Anda di halaman 1dari 20

SISTEM

MODUL
PEMBELAJARAN PERNAPASAN
MANUSIA

KELAS

UNTUK SMP/MTS
VIII
SEMESTER GASAL
Petunjuk Belajar

Untuk membantu anda dalam memahami


materi dalam modul ini, perhatikanlah beberapa
petunjuk belajar di bawah ini!
a. Pahamilah setiap konsep dasar dan istilah-istilah
penting yang terdapat dalam uraian materi secara
hirarki.
b. Diskusikan dengan teman jika ada hal-hal yang
kurang dipahami
c. Jangan melewatkan untuk menjawab soal-soal
dalam setiap akhir kegiatan
d. Cobalah mengerjakan soal-soal tes kemudian
cocokka dan ukur tingkat keberhasilan jawaban
anda dengan kunci jawaban yang tersedia serta
bacalah umpan balik yang diberkan terhadap
jawaban anda
Setelah mempelajari modul ini dengan tekun
anda akan mampu mendeskripsikan sistem
pernapasan pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan

i
Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan memahami
gangguan pada sistem pernapasan, serta upaya menjaga kesehatan sistem
pernapasan
4.9 Menyajikan karya tentang upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan

Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mengidentifikasi macam organ penyusun sistem pernapasan
pada manusia
Siswa mampu membandingkan proses inspirasi dan ekspirasi pada proses
pernapasan
Siswa mampu menganalisis contoh kelainan dan penyakit pada sistem
pernapasan manusia

Pernahkah kamu berlari secepat-cepatnya sampai napasmu


terengah-engah dan dada terasa akan meletus? Bagaimana
dengan detak jantungmu? Bertambah cepat atau bertambah
lambat? Apa yang kamu lakukan untuk mengembalikan
kondisimu, dan mendapatkan udara sebanyak-banyaknya bagi
paru-parumu? Berapa lama kecepatan pernapasanmu kembali
normal? Sekarang mari kita lakukan kegiatan untuk
mengentahui kecepatan pernapasan dan denyut jantungmu.

ii
PETA KONSEP

Rongga
Organ-organ
hidung
Pernapasan Faring
Laring
Trakea
Bronkus
Bronkiolus
Paru-paru
Alveolus

Sistem Mekanisme Inspirasi


Bernapas Ekspirasi
Respirasi

Gangguan dan Gangguan


Kelainan pada Sistem pengangkutan gas-
Pernapasan manusia gas pernapasan
Peradangan yang
disebabkan oleh
infeksi kuman
penyakit
Gangguan lain yang
bukan karena infeksi
kuman penyakit

iii
SISTEM PERNAPASAN

Respirasi adalah proses yang menghasilkan energi dari glukosa


yang terjadi di dalam sel. Sering terjadi kerancuan antara istilah
pernapasan dan respirasi. Bernapas adalah proses memasukkan
dan mengeluarkan udara dari paru-paru. Respirasi adalah proses
penggunaan oksigen di dalam sel untuk menghasilkan energi. Pada
akhir proses ini, dihasilkan limbah berupa gas karbondioksida.
proses ini dapat berlangsung dengan didukung oleh adanya sistem
pernapasan, yang terdiri atas beberapa organ, salah satunya
adalah paru-paru. Melalui proses ini oksigen bebas yang berada di
udara dapat masuk ke dalam tubuh kita. Tetapi, oksigen yang kita
ambil tidak dapat langsung mencapai sel-sel di seluruh bagian
tubuh dan digunakan untuk oksidasi.

1
1. Organ penyusun sistem pernapasan pada manusia
a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

Rongga hidung berlapis selaput lendir, terdapat kelenjar


minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar
sudorifera). Berfungsi sebagai tempat masuknya udara. Di
dalam rongga hidung, udara akan mengalami penyaringan,
penghangatan dan seleksi. Penyaringan dilakukan oleh
rambut-rambut dan selaput lendir dengan cara melekatkan
debu dan kotoran yang masuk bersama udara pada rambut
hidung dan selaput lendir. Penghangatan dapat terjadi karena
adanya konka yang permukaannya banyak mengandung
kapiler darah sehingga mampu menghangatkan udara yang
masuk. Seleksi bau atau gas dapat terjadi karena adanya
saraf-saraf pembau di dalam hidung kita.

2
b. Faring (Tenggorokan)

Udara dari rongga hidung akan bergerak menuju faring. Faring


merupakan pertigaan saluran pencernaan (esofagus), saluran
pernapasan dan saluran yang menuju rongga hidung. Hal inilah
yang memungkinkan kita untuk mengambil udara pernapasan
melalui mulut. Mekanisme menelan dan bernapas diatur sebaik
mungkin oleh epiglotis. Epiglotis akan menutup saluran
pernapasan ketika kita sedang makan sehingga kita terhindar
dari tersedak.

Faring berperan penting dalam sistem pernapasan, sistem


pencernaan, serta proses berbicara (suara). Dalam sistem
pencernaan, Faring berfungsi sebagai penyalur makanan dari
mulut sampai kerongkongan. Saat makanan didorong ke
belakang oleh lidah, maka saluran pernapasan akan menutup
serta makanan akan masuk ke kerongkongan. Dalam sistem
pernapasan faring berfungsi sebagai penyaring, pengatur
tekanan serta bisa mengatur kelembaban udara yang masuk.
Udara tersebut akan diteruskan ke batang tenggorokan (trakea).

3
Struktur Faring

Lapisan Mukosa, bersifat kuat dan elastis, pada lapisan ini


ada epitel yang mempunyai sel goblet sebagai penghasil
mukus (cairan kental). Mukus tersebut berfungsi melindungi
dinding faring.
Lapisan Fibrosa, adalah jaringan yang kuat dan sedikit
elastis. Jaringan tersebut disusun oleh serat kolagen.
Lapisan Muskular (otot), Otot pada faring terdiri atas otot
sirkular (melingkar) serta otot memanjang (Longitudinal).
Kombinasi dari kontraksi kedua otot itu akan menggerakkan
makanan ke bagian pencernaan selanjutnya.

Bagian-bagian Faring

Nasofaring merupakan bagian faring yang ada pada bagian


belakang rongga hidung. Nasofaring adalah satu – satunya
bagian faring yang hanya bisa dilewati oleh udara, bagian
faring lainnya bisa dilalui oleh udara ataupun makanan.
Nasofaring berasal dari 2 kata, yakni naso yang berarti
hidung serta faring yang berarti tenggorokkan, oleh sebab itu
nasofaring dinamakan sebagai Saluran Hidung – Tenggorok.
Nasofaring mempunyai ukuran lebar dan panjang masing –
masing berkisar antara 2 – 4 cm.
Orofaring erupakan bagian faring yang ada di belakang
rongga mulut. Orofaring bisa dilewati udara dan makanan
sehingga berperan dalam sistem pernapasan serta sistem
pencernaan. Selain itu orofaring memiliki klep yang berfungsi

4
mengatur makanan supaya tidak masuk ke saluran pernapasan,
klep ini dinamakn epiglotis. Pada bagian dinding lateral (kiri dan
kanan)nya ada tonsil palatina yang merupakan massa jaringan
limfatik, tonsil ini berfungsi guna melindungi dari infeksi.

Laringofaring merupakan bagian paling akhir dari faring. Bagian ini


juga bisa dilewati oleh udara dan makanan. Laringofaring dilapisi
dari sel epitel skuamosa berlapis. Laringofaring dinamakan dengan
hipofaring. Laringofaring adalah tempat pertemuan antara saluran
pernapasan dengan saluran pencernaan. Ketika proses menelan
makanan makan makanan tersebut mempunyai “hak jalan”
sehingga tertutupnya saluran pernapasan, karena itu kita tidak bisa
menelan sambil bernapas.

Otot-otot faring yang tersusun longitudinal terdiri dari M.Stilofaringeus


dan M.Palatofaring, letak otot-otot ini di sebelah dalam. M.Stilofaringeus
gunanya untuk melebarkan faring dan menarik laring, sedangkan
M.Palatofaring mempertemukan ismus orofaring dan menaikkan bagian
bawah faring dan laring. Kedua otot ini bekerja sebagai elevator, kerja
kedua otot ini penting padawaktu menelan. M.Stilofaringeu dipersarafi
oleh Nervus Glossopharyngeus dan M.Palatofaring Dipersarafi oleh Nervus
Vagus. Pada Palatum mole terdapat lima pasang otot yang dijadikan satu
dalam satu sarung fasia dari mukosa yaitu M.Levator veli palatini,
M.Tensor veli palatini, M.Palatoglossus, M.Palatofaring dan M.Azygos
uvula. M.Levator vela palatine membentuk sebagian besar palatum mole
dan kerjanya untuk menyempitkan ismus faring dan memperlebar ostium
tuba Eustachius dan otot ini dipersarafi oleh Nervus Vagus.

