Asri Rubiyanti
B.1810321
Habitat asli srikaya berasal dari daerah tropis di Amerika, Karibia, Jamaika,
India dan Pakistan. Buah ini ditemukan oleh para pelaut pengelana dariEropa. Oleh
pelaut Inggris dinamai sugar apple ataucustard apple, yang berartirasanya seperti
puding (custard) yang berbentuk seperti buah apel (Holistic Health Solution, 2012).
Buah ini mirip dengan sirsak, berbentuk bulat atau kerucut, berdiameter 6-
10 cm, dan beratnya sekitar 100-230 gram. Kulitnya berwarna hijau dengan
permukaan berbenjol-benjol dan bermata banyak, menyerupai sisik. Bila telah
masak, kulit buahnya akan mengilap dan sisiknya merenggang.
1
Daging buah srikaya berwarna putih sampai agak kuning, berbiji banyak
dengan susunan biji berjarak dan berderet. Aromanya berbau manis, saat dimakan
terasa sedikit berbulir, licin, manis, dan lembut (Holistic Health Solution, 2012).
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana morfologi tanaman srikaya?
2. Kandungan alkaloid tipe apa yang terdapat pada tanaman srikaya?
3. Perubahan komponen kimia yang terjadi?
1.3.Tujuan
1. Mengetahui morfologi tanaman srikaya
2. Mengetahui jenis alkaloid pada tanaman srikaya
3. Mengetahui perubahan komponen kimia yang terjadi pada tanaman srikaya
2
BAB II
ISI
3
2.2. Kandungan Senyawa Annona squamosa Linn (Srikaya)
Tanaman srikaya mengandung squamosin, asimisin, aterospermidin,
lanuginosin, alkaloid tipe asporfin (anonain) dan bisbenziltetrahidroisokinolin
(retikulin). Selain itu, pada organ-organ tumbuhan ditemukan senyawa sianogen
(Taylor dan Francis, 1999); Riata dan Anindyajati, 2012).
Secara rinci, senyawa yang terkandung pada bagian-bagian tumbuhan
Srikaya meliputi:
Buah muda : Tanin,
Buah masak : Sitrulin, asam aminobutirat, ornitin, dan arginine,
Biji :Poliketida, suatu senyawa turunan bistetrahidrofuran dan
acetogenin,
Daun :Alkaloid tetrahidro isokuinolin, p-hidroksibenzil-6,7
dihidroksi1,2,3,4-tetrahidroisokinolin 6,7-dimethoxy-2-
methylisoquinolinium,
Bunga : Asam kaur-1,6-ene-1,9-oat,
Akar : Flavonoid, borneol, kamfer, terpen, alkaloid anonain, saponin,
tanin, dan polifenol,
Kulit kayu : Flavonoid, borneol, kamfer, terpen, dan alkaloid anonain,
Kulit buah : Alkaloid, tannin, protein, saponin, dan senyawa fenolik (El-
Chaghaby et al., 2014 ; Kadarani et al., 2015 ; Kalidindi et al., 2015
; Jayendra and Kumar, 2013).
4
annotemoyin-1, annotemoyin-2, dan squamocin merupakan beberapa senyawa
asetogenin yang diisolasi dari biji dan mempunyai aktivitas antimikroba dan
antikanker (Pandey, 2011).
Zat antibakteri adalah suatu zat yang digunakan untuk membunuh atau
menghambat pertumbuhan bakteri. Menurut Ngaisah (2010) mekanisme
penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri oleh senyawa antibakteri adalah :
5
3. Perubahan Molekul Protein dan Asam Nukleat
Kehidupan sel bergantung pada pemeliharaan molekul protein dan asam
nukleat. Antibakteri dapat mengakibatkan koagulasi protein atau denaturasi
bahan-bahan sel yang penting. Contoh : antibiotik jenis tetrasiklin dan
streptomisin.
4. Penghambatan Kerja Enzim
Setiap enzim dari beratus-ratus enzim berbeda-beda yang ada di dalam sel dan
merupakan sasaran potensial bagi bekerjanya suatu penghambat. Penghambatan
ini dapat mengakibatkan terganggunya metabolisme atau matinya sel. Contoh :
antibiotik jenis kloramfenikol dan metafen.
5. Penghambatan Sintesis Asam Nukleat dan Protein
Protein, DNA dan RNA memegang peranan penting di dalam proses kehidupan
normal sel. Hal ini berarti gangguan apapun yang terjadi pada zat-zat tersebut
dapat mengakibatkan kerusakan sel. Contoh : antibiotik jenis norfosaksin dan
sulfanilamida.
6
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Tanaman srikaya mengandung squamosin, asimisin, aterospermidin,
lanuginosin, alkaloid tipe asporfin (anonain) dan bisbenziltetrahidroisokinolin
(retikulin). Alkaloid pada tanaman srikaya terdapat pada biji, daun, kulit kayu,
dan kulit buah. Asetogenin merupakan senyawa kimia yang terkandung dalam
bangsa Annonaceae yang berpotensi memiliki aktivitas antikanker,
parasitisidal, dan antimikroba. Golongan senyawa lain dalam srikaya yang
mempunyai aktivitas sebagai antikanker adalah alkaloid dan flavonoid.
Mekanisme penghambatan terhadap pertumbuhan bakteri oleh senyawa
antibakteri diantaranya, Kerusakan pada Dinding Sel, Perubahan Permeabilitas
Sel, Perubahan Molekul Protein dan Asam Nukleat, Penghambatan Kerja
Enzim, Penghambatan Sintesis Asam Nukleat dan Protein.
7
DAFTAR PUSTAKA