Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Di Mata Kuliah Administrasi dan Supervisi


Pendidikan

DI SUSUN OLEH :

LAILA FITRI (NIM 2010202013)

DOSEN PENGAMPU :

SRI SUDEWI ARIA, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI

TAHUN 2021 M / 1443 H


DAFTAR ISI

COVER...................................................................................................................................
DAFTAR. ..............................................................................................................................1
PEMBAHASAN....................................................................................................................2

1. Konsep Administrasi Kurikulum................................................................................2


2. Proses Administrasi Kurikulum Disatuan Pendidikan................................................5
3. Keterlibatan Guru Dalam Administrasi Kurikulum...................................................10

PENUTUP.............................................................................................................................12

1. Kesimpulan.................................................................................................................12
2. Saran...........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................

1
PEMBAHASAN

A. Konsep Administrasi Kurikulum


1. Pengertian Kurikulum
Kurikulum dalam bahasa latin yaitu ‘curere’, yang bermakna
laluan atau jejak. Dengan demikian, kurikulum dimengerti sebagai
suatu laluan atau jejak yang akan ditelusuri. Makna ini meluas
menjadi ‘jurusan’.1
Dalam bahasa arab, kata kurikulum bisa diungkapkan
dengan manhaj yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh
manusia pada berbagai bidang kehidupan. Sedangkan kurikulum
pendidikan (manhaj al-dirasah) dalam qamus tarbiyah adalah
seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh
lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.
Beberapa ahli berpendapat tentang pengertian kurikulum :
a. Dr. Addamardasyi Sarhan dan Dr. Munir Kamil yang
disitir oleh Al-Syaibani, bahwa kurikulum adalah
Sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial,
olah raga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah
bagi murid-muridnya di dalam dan diluar sekolah
dengan maksud menolong untuk berkembang
menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah
laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan.
b. Zakiah Darajat memandang kurikulum sebagai suatu
program yang direncanakan dalam bidang pendidikan
dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-
tujuan pendidikan tertentu.
1
Sohiron. Administrasi dan supervisi pendidikan, Publishing and Consulting Company, pekan baru, 2015 : hlm
47-48

2
Berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan, kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggara pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan,
kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.2
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah menjadi Nomor 32
tahun 2013. Pada pasal 17 ayat 1 dinyatakan bahwa “Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya
masyarakat setempat, dan siswa.” Selanjutnya, pada ayat 2
ditegaskan bahwa “Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan
komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasarkurikulum
dan standar kompetensi lulusan, di bawah supervise dinas
pendidikan kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang
pendidikan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK serta departemen

2
Ibid, hlm 48-49

3
yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI,
MTs, MA, dan MAK.
Berdasarkan berbagai penjelasan di atas, maka kurikulum
dipahami bukan sekadar buku teks, pokok persoalan, rangkaian
pelajaran, isi atau program pendidikan, juga bukan sekadar
pelajaran kursus. Kurikulum merupakan semua situasi atau
keadaan dimana lembaga pendidikan dapat menyelidiki,
mengorganisasi, memonitor, dan mengevaluasi secara sadar
terhadap pengembangan kepribadian peserta didik.3
2. Komponen kurikulum
Menurut Prof. Dr. H. Ramayulis komponen kurukulum
meliputi:
a. Tujuan, yang ingin dicapai meliputi: tujuan akhir,
tujuan umum, tujuan khusus dan tujuan sementara.4
b. Isi kurikulum, Berupa materi pembelajaran yang
diprogram untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan. Materi tersebut disusun dalam
silabus dan dalam mengaplikasikannya dicantum pula
dalam datuan acara perkuliahan (SAP) dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
c. Media (sarana dan prasarana), media sebagai sarana
perantara dalam pembelajaran untuk menjabarkan isi
kurikulum agar lebih mudah dipahami oleh peserta
didik. Materi tersebut berupa benda (materil) dan
bukan benda(non materil).
d. Strategi, merujuk pada pendekatan dan metode serta
teknik mengajar yang digunakan. Strategi termasuk

3
Ibid, hlm 49
4
Ibid, hlm 50

4
juga kompunen penunjang lainnya seperti sistem
administrasi, pelayanan BK, remedial, pengayaan dan
sebagainya.
e. Proses pembelajaran, komponen ini sangat penting,
sebab dkharapkan melalui proses pembelajaran akan
terjadi perubahan tingkah laku pada diri peserta didik
sebagai indicator keberhasilan pelaksanaan kurikulum.
f. Evaluasi atau penilaian, digunakan untuk mengetahui
tercapai atau tidaknya tujuan atau kompetensi yang
telah dirumuskan.

B. Proses Administrasi Kurikulum Disatuan Pendidikan


1. Perencanaan kurikulum
Perencanaan adalah suatu proses memepersiapkan
serangkaian keputusan untuk mengambil tindakan dimasa yang
akan datang yang diarahkah kepada tercapainya tujuan-tujuan
dengan sarana yang optimal.
Perencanaan kurikulum ialah perencanaan kesempatan-
kesempatan belajar yang dimaksud untuk membina siswa ke arah
perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai sampai mana
perubahan-perubahan telah terjadi pada diri siswa. 5 Pedoman
dalam penyusunan perencanaan adalah tujuan pendidikan.
Pemerintah pusat telah mengeluarkan pedoman umum yang harus
diikuti oleh sekolah madrasah untuk menyusun perencanaan yang
bersifat operasional di sekolah/madrasah, pedoman tersebut antara
lain:
a. Struktur Program

5
Ibid, hlm 51

5
Struktur program adalah susunan bidan
perajaran yang harus dijadikan pedoman pelaksanaan
kurikulum di suatu jenis dan jenjang sekolah. Struktur
program merupakan landasan untuk membuat jadwal
pelajaran.
b. Penyusunan Jadwal Pelajaran
Jadwal pelajaran adalah urut-urutan mata
pelajaran sebagai pedoman yang harus di ikuti dalam
pelaksanaan pemberian pelajaran. Jadwal pelajaran
sangat bermanfaat dalam pembelajaran yang
dilakukan oleh setiap satuan pendidikan.
c. Penyusunan Kalender Pendidikan
Tujuan penyusunan kalender pendidikan adalah
agar pengunaan waktu selama satu tahun terbagi
secara merata dan sebaik-baiknya dari peningkatan
mutu pendidikan. Hal yang diatur dalam kalender
pendidikan adalah pemerimaan siswa baru, prosedur
pengisian hari pertama sekolah, kegiatan belajar
mengajar, kegiatan dalam Liburan sekolah, upacara-
upacara sekolah, kegiatan ekstrakurikuler.
d. Pembagian Tugas Guru
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian
tugas kepada guru :
• Sesuai bidang keahlian guru.
• Sistem guru kelas dan sistem guru bidang studi.

6
• Formasi, yaitu susunan jatah petugas sesuai
dengan banyaknya dan jenis tugas yang
dipikul.6
• Beban tugas guru menurut ketentuan 24 jam per
minggu.
• Terdapat kemungkinan adanya perangkapan
tugas mengajar jika jumlah guru kurang.
• Masa kerja dan pengalaman mengajar dalam
bidang studi yang diampu.
e. Pengaturan atau Penempatan Siswa
Dalam pengaturan kelas siswa biasanya diatur
setelah siswa melakukan daftar ulang.
f. Penyusunan Rencana Mengajar
Penyusunan rencana pembelajaran dilakukan
melalui dua tahap yaitu :
• Tahap penyusunan rencana terurai, adalah
pembuatan program garis besar tetapi terperinci
mengenai penyajian bahan pelajaran selama
satu tahu.
• Tahap penyusunan satuan pelajaran.
g. Pelaksanaan Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum merupakan interaksi


belajar mengajar yang setidaknya melalui tiga tahap
yaitu:

• Tahap persiapan pembelajaran, adalah kegiatan


yang dialakukan satuan pendidikan dan guru
sebelum melakukan proses pembelajaran.7
6
Ibid, hlm 52

7
• Tahap pelaksanaan pembelajaran, adalah
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh
guru dan murid mengenai pokok bahasan yang
harus di sampaikan. Dalam tahap ini terbagi
menjadi tiga bagian yaitu pendahuluan,
pelajaran inti, dan evaluasi.
• Tahap penutupan, adalah kegiatan yang
dilakukan setelah penyampaian materi.
2. Organisasi Kurikulum
Merupakan pola atau desain bahan kurikulum yang
tujuannya untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan
pelajaran serta mempermudah siswa dalam melakukan kegiatan
belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif.
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangan dalam organisasi
kurikulum, diantaranya berkaitan dengan ruang lingkup, urutan
perencanaan, kesinambungan, keseimbangan dan keterpaduan.
Ada dua bentuk organisasi kurikulum yaitu :
a. Kurikulum Berdasarkan Mata Pelajaran
1. Mata pelajaran yang terpisah-pisah (separated
subject curiculum).
Bentuk ini telah lama diterapkan di dunia
pendidikan karena memiliki karakteristik yang
sederhana dan mudah dilaksanakan. Bertujuan
agar generasi muda mengenal hasil-hasil
kebudayaan dan pengetahuan umat manusia
yang telah dikumpulkan selama berabad-abad,
agar mereka tak perlu mencari dan menemukan

7
Ibid, hlm 53

8
kembali apa yang telah diperoleh generasi
terdahulu.
2. Mata pelajaran gabungan
Misalnya penyatuan beberapa mata pelajaran
yang sejenis, seperti IPA didalamnya ada fisika,
kimia, dan biologi, dan begitu juga dengan IPS.
b. Kurikulum Terpadu
Kurikulum ini cenderung lebih memandang bahwa
dalam suatu pokok bahasan harus intergrated atau
terpadu secara menyeluruh. Dalam penerapan
kurikulum ini guru dituntut untuk memiliki
kemampuan mengimplementasikan berbagai strategi
belajar mengajar yang sesuai dengan karakteristik
kurikulum tersebut.
3. Implementasi Kurikulum
Berkaitan dengan implementasi kurikulum yang berbasis
pada kompetensi dikembangkan dengan berorientasi kepada
pengembangan kepribadian, menuju pada kurikulum yang
berorientasi pada kehidupan dan dunia pekerjaan. 8 Kemampuan
guru dalam implementasi kurikulum sebagai berikut :
a. Pemahaman esensi dari tujuan-tujuan yang ingin
dicapai dalam kurikulum.
b. Kemampuan untuk menjabarkan tujuan-tujuan
kurikulum tersebut menjadi tujuan yang lebih spesifik.
c. Kemampuan untuk menerjemahakan tujuan khusus
kepada kegiatan pembelajaran.
4. Evaluasi Kurikulum

8
Ibid, hlm 54

9
Rumusan evaluasi menurut Gronlund adalah suatu proses
yang sistematis dari pengumpulan, analisis dan interpretasi
informasi atau data untuk menentukan sejauh mana siswa telah
mencapai tujuan pembelajaran. Sementara itu, Hopkins dan Antes
mengemukakan evaluasi adalah pemeriksaan secara terus menerus
untuk mendapatkan informasi yang melipui siswa, guru, program
pendidikan, dan proses belejar mengajar untuk mengetahui tingkat
perubahan siswa dan ketetapan keputusan tentang gamabaran siswa
dan efektifitas program.
Pada hakikatnya tujuan evaluasi mencakup dua hal.
Pertama, evalusi digunakan untuk menilai efektifitas program.
Kedua, evaluasi dapat digunakan sebagai alat bantu dalam
implementasi kurikulum atau pembelajaran.

C. Keterlibatan Guru Dalam Administrasi Kurikulum


Pada pelaksanaan kurikulum tugas guru yaitu mengkaji kurikulum
tersebut melalui kegiatan perseorangan atau kelompok, dengan demikian
guru serta kepala sekolah memahami kurikulum tersebut sebelum
dilaksanakan. Pada proses pengembangan kurikulum peran guru lebih
banyakdalam tataran kelas. Mencatat peran guru sebagai :
1. Implementers
Guru berperan sebagai mengaplikasikan kurikulum yang sudah
ada. Dalam melaksanakan perannya guru menerima kebijakan
perumus kurikulum. Guru tidak memiliki ruang baik untuk
menentukan isi kurikulum ataupun menentukan target kurikulum.
Pada fase implementator kurikulum, peran guru dalam
pengembangan kurikulum sebatas hanya menjalankan kurikulum
yang telah disusun (sebelum reformasi pendidikan).
2. Adapters

10
Guru berperan lebih dari sebagai pelaksana kurikulum, akan tetapi
juga sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan
kebutuhan siswa dan kebutuhan daerah. Dalam fase ini guru
memberikan kewenangan untuk menyelesaikan kurikulum yang
sudah ada dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan lokal.
3. Depelopers
Guru memiliki wewenang dalam mendesain kurikulum. Guru
bukan saja dapat menentukan tujuan dan isi pelajaran yang akan
disampaikan, akan tetapi juga dapat menentukan strategi apa yang
harus dikembangkan serta bagaimana mengukur keberhasilannya.
Sebagai pengembang kurikulum sepenuhnya guru dapat menyusun
kurikulum sesuai dengan karakteristik, visi dan misi sekolah, serta
sesuai dengan pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa.
4. Researchers
Peran guru sebagai yang melakukan penelitian kurikulum. Peran
ini dilaksanakan sebaga bagian dalam tugas profesional guru yang
memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kinerja sebagai
guru. Dalam pelaksanakan peran sebagai peneliti, guru mempunyai
tanggung jawab untuk menguji berbagai komponen kurikulum.

11
PENUTUP

A. Kesimpulan
1) Konsep Administrasi Kurikulum
• Pengertian Kurikulum
• Komponen Kurikulum
2) Proses Administrasi Kurikulum Disatuan Pendidikan
• Perencanaan kurikulum
• Organisasi Kurikulum
• Implementasi Kurikulum
• Evaluasi Kurikulum
3) Keterlibatan Guru Dalam Administrasi Kurikulum
• Implementers
• Adapters
• Depelopers
• Researchers

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat banyak
kesalahan baik dari isi dan cara penulisan. Untuk menyempurnakan
makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca atau
pihak yang menggunakan makalah ini. Dengan kerendahan hati penulis
mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini,
dengan senang hati kami menerima kritik, saran dan pandangan dari
berbagai pihak untuk menyempurnakan makalah ini. Atas perhatiannya
kami ucapkan terimakasih.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sohiron. 2015. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Pekan Baru :


Publishing and Consulting Company

Zulhardi, H. 2019. Administrasi Kurikulum


https://Doi.org/10.31227/osf.io/qav3z

13

Anda mungkin juga menyukai