5
M.Tensor veli palatini membentuk tenda palatum mole dan kerjanya
untuk mengencangkan bagian anterior palatummole dan membuka
tuba Eustachius dan otot ini dipersarafi oleh Nervus Vagus.
M.Palatoglosus membentuk arkus anterior faring dan kerjanya
menyempitkan ismus faring. M.Palatofaring membentuk arkus posterior
faring. M.Azigos uvula merupakan otot yang kecil dan kerjanyaadalah
memperpendek dan menaikkan uvula ke belakang atas.

c. Laring

Dari faring udara akan menuju laring.


Pada laring terdapat selaput suara.
Selaput ini memiliki serabut-serabut otot
sehingga laring merupakan tempat
dihasilkannya suara. Struktur laring
umumnya terdiri dari tulang rawan yang
diikat oleh ligamen dan otot. Laring
tersusun dari 3 kartilago besar yang tidak
berpasangan (cricoid, thyroid, epiglottis),
3 kartilago kecil yang berpasangan
(arytenoids, corniculate, cuneiform), dan
sejumlah otot intrinsik.
d. Trakea
Pipa yang terdiri atas gelang-gelang tulang rawan. Trakea bercabang
menjadi dua batang bronkus. Strktur dinding trakea sama dengan
bronkhus yaitu tersusun atas tiga lapis sel, secara berturut-turut dari luar
ke dalam yaitu lapisan epitelium bersilia, lapisan tulang rawan dengan
otot polos dan lapisan jaringan pengikat.

6
e. Bronkus
Tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian
bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari
lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi
menjadi bronkiolus.

f. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru kanan (pulmo dekster) terdiri atas 3 lobus paru-paru kiri
(pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru- paru dibungkus
oleh selaput yang tipis, disebut pleura.

g. Bronkiolus
Bronkiolus adalah cabang dari bronkus yang merupakan jalur udara
utama di paru-paru. Udara yang Anda hirup saat bernapas, akan
masuk ke paru-paru melalui bronkus. Namun, agar udara ini bisa
menyebar merata ke jaringan di paru-paru, diperlukan saluran yang
lebih kecil lagi. Memiliki gelembung-gelembung halus yang disebut
alveolus. Dinding tipis, tidak bertulang rawan dan tidak bersilia.

7
h. Alveolus
Alveolus merupakan kantung udara dalam paru-paru. Fungsi alveolus
yaitu sebagai tempat pertukaran gas dalam sistem pernapasan.
Fungsi alveolus sangat penting bagi sistem pernapasan manusia.
Sebab kantung udara ini membantu mengedarkan oksigen ke seluruh
tubuh. Alveolus diselubungi oleh pembuluh darah kapiler, tempat
terjadinya pertukaran antara O2 dan CO2.
2. Proses inspirasi dan ekspirasi pada proses pernapasan Respirasi
dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Respirasi luar

Respirasi luar merupakan proses pertukaran gas (O2 dan CO2) antara
atmosfer dengan paru-paru pada hewan yang hidup di darat atau
pertukaran gas antara medium air dengan insang pada hewan yang
hidup di air atau pertukaran gas O2 meliputi pergerakan O2 dari
atmosfer ke paru-paru atau dari medium air ke insangdan difusi O2
dari paru-paru ke kapiler paru-paru atau dari insang ke kapiler insang.
Pertukaran CO2 meliputi difusi CO2 dari kapiler paru-paru ke alveolus
paru-paru dan pergerakkan udara dari alveolus paru-paru menuju ke
atmosfer atau difusi CO2 dari kapiler insang ke medium air di sekitar
insang.

8
b. Pengangkutan gas O2 dan CO2
Pengangkutan gas ini meliputi pengangkutan O2 dari kapiler paru-paru
ke seluruh sel-sel tubuh dan pengangkutan CO2 dari sel- sel tubuh ke
kapiler paru-paru

c. Respirasi dalam
Respirasi dalam atau respirasi interna merupakan reaksi oksidasi reduksi
dimana O2 dikonsumsi dan CO2 diproduksi. Pada manusia, efisiensi
pertukaran hawa di dalam paru-paru meningkat oleh karena adanya
diafragma. Diafragma adalah sekat berotot berbentuk kubah, membagi
rongga badan menjadi dua bagian ialah rongga perut (abdomen) yang
mengandung jerohan (lambung , usus dan sebagainya) dan rongga dada
(toraks) yang mengandung jantung dan paru-paru.
Menghirup napas disebut inspirasi atau inhalasi. Sebelum inspirasi,
tekanan udara di dalam paru seimbang. Dengan tekanan udara atmosfer,
yang rata-rata 760 mmHg atau 1 atmosfer pada permukaan laut. Karena
udara mengalir ke dalam paru-paru tekanan udara di dalam paru harus
lebih rendah daripada tekanan udara atmosfer. Kondisi ini diperoleh
dengan membesarnya volume paru. Tekanan gas di dalam tempat
tertutup berbanding terbalik dengan besarnya volume. Bila ukuran
tempat diperbesar, tekanan udara di dalamnya turun. Bila ukuran
diperkecil, tekanan udara di dalamnya naik.
. Inilah hukum Boyle. Gerakan diafragma dalam pernapasan mengiringi
gerakan tulang-tulang rusuk, tetapi tidak menggantinya. Gerakan tulang
rusuk dikontrol oleh otot interkostal interna dan otot interkostal
eksterna. Pada waktu inspirasi (menarik napas) otot-otot interkostal
eksterna berkontraksi dan menarik tulang rusuk ke atas dan keluar.

9
Menghembuskan napas yang disebut ekspirasi atau ekshalasi, juga
diperoleh karena perbedaan tekanan, tetapi dalam hal ini perbedaan
berubah sehingga tekanan dalam paru lebih besar daripada di atmosfer.
Pada waktu ekspirasi (menghembus napas), otot-otot interkostal
eksterna kendur, serta sifat paru-paru yang kenyal ini, rongga dada
kembali pada ukuran semula. Pada orang dewasa ketika instirahat, siklus
inspirasi dan ekspirasi dalam setiap menit berjumlah 15-18 dan setiap
siklus kira-kira 500 ml hawa dihisap ke dalam dan dihembuskan keluar.

3. Kelainan dan gangguan pada sistem pernapasan manusia


Kelainan dan gangguan sistem pernapasan pada manusia dapat terjadi
karena kecelakaan (tenggelam), infeksi bakteri, virus, dan lain- lain.
Beberapa kelainan dan gangguan sistem pernapasan manusia antara
lain sebagai berikut.

a. Asfiksi Merupakan gangguan pengangkutan oksigen. Misalnya karena


tenggelam sehingga alveolus terisi oleh air, keracunan karbondioksida
sehingga Hb lebih mudah mengikat CO2, keracunan asam sianida (racun
pada singkong karet) yang akan menyebabkan Hb berikatan dengan
asam sianida.

10
b. Asidosis Merupakan gangguan pengangkutan CO2, sehingga kadar CO2
di dalam darah lebih banyak yang akan menyebabkan pH darah menjadi
asam.
c. Pembengkakan kelenjar limfa di hidung (polip) atau tekak amandel
yang menyebabkan penyumbatan atau penyempitan saluran pernapasan
dan menimbulkan kesan wajah bodoh (adenoid).

d. Peradangan dan penyakit pada saluran- saluran napas, yang disebabkan


kuman penyakit, antara lain:
1) Faringitis : radang pada faring karena infeksi bakteri atau virus,
sehingga terasa sakit saat menelan
2) Bronkhitis : peradangan pada selaput lendir trakea dan saluran
bronkhial yang menimbulkan batuk, demam, dan sakit di dada.
3) Tuberkulosis (TBC) : infeksi karena tuberculosis.
4) Pneumonia : infeksi pada paru2 yang disebabkan oleh
Diplococcus pneumonia
e. Gangguan atau kelainan bukan infeksi, diantaranya :
1) Asma : sukar bernapas, bunyi mendesah, batuk-batuk dan dan sesak
napas di dada.
2) Emfisema : paru-paru kehilangan elastisitasnya ditandai dengan
meluasnya alveoli sehingga paru-paru menggelembung dan
mengakibatkan sulit bernapas.
3) Amfisema : sulit bernapas karena pembengkakan paru-paru atau
pembuluh darah.
4) Rinitis : radang membran mukosa pada rongga hidung yang
menyebabkan hidung berlendir, biasanya terjadi karena alergi sesuatu.

11
5) Kanker laring, tumor ganas pada laring, biasanya terjadi pada pria diatas
50 tahun yang sewaktu mudanya sering merokok.
6) Kanker paru-paru : tumor ganas pada epitel bronkhiolus, biasanya terjadi
pada perokok.

12
RANGKUMAN

1. Respirasi adalah proses yang menghasilkan energi dari


glukosa yang terjadi di dalam sel
2. Organ penyusun sistem pernapasan yaitu rongga hidung,
faring, laring, trakea, bronkhus, bronkhiolus, paru-paru, dan
alveolus
3. Respirasi luar merupakan proses pertukaran gas (O2 dan
CO2) antara atmosfer dengan paru-paru
4. Pengangkutan gas O2 dan CO2 meliputi pengangkutan O2
dari kapiler paru-paru ke seluruh sel-sel tubuh dan
pengangkutan CO2 dari sel-sel tubuh ke kapiler paru-paru.
5. Respirasi dalam atau respirasi interna merupakan reaksi
oksidasi reduksi dimana O2 dikonsumsi dan CO2
diproduksi.
6. Inspirasi merupakan proses memasukkan oksigen ke dalam
paru- paru
7. Ekspirasi merupakan proses mengeluarkan CO2 dari
dalamtubuh.
8. Kelainan dan gangguan pada sistem pernapasan manusia
dapat terjadi karena infeksi, misalnya faringitis, bronkhitis,
tonsilitis, pneumonia, TBC dan difteri. Kelainan yang terjadi
bukan karena infeksi misalnya rinitis, asma, emfisema,
kanker laring dan kanker paru-paru.

13
SOAL LATIHAN

1. Bila otot antartulang rusuk berkontraksi maka ….


A. Volume rongga dada membesar, terjadi inspirasi
B. Volume rongga dada mengecil, terjadi ekspirasi
C. Volume rongga dada membesar, terjadi ekspirasi
D. Volume rongga dada mengecil, terjadi inspirasi

2. Seseorang yang berada dalam ruang tertutup dan penuh asap


kendaraan bermotor dapat meninggal dunia, sebab ….
A. Asap kendaraan bermotor mengandung CO2
B. Alveolus paru-parunya terisi banyak asap
C. Hb darah lebih cepat mengikat CO2 daripada O2
D. Hb darah lebih banyak mengandung CO2 daripada
3. Pengaruh buruk merokok terhadap lingkungan sekitarnya adalah ….
A. Menyebabkan kenaikan risiko terkena kanker
B. Mengakibatkan obstruksi paru menahun
C. Menyebabkan perubahan struktur saluran pernapasan
D. Menyebabkan terjadinya perokok pasif

4. Berikut ini bagian organ pernapasan manusia :


1. Bronkus
2. Alveolus
3. Bronkiolus
4. Trakea
5. Rongga hidung
Urutan masuknya udara pernapsan yang benar adalah ….

14
A. 5-4-3-2-1
B. 5-4-3-1-2
C. 5-4-2-1-3
D. 5-4-1-3-2
5. Pernyataan yang benar untuk menunjukkan penyebab aliran
udara ke paru-paru adalah ….
A. Melengkungnya diafragma
B. Mengecilnya volume rongga dada
C. Meningkatnya tekanan rongga dada
D. Kontraksi otot antartulang rusuk
6. Pada penderita emfisema, organ yang mengalami kerusakan
adalah ….
A. Trakea
B. Pleura
C. Laring
D. Alveolus
7. Silia pada trakea berfungsi untuk ….
A. Menangkap debu atau kotoran yang masuk
B. Menghangatkan udara yang masuk
C. Membuat dan mengeluarkan lendir
D. Memperkuat dinding trakea

8. Kita dapat tersedak karena ….


A. Epiglotis menutup saluran makanan
B. Makanan memasuki saluran napas
C. Makanan memasuki rongga hidung
D. Makanan berhenti di tekak

15
9. Pernapasan dalam (internal) terjadi jika ….
A. Inspirasi dilakukan diafragma
B. Inspirasi dilakukan otot antartulang rusuk
C. Pertukaran gas berlangsung di paru-paru
D. Pertukaran gas berlangsung di jaringan

10. Pada umumnya, pita suara terdapat di bagian saluran pernapasan


yang disebut ….
A. Laring
B. Bronkiolus
C. Nasofaring
D. Trakea

16

Anda mungkin juga menyukai