Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN SUMBATAN JALAN

NAFAS AKIBAT PENURUNAN


PANGKAL LIDAH

Kelompok : 3

1. AN JULI WIRINA
2. FANI PRINGGAWUNI
3. JERRY FERNANDO PUTRA
4. WAHYU RAHMADANI
SUMBATAN JALAN NAFAS
 Sumbatan jalan napas merupakan gangguan
pada jalan napas yang dapat diatasi namun
jarang terjadi dan berpotensi menimbulkan
kematian bila tidak mendapatkan
penatalaksanaan yangbenar.
MACAM- MACAM SUMBATAN JALAN NAFASA

1. Sumbatan Total.
2. Sumbatan Partial (sebagian)
MANAJEMEN JALAN NAFAS

Pengelolaan airway atau jalan nafas


merupakan urutan terpenting dalam
pengelolaan penderita trauma. Sering kali
kematian terjadi karena ketidak mampuan
mengenali dan menangani gangguan pada
jalan nafas penderita. Airway atau jalan
nafas merupakan saluran yang berfungsi
untuk petukaran udara (oksigen dan
karbondioksida) saat bernafas.
 Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk
memeriksa jalan nafas, sebagai berikut :
 Look : melihat pergerakan dada, adanya
reaksi sela iga, warna mukosa kulit dan
kesadaran penderita.
 Listen : dengar aliran pernafasan
 Feel : merasakan hembusan nafas yang
keluar dari hidung atau mulut penderita
dengan menggunakan pipi penolong.
METODE PERTOLONGAN YANG DAPAT
DILAKUKAN UNTUK MENOLONG PENDERITA
SUMBATAN TOTAL
1. Abdominal Thrust (manuver heimlich)
2. Back blow (untuk bayi)
SUMBATAN JALAN NAFAS KARENA
PANGKAL LIDAH

1. Head tilt chinlift manuver


3. Chinlift manuver
3. Jaw trust manuver
4. Pemasangan Oro pharigeal airway (OPA)
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN

1. Anatomi pernafasan
Fisiologi
 Saluran pernafasan dari atas kebawah dapat
dirinci sebagai berikut : Rongga hidung,
faring, laring, trakea, percabangan bronkus,
paru-paru (bronkiolus, alveolus).
1. Hidung
 Hidung adalah organ indra penciuman. Ujung saraf
yang mendeteksi penciuman berada di atap
(langit-langit) hidung di area lempeng kribriformis
tulang etmoid dan konka superior.
2. Faring
 Faring adalah pipa berotot yang berjalan dari
dasar tengkorak sampai persambungannya
dengan oesofagus pada ketinggian tulang
rawan krikoid. Bila terjadi radang disebut
pharyngitis.
3. Laring
 Terdiri dari rangkaian cincin tulang rawan
yang dihubungkan oleh otot-otot yang
mengandung pita suara, selain fonasi laring
juga berfungsi sebagai pelindung.
4. Trakea
 Trakea, merupakan lanjutan dari laring yang
dibentuk oleh 16 sampai 20 cincin kartilago
yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang
terbentuk seperti C. Trakea dilapisi oleh
selaput lendir yang terdiri atas epitilium
bersilia dan sel cangkir.
5. Percabangan bronkus
 Bronkus, merupakan percabangan trachea.
Setiap bronkus primer bercabang 9 sampai 12
kali untuk membentuk bronki sekunder dan
tersier dengan diameter yang semakin kecil.
6. Paru-paru
 Paru-paru berada dalam rongga torak, yang
terkandung dalam susunan tulang-tulang iga
dan letaknya disisi kiri dan kanan
mediastinum yaitu struktur blok padat yang
berada dibelakang tulang dada.
PENGKAJIAN SISTEM
PERNAFASAN SECARA FISIK
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Auskultasi
PENGKAJIAN DIAGNOSTIK
SISTEM PERNAFASAN
1. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
A. Defenisi
Pemeriksaan radiologi thoraks  merupakan
upaya pengkajian klien dengan gangguan
system kardiovaskuler dan respirasi. Sarana
sinar-x atau sinar peng-ion lainnya sebagai
sarana diagnostic, misalnya pesawat sinar-x
dan isotop.
B. Jenis-jenis gangguan system pernapasan
menggunakan pemeriksaan radiologi
C. Metode radiografi
D. Cara sistematik untuk membaca foto
thoraks
E. Tomografi computer ( CT-Scan )
F. Angiografi pembuluh darah
G. Pemindaian paru

Anda mungkin juga menyukai