Pernapasan sering disamakan dengan istilah tenggorokan. Pada bagian belakang faring terdapat
respirasi. Bernapas (breathing) adalah menghirup laring.
(memasukkan udara dari lingkungan ke dalam tubuh) Laring terdiri atas kepingan tulang rawan
dan mengembuskan napas (mengeluarkan udara dari (kartilago). Laring ditutup oleh katup pangkal
dalam tubuh ke lingkungan luar). Sementara itu, tenggorok (epiglotis). Ketika menelan makanan,
respirasi (respiration) adalah proses pembakaran epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak
(oksidasi) senyawa organik di dalam sel untuk masuk ke tenggorokan. Ketika kita bernapas, epiglotis
memperoleh energi. Energi hasil respirasi digunakan membuka sehingga udara masuk ke laring menuju
untuk aktivitas tubuh seperti pengaturan suhu tubuh, tenggorokan.
pergerakan, pertumbuhan, dan reproduksi.
Pernapasan dan respirasi saling berhubungan
karena ada proses pernapasan yaitu memasukkan udara
yang mengandung oksigen (O2) dari luar, kemudian
oksigen digunakan untuk proses respirasi di
mitokondria. Setelah itu, sisa respirasi berupa gas
karbondioksida (CO2) dikeluarkan melalui pernapasan.
ALAT PERNAPASAN PADA MANUSIA Gambar 1.2 Mekanisme Bernapas dan Menelan Makanan
(Sumber: https://tracheostomyeducation.com)
Ketika menelan makanan, soft palate (uvula; daging kecil
yang menempel di bagian belakang langit-langit mulut)
menutup rongga hidung, sehingga udara tidak dapat masuk.
Kemudian epiglotis melipat ke bawah menutupi laring dan
Upper Esophageal Sphincter/UES (sfingter esofagus bagian
atas; sfingter adalah otot berbentuk menyerupai cincin untuk
mengatur perjalanan zat) membuka sehingga makanan tidak
masuk ke laring, melainkan ke esofagus. Ketika bernapas,
uvula membuka sehingga udara dapat masuk melewati faring,
kemudian epiglotis melipat ke atas dan UES melipat kembali
menutupi esofagus sehingga udara masuk ke tenggorokan.
1. Hidung
Udara luar pertama kali masuk ke dalam tubuh
melalui hidung. Di dalam rongga hidung terdapat
rambut-rambut dan selaput lendir, yang berfungsi untuk Gambar 1.3 Anatomi Trakea
(Sumber: https://docplayer.info)
menyaring debu dan kotoran yang masuk ke hidung,
Trakea terletak pada leher, sebelah depan
mengatur suhu udara, dan mengatur kelembapan udara.
kerongkongan. Trakea berbentuk pipa, terdiri dari 16-
Selain itu, pada rongga hidung juga terdapat serabut
20 cincin tulang rawan berbentuk huruf C yang kuat
saraf pembau (olfaktori), yang berfungsi untuk
dan fleksibel. Panjang trakea sekitar 10 cm. Dinding
menerima rangsang bau dan meneruskannya ke otak.
dalam trakea dilapisi jaringan epitel silindris selapis
bersilia. Jaringan epitel ini memiliki kelenjar
2. Laring (Pangkal Tenggorok)
seromukosa dan silia (rambut getar). Kelenjar
Setelah melewati rongga hidung, udara akan
seromukosa memproduksi mukus (lendir) untuk
melewati faring. Faring adalah persimpangan antara
menangkap debu dan kotoran yang masuk. Sementara
rongga mulut ke kerongkongan dan rongga hidung ke
Sistem Pernapasan pada Manusia | 1
itu, silia berfungsi untuk menyaring debu dan benda Pada bagian dalam paru-paru terdapat gelembung-
asing. Ketika ada debu yang mengganggu saluran gelembung halus yang disebut alveolus, yang berjumlah
pernapasan, kita akan batuk atau bersin. Hal ini karena sekitar 300 juta buah. Luas alveolus diperkirakan
silia mendorong debu dan benda asing tersebut keluar mencapai 160 m2. Dinding alveolus mengandung
dari saluran pernapasan. kapiler darah. Alveolus berfungsi sebagai tempat
pertukaran gas oksigen dan karbondioksida.
