Anda di halaman 1dari 15

JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA

INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL

NAMA : NI MADE RIANTIKA YANI

NIM : 201901024

KELAS : 3A KEPERAWATAN

TUGAS ANALISIS JURNAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT IBU MEMBERIKAN ASI

EKSKLUSIF DI KELURAHAN MAGERSARI, SIDOARJO

INFLUENCING FACTORS OF THE INTENTIONS MOTHERS BREASTFEEDIN

Proses pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur 0–6 bulan
disebut ASI eksklusif. ASI eksklusif yang dimaksud yaitu bayi tidak diberikan apapun, kecuali
makanan yang langsung diproduksi oleh ibu yaitu ASI (Yuliarti, 2010). World Health
Organization (WHO) dan United Nation Childrens Fund (UNICEF) merekomendasikan
sebaiknya anak hanya diberi air susu ibu (ASI) selama paling sedikit enam bulan pertama dalam
kehidupan seorang bayi dan dilanjutkan dengan makanan pendamping yang tepat sampai usia 2
tahun dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian anak.Kadangkala ibu
mendapatkan informasi yang salah tentang manfaat ASI eksklusif, mengenai cara menyusui yang
benar, dan apa yang harus dilakukan bila timbul kesukaran dalam menyusui. Proses pemberian
ASI bisa saja mengalami hambatan dikarenakan produksi ASI berhenti (Febriyanti, Rosalina
dan Dwi Ernawati, 2015). Hambatan dalam pemberian ASI Eksklusif antara lain ASI keluar
sedikit, ibu takut payudara turun, dan ibu bekerja. Beberapa faktor yang mempengaruhi
penggunaan ASI eksklusif antara lain faktor pengetahuan, faktor meniru teman, faktor sosial
budaya, faktor psikologis, faktor fi sik ibu, faktor perilaku, faktor tenaga kesehatan.

manfaat ASI yang dapat membuat bayi sehat, pemberian ASI Eksklusif dapat
memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak, pemberian ASI itu praktis, higienis, tanpa
menggunakan botol, dan keuntungan pemberian ASI karena tidak mengeluarkan biaya.
Mayoritas responden sangat setuju pada poin pernyataan yang menjelaskan tentang pemberian
ASI Eksklusif mendekatkan ikatan kasih antara ibu dan anak. Mayoritas ibu hamil termasuk
dalam usia dewasa dengan rentang usia 26–45 tahun. Dewasa merupakan suatu periode dimana
seseorang sudah mulai menyesuaikan diri terhadap pola kehidupan sosial yang ada, karena pada
masa ini seseorang sudah mulai memain

1
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN


PERTUMBUHAN BERAT BADAN BAYI 0-6 BULAN DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS PADANGMATINGGI KOTA
PADANGSIDIMPUAN
TAHUN 2018

Srianty Siregar1, Sukhri Herianto Ritonga2


1,2
Universitas Aufa Royhan di Kota
Padangsidimpuan 1Sriantysiregar1988@gmail.com
2
nsukhriherianto88@gmail.com

ABSTRAK

ASI eksklusif adalah bayi hanya menerima ASI dari ibu, tanpa penambahan cairan
atau makanan padat lain mulai dari 0-6 bulan, kecuali sirup yang berisi vitamin, suplemen
mineral atau obat. Seorang anak yang sehat dan normal akan tumbuh sesuai dengan potensi
genetik yang dimilikinya. Tetapi pertumbuhan ini juga akan dipengaruhi oleh intake zat gizi
yang dikonsumsi dalam bentuk makanan. Kekurangan atau kelebihan gizi akan
dimanifestasikan dalam bentuk pertumbuhan yang menyimpang dari pola standar. Tujuan
penelitian untuk mengidentifikasi ada hubungan antara pemberian ASI ekslusif dengan
pertumbuhan berat badan bayi 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi Kota
Padangsidimpuan Tahun 2018. Metode penelitian ini adalah metode penelitian yang
menggunakan pendekatan deskriftif korelasi dengan rancangan studi cross sectional. Populasi
penelitian ini adalah ibu menyusui bayi 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi
Kota Padangsidimpuan berjumlah 67 orang. Sampel adalah keseluruhan dari populasi untuk
dijadikan sampel yaitu sebanyak 67 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
metode total sampling. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang meliputi, umur
ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, umur bayi, pemebrian ASI ekslusif dan pertumbuhan berat
badan bayi 0-6 bulan. Hasil uji statistik diperoleh ada hubungan pemberian ASI ekslusif dengan
pertumbuhan berat badan bayi 0-6 bulan (p=0,003). Tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan
penyuluhan oleh petugas kesehatan kepada ibu menyusui yang memiliki bayi 0-6 bulan agar
memberikan ASI ekslusif mulai dari usia bayi 0-6 bulan, dan mengetahui manfaat jika diberikan
ASI ekslusif.

