Anda di halaman 1dari 21

PROJEK

DAI 4 PONDOK
PESANTREN
MODERN
AL-IHSAN
WAGIR

TANIA SALSA SEKAR PERMATA


19660049
D (STUDIO 4)
DESCRIPTION

DEFINITION Menurut Wardi Bakhtiar (1990), Pondok Pesantren Modern


adalah lembaga pendidikan agama islam yang mempelajari
kitab-kitab agama islam dan mengajarkan ilmu pengetahuan
yang diajarkan dengan sistem madrasah atau klasikal seperti
halnya sekolah-sekolah umum yang bersifat formal

PROFILE
1.NAMA PROYEK : PONDOK PESANTREN MODERN AL IHSAN
WAGIR
2.PROJECT TIPE : PONDOK PESANTREN
3.TAHUN : 2021
4.LOKASI : Jl. Raya Genderan, Desa Sukodadi,
Kecamatan Wagir, Malang, Jawa Timur
5.LUASAN : +-7000M2

PERSYARATAN GEDUNG & RUANG -------------------------------------------------------

1.ASRAMA PUTRA DAN PUTRI 4. GEDUNG ASTATID


(MAHAD) 5. MINI MARKET
KAMAR TIDUR 6. BIRO HAJI
KAMAR MANDI 7. KANTIN/DAPUR UMUM
HALAQOH 8. LAUNDRY
R. JEMUR 9. LAPANGAN OLAHRAGA
LOBY 10. KANTOR BERSAMA
11. POS SATPAM DAN PUSAT
2.GEDUNG SEKOLAHAN INFORMASI
RUANG KELAS 12. PARKIR
KAMAR MANDI 13. MASJID
LABORATORIUM

3.RUMAH USTADZ/KEPALA
SEKOLAH DAN RUMAH
PENGASUH
2 KAMAR TIDUR
1 KAMAR TIDUR TAMU
DAPUR
PERPUSTAKAAN PRIBADI
KAMAR MANDI
RUANG TAMU
RUANG KELUARGA
CARPOT
LAUNDRY
MAIN BUILDING CONSIDER WITH
WITH MODERN SOCIAL
STYLE ACTIVITIES

SPACE FOR OUTDOOR


ACTIVITIES &
LEARNING

COMFORTING
LEARNING
PROCESS MOSQUE, AND
SPACES OTHER ISLAMIC
ACTIVITIES

Goals
Scopes&
NATURE USER
HIJAB SYSTEM
LANDSCAPE FACILITIES
REGULATION
LITERATURE Menyediakan RTH minimum 20% dari total luas kawasan

STUDY yang dibangun oleh pengembang;


KLB = 0,50 – 1,20
KDB = 50% - 60%
KDH minimum 10%
TLB = 1 – 3 lantai
Tinggi bangunan maksimum dibatasi garis bukaan langit

PERSYARATAN RUANG

TIPE KAMAR TIDUR


ASRAMA

MASJID

RUANG KELAS

Sirkulasi standar 1,6 – 1,8 m2 per


DAPUR siswa (termasuk ruang gerak
pengajar, murid, dan deretan
bangku belajar per kursi siswa).
pencahayaan untuk belajar 200 lux
dan untuk papan tulis 300 lux.
kebisingan < 75 dB

Sumber = Fauzi, Risky, dkk. 2016. Journal of Architecture. PONDOK


PESANTREN MODERN DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN
ARSITEKTUR ISLAM, 6(2), 140-146
LITERATURE
STUDY

PERSYARATAN RUANG

Ruang perpustakaan
-------------------------------------------------------------------
Ruang aula
Syarat khusus
Syarat khusus
1. Kenyamanan : terhindar dari 1. Terdapat KM / WC,
genangan, jauh dari kebisingan, 2. Tersedia ruang ganti pakaian, ruang
pencahayaan cukup. simpan alat olahraga/music, panggung
2. Perlu ditunjang dengan fasilitas dan film.
berupa ruang referensi, baca/belajar 3. Panggung / pentas harus terlihat dari
bersama, audio visual, rapat/diskusi, segala sisi.
kepala perpustakaan, kerja staf, dan 4. Tekstur lantai tidak licin dan
gudang buku. permukaannya datar,
3. Penggunanya sebanyak 10% dari 5. Memiliki plafond yang tinggi agar
jumlah pengajar, siswa dan karyawan. dapat mewadahi kegiatan yang
4. Standar ruang gerak membutuhkan plafond tinggi (ex :
Ruang baca/diskusi : 2 m2 / orang. bulu tangkis, dsb.).
Ruang audio visual / peragaan / diskusi 6. Ruangan tidak bergema.
: 3 m2 /orang. 7. Intensitas lampu dapat diatur
Ruang kepala perpustakaan 15 m2 . 8. Standar ruang gerak 0,65 m2 /orang.
Ruang staff perpustkaan 7,5 m2 . 9. Pencahayaan kisaran 200-300 lux.
5. Pencahayaan kisaran 200-300 lux. 10. Kebisingan < 80 dB.
6. Kebisingan yang ditimbulkan < 60 dB. 11. Perlu disediakan alat PAR.
7. Perlu disediakan alat PAR

Ruang kantin / koperasi Ruang wc


Syarat khusus Syarat khusus
1. Dilengkapi dengan perlengkapan 1. Min. 1 unit wc /40 peserta didik pria,
mencuci dan kassa. 2. 1 unit wc /30 peserta didik wanita,
2. Terdapat dengan gudang dan 3. 1 unit wc untuk guru.
administrasi 4. Luas minimum 1 unit wc 2 m2 .
3. Pengguna ruang kantin 15 % dari 5. Terdapat dinding, beratap, dapat
jumlah siswa, pengajar dan karyawan. dikunci, dan mudah dibersihkan.
4. Sirkulasi standar 2 m2 /orang. 6. Selalu tersedia air bersih.
5. Pencahayaan kisaran 200-300 lux.
6. Kebisingan yang terjadi < 80 dB.
7. Perlu disediakan alat PAR.

Sumber = Fauzi, Risky, dkk. 2016. Journal of Architecture.


PONDOK PESANTREN MODERN DI SEMARANG DENGAN
PENDEKATAN ARSITEKTUR ISLAM, 6(2), 140-146
LITERATURE
STUDY

Sumber = Fauzi, Risky, dkk. 2016.


Journal of Architecture. PONDOK
PESANTREN MODERN DI SEMARANG
DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR
ISLAM, 6(2), 140-146

PERSYARATAN RUANG

---------------------------------------------------------------------------
Ruang lab. fisika Ruang lab. kimia
Syarat khusus Syarat khusus
1. Minimum menampung 1 rombongan 1. Minimum menampung 1 rombongan
peserta didik. peserta didik.
2. Rasio 2,4 m2 /peserta didik. 2. Rasio minimum ruang 2,4 m2 /peserta
3. Jika peserta didik < 20 orang, luas didik.
minimum ruang laboratorium 48 m2 3. Jika peserta didik < 20 orang, luas
(ruang penyimpanan dan persiapan 18 minimum ruang laboratorium 48 m2
m2). Lebar minimum ruang (ruang penyimpanan dan persiapan 18
laboratorium biologi 5 m. m2). Lebar minimum ruang
4. Pencahayaan kisaran 200-300 lux. laboratorium biologi 5 m.
4. Pencahayaan kisaran 200-300 lux.
Ruang lab. bahasa Ruang lab. komputer
Syarat khusus Syarat khusus
1. Minimum menampung 1 rombongan 1. Minimum menampung 1 rombongan
peserta didik. peserta didik.
2. Rasio minimum ruang 2 m2 /peserta 2. Rasio minimum ruang 2 m2 /peserta
didik. didik.
3. Jika peserta didik < 15 orang, luas 3. Jika peserta didik < 15 orang, luas
minimum ruang laboratorium 30 m2 minimum ruang laboratorium 30 m2
(ruang penyimpanan dan persiapan 18 (ruang penyimpanan dan persiapan 18
m2). Lebar minimum ruang m2). Lebar minimum ruang
laboratorium biologi 5 m. laboratorium biologi 5 m.
4. Pencahayaan kisaran 200-300 lux. 4. Pencahayaan kisaran 200-300 lux.

Ruang lab. biologi


Ruang UKS
Syarat khusus
Syarat khusus
1. Minimum menampung 1 rombongan
1. Luas minimum 12 m2
peserta didik.
2. Rasio minimum ruang 2,4 m2 /peserta
didik.
3. Jika peserta didik < 20 orang, luas
minimum ruang laboratorium 48 m2
(ruang penyimpanan dan persiapan 18
m2). Lebar minimum ruang
laboratorium biologi 5 m.
4. Pencahayaan kisaran 200-300 lux.
LITERATURE
STUDY

KORIDOR

PERSYARATAN RUANG

Ruang sirkulasi horizontal


Syarat khusus
1. Berfungsi sebaga penghubung antar ruang lain, juga difungsikan sebagai tempat
terjadinya aktivitas di luar jam pelajaran.
2. Berupa koridor memanjang dalam menghubungkan antar ruangnya.
3. Luas minimum 30% dari luas total seluruh ruang pada bangunan,
4. Lebar minimum 1,8 m, dan tinggi minimum 2,5 m.
5. Terdapat atap sebagai peneduh panas dan hujan.
6. Harusah mendapat pencahayaan dan penghawaan yang baik
7. Koridor pada lantai 2 keatas diberi tembok atau pagar setinggi 80 - 100 cm
8. Dilengkapi dengan tangga pada bangunan bertingkat.
9. Pada bangunan dengan panjang > 30 m dilengkapi dengan 2 buah tangga.
10. Jarak tempuh terjauh untuk mencapai tangga pada bangunan bertingkat < 25 m.
11. Lebar min. tangga 1,8 m, tinggi maks. anak tangga 17 cm, lebar anak tangga 25-30
cm, dan dilengkapi pegangan tangan yang kokoh dengan tinggi 85-90 cm.
12. Tangga yang memiliki lebih dari 16 anak tangga harus dilengkapi bordes dengan
lebar minimum sama dengan lebar tangga.

Sumber = Fauzi, Risky, dkk. 2016. Journal of Architecture.


PONDOK PESANTREN MODERN DI SEMARANG DENGAN
PENDEKATAN ARSITEKTUR ISLAM, 6(2), 140-146
LITERATURE
STUDY

PERSYARATAN RUANG

------------------------------------------------
Ruang TU Ruang BK
Syarat khusus Syarat khusus
1. Dekat dengan entrance 1. Kedap suara.
2. Berhubungan dengan kepala sekolah 2. Letak ruang terpisah dengan ruangan
ruang reproduksi dan ruang pengajar. lain.
3. Dekat dengan ruang pengajar dan 3. Minim dan jauh dari kebisingan.
ruang reproduksi. 4. Dilengkapi dengan ruang wawancara
4. Letaknya jauh dari area kebisingan dan ruang tunggu.
5. Terjangkau dari ruang teori dan 5. Pengguna 5 orang (termasuk 1
praktik. pembimbing/ penyuluh dan ruang
6. Sirkulasi standar : 4-5 m2 per orang. duduk).
7. Pencahayaan kisaran 200-300 lux. 6. Pencahayaan kisaran 100-150 lux.
8. Kebisingan < 75 dB. 7. Kebisingan < 60dB.

Ruang Guru Ruang Kepsek


Syarat khusus Syarat khusus
1. Dekat dengan ruang kepsek / 1. Mudah diakses bagi para user.
wakepsek, administrasi akademis dan 2. Dilengkapi atau sedikitnya dekat
tata usaha. dengan KM/WC dan urinoir.
2. Ruang rapat harus kedap suara dan 3. Pemakai ruang 1 kepala sekolah dan 5
tidak bergema. orang pengujung tamu.
3. Sirkulasi standar : 2 m2 /orang. 4. Sirkulasi standar 9-20 m2 /orang
4. Pencahayaan kisaran 200-300 lux. 5. Pencahayaan kisaran 200-300 lux.
5. Kebisingan < 60 dB. 6. Kebisingan < 60 dB.

Sumber = Fauzi, Risky, dkk. 2016. Journal of Architecture.


PONDOK PESANTREN MODERN DI SEMARANG DENGAN
PENDEKATAN ARSITEKTUR ISLAM, 6(2), 140-146
TEORI
Teori Figure Ground adalah teori yang
menggambarkan pola penataan suatu

LITERATURE kawasan. Fungsi teori ini adalah


untuk menunjukkan tekstur kawasan

FIGURE
melalui bentuk massa bangunan
STUDY (buildingmass) sebagai solid dan
ruang terbuka (open space) sebagai
void.

Sumber = Tyas,Widji Indahing, dkk. 2013. Reka Karsa. KAJIAN


GROUND
BENTUK DAN TATANAN MASSA DI KAWASAN BANGUNAN
CI-WALK ( CIHAMPELAS WALK ). 2(1).

URBAN SOLID & URBAN VOID

Urban Solid Urban Void

---------------------------------------------------------------------------
Massa bangunan, Ruang terbuka berupa pekarangan
monument. bersifat transisi antara ruang publik
Persil lahan dan privat.
blok hunian yang ditonjolkan Ruang terbuka di dalam atau
Edge yang berupa bangunan dikelilingi massa bangunan bersifat
semi privat sampai privat.
Elemen Solid Jaringan utama jalan dan lapangan
Blok tunggal ; terdapat satu massa publik karena mewadahi aktifitas
bangunan dalam sebuah blok yang publik berskala kota.
dibatasi jalan atau elemen alamiah Area parkir publik bisa berupa taman
Blok yang mendefinisi sisi ; parkir sebagai nodes yang berfungsi
konfigurasi massa bangunan yang preservasi kawasan hijau.
menjadi pembatassebuah ruang Sistem ruang terbuka yang berbentuk
Blok medan ; konfigurasi yang terdiri linier dan curvalinier. Tipe ini berupa
dari kumpulan massa bangunan daerah aliran sungai, danau dan semua
secaratersebar secara luas. yang alami dan basah.
Elemen Void
Sistem tertutup yang linear ; Ruang
memanjang yang dibatasi oleh massa
bangunan sehingga memberi kesan
tertutup
Sistem tertutup yang memusat ;
ruang yang dibatas oleh massa
Elemen Solid
bangunan dengan kesan terutup
namun terdapat area yang memusat.
Sistem terbuka yang sentral ; ruang
yang dibatasi oleh massa dimana
kesan ruang bersifat terbuka namun
masih tampak terfokus misalnya :
alun-alun, taman kota.
Sistem terbuka yang linear ; tipologi
ruang yang berkesan terbuka dan
linearmisalnya kawasan sungai. Dalam
literatur arsitektur, elemen terbuka
kadangkadang juga diberikan istilah
soft-space dan ruang dinamis,
sedangkan ruangtertutup dinamakan
hard-space dan ruang statis.
Elemen Void
TIPOLOGI TEKSTUR KAWASAN
LITERATURE
Tekstur kawasan merupakan tatanan, tingkat kepadatan
STUDY massa, dan ruang. Menurut variasi massa dan ruangnya, secara
teoritik ada tiga tipologi tekstur kawasan, yaitu :
Tekstur homogen ; konfigurasi yang dibentuk oleh massa
dan ruangnya yang realtif sama baik dari ukuran, bentuk
dan kerapatan.
Tekstur heterogen ; konfigurasi yang dibentuk oleh massa
dan ruangnya yang ukuran, bentuk dan kerapatannya
berbeda.
Tektur tidak jelas ; konfigurasi yang dibentuk oleh massa
dan ruangnya yang ukuran, bentuk & kerapatannya sangat
heterogen sehingga sulit di identifikasi.

TIPOLOGI POLA KAWASAN


Secara teoritik ada enam tipologi pola yang dibentuk oleh hubungan massa
dan ruang yaitu pola anguler, aksial, grid, kurva linier, radial konsentris dan
organis.
Pola angular adalah konfigurasi yang dibentuk oleh massa dan ruang
secara menyiku.
Pola aksial adalah konfigurasi massa bangunan dan ruang di sekitar poros
keseimbangan yang tegak lurus terhadap suatu bangunan monumentalis.
Pola grid adalah konfigurasi massa dan ruang yang dibentuk perpotongan
jalan-jalan secara tegak lurus.
Pola kurva linier adalah konfigurasi massa bangunan dan ruang secara
linier (lurus menerus).
Pola radial konsentris adalah konfigurasi massa dan ruang yang memusat.
Pola organis merupakan konfigurasi massa dan ruang yang dibentuk
secara tidak beraturan.

Sumber = Tyas,Widji Indahing, dkk. 2013. Reka Karsa :


KAJIAN BENTUK DAN TATANAN MASSA DI KAWASAN
BANGUNAN CI-WALK ( CIHAMPELAS WALK ). 2(1).
Membangun di Lahan Berlereng
LITERATURE 1. Cut & Fill
STUDY meng-cut area yang
diperlukan dan
menggunakannya kembali
untuk mengisi area yang
lebih rendah sehingga
mendapatkan level
ketinggian yang diinginkan.

2. Stilts / Rumah Panggung


Rumah panggung yaitu bangunan
yang ketinggiannya berada di atas
tanah. metode ini bagus untuk
menghindari banjir. Namun
penggunaan struktur ini memiliki
perawatan yang cukup sulit dan biaya
kayu saat ini cukup mahal

3. Basements
perbedaan level tanah dapat
dimanfaatkan untuk membuat
basement. namun diperlukan
retaining wall untuk menjaga agar
dinding tetap kokoh dikarenakan
area ini lebih mendapatkan
tekanan dari tanah di sisi sisinya
sumber 1, 2, 3 : https://www.firstinarchitecture.co.uk/tips-for-building-on-a-sloped-terrain/

4. Retaining Wall
Retaining wall adalah struktur yang berfungsi untuk menahan bangunan dari tanah, batu,
struktur atau area yang menekannya . Dinding ini dapat menahan gerakan (downslope),
mencegah erosi dan menyangga secara vertikal atau semi-vertikal. Cofferdams dan
bulkheads, dan dapat menahan air.

Gravity Wall Cantilever Wall Counterfort Wall


Terbuat dari beton tidak bertulang atau Terbuat dari kombinasi dinding dengan Tersusun dari dinding beton bertulang
pasangan batu, biasanya dipasang beton bertulang mirip huruf T. Diberi yang relatif tipis. Pada bagian dalam
tulangan pada permukaan dinding untuk tulangan secara penuh untuk menahan dinding dengan jarak tertentu didukung
mencegah retakan permukaan akibat momen maupun gaya lintang pada dinding oleh pelat/dinding vertikal yang disebut
perubahan suhu. tersebut. Stabilitas diperoleh dari berat dengan counterfort (dinding penguat).
dinding penahan sendiri dan berat tanah Ruang sisa di atas pelat pondasi diisi
diatas tumit tapak. dengan tanah urug.

https://www.arsitur.com/2019/04/dinding-penahan-tanah-retaining-wall.html
REFERENSI PENDEKATAN DESAIN
LITERATURE 1. Pola Grid pada Tatanan Massa

STUDY memberi pola pada tatanan massa sesuai bentuk


bangunannya agar lebih tersusun dengan baik dan memiliki
keseimbangan secara visual

co
nt
oh
p
ad
2. Sirkulasi Manusia a
be
nt
uk
ba
Jalur sirkulasi manusia ngu
nan
geometris
sebagai penghubung
antar bangunan
sehingga lebih fleksibel

Sumber 1, 2, 3 = DIMAR ENOC LEKSATAMA. 2018. LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR


DESAIN PONDOK PESANTREN ISLAMI PUTRA MANDIRI KEC.SEKAYU.

3. Blocking Wall
Berfungsi sebagai insulator
panas pada dinding. blocking
wall ini menjaga agar jendela
4. Compact Design tidak terkena sinar matahari
langsung
Desain yang memaksimalkan
fungsi dalam penerapannya,
sehingga ruangan rumah dapat 5. Natural skylight & air,
dimanfaatkan secara maksimal Mediteranian style
Desain bangunan memiliki
banyak bukaan untuk
pencahayaan dan sirkulasi
udara alami. Menggunakan gaya
mediteraanian agar lebih sesuai
dengan lingkungan sekitar
Tidak boleh merusak bumi, sehingga dapat diartikan
LITERATURE bangunan kita harus memperhatikan aspek lingkungan.

STUDY ‫َبْع َد ِاْص اَل ِح َه ا َو اْد ُع ْو ُه َخ ْو ًف ا َّو َط َم ًع ۗا ِا َّن َر ْحَم َت ِهّٰللا َق ِر ْي ٌب‬ ‫َو اَل ُتْف ِس ُد ْو ا ِف ى ا َاْلْر ِض‬
‫ِّم َن ا ْل ُم ْحِس ِن ْي َن‬

”Dan janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi


sesudah (allah)memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya
NILAI - NILAI dengan rasa takut(tidak akan diterima) dan harapan (akan
dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada
KEISLAMAN orang-orang yang berbuat baik.( Al- A’raf :56)

Desain sesuai kebutuhan, memaksimalkan fungsinya.

“Barangsiapa membangun suatu bangunan melebihi keperluannya


(artinya bermegah-megahan) maka Allah akan menyuruhnya memikulnya
di atas pundaknya pada hari kiamat” (HR.Thabrani)

Karena menjadikan tempat tinggal sebagai tempat ibadah, maka


harus memperhatikan kesuciannya
‫ٰل و َۗة‬
‫َو َاْو َح ْي َن ٓا ِا ىٰل ُم ْو ٰس ى َو َاِخ ْي ِه َاْن َت َب َّو ٰا ِلَق ْو ِم ُكَم ا ِبِم ْص َر ُبُي ْو ًت ا َّو اْجَع ُل ْو ا ُبُي ْو َت ُكْم ِق ْب َل ًة َّو َاِق ْي ُم وا الَّص‬
‫َو َبِّش ِر ا ْل ُم ْؤ ِم ِن ْي َن‬

Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya, “Ambillah beberapa


rumah di Mesir untuk (tempat tinggal) kaummu dan jadikanlah rumah-
rumahmu itu tempat ibadah dan laksanakanlah salat serta gembirakanlah
orang-orang mukmin.” (Yunus : 87)

Toilet harus menghadap utara / selatan


HR. Muslim: “Jika kamu jongkok untuk melakukan hajat, maka janganlah
menghadap dan membelakangi arah kiblat”

Tidak boleh ada pajangan berupa makhluk hidup yang


menyerupai binatang / manusia.

“Nabi Muhammad SAW bersabda:” Telah datang malaikat Jibril kepadaku;


“tadi malam aku datang kepadamu, tetapi aku terhalang untuk masuk
karena di pintu rumahmu ada gorden bergambar patung-patung dan
didalam rumah ada anjing” HR. Bukhari dan Muslim

Menggunakan sistem hijab guna menjaga hati dan fikiran


“.....hendaknya mereka menahan (sebagian) dari pandangan mata mereka, ......”
(Q.S. An-Nur : 30)
Jika kamu meminta sesuatu kepada mereka (para isteri Nabi saw), maka
mintalah dari balik hijab...(Q.S. Al Ahzab: 53)
BENTUK & TATANAN
PRECEDENT MASSA DI KAWASAN
STUDY BANGUNAN CI-WALK
Sumber = Widji Indahing Tyas, dkk. 2013. Reka Karsa :
KAJIAN BENTUK DAN TATANAN MASSA DI KAWASAN
BANGUNAN CI-WALK ( CIHAMPELAS WALK ). 2(1).

KAJIAN

1. Land Use ( Tata Guna Lahan )


Luas area terbangun pada site ini yaitu ± 11.700 m²
sedangkan luas ruang terbuka adalah ± 23.300 m² hal ini
sudah sesuai dengan ketetapan minimum BCR < 50%
untuk daeraah berkepadatan rendah di kota Bandung

2. Bentuk dan Tatanan Massa


Main building pada Cihampelas menjadi pov tapak dan
ciri khas utamanya. sedangkan untuk susunan tatanan
massanya mengikuti bentuk kontur dan lansekap site.
Konsep peletakkan massa pada site ini berbentuk linear
karena bentuk site didominasi oleh bentuk bentuk
linear.

3. Parkir dan Sirkulasi


Awalnya parkiran pada cihampelas terletak outdoor,
kemudian dibangun hotel sensa pada lahan parkir
tersebut sehingga parkiran pindah ke basement,
kepindahan tempat parkir tsb membuat jalur pedestrian
semakin banyak dan menarik lebih banyak pengunjung.

4. Open Space
Open space pada site ini berupa lapang untuk orang berkumpul.
area ini dimanfaatkan untuk digelar berbagai event dan kegiatan.
sehingga open space pada area cihampelas ini lebih fungsional dan
mempertimbangkan aspek sosbud.
Site ini juga menanam banyak pohon sebagai lanscaping, peneduh,
pengarah sirkulasi, dan peredam kebisingan.

5. Jalur Pedestrian
Setelah dibangun sensa hotel, jalur pedestrian menjadi
berbentuk linear dan lebih mudah untuk menjangkau ruang
ruang yang ada.
Memanfaatkan pohon sebagai pagar alami pengarah jalan.
BENTUK & TATANAN
PRECEDENT MASSA DI KAWASAN
STUDY BANGUNAN CI-WALK
Sumber = Widji Indahing Tyas, dkk. 2013. Reka Karsa :
KAJIAN BENTUK DAN TATANAN MASSA DI KAWASAN
BANGUNAN CI-WALK ( CIHAMPELAS WALK ). 2(1).

KAJIAN

6. Tekstur Kawasan
Tekstur pada site ini adalah tekstur heterogen, yaitu
konfigurasi yang dibentuk oleh massa dan ruangnya
mempunyai ukuran, bentuk dan kerapatan yang berbeda.
diharapkan dengan desain ini paraa pengguna merasa
berada di suatu kawasan dengan variasi bentuk sehingga
tidak terkesan monoton.

7. Preservation
Preservation yaitu upaya melestarikan sejarah
arsitektural yang ada pada site dengan
mempertahankannya.
Dalam kawasan ini, mereka tetap mempertahankan
pohon - pohon yang telah berusia >100 tahun dan juga
mempertahankan konturnya.
PONDOK
PRECEDENT
PESANTREN
STUDY
WALI SONGO
NGABAR

PROFIL
Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar
Lokasi : Ngabar Kab. Ponorogo Jawa Timur
Tahun : 2016
Ukuran Lantai Dasar : 12 x 68 m

KONSEP
Bangunan ini menggunakan konsep
mediteranian untuk menyesuaikan
dengan lingkungan sekitarnya.
Penggunaan warna catnya setelah
terbangun menggunakan warna hijau
khas pondok

STRUKTUR
Menggunakan struktur 3
lantai, sementara baru
dibangun 2 lantai
Sumber =
http://www.multidesainarsitek.com/index.php/2018/05/20/m
asjid-pesantren-walisongo-ngabar-desain-akhir-ponorogo/
PONDOK
PRECEDENT
PESANTREN
STUDY
WALI SONGO
NGABAR

AKSES PONDOK PUTRA SITEPLAN


GAPURA

43 6
1
2 7

6
5

1. Masjid Putra 4. Asrama Putra

AKSES PONDOK PUTRI 2. Auditorium


3. Lapangan basket,
5.
6.
Cafetaria Putri
Asrama Putri
futsal, dan takraw 7. Masjid Putri
di asrama putra

Tata letak masjid putra yang berada di tengah


dan dekat entrance membuatnya menjadi
POV bagi pengunjung yang memasuki area
pondok

SISTEM HIJAB

pejalan kaki
sepeda motor PP PUTRA

area pondok terletak di sebuah gang dengan entrance


gapura di depan gangnya. gang ini cukup kecil, sehingga
I
UTR

hanya bisa dilewati oleh sepeda motor.


PP P

letak pondok putra dan putri terpisah


cukup jauh satu sama lain
Sumber gambar = google map
MASJID
PRECEDENT
PESANTREN
STUDY
WALI SONGO
NGABAR

UKURAN
PROFIL
Luas Bangunan Masjid : 1.279 m2
Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar Luas Area Sholat : 1.015 m2
Lokasi : Ngabar Kab. Ponorogo Jawa Timur Kapasitas Jemaah : 1.400 jemaah
Tinggi Masjid hingga Kubah : 18 m
Tahun : 2016 Diameter Kubah Utama : 14 m
Ukuran Lantai Dasar : 18 X 45 Diameter Kubah Anak : 5 m

KONSEP
Konsep Desain Masjid merupakan
Perpaduan antara Modern dan Timur
Tengah

MAKNA
Tampak Depan Masjid. Ke-9 Profil
yang membingkai kerawang
ataupun kaca mencerminkan
makna Walisongo
UTILITAS
Sirip-sirip lengkung pada samping masjid yang
berfungsi untuk menahan tampias air hujan dan
menyaring sinar matahari Sumber =
http://www.multidesainarsitek.com/index.php/2018/05/20/m
asjid-pesantren-walisongo-ngabar-desain-akhir-ponorogo/
INTERIOR
PRECEDENT MASJID
STUDY PESANTREN
WALI SONGO
NGABAR

KONSEP
NILAI - NILAI KEISLAMAN
Masjid ini menggunakan konsep bangunan ramah lingkungan Pintu dan jendela yang terbuka lebar
dengan mengurangi pemakaian AC, juga mengurangi melambangkan konsep Rahmatan lil
pemakaian lampu pada siang hari. Dinding kerawang GRC 'alamin, yaiu tidak membeda - bedakan
siapapun
yang berlubang memungkinkan terjadinya ventilasi silang Konsep tsb juga terlihat dengan tidak
(cross ventilation) dan sinar alami yang masuk tidak terlalu adanya ruang khusus untuk imam, sehingga
panas dan memberi kenyamanan pada para penggunanya. lebih menyatu dnegan shaf dan terlihat ari
segala sisi.
Dome kubah berwarna emas yang
menggambarkan naungan kebesaran dan
kemuliaan Allah
Desain Mihrab masjid ini dilambangkan
dengan Ka’bah, yang juga merupakan
lambang/ logo dari Pondok Pesantren
Walisongo Ngabar. Background mihrab
berwarna gelap (coklat tua) melambangkan
malam hari. Lalu garis-garis vertikal acak
menggambarkan hujan. Ka’bah
menggambarkan kiblat ibadah, sedangkan
cahaya yang mengelilinginya
menggambarkan nur hidayah Allah. Lafadz
Allah dan Muhammad menggambarkan
syahadat, juga sebagai ruh, inti dan landasan
seluruh ajaran Islam. Di kanan kiri mihrab
terdapat kerawang GRC yang berlafadz
Assalamu’alaikum warohmatullahi
barokatuh (Semoga keselamatan dan rahmat
Allah serta keberkahan-Nya terlimpah
kepada kalian)

Sumber =
http://www.multidesainarsitek.com/index.php/2018/05/20/m
asjid-pesantren-walisongo-ngabar-desain-akhir-ponorogo/
KAMAR
PRECEDENT
STUDY MANDI
WARDAH
PP WALISONGO
NGABAR

HIJAB
Pintu masuk menggunakan pintu cowboy
sebagai hijab. Bagian depan terdapat pot
yang ditanami tanaman bambu hijau.

SARANA PENUNJANG
Kamar mandi dan area wudhu putri
didesain dengan bentuk bangunan
berbentuk seperti uruf O agar setiap
bilik kamar mandi mendapatkan
pencahayaan dan sirkulasi udara yang
cukup sehingga tidak terlalu lembab

Area tengah menjadi tempat


wudhu dan tempat mencuci santri
putri

UTILITAS
Tepat di bagian bawah tempat wudhu ini terdapat
Sumber =
septic tank komunal berukuran besar untuk http://www.multidesainarsitek.com/index.php/2018/05/20/m
tampungan semua buangan closed kamar mandi asjid-pesantren-walisongo-ngabar-desain-akhir-ponorogo/
TAGLINE
Keep connected with
Allah, Human, and
Environment

Compact Design

Natural Light,
secondary skin

STAY
CONNECTED

Pedestrian
Functional open priority
space

Anda mungkin juga menyukai