E) TRISEMESTER
III DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS TANOH ALAS
ACEH TENGGARA
Oleh :
KELOMPOK 1
A. Latar Belakang
Anemia pada kehamilan adalah suatu keadaan di mana terjadi kekurangan
sel darah merah dan menurunnya hemoglobin kurang dari 11 gr/dl. Pada
trimester I dan III kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl, pada trimester II
kadar hemoglobin kurang dari 10,5 gr/dl. Pada ibu hamil anemia yang sering
terjadi yaitu anemia defisiensi besi. (Prawirohardjo, 2010 dalam Astarina,
2014).
Anemia dapat didefinisikan sebagai kondisi dengan kadar hemoglobin (Hb)
yang berada di bawah normal. Di Indonesia, anemia umumnya disebabkan oleh
kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi.
Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering
terjadi selama kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi
sehingga hanya memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk
metabolisme besi yang normal. Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada
saat kadar hemoglobin ibu turun sampai di bawah 11 gr/dl selama trimester III
(Waryana, 2010).
Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya
sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil
disebut “potensial danger to mother and child” (potensial membahayakan ibu
dan anak). Oleh karena itulah, anemia memerlukan perhatian serius dari semua
pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan (Manuaba, 2007).
Data World Health Organization (WHO) 2010, 40% kematian ibu di negara
berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan anemia
dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan
jarak keduanya saling berinteraksi. Anemia dalam kehamilan merupakan
masalah kesehatan yang utama di negara berkembang dengan tingkat
morbiditas tinggi pada ibu hamil. Rata-rata kehamilan yang disebabkan karena
anemia di Asia diperkirakan sebesar 72,6%. Tingginya prevalensinya anemia
pada ibu hamil merupakan masalah yang tengah dihadapi pemerintah Indonesia
(Adawiyani, 2013 dalam Razfi, 2014).
Mengingat dampak anemia terhadap angka kematian ibu, maka Kementrian
Kesehatan sejak tahun 1975 telah melakukan upaya penanggulangan dengan
pemberian tablet besi yang dapat dilakukan melalui pelayanan antenatal di
sarana kesehatan seperti Puskesmas, dengan rincian 30 tablet pada trimester
kedua dan 60 tablet pada trimester ketiga. Menurut Depkes RI tahun 2008,
cakupan pemberian tablet besi sebanyak 90 tablet dari tahun 2003-2008
mengalami penurunan dari 66% menjadi 48%. Selanjutnya hasil Riskesdas
tahun 2010 menunjukkan bahwa cakupan konsumsi 90 tablet Fe pada ibu hamil
trimester ketiga hanya sebesar 18%. (Putri, 2012).
Data hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran
hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 32 per 1000 kelahiran
hidup. Melengkapi hal tersebut, data laporan dari daerah yang diterima
Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa jumlah ibu yang meninggal
karena kehamilan dan persalinan tahun 2013 adalah sebanyak 5019 orang.
Sedangkan jumlah bayi yang meninggal di Indonesia berdasarkan estimasi
SDKI 2012 mencapai 160.681 anak (Depkes, 2014). Hal ini menunjukkan
bahwa Indonesia tidak dapat mencapai target MDG’s 2015 yaitu sebesar 102
per 100.000 kelahiran hidup untuk AKI dan sebesar 23 per 1000 kelahiran
hidup untuk AKB.
Penyebab kematian ibu langsung di negara-negara berkembang seperti
Indonesia adalah perdarahan, infeksi, eklampsi, partus lama, dan komplikasi
abortus. Penyebab kematian langsung tersebut merupakan 35 penyebab
kematian ibu terbanyak, penyakit kematian ibu tidak langsung adalah anemia
(Depkes RI dan FKM UI 2005). Untuk itu, penulis tertarik untuk melakukan
“Pengkajian Pada Kasus Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trisemester III
Dengan Anemia Puskesmas Tanoh Alas Aceh Tenggara”
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Melakukan penerapan asuhan keperawatan pada kasus ibu hamil
trisemester III dengan anemia Di Puskesmas Tanoh Alas Aceh Tenggara.
2. Tujuan khusus
a. Mampu mendeskripsikan hasil pengkajian pada kasus ibu hamil
trisemester III dengan anemia.
b. Mampu mendeskripsikan rumusan diagnosis pada kasus ibu hamil
trisemester III dengan anemia.
c. Mampu mendeskripsikan rencana tindakan keperawatan pada kasus ibu
hamil trisemester III dengan anemia.
d. Mampu mendeskripsikan tindakan keperawatan yang telah di buat pada
kasus ibu hamil trisemester III dengan anemia.
e. Mampu mendeskripsikan evaluasi pada kasus ibu hamil trisemester III
dengan anemia.
