Anda di halaman 1dari 10

PEMERIKSAAN KOMPONEN ENGINE (OVERHAUL)

Sekolah : SMK 11 MARET


Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kelas/Semester : XII/ Genap

Cylinder Head
Cover

Cylinder Head
Cam Shaft
Piston

Cylinder Block
Conecting Rod

Crank Shaft

Oil Pan

Dalam proses overhaul engine kita akan memeriksa komponen-komponen engine. Modul berikut ini
akan membantu kita tentang hal hal yang perlu diperhatikan saat melakukan overhaul dan cara
pemeriksaan beberapa komponen engine.
Sebagai pelengkap sumber diambil dari buku astra dan hyunday. Dan beberapa literature yang lain.

PELEPASAN DAN PENGENCANGAN BAUT KEPALA SILINDER


Saat melepas, lepaslah baut kepala silinder secara diagonala dari luar ke bagian dalam. Secara merata
dan perlahan lahan. Kemudian lepaskan head. Jika head susah dilepas, pukullah dengan
menggunakan palu karet secara perlahan lahan. Jangan menggunakan obeng untuk mencukit !
Setelah terlepas, perhatikan permukaan kepala silinder jangan sampai ditaruh dibawah
(bersinggunggan langsung dengan lantai), karena akan membuat permukaan kepala silinder baret-
baret!

Pada saat merakit kembali kepala silinder hal hal yang perlu diperhatikan adalah :

1. membersihkan permukaan cylinder block


dan gasket.
2. memasang gaskep pada cylinder block
3. baut baut cylinder head dikencangkan secara
bertahap dari bagian dalan ke luar
(perhatikan gambar).
4. perhatikan momen pengencangannya, setiap
mesin memiliki spesifikasi yang berbeda.

MENGUKUR DEFORMASI CYLINDER HEAD (KERATAAN CYLINDER HEAD)


Tujuan dari pengukuran deformasi cylinder head adalah :
1. mengukur perubahancylinder head untuk melihat apakah tekanan kompresi berkurang
2. mencegah kebocoran air pendingin dan oli

cara pemeriksaan :
1. permukaan cylinder head dibersihkan dengan kain lap yang bersih
2. memeriksa kerataan cylinder head dengan menggunakan straight edge dan thickness gauge
(feeler gauge) pada 7 posisi, seperti pada gambar.
PEMERIKSA DEFORMASI INTAKE DAN EXHAUST MANIFOLD
Cara pemeriksaan sama dengan saat memeriksa deformasi dari kepala silinder

MEMERIKSA PANJAN PEGAS KATUP


Dengan menggunakan jangka sorong ukurlah panjang pegas katup, sesuaikan dengan harga
spesifikasi

MEMERIKSA KEBENGKOKAN PEGAS KATUP


Dengan menggunakan meja rata dan siku. Perhatikan gambar
dibawah ini, kemudian hasilnya sesuaikan dengan spesifikasi
pada buku manual.

Tujuan dari pemeriksaan pegas adalah untuk mengetahui


elastisitas dari pegas katup.

MEMERIKSA CELAH ANTARA VALVE GUIDE DENGAN BATANG KATUP


tujuan dari pemeriksaan celah valve guide adalah untuk
mengetahui clearance antara batang katup dengan
valve guide. Karena jika terlalu besar akan
mengakibatkan kerja katup tidak maksimal dan terjadi
kebocoran kopresi.
Langkah pemeriksaan :
1. pasanglah katup pada posisinya
2. pasangkan dial indicator pada batang katup
3. gerak gerakan uajung batang katup dari sisi
kesisi.
4. bacalah hasilnya pada dial indicator lalu
sesuikan dengan spesifikasi.
5.
MEMRIKSA DIAMETER LUAR BATANG KATUP
dengan menggunakan micrometer ukurlah diameter
batang katup.

Sesuaikan hasilnya dengan spesifikasi.