Kata kunci : Pemberian ASI Ekslusif, Pertumbuhan Berat Badan

ABSTRACT

Exclusive breastfeeding in the world is still very low. Based on data from WHO in 2012
only 39% of infants under 6 months of age get exclusive breastfeeding. This is due to lack of
awareness and encouragement from the family in improving breastfeeding. The purpose of this

2
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL

research is to identify the relationship between exclusive breastfeeding and 0-6 months of infant
weight growth in Work Area Puskesmas Padangmatinggi City Padangsidimpuan Year 2018. This
research method is a research method using descriptive correlation approach with cross sectional
study design. Samples are as many as 67 breastfeeding mothers 0-6 months babies in Work Area
Puskesmas Padangmatinggi City Padangsidimpuan. The sampling technique is done by total
sampling method. The data collected were secondary data covering, maternal age, mother
education, mother's job, infant age, exclusive breastfeeding and infant weight growth 0-6
months. Fisher's exact test results obtained there is an association of exclusive breastfeeding with
the growth of infant weight 0-6 months (p = 0,003).It is recommended to health workers to
further increase counseling by health workers to breastfeeding mothers who have babies 0-6
months to provide exclusive breastfeeding from 0-6 months old baby, and know the benefits if
given exclusive breastfeeding.

Keywords : Exclusive Breastfeeding, Baby's Growth Weight

VOL. 5 NO.1 JUNI 2020

3
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL

1. PENDAHULUAN 2012 hanya 39% bayi di bawah usia 6


Periode penting dalam tumbuh bulan yang mendapatkan ASI (Air Susu
kembang anak adalah masa balita, karena Ibu) secara eksklusif di seluruh dunia,
pada masa ini pertumbuhan dasar yang angka tersebut juga tidak mengalami
akan menentukan perkembangan anak kenaikan pada tahun 2015, yaitu hanya
selanjutnya. Dalam perkembangan anak 40% keberhasilan pemberian ASI
terdapat masa kritis, ketika diperlukan eksklusif di seluruh dunia. Cina yang
rangsangan/stimulasi yang berguna agar merupakan salah satu negara dengan
potensinya berkembang. Perkembangan jumlah populasi penduduk yang cukup
akan optimal bila interaksi sosial besar di dunia hanya memiliki angka
diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak keberhasilan ASI eksklusif sebesar 28%.
pada berbagai tahap perkembangannya, Data lain menyebutkan Kamboja berhasil
bahkan sejak bayi masih dalam meningkatkan angka pemberian ASI
kandungan. eksklusif untuk anak di bawah usia 6 bulan
Air Susu Ibu (ASI) merupakan secara drastis dari 11,7% pada tahun 2000
makanan dan minuman yang paling menjadi 74% pada tahun 2010. Negara lain
sempurna bagi bayi selama bulan-bulan yaitu Tunisia memberikan kabar buruk
pertama kehidupannya dan merupakan dalam kurun waktu satu dekade terakhir,
makanan bayi paling utama (Lituhayu, dimana persentase pemberian ASI
2010). Menyusui dapat meningkatkan eksklusif mengalami penurunan sangat
kedekatan ibu dan bayi. Bayi yang drastis dari 45,6% turun menjadi 6,2%.
merasakan kehangatan dan kasih sayang Sedangkan negara-negara yang menduduki
ibunya akan lebih tenang, serta tidur dapat posisi 3 angka pemberian ASI ekslusif
lebih baik sehingga tumbuh dan terendah dunia menurut data dari UNICEF
berkembang secara optimal, memberikan antara lain Somalia, Chad, dan Afrika
banyak stimulasi secara bersamaan pada Selatan.
bayi. Ketika menyusu, isapan bayi pada Angka kematian bayi yang cukup
payudara ibu dapat merangsang keluarnya tinggi di dunia sebenarnya dapat dihindari
hormon oksitosin. Hormon ini berguna dengan pemberian ASI. Meskipun
untuk mengecilkan ukuran rahim sehingga penyebab langsung kematian bayi
segera menghentikan pendarahan yang umumnya penyakit diare dan campak,
yang terjadi saat persalinan. Menyusui tetapi penyebab yang dasar pada 54%
dalam 1 jam pertama menyelamatkan 22 kematian bayi adalah gizi kurang akibat
% bayi, dan menyusui pada hari pertama tidak memberi ASI. Data organisasi
menyelamatkan 16 % bayi (Handi, 2010). kesehatan dunia (WHO/ World Health
Angka kejadian dan kematian Organization) menunjukkan ada 170 juta
akibat diare pada anak-anak di negara- anak mengalami gizi kurang dari seluruh
negara yang sedang berkembang masih dunia. Tiga juta anak diantaranya
tinggi. Lebih-lebih pada anak yang meninggal dunia tiap tahun akibat kurang
mendapat susu formula, angka tersebut gizi. Karena itu WHO merekomendasikan,
lebih tinggi secara bermakna dibandingkan semua bayi perlu mendapat kolostrum
dengan anak-anak yang mendapatkn ASI. (ASI hari pertama dan kedua) untuk
Hal ini disebabkan karena nilai gizi ASI melawan infeksi dan mendapat ASI
yang Tinggi, adanya antibody pada ASI, eksklusif selama enam bulan untuk
sel-sel lekosit, enzim, hormon, dan lain- menjamin kecukupan gizi bayi
lain yang melindungi bayi terhadap (Sedyaningsih,2010).
berbagai infeksi (Soetjiningsih, 2012). Badan Kesehatan Dunia 2008 juga
Pemberian air susu ibu (ASI) menyatakan, di Negara-negara
eksklusif di dunia masih rendah. berkembang resiko kematian bayi antara
Berdasarkan data dari WHO pada tahun usia 9-12 bulan meningkat 40 % jika bayi

36
VOL. 5 NO.1 JUNI 2020
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL
tersebut tidak pertama setelah Demografi dan
Childern’s
disusui. Untuk kelahiran bayi. Di Kesehatan
Fund
bayi berusia Indonesia hanya Indonesia (SDKI)
(UNICEF)
dibawah dua 8% ibu memberi tahun 2006-2007,
tahun 2006,
bulan, angka ASI eksklusif data jumlah
menyimpulkan
kematian ini pada bayinya pemberian ASI
cakupan ASI
meningkat sampai berumur eksklusif pada
Eksklusif di
menjadi 48 %. enam bulan dan bayi di bawah usia
Indonesia masih
Setiap tahunnya hanya 4% bayi dua bulan hanya
jauh dari rata-
lebih dari disusui ibunya mencakup 67%
rata dunia yaitu
25.000 bayi di dalam waktu satu dari total bayi
38% dari target
Indonesia dan jam pertama yang ada.
80% (Sarwono,
1,3 juta bayi setelah Persentase tersebut
2010).
diseluruh dunia kelahirannya menurun seiring
Data
dapat terhindar (Riskesdas, 2010). dengan
Riset Kesehatan
dari berbagai Pemerintah bertambahnya usia
Dasar
penyakit yang Indonesia bayi, yakni, 54%
(Riskesdas)
dapat sebenarnya sudah pada bayi usia 2-3
tahun 2010
menyebabkan melakukan bulan dan 19%
menunjukkan
kematian kampanye pada bayi usia 7-9.
pemberian ASI
dengan pemberian Air Lebih
di Indonesia
pemberian ASI Susu Ibu (ASI) memprihatinkan,
saat ini cukup
eksklusif eksklusif yang 13% bayi di
memprihatinkan
Lembaga dipelopori oleh bawah dua bulan
, persentase bayi
Internasional World Health telah diberi susu
yang
UNICEF Organization formula dan satu
mendapatkan
memperkirakan, (WHO). dari tiga bayi usia
ASI eksklusif
pemberian ASI Pemberian ASI 2-3 bulan telah
sampai dengan
Eksklusif eksklusif yang diberi makanan
usia 6 bulan
sampai usia dahulunya tambahan. United
hanya ada 15,3
enam bulan berlangsung Nations
%. Hal ini
dapat mencegah sampai bayi
disebabkan
kematian 1,3 berusia 4 bulan,
kurangnya
juta anak namun saat ini
kesadaran dan
berusia dibawah sangat dianjurkan
dorongan dari
lima tahun. agar ASI eksklusif
keluarga dalam
Penelitian di diberikan sampai
peningkatan
Ghana anak berusia 6
pemberian ASI
menunjukkan bulan. Bahkan
ekslusif serta
16% kematian ASI dapat
faktor sosial
bayi dapat diberikan hingga
budaya dan
dicegah melalui usia 2 tahun
kurangnya
pemberian ASI selama produksi
pengetahuan ibu
pada bayi sejak ASI masih banyak
menyusui,
hari pertama atau ketika anak
keluarga,
kelahirannya. sudah tidak mau
masyarakat
Angka ini naik lagi minum ASI
tentang Asi
menjadi 22% (Tedjasaputra,
ekslusif.
jika pemberian 2007).
Memilik
ASI dimulai Menurut
i anak yang
dalam satu jam hasil Survei
sehat dan cerdas
37
VOL. 5 NO.1 JUNI 2020
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL
adalah masa yang perlu (Khomsan,
dambaan akan menaruh 2010).
setiap menentukan perhatian Indonesi
orang tua. pembentukan pada aspek a menurut hasil
Untuk fisik, psikis pertumbuhan survei sosial
mewujudka dan anak bila ekonomi
nnya tentu intelegensiny ingin nasional
saja orang a (Sulistijani, mengetahui (SUSENAS)
tua harus 2001). keadaan gizi pada
selalu Seorang mereka
memperhati anak yang
tahun 2007 2012).
kan, sehat dan
prevalensi kurang Semakin
mengawasi normal akan
gizi pada balita banyak ibu tidak
dan tumbuh
sebesar 37,5%, memberikan ASI
merawat sesuai dengan
pada tahun 2009 pada bayinya
anak secara potensi
menurun menjadi semakin menurun
seksama. genetic yang
26,4%, akan tetapi angka pemberian
Khususnya dimilikinya.
pada tahun 2012 ASI terutama ASI
memperhati Tetapi
menjadi 27,4%. eksklusif. Seperti
kan pertumbuhan
Rendahnya status data status kesehatan
pertumbuha ini juga akan
gizi dan kesehatan Provinsi Sumatera
n dan dipengaruhi
penduduk di Utara tahun 2012,
perkemban oleh intake
indonesia. cakupan persentase
gannya. zat gizi yang
