1. Petugas pemulasaran jenazah harus menjalankan kewaspadaan standar (menggunakan
APD lengkap). 2. Petugas mejelaskan mengenai penaganan khusus jenazah yang meninggal dengan penyakit menular. 3. Jika keluarga ingin melihat jenazah, diizinkan dengan keluarga memakai APD lengkap. 4. Untuk jenazah muslim : a. Petugas mebersihkan najis (jika ada sebelum memandikan) b. Petugas memnadikan dengan cara mengelap c. Petugas mengkafani d. Jika setelah mengkafani keluar najis kembali maka diabaikan 5. Kemudian jenazah dibungkus dengan bahan dari plastik (tidak tembus air), setelah itu diikat. 6. Masukkan jenazah ke dalam kantong jenazah yang tidak mudah tembus. 7. Pastikan tidak ada kebocoran cairan tubuh yang dapat mecemari bagian luar kantong jenazah. 8. Pastikan kantong jenazah disegel dan tidak boleh dibuka lagi. 9. Lakukan disenfeksi bagian luar kantong jenazah menggunakan cairan desinfektan. 10. Jenazah hendaknya dibawa menggunakan brankar khusus ke ruangan pemulasaran jenazah/kamar jenazah. 11. Jika akan diautopsi hanya dapat dilakukan oleh petugas khusus, autopsi dapat dilakukan oleh petugas khusus, autopsi dapat dilakukan jika sudah ada izin dari pihak keluarga dan direktur RS. 12. Petugas memastikan kantong jenazah tetap dalam keadaan tersegel kemudian jenazah dimasukkan ke dalam peti kayu yang telah disiapkn, tutup dengan rapat, kemudian tutup kembali menggunakan bahan plastik lalu didesinfeksi sebelum masuk ambulance. 13. Jenazah diletakkan di ruangan khusus, sebaiknya tidak lebih dari 4 jam disemayamkan di pemulasaran. 14. Petugas memberikan penjelasan kepada keluarga untuk pelaksanaan pemakaman agar jenazah tidak keluar aau masuk dari pelabuhan, bandar udara, tu pos lintas batas darat Negara. 15. Untuk jenzah muslim: a. Sholat dilakukan di pamakanan sebelum dimasukkan kedalam kubur. 16. Pastikan penguburan/ kremasi tanpa membuka peti jenazah. 17. Penguburan dapat dilaksanakan di tempat pemkaman umum yang telah ditunjuk oleh pemerintah.