Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang mana atas berkat
rahmat serta hidayahnya Laporan Kultur Jaringan Tanaman dengan judul “Kultur
Tanaman Suweg” ini dapat kami selesaikan. Penyusunan dan penyelesaian
laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tata cara dan
informasi lain pada kultur tanaman suweg.
Demikian laporan ini kami selesaikan. Kami menyadari bahwa masih ada
banyak kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu kritik dan saran
membangun sangat kami perlukan untuk perbaikan laporan kami yang
selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................3
BAB III. METODOLOGI.....................................................................................5
3.1 Waktu dan Tempat.................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan........................................................................................5
3.3 Prosedur Kerja........................................................................................6
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................7
4.1 Hasil..........................................................................................................7
4.2 Pembahasan.............................................................................................7
BAB V. PENUTUP...............................................................................................10
5.1 Kesimpulan............................................................................................10
5.2 Saran.......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
ii
BAB I. PENDAHULUAN
1
media-agar bebas dari hama penyakit, sehingga proses sterilisasi media sangat
diperlukan (Wolfram et al., 2007).
1.2 Tujuan
2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
3
mengatasi hambatan perbanyakannya. ZPT diduga dapat mengatasi hambatan
dalam perbanyakan suweg.
4
BAB III. METODOLOGI
Praktikum Kultur Jaringan Tanaman dengan judul Kultur Suweg ini dilakukan
pada hari Senin, 6 Mei 2019. Dimulai pada pukul 11.00-13.00 WIB yang
bertempat di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Politeknik Negeri jember.
5
g. Fungisida
h. Spirtus
i. Alcohol 70%
j. Alcohol 96%
6
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
7
yang ditandai dengan
adanya browning pada
eksplan dan media
tumbuh seperti
miselium jamur
5. Felina Elisa Putri 0 2 Terdapat kontaminasi
pada semua eksplan
yang dikulturkan.
Terdapat perubahan
warna menjadi
kecoklatan (browning)
dan tumbuh jamur.
4.2 Pembahasan
Kebun Raya Bogor-LIPI telah mengeksplorasi dan mengkonservasi lebih dari 100
spesimen umbi suweg dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Upaya
perbanyakan secara vegetatif secara konvensional maupun dengan teknik kultur
8
jaringan telah dilakukan di Kebun Raya Bogor. Berdasarkan hasil penelitian
Isnaini et al. (2012) yang dilakukan di Kebun Raya Bogor, suweg dapat
diperbanyak dengan teknik kultur jaringan dengan bahan tanam rachis, walaupun
tidak semudah porang (Amorphophallus muelleri). Metode perbanyakan tersebut
diharapkan dapat mengatasi faktor pembatas perbanyakan (dormansi dan siklus
hidup yang lambat) untuk memenuhi kebutuhan bibit di masa mendatang, tetapi
bibit yang dihasilkan masih sangat terbatas.
Pada proses kultur perlu hati-hati dalam memperlakukan eksplan.
Sterilisasi harus dilakukan agar eksplan dapat benar-benar berada pada kondisi
steril dimana akan memacu pertumbuhan tanmpa adanya permasalahan yang
timbul. Hal yang paling sering muncul pada praktikum ini adalah adanya
peristiwa browning atau pencoklatan pada eksplan. Pencoklatan adalah suatu
keadaan munculnya warna coklat atau hitam yang menyebabkan tidak terjadi
pertumbuhan dan perkembangan atau bahkan menyebabkan kematian pada
eksplan. Pencoklatan umumnya merupakan tanda adanya kemunduran fisiologis
eksplan biasanya eksplan akan mati.
9
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada data hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa :
5.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
http://lipi.go.id/publikasi/pengembangan-dan-pemanfaatan-suweg
berbasis-kearifan-lokal-dalam-upaya-mendukung-ketahanan-pangan/6848
(diakses 22 mei)
Ria cahyaningsih. 2013. Upaya memperoleh Bibit Suweg Melalui Stek Umbi dan
https://www.researchgate.net/publication/318726082_UPAYA_MEMPE
11
OLEH_BIBIT_SUWEG_Amorphophallus_paeoniifolius_Dennst_Nicolso
n_MELALUI_STEK_UMBI_DAN_STEK_RACHIS_YANG_DIMANIP
ULASI_DENGAN_ZAT_PENGATUR_TUMBUH_Propagation_of_Suw
eg_Amorphophallus_paeoniifoli (diakses 22 Mei)
12