Anda di halaman 1dari 1

Novel Pengabdi Cilok

Penulis : Iwok Abqary dan Irvan Aqila

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit        : Tahun 2018

Halaman               : 200 Halaman

Novel ini adalah novel ketiga yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama bagi
Iwok Abqary dan Irvan Aqila.Menurut salah satu author yaitu Iwok Abqary bagi dia novel ini
memiliki tema yang paling absurd,sang author Iwok Abqary membuat tema novel ini tanpa
sengaja.
Novel ini mengisahkan seorang remaja SMA yang bernama Bone Pattinalawe,Bone adalah keturunan Ambon-
Bandung,dia sangat menyukai makanan khas jawa barat yaitu cilok.Bagi dia,cilok sangat lah berarti dikehidupannya,Bone
menyukai cilok sejak SD,awalnya dia menganggap bahwa cilok hanyalah makanan orang kampung ,namun anggapannya
itu berubah setelah Annisa teman sewaktu SD Bone yang  memberikan sebuah cilok.Bone sangat terkenal di SMA nya,dan
banyak wanita yang menyukai Bone.
Pada suatu hari Bone sedang istirahat di bawah pohon taman sekolah,Dia didatangi adik kelas yang bernama
Novi.Novi telah menemukan penghapus  yang tertinggal oleh Bone,selain menemukan penghapus Bone yang tertinggaal
itu,Novi  juga memberikan sekantung plastik yang berisikan cilok.Setelah memakan cilok yang sangat enak itu Bone
mencari Novi untuk memberi tahu dimana dia membeli cilok itu,namun novi mengaku bahwa dia hanya menemukan
sekantung cilok itu di bangku taman.
Bone sangat lah ingin tahu siapa pemilik cilok itu sampai Kakak Bone memberikan ide yaitu menyebarkan pamflet di
seantero sekolah,dan membuat sayembara kecil di ruang OSIS.Namun rasa cilok yang telah diberikan cilok oleh Novi
sangat lah berbeda dengan cilok yg telah dikumpulkan disayembara itu,beberapa hari setelah sayembara,Bone kedatangan
seseorang yang bernama Nadine.Nadine menanyakan soal acara sayembara yang dibuat oleh Bone,Nadine memberikan
sekantung plastik cilok dan ternyata rasanya sama .Nadine memberitahukan kampung Bojong Soang dimana dia telah
medapatkan cilok itu.Bone menanyakan kampung Bojong Soang kepada Jeri namun Jeri pun tidak tahu dimana kampung
tersebut.Bone baru menyadari bahwa salah satu pembantunnya yaitu Josh Morris atau yang sering dipanggil Ojos.Ojos
ternyata adalah salah satu warga kampung Bojong Soang,setelah menanyakan salah satu alamat dikampung Bojong Soang
kepada Ojos,dan Bone sangatlah senang.
Setelah mencari alamat rumah itu,Bone menemukannya dan mendatangi rumah itu ternyata  pembuat cilok itu adalah
seorang nenek-nenek yang bernama Mak Petir  dan seorang anaknya yang bernama Jujun.Ojos ternyata kenal dengan Mak
Petir penjual Cilok di depan SD,anak Mak Petir yaitu Jujun sempat membaca pamflet yang telah dibagikan oleh Bone yang
berisikan apabila pemilik cilok itu bisa membuat cilok maka akan dijadikan pacar Bone,Bone sangat kaget apabila dia benar-
benar menjadi pacar Mak Petir.Namun Jujun sangat memaksa kepada Bone yang harus menepatinya menjadi pacar Ibu
nya.Hingga apapun yang berurusan dengan Mak Petir selalu diberikan kepada Bone.Bone sangatlah kesal kepada Jujun
yang selalu melibatkan Bone dalam urusan Mak Petir,apabila Bone menolak maka akan Jujun beri pelajaran kepada
Bone.Bone sangat lah takut akan ancaman Jujun apabila dia tidak menyukai Mak Petir,Namun disisi lain Bone sangatlah
menyukai Nadine dan Nadine pun juga menyukai Bone.Sayangnya Nadine mengaku bahwa dia tidak bisa membuat cilok
lantas hati Bone sangatlah sedih,namun Nadine terus berusaha agar dia bisa membuat cilok,dia selalu belajar membuat
cilok dengan Mak Petir,Mak Petir pun tak melarang Bone untuk tidak menyukainya.
Sebagai gantinya Bone memberikan sebuah ruko yang dipake untuk membuat kafe cilok khusus untuk Mak Petir jualan
dan memberikan Jujun sebuah Motor untuk mengantar Mak Petir belanja bahan-bahan untuk membuat cilok di kafe nya
itu,Nadine dan Bone pun sering membantu di kafe Mak Petir,Nadine mulai bisa membuat cilok.
Novel ini menjelaskan arti dari lika liku hidup,dibalik itu semua pasti akan ada jalan keluarnya,walaupun yang dijalani
awalnya sangat lah rumit tetapi akan menemukan kebahagiaan ,novel ini dapat menyajikan alur cerita yang menarik untuk
dibaca,dan mudah dipahami oleh pembaca,dan bahasanya yang lugas yang sangatlah cocok untuk dibaca oleh remaja
yang  berumur 15 tahun.Sayangnya novel ini memiliki cerita yang sedikit.

Anda mungkin juga menyukai