Tingginya masalah bayi yang diberi ASI
Meskipun dikonsumsi
kurang gizi di Eksklusif dari tahun
proses dalam bentuk
berbagai daerah 2004-2012
tumbuh makanan.
dan meningkatnya cenderung menurun
kembang Kekurangan
prevalensi secara signifikan,
anak atau
obesitas, terutama hanya pada tahun
berlangsun kelebihan gizi
dikota - kota besar 2008 mengalami
g secara akan
merupakan beban peningkatan sebesar
alamiah, dimanifestasi
ganda masalah 10,33%
proses kan dalam
gizi di indonesia dibandingkan tahun
tersebut bentuk
(Dewi, 2011). 2007. Pencapaian
sangat pertumbuhan
Data Dinas pada tahun 2012
bergantung yang
Kesehatan sebesar 20,33%
kepada menyimpang
Sumatera Utara merupakan
orang tua. dari pola
(2012) terdapat pencapaian terendah
Apalagi standar.
314.407 bayi. Bayi selama kurun waktu
masa lima Pertumbuhan
yang berusia di 2004-2012. Terdapat
tahun fisik sering
atas 6 bulan 8 Kab/Kota yang
(masa dijadikan
sebanyak pencapaian ASI
balita) indikator
207.508 bayi. Dari Eksklusif 0% yaitu
adalah untuk
jumlah bayi Kabupaten Tapanuli
periode mengukur
tersebut terdapat Tengah, Dairi, Karo,
penting status gizi
bayi yang tidak Langkat, Pakpak
dalam baik individu
mendapat ASI Bharat, Padang
tumbuh maupun
Eksklusif Lawas, Kota Medan
kembang populasi.
sebanyak 96.893 dan Gunung Sitoli.
anak dan Oleh karena
bayi (Dinkes Pencapaian tertinggi
merupakan itu, orang tua
Sumatera Utara, ada di Kabupaten
38
VOL. 5 NO.1 JUNI 2020
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL
Labuhan Batu Pendidikan Ibu, Umur Bayi
Desai 1. 1 Bulan 12
Utara yaitu, Pekerjaan Ibu,
n dalam 2. 2 Bulan 19
68,81% (Dinkes Umur Bayi dan
penelitian ini 3. 3 Bulan 17
Sumatera Utara, Berat Badan 4. 4 Bulan 9
adalah
2012). Bayi (n=67) 5. 5 Bulan 6
menggunakan 6. 6 Bulan 4
Berdasar
pendekatan Total 67
kan survei
deskriftif Variabel Frekuensi
Berat Badan Bayi
pendahuluan
korelasi 1. 3.400-5.400 gram 61
yang dilakukan Umur Ibu 2. 5.405-7.405 gram 6
dengan
oleh peneliti di 1. <20 tahun Total 67
rancangan 2. 20-35 tahun
Wilayah Kerja
studi cross 3. >35 tahun
Puskesmas Berdasar
sectional Total
Padangmatinggi kan tabel 4.1 di
tujuan untuk Pendidikan Ibu
Kota atas diperoleh
menggembar 1. SD
Padangsidimpua 2. SMP hasil tentang
kan adanya
n, dari data 3. SMA karakteristik
hubungan 4. Perguruan Tinggi
Puskesmas responden yang
antara Total
diketahui dilibatkan dalam
pemberian Pekerjaan Ibu
terdapat ibu penelitian ini
ASI eksklusif 1. Bekerja
yang 2. Tidak Bekerja adalah sebanyak
dengan
mempunyai bayi Total 67 orang.
pertumbuhan
sebanyak 67
berat badan Dari tabel diatas sebanyak 28 orang
orang, yang
bayi 0 -6 dapat diketahui (41,8%).
diwawancarai
bulan. mayoritas umur Berdasarkan
sebanyak 10
Popul ibu 20-35 tahun umur bayi dari 67
orang dimana
asi dalam sebanyak 42 orang responden mayoritas
hanya 6 orang
penelitian ini (62,7%) dan berumur 2 bulan
ibu yang
adalah minoritas umur sebanyak 19 orang
memberikan
seluruh ibu ibu <20 tahun (28,4%) dan
ASI Eksklusif
yang sebanyak 9 orang minoritas
dan 4 orang ibu
mempunyai (13,4%). berumur 6 bulan
tidak
bayi 0-6 Berdasarka sebanyak 4 orang
memberikan
bulan di n pendidikan ibu (6,0%0).
ASI ekslusif.
Puskesmas dari 67 responden Berdasarkan
Padangmatin mayoritas berat badan bayi dari
2. METODE
ggi Kota berpendidikan 67 responden
PENELITI
Padangsidimp SMA sebanyak 29 mayoritas berat
AN
uan pada orang (43,3%) dan badan bayi 3.400-
bulan Juni minoritas 5.400 gram sebanyak
tahun 2018 berpendidikan SD 61 orang (91,0%)
sebanyak 67 sebanyak 9 orang dan minoritas berat
orang (total (13,4%). badanbayi 5.405-
sampling). Berdasarka 7405 gram sebanyak
n pekerjaan ibu 6 orang
3. HASIL dari 67 responden (9,0%).
mayoritas tidak
Tabel 4.1 Tabel 4.2 Distribusi
bekerja sebanyak
Distribusi Frekuensi Pemberian
39 responden
Frekuensi
(58,2%) dan ASI Ekslusif Di Wilayah
Berdasarkan
minoritas bekerja Kerja Puskesmas
Umur Ibu, Padangmatinggi Kota
39
VOL. 5 NO.1 JUNI 2020
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL
Padangsidimpuan
Tabel 4.3
menunjukkan
Tahun 2018 (n=67)
Distribusi Tabel 4.4 yang diberikan
Frekuensi Distribusi ASI ekslusif
Frekuensi sebanyak 48
Pemberian ASI Frekuensi
Pertumbuhan
orang (71,6%),
Ekslusif Berat Badan Hubungan
Pemberian ASI
dengan normal
Diberikan Bayi 0-6 Bulan
Ekslusif Dengan
pertumbuhan
Tidak Diberikan Di Wilayah
Pertumbuhan
berat badan bayi
Kerja
Total
Berat Badan
0-6 bulan
Puskesmas
Bayi 0-6 Bulan
sebanyak 44
Padangmatinggi
Berdasar orang (65,7%)
Kota Di Wilayah Kerja
kan tabel 4.2 di dan tidak
Padangsidimpu Puskesmas
atas diperoleh normal
an Tahun 2018 Padangmatinggi
hasil tentang pertumbuhan
(n=67) Kota
pemberian ASI berat badan bayi
Padangsidimpua
ekslusif 0-6 bulan
n Tahun 2018
mayoritas Pertumbuhan Frekuensi sebanyak 4
(n=67)
diberikan ASI Berat Badan Bayi orang (6,0%).
ekslusif 0-6 Bulan Kategori tidak
sebanyak 48 Normal diberiakn ASI
Tidak Normal
orang (71,6%) Pertumbuhan Berat
ekslusif
Total
dan minoritas sebanyak
Badan Bayi 0-6 Bulan 19
Pemberian
tidak diberikan orang (28,4%),
ASI ekslusif Berda ASI
Ekslusif dengan normal
sebanyak 19 sarkan tabel Normal pertumbuhan
orang (28,4%). 4.3 di atas f % berat badan bayi
diperoleh Diberikan 44 65,7 0-6 bulan
hasil tentang Tidak 11 16,4
Diberikan sebanyak 11
pertumbuhan Total 55 82,1
orang (16,4%)
berat badan
dan tidak
bayi 0-6
normal
bulan Berdas
pertumbuhan
mayoritas arkan tabel
berat badan bayi
normal 4.4 dapat
0-6 bulan
pertumbuhan dilihat bahwa
sebanyak 8
berat badan dari 67
orang (11,9%).
bayi 0-6 responden
Dari
bulan
sebanyak 55 hasil analisa Padangmatinggi
orang statistik dengan Kota
(82,1%) dan menggunakan Uji Padangsidimpuan
minoritas Fisher’s Exact Tahun 2018.
tidak normal Test diperoleh
pertumbuhan p=0,003 (p <0,05) 4.PEMBAHASAN
berat badan artinya bahwa ada 5.1 Karakteristik
bayi 0-6 hubungan antara Responden
bulan pemberian ASI Berdasarkan
sebanyak 12 ekslusif dengan tabe
orang pertambahan berat 4.1
(17,9%). badan bayi 0-6 menunjukkan hasil
bulan di Wilayah tentang karakteristik
Kerja Puskesmas responden yang
40
VOL. 5 NO.1 JUNI 2020
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL
dilibatkan dalam dalam usia matang
yang Ibu yang
penelitian ini dan cukup untuk
berpendidikan
adalah sebanyak menerima
diselenggarak dasar / rendah
67 orang. Dari informasi serta
an tergolong
tabel diatas menerima saran
kurang dalam
dapat diketahui diberikan oleh
sewaktu-
mayoritas umur orang yang
waktu dengan mendapatkan
ibu 20-35 tahun dipercayai
maksud informasi
sebanyak 42 khususnya dalam
khususnya
orang (62,7%) memberikan ASI
mempertinggi tentang ASI
dan minoritas ekslusif pada bayi
kemampuana ekslusif serta
umur ibu <20 0-6 bulan tanpa
tau ibu sulit untuk
tahun sebanyak memberikan MP-
keterampilan mencerna pesan
9 orang ASI terlalu dini.
khusus. atau informasi
(13,4%). Umur Hal ini
Semakin khususnya
ibu adalah lama menunjukkan
tinggi tingkat dalam
hidup individu bahwa ada
pendidikan pemberian ASI
terhitung saat hubungan yang
formal yang ekslusif pada
mulai dilahirkan bermakna antara
didperoleh bayi 0-6 bulan,
sampai berulang usia ibu dengan
diperoleh hal tersebut
tahun. Semakin pertumbuhan berat
semakin berbeda bila
cukup umur, badan bayi 0-6
tinggi pula
tingkat bulan.
pengetahuan dibandingkan
kematangan Berdasarka
tentang dengan
seseorang akan n pendidikan ibu
pemberian ibu
lebih matang dari 67 responden
ASI ekslusif yang
dalam berfikir mayoritas
yang tepat memiliki latar
dan bekerja. berpendidikan
(Romadhona, belakang
Dari segi SMA sebanyak 29
2008). Hasil pendidikan
kepercayaan orang (43,3%) dan
tinggi dimana
masyarakat minoritas
penelitian ibu
seseorang yang berpendidikan SD
lebih
lebih dewasa sebanyak 9 orang
menunjukkan banyak
akan lebih (13,4%). Tingkat
bahwa menerima
dipercaya dari pendidikan yang
sebagian informasi
pada orang yang rendah akan susah
besar ibu tentang
belum cukup mencerna pesan
berpendidikan kesehatan serta
tinggi atau informasi
SMA. ibu lebih dapat
kedewasaannya. yang disampaikan.
Pendidikan erat
Hal ini sebagai Pendidikan
kaitannya menimbang
akibat dari diperoleh melalui
dengan baik
pengalaman dan proses belajar
pengetahuan dan
kematangan yang khusus
ibu tentang buruknya
jiwa diselenggarakan
ASI ekslusif dalam
(Romadhona, dalam waktu
baik yang memberikan
2008). Hasil tertentu, tempat
ditempuh dari ASI ekslusif
penelitian tertentu dan
pendidikan sehingga
menunjukkan kurikulum
formal atau pertumbuhan
dimana ibu yang tertentu, namun
pun bayi 0-6 bulan
berusia 20-35 dapat diperoleh
pendidikan baik (normal).
tahun tergolong dari bimbingan
non formal. Berdasarkan
41
VOL. 5 NO.1 JUNI 2020
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL
pekerjaan waktu yang lebih (6,0%).
ibu dari 67 pekerjaan. banyak bersama Berdasarkan
responden Masyarakat anak sehingga berat badan bayi dari
yang sibuk mempunyai 67 responden
mayoritas akan peluang yang lebih mayoritas berat
tidak memiliki besar untuk badan bayi 3.400-
bekerja waktu yang memperhatikan 5.400 gram sebanyak
sebanyak sedikit untuk kebutuhan 61 orang (91,0%)
39 memperoleh anaknya dan minoritas berat
responden informasi, dibandingkan badan bayi 5.405-
(58,2%) sehingga dengan ibu yang 7405 gram sebanyak
dan tingkat bekerja. 6 orang (9,0%).
minoritas pendidikan Berdasarka Setiap bayi yang
bekerja yang n umur bayi dari dilahirkan memiliki
sebanyak mereka 67 responden berat badan dan
28 orang mayoritas berumur tinggi badan yang
(41,8%). peroleh juga 2 bulan sebanyak berbeda – beda. Rata
Bekerja 19 orang (28,4%) – rata bayi yang
umumnya berkurang, dan minoritas dilahirkan memiliki
merupakan sehingga berumur 6 bulan berat normal antara
kegiatan tidak sebanyak 4 orang 2,5 kg hingga 4,5 kg.
yang ada (6,0%0). Usia bayi Faktor yang berat
menyita waktu adalah umur badan yang
waktu bagi untuk individu yang mempengaruhi bayi
ibu-ibu memberikan ASI terhitung mulai yang baru lahir
yang pada saat dilahirkan adalah kesahatan,
sampai berulang keturunan dan nutrisi
mempunyai bayinya tahun (Auliya, yang dikonsumsi
pengaruh dan 2013). Dari hasil saat mengandung
terhadap cenderung penelitian (Zulaikha, 2016).
kehidupan memberikan diketahui bahwa Hal ini menunjukkan
keluarga. MP-ASI dini sebagian besar bahwa sebagian
Seorang yang pada bayi pemberian ASI berat badan bayi
memerluka (Suparyanto, ekslusif memiliki berat badan
n banyak 2010). Hasil mengalami normal sesuai
waktu dan penelitian pertumbuhan yang dengan pertambahan
tenaga menunjukkan normal pada berat umur.
untuk sebagian badan bayi 0-6
besar bulan di Wilayah 5.2 Pemberian ASI
menyelesai responden Kerja Puskesmas Ekslusif
kan tidak bekerja Padangmatinggi Berdasarkan
memberikan adalah bayi yang tabe
pekerjaan ASI ekslusif berusia 2 bulan 4.2
yang pada bayinya, sebanyak 19 orang menunjukkan hasil
dianggap penting hal tersebut (28,4%), tentang pemberian
dan disebabkan sedangkan ASI ekslusif
karena ibu persentase mayoritas diberikan
memerluka yang tidak terendah terdapat ASI ekslusif
n perhatian bekerja pada bayi yang sebanyak 48 orang
mempunyai berumur 6 bulan (71,6%) dan
dengan adanya sebanyak 4 orang minoritas tidak

