Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN AKHIR

MATA KULIAH TEKNOLOGI PEMBELAJARAN FISIKA


PENERAPAN PROYEK BERUPA BALON UDARA
SEDERHANA PADA MATERI GAS IDEAL

OLEH:
TASTA WITDIYA
NIM. 1801130410

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN PALANGKA RAYA
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Telah diperiksa kelengkapan laporan dan media/alat peraga/project siswa dengan


judul Penerapan Proyek Balon Udara Sederhana Pada Materi Gas Ideal, serta telah
dipresentasikan dengan baik, maka dengan ini laporan akhir mata kuliah layak dinilai.

Palangka Raya,..............................2021
Dosen Pengampu Mata Kuliah,

Jhelang Annovasho, S.Pd.,


M.Si. NIP.
199201232020121013
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN
PENGESAHAN
DAFTAR ISI
1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
2. Uraian Singkat tentang Materi Pembelajaran
3. Tujuan Penggunaan Media/Alat Peraga/Project Siswa
4. Deskripsi Media/Alat Peraga/Project Siswa disertai dengan
konsep/gambar rancangan/storyboard/skenario
5. Petunjuk Penggunaan Media/Alat Peraga/Project Siswa
6. Foto/Link Media/Alat Peraga/Project Siswa
1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
A. Kompetensi Inti
 KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 
 KI-2Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif,
dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
a. KD. 3.7 Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan
hukum Termodinamika
Indikator:
 Menemukan hubungan antar besaran dalam termodinamika
 Membandingkan anatara mesin kalor dan mesin pendingin
 Memecahkan masalah berkaitan dengan efisiensi
 Menghubungkan Hukum Termodinamika dengan kondisi geografis bumi
b. KD. 4.7 Membuat karya/model penerapan hukum I dan II Termodinamika
berikut presentasi makna fisisnya
Indikator :
 Membuat model balon udara sederhana berdasarkan hukum
termodinamika
2. Uraian Singkat Materi Pembelajaran

A. Termodinamika

Termodinamika berasal dari kata Thermos dalam bahasa Yunani yang artinya panas
dan Dynamic yang artinya perubahan. Termodinamika merupakan suatu ilmu yang
menggambarkan usaha  untuk mengubah kalor (perpindahan energi yang
disebabkan perbedaan suhu) menjadi energi serta sifat-sifat pendukungnya.
Termodinamika berhubungan erat dengan fisika energi, panas, kerja, entropi dan
kespontanan proses. Termodinamika juga berhubungan dengan mekanika statik. Cabang
ilmu fisika ini mempelajari suatu pertukaran energi dalam bentuk kalor dan kerja, sistem
pembatas dan lingkungan. Aplikasi dan penerapan termodinamika bisa terjadi pada
tubuh manusia, peristiwa meniup kopi panas, perkakas elektronik, Refrigerator,
mobil, pembangkit listrik dan industri.

a) Sistem-Sistem Termodinamika

Sistem termodinamika diklasifikasikan berdasarkan sifat dari batasan dan arus


benda, energi dan materi yang melaluinya. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis
pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungannya, yakni sebagai berikut :

 Sistem terbuka

Sistem yang menyebabkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) dan
benda (materi) dengan lingkungannya. Sistem terbuka ini meliputi peralatan yang
melibatkan adanya suatu aliran massa kedalam atau keluar sistem seperti pada kompresor,
turbin, nozel dan motor bakar. Sistem mesin motor bakar yaitu ruang didalam silinder
mesin, dimana campuran bahan bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas
buang keluar sistem. Pada sistem terbuka ini, baik massa maupun energi bisa melintasi
batas sistem yang sifatnya permeabel. Dengan demikian, pada sistem ini volume dari
sistem tidak berubah sehingga disebut juga dengan control volume. Perjanjian yang kita
gunakan untuk menganalisis sistem yaitu : a) Untuk panas (Q) bernilai positif
jika diberikan kepada sistem dan bernilai negatif bila keluar dari sistem. b) Untuk
usaha (W) bernilai positif jika keluar dari sistem dan bernilai negatif jika diberikan
(masuk) kedalam sistem.

 Sistem tertutup

Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja)


tetapi tidak terjadi pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem tertutup terdiri atas
suatu jumlah massa yang tertentu dimana massa ini tidak bisa melintasi lapis batas sistem.
Tetapi, energi baik dalam bentuk panas (heat) maupun usaha (work) bisa melintasi lapis
batas sistem tersebut. Dalam sistem tertutup, walaupun massa tidak bisa berubah selama
proses berlangsung, tapi volume bisa saja berubah disebabkan adanya lapis batas yang
bisa bergerak (moving boundary) pada salah satu bagian dari lapis batas sistem
tersebut. Contoh sistem tertutup yaitu suatu balon udara yang dipanaskan, dimana
massa udara didalam balon tetap, tetapi volumenya berubah dan energi panas
masuk ke dalam masa udara didalambalon. Jika panas diberikan kepada sistem (Qin),
maka akan terjadi pengembangan pada zat yang berada didalam sistem. Pengembangan ini
akan mengakibatkan terjadinya usaha yang keluar (Wout). Karena sistem ini tidak
mengizinkan adanya keluar masuk massa kedalam sistem (massa selalu konstan) maka
sistem ini disebut dengan control mass.

Suatu sistem bisa mengalami pertukaran panas atau kerja atau keduanya,


biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya: a) Pembatas adiabatik: tidak
memperbolehkan pertukaran panas. b) Pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran
kerja. Dikenal juga istilah dinding, ada dua jenis dinding yaitu dinding adiabatik dan
dinding diatermik. Dinding adiabatik yaitu dinding yang menyababkan kedua zat
mencapai suhu yang sama dalam waktu yang lama (lambat). Untuk dinding adiabatik
sempurna tidak memungkinkan terjadinya suatu pertukaran kalor antara dua
zat. Sedangkan dinding diatermik yaitu dinding yang memungkinkan kedua zat
mencapai suhu yang sama dalam waktu yang singkat (cepat).

 Sistem terisolasi

Sistem terisolasi ialah sistem yang menyebabkan tidak terjadinya pertukaran


panas, zat atau kerja dengan lingkungannya. Contohnya : air yang disimpan dalam
termos dan tabung gas yang terisolasi. Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak bisa
terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran,
walaupun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi,
energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari sistem.

Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut dengan property (koordinat
sistem/variabel keadaan sistem), seperti tekanan (p), temperatur (T), volume (v), masa
(m), viskositas, konduksi panas dan lain-lain. Selain itu ada juga koordinat sistem yang
didefinisikan dari koordinat sistem yang lainnya seperti, berat jenis, volume spesifik,
panas jenis dan lain-lain. Suatu sistem bisa berada pada suatu kondisi yang tidak berubah,
jika masing-masing jenis koordinat sistem tersebut bisa diukur pada semua bagiannya dan
tidak berbeda nilainya. Kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state) tertentu dari
sistem, dimana sistem memiliki nilai koordinat yang tetap. Jika koordinatnya berubah,
maka keadaan sistem tersebut disebut mengalami perubahan keadaan. Suatu sistem yang
tidak mengalami perubahan keadaan disebut sistem dalam keadaan seimbang
(equilibrium).
B. Teori Kinetik Gas
Teori kinetik gas merupakan teori yang menggunakan tinjauan tentang gerak dan
energi artikel zat untuk menyelidiki sifat-sifatzatnya. Gas ideal merupakan gas yang
memiliki sifat-sifat antara lain: a) gas ideal terdiri dari partikel-partikel dalam jumlah
banyak dan antar partikel tidak terjadi gaya Tarik-menarik/ interaksi, b) setiap partikel
bergerak dengan arah sembarang/ tidak beraturan, c) ukuran partikel gas dapat diabaikan
terhadap ukuran ruang, d) setiap tumbukan yang terjadi berlangsung secara lenting
sempurna, e) partikel gas terdistribusi merata di dalam ruang, f) pada gas ideal berlaku
Hukum newton tentang gerak.

C. Hukum-hukum Termodinamika

Termodinamika terbagi menjadi tiga hukum. Hukum-hukum ini menerangkan


bagaimana dan apa saja konsep yang harus diperhatikan. Seperti peristiwa
perpindahan panas dan kerja pada proses termodinamika. Sejak perumusannya,
hukum-hukum ini sudah menjadi hukum penting dalam dunia fisika yang berhubungan
dengan termodinamika. Penerapan hukum-hukum ini juga digunakan dalam berbagai
bidang seperti bidang ilmu lingkungan, otomotif, ilmu pangan, ilmu kimaia dan lain-lain.
Berikut hukum-hukum termodinamika :

a. Hukum I Termodinamika

Energi tidak bisa diciptakan maupun dimusnahkan. Manusia hanya bisa mengubah


bentuk energi dari bentuk energi satu ke energi lainnya. Dalam termodinamika, jika
sesuatu diberikan kalor, maka kalor tersebut akan berguna untuk usaha luar dan mengubah
energi dalam. Bunyi Hukum I Termodinamika : “untuk setiap gas apaila kalor (Q)
diberikan kepada system dan system melakukan usaha (W), maka akan terjadi
perubahan energy dalam ΔU = Q - W”

Dimana U menunjukkan sifat dari sebuah sistem, sedangkan W dan Q tidak. W dan
Q bukan fungsi Variabel keadaan, tetapi termasuk dalam proses termodinamika yang bisa
merubah keadaan. U merupakan suati fungsi variabel keadaan (P, V, T, n).
W bertanda positif bila sistem melakukan usaha terhadap lingkungan dan negatif
jika menerima usaha lingkungan. Q akan bertanda positif apabila sistem menerima
kalor dari lingkungan, sedangkan akan bertanda negatif apabila melepas kalor pada
lingkungan.
Perubahan energi dari sebuah sistem hanya tergantung pada transfer panas ke dalam
sistem dan kerja yang dilakukan oleh sistem dan tidak bergantung pada proses yang
terjadi. Pada hukum ini tidak ada petunjuk adanya arah perubahan dan batasan-batasan
lain. Secara matematis Hukum I Termodinamika dapat dirumuskan sebagai berikut:

Q = ΔU ± W

Dengan ketentuan, jika:


Q(+) → sistem menerima kalor
Q(-) → sistem melepas kalor
W(+) → sistem melakukan usaha
W(-) → sistem dikenai usaha
∆U(+) → terjadi penambahan energi dalam
∆U(-) → terjadi penurunan energi dalam

ΔU = Q – W

Keterangan :
ΔU = perubahan energi dalam (joule)
Q = kalor (joule)
W = usaha (joule)

b. Hukum II Termodinamika

Hukum kedua ini membatasi perubahan energi mana yang bisa terjadi dan yang
tidak. Pembatasan ini dinyatakan dengan berbagi cara, yaitu : “Hukum II termodinamika
dalam menyatakan aliran kalor. Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi
ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya”

Hukum II termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor


Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-
mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi usaha luar.
Hukum II termodinamika dalam pernyataan entropi (besaran termodinamika yang
menyertai suatu perubahan setiap keadaan dari awal sampai akhir sistem dan menyatakan
ketidakteraturan suatu sistem). Total entropi semesta tidak berubah ketika proses
reversibel terjadi dan bertambah ketia proses irreversible terjadi.

c. Hukum III Termodinamika

Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut (temperatur
Kelvin) semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai
minimum.hukum ini jugga menyatakn bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna
pada temperatur nol absolut bernilai nol.

3. Tujuan Penggunaan Media/Alat Peraga/Project Siswa

Tujuan dari pembuatan proyek balon udara sederhana ini adalah agar para peserta
didik bisa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran tidak hanya bertumpu
pada pengajar saja. Selain diharapkan melalui proyek sederhana ini peserta didik bisa aktif
dalam pembelajran diharapkan pula melalui proyek ini peserta didik dapat meningkatkan
kreatifitas, dan wawasan peserta didik, serta tidak kalah pentingnya diharapkan peserta
didik dapat memahami perubahan gas ideal dengan menerapkan hukum termodinamika
dengan mudah, serta menumbuhkan karakter peserta didik yang jujur, disiplin dan peduli
terhadap alam sekitar.

4. Deskripsi Media/Alat Peraga/Project Siswa disertai dengan konsep/gambar


Rancangan/Storyboard/Skenario
Balon udara merupakan alat transportasi yang sangat diandalkan sebelum ditemukan
pesawat terbang. Balon udara dapat digunakan untuk menjelajahi tempat-tempat yang
sangat jauh. Balon udara terdiri dari beberapa bagian, diantaranya adalah envelope,
burner, dan basket. Envelope berupa kantong balon tempat udara dipanaskan tau gas
hydrogen yang berfungsi mengangkat balon udara dari landasannya. Burner merupakan
alat yang berfungsi sebagai pemanas udara yang ada di dalam envaelope, selain itu juga
berfungsi sebagai pengatur tekanan udara agar dapat terbang dengan ketinggian yang
diinginkan. Basket atau keranjang merupakan tempat penumpang untuk mengendalikan
balon udara. Perinsip kerja dari balon udara pada dasarnya sangat sederhana yaitu hanya
dengan memanaskan udara di dalam envelope agar lebih panas dari udara di luar. Ada dua
tipe balon udara, yaitu balon udara yang diisi dengan udara panas dan balon udara yang
diisi dengan gas.
Konsep atau rancangan media pembelajan yang akan saya buat untuk materi
perubahan gas ideal dengan menerapkan hukum termodinamika ini adalah media
pembelajaran berupa projek sederhana dalam bentuk balon udara. Menggunakan balon
udara dengan tipe yang diisi dengan udara panas. Udara yang lebih panas akan lebih
ringan karena massa per unit volumenya lebih sedikit. Media pembelajaran berupa projek
sederhana dalam bentuk balon udara ini menggunakan bahan berupa lilin kecil, sedotan
kertas, kantong plastic, selotip, benang, korek atau pematik api, gunting, dan penggaris.
Berikut rancangan media yang akan saya buat

5. Petunjuk Penggunaan Media/Alat Peraga/Project Siswa


A. Memulai persiapan
 Carilah kantong plastik tipis. Pilihan terbaik untuk proyek ini adalah kantong plastik
sampah yang tipis dan murah. Kantong plastik harus transparan atau bening. Jangan
menggunakan kantong sampah biasa karena akan terlalu berat. Jika tidak ada, bisa
juga menggunakan kantong plastik penatu (pilih yang biasa digunakan untuk kaus)
dan jangan lupa menutup lubang di bagian atas.
 Pastikan kantong plastik tidak berlubang. Untuk memeriksanya, gunakan kipas angin
kecil. Arahkan bukaan kantong plastik di depan kipas angin. Pastikan tidak ada celah,
lalu nyalakan kipas. Kantong plastik akan menggembung terisi udara seperti balon.
Jika tidak, itu berarti ada lubang pada plastik. Temukan lubang itu, lalu tutup dengan
selotip.
 Pilih ruangan yang luas dan kosong jika berencana menerbangkan balon udara di
dalam ruangan atau bisa juga dengan menerbangkan balon udara di lapangan
terbuka. 
 Siapkan seember air atau alat pemadam kebakaran di dekat area kerja. karena akan
bekerja dengan api. Jadi, pastikan melakukan langkah pengamanan. Diharapkan
pengajar untuk mengawasi selama mengerjakan dan percobaan proyek ini.
 Siapkan lilin kecil atau lilin aroma terapi untuk memanaskan udara di dalam balon
udara
B. Membuat rangka pendukung
 Ukurlah panjang bukaan kantong plastik. Letakkan penggaris di atas bukaan kantong
plastik. Catat hasil yang diperoleh. Angka ini akan menjadi panjang untuk rangka.
 Gunakan dua batang panjang dari sedotan kertas karton sesuai hasil pengukuran di
atas. 
 Buatlah tanda menyilang atau tanda + dengan dua batang sedotan. Carilah bagian
tengah salah satu batang sedotan. Gempatkan batang yang lain di atasnya.
 Gunakan selotip untuk menyatukan kedua batang sedotan. Jangan menggunakan
selotip terlalu banyak karena akan membuat rangka terlalu berat. Selotip terbaik
adalah selotip bening yang tipis. Selotip kertas mungkin terlalu berat.
C. Merakit dan menerbangkan balon udara
 Tempatkan lilin di atas rangka sedotan dan pastikan lilin ditempatkan dibagian tengah.
 Tempelkan lilin dengan bagian rangka sedotan
  Tempelkan bukaan kantong plastik ke rangka
 Ikatkan seutas benang panjang ke rangka dan pegang benang tersebut. Bisa
mengikatkan benang ke meja, kursi, atau pagar. Langkah ini sangat penting. Jika tidak
melakukannya, balon udara dengan mudah akan terbang ke ketinggian yang tidak
terjangkau atau tidak bisa ditangkap lagi. Pilih benang tipis dan ringan, seperti benang
jahit.
 Tempatkan balon udara pada permukaan yang rata dan angkat kantong plastik di atas
lilin. Usahakan untuk memegang kantong plastik selonggar mungkin. Mungkin akan
lebih mudah jika melakukan langkah ini dan langkah selanjutnya bersama teman.
 Nyalakan lilin. Berhati-hatilah agar tidak menyenggol atau mendorong lilin sehingga
lepas atau membakar plastik. Korek dengan batang yang panjang mungkin pilihan
terbaik untuk keperluan ini.
 Teruslah memegangi kubah balon sampai terisi udara dan bisa berdiri sendiri. Ini akan
memakan waktu sekitar 1 menit atau lebih.
 Lepaskan balon. Balon udara tidak akan langsung terbang, tetapi setelah beberapa
saat balon akan mulai terangkat dengan sendirinya. Pastikan untuk memegangi
benang atau mengikatnya ke suatu benda. Balon udara akan mengudara selama lilin
menyala.

6. Foto/Link Media/Alat Peraga/Project Siswa

Anda mungkin juga menyukai