Anda di halaman 1dari 4

RESUME PENDIDIKAN AGAMA

PERAN AGAMA DALAM KEHIDUPAN BERPOLITIK UNTUK


MEWUJUDKAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

Nama : Balqies Divina Aviva


NIM : 2115401027
Kelas : Reguler 1 Tingkat 1
Dosen : Rosidin, S.Ag, M.Pd.I

A. Pengertian Islam

1. Pengertian Umum
Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para rasul-Nya sejak
nabi Adam , Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada nabi
penutup Muhammad saw, sebagai hidayat dan rahmat Allah kepada umat
manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan materiil dan
spirituil duniawi dan ukhrawi.

2. Pengertian Khusus
Agama yakni agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw ialah
apa yang diturunkan Allah di dalam al-Qur'an dan yang tersebut dalam
Sunnah yang shahih, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan
serta petunjuk untuk kebaikan manusia dunia dan akhirat.

B. Definisi tentang politik

Politik artinya adalah mengurusi urusan umat. Berkecimpung dalam dunia


politik berarti memperhatikan kondisi kaum Muslim dengan cara
menghilangkan kezaliman penguasa dan melenyapkan kejahatan kaum kafir
atas mereka. Politik adalah suatu proses pembentukan dan pembagian
kekuasaan dalam masyarakat dimana wujudnya adalah proses pembuatan
keputusan, khususnya dalam negara. Definisi politik juga dapat diartikan
sebagai seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan, baik secara konstitusional
maupun non-konstitusional.

Politik dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah siyâsah. Atau biasa disebut


juga dengan “as-Siyāsah asy-Syar’iyyah” yaitu mengurusi, mengelola,
mengatur sesuatu untuk kemaslahatan (kepentingan) berdasarkan syariat
Islam. Politik Islam berarti mengurusi urusan masyarakat melalui kekuasaan,
melarang dan memerintah, dengan landasan hukum/syariah Islam .Landasan
hukum Islam tersebut adalah Al-quran.

Ajaran Islam merupakan rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi semesta alam),


artinya Islam selalu membawa kedamaian, keamanan, kesejukan, dan
keadilan bagi seluruh makhluk hidup yang berada diatas dunia. Islam tidak
memandang bentuk atau rupa seseorang dan membedakan derajat atau
martabat manusia dalam level apapapun. Islam menghormati dan
memberikan kebebasan kepada seseorang untuk menganut suatu keyakinan
atau agama tanpa memaksakan ajaran Islam tersebut dijalankan (laa ikrahaa
fiddiin).

C. Prinsip Dasar Berpolitik dalam Islam

1. Allah penguasa tertinggi dan manusia sebagai pemegang amanat (Q.S


Ali-Imran : 26).
2. Kekuasaan manusia adalah amanat dari Allah, sebagaimana disebutkan
dalam Al-Quran yang berbunyi : “Setiap kamu adalah pemimpin, dan
setiap pemimpin akan ditanya tentang kepemimpinan nya ”
3. Kekuasaan adalah media / sarana melaksanakan amar ma’ruf nahi
munkar.
D. Norma Politik Dalam Islam

Dalam pelaksanaan politik, Islam juga memiliki norma-norma yang harus


diperhatikan. Norma-norma ini merupakan karakteristik pembeda politik
Islam dari system poltik lainnya. Diantara norma-norma itu ialah :
1. Poltik merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan, bukan
dijadikan sebagai tujuan akhir atau satu-satunya.
2. Politik Islam berhubungan dengan kemashlahatan umat.
3. Kekuasaan mutlak adalah milik Allah.
4. Manusia diberi amanah sebagai khalifah untuk mengatur ala mini secara
baik.
5. Pengangkatan pemimpin didasari atas prinsip musyawarah.
6. Ketaatan kepada pemimpin wajib hukumnya setelah taat kepada Allah
dan Rasul .
7. Islam tidak menentukan secara eksplisit bentuk pemerintahan Negara. 

E. Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Nilai-nilai normatif dalam Al-quran yang mengajarjan nilai-nilai dalam


rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat
dan berbangsa antara lain :
1. Prinsip persatuan dan persaudaraan
2. QS. . Ali Imran 103
3. Prinsip persamaan. (QS. Al Hujurat 13)
4. Prinsip tolong-menolong (QS. Al Maidah 2)
5. Prinsip perdamaian (QS. Al Hujurat 9-10)
6. Prinsip musyawarah (QS. Al Maidah 159)
Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
Agama memberikan penerangan kepada manusia dalam hidup bersama
termasuk dalam bidang politik atau bernegara. Penerangan itu antara lain.
1. Perintah untuk bersatu
Islam melalui Al-Quran menganjurkan agar antar kelompok, antar
golongan maupun antar partai saling melakukan ta’aruf (perkenalan). 
2. Larangan untuk saling curiga
Islam melarang kepada semua orang baik dalam kapasitasnya sebagai
individu, sebagai kelompok sosial, maupun kelompok-kelompok yang
lain termasuk kelompok politik untuk saling curiga, saling melecehkan
atau yang semakna dengannya.

F. Kontribusi Agama Dalam Kehidupan Berpolitik

Kontribusi yang diberikan agama Islam tentang kehidupan politik cukup


banyak. Pada bagian pertama, Islam secara lebih khusus (Al-quran)
mengajarkan bahwa kehidupan politik harus dilandasi dengan empat hal
yang pokok yaitu :
1. Sebagai bagian untuk melaksanakan amanat
2. Sebagai bagian untuk menegakkan hukum dengan adil
3. Tetap dalam koridor taat kepada Allah, Rasu-Nya, dan ulil amri
4. Selalu berusaha kembali kepada Al-quran dan Sunnah Nabi SAW

Anda mungkin juga menyukai