42
VOL. 5 NO.1 JUNI 2020
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL
diberikan ASI menunjukkan berat badan bayi
ASI
ekslusif semua 0-6 bulan
mencakup
sebanyak 19 responden mayoritas
nutrisi, faktor
orang (28,4%). memberikan normal
kekebalan
ASI merupakan ASI ekslusif pertumbuhan
dan
makanan yang pada bayinya. berat badan bayi
pertumbuhan,
sempurna di Hal ini 0-6 bulan
hormon, anti
dunia karena disebabkan sebanyak 55
alergi, dan
ASI mampu karena orang (82,1%)
anti inflamasi
memenuhi bertambahnya dan minoritas
(Suradi,
semua unsur pengetahuan tidak normal
2008). ASI
kebutuhan bayi. ibu tentang pertumbuhan
eksklusif
Nutrisi yang kapan ASI berat badan bayi
merupakan
terkandung di ekslusif 0-6 bulan
pemberian
dalam diberikan sebanyak 12
ASI sedini
pada bayi orang (17,9%).
mungkin
memberikan Berat badan
setelah
respon positif merupakan
persalinan,
terhadap ukuran
tidak
pemberian antropometri
diberikan
ASI ekslusif yang terpenting
makanan atau
pada bayinya. dan paling
minuman
Hal ini sering
lainnya
dibuktikan digunakan pada
walaupun air
bahwa ibu bayi baru lahir
putih sampai
yang (neonatus). Pada
bayi berumur
memberikan usia beberapa
6 bulan.
ASI ekslusif hari, berat badan
Rendahnya
pada bayi akan mengalami
angka
juga penurunan yang
pemberian
dipengaruhi sifatnya normal,
ASI eksklusif
oleh beberapa yaitu sekitar
kemungkinan
faktor yakni 10% dari berat
disebabkan
usia, badan lahir. Hal
karena
pendidikan, ini disebabkan
kurangnya
pekerjaan dan karena
pengetahuan
informasi keluarnya
ibu tentang
tentang ASI. mekonium dan
ASI eksklusif
air seni yang
terutama
5.3 Pertumb belum
tentang tidak
uhan diimbangi
bolehnya
Berat asupan yang
memberikan
Badan mencukupi
air putih
Bayi 0-6 misalnya
kepada bayi
Bulan produksi ASI
kecuali pada
Berdasarka yang belum
saat minum
n lancar.
obat
4.3 Umumnya berat
(Purwanti,
menunjukkan badan akan
2010).
hasil tentang kembali
Hasil
pertumbuhan mencapai berat
penelitian
43
VOL. 5 NO.1 JUNI 2020
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL
badan lahir a masa bayi- statistik dengan
perkembangan
pada hari balita, berat menggunakan Uji
berat badan
kesepuluh badan dapat Fisher’s Exact
bayi. ASI
(Soetjining dipergunakan Test diperoleh
mudah dicerna
sih, 2008). untuk melihat p=0.003 (p <0,05)
dan diserap,
Pad laju artinya bahwa ada
jarang
hubungan antara
pertumbuhan semua menyebabkan
pemberian ASI
fisik maupun pertumbuhan bayi konstipasi
ekslusif dengan
status gizi, yang mendapatkan (Dewi, 2009).
pertumbuhan berat
kecuali terdapat ASI sebagian ASI
badan bayi 0-6
kelainan klinis besar adalah mengandung
bulan di Wilayah
seperti normal terutama substansi yang
Kerja Puskesmas
dehidrasi, asites, bayi yang menunjang
Padangmatinggi
edema dan mendapat ASI perkembangan
Kota
adanya tumor. eksklusif. Hal ini system saraf dan
Padangsidimpuan
Di samping itu disebabkan karena pertumbuhan
Tahun 2018.
pula berat badan kandungan nutrisi otak. ASI kaya
Manfaat
dapat yang terdapat pada akan antibodi
ASI adalah
dipergunakan ASI sudah untuk melawan
memberi segala
sebagai dasar memenuhi infeksi. ASI
kebutuhan bayi,
perhitungan kebutuhan dari dapat membantu
baik dari segi gizi,
dosis obat dan bayi hingga umur bayi untuk
imunologis,
makanan. Berat 6 bulan. merespon secara
maupun
badan baik terhadap
5.4 Hubungan psikologis. ASI
menggambarkan vaksin
Pemberian bersifat species-
jumlah dari mengingat
ASI Ekslusif specific dan lebih
protein, lemak, jumlah antibodi
Dengan unggul
air dan mineral yang tinggi pada
Pertambaha dibandingkan
pada tulang bayi usia 7-12
n Berat dengan makanan
(Supariasa, bulan yang
Badan Bayi pengganti untuk
2007). Bayi menyusui. Bayi
0-6 Bulan bayi. ASI
yang mendapat yang menyusui
Berdasarka merupakan
asupan ASI lebih sedikit
n makanan alamiah
cukup maka mengalami
4.4 dengan komposisi
bayi akan alergi
menunjukkan nutrisi yang sesuai
mengalami (Fatmawati,
mayoritas untuk
pertambahan 2010).
diberikan ASI pertumbuhan dan
berat badan Kandung
yang normal ekslusif sebanyak an ASI kaya
pula. Sebaliknya 48 orang (71,6%), akan karetonoid
jika asupan ASI dengan normal dan selenium,
bayi kurang pertumbuhan berat sehingga ASI
maka badan bayi 0-6 berperan dalam
pertambahan bulan sebanyak 44 sistem
berat badan bayi orang (65,7%) dan pertahanan
akan tidak tidak normal tubuh bayi
normal (Dewi, pertumbuhan berat untuk mencegah
2009). badan bayi 0-6 berbagai
Hasil bulan sebanyak 4 penyakit. Setiap
penelitian orang (6,0%). Dari tetes ASI juga
menunjukkan hasil analisa mengandung
44
VOL. 5 NO.1 JUNI 2020
JURNAL KESEHATAN ILMIAH INDONESIA
INDONESIAN HEALTH SCIENTIFIC JOURNAL
mineral dan kematian biologis
enzim hingga 13% kompleks
untuk (IDAI, 2008). yang
pencegahan Hasil mengandung
penyakit penelitian ini semua nutrien
dan didukung yang
antibodi penelitian diperlukan
yang lebih sebelumnya pertumbuhan
efektif yang berat badan
dibandingk dilakukan bayi. Sifatnya
an dengan oleh Nurul yang sangat
kandungan Mukhlisa mudah
yang (2013) di diserap oleh
terdapat Puskesmas tubuh bayi,
dalam susu Kassi – Kassi menjadikan
formula, Kota nutrisi utama
sehingga Makassar di yang paling
jika anak dapatkan p= memenuhi
mendapatk 0,008 (α persyaratan
an ASI bisa <0,05) untuk
dihindarkan adanya
dari hubungan
kematian antara
yang pemberian
seharusnya ASI ekslusif
tidak perlu dengan
susu pertumbuhan
formula berat badan
yang dapat bayi 0-6
meningkatk bulan di
an resiko Puskesmas
terjadinya Kassi – Kassi
asma dan Kota
alergi. Makassar .
Sementara Diawa
itu, l hidupnya,
menurut bayi
Satuan membutuhka
Tugas ASI n nutrisi yang
Pengurus adekuat untuk
Pusat pertumbuhan
Ikatan nya, sehingga
Dokter dapat
Anak mengoptimal
Indonesia kan seluruh
(IDAI), proses
pemberian tumbuh
ASI bisa kembangnya.
menurunka ASI
n merupakan
persentase cairan
45
VOL. 5 NO.1 JUNI 2020
pertumbuh berat badan bayi (Soetjiningsih, 2008).
Menurut hasil penelitian ibu yang memberikan ASI secara cukup pada balitanya, akan
meningkatkan kemungkinan balita berstatus gizi baik. ASI harus terus
diberikan kepada anak sampai umur 2 tahun atau lebih. Setelah ASI eksklusif 6 bulan bukan
berarti pemberian ASI dihentikan, seiring dengan pengenalan makanan kepada bayi, Pemberian
ASI tetap dilakukan, sebaiknya menyusui 2 tahun. Menurut rekomendasi WHO, menyusui
dengan ASI sampai dengan usia anak mencapai 2 tahun masih mampu memenuhi 1/3
kebutuhan kalori, 1/3 kebutuhan protein, 45 % kebutuhan akan vitamin A dan 90 % kebutuhan
akan vitamin C.

5. KESIMPULAN DAN SARAN Keseimpulan


1. Pemberian ASI ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi Kota
Padangsidimpuan mayoritas diberikan ASI ekslusif 48 orang (71,6%).
2. Pertumbuhan berat badan bayi 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi Kota
Padangsidimpuan mayoritas normal pertumbuhan berat badan bayi 0-6 bulan 55 orang
(82,1%).
3. Terdapat hubungan pemberian ASI ekslusif dengan Pertumbuhan berat badan bayi 0-6 bulan
di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan dengan hasil (p=
0,003).

Saran
1. Bagi Perkembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Perlu meningkatkan penyuluhan oleh petugas kesehatan kepada ibu menyusui yang
memiliki bayi 0-6 bulan agar memberikan ASI ekslusif, dan mengetahui manfaat jika diberikan
ASI ekslusif 0-6 bulan.
2. Bagi Instansi Penelitian Dan Masyarakat
Kepada Kepala Puskesmas Padangmatinggi dan bidan setempat agar meningkatkan
penyampaiaan informasi tentang pentingnya ASI ekslusif bagi bayi selama 0-6 bulan,
Agar menurunnya angka kesakitan dan kematian pada bayi.

6. REFERENSI

Litehayu. (2010). Membina tumbuh kembang Bayi dan Balita, Jakarta : Ikatan Dokter
Anak Indonesia.

Handi. (2010). Buku Panduan Cerdas Perawatan Bayi, Jakarta : Pustaka Bunda.

Soetjiningsih. (2010). Faktor Resiko pada Bayi dan Balita : systematic review Penelitian
Akademik Bidang Kesehatan Masyarakat, Makara, Kesehatan Juni 2010; 1-10.

Sedyaningsih. (2010). ASI Petunjuk untuk tenaga Kesehatan, Jakarta : EG. Pustaka Medika

Santoso & Anna. (2009). Pola makan dan Status Gizi Balita. Jakarta

Sulistijani. (2009). Sosialisasi ASI eksklusif dan IMD. http://www.Jurnalbogor.com

Khomsa,(2010), Hubungan Pola Menyusui dengan Status Gizi Bayi, Jakarta : FKUI.

Dewi,(2010),Status gizi dan pemberian Asi,Jakarta.

Dinas Kesehatan Sumatera Utara Tahun. (2012). Data Asi eksklusif provinsi Sumatera
Utara tahun 2012. in kla, Editor. Dago Singkap : Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai