Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

Pernapasan sering disamakan dengan istilah tenggorokan. Pada bagian belakang faring terdapat
respirasi. Bernapas (breathing) adalah menghirup laring.
(memasukkan udara dari lingkungan ke dalam tubuh) Laring terdiri atas kepingan tulang rawan
dan mengembuskan napas (mengeluarkan udara dari (kartilago). Laring ditutup oleh katup pangkal
dalam tubuh ke lingkungan luar). Sementara itu, tenggorok (epiglotis). Ketika menelan makanan,
respirasi (respiration) adalah proses pembakaran epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak
(oksidasi) senyawa organik di dalam sel untuk masuk ke tenggorokan. Ketika kita bernapas, epiglotis
memperoleh energi. Energi hasil respirasi digunakan membuka sehingga udara masuk ke laring menuju
untuk aktivitas tubuh seperti pengaturan suhu tubuh, tenggorokan.
pergerakan, pertumbuhan, dan reproduksi.
Pernapasan dan respirasi saling berhubungan
karena ada proses pernapasan yaitu memasukkan udara
yang mengandung oksigen (O2) dari luar, kemudian
oksigen digunakan untuk proses respirasi di
mitokondria. Setelah itu, sisa respirasi berupa gas
karbondioksida (CO2) dikeluarkan melalui pernapasan.

ALAT PERNAPASAN PADA MANUSIA Gambar 1.2 Mekanisme Bernapas dan Menelan Makanan
(Sumber: https://tracheostomyeducation.com)
Ketika menelan makanan, soft palate (uvula; daging kecil
yang menempel di bagian belakang langit-langit mulut)
menutup rongga hidung, sehingga udara tidak dapat masuk.
Kemudian epiglotis melipat ke bawah menutupi laring dan
Upper Esophageal Sphincter/UES (sfingter esofagus bagian
atas; sfingter adalah otot berbentuk menyerupai cincin untuk
mengatur perjalanan zat) membuka sehingga makanan tidak
masuk ke laring, melainkan ke esofagus. Ketika bernapas,
uvula membuka sehingga udara dapat masuk melewati faring,
kemudian epiglotis melipat ke atas dan UES melipat kembali
menutupi esofagus sehingga udara masuk ke tenggorokan.

3. Trakea (Batang Tenggorok)

Gambar 1.1 Susunan Alat Pernapasan pada Manusia


(Sumber: https://www.biogearsengine.com)

1. Hidung
Udara luar pertama kali masuk ke dalam tubuh
melalui hidung. Di dalam rongga hidung terdapat
rambut-rambut dan selaput lendir, yang berfungsi untuk Gambar 1.3 Anatomi Trakea
(Sumber: https://docplayer.info)
menyaring debu dan kotoran yang masuk ke hidung,
Trakea terletak pada leher, sebelah depan
mengatur suhu udara, dan mengatur kelembapan udara.
kerongkongan. Trakea berbentuk pipa, terdiri dari 16-
Selain itu, pada rongga hidung juga terdapat serabut
20 cincin tulang rawan berbentuk huruf C yang kuat
saraf pembau (olfaktori), yang berfungsi untuk
dan fleksibel. Panjang trakea sekitar 10 cm. Dinding
menerima rangsang bau dan meneruskannya ke otak.
dalam trakea dilapisi jaringan epitel silindris selapis
bersilia. Jaringan epitel ini memiliki kelenjar
2. Laring (Pangkal Tenggorok)
seromukosa dan silia (rambut getar). Kelenjar
Setelah melewati rongga hidung, udara akan
seromukosa memproduksi mukus (lendir) untuk
melewati faring. Faring adalah persimpangan antara
menangkap debu dan kotoran yang masuk. Sementara
rongga mulut ke kerongkongan dan rongga hidung ke
Sistem Pernapasan pada Manusia | 1
itu, silia berfungsi untuk menyaring debu dan benda Pada bagian dalam paru-paru terdapat gelembung-
asing. Ketika ada debu yang mengganggu saluran gelembung halus yang disebut alveolus, yang berjumlah
pernapasan, kita akan batuk atau bersin. Hal ini karena sekitar 300 juta buah. Luas alveolus diperkirakan
silia mendorong debu dan benda asing tersebut keluar mencapai 160 m2. Dinding alveolus mengandung
dari saluran pernapasan. kapiler darah. Alveolus berfungsi sebagai tempat
pertukaran gas oksigen dan karbondioksida.
4. Bronkus (Cabang Batang Tenggorok) Alveolus memiliki dinding yang sangat tipis
Trakea memiliki cabang yang disebut bronkus. yang tersusun atas jaringan epitel pipih selapis. Hal ini
Bronkus memiliki struktur seperti trakea, namun lebih menyebabkan gas-gas dapat berdifusi dengan mudah
tipis. Trakea bercabang menjadi dua bronkus yaitu, menembus dinding alveolus. Selain itu, alveolus
bronkus kanan dan bronkus kiri. Kedua bronkus berbentuk kantong kecil sehingga jumlahnya di dalam
tersebut menuju ke paru-paru. Masing-masing bronkus paru-paru sangat banyak. Hal ini bertujuan untuk
memiliki cabang yang disebut bronkiolus. Bronkus memperluas permukaan pertukaran gas.
kanan memiliki tiga bronkiolus, sedangkan bronkus kiri
memiliki dua bronkiolus. Bronkiolus bercabang-cabang
lagi membentuk pembuluh-pembuluh yang halus yang
bermuara ke alveolus.

Gambar 1. 6 Anatomi Alveolus


(Sumber: https://socratic.org)
Gambar 1.4 Bronkus dan Bronkiolus Bronkiolus bercabang-cabang hingga bronkiolus terminal,
(Sumber: https://www.sciencedirect.com) yang bermuara ke alveolus (jamak: alveoli) yang berbentuk
seperti buah anggur. Permukaan luar alveolus diselubungi
oleh jaringan kapiler darah.
5. Paru-Paru
Paru-paru terletak di rongga dada tepat di atas
diafragma. Diafragma adalah sekat yang membatasi PROSES PERNAPASAN
rongga dada dengan rongga perut. Paru-paru dibungkus Inspirasi dan Ekspirasi
oleh selaput yang disebut pleura. Pernapasan terdiri dari dua proses, yaitu inspirasi
Paru-paru terdiri atas dua bagian, yaitu paru-paru dan ekspirasi. Inspirasi atau menghirup napas adalah
kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan memiliki tiga pemasukan udara dari lingkungan luar ke paru-paru.
lobus, sedangkan paru-paru kiri memiliki dua lobus. Hal Sementara itu, ekspirasi atau mengembuskan napas
ini menyebabkan paru-paru kanan berukuran lebih besar adalah pengeluaran udara dari paru-paru ke lingkungan
daripada paru-paru kiri. luar.
Pernapasan terjadi melalui dua mekanisme, yaitu
pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan
dada melibatkan otot antartulang rusuk, sedangkan
pernapasan perut melibatkan otot diafragma. Berikut
proses inspirasi dan ekspirasi pada pernapasan dada dan
perut.

Tabel 1.1 Mekanisme Inspirasi dan Ekspirasi


pada Pernapasan Dada dan Perut
Gambar 1. 5 Paru-Paru Kanan dan Kiri Inspirasi Ekspirasi
(Sumber: https://courses.lumenlearning.com) Pernapasan 1. Otot antartulang 1. Otot antartulang
Pada gambar di atas tampak bahwa paru-paru kanan dada rusuk rusuk
memiliki tiga bronkiolus dan tiga lobus, sedangkan paru-paru (interkostal luar) (interkostal
kiri memiliki dua bronkiolus dan dua lobus. berkontraksi. luar) relaksasi.
2. Tulang rusuk 2. Tulang rusuk
terangkat ke atas. turun kembali.
Sistem Pernapasan pada Manusia | 2
Inspirasi Ekspirasi 5. Kapasitas Residu Fungsional, yaitu jumlah udara
3. Rongga dada 3. Rongga dada sisa dalam system respirasi setelah ekspirasi
membesar, mengecil, normal. Dapat dihitung dengan menjumlahkan
volume paru- volume paru-
paru paru mengecil. udara residu dengan volume cadangan ekspirasi.
mengembang. 4. Tekanan udara 6. Kapasitas Vital Paru-Paru, yaitu jumlah udara
4. Tekanan udara di di dalam paru- maksimal yang dapat diekspirasikan setelah
dalam paru-paru paru naik inspirasi sekuat-kuatnya. Kapasitas vital
menurun (tinggi). merupakan jumlah volume udara tidal, udara
(rendah). 5. Udara keluar
cadangan inspirasi, dan udara cadangan ekspirasi.
5. Udara dari luar dari paru-paru.
masuk ke paru- 7. Kapasitas Total Paru-Paru, volume udara yang
paru. tersedia dalam paru-paru, dapat dihitung dengan
Pernapasan 1. Otot diafragma 1. Otot diafragma menjumlahkan kapasitas vital paru-paru ditambah
perut berkontraksi. relaksasi. udara residu.
2. Diafragma 2. Diafragma
mendatar. cembung ke
3. Paru-paru atas
mengembang. (melengkung
4. Tekanan udara kembali).
di dalam paru- 3. Paru-paru
paru menurun mengecil.
(rendah). 4. Tekanan udara
5. Udara luar di dalam paru-
masuk ke paru- paru naik
paru. (tinggi).
5. Udara keluar
dari paru-paru.
Gambar 1.9 Grafik Volume Udara Pernapasan
(Sumber: https://www.sciencedirect.com)

LATIHAN SOAL

Seorang siswa memiliki paru-paru dengan volume 5.200


ml. Udara yang dihirup ketika bernapas biasa sebanyak
500 ml. Setelah itu, anak tersebut menghirup napas
sekuat-kuatnya. Volume udara yang masuk sebanyak
2.000 ml. Volume udara residu sebanyak 1.000 ml.
Berapakah (a) kapasitas vital paru-paru, (b) volume udara
suplementernya, (c) buatlah grafik udara pernapasannya!
Gambar 1.8 Inspirasi (Inhalasi) dan Ekspirasi (Ekshalasi)
(Sumber: Biology Campbell 12th Edition)

Volume Udara Pernapasan


Frekuensi Pernapasan
Pada umumnya, volume paru-paru kurang lebih 5-
Frekuensi pernapasan merupakan jumlah
6 liter. Setiap orang dapat memiliki volume udara
pernapasan yang dilakukan meliputi inspirasi dan
pernapasan yang berbeda-beda, tergantung ukuran paru-
ekspirasi dalam waktu tertentu. Pada umumnya,
paru, kekuatan bernapas, dan cara bernapas.
manusia bernapas 15-18 kali per menit. Frekuensi
Udara pernapasan terdiri dari:
pernapasan dipengaruhi oleh:
1. Udara Tidal, yaitu udara ketika inspirasi dan
1. Umur, semakin bertambah usia, frekuensi
ekspirasi biasa. Volumenya sekitar 0,5 liter.
pernapasan semakin lambat.
2. Udara Cadangan Inspirasi (Komplementer),
2. Jenis kelamin, frekuensi pernapasan laki-laki
yaitu udara yang dapat dimasukkan ke dalam paru-
lebih cepat daripada perempuan.
paru setelah melakukan inspirasi biasa. Volumenya
3. Aktivitas, semakin banyak aktivitas maka
1,5 sampai 3 liter.
frekuensi pernapasan semakin meningkat.
3. Udara Cadangan Ekspirasi (Suplementer),
4. Suhu tubuh, semakin tinggi suhu tubuh, frekuensi
yaitu udara yang dapat diembuskan ke luar setelah
pernapasan semakin lambat.
ekspirasi biasa. Volumenya 1,2 sampai 2 liter.
5. Posisi tubuh, frekuensi pernapasan ketika berdiri
4. Udara Residu, yaitu udara yang masih tersisa di
lebih cepat daripada posisi berbaring.
paru-paru setelah mengembuskan napas sekuat-
kuatnya. Volumenya sekitar 1 liter.
Sistem Pernapasan pada Manusia | 3
MEKANISME PERTUKARAN OKSIGEN DAN Berikut bagan mekanisme respirasi.
KARBONDIOKSIDA
Macam-Macam Respirasi
Respirasi dapat dibedakan menjadi tiga:
1. Respirasi Eksternal
Respirasi eksternal adalah pertukaran gas yang
terjadi antara dinding alveolus dengan kapiler darah
pada alveolus.

Gambar 1.11 Perjalanan Gas Respirasi dalam Sistem


Gambar 1.9 Respirasi Eksternal Sirkulasi
(Sumber: https://www.pedilung.com) (Sumber: Biology Campbell 12th Edition)

Ketika melakukan inspirasi, darah kaya CO2 masuk ke


Oksigen yang masuk ke dalam alveolus kemudian alveolus paru-paru. Tekanan parsial (P) O2 di alveolus
berdifusi ke kapiler, sedangkan karbondioksida dari menjadi lebih tinggi daripada di kapiler alveolus, sehingga O2
kapiler berdifusi ke alveolus. berdifusi dari alveolus ke kapiler (respirasi eksternal). O2
dibawa oleh darah ke jantung, kemudian diedarkan ke seluruh
tubuh. Darah sampai di kapiler jaringan. Tekanan parsial O2
2. Respirasi Internal
di kapiler jaringan lebih tinggi daripada di jaringan, sehingga
Respirasi internal yaitu pertukaran gas yang terjadi O2 berdifusi dari kapiler ke jaringan (respirasi internal).
antara kapiler darah dengan sel-sel atau jaringan tubuh. O2 digunakan oleh jaringan untuk respirasi seluler,
Oksigen dari kapiler dilepaskan ke jaringan tubuh, yang menghasilkan energi dan zat sisa berupa CO2.
sedangkan karbondioksida dari jaringan akan berdifusi Akibatnya, tekanan parsial CO2 di jaringan menjadi tinggi,
kemudian CO2 berdifusi dari jaringan ke kapiler (respirasi
masuk ke kapiler. internal). CO2 akan dibawa oleh darah ke jantung, kemudian
kembali ke alveolus paru-paru.
Tekanan parsial CO2 di kapiler alveolus lebih tinggi
daripada di alveolus, sehingga CO2 berdifusi dari kapiler ke
alveolus (respirasi eksternal). Hal ini menyebabkan tekanan
parsial CO2 di alveolus menjadi tinggi, lebih tinggi daripada di
lingkungan luar. Selanjutnya, CO2 dikeluarkan melalui
ekspirasi.

LATIHAN SOAL
Gambar 1.10 Respirasi Internal
Volume darah orang dewasa sekitar 5 liter. Setiap 100
3. Respirasi Seluler mL darah arteri pada tekanan 100 mmHg mengandung 19
Respirasi seluler yaitu proses penggunaan oksigen mL oksigen, sedangkan darah vena pada tekanan 40
untuk oksidasi biologi (pembakaran zat makanan mmHg mengandung 12 mL oksigen. Hitunglah
dengan bantuan oksigen). Respirasi seluler dilakukan banyaknya oksigen yang dihantarkan ke sel-sel/jaringan
oleh mitokondria di dalam sel, bertujuan menghasilkan tubuh setiap kali darah beredar!
energi.
Selain energi, respirasi menghasilkan zat sisa Ada beberapa hal yang mempengaruhi difusi gas
berupa karbondioksida. Karbondioksida diangkut oleh melintasi membran alveolus dan kapiler darah.
darah menuju paru-paru. Karbondioksida akan 1. Tekanan parsial gas (tergantung pada persentase
menembus dinding kapiler dan dinding alveolus. gas tersebut); semakin tinggi tekanan parsial,
Setelah itu, karbondioksida dikeluarkan melalui saluran proses difusi semakin cepat.
pernapasan menuju ke hidung. 2. Permeabilitas epitel; semakin permeabel, proses
difusi semakin cepat.
3. Luas permukaan epitel; semakin luas, difusi
semakin cepat.
Sistem Pernapasan pada Manusia | 4
4. Kecepatan sirkulasi darah; semakin cepat proses Reaksinya sebagai berikut.
sirkulasi, difusi semakin cepat. karbonat anhidrase
5. Kecepatan reaksi kimia di dalam tubuh; 𝐶𝑂2 + 𝐻2 𝑂 𝐻2 𝐶𝑂3
semakin cepat reaksinya, difusi semakin cepat. 𝐻2 𝐶𝑂3 → 𝐻+ + 𝐻𝐶𝑂3−
Mekanisme Pengangkutan Oksigen
Jika jumlah H+ yang dihasilkan terlalu banyak,akan
Pengangkutan oksigen terjadi melalui 2 cara, yaitu:
menurunkan pH darah, sehingga ion H+ diikat oleh
1. Larut dalam plasma darah (3%) hemoglobin untuk menjaga pH darah. Ion bikarbonat
Oksigen berdifusi dari alveolus ke kapiler pada sel darah merah kemudian berdifusi keluar menuju
kemudian larut di dalam plasma darah. Ketika sampai plasma darah, diikuti dengan masuknya ion klorida Cl-
di kapiler dekat jaringan tubuh, oksigen di plasma darah ke dalam sel darah merah. Karena adanya pertukaran
akan berdifusi ke jaringan tubuh. ion bikarbonat dengan ion klorida, maka proses ini
disebut pertukaran klorida.
2. Diikat oleh hemoglobin (97%) Selain itu, ada juga karbondioksida yang bereaksi
Oksigen yang dihirup masuk ke dalam alveolus dengan air di plasma darah membentuk asam karbonat.
kemudian berdifusi menembus dinding alveolus, lalu Namun, reaksi ini berlangsung lambat karena tidak
menembus dinding kapiler darah. Selanjutnya, oksigen adanya enzim karbonat anhidrase. Asam karbonat
diikat oleh hemoglobin yang terdapat pada sel darah tersebut juga akan terurai menjadi ion bikarbonat dan
merah, kemudian terbentuk oksihemoglobin (HbO2). ion hidrogen.
Reaksinya sebagai berikut.
(1)
𝐻𝑏 + 𝑂2 → 𝐻𝑏𝑂2 (2b)

(2a)
Selanjutnya, oksigen dibawa oleh darah ke jantung
(serambi kiri dan bilik kiri) kemudian diedarkan ke
seluruh tubuh. (3)

Ketika darah sampai di kapiler dekat jaringan (1)


tubuh, oksihemoglobin (HbO2) akan terurai lagi
(2)
menjadi Hb dan O2 .
Gambar 1.12 Pertukaran dan Pengangkutan Oksigen dan
𝐻𝑏𝑂2 → 𝐻𝑏 + 𝑂2
Karbondioksida dari Darah ke Jaringan Tubuh
Selanjutnya, oksigen berdifusi masuk ke dalam sel/ (Sumber: pinterest)
jaringan, sedangkan Hb masih berada di sel darah
merah. Di dalam sel, oksigen digunakan untuk respirasi Gambar di atas merupakan pengangkutan O2 dan CO2 pada
respirasi internal yang terjadi antara kapiler darah dengan
seluler. jaringan tubuh. Pelepasan O2 terjadi melalui (tanda panah
merah): (1) Penguraian HbO2 Sebelumnya, O2 diikat oleh
Mekanisme Pengangkutan Karbondioksida hemoglobin (Hb) menjadi HbO2 di kapiler alveolus yang
Pengangkutan karbondioksida dari alveolus ke kemudian diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Setelah
sampai di jaringan, O2 dilepaskan kembali oleh hemoglobin
jaringan tubuh terjadi melalui tiga cara:
(HbO2 → Hb + O2). O2 keluar dari sel darah merah kemudian
berdifusi ke jaringan tubuh. (2) O2 yang terlarut di dalam
1. Larut dalam plasma darah
plasma akan berdifusi ke jaringan tubuh. Selanjutnya,
Sebanyak ± 7% CO2 larut dalam plasma darah. jaringan tubuh menggunakan O2 untuk respirasi seluler
menghasilkan energi dan zat sisa salah satunya CO2.
2. Diikat oleh hemoglobin Selanjutnya CO2 berdifusi dari jaringan ke kapiler dan
Sebanyak ±23 % CO2 diikat oleh hemoglobin diangkut melalui 3 cara (tanda panah biru): (1) CO2 terlarut
di dalam plasma darah, dalam bentuk CO2, (2) melalui
membentuk karbaminohemoglobin. pembentukan ion bikarbonat, (2a) CO2 masuk ke dalam sel
𝐻𝑏 + 𝐶𝑂2 ↔ 𝐻𝑏𝐶𝑂2 darah merah bereaksi dengan air membentuk asam karbonat
(H2CO3) yang terurai menjadi ion H+ dan HCO3-. Ion H+ tetap
berada di dalam sel darah merah. Untuk menjaga
3. Pembentukan ion bikarbonat keseimbangan pH, ion H+ berikatan dengan hemoglobin (Hb)
Sebanyak ±70% CO2 diangkut dalam bentuk ion menjadi HHb. Ion HCO3- berdifusi keluar dari sel darah merah
bikarbonat. CO2 masuk ke dalam kapiler darah menuju plasma darah, diikuti oleh masuknya ion klorida, Cl-
kemudian masuk ke sel darah merah, bereaksi dengan dari plasma darah ke dalam sel darah merah menggantikan
ion HCO3-. Inilah alasan proses ini disebut pertukaran klorida;
air, membentuk asam karbonat (H2CO3) dibantu oleh (2b) pembentukan ion bikarbonat juga terjadi di dalam plasma
enzim karbonat anhidrase. Karena bersifat tidak stabil, darah (3) CO2 diikat oleh protein hemoglobin membentuk
asam karbonat terurai menjadi ion hidrogen (H+) dan karbominahemoglobin (HbCO2).
ion bikarbonat (HCO3-).

Sistem Pernapasan pada Manusia | 5


(1)
Tabel 1.2 Kandungan Asap Rokok dan Bahayanya
(2b)
Kandungan Asap Akibat yang dapat
Rokok Ditimbulkan
(2a)
Nikotin • Meningkatkan tekanan darah
(3) dan frekuensi denyut jantung.
• Konstriksi arteri koroner.
(1)
Tar Kanker paru-paru
(2) Karbonmonoksida Limbung, sakit kepala
Gambar 1.13 Pertukaran dan Pengangkutan Oksigen dan Kadmium Penyakit jantung, penyakit paru
Karbondioksida dari Alveolus ke Darah obstruktif
(Sumber: pinterest) Merkuri • Penurunan kerja sistem saraf.
• Merusak membran mukosa dan
Gambar di atas merupakan pengangkutan O2 dan CO2 pada kulit.
respirasi eksternal yang terjadi antara alveolus dengan Polonium-210 • Mengganggu fungsi liver.
kapiler darah. O2 yang terdapat di alveolus berdifusi ke dalam
• Kanker.
kapiler darah, lalu diikat oleh hemoglobin menjadi HbO2 (1)
dan ada juga yang terlarut di dalam plasma darah (2).
Arsenik • Deskuamasi dan perubahan
Sementara itu, sebelum berdifusi ke alveolus, CO2 diangkut pigmen kulit.
dalam berbagai bentuk senyawa tadi diubah terlebih dahulu • Kanker paru-paru, ginjal, dan
menjadi gas CO2 agar dapat dilepaskan ke alveolus. hati, kerusakan sel saraf.
1) CO2 terlarut di dalam plasma akan langsung berdifusi ke Formaldehida • Iritasi dan alergi kulit.
alveolus. • Kanker.
(2) CO2 yang diangkut melalui ion bikarbonat, (2a) HCO3-
yang ada di plasma masuk kembali ke sel darah merah, Kelainan dan Gangguan pada Sistem Pernapasan
sedangkan Cl- di sel darah merah keluar lagi ke plasma darah.
Ion H+ dan HCO3- bereaksi kembali membentuk H2CO3. 1. Asfiksi, gangguan pernapasan pada waktu
Setelah itu, H2CO3 terurai kembali menjadi CO2 dan H2O. pengangkutan dan penggunaan oksigen oleh
(2b) Ada juga ion HCO3- yang berikatan kembali dengan ion jaringan. Disebabkan oleh ketidakmampuan
H+ di plasma darah membentuk H2CO3 dan akan terurai bernapas secara normal, misalnya karena
kembali menjadi CO2 dan H2O.
(3) CO2 yang diikat oleh hemoglobin dalam bentuk HbCO2
tenggelam (alveolus terisi air), keracunan
(1) CO atau
terurai kembali menjadi Hb dan CO2. HCN.
Selanjutnya, CO2 dari ketiga proses tersebut berdifusi dari 2. Bronkitis, radang pada selaput yang melapisi
kapiler darah ke alveolus untuk dikeluarkan melalui ekspirasi. bronkus. Pada bronkitis terjadi penumpukan lendir
di bronkus, penderita mengalami batuk terus-
Pengaruh Rokok terhadap Sistem Pernapasan menerus. Bronkitis disebabkan oleh bakteri,
Kandungan Asap Rokok kebiasaan merokok, dan pencemaran udara.
Rokok mengandung 4.000 jenis bahan kimia dan 40 di 3. Emfisema, sobeknya dinding alveolus akibat
antaranya bersifat karsinogenik (penyebab kanker). bahan-bahan kimia pada asap rokok, debu industri,
atau polutan udara lainnya, sehingga elastisitas
dinding alveolus berkurang.
4. Asma, sesak napas akibat penyumbatan saluran
pernapasan yang dipicu oleh alergi terhadap debu,
serbuk sari, rambut hewan, asap, suhu dingin, dan
stress.
5. Kanker paru-paru, pembelahan sel-sel pada
paru-paru secara tidak normal, disebabkan oleh
asap rokok, debu asbes, kromium, produk
petroleum, dan radiasi ionisasi. Kanker paru-paru
dapat menjalar ke seluruh tubuh.
Gambar 1.14 Kandungan Asap Rokok 6. Pneumonia, radang paru-paru yang disebabkan
Asap rokok yang dihirup oleh seorang perokok oleh infeksi bakteri Diplococcus pneumoniae.
mengandung komponen gas dan partikel. Komponen 7. TBC, penyakit pada paru-paru yang disebabkan
gas terdiri dari: karbonmonoksida, karbondioksida, oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang
hidrogen sianida, amonia, oksida dari nitrogen, dan menyebabkan bintil-bintil atau radang pada
senyawa karbon. Komponen partikel terdiri dari: tar, dinding alveolus sehingga difusi oksigen
nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium. terganggu.
8. Asidosis, kenaikan kadar asam karbonat dalam
darah sehingga pernapasan terganggu.

Sistem Pernapasan pada Manusia | 6


9. Rinitis, radang pada rongga hidung akibat infeksi
virus (misalnya virus influenza), alergi terhadap
perubahan cuaca, alergi serbuk sari dan debu.
10. Sinusitis, radang pada sinus (sinus terletak di
daerah pipi di kiri dan kanan batang hidung).
Biasanya di dalam sinus terdapat nanah yang harus
dikeluarkan melalui operasi.
11. Faringitis, radang pada faring akibat infeksi
bakteri streptococcus, sehingga tenggorokan sakit
dan berwarna merah.
12. Laringitis, radang pada laring. Suara menjadi
serak atau kehilangan suara. Disebabkan oleh
infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol,
atau terlalu banyak bicara.
13. Difteri, disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphteriae, dengan gejala sakit tenggorokan, sulit
bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari
mulut dan hidung, demam, serta pembengkakan
kelenjar getah bening.
14. Dispnea (sesak napas), yaitu perasaan sulit
bernapas yang ditandai dengan napas yang pendek
karena suplai oksigen ke dalam jaringan tubuh
lebih sedikit daripada yang dibutuhkan. Dapat
terjadi pada orang yang cemas (emosi tidak stabil),
penderita kardiovaskuler, asma, dan penyakit paru-
paru.
15. Influenza, Parainfluenza (Sindrom Batuk
Pilek), Flu Burung, dan SARS (Severe Acute
Respirotary Syndrome), merupakan gangguan
pernapasan yang disebabkan oleh virus. Influenza
disebabkan oleh Orthomyxovirus, parainfluenza
disebabkan oleh Parainfluenza virus, flu burung
oleh HPAIV (Highly Pathogenic Avian Influenza
Virus) atau H5N1, dan SARS oleh SARS
coronavirus.

Sistem Pernapasan pada Manusia | 7

Anda mungkin juga menyukai