KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XVII
DAN INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY
CONVENTION 2013
JUDUL :
Meningkatkan Prosentase Remaja yang Berpengetahuan HIV Komprehensif
dari 29,6 % (Pre Test) menjadi 95% (Post Test) pada Bulan September
Tahun 2013 di Wilayah Kecamatan Kebayoran Baru
LANGKAH I
MENENTUKAN TEMA DAN JUDUL
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil brain storming dari anggota gugus TALI KASIH didapatkan
permasalahan Program Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Puskesmas Kecamatan Kebayoran
Baru antara lain :
TARGET CAPAIAN DEVIASI
NO KEGIATAN
% % Konversi % % Konversi % Konversi
1 Pengetahuan remaja ttg HIV belum komprehensif 95 100 29,6 31,16 68,84
2 Angka Penjaringan Suspek TB 80 100 26 32,5 67,5
3 Penjaringan Keswa 14 100 9 64,29 35,71
4 Partisipasi masy dalam posyandu 80 100 58 72,5 27,5
5 RT ber PHBS 70 100 54,3 77,57 22,43
6 Konversi pada pasien TB 80 100 78 97,5 2,5
INISIAL MASALAH
A Pengetahuan Remaja ttg HIV
B Angka Penjaringan Suspek TB
C Penjaringan Keswa
D Partisipasi Masyarkat dlm Posyandu
E RT ber PHBS
F Konversi pada pasien TB
Berdasarkan data di atas, GKM Tali Kasih sepakat mengangkat masalah “Rendahnya Prosentase
Remaja Berpengetahuan HIV”. Hal lain yang mendasari masalah ini di angkat adalah:
1. Terus meningkatnya kasus HIV+ di PKM Kec. Kebayoran Baru. Di tahun 2011 hanya ada 4,
tahun 2012 ada 15 kasus dan sampai September 2013 ada 41 kasus. Pada 90% pasien HIV+
gejala timbul 7-10 th setelah HIV masuk, sehingga peningkatan pengetahuan tentang HIV
diusia remaja sangat diperlukan. Pada usia tersebut remaja rentan terhadap faktor risiko HIV.
2. Dapat dikendalikan, Solusi Mudah dan Biaya yang dikeluarkan rendah.
3. Ditinjau dari aspek QCDSME
Quality Promosi Puskesmas terhadap Bahaya HIV bagi Remaja kurang Komprehensif
Cost Risiko munculnya biaya kesehatan tinggi (32-40 juta/bulan/penderita HIV)
Delivery Tertundanya bagi Remaja memahami Bahaya HIV secara Komprehensif
Safety Meningkatnya jumlah korban remaja yang terinfeksi virus HIV
Morale Meningkatnya kecemasan petugas promosi terhadap dampak yang terjadi sebagai
akibat tertundanya pemahaman remaja terhadap bahaya HIV secara Komprehensif
bagi remaja pada khususnya
Environment Bertambahnya limbah medis (infeksius dan non infeksius)
TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XVII
DAN INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY
CONVENTION 2013
LANGKAH II
MENGANALISA PENYEBAB
TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XVII
DAN INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY
CONVENTION 2013
LANGKAH III
MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN
dengan metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)
Kesimpulan :
Dari hasil kajian dan perhitungan, ada 7 faktor penyebab yaitu faktor no : 1, 2, 3, 4, 5, 7, dan 8 yang
memiliki nilai RPN ≥120, maka gugus Tali Kasih sepakat untuk berfokus pada 7 faktor penyebab yang
akan ditanggulangi.
A. Belum adanya koordinasi yang baik
100%
100% dengan LSM.
1400
91% 90%
B. Belum adanya kerjasama linsek yang
1200 81% 80%
baik dengan sekolah.
71%
C. Belum adanya koordinasi yang baik
70%
1000 dengan BKKBN.
Nilai RPN
800
59% 60%
D. Puskesmas belum menginisiasi
47%
50%
pembentukan kelompok masyarakat
600 40% peduli HIV.
400
30% E. Kurangnya koordinasi antara PKM
25%
20% dengan KPA.
200
10%
F. Kurangnya sosialisasi HIV pada
masyarakat
0 0%
A B C D E F G G. PKM belum menggagas terbentuknya
Jenis Penyebab kelompok masyarakat peduli HIV
TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XVII
DAN INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY
CONVENTION 2013
LANGKAH IV
MENETAPKAN RENCANA PERBAIKAN
Rencana Perbaikan
NO WHY HOW WHAT WHEN WHO WHERE HOW MUCH
LANGKAH V
MELAKSANAKAN PERBAIKAN
N Faktor Realisasi Waktu Personil
O Penyebab Penanggulangan Pelaksanaan Yang Hasil
Terlibat Penanggulangan
1. Koordinasi yang Jadwal sosialisasi telah tersusun 18 Juli 2013, Dr. Rohana,
kurang baik dg LSM Pelaksanaan sosialisasi HIV ke anak 16 Agustus dr. May,
dalam rangka jalanan di Taman Sepeda Melawai diikuti 2013, 5 Nurdiana,
sosialisasi HIV pada 41 anak jalanan dan 5 orang LSM September Wahyu L.
anak jalanan Kapeta 2013
Pelaksanaan sosialisasi HIV di taman
Ayodya diikuti 18 anak jalanan
Pelaksanaan sosialisasi HIV Pangkalan
bajaj belakang Pasar Blok A diikuti 9
anak jalanan
4. Kurangnya koordinasi Terlaksananya kunjungan ke KPA dalam 12, 19 Agustus Dr. May,
antara PKM dengan rangka koordinasi sebanyak 3 kali 2013 dan 3
KPA September
2013
.5. Puskesmas belum Sudah terbentuk Kelompok Masyarakat 31 Agustus Dr. May, dr
menginisiasi Peduli HIV di RW 02 Kelurahan Rawa 2013 Rohana,
pembentukan Barat Wahyu,
kelompok masyarakat
peduli HIV
6. Kurangnya sosialisasi Memanfaatkan kegiatan yang ada di 16, 23, 30 Dr. Mulyati,
HIV pada masyarakat Lingkungan,seperti pertemuan karang Agustus, 6 dr May, dr.
taruna dan PSN untuk sosialisasi HIV. September. 24 Rohana dr.
Sosialisasi HIV di kegiatan PSN sebanyak dan 31 Dina,
4 kali dan 2 kali di kegiatan karang taruna Agustus 2013
VI.1. Tabel Data Hasil Post Test Pengetahuan VI.2.Pencapaian Sasaran Target
HIV Komprehensif
65,5%
LANGKAH VII
MEMBUAT STANDAR BARU
LANGKAH VIII
MENENTUKAN TEMA & JUDUL BARU
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil brainstorming dari anggota gugus didapatkan permasalahan Program
Kesehatan Masyarakat (Kesmas) PKM Kecamatan Kebayoran Baru antara lain :
1. Angka Penjaringan Suspek TB masih di bawah SPM DKI Jakarta.
2. Penjaringan pasien jiwa masih di bawah SPM DKI Jakarta.
3. Rumah Tangga ber PHBS rendah.
4. Partisipasi masyarakat rendah
5. Angka Konversi pasien TB masih di bawah SPM DKI Jakarta.
TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIVITAS NASIONAL XVII
DAN INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY
CONVENTION 2013
Jumlah Deviasi
120
A Suspek TB 67,5 67,5 43,4 43,4 100 66%
70%
60%
B Penjaringan keswa 35,7 103,2 22,9 66,3 80 50%
43%
Partisipasi masy dalam 60 40%
20%
D RT ber PHBS 22,4 153,1 14,4 98,4 20 10%
Konversi pada pasien 0 0%
Kesimpulan :
Dari hasil diagram pareto diambil kesimpulan bahwa Angka Penjaringan suspek TB di Puskesmas
Kecamatan Kebayoran Baru mempunyai prosentase terbesar. Oleh karena itu gugus TALI KASIH
sepakat mengangkat tema : “Meningkatkan Angka Penjaringan suspek TB di Puskesmas
Kecamatan Kebayoran Baru”. Judul yang akan diangkat adalah : “Meningkatkan Angka
Penjaringan Suspek TB Sebanyak 15% dari 26% menjadi 41% Dalam Kurun Waktu 3 Bulan di
Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru”