Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR

KLASIFIKASI KUALITAS BERAS DENGAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE


CONVOLUTIONAL NEURAL NETWORK (CNN) BERBASIS ANDROID

RICE QUALITY CLASSIFICATION WITH DIGITAL IMAGES USING CONVOLUTIONAL NEURAL


NETWORK (CNN) METHOD ON ANDROID

Noer Aditama1, Imron Rosyadi, S.T., M.Sc 2, Rifah Ediati, STP., MP.3
Jurusan/Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal Soedirman
Jl. Mayor Jenderal Soengkono KM 5 Blater Purbalingga 53371
E-mail: nadit7tama@gmail.com
Mahasiswa Pemakalah1, Dosen Pembimbing I2, Dosen Pembimbing II3

Abstrak — Beras merupakan makanan pokok bagi masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu beras yang beredar di
pasaran harus memiliki standar dan kualitas yang baik. Namun harga beras semakin melonjak menyebabkan banyak
beras yang kualitas yang kurang baik beredar di pasaran, sehingga dibutuhkan standar kualitas beras yang dapat
digunakan langsung oleh konsumen beras. Standar pengujian kualitas beras dapat dilakukan secara laboratorium dan
visual. Namun pengujian tersebut hanya dapat dilakukan oleh orang berpengalaman dan alat yang mumpuni. Dalam
hal ini penulis membuat penelitian tentang klasifikasi kualitas beras menggunakan deep learning berbasis android agar
mudah digunakan menggunakan smartphone. Dalam deep leraning terdapat Convolutional Neural Network (CNN)
yang memiliki berbagai macam arsitektur yang dapat digunakan untuk melakukan klasifikasi kualitas beras
berdasarkan citranya. Jenis arsitektur CNN yang digunakan pada klasifikasi kualitas beras adalah VGG16Net dan
MobileNet. Kedua arsitektur tersebut digunakan untuk melakukan pelatihan dan pengujian pada infrastruktur Google
Colaboratory. Dari hasil pelatihan tersebut kemudian disimpan dalam file TensorFow Lite dan diimpor ke dalam
project pada Android Studio agar dapat diimplementasikan pada aplikasi android. Cara penggunaannya hanya dengan
memasukkan obyek yang akan di identifikasi ke dalam aplikasi melalui media pengambilan gambar secara langsung
menggunakan kamera atau import gallery.

Kata Kunci : Klasifikasi kualitas beras, deep learning, CNN, Google Colaboratory, android
Abstract — Rice is the staple food for most people in Indonesia. Therefore, rice on the market must have a standard
and good quality. However, rice prices increase causing a lot of rice with poor quality on the market, so it needs rice
quality standards that can be used directly by consumers of rice. Standard testing the quality of rice can be carried out
laboratory and visually. However, this test can only be done by experienced people and qualified equipment. In this
case the authors make research on the identification of plant diseases using Android-based deep learning so that it is
easy to use using smartphones. In the deep learning there is the Convolutional Neural Network has a variety op
architectures that can be used to classification rice quakit based on their image. CNN archchitectures types used in the
classification of rice quality are VGG16Net and MobileNet. Both architectures are used for training and testing on the
Google Colaboratory infrastructures. Then the training data is stored and convered inti a TensorFlow Lite file and
imported a project in Android studio so that it cab be implemented in an Android application. How to use it only by
entering the object that will be identified into the application Plant Diseases through media shooting directly using a
camera or import gallery.

Keywords : rice quality classificatiob,deep learning, CNN, Google Colaboratory, android)

1. PENDAHULUAN Terdapat berbagai cara dalam menentukan


1.1. Latar Belakang kualitas beras. Menentukan kualitas dapat dilakukan
Beras merupakan makanan pokok bagi secara laboratorium dan secara visual. Secara
sebagian besar masyarakat di Indonesia. Oleh karena laboratorium kualitas beras dapat diuji berdasarkan
itu beras yang beredar di pasaran harus memiliki kadar air dan tingkat transparansi beras. Sedangkan
standar dan kualitas yang baik. Namun harga beras secara visual, kualitas beras dapat diuji dari keutuhan,
yang semakin melonjak menyebabkan banyak beras kebersihan, dan warna beras. Namun untuk menguji
dengan kualitas yang kurang baik beredar di pasaran, kualitas beras secara visual dibutuhkan pengalaman
sehingga dibutuhkan standar kualitas beras berskala dan alat yang mumpuni. Sehingga tidak semua
nasional. konsumen beras dapat menguji beras secara visual[1].
1
Maka dari itu dibutuhkan sebuah alat/aplikasi yang 1 Metode deep learning yang digunakan untuk
dapat membantu konsumen beras dalam mengetahui klasifikasi kualitas beras menggunakan
kualitas beras. Convolutional Neural Network (CNN).
Pada penelitian sebelumnya, telah dilakukan 2 Program yang dibuat untuk membedakan tiga
identifikasi penyakit pada daun tomat dan klasifikasi kualitas beras, yaitu premium, medium dan
varietas beras menggunakan deep learning dengan tidak layak pada beras IR64.
memanfaatkan citra digital. Deep learning 3 Program kalsifikasi kualitas beras
adalah salah satu metode pembelajaran mesin yang menggunakan bahasa pemrograman python
memungkinkan komputer untuk mempelajari tugas- dengan antarmuka dan infrastruktur Google
tugas yang disesuaikan dengan tugas manusia [2]. Colaboratory.
Deep learning dapat diimplementasikan untuk 4 Pemodelan deep learning menggunakan
klasifikasi suatu objek berdasarkan citra dengan cara framework Keras dan TensorFlow.
mempelajari representasi atau fitur data secara 5 Aplikasi android pada smartphone
otomatis. Sebuah model deep learning dirancang menggunakan Andorid Studio.
untuk terus menerus menganalisis data dengan 6 Penentuan jumlah data set pelatihan, validasi
struktur logika yang mirip dengan bagaimana serta pengujian tidak dibahas dalam penelitian
manusia mengambil keputusan. Salah satu algoritma ini.
deep learning adalah Convolutional Neural 1.4. Tujuan Penelitian
Network (CNN). Convolutional Neural Network Pada penelitian ini bertujuan untuk:
(CNN) dapat menerima input berupa gambar, 1. Merancang arsitektur CNN untuk klasifikasi
menentukan aspek atau objek apa saja dalam sebuah kualitas beras dan implementasinya pada
gambar yang bisa digunakan mesin untuk belajar aplikasi Android.
mengenali gambar, dan membedakan antara satu 2. Melatih arsitektur CNN untuk klasifikasi
gambar dengan yang lainnya [3]. CNN dapat dilatih kualitas beras.
untuk memahami detail sebuah gambar dengan lebih 3. Menguji arsitektur CNN yang sudah dilatih
baik. Hasil dari pelatihan tersebut dapat dikonversi sebelumnya
menggunakan TensorFlow Lite ke sebuah 1.5. Manfaat Penelitian
smarthphone. Sehingga konsumen dapat lebih mudah Beberapa manfaat yang diperoleh dari
untuk mengidentifikasikan suatu mutu/kualitas beras penelitian ini sebagai berikut:
yang ada di pasaran melalui aplikasi yang terdapat 1. Menentukan kualitas beras dapat dilakukan
pada smartphone masing-masing. secara otomatis menggunakan smartphone.
Oleh karena itu penulis akan melakukan 2. Mempermudah konsumen beras dalam
penelitian berjudul “KLASIFIKASI KUALITAS menentukan kualitas beras di pasaran.
BERAS DENGAN CITRA DIGITAL 2. TINJAUAN PUSTAKA
MENGGUNAKAN METODE CONVOLUTIONAL 2.1. Keaslian Penelitian
NEURAL NETWORK (CNN) BERBASIS Pada penelitian tugas akhir ini peneliti
ANDROID”. mengambil judul “ KLASIFIKASI KUALITAS
1.2. Rumusan Masalah BERAS DENGAN CITRA DIGITAL
Berdasarkan pada latar belakang di atas, MENGGUNAKAN METODE CONVOLUTIONAL
maka dapat di rumuskan beberapa rumusan masalah NEURAL NETWORK (CNN) BERBASIS
yaitu: ANDROID“. Belum ada yang mengambil penelitian
1 Bagaimana perancangan arsitektur CNN untuk tentang klasifikasi kualitas beras, tetapi peneliti
klasifikasi kualitas beras? mengambil literatur melalui penelitian sebelumnya
2 Bagaimana pelatihan dan pengujian untuk dan beberapa jurnal sebelumnya sebagai berikut:
klasifikasi kualitas beras dengan CNN? 1. Arif Budiman Harahap (2016) penelitian
3 Bagaimana pengujian kalsifikasi kualitas beras berjudul “Pengembangan Aplikasi Android
pada aplikasi android? untuk Mengidentifikasi Kualitas Beras dengan
1.3. Batasan Masalah Citra Digital”. Membahas tentang kualitas
Agar dalam tugas akhir ini didapatkan hasil beras menggunakan metode pengembangan
yang optimal maka permasalahan dibatasi sebagai aplikasi waterfall dengan dikalsifikasikan
berikut: menggunakan rules yang didapatkan dari
pohon keputusan C4.5.
2
2. Tiara Shafira (2018) penelitian berjudul 2.3. Convolutional Neural Network (CNN)
“Implementasi Convolutional Neural network Convolutional Neural Network (CNN)
untuk Klasifikasi Citra Tomat Menggunakan merupakan salah satu jenis algoritma deep learning
Keras”. Membahas tentang yang dapat menerima input berupa gambar,
mengklasifikasikan tomat layak dan tidak menentukan aspek atau objek apa saja dalam sebuah
layak pada jenis tomat merah. gambar yang bisa digunakan mesin untuk belajar
3. Jepri (2019) penelitiannya berjudul mengenali gambar, dan membedakan antara satu
“Identifikasi Penyakit Pada Daun Tomat dan gambar dengan yang lainnya [3]. CNN dapat dilatih
Daun Singkong Berdasarkan Citra Daun untuk memahami detail sebuah gambar dengan lebih
Menggunakan Metode Convolutional Neural baik. CNN termasuk dalam jenis depp neural network
Network (CNN) Berbasis Android”. karena kedalaman jaringan yang tinggi dan banyak
Membahas tentang 10 penyakit tanaman pada diaplikasikan pada citra
tomat dan 5 penyakit pada daun singkong, 2.3.1. Input Layer
menggunakan 3 buah arsitektur yaitu VGG- Input layer menampung nilai pixel dari citra
16Net, InceptionV3 dan MobileNET. yang menjadi masukan [4]. Untuk citra dengan
4. Vidi Fitriansyah Hidarlan (2019) penelitiannya ukuran 64×64 dengan 3 channel warna, RGB (Red,
yang berjudul “Rancang bangun Klasifikasi Green, Blue) maka yang menjadi masukan akan
Varietas Beras berdasarkan Citra adalah pixel array yang berukuran 64x64x3.
Menggunakan Metode Convolutional Neural
Network (CNN) Berbasis Android”.
Membahas tentang mengklasifikasikan 3
varietas beras yaitu Bashmati, IR64 dan Ketan,
menggunakan arsitektur VGG16 NET dan
Mobile NET.
2.2. Deep learning
Deep learning adalah salah satu metode
pembelajaran mesin yang memungkinkan komputer
untuk mempelajari tugas-tugas yang disesuaikan
dengan tugas manusia [2]. Deep learning dapat Gambar 2 Proses Input Layer
diimplementasikan untuk klasifikasi suatu objek 2.3.2. Convolution Layer
berdasarkan citra dengan cara secara otomatis. Convolution Layer adalah inti dari CNN.
Sebuah model deep learning dirancang untuk terus Convolution Layer menghasilkan citra baru yang
menerus menganalisis data dengan struktur logika menunjukkan fitur dari citra input [4]. Dalam proses
yang mirip dengan bagaimana manusia mengambil tersebut, Convolution Layer menggunakan filter pada
keputusan. Deep Learning bukan merupakan setiap citra yang menjadi masukan. Filter pada layer
referensi untuk segala jenis pemahaman yang lebih ini berupa array 2 dimensi bisa berukuran 5×5, 3×3
dalam yang dicapai oleh pendekatan, melainkan ia atau 1×1. Proses convolution dengan menggunakan
mewakili gagasan lapisan representasi yang filter pada layer ini akan menghasilkan feature map
berurutan. yang akan digunakan pada activation layer. Gambar
3 menunjukkan alur pada Convolution Layer.

Gambar 1 Representasi mendalam yang dipelajari oleh model


kalsifikasi digit

3
2.3.4. Pooling Layer
Pooling layer menerima input dari activation
layer kemudian mengurangi jumlah parameternya.
Pooling juga biasa disebut sub sampling atau down
sampling yang mengurangi dimensi dari feature map
tanpa menghilangkan informasi penting di dalamnya.
Proses dalam pooling layer cukup sederhana.
pertama-tama kita menentukan ukuran down
sampling yang akan digunakan pada feature map,
misalnya 2×2. Setelah itu kita akan melakukan proses
pooling pada feature map seperti pada gambar 5.

Gambar 5 Proses Pooling

2.3.5. Fully Connected Layer


Setelah melewati proses-proses di atas, hasil
dari pooling layer digunakan menjadi masukan untuk
Gambar 3 Alur Convolution Layer Fully connected layer. Layer ini memiliki kesamaan
struktur dengan Artificial Neural Network (ANN)
2.3.3. Activation Layer pada umumnya yaitu memiliki input layer, hidden
Activation Layer adalah layer di mana feature layer dan output layer yang masing-masing memiliki
map dimasukkan ke dalam activation function. neuron- neruon yang saling terhubung dengan
Activation function digunakan untuk mengubah nilai- neuron-neuron di layer tetangganya. gambar 6x
nilai pada feature map pada range tertentu sesuai merupakan contoh Fully Connected Layer.
dengan activation function yang digunakan. ini
bertujuan untuk meneruskan nilai yang menampilkan
fitur dominan dari citra yang masuk ke layer
berikutnya. Activation function yang umum
digunakan bisa dilihat pada gambar 4 berikut.

Gambar 6 Fully Connected Layer

2.4. Arsitektur CNN


2.4.1. Arsitektur VGG-16Net
VGG-16Net adalah model jaringan saraf
convolutional yang diusulkan oleh K. Simonyan dan
Gambar 4 Activation functions A. Zisserman dari University of Oxford dalam

4
makalah “Jaringan convolusional Sangat Dalam lain Google seakan meminjami kita komputer secara
untuk Pengenalan Gambar Skala Besar” [4]. gratis! untuk membuat program oleh Google [6].
2.6. Python
Python adalah bahasa pemrograman
interpretatif multiguna yang memakai filosofi
perancangan dengan fokus kepada tingkat
keterbacaan kode. Sebagai bahasa pemrograman,
Python menggabungkan kemampuan, kapabilitas dan
sintaksis kode serta fungsi pustaka yang berkualitas
tinggi [7]. Banyak sekali fitur yang dimiliki Python
sehingga menarik digunakan.
2.7. Framework Keras
Pada analisis ini, saya hanya akan
menggunakan framework Keras dengan bantuan R
interface dari RStudio. Keras adalah high-level neural
network API yang dikembangkan dengan Python
Gambar 7 Arsitektur VGG-16Net dengan fokus tujuan untuk mempercepat proses riset
atau percobaan [8].
2.4.2. Arsitektur MobileNet 2.8. Tensor Flow Lite
MobileNet, merupakan salah satu arsitektur TensorFlow Lite adalah solusi mudah untuk
CNN yang dapat digunakan untuk mengatasi perangkat seluler dan embedded devices. Ini
kebutuhan akan computing resource berlebih [5]. memungkinkan untuk menjalankan model yang
Tabel Error! No text of specified style in document.1 dipelajari mesin pada perangkat seluler dengan
Arsitektur MobileNet
latensi rendah, sehingga dapat memanfaatkannya
untuk melakukan klasifikasi, regresi, atau apa pun
yang mungkin Anda inginkan tanpa harus melakukan
perjalanan bolak-balik ke server [9].

