Anda di halaman 1dari 11

KEUNTUNGAN BANK SAMPAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mandiri

Mata Kuliah : Ilmu Lingkungan

Dosen Pengampu : Ina Rosdiana Lesmanawati M.Si

Disusun Oleh :

Amy Retno Galih


(14121620634)
Tarbiyah IPA Biologi C / V

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI


CIREBON
2012
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bebas dari polusi dan sampah.
Salah satu faktor yang menyebabkan lingkungan tercemar adalah sampah.
Sampah telah menjadi faktor yang paling berbahaya. Sampah merupakan masalah
yang tak ada habisnya, karena selama kehidupan ini masih ada maka sampah pasti
akan selalu di produksi. Produksi sampah sebanding dengan bertambahnya jumlah
penduduk. Istilah sampah sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Jika mendengar
istilah sampah, yang terlintas dalam benak kita adalah setumpuk limbah yang
menimbulkan aroma busuk yang sangat menyengat dan pemandangan yang tidak
enak untuk dipandang. Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak
diinginkan setelah berakhirnya suatu proses yang cenderung merusak lingkungan
di sekitarnya. Demikian juga dengan jenis sampah, sangat tergantung dari jenis
material yang kita konsumsi. Oleh karena itu pegelolaan sampah tidak bisa lepas
juga dari gaya hidup masyrakat. Masalah sampah sudah menjadi topik utama yang
ada pada bangsa ini. Mulai dari lingkungan terkecil sampai kepada lingkup yang
besar.Banyak hal yang menyebabkan terjadinya penumpukan sampah ini. Namun
yang pasti faktor individu sangatlah berpengaruh dalam hal ini.

Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia.
Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan
yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius.
Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja akan mendatangkan serangga yang
membawa kuman penyakit. Namun hal ini tidaklah akan terjadi lama jika setiap
orang sadar akan masalah sampah dan setiap orang mengerti akan dampak yang
ditimbulkan dari sampah ini. Jika sampah dikelola dengan cara yang baik dan
benar, maka sampah bukanlah masalah. Mengelola sampah sebenarnya tidaklah
sulit. Sampah bahkan dapat menghasilkan sesuatu yang dapat kita
manfaatkan.Melalui suatu pembiasaan menjadi suatu kebiasaan dan budaya.
Untuk menciptakan kebiasaan hidup bersih dan sehat memang harus kita awali
sejak dini, dimana dari kebiasaan itu akan terciptalah budaya untuk bersih dan
sehat. Maka dari itu dalam pengelolaan sampah dibutuhkan kesadaran dari
masyarakat untuk menciptakan suatu lingkungan yang sehat dan bersih dari
sampah yang berserakan. Belakangan ini banyak di buat bank sampah untuk
menanggulangi msalah-masalah sampah tersebut.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah:

1. Apa yang di maksud bank sampah?

2. Apa saja fungsi dari bank sampah?

3. Bagaimana pengelolaan organisasi bank sampah?

4. Keuntungan apa saja yang didapat dari adanya bank sampah tersebut?

C. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah:

1. Ingin mengetahui tentang bank sampah

2. Ingin mengetahui fungsi dari bank sampah

3. Ingin mengetahui pengelolaan organisasi dalam bank sampah

4. Ingin mengetahui Manfaat apa saja yang di dapat dari adanya bank sampah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bank Sampah

Bank sampah adalah suatu system pengolahan sampah yang dirancang seperti
mekanisme kerja di perbankan dimana masyarakat dapat menabung sampah yang
dibuktikan adanya nomor rekening dan buku rekening tabungan sampah. Bank
sampah memiliki arti hamper sama dengan bank-bank pada umumnya. Namun
bank sampah disini adalah suatu wadah tempat penerimaan sampah dari
masyarakat yang kemudian mereka akan merasakan hasil dari sampah yang
disetorkan ke teller bank sampah. Pada bank sampah, masyarakat menabung
dalam bentuk sampah yang sudah dikelompokkan sesuai jenisnya. Mereka juga
mendapatkan sejenis nomor rekening dan buku tabungan. Pada buku tabungan
mereka tertera nilai Rupiah dari sampah yang sudah mereka tabung dan memang
bisa ditarik dalam bentuk Rupiah (uang). Bank sampah bekerjasama dengan
pengepul barang-barang plastik, kardus dan lain-lain, untuk bisa me-rupiahkan
tabungan sampah masyarakat. Juga dengan pengolah pupuk organik untuk
menyalurkan sampah organik yang ditabungkan. Bank sampah yang ada di
sekolah biasanya organisasinya tidak sebesar organisasi bank sampah yang ada di
lingkungan perumahan, bank sampah di sekolah biasanya hanya dikelola oleh
beberapa siswa atau guru saja, tanpa adanya rekening tabungan sampah yang
biasanya hanya bak sampah besar yang mana di dalamnya hanya menampung
sampah-sampah plastik seperti botol aqua yang setiap minggunya ada petugas
khusus yang membuka bak sampah tersebut dan memisahkan antara aqua, tutup
dan bungkusnya yang kemudian akan du jual kepada pengusaha yang biasa
mengolah sampah tersebut menjadi hiasan-hiasan menarik dan juga tas.
Definisi Bank Sampah menurut  Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI
Nomor 13 Tahun 2012 adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang
dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi.
Sedangkan menurut Green and Clean mendefinisikan bank sampah sebagai upaya
memaksimalkan nilai sampah dengan tujuan menciptakan lingkungan yang sehat,
bersih,hijau dan asri, mengurangi sampah ke TPA, mengubah perilaku
masyarakat, mendidik masyarakat peduli lingkungan dan berorganisasi,
meningkatkan kreatifitas, dan memberikan keuntungan bagi penghasil sampah. 
Dari pengertian diatas menunjukkan bahwasanya Bank Sampah merupakan suatu
institusi ataupun tempat pemilahan/pengumpulan sampah yang dibentuk untuk
mengelola dan memaksimalkan nilai sampah dengan prinsip 4R yaitu

 Reuse : Menggunakan/memanfaatkan kembali barang yang sudah kita


pakai seperti memanfaatkan kembali kantong kresek yang berasal dari
bungkus belanjaan dari pasar untuk keperluan lain/memanfaatkan kembali
kaleng biscuit bekas untuk pot bunga/keperluan lainnya. Caranya yaitu :

 Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.

 Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk


pembungkus.

 Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan,


perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya.

 Reduce : Kegiatan menghemat dalam menggunakan sumber daya alam


sehingga limbah yang dihasilkan sedikit.Misalnya, menghemat belanjaan
untuk dimasak sehingga tidak banyak makanan yang tersisa dll.

 Recycle : Mendaur ulang melalui proses tertentu, barang-barang yang


sudah menjadi sampah menjadi barang yang bermanfaat. Misalnya :

 mengolah sampah-sampah organik menjadi kompos

 mengolah kotoran ternak sapi menjadi biogas


 mendaur ulang kertas dan bahan-bahan yang terbuat dari plastik, dan
didaur ulang

 Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang

 Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil


daur ulang.

 Replace : Yaitu mengganti barang yang tidak tahan lama dengan barang
yang tahan lama atau dipakai untuk selamanya. Misalnya :

 Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong


plastik pembungkus barang belanja.

 Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada


membeli botol baru setiap kali habis.

 Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket


yang besar daripada membeli beberapa paket kecil untuk volume yang
sama melalui pendekatan berbasiskan masyarakat.

B. Fungsi Bank Sampah


Bank sampah berfunsi sebagai strategi untuk membangun kepedulian
masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat
ekonomi langsung dari sampah. Jadi, bank sampah tidak dapat berdiri sendiri
melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga manfaat langsung
yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang
bersih, hijau dan sehat. Bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai
pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya. Dengan pola ini maka warga
selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan
pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan. Tampaknya pemikiran
seperti itu pula yang ditangkap oleh Kementerian Lingkungan Hidup. September
lalu instansi pemerintah ini menargetkan membangun bank sampah di 250 kota di
seluruh Indonesia. Menteri Negara Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya
mengatakan sampah sudah menjadi ancaman yang serius, bila tidak dikelola
dengan baik. Bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang sekitar 250 juta
rakyat Indonesia akan hidup bersama tumpukan sampah di lingkungannya.

C. Pengelolaan Organisasi Bank Sampah


Seperti halnya organisasi pada bank konvesional pada bank sampah juga ada
organisasi yang terbentuk di mana di dalamnya terdapat pengurus-pengurus yang
melaksnakan tugas dan funsinya masing-masing.
Menurut Soekanto (1975) Lembaga terbentuk karena adanya penciptaan
norma-norma didalam masyarakat dilakukan secara sadar melalui cara (usage)
dalam melakukan suatu perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga
menjadi kebiasaan (folksways), dari kebiasaan akan tumbuh berkembang menjadi
tata kelakuan (mores) dan pada akhirnya meningkat kekuatannya menjadi adat
istiadat (custom) yang mengikat anggota dengan hukum dan aturan yang berlaku
didaerah setempat berdasarkan kearifan lokal. Makna lembaga dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah pola perilaku manusia yang mapan, terdiri atas
interaksi sosial berstruktur di suatu kerangka nilai yang relevan. Sedangkan
institusi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan lembaga, dimana suatu
kelembagaan/institusi dapat berbentuk organisasi atau sebaliknya. Pengurus
adalah pengelola system bank sampah dari wilayah hasil dari kesepakatan
fasilitator dan juga beberapa pihak. Tugas dan tanggung jawab pengurus bank
sampah adalah :

1. Menjalankan mekanisme system bank sampah sesuai dengan prosedur dan


keseragaman pelaksanaan.

2. Meningkatkan kondisi wilayah di 6 PILAR POKOK (Pilar Sosial, Pilar


Lingkungan, Pilar Kesehatan, Pilar Pendidikan, Pilar Ekonomi dan Pilar
Informasi dan Teknologi)

3. Menjamin kesejahteraan pengurus bank sampah dan juga kenyamanan


nasabah

4. Melaporkan pada pihak pendamping dalah hal pelaksanaan kegiatan

D. Mengatur secara tersendiri aturan dan cara kerja PBS

Bagian-bagian pelaksanaan dan juga kinerja pengurus adalah sebagai berikut :


1. Manager Bank Sampah : adalah Fasilitator atau Kader lingkungan yang
memiliki pengetahuan tentang green and clean, cekatan dan ulet memantau
kondisi bank sampah. Tugas dan tanggung jawabnya adalah memberi dan
mengeluarkan kebijakan untuk pengembangan bank sampah dalam rapat
pengurus

2. Bendahara Bank Sampah : adalah kader lingkungan yang memiliki


pengetahuan tentang arus keuangan dan dapat diberi amanah. Tugas dan
tanggung jawabnya adalah mengetahui arus keuangan dan pelaporan
keuangan

3. Divisi pencatatan : adalah kader lingkungan yang memiliki kemampuan


dan pengetahuan pencatatan secara sistematis dan rapi. Tugas dan
tanggung jawabnya adalah pencatatan kegiatan, agenda dan membantu
langsung bendahara

4. Divisi penimbangan : adalah kader lingkungan yang memiliki kemampuan


dan pengetahuan dalam menimbang dan membagi jenis-jenis sampah.
Tugas dan tanggung jawabnya adalah melakukan pemilahan dan
penimbangan sampah yang ada di bank sampah

5. Divisi pengepakan : adalah kader lingkungan yang memiliki kemampuan


pengepak dan mengemas sampah sesuia dengan jenis serta kelompoknya.
Tugas dan tanggung jawabnya adalah meminimalisir penumpukan sampah
yang berhamburan pada waktu yang lama, menjaga keamanan dan
penyusutan sampah yang ada.

