Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Inti dari kewirausahaan atau entrepreneurship adalah pola


pikir (mindset), pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill).
Banyak sekali pengertian kewirausahaan dari para ahli dan
profesional. Pertama kali istilah entrepreneur di introdusir pada tahun
1730 (Raymond W.Y. Kao, 1995) oleh Richard Cantilon seorang
ekonom yang menyatakan bahwa: (terjemahan bebas) entrepreneur
adalah individu yang mengelola usaha sendiri dengan pendapatan
yang tidak menentu. Sedangkan D.C. McClelland pada tahun 1961
(Raymond W.Y. Kao, 1995) menyatakan bahwa (terjemahan bebas)
entrepreneur adalah individu yang memiliki motivasi akan prestasi
yang tinggi.
Terdapat kesalahan persepsi bahwa kewirausahaan hanya
penting bagi masyarakat dalam lingkungan profesi bisnis atau swasta
saja. Yang benar adalah prinsip-prinsip dan semangat kewirausahaan
perlu dimiliki oleh setiap individu dari berbagai profesi masyarakat.
Semangat dan pola pikir kewirausahaan perlu dimiliki oleh individu
yang memiliki profesi apakah sebagai seorang birokrat, pegawai
negeri, karyawan, profesional, pejabat sipil atau militer, dosen,
mahasiswa, politisi, pemuka agama dan tentunya terutama bagi yang
berprofesi sebagai wirausaha.
Pembentukan semangat kewirausahaan berupa pola pikir,
pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi seorang wirausaha
sukses disajikan secara luas dan step by step dalam buku ini.
Pemahaman yang sempurna tentang ketiga inti kewirausahaan
tersebut akan dapat mewujudkan pribadi yang handal karena memiliki
kompetensi untuk kemajuan (achievement) yang dapat dibanggakan
dalam profesi baik sektor swasta maupun sektor pemerintah. Bahkan
negara Singapura terkenal sebagai “entrepreneur state” karena
pemerintah sangat aktif mendorong sumber daya manusia (SDM)
baik pada lingkungan pemerintah maupun swasta untuk memahami

I
prinsip-prinsip kewirausahaan dan secara total mendukung kegiatan
bisnis perusahaan holding (TEMASEK) yang dimiliki oleh negara.
Menurut pendapat para ahli bahwa keberhasilan ekonomi
suatu suatu negara/masyarakat akan ditentukan oleh salah satu unsur
diantaranya oleh faktor jumlah wirausaha. Data dari Global
Entrepreneurship Monitor (GEM) tahun 2016 (Kompas.com, 30
Maret 2016) menunjukkan bahwa Indonesia baru mempunyai sekitar
1,65 persen pelaku wirausaha dari total jumlah penduduk 250 juta
jiwa. Sosiolog David McClelland (Kompas, 20 Mei 2016)
menetapkan batas dua persen dari total jumlah penduduk haruslah
pengusaha agar suatu negara bisa disebut sebagai negara maju...
Jumlah wirausaha di Amerika Serikat sudah mencapai 12 persen dari
total jumlah penduduknya, Singapura 7 persen, Tiongkok dan Jepang
10 persen, India 7 persen, dan Malaysia 3 persen.
Presiden Jokowi dalam pidatonya dalam peresmian Pusat
Logistik Berikat (PLB) di Jakarta, tanggal 10 Maret 2016
(TEMPO.com, 23 Mei 2016), menyatakan bahwa Indonesia
membutuhkan 5,8 juta pengusaha muda baru apabila ingin
memenangkan kompetisi di era pasar tunggal Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA). Jumlah pengusaha yang ada saat ini jumlahnya baru
mencapai 1,65 persen padahal standar bank dunia mensyaratkan 4
persen. Keinginan presiden tersebut kita sambut dengan optimis dan
apalagi dengan telah dilakukan berbagai deregulasi perundang-
undangan atau peraturan-peraturan pada berbagai kementerian-
kementerian dan badan/lembaga terutama perundangan atau peraturan
yang berkaitan untuk mendorong dan melancarkan kegiatan bisnis.
Selanjutnya Presiden Jokowi menyampaikan mengenai index
daya saing global di 10 negara ASEAN yang mencatat bahwa
Singapura berada di peringkat pertama dengan 5,68 persen, Malaysia
5,23 persen, Thailand 4,64 persen, dan Indonesia 4,52 persen, artinya
menurut Presiden Jokowi, masih banyak yang perlu diperbaiki di
negeri ini. Kita harapkan data dan himbauan presiden ini dapat
menjadi semangat bagi generasi penerus untuk memiliki sifat, jiwa
dan karakter sebagai seorang wirausaha. Persaingan bagi seorang
wirausaha adalah kawah candradimuka untuk penyempurnaan diri

II
sebagai pribadi yang handal baik dari sektor swasta maupun
pemerintah.
Kecenderungan yang terjadi kewirausahaan
(entrepreneurship) sering dibicarakan dalam kegiatan seminar,
diskusi dan training singkat saja. Dampaknya sebagian besar generasi
penerus di Indonesia hanya memiliki pola pikir (mindset) untuk
mencari pekerjaan bukan untuk menyediakan (to create) lapangan
pekerjaan. Apapun jalan dan cara yang ditempuh akan dilakukan
untuk dapat diterima menjadi pegawai terutama dilingkungan
pemerintahan. Pola pikir adalah salah satu dari inti, jiwa dan
semangat dari seorang wirausaha yaitu penyediaan lapangan
pekerjaan dalam masyarakat untuk kesejahteraan dan kemakmuran
bersama.
Kesalahan persepsi tentang kewirausahaan yang lain adalah
yang mengartikan bahwa profesi sebagai seorang wirausaha adalah
jalan pintas mencapai keberhasilan untuk menjadi kaya. Yang benar
adalah kewirausahaan itu merupakan alat (sarana) dalam mewujudkan
kebebasan dalam lapangan ekonomi bisnis. Seorang wirausaha yang
telah memiliki dan menguasai inti kewirausahaan akan memiliki jiwa,
karakter dan motivasi yang akan merupakan sarana yang handal
untuk mengembangkan diri serta masyarakatnya dalam mewujudkan
harapan yang lebih baik. Seperti yang disampaikan oleh Raymond
W.Y. Kao (1995) menyatakan bahwa Entrepereneurship, it is not a
highway to heaven, but a vehicle to economic freedom.
Semoga karya ini dapat menjadi kontribusi positif dalam
upaya meningkatkan jumlah wirausaha (entrepreneur) untuk
mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat bangsa dan
negara Indonesia, Aamiin.

Jakarta, November 2016


Dr. Sarfilianty Anggiani.MM.MBA

III
PROSES BISNIS
KEWIRAUSAHAAN

POLA PIKIR + IDE +


INOVASI
PELUAN
G
PRODUK/JASA

FOKUS

LINGKUNGAN
Resiko BISNIS
Tantangan
Persaingan Komitmen
Reputasi
Kepuasan Konsumen
Manajemen
BERHASIL? GAGAL?

IV
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI V
I POLA PIKIR
BAB 1 SEJARAH DAN KONSEP 1
1. Sejarah Perkembangan Kewirausahaan 1
2. Konsep Kewirausahaan 5
3. Peran Kewirausahaan Dalam Kondisi
Ekonomi Berkembang 12
4. Etika Wirausaha 16
5. Evaluasi 19
6. Success Story: Nadiem Makarim 20

BAB 2 POLA PIKIR KEWIRAUSAHAAN 23


1. Pola Pikir Kewirausahaan 23
2. Pola Pikir Beretika 29
3. Kemampuan Beradaptasi Secara Kognitif 31
4. Pembelajaran Dari Kegagalan Bisnis 32
5. Pola Pikir dan Pengambilan Keputusan
Tradisional vs Kewirausahaan 33
6. Evaluasi 35
7. Success Story: Bob Sadino 37

BAB 3 IDE, KREATIVITAS DAN PELUANG BISNIS 39


1. Ide Mendirikan Usaha Baru 39
2. Teknik Kreatif Menemukan dan
Mengembangkan Ide 42
3. Inovasi 45
4. Rencana Analisis Peluang Usaha 46
5. Evaluasi 49

V
6. Success Story: Hendy Setiono 50

II PENGETAHUAN
BAB 4 RENCANA BISNIS 51
1. Mengapa Perancanaan Itu Sangat Penting
Dalam Menjalankan Bisnis? 51
2. Mengapa Sebelum Menjalankan Bisnis Kecil
Harus Melakukan Perencanaan? 55
3. Komponen Rencana Bisnis 59
4. Evaluasi 72
5. Success Story: Susi Pudjiastuti 73

BAB 5 PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN


TENTANG BISNIS 75
1. Pengertian Bisnis 75
2. Bidang Bisnis 76
3. Apa Sebaiknya Dilakukan Saat Berbisnis? 77
4. Masalah Dihadapi Bisnis Pemula dan Kecil 78
5. Tantangan Pemilik Bisnis Baru dan Kecil 80
6. Alasan Memulai Bisnis Kecil 81
7. Karakteristik Wirausaha Sukses 83
8. Contoh Peluang Bisnis Kecil 87
9. Perhatian Utama Bagi Bisnis Pemula dan
Kecil 89
10. Evaluasi 90
11. Success Story: Elang Gumilang 91

BAB 6 PERENCANAAN STRATEGIS DALAM BISNIS 93


1. Fungsi Manajemen 93
2. Hubungan Antara Perencanaan Dengan
Fungsi Manajemen 94
3. Langkah-Langkah Rencana Strategi Dalam
Manajemen Bisnis 95
4. Mengimplementasikan Rencana Bisnis 97
5. Kegagalan Dalam Perencanaan dan
Pelaksanaan Bisnis 98
6. Evaluasi 100
7. Success Story: Hendrik Tio 101

VI
BAB 7 MEMULAI BISNIS BARU 103
1. Membuka Bisnis 103
2. Cara Menciptakan Produk Dalam Bisnis Baru 106
3. Karakteristik Bisnis Baru dan Kecil 109
4. Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Bisnis
Baru dan Kecil 110
5. Franchise (Waralaba) Sebagai Awal Bisnis 111
6. Evaluasi 118
7. Success Story: Steve Jobs 119

III KETERAMPILAN
BAB 8 PRODUKSI DAN OPERASIONAL DALAM
BISNIS 121
1. Sistem Operasi 122
2. Bagaimana Cara Memulai Operasi Dalam
Bisnis 123
3. Tipe-Tipe Toko Dalam Operasi Bisnis 131
4. Telecommuting Dalam Operasional Bisnis 133
5. Evaluasi 134
6. Success Story: Michael Saul Dell 135

BAB 9 PEMASARAN DALAM BISNIS 137


1. Konsep Pamasaran 137
2. Riset Pemasaran Dalam Bisnis 141
3. Mengembangkan Strategi Pemasaran Dalam
Bisnis 142
4. Siklus Perputaran Produk 145
5. Kemasan Produk 146
6. Penetapan Harga Produk 146
7. Mengembangkan Strategi Layanan Pemasaran 148
8. Melaksanakan Strategi Pemasaran 150
9. Evaluasi 151
10. Success Story: Reza Nurhilman 152

BAB 10 PROMOSI DAN DISTRIBUSI DALAM BISNIS 153


1. Perencanaan Promosi 156
2. Perantara 174
3. Merchandising 175
4. Trade Show/Trade Fair 176
5. Mempertimbangkan Etika Dalam Promosi 176

VII
6. Evaluasi 178
7. Success Story: Nurhayati Subakat 179

BAB 11 KEUANGAN DALAM BISNIS 181


1. Prakiraan dan Prinsip Keuangan 182
2. Struktur Modal dan Hutang 184
3. Memperkirakan Keuangan Untuk Bisnis
Wirausaha 188
4. Sumber Dana 189
5. Evaluasi 196
6. Success Story: Gibran Rakabuming 197

BAB 12 SUMBER DAYA MANUSIA DALAM BISNIS 199


1. Merencanakan Kebutuhan Tenaga Kerja 199
2. Menentukan Tipe Dari Kebutuhan Kerja 200
3. Mengembangkan Bisnis dan Metode Untuk
Merekrut Sumber Daya Manusia Potensial 201
4. Seleksi 208
5. Pelatihan dan Pengembangan 211
6. Kompensasi 215
7. Insentif 219
8. Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan dan
Keselamatan 221
9. Evaluasi 224
10. Success Story: Sunny Kamengmau 226

BAB 13 BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS 229


1. Usaha Perseorangan (Proprietorship) 229
2. Usaha Persekutuan (Partnership) 231
3. Perseroan Terbatas (Corporation) 233
4. Koperasi 235
5. Evaluasi 237
6. Success Story: John Paul DeJoria 238

BAB 14 E-BISNIS DAN E-COMMERCE 239


1. E-bisnis 239
2. E-commerce 242
3. Perbedaan Antara E-bisnis dan E-commerce 249
4. Evaluasi 250
5. Success Story: William Tanuwijaya 251

VIII
DAFTAR PUSTAKA 253

IX

Anda mungkin juga menyukai