2.5. Google Colaboratoty


Google Colaboratoty adalah salah satu
produk Google berbasis cloud yang bisa kita gunakan Gambar 8 Arsitektur Konversi model ke TensorFlow Lite
secara gratis. Perbedaannya adalah Google Colab
dibuat khusus untuk para programmer atau 2.9. Android Studio
researcher yang mungkin kesulitan untuk Android Studio adalah Lingkungan
mendapatkan akses komputer dengan spek tinggi. Pengembangan Terpadu (Integrated Development
Google Colab adalah coding environment bahasa Environment/IDE) resmi untuk pengembangan
pemrograman Python dengan format “notebook” aplikasi Android, yang didasarkan pada IntelliJ IDEA
(mirip dengan Jupyter notebook), atau dengan kata [10]. Selain sebagai editor kode dan fitur developer

5
IntelliJ yang handal, Android Studio menawarkan 3. METODE [ENELITIAN
banyak fitur yang meningkatkan produktivitas dalam 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
membuat aplikasi Android Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 4
2.10. Beras bulan dimulai dai bulan Maret 2020 hingga bulan
Beras adalah salah satu komoditas penting Juni 2020 dan bertempat di Kampus Fakultas Teknik
bagi masyarakat Indonesia. hal ini mengingat hampir Universitas Jenderal Soedirman.
seluruh masyarakat Indonesia mengonsumsi beras 3.2. Alat dan Bahan
sebagai makanan pokoknya. Itu sebabnya Indonesia Alat dan bahan penunjang penelitian sebagai
merupakan konsumen pangan dengan bahan pangan berikut:
beras terbesar. Selain itu, beras sangat berpengaruh 1. Satu unit notebook Acer E5-475G-38LQ
bagi perekonomian Indonesia karena lebih dari 60% dengan processor intel core i3, kapasitas RAM
penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani
4GB, dan sistem operasi windows 10 64-bit.
penghasil beras. Dengan demikian beras tidak hanya
kebutuhan untuk dikonsumsi tatapi juga merupakan 2. Komputer virtual Google Collaboratory
sumber pendapatan dan penyerapan tenaga kerja [11]. dengan spesifikasi GPU: 1x Tesla K80,
2.10.1. Beras IR64 komputasi 3.7, mempunyai inti CUDA 2496,
Beras IR 64 merupakan salah satu jenis beras 12GB GDDR5 VRAM, CPU: 1x single core
pada sawah yang memiliki bentuk tegak, tinggi hyper threaded Xeon Processors@2.3 Ghz,
sekitar 115-126 cm. Gabahnya berbentuk ramping RAM:~12.6GB, Disk:~33GB.
dan panjang dan berwarna kuning bersih. Padi jenis
3. Satu unit smartphone Samsung A20 SM-
ini cocok ditanam di daerah lahan sawah irigasi
daratan rendah sampai sedang [12]. A205F/DS dengan spesifikasi processor
2.11. Kualitas/Mutu Beras SNI Exynos 7884 octa core 2x1.6 Ghz & 6x1.35
Dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) Ghz , RAM 3GB, dan storage 32 GB.
6128:2015 didefinisikan beras sebagai hasil utama 4. Sistem operasi Windows 10 64 bit
yang diperoleh dari proses penggilingan gabah hasil 5. Peramban Internet Google Chrome versi
tanaman padi (Oriza Sativa L.) yang seluruh lapisan 81.0.4044.129 64 bit.
sekamnya terkelupas dan seluruh atau sebagian
6. Google Colaboratory (Jupiter Notebook versi
lembaga dan lapisan bekatulnya telah dipisahkan baik
berupa butir beras utuh, beras kepala, beras patah, clound).
maupun menir. SNI 6128:2015 menggolongkan beras 7. Android Studio.
ke dalam 4 kelas mutu yakni premium, medium 1, 8. Sistem operasi Android Pie 9
medium 2, dan medium 3. Adapun persyaratan mutu 9. Layanan repository weeb development pada
yang terdapat dalam SNI, terbagi menjadi 2 yakni Platform Github.
persyaratan umum dan persyaratan khusus[1]. 10. Data set pelatihan dan pengujian yang berupa
Tabel Error! No text of specified style in document.2
Spesifikasi Persyaratan Mutu Beras SNI gambar jenis dan kualitas berasIR64 “.jpg”
yang diambil menggunakan kamera
smartphone.
.
3.3. Alur dan Tahap Penelitian
Tahap ini merupakan tahap awal sebelum
melakukan penelitian yang meliputi pembuatan
proposal, membuat perumusan masalah, identifikasi
masalah, memahami permasalahan melalui berbagai
macam sumber referensi (jurnal, buku, artikel, dan
lain – lain), serta menentukan objek serta lokasi
penelitian.
3.3.1. Tahap Persiapan
Tahap ini merupakan tahap awal sebelum
melakukan penelitian yang meliputi pembuatan
proposal, membuat perumusan masalah, identifikasi
6
masalah, memahami permasalahan melalui berbagai
macam sumber referensi (jurnal, buku, artikel, dan
lain–lain), serta menentukan objek serta lokasi
penelitian.
3.3.2. Tahap Penelitian
Tahap ini merupakan tahap pre-prose dat set,
tahap desain arsitektur dan tahap pengujian. Desain
arsitektur dari sistem yang akan dibuat disajikan pada
gambar 9 berikut.

Gambar 11 Diagram alur penelitian


Gambar 9 Desain arsitektur sistem
3.1.1. Tahap Analisis Data
Sedangkan untuk diagram alir sistem yang Tahap ini merupakan tahap untuk
dirancang pada penelitian ini dapat dilihat pada menganalisis data yang telah didapatkan. Data
gambar 10 berikut. tersebut diolah dan sebelumnya di dapat
menggunakan aplikasi android. Data yang dihasilkan
dari aplikasi android berupa hasil prediksi dan
klasifikasi pada aplikasi dengan menggunakan kedua
arsitektur tersebut.
3.1.2. Tahap Akhir
Tahap akhir ini merupakan tahapan penulis
akan memaparkan hasil analisa data dan membuat
hasil laporan penelitian yang dilakukan, selanjutnya
menyimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
3.1.3. Waktu dan Jadwal Pelaksanaan Tugas
Akhir
Penelitian ini akan di laksanakan dari bulan
Maret 2020 – Juni 2020 Dengan jadwal penelitian
yang di gambarkan pada tabel 3 berikut:

Gambar 10 Diagram alur sistem

Adapun diagram alir dari tahapan -tahapan


penelitian yang dilakukan adalah seperti yang
disajikan pada gambar 11 berikut.

7
Tabel 3 Jadwal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA
[1] Standar Nasional Indonesia. 2015. Standar Mutu
Beras. (SNI 6128-2015), Jakarta.
[2] Appkey. 2019. “Deep Learning adalah? (Bagian
Pengantar”. [Daring]. Tersedia pada:
https://markey.id/blog/technology/ai/deep-learning-
adalah. [Diakses : 10-Mar-2020].
[3] Arfienda, Prahariezka. 2019. “Materi Pendamping
Memahami Convolutional Neural Network Dengan
TensorFlow”. [Daring]. Tersedia pada:
https://algorit.ma/blog/convolutional-neural-
networks-tensorfflow/. [Diakses : 10-Mar-2020].
[4] Tandungan, Sofyan. 2019. “Pengenalan
Convolutional neural Network-Part 1”. [Daring].
Tersedia pada: https://neurohive.io/en/popular-
networks/vgg16/. [Diakses : 10-mar-2020].
[5] Ekoputris, Rizqi Okta. 2018.” MobileNet: Deteksi
Objek pada Platform Mobile”. [Daring]. Tersedia
pada: https://medium.com/nodeflux/mobilenet-
deteksi-objek-pada-platform-mobile-bbbf3806e4b3.
[Diakses : 11-Mar-2020]
[6] Adam, Ryan. 2019, “Mengenal Google Colab”.
[Daring]. Tersedia pada :
https://structilmy.com/2019/05/mengenal-google-
colab/. [Diakses : 12-Mar-2020].
[7] Dewaweb. 2019. “Keunggulan Memahami Bahasa
Pemrograman Python”. [Daring]. Tersedia pada:
https://www.dewaweb.com/blog/keunggulan-
memahami-bahasa-pemrograman-python/. [Diakses
pada: 12-Mar2020.
[8] Tjioe, Enlik. 2019. “ Klasifikasi Gambar
menggunakan Keras”. [Daring]. Tersedia pada:
https://rpubs.com/enlik/keras. [Diakses : 12-Mar-
2020].
[9] Moroney, Laurence. 2018. “Using TensorFlow Lite on
Android”. [Daring] tersedia pada :
https://medium.com/tensorflow/using-tensorflow-
lite-on-android-9bbc9cb7d69d. [Diakses : 12-Mar-
2020].
[10] Google. “Mengenal Android Studio”. [Daring]
tersedia Pada :
https://developer.android.com/studio/intro/?hl=id.
[Diakses : 12-Mar-2020].
8

Anda mungkin juga menyukai