Anda di halaman 1dari 17

PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF UNTUK

ANAK USIA DINI DARI BAHAN BEKAS DI DESA PUJON LOR


KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG

LAPORAN PROGRAM KERJA INDIVIDU

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang


Semester Antara 2016/2017
Desa Pujon Lor, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang

Penanggung Jawab:
Dhita Kusuma Putri 140141600768
(PLS/FIP/UM)

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBERDAYA WILAYAH DAN KULIAH KERJA NYATA


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LP2M)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah wadah bagi mahasiswa untuk
mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian untuk masyarakat
merupakan salah satu Dharma yang wajib dilakukan oleh mahasiswa.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat bermanfaat bagi mahasiswa untuk
mengaplikasikan teori yang di dapat saat kuliah untuk terjun langsung
kepada masyarakat. Dilaksanakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertujuan
untuk agar mahasiswa dapat berbaur langsung dengan masyarakat.
Mahasiswa dapat memberikan manfaat atau berbagi pengetahuan dengan
masyarakat, sehingga mahasiswa dapat memberikan pengabdian yang nyata
kepada masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertujuan untuk memberikan pelatihan
kepada mahasiswa agar lebih mudah beradaptasi dengan masyarakat dan
mempermudah bersosialisasi, beradaptasi, dan partisipasi dengan
masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga bertujuan agar mahasiswa
dapat membantu menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi oleh
masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) memberikan manfaat yang besar bagi
mahasiswa dan masyarakat. Manfaat yang didapat oleh mahasiswa adalah
mahasiswa mendapatkan bekal pengalaman kehidupan sosial yang nyata di
tengah masyarakat. Selai itu, manfaat yang didapat oleh masyarakat yaitu
masyarakat dapat berbagi persoalan-persoalan yang tengah dihadapi,
sehingga mahasiswa dapat membantu atau dapat memberikan solusi tentang
masalah yang dihadapi oleh masyarakat di Desa Pujon Lor kecamatan Pujon
Kabupaten Malang.
Pujon adalah sebuah kecamatan di kabupaten Malang provinsi
Jawa Timur, Indonesia. Berjarak kurang lebih 30 Km arah barat ibukota
kabupaten Malang, yang mempunyai kontur berbukit dengan ketinggian
1100 di atas permukaan laut. Suhu minimum di Pujon adalah 18 oC dan suhu
maksimum 20oC serta memiliki rata-rata curah hujan 21.400 mm/ tahun.
Di kecamatan Pujon Desa Pujon Lor banyak sekali anak kecil usia
dini yang sibuk dengan Gaged. Anak-anak usia dini lebih memilih untuk
bermain dengan Gaged yang di berikan oleh Orang-Tuanya. Dikarenakan
mereka lebih asik dengan permainan elektronik yang disajikan oleh Gaged
mereka. Anak Usia dini sebaiknya diberikan permainan yang dapat
mengasah kecerdasan mereka. Membuat permainan edukatif tidak perlu
biaya yang mahal karena dapat dibuat dari bahan bekas atau botol bekas
minuman. Sehingga kami memiliki gagasan berupa pelatihan pembuatan
alat permainan edukatif untuk anak usia dini dari bahan bekas di desa pujon
lor kecamatan pujon kabupaten malang.Karya yang akan dibuat adalah
pesawat-pesawatan dari botol bekas. Tujuannya adalah untuk mengasah
motorik halus dan kasar anak, contohnya saat anak membuat alat permainan
ini pasti akan membangkitkan rasa keingin tahuan mereka dan merasa
senang saat membuatnya sehingga merangsang motorik halus mereka.
Karena pada dasarnya anak lebih tertarik dengan hal yang baru dan tertarik
dengan hasil karya yang mereka buat sendiri. Tetapi tidak hanya itu manfaat
pelatihan pembuatan pesawat-pesawatan ini adalah untuk merangsang
motorik kasar anak, yaitu saat anak menggunakan pesawat-pesawatan ini
untuk bermain dengan berlari-lari menerbangkan pesawat-pesawatan,
sehingga dapat merangsang motorik kasar anak. Berdasarkan uraian di
atas,kamiberharap kegitan dengan judul “Pelatihan Pembuatan Alat
Permainan Edukatif Untuk Anak Usia Dini Dari Bahan Bekasdi Desa Pujon
Lor Kecamatan Pujon Kabupaten Malang” dapat memberikan manfaat bagi
anak-anak Desa Pujon Lor Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.