MEMERIKSA KEBENGKOKAN CAMSHAFT


Dengan cara :
1. menempat camshaft pada V-shaped
block yang rata.
2. setelah memasang dial gauge pada
center journal, lakukan
pengkalibrasian, dengan menepatkan
angka nol pada dial gauge
3. putar camshaft sebanyak satu putaran

4. dari sini dapat kita lihat pergerakan


dari jarum dial gauge yang
menunjukkan besarnya kebengkokan
camshaft
5. sesuaikan dengan buku spesifikasi.

MENGUKUR CAM LIFT (KETINGGIAN CAMSHAFT)


1. ukurlah cam dengan menggunakan micrometer
2. ukurlah diameter cam dengan menggunakan micrometer
3. cam lift = tinggi cam – diameter lingkaran
4. sesuaikan hasilnya dengan spesifikasi yang ada di buku manual
PEMERIKSAAN TIMING BELT
1. periksa timing belt dari kotoran atau oli. Ganti bila perlu. Kotoran yang menempel pada
timing belt harus dibersihkan dengan menggunakan lap kering atau kertas kering. Tidak
boleh menggunakan deterjen.
2. saat membongkar atau memasang belt perhatikan belt, jika belt retak harus diganti.

PEMERIKSAAN POROS ROCKER ARM


Untuk mobil yang mengunaka rocker arm model seperti kijang poros rocker armharus diperiksa
kebengkokannya dan diameternya. Hasilnya disesuaikan dengan spesifikasi.

PEMERIKSAAN DIAMETER DALAM ROCKER ARM


Dengan menggunakan jangka sorong atau dial indicator diametr dalam rocker arm diukur

KONDISI KERUSAKAN BELT

Bagian belakang karet keras, mengkilat dan jika ditekan tidak


meninggalkan bekas.

Permukaan belt banyak yang retak, seperti pada gambar di bawah


ini.
Gerigi belt sudah aus
Bagian gerigi belt ada yang melebar

HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMASANG TIMING BELT


1. jangan memutar, membengkokkan atau melipat timing belt saat melepas
2. jangan biarkan timing belt terkena air, oli atau steam

3. jika timing belt akan dipakai kembali buatlah tanda panah sesuai arah putarannya agar saat
pemasangan tidak terbalik.
4. Luruskantanda timing pada camshaft sprocket dan crankshaft sprocket dengan piston no 1
pada posisi TDC pada langkah kompresi
5. periksa tensioner pulley dan indler pulley apakah berputar dengan lancar

CRANKSHAFT
Hal yang perlu diperhatikan dalam memeriksa crankshaft
1. buatlah tanda pada main bearing untuk mempermudah pemasangan kembali
2. lepas main bearing cap dan lepas crankshaft bearing. Simpan bearing sesuai dengan urutan
cap.
3. pasang bearing cap kemudian kencangkan baut baut Bearing cap.
Pengukuran pada crank shaf ada 3 macam, yaitu :
1. pengukuran oil clearance
2. pengukuran end play trush bearing
3. mengukur kebengkokan crangksahft

PENGUKURAN CELAH OLI


Tujuan pengukuran adalah untuk mengetahui besarnyaoil clearance, dengan tujuan agar tidak timbul
noise, mengurangi keausan bearing dan membentuk tekananoli yang pas.
Ada dua metode, yaitu dengan menggunakan plastic gauge dan dengan menggunakanmicrometer.

MENGUKUR CELAH OLI DENGAN PLASTIC GAUGE


1. Bersihakan crankshaft dan bearing
2. potonglah plastic gauge kemudian
letakkan pada crankshaft journal
sepanjang axis, oil hole pada
journal jangan sampai tertutup.
3. kencangkan cup sesuai dengan
spesifikasi. Jangan memutar
crankshaft
4. lepas cap, kemudian ukurlah lebar
bagian yang paling membesar
dengan skala.

