Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Beton merupakan bahan yang banyak digunakan dalam bangunan, misalnya
gedung. Beton ini sangat diminati karena merupakan bahan konstruksi yang
mempunyai banyak kelebihan antara lain mudah dikerjakan, mudah dibentuk sesuai
kebutuhan, mampu menerima kuat tekan dengan baik, tahan aus, rapat air, ekonomis
(dibuat dengan bahan lokal yang mudah diperoleh) dan mudah perawatannya sehingga
beton sangat banyak digunakan untuk struktur-struktur besar maupun kecil.
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengenal lebih jauh perilaku
beton dan material pembentuknya, antara lain adalah sifat beton yang sangat lemah
dalam menerima tegangan tarik. Berbagai cara dicoba untuk mengatasi kelemahan
sifat beton tersebut, antara lain menambahkan tulangan pada daerah-daerah tertentu
atau menambahkan serat-serat pada adukan beton, dengan maksud untuk
meningkatkan potensi kekuatan dan memperbaiki daktilitas beton normal. Dalam
struktur beton, parameter yang dipakai adalah kekuatan tekan (K atau fc’), walaupun
disebutkan kuat tarik beton ada namun relatif rendah 10 sampai 20 % dari kekuatan
tekannya.
Saat ini teknologi beton yang banyak berkembang adalah teknologi beton
dengan campuran serat baja (steel fiber), teknologi ini diaplikasikan pada pelat-pelat
pada tanah (ground slab). Beton serat memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan
beton tanpa serat antara lain keliatan, kekuatan terhadap pengaruh susut, kemampuan
mereduksi retak, ketahanan terhadap api, ketahanan terhadap beban kejut dan
kemampuan untuk mendukung tegangan–tegangan internal (aksial, lentur, geser)
meningkat.
Jenis serat baja yang dipakai pada penelitian ini sama dengan Tugas Akhir
Hilviana Tahun 2015, yaitu serat baja jenis Dramix Steel Fiber yang dipabrikasi.
Tetapi pada penelitian sebelumnya, agregat yang digunakan adalah kerikil dari
daerah Tanjung Balai. Sedangkan pada penelitian ini, agregat kasar yang digunakan
adalah koral dari daerah Kampar. Serat baja jenis Dramix Steel Fiber pada penelitian
ini digunakan karena untuk mengetahui perbedaan kekuatan beton yang
menggunakan agregat kasar dari daerah Tanjung Balai dan agregat kasar dari daerah
Kampar.
Beton yang menggunakan agregat kasar jenis koral mempunyai mutu yang
rendah karena permukaannya yang halus. Jadi, dengan penambahan serat dramix ini
diharapkan bisa memberikan solusi yang baik agar mutu betonnya menjadi lebih
tinggi, efektif, dan ekonomis.

1.2 Perumusan Masalah


Adapun perumusan masalah yang akan dibahas dalam penyelesaian tugas
akhir ini, yaitu bagaimana pengaruh penggunaan serat dramix terhadap kuat tekan,
kuat tarik belah, dan kuat lentur beton yang menggunakan agregat kasar jenis koral?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu mengetahui
pengaruh penggunaan serat dramix terhadap kuat tekan, kuat tarik belah, dan kuat
lentur beton yang menggunakan agregat kasar jenis koral.

1.4 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini sebagai berikut:
1. Jenis serat baja yang dipakai adalah serat baja jenis Dramix Steel Fiber yang
dipabrikasi dengan memiliki panjang 60 mm dan diameter 0.75 mm.
2. Penggunaan serat sebanyak 2%, 4%, dan 6% sebagai bahan penambahan dari
agregat kasar.
3. Kondisi perawatan dengan perendaman.
4. Sampel yang digunakan 3 buah pada silinder dan 2 buah pada balok untuk
setiap persentase penambahan serat dan kondisi perawatan yang sama.
5. Pekerjaan penelitian job mix menggunakan f’c 25 Mpa, tetapi acuan penelitian
untuk pengecoran menggunakan nilai slump sebesar 10 cm ± 2 tanpa melihat
hasil job mix yang direncanakan sebesar f’c 25 MPa.
6. Semen yang digunakan semen Portland Pozzolan (Semen Holcim).
7. Agregat yang digunakan berasal dari Kampar.
8. Agregat kasar (koral) ukuran maksimum 20 mm.
9. Air yang digunakan adalah air sumur bor Politeknik Negeri Bengkalis.
10. Umur pengujian beton selama 28 hari.
11. Benda uji berbentuk silinder ukuran 15 cm x 30 cm dan balok ukuran 15 cm x
15 cm x 60 cm..
12. Tidak melakukan pembahasan perbandingan biaya.
13. Penelitian yang dilakukan dengan percobaan di laboratorium dan tidak
dilakukan uji di lapangan.
14. Rancangan campuran beton menggunakan metode SNI 03-2834 – 2000.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, berisi tentang penelitian sebelumnya,
tinjauan pustaka berisi tentang kajian-kajian karakteristik beton secara umum,
material penyusun beton, beton serat, sifat beton segar, slump beton,
perawatan beton, pengujian nilai slump beton dan kuat tekan, kuat tarik belah
dan kuat lentur beton.
3. BAB III METODE PENELITIAN, berisi tentang obyek penelitian, studi
literatur, variabel, peralatan dan bahan, metode perancangan.
4. BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN, berisi tentang
pembahasan 1, pembahasan 2, pembahasan 3 dst.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, berisi tentang kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai