Anda di halaman 1dari 7

Saluran Pencernaan dan

Pencernaan Makanan

Kelompok 2

1. Nur Hayati
2. Esterlita Setya Sayekti
3. Cantika Quita Finsa
4. Fauza Nikmatul Ilmiah
5. Laksmi Hardianto
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam
kadaan normal. Di dalam tubuh kita terdapat organ organ tubuh yang berperan penting
dalam proses pencernaan. Dimana antara organ satu dengan organ yang lainnya saling
berkaitan. Jika salah satu organ manusia mengalami gangguan maka proses pencernaan
dalam tubuh manusia tidak akan berlangsung secara optimal.
Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ yaitu rongga mulut,
esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Manusia tidaka akan
bertahan hidup apabila tidak ada organ sistem pencernaan, karena sistem pencernaan
merupakan hal yang sangat penting bagi tubuh manusia. Sistem pencernaan mamiliki
fungsi untuk menyediakan makanan, air dan lektrolit yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh
melalui proses pencernaan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dari sistem pencernaan?
2. Apa fungsi dari sistem pencernaan?
3. Bagaimana proses pencernaan makanan pada manusia
4. Apa saja bentuk gangguan dari organ sistem pencernaan pada manusia

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Dari rumusan masalah di atas tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui :
1. Pengertian dari sistem pencernaan.
2. Apa fungsi sistem pencernaan.
3. Bagaimana proses pencernaan makanan pada manusia.
4. Bentuk gangguan dari organ sistem pencernaan pada manusia.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat dari makalah ini adalah :
1. Berfungsi sebagai pengetahuan yang bisa dijadikan pedoman.
2. Lebih memahami sistem pencernaan pada manusia.
3. Mengetahui dan memahami organ yang terdapat dalam sistem pencernaan.
4. Mengetahui gangguan apa saja yang terjadi pada organ sitem pencernaan pada
manusia
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan makanan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan
proses pemecahan bahan-bahan makanan menjadi sari-sari makanan sehingga dapat
diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun kimia. Sistem
pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk
diasimilasi tubuh. Saluran pencernaan terdiri atas bagian-bagian berikut :
1. Mulut
2. Faring
3. Usofagus
4. Ventrikulus
5. Kerongkongan
6. Lambung
7. Tekak
8. Usus halus
9. Usus besar

Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua


macam yaitu proses mekanis dan proses kimiawi.

a. Proses mekanis, yaitu proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi
ukuran yang lebih kecil dan halus dangan bantuan alat-alat pencernaan. Alat yang
membantu pencernaan mekanik seperti gigi, lambung, usus. Gerakan gigi seri
yang memotong makanan, gigi taring yang merobek makanan, gigi geraham
mengunyah makanan serta lambung dan usus melakukan grakan meremas
makanan. Pada pencernaan mekanis pada umumnya tidak merubah susunan
molekul bahan makanan yang dicerna. Pencernaan mekanik lebih mudah karena
adanya solva (air ludah) dan getah lambung. Pencernaan makanan juga dibantu
dengan gerakan pencernaan seperti gerakan peristaltik, gerak segmentasi dan
gerak ayun. Gerakan ini memungkinkan makanan didorong, kemudian diremas
dan dicampur enzim pencernaan (pengadukan)
b. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim
pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul
yang berukuran kecil. Molekul yang sederhanan ini memungkinkan darah dan
cairan getah bening mengankat ke seluruh sel yang membutuhkan. Secara umum
enzim memiliki sifat : bekerja pada substrat tertentu, memerlukan suhu tertentu
dan keasaman (pH) tertentu pula. Suatu enzim tidak dapat bekerja pada substrat
lain. Molekul enzim juga akan rusak oleh sushu yang terlalu rendah atau terlalu
tinggi. Demikian pula enzim yang bekerja pada keadaan asam tidak akan bekerja
pada suasanan basa dan sebaliknya.
B. Fungsi Sistem Pencernaan
Ada beberapa manfaat dan fungsi pencernaan pada manusia yang penting untuk
kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Berikut merupakan fungsi-fungsi sistem
pencernaan manusia selengkapnya.
1. Mendapatkan nutrisi dan energi untuk kebutuhan tubuh.
2. Memproses makanan yang dimasukkan melalui mulut.
3. Menghancurkan makanan sehingga bisa dicerna oleh tubuh.
4. memecah makanan secara mekanis dan kimiawi.
5. Mencegah racun dan bakteri dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh.
6. Menyerap nutrisi dan sari-sari dalam makanan.
7. Membuang sisa-sisa makanan yang menjadi kotoran.

C. Proses Pencernaan Makanan


Saat mengolah makanan, ada banyak organ yang terlibat dalam proses tersebut.
Berikut beberapa organ tubuh yang bertanggung jawab dalam sistem pencernaan
manusia :
 Mulut
Proses pencernaan dimulai dari mulut. Di dalam mulut, makanan
digigit, dikunyah, dan dilumat hingga halus. Air liur yang bercampur dengan
makanan akan memecah bahan kimia dalam makanan menjadi lunak dan
mudah ditelan. Lidah juga membantu mengarahkan makanan di dalam mulut
agar dapat tergigit oleh gigi, dan mendorongnya untuk ditelan.
 Tenggorokan dan kerongkongan (esofagus)
Setelah ditelan, makanan akan melewati tenggorokan (faring) dan
kerongkongan (esofagus). Kerongkongan adalah saluran yang panjangnya
sekitar 25cm, mulai dari faring hingga lambung. Krongkongan akan
mengantarkan makanan yang sudah ditelan untuk diolah lebih lanjut di dalam
lambung. Di dalam kerongkongan, terdapat katup yang disebut sebagai
epiglotis. Bagian ini berfungsi untuk melindungi saluran napas ketika menelan
makanan atau minuman. Jika makanan atau minuman masuk ke saluran
pernapasan, maka anda bisa mengalami batuk atau tersedak.
 Lambung
Tempat bertemunya lambung dan ujung kerongkongan dijaga oleh otot
khusus yang disebut lower esophageal sphincter. Otot ini berfungsi menjaga
agar makanan yang telah masuk dan diolah didalam lambung tidak kembali
naik ke kerongkongan. Ketika masuk kedalam lambung, makanan akan diaduk
dan digiling. Lambung mengeluarkan zat asam dan enzim untuk melanjutkan
proses pemecahan makanan. Selain memecah makanan, lambung dapat
membunuh bakteri yang mungkin ada dalam makanan yang dikonsumsi. Di
dalam lambung, makanan akan dibuat menjadi cairan pekat atau berupa pasta
dan selanjutnya akan didorong ke usus halus.
 Usus halus
Makanan yang sudah menjadi cairan pekat atau semi padat berupa
pasta selanjutnya didorong ke usus halus. Usus halus terdiri dari tiga bagian
yakni duodenum (12 jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (bagian terakhir
dari usus halus), yang memiliki tugas masing-masing. Makanan bergerak dari
satu bagian ke bagian lain dari usus dengan bantuan gerakan peristaltik usus.
Gerakan peristaltik adalah serangkaian gerakan kontraksi dan relaksasi otot di
saluran pencernaan, yang berfungsi untuk mendorong makanan. Duodendum
bertanggung jawab untuk melanjutkan proses pemecahan makanan, sedangkan
jejunum dan ileum bertanggung jawab untuk peroses penyerapan nutrisi ke
dalam aliran darah. Usus halus akan melanjutkan proses pemecahan makanan
dengan menggunakan enzim yang dilepaskan oleh pankreas dan cairan
empedu dari hati.
 Usus besar
Setelah nutrisi dalam makanan diedarkan ke darah, maka tentunya ada
sisa pencernaan makanan yang berupa limbah. Limbah yang akan dikeluarkan
dari dalam tubuh ini diolah terlebih dahulu di usus besar. Sebelum dibuang
limbah akan melewati bagian usus besar yang disebut dengan kolon. Secara
anatomis, kolon dimulai dari cecum, yang berlokasi di dalam rongga perut
bagian kanan bawah. Usus buntu terletak di bagian ini. Di kolon, terjadi
penyerapan air dan beberapa mineral ke dalam darah. Selanjutnya, usus besar
akan mendorong limbah makanan yang berupa kotoran ke dalam rektum,
yakni perhentian terakhir pada saluran pencernaan. Selanjutnya, ketika kotoran
ini akan dikeluarkan melalui anus, anda akan merasakan mulas dan melakukan
BAB.

