Anda di halaman 1dari 5

RESUME

PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK


KEGIATAN PRAKTIKUM LAPANGAN
MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2020/2021

Nama Mahasiswa : Gilang Ramadhan

NPM : 220210190006

E-mail : gilang19003@mail.unpad.ac.id

Nomor Kontak : 081221218205

Dosen Tutor : Sri Hendrawati, S.Kep., Ners., M.Kep


Batas Akhir : 21 Juni 2021 (16.00 WIB)
Pengumpulan

DEPARTEMEN KEPERAWATAN ANAK


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021

LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa tugas yang
dikumpulkan adalah hasil karya saya sendiri, bukan contekan, dan belum
pernah diserahkan untuk penugasan mata kuliah lain. Jika saya terlambat
mengumpulkan tugas, maka saya bersedia diberi penalti sesuai dengan lama
keterlambatan yang tertera pada rubrik penilaian di buku panduan, kecuali
sudah mendapatkan persetujuan koordinator.

Tanggal : 21 Juni 2021


Nama Lengkap : Gilang Ramadhan
Tanda tangan :
Keluarga merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
anak. Oleh karena itu, apabila seorang anak menderita suatu penyakit dan
memerlukan perawatan di  rumah sakit (hospitalisasi), anak dan keluarga
merupakan fokus utama dalam proses perawatan. Hal ini yang membedakan
proses keperawatan anak dengan keperawatan pada umumnya. “Keperawatan
anak adalah asuhan keperawatan pada anak yang berpusat pada keluarga dan
upaya pencegahan trauma pada anak,” ujar Dosen Fakultas Keperawatan Unpad,
Henny Suzana Mediani, M.Ng., PhD. Ada dua aspek yang menjadi filosofi
keperawatan anak. Pertama, a traumatic care yaitu asuhan keperawatan yang
tidak menyebabkan trauma pada anak. Seorang perawat anak harus mampu
memberikan asuhan keperawatan terapeutik melalui pelaksananaan intervensi
keperawatan untuk mengurangi pengalaman yang tidak menyenangkan terhadap
anak dan keluarga. Perawat juga harus memandang bahwa anak merupakan
individu yang unik. Perawat harus menjaga anak jangan sampai anak mengalami
trauma. Asuhan yang diberikan kepada anak pun seminimal mungkin jangan
membuat anak menjadi trauma. Berbagai tindakan invasif, seperti tindakan
pembedahan atau pemasangan infus  akan menyebabkan  anak akan merasa nyeri,
cemas, bahkan ketakutan. Perasaan cemas dan ketakutan tersebut akan juga
dirasakan baik oleh keluaganya, terutama orang tuanya.

Oleh karena itu, peran perawat dalam hal ini sangat penting. Berdasarkan
hasil analisis saya dari video yang telah diberikan dan telah saya tonton, Sarah,
seorang perawat dalam video tersebut sudah menerapkan konsep a traumatic care
yaitu selain memberikan suasana yang nyaman, juga dengan memperkenalkan dan
memperbolehkan anak untuk menyentuh alat-alat yang tidak berbahaya seperti IV
Cannula, serta menjelaskan cara kerja dari tindakan yang akan dilakukan dengan
menggunakan kalimat langsung yang sederhana dan mudah dimengerti oleh sang
anak. Selain modifikasi lingkungan yang disesuaikan dengan anak,
seperti lingkungan yang dirancang seolah-olah bukan berada dalam ruang
perawatan. Dekorasi ruang rawat yang ramah anak, penyediaan fasilitas bermain,

penting diupayakan agar beban trauma anak dapat berkurang. Modifikasi alat
yang digunakan saat menjalani perawatan seperti plester dengan gambar karakter
kartun, bentuk cream anastesi yang berbentuk patch dan memiliki tekstur kenyal
seperti squishy, serta pakaian yang digunakan oleh perawat anak juga mampu
menurunkan rasa takut dan cemasan pada anak saat menjalani perawatan.

Saat melakukan persiapan klien dan keluarga, dalam video tersebut anak
diberikan cream anastesi berbentuk patch dengan tekstur seperti squishy yang
dibiarkan selama 45 menit, dan selama waktu itu juga anak diberikan sebuah
permainan berupa simulasi tindakan yang akan diberikan kepada anak, dengan
sebuah boneka. Melalui permainan ini, perawat dapat menjelaskan terkait
tindakan yang akan diberikan kepada anak dengan menggunakan bahasa yang
sederhana dan mudah dipahami oleh anak, sehingga dapat mengurangi rasa takut
dan rasa cemas pada anak saat akan dilakukan tindakan. Pada tahap implementasi,
dalam video juga diberikan distraksi dengan diberikan gadget dan tentunya
dengan bantuan dari orang tua. Agar lebih mendukung proses penyembuhan anak,
sebisa mungkin kontak orang tua dengan anak jangan terpisah. Orang tua
diusahakan untuk terus berada di samping anak. Ini dilakukan agar anak minimal
tidak mengalami trauma karena berada di tempat asing dan jauh dari orang tua.
Dalam video tersebut perawat juga memberikan kesempatan lebih bagi orang tua
untuk selalu kontak dengan anak.

Yang kedua adalah aspek family center care. Filosofi ini memperkenalkan


keluarga sebagai suatu kehidupan yang konstan, dimana individu dalam keluarga
harus saling mendukung, menghargai, hingga meningkatkan kekuatan dan
kompetensi dalam memberikan asuhan terhadap anak. Aspek ini yang harus
dipahami dengan baik oleh seorang perawat. Di dalam aspek family center
care  terdapat dua konsep penting yaitu konsep enabling dan empowering.
Konsep enabling, kata Henny, memandang bahwa keluarga punya andil dalam
asuhan yang diberikan. Perawat harus melibatkan keluarga dalam pemberian
asuhan perawatan agar memenuhi kebutuhan anak maupun keluarga secara
umum.
Pada konsep empowering, menjelaskan bahwa perawat dapat melibatkan
keluarga dalam hal pengambilan keputusan terhadap tindakan yang akan
dilakukan. Keterlibatan keluarga dibutuhkan mengingat anak selalu membutuhkan
orang tua ketika berada dirumah sakit. Konsep inilah yang belum banyak
dipraktikkan di rumah sakit Indonesia. Selain keterlibatan orang tua, rumah sakit
juga harus mendukung proses perawatan anak..

“Kalau konsep ini diaplikasikan dalam pemberian asuhan keperawatan , anak


yang dirawat di RS akan berkurang rasa traumanya. Trauma yang berkepanjangan
itu tidak baik, anak bisa mengalami post traumatic stress diorder (stres karena
trauma yang berkepanjangan),” jelasnya.

.Daftar Pustaka

Mediani, Henny Suzana. 2016. Keperawatan Anak Berpusat pada Keluarga dan
Pencegahan Trauma - Universitas Padjadjaran
https://www.unpad.ac.id/profil/henny-suzana-mediani-m-ng-phd-
keperawatan-anak-berpusat-pada-keluarga-dan-pencegahan-trauma/,
diakses pada 21 Juni 2021 pukul 15.22.

Nining, Yuliasti. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan: Keperawatan


Anak. Jakarta: Kemenkes RI

Anda mungkin juga menyukai