I
prinsip-prinsip kewirausahaan dan secara total mendukung kegiatan
bisnis perusahaan holding (TEMASEK) yang dimiliki oleh negara.
Menurut pendapat para ahli bahwa keberhasilan ekonomi
suatu suatu negara/masyarakat akan ditentukan oleh salah satu unsur
diantaranya oleh faktor jumlah wirausaha. Data dari Global
Entrepreneurship Monitor (GEM) tahun 2016 (Kompas.com, 30
Maret 2016) menunjukkan bahwa Indonesia baru mempunyai sekitar
1,65 persen pelaku wirausaha dari total jumlah penduduk 250 juta
jiwa. Sosiolog David McClelland (Kompas, 20 Mei 2016)
menetapkan batas dua persen dari total jumlah penduduk haruslah
pengusaha agar suatu negara bisa disebut sebagai negara maju...
Jumlah wirausaha di Amerika Serikat sudah mencapai 12 persen dari
total jumlah penduduknya, Singapura 7 persen, Tiongkok dan Jepang
10 persen, India 7 persen, dan Malaysia 3 persen.
Presiden Jokowi dalam pidatonya dalam peresmian Pusat
Logistik Berikat (PLB) di Jakarta, tanggal 10 Maret 2016
(TEMPO.com, 23 Mei 2016), menyatakan bahwa Indonesia
membutuhkan 5,8 juta pengusaha muda baru apabila ingin
memenangkan kompetisi di era pasar tunggal Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA). Jumlah pengusaha yang ada saat ini jumlahnya baru
mencapai 1,65 persen padahal standar bank dunia mensyaratkan 4
persen. Keinginan presiden tersebut kita sambut dengan optimis dan
apalagi dengan telah dilakukan berbagai deregulasi perundang-
undangan atau peraturan-peraturan pada berbagai kementerian-
kementerian dan badan/lembaga terutama perundangan atau peraturan
yang berkaitan untuk mendorong dan melancarkan kegiatan bisnis.
Selanjutnya Presiden Jokowi menyampaikan mengenai index
daya saing global di 10 negara ASEAN yang mencatat bahwa
Singapura berada di peringkat pertama dengan 5,68 persen, Malaysia
5,23 persen, Thailand 4,64 persen, dan Indonesia 4,52 persen, artinya
menurut Presiden Jokowi, masih banyak yang perlu diperbaiki di
negeri ini. Kita harapkan data dan himbauan presiden ini dapat
menjadi semangat bagi generasi penerus untuk memiliki sifat, jiwa
dan karakter sebagai seorang wirausaha. Persaingan bagi seorang
wirausaha adalah kawah candradimuka untuk penyempurnaan diri
II
sebagai pribadi yang handal baik dari sektor swasta maupun
pemerintah.
Kecenderungan yang terjadi kewirausahaan
(entrepreneurship) sering dibicarakan dalam kegiatan seminar,
diskusi dan training singkat saja. Dampaknya sebagian besar generasi
penerus di Indonesia hanya memiliki pola pikir (mindset) untuk
mencari pekerjaan bukan untuk menyediakan (to create) lapangan
pekerjaan. Apapun jalan dan cara yang ditempuh akan dilakukan
untuk dapat diterima menjadi pegawai terutama dilingkungan
pemerintahan. Pola pikir adalah salah satu dari inti, jiwa dan
semangat dari seorang wirausaha yaitu penyediaan lapangan
pekerjaan dalam masyarakat untuk kesejahteraan dan kemakmuran
bersama.
Kesalahan persepsi tentang kewirausahaan yang lain adalah
yang mengartikan bahwa profesi sebagai seorang wirausaha adalah
jalan pintas mencapai keberhasilan untuk menjadi kaya. Yang benar
adalah kewirausahaan itu merupakan alat (sarana) dalam mewujudkan
kebebasan dalam lapangan ekonomi bisnis. Seorang wirausaha yang
telah memiliki dan menguasai inti kewirausahaan akan memiliki jiwa,
karakter dan motivasi yang akan merupakan sarana yang handal
untuk mengembangkan diri serta masyarakatnya dalam mewujudkan
harapan yang lebih baik. Seperti yang disampaikan oleh Raymond
W.Y. Kao (1995) menyatakan bahwa Entrepereneurship, it is not a
highway to heaven, but a vehicle to economic freedom.
Semoga karya ini dapat menjadi kontribusi positif dalam
upaya meningkatkan jumlah wirausaha (entrepreneur) untuk
mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat bangsa dan
negara Indonesia, Aamiin.
III
PROSES BISNIS
KEWIRAUSAHAAN
FOKUS
LINGKUNGAN
Resiko BISNIS
Tantangan
Persaingan Komitmen
Reputasi
Kepuasan Konsumen
Manajemen
BERHASIL? GAGAL?
IV
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI V
I POLA PIKIR
BAB 1 SEJARAH DAN KONSEP 1
1. Sejarah Perkembangan Kewirausahaan 1
2. Konsep Kewirausahaan 5
3. Peran Kewirausahaan Dalam Kondisi
Ekonomi Berkembang 12
4. Etika Wirausaha 16
5. Evaluasi 19
6. Success Story: Nadiem Makarim 20
V
6. Success Story: Hendy Setiono 50
II PENGETAHUAN
BAB 4 RENCANA BISNIS 51
1. Mengapa Perancanaan Itu Sangat Penting
Dalam Menjalankan Bisnis? 51
2. Mengapa Sebelum Menjalankan Bisnis Kecil
Harus Melakukan Perencanaan? 55
3. Komponen Rencana Bisnis 59
4. Evaluasi 72
5. Success Story: Susi Pudjiastuti 73
VI
BAB 7 MEMULAI BISNIS BARU 103
1. Membuka Bisnis 103
2. Cara Menciptakan Produk Dalam Bisnis Baru 106
3. Karakteristik Bisnis Baru dan Kecil 109
4. Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Bisnis
Baru dan Kecil 110
5. Franchise (Waralaba) Sebagai Awal Bisnis 111
6. Evaluasi 118
7. Success Story: Steve Jobs 119
III KETERAMPILAN
BAB 8 PRODUKSI DAN OPERASIONAL DALAM
BISNIS 121
1. Sistem Operasi 122
2. Bagaimana Cara Memulai Operasi Dalam
Bisnis 123
3. Tipe-Tipe Toko Dalam Operasi Bisnis 131
4. Telecommuting Dalam Operasional Bisnis 133
5. Evaluasi 134
6. Success Story: Michael Saul Dell 135
VII
6. Evaluasi 178
7. Success Story: Nurhayati Subakat 179
VIII
DAFTAR PUSTAKA 253
IX