Anda di halaman 1dari 10

TEMU 

KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XVII 
DAN INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY 
CONVENTION 2013 

Kita peduli, kebayoran baru beraksi untuk hiv-aids


TEMA :
”Meningkatkan Prosentase Remaja yang Berpengetahuan
HIV Komprehensif”

JUDUL :
Meningkatkan Prosentase Remaja yang Berpengetahuan HIV Komprehensif
dari 29,6 % (Pre Test) menjadi 95% (Post Test) pada Bulan September
Tahun 2013 di Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru

Nama GKM : TALI KASIH


Unit Kerja : Program Kesehatan Masyarakat
Organisasi : Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru
Tanggal Dibentuk : 20 Mei 2013 Kehadiran rata-rata : 80%-100%
Jumlah Pertemuan : 17 kali Perode Kegiatan : Mei s/d September 2013
Lama Pertemuan : 120 menit
Susunan Anggota

Fasilitator : Nurdianaturrahma, SKM


Ketua Gugus : dr. May Rabiulyati
Sekretaris : Wahyu Lestorini, S.Farm., Apt
Anggota : dr. Mulyati
dr. Rohana Octavia
dr. Dina Evariyana Bangun

Rencana & Realisasi Kegiatan GKM TALI KASIH


Langkah Kegiatan Tahun 2013
Mei Juni Juli Agustus September
Tgl Hari Senin 20 27 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30
1. Menet apk an Tema & S as aran

2. Menet apk an Fak t or P eny ebab

3. Menet apk an Peny ebab Dominan

4. Menet apk an Renc ana Perbaik an


Rencana
5. Melak s anak an P erbaik an Realisasi
6. Mengev aluas i Has il

7. Menet apk an St andar

8. Menet apk an Tema Berik utny a


TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XVII 
DAN INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY 
CONVENTION 2013 

LANGKAH I
MENENTUKAN TEMA DAN JUDUL

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil brain storming dari anggota gugus TALI KASIH didapatkan
permasalahan Program Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Puskesmas Kecamatan Kebayoran
Baru antara lain :
TARGET CAPAIAN DEVIASI
NO KEGIATAN
% % Konversi % % Konversi % Konversi
1 Pengetahuan remaja ttg HIV belum komprehensif 95 100 29,6 31,16 68,84
2 Angka Penjaringan Suspek TB 80 100 26 32,5 67,5
3 Penjaringan Keswa 14 100 9 64,29 35,71
4 Partisipasi masy dalam posyandu 80 100 58 72,5 27,5
5 RT ber PHBS 70 100 54,3 77,57 22,43
6 Konversi pada pasien TB 80 100 78 97,5 2,5

DIAGRAM PARETO MASALAH UNTUK MENENTUKAN TEMA

INISIAL MASALAH
A Pengetahuan Remaja ttg HIV
B Angka Penjaringan Suspek TB
C Penjaringan Keswa
D Partisipasi Masyarkat dlm Posyandu
E RT ber PHBS
F Konversi pada pasien TB

Berdasarkan data di atas, GKM Tali Kasih sepakat mengangkat masalah “Rendahnya Prosentase
Remaja Berpengetahuan HIV”. Hal lain yang mendasari masalah ini di angkat adalah:
1. Terus meningkatnya kasus HIV+ di PKM Kec. Kebayoran Baru. Di tahun 2011 hanya ada 4,
tahun 2012 ada 15 kasus dan sampai September 2013 ada 41 kasus. Pada 90% pasien HIV+
gejala timbul 7-10 th setelah HIV masuk, sehingga peningkatan pengetahuan tentang HIV
diusia remaja sangat diperlukan. Pada usia tersebut remaja rentan terhadap faktor risiko HIV.
2. Dapat dikendalikan, Solusi Mudah dan Biaya yang dikeluarkan rendah.
3. Ditinjau dari aspek QCDSME
Quality Promosi Puskesmas terhadap Bahaya HIV bagi Remaja kurang Komprehensif
Cost Risiko munculnya biaya kesehatan tinggi (32-40 juta/bulan/penderita HIV)
Delivery Tertundanya bagi Remaja memahami Bahaya HIV secara Komprehensif
Safety Meningkatnya jumlah korban remaja yang terinfeksi virus HIV
Morale Meningkatnya kecemasan petugas promosi terhadap dampak yang terjadi sebagai
akibat tertundanya pemahaman remaja terhadap bahaya HIV secara Komprehensif
bagi remaja pada khususnya
Environment Bertambahnya limbah medis (infeksius dan non infeksius)
TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XVII 
DAN INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY 
CONVENTION 2013 

Oleh karena itu Gugus Tali Kasih menetapkan Tema :


“Meningkatkan Prosentase Remaja yang Berpengetahuan HIV Komprehensif“

Dan sepakat untuk mengangkat Judul :


“Meningkatkan Prosentase Remaja yang Berpengetahuan HIV Komprehensif
dari 29,6 % menjadi 95% pada saat Post Test di awal September 2013
di wilayah Kecamatan Kebayoran Baru”

LANGKAH II
MENGANALISA PENYEBAB
TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XVII 
DAN INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY 
CONVENTION 2013 

LANGKAH III
MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN
dengan metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)

Kesimpulan :
Dari hasil kajian dan perhitungan, ada 7 faktor penyebab yaitu faktor no : 1, 2, 3, 4, 5, 7, dan 8 yang
memiliki nilai RPN ≥120, maka gugus Tali Kasih sepakat untuk berfokus pada 7 faktor penyebab yang
akan ditanggulangi.
A. Belum adanya koordinasi yang baik
100%
100% dengan LSM.
1400
91% 90%
B. Belum adanya kerjasama linsek yang
1200 81% 80%
baik dengan sekolah.
71%
C. Belum adanya koordinasi yang baik
70%
1000 dengan BKKBN.
Nilai RPN

800
59% 60%
D. Puskesmas belum menginisiasi
47%
50%
pembentukan kelompok masyarakat
600 40% peduli HIV.
400
30% E. Kurangnya koordinasi antara PKM
25%
20% dengan KPA.
200
10%
F. Kurangnya sosialisasi HIV pada
masyarakat
0 0%
A B C D E F G G. PKM belum menggagas terbentuknya
Jenis Penyebab kelompok masyarakat peduli HIV
TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XVII 
DAN INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY 
CONVENTION 2013 

LANGKAH IV
MENETAPKAN RENCANA PERBAIKAN

Rencana Perbaikan
NO WHY HOW WHAT WHEN WHO WHERE HOW MUCH

PENYEBAB UTAMA PENANGGULANGAN SASARAN BATAS PENANGGU TEMPAT ANGGARAN


WAKTU NG JAWAB
1. Koordinasi yang Menetapkan jadwal dan Meningkatnya PKM. Kec.
kurang baik dg LSM pelaksanaan sosialisasi HIV kerjasama dg LSM Keb. Baru
dalam rangka ke remaja non sekolah Kapetta dan Tempat Menggunaka
sosialisasi HIV pada bersma LSM 12-Jul-13 Dr. Rohana berkumpulny n anggaran
remaja non sekolah a remaja non program HIV
sekolah

2. Belum adanya Pertemuan dengan DIKDAS Terjalinnya Kantor


kerjasama linsek yang dan DIKMENTI, dan Ka kerjasama yang baik Dikdas dan Menggunaka
baik sekolah dan menyusun dengan Dikdas, Dikmenti n fasilitas
jadwal dan pelaksanaan Dikmenti dan 15-Jul-13 Dr. Mulyati dikdas/dikme
sosialisasi ke sekolah sekolah. nti dan
puskesmas

3. Belum adanya Pertemuan dengan PPLKB Terbentuknya peer Kantor Camat


koordinasi dengan Kec. Kebayoran Baru dan konselor di wilayah
BKKBN membuat jadwal kec. Keb. Baru Menggunaka
dr. May
Pembentukan peer konselor 13-Sep-13 n fasilitas
Rabiulyati
di Sekolah di Kec. puskesmas
Kebayoran Baru

4. Kurangnya koordinasi Menetapkan jadwal dan Terlaksananya Kantor KPA


antara PKM dengan pelaksanaan kunjungan ke kunjungan ke KPAK Menggunaka
KPA KPA dalam rangka JakSel dlm rangka dr. May
16-Jul-13 n fasilitas
koordinasi koordinasi program Rabiulyati
puskesmas
promosi.
5. Puskesmas belum Menginisiasi pembentukan Pertemuan dan Kantor Lurah
menginisiasi kel masy peduli HIV pembentukan Rawa Barat
pembentukan dengan kel masy Menggunaka
kelompok masyarakat peduli HIV 23-Agust-13 Dr. Rohana n anggaran
peduli HIV program HIV

6. Kurangnya sosialisasi Memanfaatkan event yang Terlaksananya Kantor


HIV pada masyarakat ada di Lingkungan,seperti sosialisasi HIV pada kelurahan Menggunkan
pertemuan karang taruna masyarakat 23-Agust-13 Dr. Dina anggaran
mengenai sosialisasi HIV Kelurahan

7. Puskesmas kurang Puskesmas membuat Di milikinya beragam PKM Kec.


Mengembangkan media sosialisasi tentang media sosialisasi Kebayoran
media sosialisasi HIV mengenai Baru Menggunaka
Wahyu
tentang HIV pada HIV(poster, 23-Agust-13 n anggaran
Lestorini
masyarakat leaflet,film) Promkes
TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XVII 
DAN INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY 
CONVENTION 2013 

LANGKAH V
MELAKSANAKAN PERBAIKAN
N Faktor Realisasi Waktu Personil
O Penyebab Penanggulangan Pelaksanaan Yang Hasil
Terlibat Penanggulangan

1. Koordinasi yang Jadwal sosialisasi telah tersusun 18 Juli 2013, Dr. Rohana,
kurang baik dg LSM Pelaksanaan sosialisasi HIV ke anak 16 Agustus dr. May,
dalam rangka jalanan di Taman Sepeda Melawai diikuti 2013, 5 Nurdiana,
sosialisasi HIV pada 41 anak jalanan dan 5 orang LSM September Wahyu L.
anak jalanan Kapeta 2013
Pelaksanaan sosialisasi HIV di taman
Ayodya diikuti 18 anak jalanan
Pelaksanaan sosialisasi HIV Pangkalan
bajaj belakang Pasar Blok A diikuti 9
anak jalanan

2. Belum adanya Terlaksananya pertemuan dengan 23 -26 Juli Dr. Mulyati,


kerjasama linsek DIKDAS, DIKMENTI, dan Kepala 2013, 19 dr. May,
yang baik sekolah sebanyak 2 kali Agustus 2013, Wahyu L
22 Juli 2013,
Terlaksananya sosialisasi ke beberapa 22, 27,29 dan
sekolah, seperti SMA 46, SMK 15, SMP, 30 Agustus
SMA dan SMK Tarki, SMA dan SMK Al 2013.
Kautsar, SMP 19, SMP dan SMA
Labschool. Diikuti oleh 381 siswa
 Koordinasi dengan PPLKB Kebayoran
3. Belum adanya Baru dilaksanakan sebanyak 2 kali. 19 Agustus Dr. Rohana, Surat Kesepakatan
koordinasi dengan  Ditandatanganinya surat kesepakatan 2013 dan 2 dr May Bersama BKKBN
BKKBN bersama antara BKKBN & Puskesmas September dan Puskesmas
mengenai Pembentukan dan Pembinaan 2013 Kecamatan
Peer Konselor di Sekolah. kebayoran Baru
 Sudah di bentuk Peer Konselor di SMP
19 pada tahun ini dan rencana
pembentukan di SMA 46 pada tahun
depan

4. Kurangnya koordinasi Terlaksananya kunjungan ke KPA dalam 12, 19 Agustus Dr. May,
antara PKM dengan rangka koordinasi sebanyak 3 kali 2013 dan 3
KPA September
2013

.5. Puskesmas belum Sudah terbentuk Kelompok Masyarakat 31 Agustus Dr. May, dr
menginisiasi Peduli HIV di RW 02 Kelurahan Rawa 2013 Rohana,
pembentukan Barat Wahyu,
kelompok masyarakat
peduli HIV

6. Kurangnya sosialisasi Memanfaatkan kegiatan yang ada di 16, 23, 30 Dr. Mulyati,
HIV pada masyarakat Lingkungan,seperti pertemuan karang Agustus, 6 dr May, dr.
taruna dan PSN untuk sosialisasi HIV. September. 24 Rohana dr.
Sosialisasi HIV di kegiatan PSN sebanyak dan 31 Dina,
4 kali dan 2 kali di kegiatan karang taruna Agustus 2013

7. Puskesmas kurang Media sosialisasi tentang HIV tersedia 22 Agustus Wahyu L


Mengembangkan berupa : 2013
media sosialisasi a. Leaflet 250 lbr f. Alat Peraga
tentang HIV pada b. Poster 50 bh
masyarakat c. Spanduk 10 bh
d. Kaos 50 bh
e. DVD ABAT 20 buah
TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XVII 
DAN INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY 
CONVENTION 2013 
LANGKAH VI

MENGEVALUASI HASIL PENANGGULANGAN

VI.1. Tabel Data Hasil Post Test Pengetahuan VI.2.Pencapaian Sasaran Target
HIV Komprehensif

NO  LOKASI  NILAI   NILAI  %


< 100  100 
1  Anjal Taman Sepeda  2  39 95,1
 2  Anjal Taman Barito  1  17 94,4
3  Anjal Blok A  0  9 100
4  SMA 46  4  81 95,3
5  SMK 15  2  35 94,6
6  SMA AL KAUTSAR 2  37 94,9
7  SMK AL KAUTSAR 2  38 95
8  SMA TARAKANITA 1  29 96,7
9  SMK TARAKANITA 2  28 93,3
10  SMP TARAKANITA 1  29 96,7
11  SMP 19  2  28 93,3
12  SMP LABSCHOOL 1  29 96,7
13  SMA LABSCHOOL 1  29 96,7
14  KARANG TARUNA RB  0  20 100
15  KARANG TARUNA KEC  4  36 96,7
  Rata‐Rata   95,3

VI.3. Penyebab Dominan Sesudah Perbaikan dengan Metode FMEA

FMEA (FAILURE MODES AND EFFECTS ANALYSIS)


NO PROCESS / POTENSIAL POTENTIAL SEV POTENTIAL OCC CURRENT DET RPN
ASPECT FAILURE MODES FAILURE CAUSES CONTROL
EFFECT
1 Pengembangan Media Media informasi Media Informasi 4 Puskesmas 4 Pedoman 3 48
Informasi yang dimiliki bahaya HIV Mengembangkan Pelaksanaan
Puskesmas tentang bervariasi media sosialisasi Kampanye HIV
HIV cukup tentang HIV pada (Kemnkes)
masyarakat

2 Pengembangan Pelaksanaan Adanya 5 Adanya kerjasama 5 SK TP UKS 3 75


Kerjasama Lintas Sektor Sosialisasi tidak sosialisasi pada linsek yang baik
dengan Dikdas dan optimal sekolah
Dikmenti (Sekolah)

3 Pengembangan Sosialisasi berjalan Petugas 4 Koordinasi antara 5 SK Sudin 4 80


Kerjasama Lintas Sektor secara lebih puskesmas PKM dengan KPA dengan KPA
dengan KPA terkoordinasi mulai yang baik
tersosialisasi
Program KPA
4 Pengembangan Adanya 5 Adanya koordinasi 5 SK Sudin 4 100
Petugas PKM dengan KPA
Kerjasama Lintas Sektor sosialisasi yang baik dengan
mempunyai
dengan LSM pada remaja non LSM
pendekatan yg baik
sekolah
pada remaja non
sekolah
5 Pengembangan Terbentuknya peer Kurangnya 7 4 SK TP UKS 3 84
Adanya koordinasi
Kerjasama Lintas Sektor konselor di sosialisasi HIV
yang baik dengan
dengan BKKBN wilayah kec Keb. yang benar dari
BKKBN
Bar teman sebaya
6 Pengembangan Masyarakat masarakat 6 Adanya sosialisasi 3 Pedoman 3 54
Program Promosi tersosialisasi HIV kurang HIV dari PKM pada Pelaksanaan
dari PKM memberikan masyarakat Kampanye HIV
informasi pada (Kemnkes)
remaja tentang
HIV
7 Pengembangan Adanya kelompok Masyarakat mulai 6 Puskesmas 4 Pedoman 3 72
Program Promosi masyarakat peduli peduli HIV menginisiasi Pelaksanaan
HIV pembentukan Kampanye HIV
kelompok (Kemenkes)
masyarakat peduli
TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XVII 
DAN INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY 
CONVENTION 2013 
Perbandingan Faktor Penyebab Sebelum dan Sesudah Perbaikan

65,5%

Diagram Pareto Sebelum Perbaikan Diagram Pareto Sesudah Perbaikan

VI.5. Dampak Terhadap Aspek QCDSME

ASPEK SEBELUM PENANGGULANGAN SESUDAH PENANGGULANGAN


Quality Promosi Puskesmas terhadap Bahaya Promosi Puskesmas terhadap Bahaya
HIV bagi Remaja kurang Komprehensif HIV pada Remaja lebih komprehensif
Cost Resiko munculnya biaya kesehatan Menurunnya resiko munculnya biaya
tinggi kesehatan
Delivery Tertundanya bagi Remaja memahami Remaja memahami Bahaya HIV
Bahaya HIV secara Komprehensif secara Komprehensif
Safety Meningkatnya jumlah remaja yang Menurunnya jumlah remaja yang
beresiko terinfeksi HIV beresiko terinfeksi HIV
Morale Menurunnya kepercayaan diri petugas Petugas lebih percaya diri terhadap
terhadap dampak yang terjadi sebagai turunnya resiko remaja terinfeksi HIV
akibat tertundanya pemahaman remaja
terhadap Bahaya HIV secara
Komprehensif.
Environment Bertambahnya limbah medis (infeksius Berkurangnya limbah medis (infeksius
dan non infeksius) dan non infeksius)

LANGKAH VII
MEMBUAT STANDAR BARU

VII.1 Standar Input


Remaja yang menjadi obyek sosialisasi pemahaman HIV AIDS komprehensif yaitu memenuhi
kriteria sebagai berikut :
 Remaja yang berusia antara 15 sampai dengan 24 tahun
 Remaja yang masih sekolah, maupun yang tidak sekolah
 Remaja yang berada di wilayah Kecamatan Kebayoran Baru
 Remaja berpengetahuan HIV AIDS komprehensif adalah remaja yang dapat menjawab kelima
pertanyaan dengan benar.
TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XVII 
DAN INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY 
CONVENTION 2013 
VII.2 Standar Prosedur
1. Koordinasi Sebelum Pelaksanaan Sosialisasi Bahaya HIV Bagi Remaja mencakup :
1.1 Pihak yang dilibatkan : Sekolah, LSM, KPA, BKKBN, Kecamatan, Kelurahan
1.2 Pertemuan koordinasi dilakukan minimal 2 x setahun, rencana kedepan akan dilakukan
pada bulan April & Oktober.
1.3 Panduan koordinasi antar Instansi Permendagri No. 20 Tahun 2007 tentang Pedoman
Umum Pembentukkan Komisi Penanggulangan AIDS dan Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Rangka Penanggulangan HIV dan AIDS di daerah.
2. Pelaksanaan Sosialisasi (IK-01/HIV-KBYBR/10-13, IK-02/HIV-KBYBR/10-13)
2.1 Sosialisasi dilakukan sebanyak minimal 12 sekolah setiap tahunnya, dengan sekolah
yang bergantian. Sosialisasi pada anak jalanan dilakukan minimal 3 kali dalam setahun.
2.2 Media sosialisasi yang digunakan berupa alat peraga info dasar HIV yang telah
ditetapkan dan berlaku sejak 1 Oktober 2013. Materi sosialisasi memenuhi 5 informasi
dasar HIV bersumber dari Kemenkes.
3. Evaluasi Pemahaman Remaja Tentang HIV Secara Komprehensif menggunakan
Kuisioner “Pertanyaan HIV Komprehensif”.

VII.3 Standar Hasil


Prosentase remaja yang memiliki pengetahuan HIV secara komprehensif minimal sebesar
95% (nilai post test dari keseluruhan peserta yang mendapatkan sosialisasi) berlaku mulai 1
Oktober 2013 sampai dengan dikeluarkannya ketetapan baru.

VII.4 Program Penerapan Standar Prosedur Dan Standar Hasil


1. Dirumuskan sebagai Standar Operasional Prosedur dan Instruksi Kerja pada sistem Mutu
Promosi HIV.

LANGKAH VIII
MENENTUKAN TEMA & JUDUL BARU

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil brainstorming dari anggota gugus didapatkan permasalahan Program
Kesehatan Masyarakat (Kesmas) PKM Kecamatan Kebayoran Baru antara lain :
1. Angka Penjaringan Suspek TB masih di bawah SPM DKI Jakarta.
2. Penjaringan pasien jiwa masih di bawah SPM DKI Jakarta.
3. Rumah Tangga ber PHBS rendah.
4. Partisipasi masyarakat rendah
5. Angka Konversi pasien TB masih di bawah SPM DKI Jakarta.
TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XVII 
DAN INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY 
CONVENTION 2013 

NO KEGIATAN TARGET CAPAIAN DEVIASI


%
% % Konversi % % Konversi
Konversi
1 Angka Penjaringan Suspek TB 80 100 26 32,5 67,5

2 Penjaringan Keswa 14 100 9 64,29 35,71

3 Partisipasi masy dalam posyandu 80 100 58 72,5 27,5


4 RT ber PHBS 70 100 54,3 77,57 22,43
5 Konversi pada pasien TB 80 100 78 97,5 2,5

TABEL PARETO MASALAH UNTUK MENENTUKAN TEMA BERIKUTNYA


Dev % Dev 98% 100% 100%

Inisial Kegiatan Deviasi Kom % Dev Kom 140 90%


84%
Angka Penjaringan 80%

Jumlah Deviasi
120
A Suspek TB 67,5 67,5 43,4 43,4 100 66%
70%

60%
B Penjaringan keswa 35,7 103,2 22,9 66,3 80 50%
43%
Partisipasi masy dalam 60 40%

C Posyandu 27,5 130,7 17,7 84 40


30%

20%
D RT ber PHBS 22,4 153,1 14,4 98,4 20 10%
Konversi pada pasien 0 0%

E TB 2,5 155,6 1,6 100 A B C D E


Jenis Masalah
TOTAL 155,6 100

Kesimpulan :
Dari hasil diagram pareto diambil kesimpulan bahwa Angka Penjaringan suspek TB di Puskesmas
Kecamatan Kebayoran Baru mempunyai prosentase terbesar. Oleh karena itu gugus TALI KASIH
sepakat mengangkat tema : “Meningkatkan Angka Penjaringan suspek TB di Puskesmas
Kecamatan Kebayoran Baru”. Judul yang akan diangkat adalah : “Meningkatkan Angka
Penjaringan Suspek TB Sebanyak 15% dari 26% menjadi 41% Dalam Kurun Waktu 3 Bulan di
Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru”

Rencana Kegiatan GKM Tali Kasih Berikutnya


Tahun 2014
Langkah Kegiatan FEB MARET APRIL MEI JUNI

1. Menent uk an Tema & J udul

2. Menet apk an Fak t or


P
Menet b ban P eny ebab
apk
3.
D i apk an Renc ana
Menet
4.
P b ik
5. Melak s anak an P erbaik an

6. Mengev aluas i Has il

7. Menet apk an S t andar


Menet apk an Tema
8. B erik ut ny a

Anda mungkin juga menyukai