Anda di halaman 1dari 19

BERAT BAYI LAHIR RENDAH

(BBLR)
KELOMPOK 1 A
1. ARI PUTRA PRATAMA
2. FANI PRINGGAWUNI
3. SATRIA NURMAICING
4. UCI ALIZA PUTRI
5. SUCI RAHMADANI
6. QINTAN ZENTIA PUTRI
BERAT BAYI LAHIR RENDAH
(BBLR)

Di Dunia setiap tahun lebih dari 20 juta bayi dilahirkan dengan berat badan <
2500 gram,lebih dari 96,5% diantaranya terjadi padanegara berkembang. (WHO,
2014).

(WHO) mencatat Indonesia berada di peringkat sembilan dunia dengan


persentase BBLR lebih dari 15,5 % dari kelahiran bayi setiap tahunnya
(Riskesdas tahun 2018),menunjukkan bahwa proporsi BBLR di Indonesia
sebesar 6,2%. capaian proporsi BBLR di Indonesia telah mencapai Target RPJM
tahun 2019 sebesar 8%

(Riskesdas) tahun 2007 sampai tahun 2018 menunjukkan peningkatan


persentase BBLR dari 10,2% . berdasarkan Survei Kesehatan Nasional
(Sirkesnas) tahun 2016 ditargetkan proporsi penurunan BBLR sebesar 6,9%.

RSUD M. Zein Painan untuk data pada bulan Agustus terdapat 19 bayi , bulan
September terdapat 4 bayi dengan kasus BBLR,2 bulan terakhir sejumlah 23
bayi dengan kasus BBLR
ASUHAN KEPERAWATAN

 
 
IDENTITAS NEONATUS
IDENTITAS ORANG TUA
Nama Bayi : By Ny Elsa
Nama Ibu : Ny Elsa
Tanggal Lahir : 04 September 2021
Nama Ayah :Adrianto
Jam : 08.00 wib
Umur Ibu : 31 tahun
Jenis : Perempuan
Umur Ayah : 35 Tahun
Umur : 3 Hari
Pekerjaan Ibu : Wiraswasta
Ruang : Perinatologi
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Kelahiran : Tunggal
Pendidikan Ibu : SMA
Tanggal MRS : 04 September 2021
Pendidikan Ayah : SMA
Jam : 18.00 wib
Agama : Islam
Tanggal Pengkajian : 06 September
Alamat : Rantau Simalenang Air Haji
2021 Jam: 11.00 wib
Diagnosa medis: BBLR+ RD
RIWAYAT KEHAMILAN DAN
PERSALINAN

Riwayat Kehamilan
Ibu (G) 2 P 1 A 0 H 2
BB 56 kg
Umur Kehamilan 40-41 minggu/bulan
TB 150 cm
Pemeriksaan antenatal 3 kali di Puskesmas
Riwayat Persalinan
sejak kehamilan pemeriksaan Teratur 2x/minggu Ibu datang ke rumah bidan pukul 17.00 wib ibu
Penyakit/komplikasi kehamilan Hipertensi melahirkan jam 18.00 wib melahirkan dengan
Kebiasaan makanan IBU gizi terpenuhi partus normal atau spontan dari ibu dengan
Merokok tidak
Jamu tidak kehamilan 40-41 minggu dengan G 2 p1 A0 H2
Kebiasaan minum obat tidak dengan BBL 2234 gram, ketuban pecah warna
hijau keruh, bayi lahir menangis kurang,tali pusat
layu dengan apgar skor 4/5 usia ibu 31 tahun, 15
menit setelah lahir bayi sesak, RR 99x/i ,retraksi
dinding dada dalam, marintih, sehingga bayi
dirujuk ke RSUD M ZEIN painan.
 
RIWAYAT KEPERAWATAN

Keluhan utama :
Pasien datang ke igd tanggal 04 september 2021
jam 18.00 wib dengan mengeluh sesak,tali pusat
layu,rektraksi dinding dada dalam.bayi lahir
dengan partus normal dirumah bidan jam 18.00
wib mengangis kurang dengan suhu 36,5 c RR 99
x/m Nadi 128 x/m Spo2 94 pada saat lahir ketuban
berwarna hijau keruh BBL 2234 gr.
Riwayat penyakit Sekarang : (awal sakit hingga saat ini)
Pada saat pengkajian pada tanggal 06 september 2021 jam 11.00
wib bayi tampak sesak RR 98x/m Nadi 138x/m S 37,9 c Spo2 94
dengan terpasan c-pap 8/50%, bayi ada BAB bayi ada BAK, bayi
ikhterik terlihat dari wajah,dada,perut,lengan,tungkai, ,bawah lutut,
kaki, dan telapak kaki, rektraksi dinding dada + CRT < 3 detik,
bilirubin 9,82 mg/dl terpasang infus aminoinfarn dan pemberian D
10 + CA gluconas, terpasang OGT decompresi cairan OGT
berwarna kuning keruh perut bayi kembung
Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan

Tahap Kebutuhan
Pertumbuhan dasar

Nutrisi
tgl 06: by puasa karna abd kembung, cairan ogt
Berat badan lahir : 2234 gr Baru lahir,setelah 3 hari rawatan
terjadi peningkatam berat badan menjadi 2250gr
berwarna kuning. Nitrisi lewat paranteral : terpasang
Lingkar Kepala : 23 cm Baru lahir IVFD : aminoinfant dengan tetesan 1cc/j D10%+ca
: 25 cm Sekarang glukonas dengan tetesan 4 cc/j
Lingkar Dada : 26 cm Sekarang
Lingkar Abdomen : 24 cm Baru lahir
Lingkar LenganAtas : 22 cm Baru lahir Tanggal 07 : pasien sudah minum ASI 8x2cc/ ogt.
: 26 cm Sekarang IVFD : D12% tetesan 6 cc/jam., IVFD :Aminofusin
Panjang Badan : 34 cm Baru lahir tetesan 4,3 cc/jam
: 34 cm Sekarang
Tgl 08 : pasien juga minum ASI 8x5cc/ogt
IVFD : D12% tetesan 6 cc/jam, IVFD :Aminofusin
tetesan 4,3 cc/jam
Pengkajian fisik

Tanda – Tanda Vital :


Nadi :138x/menit
Suhu : 37,9
Pernafasan : 98 x/menit,
Tekanan Darah : - mmHg
1. Kulit : warna kulit tanpak CRT : <3 detik 10.Abdomen
kuning dari Inspeksi : pusar insensi ditengah
wajah,dada,perut,lengan,tungk perut rata tali pusat coklat
ai,bawah lutut, kaki, dan 8.Jantung Palpasi : perut buncit, terasa
Inspeksi : Tampak ictus cordis agak keras, distensi.
telapak kaki. Palpasi : ictus kordis teraba dengan
2. Kepala : Bersih Rambut tipis Perkusi : tympani
getaran
penyebaran merata Perkusi : pekak Auskultasi : Peristaltik usus
3. Mata : Mata bersih simetris ki Auskultasi : BJ 1 dan Bj 2 reguler 18x/m
ka sklera tanpak ikhterik tidak terdengar gallop 11.Anus : Terdapat lubang anus
4. Hidung : Terpasang c pap. ditengah tidak ada kelainan
9.Paru – Paru 12.Genital : Jenis kelamin laki-
5. Telinga: Simetris kiri kanan Inspeksi : gerakan pernapasan kanan
tidak ada luka laki skrotum tanpak kecil warna
kiri simetris Rr 98x/m
6. Mulut/Lidah : Reflek hisap ada Palpasi : Rabaan getaran pernapasan coklat penis kecil dengan
terpasang ogt mukosa bibir simetris mencolok kedalam
lembab Perkusi: Redup/pullnes 13.Ektremitas : Lengkap tidak
7. Leher : tidak ada pembesaran Auskultasi : terdengar Ronchi ada kelainan kaki kanan
kelenjar tyroid terpasang SP02
Refleks
a. Sucking (menghisap) : Ada
b. Palmar Grasping (menggenggam) : ada
c. Tonic Neck (leher) : ada
d. Rooting (mencari) : ada
e. Moro (kejut) : ada
f. Babinsky : ada
g. Gallant (punggung) : ada
h. Swallowing (menelan) : ada
i. Plantar Grasping (telapak kaki) : ada

Riwayat Nilai APGAR


Interpretasi = 4/5 ( Asfiksia Sedang)

  1 menit 5 menit 2 jam

Activity (Muscle Tone) 0 1  

Pulse (Heart Rate) 1 1  

Grimace (Reflex Irritability) 1 1  

Appearance (Color) 1 1  

Respiration Rate 1 1  
PEMERIKSAAN PENUNJANG

TANGGAL 06 SEPTEMBER 2021


a. Ivfd D10+Ca 6 mikro
Tgl 04 september 2021 b. IVFD aminofusin 4,3 cc/jam
Hematokrit 54 % (40-48) c. Gentamicin 1x12 mg
Hemoglobin 17,9 g/dl (12-24) d. Ampicilin 2x 125 mg
Trombosit 191000 /mm3 (150000- e. Ranitidin 2x2,5 mg
400000) f. PCT infus 3x 20 mg
Leukosit 381000/mm3 (9000-30000)
g. C-pap 8/50 %
tinggi
Tambahkan GDR : 84

TANGGAL 07 SEPTEMBER 2021


Tanggal 06 september 2021 a. C-pap 7/40 %
Bilirubin indirek 9,08 mg/dl (<0,2)
b. Ivfd D 12,5%
Bilirubin direk 0,74 mg/dl(<0,8)
Total Bilirubin 9,82 mg/dl (0,3- c. Ivfd Aminoinfarn 4,3 cc
1,0) d. Gentamicin 1x 12 mg
GDR : 80 e. Ampicilin 2x 125 mg
f. Asi 8/2 cc
g. Paracetamol infus 3x20 cc
h. Ranitidin 2x2,5 mg
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM


1 DS :- Pernapasan Ketidakefektifan
Do   pola napas b/d
a. Bayi tampak sesak RR 98 Ototpernapasan imaturitas organ
x/m lemah pernafasan
b. Pernapasan menggunakan  
cuping hidung
c. Saturasi Spo2 94 Daya kembang paru
d. nadi 138x/m menurun
e. Terpasang c-pap 8/50%  
f. Retraksi dinding dada + Hipoksia,
hiperkalipnia
 

Pola napas tidak


efektif
2. Ds : -   Resiko infeksi b/d
Do Immunologik imunosupresi
a. Bayi terpasang Ogt , warna  
cairan ogt tampak keruh Sistem imunitas
b. Data labor : belum matang
Leukosit 38100/mm3  
c.Terlihat kulit berbintik bintik
merah Daya tahan tubuh
d.Umbilikus coklat kemerahan terhadap infeksi
bayi demam, suhu tubuh 38,9c menurun
e.Mendapatkan terapi  
antibiotik Gentamicin 1x 12 Resiko infeksi
mg, Ampicilin 2x 125 mg
 
3 Ds : - Ikhterik b/d Kulit
Do Multietiologi( peni kuning
a. badan bayi tampak ngkatan produksi
menguning terlihat dari
bilirubin,gangguan
wajah sampai tangan dan
tungkai kaki konjugasi
b. Sklera kuning bilirubin,gangguan
c. Kadar Bilirubin indirek 9,08 transpor bilirubin
mg/dl (<0,2) dalam vaskuler)
d. Bilirubin direk 0,74  
mg/dl(<0,8)
e. Total Bilirubin 9,82 mg/dl Gangguan fungsi
(0,3-1,0) hepar
f. Membran mukosa kuning
by mendapatkan asi 8x2cc)  
g. BBL 2234gr Baru lahir,setelah
3 hari rawatan terjadi Gangguan ekskresi
peningkatam berat badan bilirubin
menjadi 2250gr  

Hiperbilirubinnem
ia
PRIORITAS MASALAH

1. Ketidakefektifan Pola napas b/d imaturitas organ pernafasan


2. Resiko infeksi b/d imunosupresi
3. Ikhterik b/d kulit kuning
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa
1.Ketidakefektifan pola nafas
b/d imaturitas organ pernafasan
NOC
Outcome : Status Pernafasan
Indikator :3x 24 jam
1.Frekuensi pernafasan dipertahankan cukup terganggu (3) ditingkatkan sedikit terganggu (4).
2.Saturasi oksigen dipertahankan cukup terganggu (3) ditingkatkan ke sediit terganggu (4).
3.Batuk diertahankan sangat terganggu (2) ditingkatkan ke cukup terganggu (3).
4.Pernafasan cuping hidung dipertahankan cukup terganggu (3) ditingkatkan ke sedikit teganggu (4).
NIC
A.Monitor Pernafasan
AKTIFITAS
5.Monitor irama, kedalaman, dan kesulitan bernafas.
6.Monitor status oksigen (SpO2).
7.Monitor status oksigen
B. Manajemen jalan napas
AKTIFITAS
8.Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi.
9.Pantau saat sesak
C. Terapi oksigen
10.
Monitor posisi perangkat alat pemberian O2
11.
Pemeriksaan peningkatan pemberian oksigen secara berkala untuk memastikan pertahanan jalan nafas.
12.

Monitor kemampuan pasien untuk mentoelir peningkatan oksigen saat makan
 
•  

•  
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/Tgl/Ja Diagnosa Implementasi Evaluasi (SOAP)
m
Selasa, 6- Ketidakefektif a. Memposisikan pasien S:
09-2021 an pola napas untuk memaksimalkan
b/d imaturitas ventilasi dengan cara O: Rr 98 x/m (2) ,
organ membuka bedong bayi, pernapasan cuping (3)
pernafasan dan beri sanggahan di hidung. Saturasi 94 (3) ,
belakang leher bayii. terpasang c-pap 8/50%
b. Melakukan pemeriksaan (3), terdapat sianosis (3),
pernapasan per jam bayi
c. Melihat dan mencatat sesak,lemah,menangis
perubahan nadi pelan
d. Melakukan pemeriksaan  
TTV A: masalah belum teratasi
e. Melakukan pemasangan
SPO2 pada bayi P: intervensi dilanjutkan
f. Memantau adanya 1. Monotor oksigen
retraksi dindimg dada 2. Monitor pernapasan
3. Auskultasi suara napas
tambhan
Selasa, Resiko infeksi 1. Melihat adakah tanda tanda infeksi S:-
di badan dan umbilikus
6-09- b/d 2. Mencuci tangan sebelum dan
O: Bayi terpasang ogt warna keruh,
2021 imunosupresi 3.
sesudah melakukan tindakan.
Mengukur vital sign Leukosit 38.100 (2)
4. Memberikan pakaian setelah bayi mm3,Ketidakstabilan suhu tubuh(3)
dimandikan , Warna kulit bayi kemerahan
5. Melakukan perawatan tali pusat berbintik bintik merah
6. Membatasi pengunjung untuk
mencegah infeksi A: Masalah belum teratasi
7. Melakukan pemberian perawatan
pada area terinfeksi, mendisinfektan
area incubator P: Intervensi dilanjutkan
8. Memberikan obat antibiotik melalui Monitor tanda gejalan infeksi
bolus sesuai dg order dokter Pastikan teknik perawatan tali
pusat yang steril
Bersihkan inkubator dengan
desinfektan agar terhindar dari
kuman
Perawatan infeksi lebih steril
 
Selasa, 6-09-2021 Ikhterik b/d kulit 1. Melakukan S:
kuning pengkajian tanda
tanda vital pada O: pada punggung dan
dada bayi masih terlihat
bayi ikterik Bilirubin
2. Menimbang bb indirek 9,08 mg/dl
setiap harinya (<0,2) (2)
3. Melihat kadar Bilirubin direk 0,74
serum bilirubin mg/dl(<0,8) (3)
pada saat Total Bilirubin 9,82
pemeriksaan mg/dl (0,3-1,0)
BBL 2234 gr
4. Memberikan
lampu fototrapi A: Masalah belum
diatas bayi teratasi
dengan tinggi 40
cm P:Intervensi
5. Memberikan dilanjutkan
1. Observasi tanda
penutup mata tanda warna
dan membuka kuning pada tubuh
penutup mata bayi
pada saat bayi di 2. Periksa kadar
fototerapi serum bilirubin
  sesuai kebutuhan
3. Ubah posisi bayi
setiap 4 jam
perprotokol
KESIMPULAN
Pada kesimpulan Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi
baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram
(sampai dengan 2499 gram). Berkaitan dengan penanganan dan
harapan hidupnya bayi berat lahir rendah dibedakan menjadi : Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR), berat lahir 1.500 – 2.500 gram. Bayi
Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), berat lahir < 1.500 gram.
Bayi Berat Lahir Ekstrem Rendahdengan masa kehamilan mulai
dari 42 minggu atau lebih (Wahyuni.S, 2012).

SARAN
1. Pembahasan pada seminar kasus ini dapat dijadikan
sebagai bahan masukkan untuk rumah sakit.Dalam rangka
meningkatkan mutu rumah sakit dan dapat menentukkan
kebijakkan yang terkait dengan identifikasi dan analisis
komplikasi yang terjadi pada pasien BBLR dirumah sakit
saat ini.
2. peran perawat lebih aktif dalam melakukan program
pendidikan kesehatan (penyuluhan kesehatan) serta
meningkatkan kualitas intervensi dan implementasi
keperawatan dalam manajemen pada pasien BBLR
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai