Anda di halaman 1dari 12

FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN

Laporan pendahuluan memuat point-point sebagai berikut:

A. Masalah Kesehatan : (Soft Tissue Tumor (Tumor jinak kulit pada wajah))

B. Pengertian

Soft Tissue Tumor (STT) adalah benjolan atau pembengkakan yang abnormal
yang disebabkan oleh neoplasma dan non-neoplasma ( Muhaymin, 2020 ).

Tumor jinak kulit adalah pertumbuhan jaringan kulit yang bersifat kongenital
atau akuisita sehigga terbentuk suatu massa, tanpa tendensi invasif dan metastasis, yang
tidak menyebar ke bagian tubuh lain dan tidak merusak jaringan sekitarnya, sehingga
tidak membahayakan, Keratosis seboroika (KS), disebut juga seborrheic wart, senile
wart, verruca seborrhoeica, atau basal cell papilloma, merupakan tumor jinak kulit yang
berasal dari proliferasi epidermis dengan penumpukan keratin di atas permukaan kulit.
(Ferra O, Mawwu 2016)

Jadi kesimpulannya, STT adalah Suatu benjolan atau pembengkakan yang


abnormal didalam tubuh yang disebabkan oleh neoplasma yang terletak antara kulit dan
tulang.

C. Gejala dan Tanda

Tanda dan gejala tumor jaringan lunak tidak spesifik, tergantung pada lokasi
dimana tumor berada, umumnya gejalanya berupa adanya suatu benjolan dibawah
kulit yang tidak terasa sakit. Hanya sedikit penderita yang mengeluh sakit, yang
biasanya terjadi akibat perdarahan atau nekrosis dalam tumor, dan bisa juga karena
adanya penekanan pada saraf-saraf tepi.
Dalam tahap awal, jaringan lunak tumors biasanya tidak menimbulkan
gejala karena jaringan lunak yang relatif elastis, tumors dapat tumbuh lebih besar,
mendorong samping jaringan normal, sebelum mereka merasa atau menyebabkan
masalah. kadang gejala pertama biasanya gumpalan rasa sakit atau bengkak. dan
dapat menimbulkan gejala lainnya, seperti sakit atau rasa nyeri, karena dekat
dengan menekan saraf dan otot. Jika di daerah perut dapat menyebabkan rasa
sakit abdominal umumnya menyebabkan sembelit.

D. Pohon Masalah

Patofisiologi

Pada umumnya tumor-tumor jaringan lunak atau Soft Tissue Tumors (STT)
adalah proliferassi jaringan mesenkimal yang terjadi dijaringan nonepitelial
ekstraskeletal tubuh. Dapat timbul di tempat di mana saja, meskipun kira-kira 40%
terjadi di ekstermitas bawah, terutamadaerah paha, 20% di ekstermitas atas, 10% di
kepala dan leher, dan 30% di badan. Tumor jaringan lunak tumbuh centripetally,
meskipun beberapa tumor jinak, seperti serabut luka. Setelah tumor mencapai batas
anatomis dari tempatnya, maka tumor membesar melewati batas sampai ke struktur
neurovascular. Tumor jaringan lunak timbul di lokasi seperti lekukan-lekukan tubuh.

Etiologi KS (Keratosis seboroika) tidak diketahui pasti, diduga terdapat


kecenderungan familial, paparan sinar matahari, dan infeksi. Individu dengan sejumlah
besar lesi KS (Keratosis seboroika) biasanya mempunyai riwayat keluarga dengan lesi
yang sama. Tingginya prevalensi KS pada kulit yang sering terpapar sinar matahari
merupakan implikasi faktor sinar matahari sebagai etiologi. Hal ini masih kontroversi
mengingat lesi KS (Keratosis seboroika) dapat terjadi pada hampir semua permukaan
tubuh termasuk area yang kurang atau tidak terpapar sinar matahari.
Pathway

Gangguan rasa
nyaman
E. Pemeriksaan Diagnostik

Untuk mendeteksi limfoma harus dilakukan biopsi dari kelenjar getah bening
yang terkena dan juga untuk menemukan adanya sel Reed-Sternberg. Untuk mendeteksi
Limfoma memerlukan pemeriksaan seperti sinar-X, CT scan, PET scan, biopsi sumsum
tulang dan pemeriksaan darah. Biopsi atau penentuan stadium adalah cara mendapatkan
contoh jaringan untuk membantu dokter mendiagnosis Limfoma. Ada beberapa jenis
biopsy untuk mendeteksi limfoma maligna yaitu : 
1. Biopsi kelenjar getah bening, jaringan diambil dari kelenjar getah bening yang
membesar. 
2. Biopsi aspirasi jarum-halus, jaringan diambil dari kelenjar getah bening dengan jarum
suntik. Ini kadang-kadang dilakukan untuk memantau respon terhadap pengobatan.
3. Biopsi sumsum tulang di mana sumsum tulang diambil dari tulang panggul untuk
melihat apakah Limfoma telah melibatkan sumsum tulang.

F. Penatalaksanaan Medis

1. Penatalaksanaan Medik

a. Bedah

b. Kemoterapi

Metode ini melakukan keperawatan penyakit dengan menggunakan zat kimia untuk
membunuh sel sel tumor tersebut. Keperawatan ini berfungsi untuk menghambat
pertumbuhan kerja sel tumor.

Pada saat sekarang, sebagian besar penyakit yang berhubungan dengan tumor dan kanker
dirawat menggunakan cara kemoterapi ini.

c. Terapi Radiasi

Terapi radiasi adalah terapi yang menggunakan radiasi yang bersumber dari radioaktif.
Kadang radiasi yang diterima merupankan terapi tunggal. Tapi terkadang dikombinasikan
dengan kemoterapi dan juga operasi pembedahan.

2. Penatalaksanaan Keperawaatan
a. Perhatikan kebersihan luka pada pasien

b. Perawatan luka pada pasien

c. Pemberian obat

d. Amati ada atau tidaknya komplikasi atau potensial yang akan terjadi setelah dilakukan
operasi.

G. Pengkajian Keperawatan

1. Keluhan Utama
Gatal pada wajah bagian kanan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Munculnya benjolan, benjolan membesar dan gatal
3. Riwayat kesehatan yang lalu
Tidak memiliki riwayat penyakit serius
4. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
5. Pemeriksaan Fisik
a) Status kesehatan umum
Meliputi keadaan klien, kesadaran, suara bicara, tinggi badan, berat badan
dan tanda-tanda vital.
b) Kepala dan leher
Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, adakah pembesaran pada leher,
telinga kadang-kadang berdenging, adakah gangguan pendengaran

c) Mata

kaji kelengkapan, dan kesimetrisan, kelopak mata, konjungtiva dan screla,


pupil, kornea dan iris,ketajaman penglihan dan tekana bola mata

d) Hidung

Kaji lubang hidung, dan cuping hidung

e) Telinga
Kaji bentuk telinga, ukuran telinga, lubang telinga, ketajaman
pendengaran

f) Mulut dan Faring

Kaji Keadaan bibir , keadaan gusi dan gigi, keadaan lidah

1) Pemeriksaan Laboratorium

H. Daftar Diagnosa Keperawatan

- nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d tampak gelisah

- gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit d.d gelisah dan merasa gatal

- Gangguan integritas jaringan b.d kurang terpapar informasi tentang upaya mempertahankan/
melindungi integritas jaringan d.d kerusakan jaringan dan lapisan kulit
I. Intervensi Keperawatan

Diagnosa keperawatan Luaran keperawatan Intervensi keperawatan


nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Observasi
tampak gelisah 2x24jam didapatkan hasil :
 lokasi, karakteristik, durasi,
- keluhan nyeri (menurun)
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- sikap protektif (menurun)
 Identifikasi skala nyeri
- gelisah (menurun)
 Identifikasi respon nyeri non
- tekanan darah (membaik)
verbal
 Identifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
nyeri
 Identifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri
 Identifikasi pengaruh budaya
terhadap respon nyeri
 Identifikasi pengaruh nyeri
pada kualitas hidup
 Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan
 Monitor efek samping
penggunaan analgetik

Terapeutik

 Berikan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aroma
terapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
 Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri

Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan
nyeri
 Anjurkan memonitor nyri
secara mandiri
 Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

Gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit Setelah dilakukan asuhan keperawatan Observasi :
d.d gelisah dan merasa gatal selama 2x24 jam didapatkan hasil :  Indentifikasi kesiapan dan
- Gelisah (menurun) kemampuan menerima informasi
- Gatal (menurun)  Identifikasi faktor-faktor yang dapat
- Merintih (menurun) meningkatkan dan menurunkan
motivasi perilaku hidup bersih dan
sehat
Terapeutik :
 sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan
 jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
 berikan kesempatan untuk bertanya
edukasi :
 jelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
 ajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
 ajarkan strategi yang dapat digunakan
untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat
Gangguan integritas jaringan b.d kurang Setelah dilakukan asuhan keperawatan Observasi
terpapar informasi tentang upaya selama 2x24 jam didapatkan hasil :  Identifikasi kesiapan dan kemampuan
mempertahankan/ melindungi integritas - kerusakan jaringan (menurun) menerima informasi
jaringan d.d kerusakan jaringan dan lapisan - kerusakan lapisan kulit (menurun) Terapeutik
kulit  Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
 Jadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
 Anjurkan menggunkan tabir surya di
saat berada di luar rumah
 Anjurkan minum cukup cairan
 Anjurkan mandi dan menggunakan
sabun secukupnya
 Anjurkan menggunakan pelembab
 Anjurkan melapor jika ada lesi kulit
yang tidak biasa
J. Referensi

Muhaymin, A. (2020). RESPON KEMOTERAPI SOFT TERHADAP TISSUE SARCOMA DI


RSUP. DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO DAN JEJARINGNYA (Doctoral dissertation,
Universitas Hasanuddin).

Mawu, Ferra O. "Tumor jinak kulit pada wajah." e-CliniC 4.1 (2016).

Anda mungkin juga menyukai