MENGUKUR CELAH OLI DENGAN TELECOPING GAUGE DENGAN MICROMETER


1. setelah crankshaft dikeluarkasn, pasang dan kencangkan cap sesuai dengan momen
pengencangannya.
2. ukurlah diameter dalam cap pada 4 titik dengan menggunakan telescoping gauge dan
diameter crank journal dengan menggunakan micrometer pada 4 titik juga
3. ukur ketebalan crankshaft bearing
4. hitung toleransinnya
oil clearance = diameter minimum cap – diameter maksimum journal – ketebalan crankshaft bearing

MENGUKUR CLEARENCE (END PLAY) THRUST BEARING


Jika clearance terlalu besar, maka:
1. akan terjadi noise
2. pada cylinder, piston dan connecting rod akan terjadi keausan
3. akan terjadi kerusapan pada timing gear
4. adannya kebocoran oli melalui oil seal

Jika terlalu kecil, permukaan thrust bearing akan aus karena kekurangan pelumas.
Mengukur dengan filler gauge
1. pasang crankshaft pada cylinder
block. Kemudian cap dikencangkan
sesuai dengan spesifikasi]
2. tekan crankshaft kea rah thrust bearing
3. ukurlah celah antara thrust bearing
dan crankshaft dengan menggunakan
filler gauge

Mengukur dengan menggunakan dial indicator


1. Pasang crankshaft ke cylinder block
dengan bearing
2. pasang gauge body ke cylinder block
dengan magnet kemudian pasang dial
gauge di bagian depan atau belakang
crankshaft.
3. setelah dikalibrasi ke angka nol,
tekan ke sisi depan atau belakang.
Pada saat tersebut, angka yang
muncul pada jarum dial gauge
adalah celahnya.

MENGUKUR KEBENGKOKAN CRANKSHAFT


Tempatkan crankshaft sesuai dengan gambar, kemudian dengan menggunakan dial gauge lihat
besarnya kebengkokan crank shat. Sesuikan dengan standart yang ada.
MEMERIKSA END GAP
end gap adalah besarnya perubahan celah yang disebabkan oleh panas
Jika end gap terlalu besar, maka hembusan gas akan naik, tekanan kompresi akan turun, pemakaian oli
akan naik, tenaga mesin akan turun, dll
Jika end gap terlalu kecil, piston menempel karena panas atau dinding cylinder akan cepat aus.

Langkah pengukuran
1. bersihkan dinding cylinder
2. masukkan piston ring ke dalam cylinder
3. masukkan piston sambil menurunkan piston sampai piston mencapai piston pin boss (lihat
gambar)
4. keluarkan piston, lalu ukur celah end gap piston, sesuaikan dengan spesifikasi.

PEMERIKSAAN CELAH PISTON RING


Jika celah terlalu besar, ili menjadi boros, banyak
endapan karbon, atau gas kompresi akan bocor.
Jika terlalu sempit, pistin akan berubah bentuk atau
gerakan piston akan terhambat.
Cara pengukuran:
1. masukkan filler gauge sampai mencapai celah ring
2. periksa setidaknnya 3-4 point

PEMERIKSAAN KEAUSAN CYLINDER


Celah Piston Gap
Sebagai gap antara dinding cylinder dan piston, yang merupakan minimum gap dari
pemasangan pabrik. Untuk Piston Yang Over Size
Untuk mencegah berkurangnya tekanan kompresi dikarenakan perangkat cylinder mengalami keausan
karena usia pemakaian yang memang sudah lama. Setelah dinding silinder dib or, maka piston yang
lama harus diganti dengan ukuran over size.

Kecenderungan aus pada dinidng silinder


Perangkat yang cepat mengalami aus adalah bagian tegak lurus pada crankshaft danpada posisi TDC
adalah yang paling besar, posisi BDC juga besar.

Jika keausan cylinder terlalu besar, maka tekanan kompresi akan berkurang, bahan baker akan
menjadi boros, oil juga akan banyak terbuang, piston bias selip, atau tenaga mesin akan berkurang.

MENGUKUR DENGAN CYLINDER GAUGE


1. pasanglah extension dan washer ke gauge
2. setel ke angka nol
3. masukkan gauge ke dalam cylinder
4. lihat minimal angka pada indicator saat gauge digerakkan 2 atau 3 kali

Anda mungkin juga menyukai