformasi minyak berat dan residu menjadi minyak ringan.
Sehingga mendapat Hadiah Nobel pada tahun 1931
1913 Metode Baru Pengolahan Minyak Bumi
Metode Termal Cracking dikenalkan oleh William Burton dan Robert
Humphreys dari Standard Oil
1920 Metode Fischer-Tropsch
Menggunakan fraksionator minyak sintetik dipeoleh dari kombinasi
antara coke and uap atau batubara dan minyak berat dengan
bantuan katalis
TAHUN RUNUT SEJARAH
1920 - 1940 Pengembangan produk Nylon, acrylics, dan polyester
1928 Pengeboran Minyak Lepas Pantai Portable
1930 Proses Alkalinisasi ditemukan
Proses ini digunakan untuk meningkatkan angka oktan
hingga mencapai 100 yang digunakan untuk pesawat
terbang
1936 Penemuan Cracking Catalytic
Ilmuwan Eugene Houdry memperkenalkan proses catalytic
cracking dengan menggunakan katalis silika and alumina
untuk menghasilkan gasolin oktan tinggi

1942 Unit pertama catalytic cracking dioperasikan


Di Baton Rouge, Louisiana, oleh Perusahaan Standard Oil,
New Jersey.

1947 Penemuan proses Platforming


Menggunakan katalis platina untuk mempercepat laju
reaksi produksi senyawa dengan nilai oktan tinggi
TAHUN RUNUT SEJARAH

1955 Penggunaan Metode jack-up oil-drilling rig

1960 Penemuan Minyak Sintetik

1970 Metode eksplorasi dengan Mud pulse telemetry


sebagai pengangkut lumpur minyak
1970 Pemakaian Seismologi digital dalam eksplorasi

1980 ROVs untuk eksploitasi minyak bumi


Remotely operated vehicles (ROVs) digunakan sebagai
alat transportasi eksplorasi minyak di dasar laut
1990 Teknik baru untuk meminimalkan biaya dan resiko
drilling
Dengan menggunakan sensor jarak jauh dan stimulasi
karbon dioksida dalam pembentukan gas alam
2000 Operasi Hoover-Diana
The Hoover-Diana, vessel caisson seberat 63,000-ton
deep-draft caisson vessel, goes into operation in the Gulf
of Mexico konsorsium antara by Exxon Mobil dan BP.
Dalam 1 semester/hari produksi mencapai 20,000 barrels
minyak and 220 million cubic feet gas alam
Sejarah dan perkembangan minyak bumi di Indonesia

Tahun 1885 : Pengeboran sumur minyak pertama di Indonesia


Sumur minyak pertama di Indonesia adalah sumur Telaga Tunggal
No. 1, yang di gali pada bulan Juni 1885. Perusahaan yang mengolah
Royal Dutch atau Shell Group.
Awal Abad 19 : Shell, Caltex dan Stanvac beroperasi di Indonesia
Pada Perang Dunia ke II, Caltex dan Stanvac mulai beroperasi di
Indonesia. Pada tahun 1940 Indonesia menjadi negara penghasil
minyak terbesar di kawasan Timur Jauh dengan produksi sebesar 63
juta barrel per tahun.
Zaman pendudukan Jepang
Selama masa pendudukan, Jepang berhasil menemukan ladang
minyak di Minas. Untuk mengelola industri minyak tersebut pihak
Jepang mendirikan dua sekolah untuk melatih tenaga-tenaga lokal
menjadi pekerja di ladang-ladang minyak tersebut.
Zaman Kemerdekaan
Shell, Stanvac dan Caltex bekerja sama dengan pihak Indonesia untuk
mengatur explorasi dan ekploitasi minyak di Indonesia, yang lambat
laun di lepaskan sepenuhnya kepada pihak Indonesia.
Cadangan Minyak Bumi di Indonesia

Minyak (Miliar barel)


Tahun
Terbukti Potensial Jumlah
1990 5,10 5,80 10,90
1991 6,00 5,00 11,00
1992 5,80 5,50 11,30
1993 5,60 4,80 10,40
1994 5,20 4,30 9,50
1995 4,98 4,12 9,10
1996 4,73 4,25 8,98
1997 4,87 4,22 9,09
1998 5,10 4,59 9,69
1999 5,20 4,62 9,82
2000 5,12 4,49 9,61
Sumber : Ditjen Migas
SEJARAH EKSPLORASI MINYAK
BUMI
1. Sebelum menggunakan teknik yang canggih, dahulu orang
menggunakan jasa cenayang atau kekuatan supranatural
untuk memprediksi keberadaan

2. Sekarang geologists and ahli perminyakan menggunakan


metode yang lebih rasional
• Geophones, dengan refleksi gelombang suara
• Gravimeters, dengan pengaruh gravitasi
• Magnetometer, dengan pengaruhmedan magnet bumi
TEKNIK EKSPLORASI
MINYAK BUMI
Geofisika: bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi
menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya
termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer.
Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan
bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-
parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari
pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di
bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.

Metode-metode geofisika
Metode pasif dan aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur
medan alami yang dipancarkan oleh bumi. Metode aktif dilakukan
dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur respons
yang dilakukan oleh bumi.
Medan alami yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang
gempa bumi, medan gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan
listrik dan elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktifitas bumi.
Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus listrik
ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain sebagainya.
Sifat-sifat fisika yang
Metode Parameter yang diukur
terlibat
Seismik Waktu tiba gelombang seismik pantul Densitas dan modulus
atau bias elastisitas yang
menentukan
kecepatan rambat
gelombang seismik
Gravitasi Variasi harga percepatan gravitasi Densitas
bumi pada posisi yang berbeda
Magnetik Variasi harga intensitas medan Suseptibilitas atau
magnetik pada posisi yang remanen magnetik
berbeda
Resistivitas Harga resistansi dari bumi Konduktivitas listrik
Polarisasi Tegangan polarisasi atau resistivitas Kapasitansi listrik
terinduksi batuan sebagai fungsi dari
frekuensi
Potensial diri Potensial listrik Konduktivitas listrik
Elektromagnetik Respon terhadap radiasi Konduktivitas atau
elektromagnetik Induktansi listrik
Radar Waktu tiba perambatan gelombang Konstanta dielektrik
radar
METODE EKSPLORASI
MINYAK BUMI

Studying rocks
Measuring the properties of rocks
Magnetism
Gravity
Seismic waves

Penampang Batu pasir/Gamping, warna gelap


menunjukkan kandungan minyak yang terp[erangkap
dalam batuan tersebut
EKSPLORASI MINYAK BUMI DENGAN GELOMBANG
KEJUT
JENIS OPERASI
PENGEBORAN
DARAT LAUT

KABEL ROTARY OFFSHORE

1. Untuk deposit 1. Untuk deposit 1. Untuk deposit


yang tidak yang tidak yang berada di
terlalu dalam terlalu dalam dalam air
2. Menggunakan 2. Menggunakan 2. Menggunakan
pahat gurdi (cakram) platform (alas)
bor terapung
PERSIAPAN PENGEBORAN

1. Pemilihan Lokasi
2. Survey batas lokasi
3. AMDAL (analisis mengenai dampak lingkungan)
4. Persiapan Lahan
* Pembersihan lahan dan pembukaan jalan utama
* Pembuatan sumur air
* Penggalian lubang untuk lumpur dan bongkahan batu
* Penggalian Cellar
* Penanaman Pipa penghubung
ALAT ALAT PADA UNIT PENGEBORAN

Peralatan-peralatan dalam unit


pengeboran :

Sistem Tenaga
Sistim Sirkulasi
• Mesin Diesel
1. pompa
• Generator Listrik
2. pipa dan hose (selang)
3. Jalur buangan lumpur - returns mud from hole
Sistim Mekanik
4. Pemisah serpih batu dan lumpur (Shale
• Sistim kerekan
shaker)
• Turntable
5. shale slide - conveys cuttings to the reserve pit
6. Lubang buangan (reserve pit)
Peralatan Pemutar
7. Lubang lumpur
• swivel
8. Hopper pencampur lumpur
• kelly
• turntable or rotary table
Derek
• Tali (sling) baja
Blowout preventer (pencegah luapan/semburan
• Mata bor
gas)
• Rangka
TEKNIK PRODUKSI MINYAK BUMI
Proses Pengeboran

Tahapan pengeboran pada lubang permukaan :

1. Meletakkan mata bor, collar, dan pipa ke dalam lubang

2. Menyambung kelly dan turntable dan mulai mengebor

3. Sirkulasi lumpur melalui pipa buangan menuju lubang


buangan lumpur

4. Penambahan pipa sampingan pada pengeboran yang


lebih dalam

5. Pengeluaran pipa, collar dan mata bor ketika kedalaman


sumur sudah mencapai deposit minyak
Apa yang dilakukan setelah itu ?

Setelah lubang galian telah terbentuk, hal yang harus


dilakukan adalah membuat lapisan tanah menjadi keras
dengan memasukkan pipa dan larutan perekat, lumpur, dan
penutup

Lalu dilakukan proses :

1. Well logging – dengan sensor gas dan listrik untuk mengukur formasi
batuan dalam bumi

2. Drill-stem testing – memasukkan peralatan untuk mengukur tekanan,


yang menunjukkan lapisan batu deposit akan tertembus

3. Core samples – mengambil sampel batu untuk melihat karakteristik


batu deposit
1.1. FUNGSI KILANG MINYAK

1. Mengolah minyak mentah mejadi produk


antara (intermediate), atau fraksi-fraksi minyak
dan produk akhir kilang berupa BBM dan non-
BBM
2. Menyediakan BBM dan non-BBM yang bernilai
ekonomis dengan persyaratan kualitas tertentu
dan volume yang cukup besar untuk
dipasarkan
3. Sebagai kekuatan sosial ekonomi bagi suatu
negara yang mempunyai sumber kekayaan
alam berupa minyak bumi
Macam-macam Tipe Kilang Minyak

Berdasarkan proses pengolahan:


1. Sederhana: unit distilasi, unit reforming dengan katalis,
unit pemurnian (treating)
2. Kompleks: distilasi hampa, perengkahan dg katalis,
polimerisasi, alkilasi, oksidasi aspal
3. Terintegrasi penuh: menghasilakn produk BBM lebih
banyak dg proses yg lebih lengkap (modern)
Macam-macam Produk Kilang

1. Fraksi-fraksi gas:
Gas alam (LNG) 95% CH4, gas ringan mengandung C1 dan C2,
gas buang mengandung H2, H2S, SO2, C1 dan C2
2. Fraksi-fraksi ringan:
Gasolin, pelarut nafta dan kerosen, minyak jet (avtur), minyak
pemanas ringan
3. Disltilat:
Minyak diesel, gas-oil
4. Minyak pelumas:
Oli mesin, pelumas untuk roda gigi, oli silinder, oli netral, bright
stock
5. Gemuk dan lilin: Lilin parafin, petrolatum, minyak gemuk
6. Residu: Fuel oil, kokas, ter, aspal, carbon black
Referensi
• Ismail, A.F., “Teknologi minyak dan Gas Bumi”, Penerbit Universitas
Sriwijaya, Palembang, 1998

• Perkembangan Industri Perminyakan di Indonesia, Penerbit Humas
PERTAMINA, Jakarta, 1982

• Bland, W.F., and Davidson, R.L., “Petroleum Processing Hand-book”, Mc-
Graw-Hill Book Co., New York, 1967

• Shukla, S.D., and Pandey, G.N., “A Textbook of Chemical Technology” ,
Vol.II (Organic), Vicas Publishing House PVT Ltd., New Delhi, 1979

• Nelson, W.L., “Petroleum Refinery Engineering”, 4th ed., Mc-Graw-Hill
Kogakusha, Tokyo, 1958
EVALUATION CRITERION
• ABSENCE LIST, EXERCISES, ASSIGNMENTS
(Individu / groups) = 25%
• MID EXAMINATION = 30 %
• FINAL EXAMINATION = 45 %

Less than 85% of attendence can’t follow the final


examination.

Late of coming is allowed < 30 minutes.

Anda mungkin juga menyukai