6. Divisi umum: adalah kader lingkungan yang memiliki waktu banyak untuk
membantu para pengurus dalam kinerja jika diperluka

D. Manfaat Bank Sampah

Bank sampah memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan lingkungan hidup,
seperti membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan masyarakat akan
pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menjadi barang ekonomis. Manfaat
bank sampah untuk masyarakat adalah dapat menambah penghasilan masyarakat
karena saat mereka menukarkan sampah mereka akan mendapatkan imbalan
berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang mereka miliki. Masyarakat
dapat sewaktu-waktu mengambil uang pada tabungannya saat tabungannya sudah
terkumpul banyak.  Imbalan yang diberikan kepada penabung tidak hanya berupa
uang, tetapi ada pula yang berupa bahan makanan pokok seperti gula, sabun,
minyak dan beras.  Bank sampah juga bermanfaat bagi siswa yang kurang
beruntung dalam hal finansial, beberapa sekolah telah menerapkan pembayaran
uang sekolah menggunakan sampah.  Seorang dokter bernama Gamal Albinsaid
menggagas sebuah asuransi kesehatan yang membayarnya dengan sampah. 
Asuransai kesehatan "sampah" ini dapat membantu masyarakat untuk
mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus membayar dengan uang melainkan
dengan sampah.  Dokter Gamal bersama dengan rekannya juga membuat sebuah
klinik kesehatan. Masyarakat akan mendapatkan layanan kesehatan di klinik yang
sudah tersedia dengan biaya dari asuransi ksehatan "sampah" yang mereka
miliki. Setiap satu bulan sekali masyarakat akan menyetorkan sampah berupa
botol plastik, kardus,dan sampah organik senilai sepuluh ribu rupiah
sebagai premi asuransi.  Layanan kesehatan yang di peroleh oleh masyarakat
adalah layanan kesehatan dasar termasuk cek gula darah dan cek
kolesterol. Klinik asuransi "sampah" sudah berkembang menjadi lima klinik yang
berada di Kota Malang.

Dalam dunia pendidikanpun bank sampah ini sangat berperan penting atau
memiliki banyak manfaat, selain membuat lingkungan sekolah menjadi lebih
bersih, hal ini juga mengajarkan kepada seluruh siswa untuk menyadari betapa
pentingnya menjaga kebersihan, dari segi ekonomi pun dengan adanya bank
sampah ini dapat menjadikan sumber pundi-pundi rupiah yang uangnya bisa
digumakan untuk kegiatan-kegiatan sekolah ataupun membeli keperluan sekolah.
Dari keuntunga-keutungan yang telas dijelaskan berarti secra umum adanya bank
sampah ini bermanfaat sebagai:

1. Sebagai media edukasi bagi anak-anak usia dini tentang bagaimana kita
memelihara lingkungan
2. Sarana belajar untuk masyarakat lebih terampil dalam mengolah sampah

3. Menghindari pencemaran lingkungan

4. Menjadikan sampah yang tidak dipandang menjadi sesuatu yang bernilai


ekonomis

5. Dari segi ekonomi, membantu para pengepul sampah dan bagi masyarakat
yang mengumpulkan sampah akan memperoleh imbalan berupa uang.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah


serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang
melainkan sampah. Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan bank
sampah itu sendiri. Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian
masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk mendapatkan manfaat
ekonomi langsung dari sampah. Jadi, bank sampah tidak dapat berdiri sendiri
melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga manfaat langsung
yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan lingkungan yang
bersih, hijau dan sehat. Secara umum keuntungan dari adanya bank sampah
adalah:

1. Sebagai media edukasi bagi anak-anak usia dini tentang bagaimana kita
memelihara lingkungan

2. Sarana belajar untuk masyarakat lebih terampil dalam mengolah sampah


3. Menghindari pencemaran lingkungan

4. Menjadikan sampah yang tidak dipandang menjadi sesuatu yang bernilai


ekonomis

5. Dari segi ekonomi, membantu para pengepul sampah dan bagi masyarakat
yang mengumpulkan sampah akan memperoleh imbalan berupa uang.

Daftar Pustaka

Hadiwijoto, S. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Penerbit Yayasan


Idayu. Jakarta

http://id.wikipedia.org/wiki/Bank_sampah diakses pada 13 okober 2014 pukul 20.32 wib

http://bplh.egref.com/index.php/wastebank/59-pengertian-bank-sampah diakses pada 13


oktober 2014 wib pukul 20.50 wib

http://billyshare99.blogspot.com/2013/12/all-about-sampah.html diakses pada 13 otober


2014 pukul 21.10 wiba

Anda mungkin juga menyukai