D. Gangguan Sistem Pencernaan


1. Gastritis
Artinya adalah peradangan mukosa lambung. Gangguan ini umum terjadi,
terutama pada orang yang berusia lanjut. Grastiris menimbulkan peradangan yang
tidak begitu berbahaya, tetapi berlangsung lama sehingga menyebabkan rusaknya
mukosa lambung. Para peneliti saat ini yakin hampir tidak ada makanan yang
menyebabkan iritasi pada lambung, kecuali cairan asam lambung yang berlebihan.
2. Konstipasi
Gangguan ini berarti lambatnya pergerakan fese melalui usus besar dan sering
dihubungkan dengan jumlah feses yang kering dan keras pada kolon yang
menumpuk karena lamanya waktu penyerapan cairan. Penyebab konstipasi adalah
kebiasaan buang air yang tidak teratur dan kurangnya minum air putih juga makan
makanan yang berserat.
3. Pankreastiris
Merupakan peradangan dan inidapat terjadi baik dalam bentuk pankreastis
akut (berlangsung cepat dan parah) maupun pankreasitis kronis (berlangsung
lama). Penyebab umum dari pankreasitis adalah alkohol dan terhambatnya
tonjolan vateri (akhir saluran pengeluaran pankreas) oleh batu empedu.
4. Diare
Diare terjadi akibat pergerakan yang cepat dari materi tinja sepanjang usus
besar. Pada diare, infeksi paling luas terjadi pada usus besar dan pada ileum.
Dimanapun infeksi terjadi, mukosa akan teriritasi secara luas sehingga kecepatan
sekresinya sangat tinggi. Diare disebabkan oleh bakteri kolera. Toksin kolera
menstimuls sekresi elektrolit dan cairan yang berlebihan dari ileum dan usus
besar.
5. Flatus
Masukknya gas C dalam saluran pencernaan. Gas C tersebut berupa udara
yang tertelan, gas yang dihasilkan bakteri atau gas dari infusi darah yang masuk
kesaluran pencernaan. Gas nitrogen dan oksigen lebih banyak berada dalam
lambung dan dapat dikeluarkan dengan bersendawa, sedangkan gas-gas lain, yaitu
CO2, metana dan hidrogen lebih banyak berada dalam usus besar yang dihasilkan
oleh bakteri.
Gangguan sistem pencernaan ini dapat terjadi karena :
1. Melakukan diet dengan ekstrim, yaitu dengan mengonsumsi pil pelarut lemak serta
mengurangi porsi dan jadwal makan.
2. Minuman keras yang dapat memicu pengeluaran getah lambung.
3. Bulimia, yaitu makan yang banyak tetapi dimuntahkan kembali dengan sengaja
menggunakan obat pencahar.
4. Memakan mkanan kaleng yang dapat terkontaminasi bakteri Clostridium botulium.
6. Tukak lambung (ulkus)

Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalmnya juga terkandung enzim.


Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil
dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak
lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi
lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh
infeksi bakteri jenis tertentu.

Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut :
Peritonitis : merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium). Gangguan lain
adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol
dan cabe yang dapat mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan
produksi HCL yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding
lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung.
Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kososng akibat makan tidak
teratur pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung. Gangguan lain
pada lambung adalah gastiris atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks
terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendistis.

Refrensi :

1. https://www.zonarefrensi.com/sistem-pencernaan-manusia/
2. https://www.google.com/url?q=https://www.academia.edu/9265079/fungsi-
pencernaan-pada-manusia&usg=AOvVaw3Ec5v41ht-dnJOMUzwfy8p
3. https://www.alodokter.com/memahami-sistem-pencernaan-manusia
4. https://www.google.com/url?q=http://tugasgalau.blogspot.com/2016/04/makalah-
sistem-pencernaan-pada-manusia.html?m
%3D1&usg=AOvVaw3azpKzctm0OqNicnzX8loP

Anda mungkin juga menyukai