Anda di halaman 1dari 5

ACARA CACAP-CACAPAN DAN SUAP-SUAPAN PERNIKAHAN

…….………………………………………dan………………………………………………

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat dan rahmatnyalah kita
semua dapat berkumpul di sini untuk memberikan berkat dan doa dalam acarapernikahan :

….………………………..………………
dan…………………………………………………..

Seperti yang telah kita saksikan bersama , AKAD NIKAH sebagai acara inti dan
penting bagi kedua mempelai untuk mengikat janji resmi sebagai SUAMI ISTRI, baru saja
berlangsung dengan khidmat dan syukur Alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik dan
lancar.

Bapak-bapak, ibu-ibu dan para hadirin yang kami muliakan. Acara suap-suapan dan
cacap-cacapan ini merupakan suatu tradisi di provinsi Sumatra selatan khususnya di
Palembang. Tradisi ini tak lekang karena panas dan tidak lapuk karena hujan, melepas kedua
mempelai untuk hidup mandiri dan bertanggung jawab dalam menempuh hidup baru.

Dengan iringan do’a restu dan pesan-pesan secara bergilir dari sesepuh kedua belah
pihak mempelai pria dan wanita, akan melakukan acara ini dengan gembira dimana kedua
belah telah sepakat, yakin, dan percaya, bahwa kedua mempelai telah dapat dilepas untuk
mewujudkan cita-citanya untuk memasuki dan mengarungi lautan hidup baru menjelajahi
alam kedewasaan, mandiri dan bertanggung jawab. Kalau di umpamakan dengan mengarungi
lautan harapan, maka suami sebagai nahkoda dan istri sebagai juru mudi, dimana keduanya
saling bekerja sama “LAJULAH PERAHU LAJU AGAR SAMPAI KE PULAU CINTA”

Bapak-bapak dan ibu-ibu yang kami muliakan, acara suap-suapan ini akan segera kita
mulai, diawali oleh :

1. Ibu ………………………………………Ibu dari mempelai laki-laki :


Bismillahhirrohmannirrohim, allah humma bariklana fima razaktana waqina
azabannar. Hari ini anakku berdua adalah hari terakhir mendapat suapan kasih
sayang dari orangtua mu, sewaktu masih kecil disuapi agar tidak lapar, mulai hari
ini kalian benar-benar telah dewasa dalam segala hal, pesan ibu :”jadilah kalian
anak-anak yang soleh dan selalu mendoakan orang tuamu”.

“Ketika hidup sedang di uji


Haruslah kita berlapang dada
Duduk berdua cari solusi
Insya Allah rumah tangga bahagia”
2. Berikutnya, Ibu ………………………………….Ibu dari mempelai perempuan :
Ananda berdua, camkanlah dalam hatimu masing-masing, bahwa kalian akan
saling bahu-membahu dalam susah dan senang, jadikanlah rumah tanggamu se-
iya, se-kata di antara engkau berdua, agar hidupmu bahagia.
“Anak ku sayang sibiran tulang
Buah hati pengarang jantung
Engkau pergi untuk berlayar
Kasih bunda sepanjang jaman”

3. Berikutnya,Ibu ………………………………….uwak dari mempelai perempuan:


“Aneka bunga di taman setanggi
semuanya harum mewangi
ananda berdua hendaknya saling mengerti
agar biduk tidak oleng ke kanan dan kekiri.”

4. Berikutnya,Ibu ………………………………….uwak dari mempelai laki-laki:


“Arjuna membawa panah
Memanah cinta putri ayu
Semoga menjadi keluarga sakinah
Selamat Menempuh Hidup Baru”.

5. Berikutnya,Ibu …………………………………. ujuk dari mempelai perempuan:


“Sungguh indah sayap kupu-kupu
  Riang gembira menari-nari
  Selamat Menempuh Hidup Baru
  Hari bahagia telah menanti.”

6. Berikutnya,Ibu …………………………………. dari mempelai laki-laki:


Ingatlah titian tidak selalu mulus dan mudah, kadang kau akan menemui
penghalang, namun jangan mengecilkan hatimu untuk kebahagiaanmu berdua,
singkirkan penghalang itu dengan penuh kebijaksanaan dan kearifan, selalulah
taqwa kepadanya agar engkau berdua selalu dalam bimbingan dan lindungannya.

7. Berikutnya,Ibu …………………………………. dari mempelai permpuan:


Hidup bersama dua insane tidaklah mudah, karena kalian mempersatukan dua
insane yang tidak selalu sependapat. Untuk kebahagiaanmu, bermusyawarahlah
untuk mencapai kebersamaan, saling menghargai dan menghormati pendapat
teman hidup, adalah jalan yang paling bijaksana.

8. Berikutnya,Ibu …………………………………. dari mempelai laki-laki :


Ananda berdua, pesan kami kepadamu, jadikanlah rumah tanggamu, rumah tangga
yang sakinah, yang selalu mengingat Allah, bimbingan Allah selalu di mintakan,
sekitarmu agar di perhatikan, supaya ikatan antar kerabat dan sanak family terjalin
silaturahmi. “keatas kau berjalan, kebawah kau perhatikan”.
9. Berikutnya,Ibu …………………………………. dari mempelai perempuan :
Ananda tercinta, pada hari ini engkau berdua merupakan perlambangan ikatan
cinta yang terjalin dan mesra, restu kami mengguyur tanda cinta, semoga sejahtera
melaju sampai ke pulau cinta.

Bapak-bapa dan ibu-ibu hadirin yang berbahagia, demikian acara suap-suapan


telah kita laksanakan, maka berikut ini akan di lanjutkan dengan acara cacap-cacapan
sebagai rangkaian dari acara pertama tadi, acara ini akan di mulai dari :

1. Bapak ……………………………………… ayah dari mempelai laki-laki :


Ketika kau masih kecil kami menuntun dan mendidikmu agar kau menjadi
insan yang berbudi, sembahlah Allah dan janganlah menyekutukannya dan
berbuat baikalah kepada kedua orang tuamu dan juga hendaklah camkan
bahwa “sebaik-baiknya manusia adalah yang beriman sejak muda dan sejelek-
jeleknya manusia yang di usia tua membuat jalan ke neraka”.

2. Berikutnya, bapak …………………………………. Uwak dari Ayah dari


mempelai perempuan :
Kini ananda telah mandiri teruskanlah hal ini, jangan turutkan hati panas
penuh emosi, ingatlah air penawar, dirikanlah solat dan baca kalam illahi.
Annakku hiasilah rumah tanggamu dengan solat dan pengajian Al-qur’an .

“Sungai Musi membelah Palembang


Sebrang ulu dan sebrang ilir
Di kala hati sedang bimbang
Ambillah wudhu perbanyak zikir”
3. Berikutnya, bapak …………………………………. paman dari ibu dari
mempelai perempuan :
Ingatlah anakku, tidaklah mudah memelihara keserasian, berbagai gangguan
dan hambatan merintangi, bila suatu saat ananda dalam kesulitan yang
demikian hendaklah mawas diri dan bernostalgia, indah menengok ke
belakang masa memadu kasih.

4. Berikutnya, bapak ………………………………dari mempelai perempuan :


Wahai ananda, renungkanlah ungkapan bersahaja apa yang didambakan suami
istri, banyak cinta rayuan cinta, tidak semesra istri setia. Banyak harapan dan
puja-puji tidak selurus hasrat istri.
5. Berikutnya, bapak ………………………………dari mempelai laki-laki :
“Sungguh indah sayap kupu-kupu
  Riang gembira menari-nari
  Selamat Menempuh Hidup Baru
  Hari bahagia telah menanti”
“Ini hanyalah serangkai pantun
Persembahan dari dalam hati
Semoga bahagia akan beruntun
Selalu mendapat Ridho Ilahi”

6. Berikutnya, bapak ………………………………dari mempelai laki-laki :


“ sempurna ilmu karna akal
Sempurna agama karna taqwa
Sempurna amal karna niat
Sempurna kehormatan karna wibawa”
“gula batu-gula selasih
Kalau diminum hati menjadi bersih
Ku besarkan, ku buai dalam ayunan kasih
Jangan sampai kamu berdua berselisih”

7. Berikutnya, bapak ………………………………dari mempelai perempuan :


Cucuran restu kami berikan, agar bahtera melaju tanpa tintangan, karya dan
pengabdian menunggu untuk di selesaikan, agar jenjang karir di capai setinggi
bintang “MASUK TAK GENAP, KELUAR TAK GANJIL”

8. Berikutnya, bapak ………………………………dari mempelai perempuan :


“kota bari kota Palembang
Kerajaan sriwijaya pusat ilmu pengetahuan
Adat istiadat terus berkembang
Tradisi leluhur jangan di tinggalkan”

“Sepasang pengantin sungguh serasi


Bagaikan raja dengan ratunya
Nenenda beri sesuap nasi
Tanda kasih yang tak berhingga”

Bapak- bapak, ibu-ibu yang kami muliakan, demikianlah acara suap-


suapan dan cacap-cacapan, maka akan di lanjutkan dengan do’a yang akan di
pimpin oleh Bapak :…………………………………………………………
“kembang setaman buat cacap-cacapan
Ketan kuning buat suap-suapan
Marilah kita berdoa buat pengantin dan handai tolan”

Kami mohon kepada …………………………untuk memimpin do’a.


Terimakasih kepada ……………………………….
Demikianlah acara suap-suapan dan cacap-cacapan ini telah selesai, kami
selaku pemandu acara mengakhiri tugas kami. Andaikan ada tutur kata yang tidak
berkenan di hati, mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kepada Allah kami
mohon ampun.

“ bunga melati dalam jambangan


Jambangan di pangku sebuah talam
Doa keluarga telah di bacakan
Mudah-mudahan semua tuhan kabulkan”.

“Terbang tinggi burung merpati


 Menari-nari sangat lucu
 Masa depan telah menanti
 Selamat Menempuh Hidup Baru”.

“Sungai mahakam airnya bersih


  Tempat orang memancing ikan
  Cukup sekian dan terima kasih
  Jika ada salah sudilah dimaafkan”

BillahiTaufik-Walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi-Wabarakatuh 

Anda mungkin juga menyukai