1.2 Nama Kegiatan


Kegiatan ini bernama “Pelatihan Pembuatan Alat Permainan
Edukatif Untuk Anak Usia Dini Dari Bahan Bekas di Desa Pujon Lor
Kecamatan Pujon Kabupaten Malang”.
1.3 Tujuan Kegiatan
1. Meningkatkan kreatifitas anak saat membuat mainan mereka sendiri.
2. Merangsang motorik halus anak, saat anak membuat alat permainan ini
pasti akan membangkitkan rasa keingin tahuan mereka dan merasa
senang saat membuatnya sehingga motorik halus mereka terangsang.
3. Merangsang motorik kasar anak, saat anak menggunakan pesawat-
pesawatan ini untuk bermain dengan berlari-lari menerbangkan pesawat-
pesawatan, sehingga dapat merangsang motorik kasar anak.
4. Pemanfaatan bahan bekas untuk membuat permainan edukatif anak.
5. Memberikan kesan percaya diri kepada anak saat membuat permainan
yang mereka buat sendiri.

1.4 Sasaran Kegiatan


Adapun sasaran dalam kegitan “Pelatihan Pembuatan Alat
Permainan Edukatif Untuk Anak Usia Dini Dari Bahan Bekas di Desa Pujon
Lor Kecamatan Pujon Kabupaten Malang” adalah Anak Usia Dini di sekitar
Posko KKN”

1.5 Hasil yang Akan Dicapai


Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
1. Meningkatkan keterampilan Anak usia dini.
2. Meningkatkan kreatifitas Anak usia dini.
3. Memanfaatkan bahan bekas yang ada di sekitar.

1.6 Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan


Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam pelaksanaan program
ini adalah sebagai berikut:
1. Mengkonsultasikan kegiatan denganDewan Perwakilan Lapangan.
2. Mengkonsultasikan kepada perangkat desa tentang program kerja
Pelatihan Pembuatan Alat Permainan Edukatif Untuk Anak Usia Dini
Dari Bahan Bekas ini.
3. Meminta partisipasi dan kerjasama kepada orang tua anak-anak yang ada
di sekitar Posko KKN.
4. Memberikan sosialisasi kepada Orang Tua tentang manfaat mengikuti
pelatihan pembuatan Alat Permainan Edukatif (APE) agar memberikan
ijin saat mengikuti pelatihan.
5. Melaksanakan kegiatan pelatihan di balai PKK Desa Pujon Lor
Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.
6. Melakukan Evaluasi Pasca Kegiatan pelatihan berlangsung.

1.7 Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan


Pelaksana kegiatan ini akan dilakukan oleh seluruh mahasiswa
KKN di Desa Pujon Lor, yaitu sejumlah 20 Mahasiswa. Susunan Pelaksana
dan penanggung jawab kegiatan pelatihan ini di uraikan sebagai berikut:
Kepala P2SWKKN : Dr. H. Agung Winarno, M. M
Dosen Pembimbing Lapangan : Dra. Sulistyorini, M. Pd
Koordinator Desa : Dikky Dwi Prasetya
Sekretaris Umum : Docilis Safira Febrianti
Bendahara Umum : Dinda Wieki Rahmawati
Penanggung jawab Kegiatan : Dhita Kusuma Putri
Sie Acara : Eka Larasati Oktaviani
Yuliati Nur Azizah
Fajar Syamsudin
Firda Halimatus Sya’diyah
Vica Vekyana Sagita
Sie Humas : Asri Dwi Puspasari
Laily Wahyu Andari
Yoseano Afiandara
Sie Perlengkapan : Maha Putra Utama
Ikfina Birusydah
Mochammad Sholehuddin
Hanif Ahmad Andaris
Dwi Retno Damayanti
Sie PDD : Nazelia Devy Nursyahnindhi
Kamarudin Turua
Nila Lailatun Ni’mah

1.8 Sumber Dana Pelaksanaan Kegiatan


Pemasukan
- Dana dari LP2M Rp 30.000,00
- Dana operasional KKN Rp 70.000,00
Total Rp 100.000,00

Pengeluaran
- Kertas manila berjumlah 6 buah Rp 18.000,00
- Kertas emas berjumlah 3 buah Rp 9.000,00
- Double tip 5 buah Rp 15.000,00
- Lem kertas 2 buah Rp 4.000,00
- Silet berjumlah 8 buah Rp 4.000,00
- Konsumsi Rp 50.000,00
Total Rp 100.000,00
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan


Mekanisme pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan adalah
sebagai berikut:
1. Mengkonsultasikan kegiatan dengan perangkat desa Pujon Lor guna
untuk memperoleh persetujuan tentang pelaksanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Sehingga kegiatan dapat dilakukan di balai PKK Desa
Pujon Lor. Kegiatan Konsultasi Dilakukan pada tanggal 15 Mei 2017 di
kantor balai Desa Pujon Lor
2. Meminta partisipasi dan kerjasama dengan Orang Tua anak yang akan
berpartisipasi dalam pelatihan pembuatan permainan Edukatif untuk anak
pada tanggal 25 Mei 2017.
3. Mendata nama peserta dan orang tua yang akan mengikuti pelatihan ini.
4. Mengundang anak-anak yang telah terdaftar menjadi peserta pelatihan
untuk mengikuti pelatihan pembuatan permainan edukatif di Desa Pujon
Lor.Kegiatan selanjutnya adalah pendampingan pembuatan mainan
edukatif dari bahan bekas. Kegiatan ini dilakukan pada hari Jumat
tanggal 2 Juni 2017.
5. Dilakuakan evaluasi pasca kegiatan berlangsung.

2.2 Permasalahan dalam Pelaksanaan Kegiatan


Permasalahan yang dihadapi selama melaksanakan kegiatan yaitu:
1. Terdapat anak yang malu-malu dalam membuat permainan.
2. Anak kesusahan dalam menggunting kertas.
3. Terdapat anak yang ketinggalan dalam step-step pembuatan.
4. Pelatihan berlangsung lebih lama dari waktu yang di tetapkan.
2.3 Solusi terhadap Masalah
Solusi yang kami tempuh untuk mengatasi permasalahan yang
muncul adalah sebagai berikut:
No Masalah Solusi
1. Terdapat anak yang malu-malu Saat anak merasa malu-malu dalam
dalam membuat permainan. mengikuti pelatihan maka panitia atau
pendamping yang telah dipilih dalam
mendampingi anak harus berprilaku
hangat dan terbuka kepada anak.
Sehingga anak akan lebih nyaman dalam
mengikuti pelatihan yang dilaksanakan
2. Anak kesusahan dalam Seharusnya pendamping memberikan
menggunting kertas. arahan kepada anak untuk menggunting
sesuai pola yang telah ditentukan
sehingga anak dapat menggunting dengan
mudah
3. Terdapat anak yang ketinggalan Saat menyampaikan langkah-langkah
dalam step-step pembuatan. pembuatan pesawat-pesawatan kepada
anak sebaiknya dilakukan dengan
intonasi suara yang lantang dan tidak
terburu-buru sehingga anak dapat
menangkap pembicaraan. Dan langkah-
langkah yang dilakukan tidak boleh
terburu-buru sehingga harus disesuaikan
dengan pemahaman anak.
4. Pelatihan berlangsung lebih Seharusnya pelatihan dilakukan sesuai
lama dari waktu yang di dengan waktu yang telah di tetapkan.
tetapkan.
BAB III
PAPARAN DAN PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

3.1 Paparan Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Berikut ini merupakan hasil pelaksanaan kegiatan:
No Hari/Tanggal Kegiatan
1. Kamis, 25 Mei 2017 Mengkonsultasikan kegiatan dengan
perangkat desa Pujon Lor.
2. Kamis, 25 Mei 2017 Meminta partisipasi dan kerjasama
dengan Orang Tua anak yang akan
berpartisipasi dalam pelatihan
pembuatan permainan
3. Kamis, 25 Mei 2017 Mendata nama peserta dan orang tua
yang akan mengikuti pelatihan ini.

4. Jum’at, 2 Juni 2017 Pelatihan pembuatan mainan edukatif


dari bahan bekas. Kegiatan ini
dilakukan pada hari Jumat tanggal

3.2 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan ini memiliki beberapa tahapan yaitu dengan
mengkonsultasikan program kerja dengan Dewan Perwakilan Lapangan
(DPL) dan Perangkat Desa Pujon Lor, Lalu mendata anak yang akan
mengikuti pelatihan dengan meminta partisipasi dan kerja sama kepada
Orang Tuanya. Hingga pelaksanaan kegiatan pelatihan berlangsung.
Pelatihan yang dilakukan adalah pelatihan pembuatan Alat
Permainan Edukatif (APE) untuk anak usia dini dari bahan bekas. Alasan
melaksanakan pelatihan ini adalah agar anak-anak di desa Pujon Lor lebih
kreatif dan trampil dalam membuat permainan mereka sendiri, sehingga
tidak hanya fokus dengan permainan yang mahal dan permainan yang ada di
gaged mereka. Sebelum dilaksanakannya pelatihan ini kami berkoordinasi
dengan perangkat desa Pujon Lor, dan juga meminta partisipati orang tua
anak yang akan mengikuti pelatihan.
Kegiatan pelatihan ini dilakukan di balai PKK Desa Pujon Lor.
Pembukaan acara dipandu oleh penanggung jawab acara yaitu saudari Dhita
Kusuma Putri. Panitia pendamping pelatihan yang sudah dipilih berjumlah 8
orang untuk mendampingi anak-anak yang mengikuti pelatihan. 1 orang
pendamping bertanggung jawab dengan 2-3 orang anak. Tujuannnya agar
jika anak mengalami kendala dalam menggunting, menempel, mapun telat
dalam memahai instruksi dari penanggung jawab acara, mereka dapat
dibantu oleh pendamping masing-masing. Alat-alat dan bahan telah
disiapkan dan menyampaikan kegunaan bahan yang akan digunakan.
Setelah peserta dapat memahami kegunaan bahan yang digunakan
penanggung jawab acara membimbing langkah-langkah pembuatan Alat
Permainan Adekutif (APE). Setelah pelatihan dilaksanakan penutupan
dilakukan dengan memberikan nama pada hasil karya yang telah dibuat
anak dan mebagikan parsel dan berfoto bersama panitia dan pendamping.
Lalu peserta dapat meninggalkan tempat pelatihan berlangsung.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Adapun simpulan yang dapat diambil dari kegiatan pelatihan
pembuatan Alat Permainan Edukatif (APE) untuk anak usia dini dari bahan
bekas adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan berjalan lancar sesuai Rundown yang telah ditetapkan.
2. Partisipasi orang tua dan anak sangat baik sehingga pelaksanaan kegiatan
dapat berjalan lancer
3. Kegiatan pelaksaan pelatihan ini dapat memberikan manfaat untuk
melatih kretaifitas anak.

4.2 Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang bisa kami sampaikan adalah sebagai
berikut:
1. Orang tua yang telah berpartisipasi dalam pelatihan pelaksanan ini
hendaknya dapat lebih cermat memilih permainan yang dapat mengasah
motorik halus dan kasar anak.
2. Anak-anak yang berpartisipasi dalam pelaksanaan pelatihan seharusnya
dapat mengembangkan kreatifitas mereka lagi. Sehingga mereka dapat
membuat permainan sendiri.
LAMPIRAN

Gambar 1. Pendataan nama peserta pelatihan dan orang tua

Gambar 2. Sosialisasi kepada orang tua peserta pelatihan tentang manfaat


pelatihan pembuatan Alat Permainan Edukatif (APE)
Gambar 3. Persiapan sebelum pelatihan

Gambar 4. Breafing panitia sebelum pelatihan


Gambar 5. Kekompakan panitia sebelum pelaksanaan program kerja
pelatihan pembuatan Alat Permainan Edukatif (APE) untuk
anak usia dini di desa Pujon Lor

Gambar 6. Pembagian alat dan bahan untuk peserta pelatihan


Gambar 7. Pemberian instruksi langkah-langkah pembuatan oleh
penanggung jawab program kerja pelatihan pembuatan Alat
Permainan Edukatif (APE)

Gambar 8. Antusias anak-anak saat mengikuti pelatihan


Gambar 9. Pemberian nama masing-masing anak pada hasil karya yang
telah dibuat

Gambar 10. Pemberian parsel kepada anak-anak yang telah berpartisipasi


dalam pelatihan pembuatan Alat Permainan Edukatif (APE)
Gambar 11. Hasil karya yang telah dibuat salah satu anak dalam pelatihan

Gambar 12. Foto bersama panitia pendamping pelatihan dan peserta


pelatihan

Gambar 13. Evaluasi pasca pelatihan oleh panitia dan penanggung jawab
acara

Anda mungkin juga menyukai