Anda di halaman 1dari 21

MASSAGE ENDOFIN,MASSAGE LACTASI Dan

MASSAGE PERINEUM

Di susun oleh :

Galuh Nanda (18410004)

SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

JAKARTA TIMUR

2021
1. Massage Perineum

Perineum adalah salah satu jalur yang dilalui pada saat proses persalinan
dapat robek ketika melahirkan atau secara sengaja digunting guna melebarkan
jalan keluarnya bayi (episiotomi) (Herdiana, 2007).
Pemijatan perineum adalah teknik memijat perineum pada waktu hamil
atau beberapa minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan aliran darah ke
daerah ini dan meningkatkan elastisitas perineum.
Massage perineum adalah teknik memijat perineum di saat hamil atau
beberapa minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan perubahan hormonal
yang melembutkan jaringan ikat, sehingga jaringan perineum lebih elastis dan
lebih mudah meregang. Peningkatan elastisitas perineum akan mencegah
kejadian robekan perineum maupun episiotomi. Teknik ini dapat dilakukan satu
kali sehari selama beberapa minggu terakhir kehamilan di daerah perineum (area
antara vagina dan anus) (Aprilia, 2010).
Pijat perineum adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan,
aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot dasar panggul. Teknik ini, jika
dilatih pada tahap akhir kehamilan (mulai minggu ke-34) sebelum persalinan, juga
akan membantu mengenali dan membiasakan diri dengan jaringan yang akan
dibuat rileks dan bagian yang akan dilalui oleh bayi. (Mongan, Marie FM. Hypno
birthing.2007)

A. Tujuan

Pijat perineum ini akan membantu melunakkan jaringan perineum

sehingga jaringan tersebut akan membuka tanpa resistensi saat persalinan, untuk
mempermudah lewatnya bayi. Pemijatan perineum ini memungkinkan untuk
melahirkan bayi dengan perineum tetap utuh (Mongan, 2007, hlm. 178). Pijat
perineum memiliki berbagai keuntungan yang semuanya bertujuan mengurangi
kejadian trauma di saat melahirkan.
Pijat perineum selama masa kehamilan dapat melindungi fungsi perineum
paling tidak dalam 3 bulan pasca melahirkan. Pijat perineum ini harus selalu
dijelaskan pada ibu hamil agar mereka mengetahui keuntungan dari pijat
perineum ini. Pijat perineum ini sangat aman dan tidak berbahaya.
Catatan : Pijat perineum sebaiknya tidak dilakukan bagi ibu hamil dengan
infeksi herpes genital, vaginitis, infeksijamur, infeksi saluran kemih, atau infeksi
menular yang dapat menyebar dengan kontak langsung dan memperparah
penyebaran infeksi.
Tujuan dari pijat perineum selama kehamilan, yaitu :

1. Dapat membantu melunakkan jaringan perineum sehingga jaringan tersebut


akan membuka tanpa resistensi pada saat persalinan,untuk mempermudah
lewatnya bayi.
2. Untuk peningkatan elastisitas perineum sehingga melahirkan bayi dengan
perineum tetap utuh.
3. Untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, dan relaksasi otot-otot dasar
panggul.
4. Mempersiapkan jaringan perineum menghadapi situasi saat proses persalinan
terutama pada saat kepala janin crowning perineum lebih rileks (Beckmann
and Andrea J, 2006)
Pijat perineum memiliki berbagai keuntungan yang semunya bertujuan
mengurangi kejadian trauma di saat melahirkan. Adapun keuntungannya pada
persalinan diantaranya adalah:
1. Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat
proses penyembuhan setelah melahirkan
2. Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan vagina (Vaginal Touche)

3. Membantu menyiapkan mental ibu terhadap tekanan dan regangan perineum


di kala kepala bayi akan keluar.
4. Menghindari kejadian episiotomi atau robeknya perineum di kala melahirkan
dengan meningkatkan elastisitas perineum. Dengan pijatan dapat membantu
otot-otot perineum dan vagina jadi elastis sehingga memperkecil risiko
perobekan dan episiotomi.
5. Melancarkan aliran darah di daerah perineum dan vagina, serta aliran hormon
yang membantu melemaskan otot-otot dasar panggul sehingga proses
persalinan jadi lebih mudah dan proses pemulihan jaringan serta otot di sekitar
jalan lahir lebih cepat.
6. Membantu ibu mengontrol diri saat mengejan, karena “jalan keluar” untuk bayi
sudah disiapkan dengan baik.
7. Meningkatkan kedekatan hubungan dengan pasangan, bila Anda melibatkan
dia untuk melakukan pijat perineum ini.
B. Manfaat

1. Dapat mengurangi robekan perineum.

2. Membantu menyiapkan mental ibu pada saat dilakukan pemeriksaan dalam


(VT).
3. Meningkatkan psikologis dan kedekatan terhadap pasangan.

4. Perineum tidak ruptur baik spontan maupun episiotomi, bila sampai ruptur
perineum tidak sampai melebihi derajat 2 (selaput lendir vagina, kulit perineum
dan otot perineum).
5. Jika sampai terjadi ruptur perineum pada kehamilan sebelumnya, pemijatan
perineum dapat mempercepat proses penyembuhan perineum.

C. Indikasi

1. Pemijatan perineum lebih baik dilakukan pada wanita hamil dengan umur
maksimal sekitar 30 tahun.
2. Pada ibu primigravida, karena jaringan di vagina lebih padat dibanding
multigravida
3. Pada perineum yang kaku.

Perineum yang kaku dapat menghambat persalinan Kala II yang


meningkatkan resiko kematian bayi dan menyebabkan kerusakan–kerusakan
jalan lahir yang luas. Perineum kaku adalah tidak elastisnya struktur
sekitarnya yang menempati pintu bawah panggul di sebalah anterior dibatasi
oleh simpisis pubis, disebelah posterior oleh OS cogcigis. Keadaan demikian
dapat dijumpai pada primigravida yang umurnya lebih dari 35 tahun yang
lazim disebut primitua. Dengan adanya perineum kaku maka robekan sewaktu
kepala lahir tidak dapat dihindarkan.
4. Perempuan yang pernah dilakukan episiotomi.

Jika sampai terjadi rupture perineum, pemijatan perineum dapat


mempercepat proses penyembuhan perineum. Penelitian yang diterbitkan di
Amerika Journal Obstetrician and Gynecology menyimpulkan bahwa
pemijatan perineum selama kehamilan dapat melindungi fungsi perineum
paling tidak dalam 3 bulan pascamelahirkan. The Cochrane Review
merekomendasikan bahwa pemijatan perineum ini harus selalu dijelaskan
pada ibu hamil agar mereka mengetahui keuntungan dari pemijatan perineum
ini. Pemijatan perineum ini sangat aman dan tidak berbahaya.
D. Kontraindikasi

1. Pada wanita yang belum melakukan hubungan seks.

2. Ibu hamil dengan infeksi herpes aktif di daerah vagina, infeksi saluran kemih,
infeksi jamur, atau infeksi menular yang dapat menyebar dengan kontak
langsung dan memperparah penyebaran infeksi.

E. Pelaksanaan Massage Perineum

Pelaksanaan masase perineum membutuhkan waktu lebih kurang 5-10


menit setiap harinya, dimulai pada usia kehamilan 34 minggu sehari sekali,
sampai janin lahir. Massase perineum paling efektif dilakukan untuk ibu hamil
primi. Masase perineum ini dilakukan dengan menggunakan minyak yang
dilakukan oleh wanita nulipara atau pasangannya. Dalam referensi lain dijelaskan
bahwa pemijatan perineum sebaiknya sudah mulai dilakukan sejak enam minggu
sebelum hari-H persalinan. Lakukanlah pemijatan sebanyak 5-6 kali dalam
seminggu secara rutin. Selanjutnya, selama 2 minggu menjelang persalinan,
pemijatan dilakukan setiap hari, dengan jadwal sebagai berikut:
1. Minggu pertama, lakukan selama 3 menit.

2. Minggu kedua, lakukan selama 5 menit.

3. Hentikan pemijatan ketika kantung ketuban mulai pecah dan cairan ketuban
mulai keluar. Atau, pada saat proses persalinan sudah dimulai.
Tindakan ini dapat dilakukan oleh:

1. Dokter, bidan atau tenaga kesehatan

2. Diri sendiri

3. Pasangan atau suami.

F. Hal-Hal yang perlu Disiapkan untuk Massage Perineum


Bahan bahan yang dibutuhkan diantaranya:
1. Minyak yang hangat seperti minyak gandum yang kaya vitamin E, virgin
coconut oil (VCO), atau pelumas dengan larutan dasar air, misalnya jelly K-Y.
Jangan menggunakan baby oil, minyak larutan mineral, jelly petroleum, hand
lotion, dan minyak yang beraroma
2. Jam atau penunjuk waktu untuk menghitung lamanya pemijatan.

3. Beberapa buah bantal untuk pengganjal tubuh ibu

Jika ibu melakukan pemijatan sendiri, posisinya adalah berdiri dengan satu
kaki diangkat dan ditaruh di tepi bak mandi atau kursi. Gunakan ibu jari untuk
memijat. Jika dipijat pasangan, posisi ibu sebaiknya setengah berbaring. Sangga
kemudian taruh bantal di bawah setiap kaki. Gunakan jari tengah dan telunjuk atau kedua
jari telunjuk pasangan untuk memijat.

G. Petunjuk Umum

1. Pertama kali, gunakan cermin untuk mengidentifikasi daerah perineum

2. Jika anda merasa tegang, silahkan mandi dengan air hangat atau kompres
hangat pada perineum selama 5-10 menit
3. Jika anda memiliki luka bekas episiotomy pada persalinan sebelumnya, maka
fokuskan untuk memijat pada daerah terebut. Jaringan parut bekas luka
akibat episiotomy menjadi tidak begitu elastic sehingga memerlukan perhatian
yang ekstra
4. Posisi persalinan sangat mempengaruhi kemungkinan terjadinya robekan
pada jalan lahir. Dengan upright positions (duduk, jongkok, berlutut) atau side-
lying position (berbaring) dapat mengurangi tekanan pada perineum. Namun,
posisi terlentang dengan kedua kaki terbuka dan diangkat ke atas/litotomy
membuat rupture (robek) ataupun tindakan episiotomy tidak dapat
dihindarkan lagi
5. Perineum massage dilakukan pada umur kehamilan > 34 minggu

6. Jika anda melakukan pijatan sendiri, mungkin paling mudah menggunakan


ibu jari. Bila yang melakukan adalah pasangan anda, dapat menggunakan
jari-jari telunjuk
7. Dianjurkan untuk melakukan pemijatan ini minimal selama 5-10 menit setap
hari dari umur kehamilan 34 atau 35 minggu kehamilan sampai persalinan
dan berhenti pada saat ketuban pecah atau persalinan dimulai
8. Kontra indikasi : vaginitis, herpes genital, atau masalah vagina yang lain
(ebaliknya tunggu sampai penyakit anda sembuh)

H. Teknik Masase Perineum

Adapun teknik pelaksanaan massage perineum adalah cukup mudah.


Sebelum mulai memijat perineum, sebaiknya potong pendek kuku jari-jari tangan
Anda, lalu cuci kedua tangan dengan sabun hingga bersih. Duduklah di tempat
yang nyaman dengan posisi kedua kaki diregangkan, salah satu kaki diangkat dan
diganjal dengan bantal. Atau, Anda dapat pula memilih posisi seperti hendak
melahirkan, yaitu kedua kaki diregangkan, ganjal kepala, punggung, leher dan
kedua kaki dengan bantal. Setelah itu, barulah mulai memijat, dengan urutan
berikut.
1. Oleskan minyak pada daerah perineum.
2. Tarik napas panjang dan berusahalah santai, jangan tegang.

3. Masukkan ibu jari satu atau kedua tangan Anda dengan posisi ditekuk ke
dalam perineum, sementara jari-jari lainnya tetap berada di luar vagina.
Kemudian lakukan latihan Kegel yaitu suatu latihan untuk otot-otot dasar
panggul dengan cara seperti menahan kencing ataupun buang air sehingga
ibu jari merasakan otot yang tegang. Apabila suami Anda yang melakukan
pijat perineum ini, gunakan jari telunjuk.
4. Pijat perineum dengan tekanan yang sama, dengan arah dari atas ke bawah
(menuju anus), lalu ke samping kiri dan kanan secara bersamaan. Jangan
memijat terlalu keras karena mengakibatkan pembengkakan pada jaringan
perineum. Awalnya, Anda akan merasakan otot-otot perineum dalam keadaan
masih kencang. Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin sering Anda
melakukan pemijatan, otot-otot perineum akan mulai lentur (tidak kencang)
dan mengendur.
5. Pijatlah hingga timbul rasa hangat (slight burning).

6. Lemaskan otot-otot dasar panggul Anda, lalu gerakkan ibu jari atau telunjuk
yang berada di dalam vagina membentuk huruf U secara berirama. Lakukan
pemijatan dengan sambil mendorong jari ke arah luar dan bawah (ke arah
anus), selama 3 menit.

7. Kini, lakukan pemijatan ke arah luar perineum dengan gerakan seperti proses
kepala bayi pada saat akan lahir. Hindari pemijatan ke arah uretra (lubang
kencing) karena akan mengakibatkan iritasi.
8. Setelah pemijatan selesai Anda lakukan, kompres hangat jaringan perineum
Anda selama kurang-lebih 10 menit. Lakukan secara perlahan dan hati-hati.
Kompres hangat ini akan meningkatkan sirkulasi darah sehingga
otot-otot di daerah perineum kendur (tidak berkontraksi atau
tegang).

I. Istilah Dalam Masase Perineum.( Perineal Stretching/Massage )

1. External stretching/massage : masase di bagian luar.

2. Lateral stretch : letakkan dua atau tiga jari anda tepat ditengah
perineum dan tarik kearah luar, tegangkan otot dan kulit luar
perineum anda.
3. Vertical stretch – up: Letakkan dua atau tiga jari anda
membentuk formasi “V” pada perineum dan tarik kearah atas
menuju simfisis pubis, pada sisi-sisi labia anda. Tarik sampai
batas rambut yang ada pada labia anda.
4. Vertical stretch – down: letakkan ibu jari anda pada garis tengah
perineum anda, tarik dan tekan (saling berlawanan)
Dalam waktu beberapa minggu, ibu akan merasakan daerah
perineum menjadi lebih elastis. Melahirkan dengan perlahan dan
terkendali (mengikuti instruksi dokter/bidan ketika mendorong)
adalah kunci jaminan perineum utuh dan mengurangi angka
kejadian laserasi (robekan/perlukaan). Bayi harus berada di dalam
kondisi baik dan ibu harus mengikuti segala hal yang diperintahkan
oleh dokter/bidan.

2. MASSAGE LACTASI
Pijat laktasi merupakan istilah yang merujuk pada pijat ibu menyusui. Pijat laktasi ini
memang dikhususkan untuk ibu menyusui karena memang menitikberatkan pada bagian
payudara. Pijat laktasi pada umumnya dilakukan oleh seorang wanita yang memiliki
masalah akan produksi ASI. Wanita yang memiliki produksi ASI tidak lancar bahkan tidak
memiliki ASI sama sekali menang sangat diwajibkan untuk melakukan pijat laktasi.

Tidak sedikit wanita yang telah melahirkan justru tidak memiliki ASI. Selain itu, pijat laktasi
juga dilakukan pada seorang ibu yang mengalami pembengkakan payudara. Melakukan
pijat laktasi memang sangat dianjurkan untuk setiap wanita yang terhambat akan produksi
ASI tersebut. Bagaimanapun juga, seorang ibu harus memberikan ASI eksklusif kepada si
kecil selama 6 bulan pertamanya. Maka dari itu, jangan tunda untuk melakukan pijat laktasi
tepat setelah Anda melahirkan.

Manfaat Pijat Laktasi

Seperti yang kita tahu bahwa melakukan pijat tentunya memiliki manfaat yang diperoleh
untuk ibu hamil. Salah satu cara yang sering digunakan oleh ibu menyusui untuk
memperlancar ASI yaitu dengan teknik pijat dan juga relaksasi. Kedua cara tersebut
merupakan solusi untuk membuat seorang ibu menyusui memiliki produksi ASI yang lebih
berlimpah. Berikut kami sajikan beberapa manfaat pijat laktasi yang umum didapatkan oleh
ibu menyusui, diantaranya:
1. Memperlancar produksi ASI

Manfaat pertama yang diperoleh oleh ibu menyusui dengan teknik pijat laktasi, tidak lain
ialah untuk meningkatkan produksi ASI. Jika seorang wanita menyusui memiliki produksi
ASI yang tidak lancar, maka dapat dilakukan teknik pijat laktasi. Teknik pijat untuk
memperlancar ASI yaitu dengan melakukan pemijatan pada area payudara.

Pada umumnya, wanita yang telah melahirkan belum memiliki produksi ASI yang cukup
berlimpah. Hal ini dikarenakan masih belum stabilnya produksi ASI di dalam payudara ibu
hamil. Untuk itu, manfaat pijat laktasi memang sangat diperlukan untuk seorang wanita
menyusui yang mempunyai masalah dengan produksi ASI.

2. Membuat ibu menyusui lebih rileks

Setelah melahirkan tentunya seorang wanita akan mengalami kelelahan yang memang tidak
ada bandingannya sama sekali. Untuk itu, seorang ibu menyusui memerlukan suatu
relaksasi yang dapat membuat tubuhnya lebih rileks dan juga lebih nyaman. Pijat laktasi
memang dipercaya dapat membuat tubuh ibu menyusui lebih nyaman.

3. Mengencangkan payudara

Tidak dapat dipungkiri bahwa seorang wanita yang sudah pernah hamil dan juga melahirkan
memiliki perubahan yang cukup signifikan baik dari postur tubuh dan juga payudara, terlebih
pasca menyusui. Untuk itu, pijit laktasi tidak hanya bermanfaat untuk memperlancar
produksi ASI, juga dapat menjaga payudara tetap kencang dan bentuk yang sempurna.

4. Merawat payudara

Payudara memang perlu kita jaga dan juga rawat karena berhubungan dengan ASI yang
akan kita berikan kepada si kecil. Menjaga dan juga merawat payudara tetap bersih dan
juga sehat memang menjadi sebuah keharusan bagi Anda. Untuk itu, merawat dan juga
menjaga payudara tetap bersih dengan teknik pijat laktasi memang sangat dianjurkan.

 
Teknik Pijat Laktasi

Pijat laktasi yang menjadi pilihan utama wanita menyusui untuk memperlancar ASI tentunya
memiliki teknik-teknik tersendiri. Teknik tersebut tentunya dapat dilakukan dengan cara yang
tepat dan juga sesuai dengan aturan. Beberapa terapis sangat dimungkinkan mempunyai
cara yang berbeda-beda dalam melakukan teknik pijatan, namun secara umum teknik pijat
laktasi melalui beberapa langkah, diantaranya:

Langkah 1

Pada langkah pertama ini, tentunya seorang ibu menyusui harus dalam keadaan rileks dan
juga nyaman. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada hasil yang akan didapatkan nantinya.
Persiapkan segala sesuatu yang memang digunakan selama melakukan pemijatan. Teknik
pijat laktasi tentunya dapat dilakukan dalam posisi duduk dan juga berbaring.

Langkah 2

Jika ibu hamil sudah berada pada posisi nyaman, saatnya kita melakukan teknik pijat laktasi
dengan cara menyiapkan air hangat. Lalu, celupkan kain yang memiliki tekstur lembut ke
dalam air hangat, kemudian kompreskan pada kedua payudara Anda. Tentunya, Anda
jangan menggunakan air yang terlalu dingin dan juga terlalu hangat karena akan
mempengaruhi hasil yang akan kita dapatkan.

Langkah 3

Setelah kita melakukan kompres pada payudara, langkah selanjutnya yang harus kita
lakukan ialah dengan membersihkan payudara kita dari kotoran yang mungkin menempel di
payudara. Untuk membersihkannya, kita dapat menggunakan kasa yang sudah dicelupkan
terlebih dahulu pada minyak esensial atau baby oil. Setelah itu, lakukan pemijatan pada
area puting dan juga areola dengan perlahan ke kiri, ke kanan, ke bawah dan juga ke atas
selama 5 menit.

Langkah 4

Langkah selanjutnya kita akan melakukan pijat pada bagian payudara dengan meletakkan
kedua telapak tangan diantara payudara. Lalu, urut ke samping dan juga ke bawah secara
melintang hingga tangan menyangga payudara Anda. Kemudian, Anda dapat melepaskan
payudara sambil mendorong ke atas. Tentunya, Anda dapat langkah ini setidaknya 5-20 kali
putaran.

Langkah 5

Langkah selanjutnya, Anda dapat memijat kedua payudara dan melakukannya secara
bergiliran. Anda dapat menopang payudara sebelah kanan dengan menggunakan jari
tangan. Pada sisi tangan kanan, lakukan sejajar dengan kelingking. Kemudian, Anda dapat
mengurut ke arah puting dari arah pangkal. Anda dapat melakukan gerakan tersebut pada
payudara sebelah kiri secara bergantian.

Langkah 6

Langkah terakhir yang dapat Anda lakukan yaitu melakukan pemijatan dengan cara
menopang payudara menggunakan telapak tangan kanan. Jari tangan kiri kemudian
dikepalkan pada buku-buku jari tangan kiri. Lakukan pengurutan dari pangkal sampai ke
arah puting.

Itulah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan dalam melakukan pijat laktasi. Anda juga
harus melakukan teknik pijat tersebut secara lembut dan juga perlahan. Hal ini dikarenakan
payudara sangat sensitif ketika mengalami sentuhan.
Alternatif Lain Agar ASI Lancar

Melakukan pijat laktasi memang memberikan hasil yang cukup signifikan bagi ibu menyusui.
Akan tetapi, jika Anda ingin memperlancar produksi ASI tentunya Anda harus melakukan
berbagai cara dan juga alternatif yang kemungkinan besar akan membuat produksi ASI
menjadi lebih lancar. Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan agar ASI keluar
banyak. diantaranya:

1. Berikan ASI sesering mungkin

Memberikan ASI kepada si kecil sesering mungkin tentunya sangat dianjurkan untuk ibu
menyusui. Rangsangan alami yang diberikan oleh mulut bayi tentunya akan berpengaruh
pada produksi ASI. Jika Anda memberikan ASI kepada bayi Anda sesering mungkin
tentunya produksi ASI akan menjadi lebih lancar. Untuk itu, berikan ASI kepada si kecil
selama diinginkan oleh bayi Anda.

2. Cukupi kebutuhan nutrisi dan gizi

Nutrisi dan juga gizi memang sangat menentukan produksi ASI. Menu makanan seperti
sayur dan juga buah memang memiliki kelebihan tersendiri dalam hal produksi ASI. Maka
dari itu, masukan sayur dan juga buah ke dalam menu harian Anda setiap harinya.=

3. Hindari menggunakan dot

Jika si kecil tidak memungkinkan untuk diberikan ASI secara langsung, tentunya seorang ibu
akan memberikan ASI yang disimpan terlebih dahulu di dalam dot. Akan tetapi, hal tersebut
justru membuat produksi ASI ibu menyusui menjadi tidak lancar. Untuk itu, jika tidak ada
masalah sama sekali, berikan ASI kepada si kecil secara langsung ialah hal yang lebih baik.

4. Memberikan ASI secara bergantian

Jangan sampai Anda memberikan ASI kepada si kecil hanya melalui satu payudara. Hal ini
akan menyebabkan produksi ASI pada salah satu payudara menjadi terhambat dan juga
akan membuat ukuran payudara besar atau kecil sebelah. Untuk itu, berikan ASI pada si
kecil secara bergantian.

Demikianlah manfaat pijat laktasi yang harus Anda ketahui. Pastikan untuk melakukan
teknik pijat laktasi sesuai dengan aturan dan juga cara yang tepat. Hal ini memang sangat
penting karena pijat ini berhubungan langsung dengan payudara Anda. Semoga bermanfaat
SUMBER : https://bidanku.com/manfaat-pijat-laktasi-untuk-ibu-menyusui-definisi-penyebab-
teknik

Pijat Laktasi memperlancar ASI

 
Tidak ada yang dapat menggantikan kedudukan ASI bagi bayi. Namun kadangkala ada
kendala dalam pemberian ASI, salah satunya ASI tidak dapat keluar secara teratur dan
sedikit. Salah satu solusi masalah tersebut adalah relaksasi untuk ibu menyusui yang
melancarkan ASI yang berkualitas dengan kuantitas yang cukup. Ada beberapa teknik
relaksasi yang biasa dikenal sebagai teknik pijat relaksasi laktasi/relaksasi melancarkan ASI.
Teknik ini biasanya diajarkan oleh Bidan ataupun  Perawat di rumah sakit. Namun, Bunda
juga bisa melakukan sendiri pijatan relaksasi ini di rumah dan bisa Bunda lakukan kapan
saja untuk memperlancar ASI.
Relaksasi memutar pada payudara
Oleskanlah minyak pijat (olive oil, minyak kelap, baby oil atau minyak pijat khusus) pada
kedua telapak tangan dan payudara Bunda sebelum melakukan pijat laktasi, angkat dan
topanglah payudara kanan dengan menggunakan tangan kanan. Pijatlah menggunakan tiga
jari tangan kiri dengan gerakan memutar secara spiral, mulai dari pangkal payudara menuju
areola. Lakukan hal yang sama untuk payudara kiri.

Relaksasi untuk refleks memperlancar ASI


Letakkan kelima jari tangan kiri yang sedikit diregangkan di pangkal payudara kanan, lalu
pijat dengan gerakan memutar sambil menekan payudara mulai pangkal payudara ke
daerah areola. Kemudian lanjutkan gerakan ini mulai dari arah samping (dinding dada)
menuju areola. Gerakan ini akan membantu relaksasi dan membantu refleks melancarkan
ASI.

Gerakan kupu-kupu
Letakkan kedua telapak tangan di dada, diantara kedua payudara. Lalu, lakukan gerakan
seperti kupu-kupu mulai dari bagian tengah payudara mengarah ke atas, sambil kedua
payudara diangkat dan dilepaskan bersamaan secara perlahan-lahan. Lakukan gerakan
kupu-kupu berulang kali selama 1 menit.
Gerakan memerah payudara
Letakkan ibu jari tangan kanan dan kiri pada areola di atas puting susu payudara kanan dan
letakkan jari yang lain pada areola di bawah puting susu. Tekan secara bersamaan ke arah
dada, kemudian gerakkan ibu jari dan jari tersebut di areola dengan gerakan memutar.
Lakukan dengan lembut dan perlahan berulang kali selama 1 menit.

Gerakan kupu-kupu menyebar


Sekarang, topanglah payudara kanan dengan tangan kiri. Lalu, lakukan pemijatan
menggunakan tangan kanan dan kelima jarinya dengan gerakan kupu-kupu secara
menyebar ke semua bagian payudara. Mulai dari areola ke arah pangkal payudara. Ulangi
gerakan ini selama 1 menit. Lakukan gerakan yang sama pada payudara kiri.

Pemijatan menyeluruh
Letakkan telapak tangan kanan di atas payudara kanan, di atas areola, dan telapak tangan
kiri, di bawah areola. Keempat jari kanan dan kiri bertemu di bagian bawah payudara. Lalu,
doronglah kedua telapak tangan secara bersamaan ke arah bawah dengan gerakan
memutar tangan. Lakukan pemijatan dengan cara dan gerakan yang sama pada payudara
kiri.

Hypnobreastfeeding
Hypnobreastfeeding adalah teknik relaksasi untuk membantu kelancaran proses menyusui.
Caranya, dengan memasukkan kalimat-kalimat afirmasi/sugesti positif yang membantu
proses menyusui. Ibu menyusui dalam keadaan relaks atau sangat berkonsentrasi pada
satu hal (kondisi hipnosis). Hipnosis sendiri adalah kondisi nirsadar yang terjadi secara
alami. Seseorang jadi menghayati pikiran dan sugesti tertentu untuk mencapai perubahan
psikologis, fisik, maupun spiritual yang diinginkan. Hipnosis otomatis terjadi kapan pun
seseorang menjadi rilaks yang dalam dan atau berkonsentrasi penuh. Pada teknik
hypnobreastfeeding, perubahan yang diinginkan adalah segala hal yang mempermudah dan
melancarkan proses menyusui. Misalnya, kalimat-kalimat sugesti atau afirmasi, “Aku mampu
memberikan ASI pada bayiku.” Atau “ASI-ku akan mengalir deras untuk bayiku.”

[Sumber]
http://www.rumahpuspa.com/2016/05/pijat-laktasi-memperlancar-asi.html

3. Massage Endorfin
Masase endorpin merupakan terapi sentuhan dan pemijatan ringan, dan dinilai
cukup penting diberikan kepada ibu hamil, diwaktu menjelang hingga saatnya
melahirkan. Hal ini disebabkan karena pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan
senyawa endorpin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan
perasaan nyaman (kuswandi, 2011:53)

Selama ini endorpin sudah dikenal sebagai zat yang banyak manfaatnya.
Beberapa diantaranya adalah, mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks,
mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap, mengendalikan perasaan stress,
serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Endorpin dalam tubuh bisa dipicu
munculnya melalui berbagai kegiatan, seperti pernapasan yang dalam dan relaksasi,
serta meditasi (Kuswandi, 2011, p.59).

Seorang ahli kebidanan, Constance Palinsky, tergerak untuk menggunakan


endorpin untuk mengurangi atau meringankan rasa sakit pada ibu yang akan
melahirkan. Diciptakanlah masase endorpin yang merupakan teknik sentuhan serta
pemijatan ringan, yang dapat menormalkan denyut jantung dan tekanan darah, serta
meningkatkan kondisi rileks dalam tubuh ibu hamil dengan memicu perasaan
nyaman melalui permukaan kulit. Terbukti dari hasil penelitian, teknik ini dapat
meningkatkan pelepasan zat oksitosin, sebuah hormon yang memfasilitasi persalinan
(Mongan, 2009:127). Disampaikan oleh Smith et al (2007) bahwa masase dapat
meredakan nyeri dengan menghambat sinyal nyeri atau dengan meningkatkan aliran
darah dan oksigenasi ke jaringan.

A. Cara Melakukan Masase Endorpin

Menurut Kuswandi (2011, 54-55) teknik masase endorpin ada 2 cara antara lain:

Gambar 1.1 Massase Lengan


1) Ambil posisi senyaman mungkin bisa dilakukan dengan duduk atau berbaring miring.
Sementara pendamping persalinan berada didekat ibu (duduk disamping atau
dibelakang ibu).
2) Tarik napas yang dalam lalu keluarkan dengan lembut sambil memejamkan mata.
Sementara itu pasangan, suami atau pendamping persalinan mengelus permukaan
luar lengan ibu, mulai dari tangan sampai lengan bawah. Mintalah ia untuk
membelainya dengan sangat lembut yang dilakukan dengan menggunakan jari-
jemari atau hanya ujung-ujung jari saja.
3) Setelah kurang lebih 5 menit, mintalah pasangan untuk berpindah kelengan/tangan
yang lain.
4) Meski sentuhan ringan ii hanya dilakukan dikedua lengan, namun dampaknya luar
biasa. Ibu akan merasa bahwa seluruh tubuh menjadi rileks dan tenang.

Cara 2:

Teknik sentuhan ringan ini juga sangat efektif jika dilakukan dibagian punggung.

Gambar 1.2 Massase Punggung


Caranya:

1) Ambil posisi berbaring miring atau duduk.


2) Pasangan atau pendamping persalinan mulai melakukan pijatan lembut dan ringan
dari arah leher membentuk huruf V terbalik, ke arah luar menuju sisi tulang rusuk.
3) Terus lakukan pijatan-pijatan ringan ini hingga ketubuh ibu bagian bawah belakang.
Gambar 1.3 Massase Bagian Belakang

4) Suami dapat memperkuat efek pijatan lembut dan ringan ini dengan kata-kata yang
menentramkan ibu. Misalnya, sambil memijat lembut suami bisa mengatakan “Saat
aku membelai lenganmu, biarkan tubuhmu menjadi lemas dan santai” atau “Saat
kamu merasakan setiap belaianku, bayangkan endorpin-endorpin yang
menghilangkan rasa sakit dilepaskan dan mengalir keseluruh tubuhmu”. Bisa juga
dengan mengungkapkan kata-kata cinta.
5) Setelah melakukan endorpin masase sebaiknya pasangan langsung memeluk
istrinya, sehingga tercipta suasana yang benar-benar menenangkan.

B. Pengaruh Masase Endorpin pada Proses Persalinan

Menurut Yeni dkk (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Masase
pada Punggung Terhadap Intensitas Nyeri Kala I Fase Laten Persalinan Normal Melalui
Peningkatan Kadar Endorpin” memaparkan bahwa Masase mengganggu transmisi nyeri
dengan cara meningkatkan sirkulasi neurotransmitter yang dihasilkan secara alami oleh
tubuh pada sinaps neural di jaras sistem saraf pusat. Endorpin berikatan dengan
membran prasinaptik, menghambat pelepasan substansi P yang dapat menghambat
transmisi nyeri sehingga nyeri berkurang.

Selama ini endorpin sudah dikenal sebagai zat yang banyak manfaatnya.
Beberapa diantaranya adalah, mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks,
mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap. Endorpin merupakan
neurotransmitter atau neuromodulator yang menghambat pengiriman pesan nyeri,
dengan demikian keberadaan endorpin pada sinaps sel saraf menyebabkan penurunan
sensasi nyeri. Oleh karena itu seseorang yang memiliki kadar endorpin rendah akan
lebih merasakan nyeri dibandingkan dengan yang kadar endorpin tinggi.
Selain rangkaian yang menghubungkan nosiseptor perifer dengan struktur SPP
yang lebih tingi untuk persepsi nyeri SSP juga mensekresi analgesik endogen penekan
nyeri. SSP menekan penyaluran nyeri sewaktu impuls tersebut masuk ke medulla
spinalis. Ada dua jalur analgesik desenden yaitu pada substansia grisea periakuaduktus
dan stimulasi formatio retikularis di dalam batang otak yang berikatan dengan
reseptor opiat di ujung serat nyeri aferen. Pengikatan ini menekan pelepasan
substansia P melalui inhibisi prasinaps, sehingga transmisi nyeri ke pusat yeng lebih
tinggi dihambat. (Yeni, dkk :2015)

C. Manfaat Masase Endorpin

Endorpin dikenal sebagai zat yang banyak manfaatnya. Beberapa diantaranya


adalah mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks, mengendalikan rasa nyeri
serta sakit yang menetap. Mengendalikan perasaan stress, serta meningkatkan
sistem kekebalan tubuh. Munculnya endorpin dalam tubuh bisa dipicu melalui berbagai
kegiatan, seperti pernafasan yang dalam dan relaksasi, serta meditasi. Karena
diproduksi oleh tubuh manusia sendiri, endorpin dianggap zat penghilang rasa sakit
terbaik.

Masase endorpin ini sangat bermanfaat sebab bisa memberikan kenyamanan,


rileks dan juga tenang pada wanita yang sedang hamil dan melahirkan. Selain itu juga,
terapi masase endorpin ini juga bisa mengembalikan denyut jantung juga tekanan darah
pada keadaan yang normal. Hal ini yang membuat terapi ini bisa membantu serta
melancarkan proses pada persalinan (Setiyawati, 2013).
Masase endorpin sebaiknya dilakukan pada ibu hamil yang usia kehamilanya sudah
memasuki 36 minggu, karena pada usia ini masase endorpin dapat merangsang
keluarnya hormon oksitosin yang bisa memicu datangnya proses persalinan.

Anda mungkin juga menyukai