Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN PADA

PASIEN HIPERPLASIA PROSTAT

Untuk memenuhi tugas mata kuliah


Praktik Klinik Keperawatan KMB II
Yang dibina oleh ibu Dr. Susi Milwati, S.Kp.,M.Pd

Oleh :
Kelompok 13A
1. Bayu Aji Pranoto (P17211193043)
2. Indah Dwi Kusuma Wardani (P17211191008)
3. Oktaviani Dwi Rahmawati (P17211193060)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

SARJANA KEPERAWATAN KEPERAWATAN

September 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Mengenai masalah kesehatan pada pasien hyperplasia prostat

Penyuluh : Kelompok 13A

Kelompok sasaran : Pasti laki-laki di ruangan Diponegoro RSUD Kanjuruhan Kabupaten


Malang

Tanggal : Minggu, 4 September 2021

Waktu : 20 menit (08.00-08.20)

A. LATAR BELAKANG
Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) merupakan penyakit yang umum yang menyerang
sistem reproduksi pada pria dewasa karena penyakit ini dipengaruhi oleh faktor umur
seseorang. Menurut Lewis (2005) Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) terjadi sekitar 50%
pada pria umur 50 tahunke atas dan sekitar 90% pria pada usia 80 tahun ke atas. Kurang
lebih 25% membutuhkan terapi ketika mencapai umur 80 ke atas. Menurut WHO (2004)
penderita Benigna Prostat Hiperplasia diseluruh dunia mencapai 2.466.000 jiwa,
sedangkan untuk benua asia mencapai 764.000 jiwa. Sedangkan menurut badan pusat
statistik Indonesia penderita benigna prostat hiperplasia mencapai dan berdasarkan hasil
rekam medik rumah sakit pandanarang boyolali pada tahun 2012 adalah sebanyak 90
kasus dan awal tahun 2012 sampai april 2013 tecatat 131 kasus. Melihat jumlah penderita
Benigna prostat hiperplasia cukup banyak dan penatalaksanaannya juga bervariasi maka
penulis tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang Benigna Prostat Hiperplasia.
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan pasien beserta keluarga memahami dan
mengerti mengenai penyakit BPH.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran diharapkan mampu:
a. Mengetahui dan memahami pengertian BPH
b. Mengetahui dan memahami penyebab BPH
c. Mengetahui dan memahami pengobatan BPH
d. Mengetahui dan memahami pencegahan BPH
C. METODE
Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab
D. MEDIA
Media yang digunakan adalah vidio dan leaflet
E. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta
1. 5 Pembukaan :
Menit     Membuka kegiatan dengan        Menjawab salam
mengucapkan salam.         Mendengarkan
   Memperkenalkan diri         Memperhatikan
    Kontrak waktu         Memperhatikan
    Menjelaskan tujuan dari penyuluhan         Memperhatikan
    Menyebutkan materi yang akan
diberikan

2. 10 Isi :      Memperhatikan dan menjawab


 Menjelaskan pengertian BPH pertanyaan yang diajukan
Menit Menjelaskan penyebab BPH      Memperhatika
Menjelaskan pengobatan BPH      Memperhatikan
Menjelaskan pencegahan BPH      Memperhatikan
     Mengajukan pertanyaan

3. 2 Evaluasi :
Menit      Menanyakan kepada peserta tentang     Menjawab pertanyaan
materi yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada ibu yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 3 Menit Penutup :
    Mengucapkan terima kasih atas peran    Mendengarkan
serta peserta.     Menjawab salam
    Mengucapkan salam penutup

F. Pengorganisasian
Pembimbing                                        :   
Moderator                                           :  Bayu Aji Pranoto
Penyaji                                                :  Indah Dwi Kusuma Wardani
Fasilitator                                            :  Oktaviani Dwi Rahmawati

G. DAFTAR PUSTAKA
Danielle, et al. (2016). Benign Prostatic Hyperplasia: A Clinical Review. Journal of the
American Academy of Physician Assistants, 29(8), pp. 19-23.
Wu, Y., Davidian, M., & DeSimone, E. (2016). Guidelines for the Treatment of Benign
Prostatic Hyperplasia. US Pharmacist, 41(8), pp. 36-40.
American Urological Association (2019). Urology Care Foundation. What is Benign
Prostatic Hyperplasia (BPH)?
National Health Institute (2017). Medline Plus. Enlarged Prostate.
Mayo Clinic (2019). Diseases & Conditions. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH).
Canadian Cancer Society (2019). Benign Prostatic Hyperplasia (BPH).
Lights, V., & Solan, M. Healthline (2017). What Do You Want to Know About Enlarged
Prostate?
WebMD (2018). Can I Prevent BPH?
WebMD (2016). Should You See a Doctor about an Enlarged Prostate?
MATERI PENYULUHAN
BPH
A. Pengertian BPH
Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah pembesaran kelenjar prostat non-kanker.
Ini adalah gangguan urologi yang umum pada pria yang berusia di atas 50 tahun.
Pembesaran prostat ini menyebabkan uretra, saluran yang mengalirkan air kemih
keluar dari penis, terjepit dan menyempit.
BPH merupakakan pertumbuhan nodul-nodul fibroadenomatosa majemuk dalam
prostat, pertumbuhan tersebut dimulai dari bagian periuretral sebagai proliferasi yang
terbatas dan tumbuh dengan menekan kelenjar normal yang tersisa, prostat tersebut
mengelilingi uretra dan, dan pembesaran bagian periuretral menyebabkan obstruksi
leher kandung kemih dan uretra parsprostatika yang menyebabkan aliran kemih dari
kandung kemih.

B. Penyebab BPH
Belum diketahui apa yang menyebabkan pembesaran prostat jinak. Akan tetapi,
kondisi ini diduga terkait dengan perubahan pada keseimbangan kadar hormon
seksual seiring pertambahan usia pria.
Pada sebagian besar pria, prostat akan terus tumbuh seumur hidup. Ketika ukurannya
cukup besar, prostat akan menghimpit uretra, yaitu saluran yang mengalirkan urine
dari kandung kemih ke lubang kencing.
Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti etiologi/penyebab terjadinya
BPH, namun beberapa hipotesisi menyebutkan bahwa BPH erat kaitanya dengan
peningkatan kadar dehidrotestosteron (DHT) dan proses menua. Terdapat perubahan
mikroskopik pada prostat telah terjadi pada pria usia 30-40 tahun. Bila perubahan
mikroskopik ini berkembang, akan terjadi perubahan patologik anatomi yang ada
pada pria usia 50 tahun, dan angka kejadiannya sekitar 50%, untuk usia 80 tahun
angka kejadianya sekitar 80%, dan usia 90 tahun sekiatr 100%.
C. Pengobatan BPH
Pengobatan pembesaran prostat jinak tergantung pada usia dan kondisi pasien, ukuran
prostat, serta tingkat keparahan gejala. Metode pengobatan yang dapat dilakukan
meliputi:
Perawatan mandiri meliputi:
a. Obat obatan
b. Operasi

D. Pencegahan BPH
Pembesaran prostat jinak tidak dapat dicegah. Upaya pencegahan yang bisa Anda
lakukan adalah mencegah agar gejalanya tidak semakin memburuk, yaitu dengan
perawatan mandiri 

EVALUASI DOMAIN:
a. Setelah diberikan penyuluhan, peserta diharapkan mampu, menjelaskan kembali
pengertian BPH
b. Setelah diberikan penyuluhan, peserta diharapkan mampu, menjelaskan kembali
penyebab BPH
c. Setelah diberikan penyuluhan, peserta diharapkan mampu, menjelaskan kembali apa
saja pengobatan BPH
d. Setelah diberikan penyuluhan, peserta diharapkan mampu, menjelaskan kembali apa
saja pencegahan BPH
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI
Bayu : Assalamualaikum wr.wb

Pasien : waalaikumsalam wr.wb

Bayu :Bapak/ibu bagaimana kabarnya hari ini? Perkenalkan nama saya Bayu dan kedua
teman saya Rahma dan Indah. Terimakasih sebelumnya sudah meluangkan waktu
untuk saya dan kelompok saya untuk melakukan penyuluhan tentang BPH (Benign
Prostatic Hyperplasia) waktunya kurang lebih 20 menit. Saya persilahkan Indah untuk
memberikan penyuluhan tentang BPH(Benign Prostatic Hyperplasia).

Indah : Baik terimakasih atas waktunya saya akan menjelaskan BPH(MATERI....)

Indah : demikian bapak/ibu sedikit informasi dari kami tentang BPH(Benign Prostatic
Hyperplasia).silahkan bapak/ibu untuk bertanya jika ada yang kurang paham tentang
BPH(Benign Prostatic Hyperplasia)

Pasien : (bertanya)....

Bayu : bagaimana bapak/ibu sudah paham tentang materinya? Semoga apa yang telah kami
jelaskan mengenai BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) ini dapat bermanfaat dan
semoga tetap dalam keaadaa sehat. Kami juga meminta maaf apabila bapak/ibu belum
puas atas jawaban kami. Wassalamualaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai