Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat
lahir urang dari 2.500 gram (sampai dengan 2499 gram). Berkaitan dengan penanganan
dan harapan hidupnya bayi berat lahir rendah dibedakan menjadi : Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR), berat lahir 1.500 – 2.500 gram. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah
(BBLSR), berat lahir < 1.500 gram. Bayi Berat Lahir Ekstrem Rendah dengan masa
kehamilan mulai dari 42 minggu atau lebih (Wahyuni. S, 2012).
Di Dunia setiap tahun lebih dari 20 juta bayi dilahirkan dengan berat badan <
2500 gram, lebih dari 96,5% diantaranya terjadi pada negara berkembang. Indonesia
merupakan salah satu negara berkembang yang menempati peringkat ke lima Negara
yang memiliki bayi BBLR tertinggi yaitu sebesar 15,5% dari kelahiran hidup (WHO,
2014).
Jumlah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia masih cukup tinggi. Data
WHO mencatat Indonesia berada di peringkat sembilan dunia dengan persentase BBLR
lebih dari 15,5 % dari kelahiran bayi setiap tahunnya. Indonesia masuk 10 besar dunia
kasus BBLR terbanyak, sementara kasus tertinggi di kawasan Asia Selatan seperti India
dan Bangladesh. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018, menunjukkan bahwa proporsi
BBLR di Indonesia sebesar 6,2%. Angka ini menunjukkan bahwa capaian proporsi
BBLR di Indonesia telah mencapai Target RPJM tahun 2019 sebesar 8%, sedangkan
berdasarkan Survei Kesehatan Nasional (Sirkesnas) tahun 2016 ditargetkan proporsi
BBLR sebesar 6,9%. Perkembangan data jumlah BBLR berdasarkan hasil Riskesdas dari
tahun 2007 sampai tahun 2018 menunjukkan peningkatan. BBLR merupakan indikator
Kementerian Kesehatan dalam peningkatan status kesehatan masyarakat yaitu
menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.
Berat badan lahir rendah dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain; faktor
ibu seperti : penyakit, usia ibu, keadaan sosial, faktor janin seperti: kehamilan ganda,
kelainan kromosom dan faktor lingkungan seperti pancaran radiasi, terpapar zat beracun.
Beberapa masalah jangka pendek yang ditimbulkan pada kasus BBLR yaitu gangguan
metabolik, gangguan imunitas, gangguan pernafasan, gangguan peredaran darah dan
gangguan cairan elektrolit (Proverawati.A & Sulistyorini.C. I, 2010).
Masalah yang muncul pada bayi dengan berat badan lahir rendah adalah
hipotermi, hiperglikemi, hipoglikemi, ikhterik, gangguan pernafasan, gangguan system
peredaran darah, gangguan pencernaan dan gangguan eliminasi (Proverawati.A &
Sulistyorini.C. I, 2010).
Penatalaksanaan secara umum pada BBLR antara lain mempertahankan suhu
tubuh bayi, pengawasan dan pengaturan intake nutrisi, pencegahan infeksi, penimbangan
berat badan, pemberian oksigen, pengawasan jalan nafas (Proverawati. A & Sulistyorini.
C. I, 2010). Gambaran klinis dari BBLR antara lain : berat badan (BB) kurang dari 2500
gram, panjang badan (PB) kurang dari 45cm, lingkar dada kurang dari 30 cm, lingkar
kepala (LK) kurang dari 33 cm, umur kehamilan kurang dari 37 minggu, kulit tipis,
rambut lanugo banyak lemak, pernafasan tidak teratur, terjadi apnea, ekremitas paha
abduksi, sendi lutut atau kaki fleksi lurus, kepala tidak mampu tegak, pernafasan 40-50
kali permenit, nadi 100-140 kali permenit (Proverawati. A & Sulistyorini. C. I, 2010).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa/I mampu memahami
2. Tujuan Khusus
a) Mahasiswa/I mampu memahami mengenali definisi, etiologi,
patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi dan penanganan medis pada
bayi dengan BBLR
b) Mahasiswa/I mampu melakukan intervensi dan aplikasi implementasi
pada bayi dengan BBLR
c) Mahasiwa/I dapat melakukan dokumentasi asuhan keperawatan pada
gangguan pada bayi dengan BBLR

Anda mungkin juga menyukai