4. Bronkus (Cabang Batang Tenggorok) Alveolus memiliki dinding yang sangat tipis
Trakea memiliki cabang yang disebut bronkus. yang tersusun atas jaringan epitel pipih selapis. Hal ini
Bronkus memiliki struktur seperti trakea, namun lebih menyebabkan gas-gas dapat berdifusi dengan mudah
tipis. Trakea bercabang menjadi dua bronkus yaitu, menembus dinding alveolus. Selain itu, alveolus
bronkus kanan dan bronkus kiri. Kedua bronkus berbentuk kantong kecil sehingga jumlahnya di dalam
tersebut menuju ke paru-paru. Masing-masing bronkus paru-paru sangat banyak. Hal ini bertujuan untuk
memiliki cabang yang disebut bronkiolus. Bronkus memperluas permukaan pertukaran gas.
kanan memiliki tiga bronkiolus, sedangkan bronkus kiri
memiliki dua bronkiolus. Bronkiolus bercabang-cabang
lagi membentuk pembuluh-pembuluh yang halus yang
bermuara ke alveolus.
LATIHAN SOAL
LATIHAN SOAL
Gambar 1.10 Respirasi Internal
Volume darah orang dewasa sekitar 5 liter. Setiap 100
3. Respirasi Seluler mL darah arteri pada tekanan 100 mmHg mengandung 19
Respirasi seluler yaitu proses penggunaan oksigen mL oksigen, sedangkan darah vena pada tekanan 40
untuk oksidasi biologi (pembakaran zat makanan mmHg mengandung 12 mL oksigen. Hitunglah
dengan bantuan oksigen). Respirasi seluler dilakukan banyaknya oksigen yang dihantarkan ke sel-sel/jaringan
oleh mitokondria di dalam sel, bertujuan menghasilkan tubuh setiap kali darah beredar!
energi.
Selain energi, respirasi menghasilkan zat sisa Ada beberapa hal yang mempengaruhi difusi gas
berupa karbondioksida. Karbondioksida diangkut oleh melintasi membran alveolus dan kapiler darah.
darah menuju paru-paru. Karbondioksida akan 1. Tekanan parsial gas (tergantung pada persentase
menembus dinding kapiler dan dinding alveolus. gas tersebut); semakin tinggi tekanan parsial,
Setelah itu, karbondioksida dikeluarkan melalui saluran proses difusi semakin cepat.
pernapasan menuju ke hidung. 2. Permeabilitas epitel; semakin permeabel, proses
difusi semakin cepat.
3. Luas permukaan epitel; semakin luas, difusi
semakin cepat.
Sistem Pernapasan pada Manusia | 4
4. Kecepatan sirkulasi darah; semakin cepat proses Reaksinya sebagai berikut.
sirkulasi, difusi semakin cepat. karbonat anhidrase
5. Kecepatan reaksi kimia di dalam tubuh; 𝐶𝑂2 + 𝐻2 𝑂 𝐻2 𝐶𝑂3
semakin cepat reaksinya, difusi semakin cepat. 𝐻2 𝐶𝑂3 → 𝐻+ + 𝐻𝐶𝑂3−
Mekanisme Pengangkutan Oksigen
Jika jumlah H+ yang dihasilkan terlalu banyak,akan
Pengangkutan oksigen terjadi melalui 2 cara, yaitu:
menurunkan pH darah, sehingga ion H+ diikat oleh
1. Larut dalam plasma darah (3%) hemoglobin untuk menjaga pH darah. Ion bikarbonat
Oksigen berdifusi dari alveolus ke kapiler pada sel darah merah kemudian berdifusi keluar menuju
kemudian larut di dalam plasma darah. Ketika sampai plasma darah, diikuti dengan masuknya ion klorida Cl-
di kapiler dekat jaringan tubuh, oksigen di plasma darah ke dalam sel darah merah. Karena adanya pertukaran
akan berdifusi ke jaringan tubuh. ion bikarbonat dengan ion klorida, maka proses ini
disebut pertukaran klorida.
2. Diikat oleh hemoglobin (97%) Selain itu, ada juga karbondioksida yang bereaksi
Oksigen yang dihirup masuk ke dalam alveolus dengan air di plasma darah membentuk asam karbonat.
kemudian berdifusi menembus dinding alveolus, lalu Namun, reaksi ini berlangsung lambat karena tidak
menembus dinding kapiler darah. Selanjutnya, oksigen adanya enzim karbonat anhidrase. Asam karbonat
diikat oleh hemoglobin yang terdapat pada sel darah tersebut juga akan terurai menjadi ion bikarbonat dan
merah, kemudian terbentuk oksihemoglobin (HbO2). ion hidrogen.
Reaksinya sebagai berikut.
(1)
𝐻𝑏 + 𝑂2 → 𝐻𝑏𝑂2 (2b)
(2a)
Selanjutnya, oksigen dibawa oleh darah ke jantung
(serambi kiri dan bilik kiri) kemudian diedarkan ke
seluruh tubuh. (3)