Anda di halaman 1dari 2

FALCON PENMAS FK UB 2021

Penulis sinopsis : Ropinta Dame


Pandiangan
Judul buku/ebook : Sang Pemahat
Penulis : Khairul Huda
Penerbit : GANECA EXACT
Link Ebook :-

Sinopsis :
Vita merupakan seorang anak sekolah dasar yang tinggal di Dukuh Duagang.
Dia adalah anak yang cerdas dan shaleh meskipun hanya ada ibu yang dapat menemani
kesehariannya. Hingga suatu hari,ketika sore saat pulang mengaji, ia menemukan ibunya
yang sakit-sakitan itu telah tiada. Kejadian tersebut begitu mengubah Vita, tak ada lagi
semangat dan keceriaan yang terpancar dari dirinya. Vita yang tengah bersantai di dipan
rumahnya, kemudian memilih untuk segera ‘nutur’ so atau melinjo, yaitu mencari
rontokan so tua yang jatuh berserakan di bawah pohon agar dapat dijual. Ketika sedang
duduk di bawah pohon sehabis nutur, ia melihat beberapa bongkahan tanah cadas yang
kemudian dipungutnya untuk keperluan tugas sekolah. Vita memandangi bongkahan
tanah tersebut sambil membuat goresan-goresan, tanpa disadari tanah itu malah
membentuk patung figur perempuan.
Hari pengumpulan tugas pun tiba, Vita memilih untuk mengumpulkan patung
dengan judul “Tegar”. Ternyata hasil karyanya itu banyak menarik perhatian
teman-teman sekelasnya. Namun, hal itu menimbulkan kecemburuan seorang teman
yang bernama Doni. Doni kemudian merusak patung “Tegar” secara tidak langsung.
Tentu saja Vita sangat sedih mendapati kenyataan itu, namun beberapa hari kemudian ia
memutuskan untuk membawa patung lainnya bernama “Berduka” ke sekolah agar dapat
diikutsertakan dalam pameran sekolah. Namun, Doni kembali berulah dan merusak
patung “Berduka” dengan menggunakan benang. Hingga beberapa hari seterusnya,
kejahatan Doni masih belum diketahui, namun pada suatu hari Doni dipanggil ke BK
dan berhadapan dengan Pak Marsum hingga akhirnya semua kejahatannya dapat
diketahui melalui penjelasan Nunung dan Danin.
Pak Marsum kemudian meminta Doni agar meminta maaf kepada Vita. Kasus
yang menyedihkan tersebut akhirnya berlalu, berganti dengan kegiatan para siswa yang
sibuk belajar menjelang UAS. Sesuai dengan kerja keras dan ketekunan Vita, dia dapat
memperoleh ranking pertama pada saat penerimaan rapor. Vita yang pantang menyerah,
akhirnya memutuskan untuk mengikutsertakan patung “Kasih Sayang” ke Kajen Ekspo
di kabupaten Pekalongan. Seorang tentara yang melihat patung “Kasih Sayang” berniat
membelinya. Namun, Vita menolak karena patung tersebut merupakan kenang-kenangan
dengan mendiang ibunya, sehingga ia menawarkan tiga patung lainnya. Tentara yang
bernama Pak Mohan tersebut dengan senang hati membelinya kemudian mulai
bertanya-tanya tentang keberadaan ayahnya.
Vita pun memberitahu informasi yang ia ketahui mengenai ayahnya, hingga
akhirnya Pak Mohan menyadari bahwa Vita merupakan anaknya dan berniat
membawanya keluar kota agar bisa memulai kehidupan baru dengan ibu dan
adik-adiknya yang di kota. Niat baik tersebut ditolak oleh Vita karena ia lebih senang
tinggal di desa ibunya. Pak Mohan akhirnya setuju dengan Vita dan berjanji akan sering
menjenguk serta membayar biaya hidupnya. Setelah sekian lama berpisah dengan
ayahnya, Vita akhirnya dapat menemukan ayah kandungnya dan merasa sangat senang
akan hal tersebut. Buku ini sangat menarik dan dapat menggugah hati karena kisahnya
yang terbilang menyedihkan, namun tetap dapat berakhir dengan bahagia.

Anda mungkin juga menyukai