BAB II
TINJAUN TEORITIS
PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama : Ny E
JenisKelamin : Perempuan
Umur : 40 tahun
Agama : Nasrani
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Kemiri Kecamatan Babul Rahmah Aceh Tenggara .
Tanggal pengkajian: 17 juni 2021
2. Pengkajian fisik
a. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan utama pada Saat Di lakukan pengkajian pada tanggal 17 juni
2021 pukul 14. 00 Wib di dapatkan pasien mengeluh lemas ,pusing , tidak
nafsu makan badan terasa Lelah ketika melakukan aktifitas seperti mencuci
dan membersihkan rumah , ibu mengatakan jarang mengkonsumsi buah
dan sayuran . dan ibu juga tidak mengerti dengan penyebab Anemia, yang
terjadi pada kehamilannya. Ibu juga mengatakan takut dengan keadaan
janinnya, apabila tubuhnya, tidak mengalami kenaikan berat badan . ibu
juga mengatakan sering buang air kecil.
b. Riwayat kesehatan lalu
Pasien mengatakan belum pernah menderita penyakit kurang darah
sebelumnya . dan pasien rutin control kehamilannya kepelayanan
kesehatan setiap 1 kali sebulan Pasien mengatakan tidak mempunyai
penyakit keturunan seperti Hypertensi dan DM .
c. Riwayat obstetri
-RiwayatMenstruasi
Umur : 12 tahun
Siklus : teratur { 28hari}
Lamanya : 6 hari
Banyaknya : 3 kali gantipembalutdalam 1 hari
Konsistensi : Merah encer Keluhan{ disminore }
HPHT : 10-Nopember -2020
Taksiranpersalinan :tanggal 17- agustus 2021 Perkawinan
Lamanya perkawinan : 4tahun
Berapa kali kawin :satu kali
Riwayatkehamilan, pesalinan , Nifas yang lalu : G2A1 PO H1
No. Tgl/Thn Tempat Cara Penolong Jenis Bb/Pb Nipas Keadaan
Persalinan Persalinan Kelamin Anak
Sekarang
1. 7 juli rumah sakit sc dokter laki-laki 3,5 kg baik baik
2018 42cm
Data Spiritual
Pasien merupakan seorang beragama nasrani dan percaya adanyaTuhan .
Pemeriksaan umum :
1. KeadaanUmum
- Tinggi / Beratbadan : 150 cm / 53 kg
- TekananDarah : 90/ 70 mmhg
- Suhu: 36,5 C
- Nadi : 84 kali / mnt
- Pernapasan : 20 kali /mnt
2. Kepala
Rambut tampak bersih , tidak ada ketombe ,tidak tampak bitnik – bintik hitam
pada wajah .
3. Muka
Wajah tampak pucat
4. Hidung : simetris.
5. Mata : Konjungtiva tampak pucat.
6. Hidung :tampak simetris.
7. Mulut :bibir tampak pucat.
8. Telinga :Simetris kiri dan kanan
9. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan vena jugularis.
10. Payudara
Simetris kiri kanan, papilla mamae menonjol tidak ada lecet ,tidak ada
pembengkakan dan tampak bersih
11. Palpasi
- Leopold I
TFU Pertengahan pusat pada dan px, teraba bundar , keras, tidak keras , tidak
rata tidak melenting kemungkinan bokong janin .
- Leopold II
pada perut ibu sebelah kanan teraba panjang dan keras seperti papan
kemungkinan punggung janindanbagianperut ibu teraba tonjoalan – tonjolan
kecil kemungkinan ekstremitas janin.
- Leopold III
Pada perut ibu bagian bawah teraba bulat , keras ,dan masih bisa di
goyangkan , kepala janin belum masuk PAP
- Leopold IV
Pada bagian perut ibu teraba bulat melenting dan belum masuk PAP
12. Auskultasi
Pada perut ibu bagian kanan terdengar detak jantung janin{ 140 kali
13. Perkusi
Reflekpatella : Positif
Data Laboratorium
Darah = Hb : 10,5gr/dl
Data objektifnya:
- Ibu terlihat pucat dan kurang tenaga
- Konjungtiva anemis, wajah dan bibir
pucat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
S:
Tentukan jenis dan banyaknya aktifitas
-ibu mengatakan akan banyak
yang di butuhkan untuk menjaga istirahat
ketahanan - ibu mengatakan akan
Bantu pasien untuk memilih aktivitas mengurangi factor kelelahan
yang akan di lakukan
Menganjurkan tidur siang bila di O:
perlukan -ibu terlihat belum mengerti
tentang penyebab kelelahan
Mengintruksikan pasien,dan orang
terdekat dengan pasien untuk A: masalah belum teratasi
mengingatkan agar pasien tidak terlalu
lelah P: intervensi di lanjutkan