LINGKUP PENILAIAN
BIROKRATIK
POLITIK
PUBLIK
LINGKUP
PENILAIAN TEKNIS :
Ketua Komisi
Ketua Komisi dijabat oleh Deputi untuk Komisi penilai AMDAL Pusat, Kepala
BAPEDALDA atau pejabat lain yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan hidup
di tingkat propinsi untuk Komisi Penilai AMDAL Propinsi, Kepala BAPEDALDA atau
pejabat lain yang ditugasi mengendalikan dampak lingkungan hidup di tingkat
Kabupaten/Kota.
• Sekretaris Komisi
Sekretaris Komisi dijabat oleh seorang pejabat yang menangani AMDAL baik dari Pusat
maupun Daerah (Propinsi dan Kabupaten/Kota).
• Anggota Komisi
Anggota Komisi terdiri dari: wakil instansi/dinas teknis yang mewadahi kegiatan yang
dikaji, wakil daerah, ahli di bidang lingkungan hidup, ahli di bidang yang berkaitan
dengan rencana kegiatan yang dikaji, wakil masyarakat, wakil organisasi lingkungan,
dan anggota lain yang dianggap perlu.
4. Beberapa Perbedaan FilosofisMendasar
PP 27/1999 dengan PP 27/2012
No PP 27 Tahun 1999 tentang
Amdal
PPNo. 27/2012 tentangIzin
Lingkungan
1. Durasi penilaian amdal sekitar180
hari kerja, dokumen Amdal terdiri
atas 5 dokumen
-Kemajuan Mendasarnya adalah Streamlining
Proses Amdal
Durasi penilaian amdal sekitar 125 hari kerja,
dokumen amdal terdiri atas 3 dokumen
2. Penilaian amdal oleh komisi penilai
amdal cenderung mereduksi makna
amdal sebagai kajian ilmiah
-Kemajuan Mendasarnya adalah
Mengembalikan Kaidah Amdal sebagai
Kajian Ilmiah
Dengan memperkuat peran dan kompetensi
tim teknis dalam penilaian amdal
3. Terdapat kesulitan terhadap upaya
penegakan hukum atas pelanggar
Amdal & UKL-UPL (Kajian
Lingkungan Hidup) mengingat amdal
& UKL-UPL adalah bukan keputusan
TUN
-Kemajuan Mendasarnya adalah Memberikan
Ruang Penegakan Hukum atas Pelanggar
Amdal-UK-UPL
Dengan skema izin lingkungan yang
merupakan keputusan TUN yang enforceable
dan memiliki konsekuensi hukum atas
pelanggarannya sesuai dengan yang diatur
dalam UU 32/2009
4. Terdapat ruang untuk
keterlibatan masyarakat
-Kemajuan Mendasarnya adalah
Memperkuat Akses Partisipasi
Masyarakat
Dengan terdapat 3 kali pengumuman
dalam tahap perencanaan suatu usaha
dan/atau kegiatan, maka ruang
masyarakat untuk memberikan saran,
tanggapan dan pendapat akan lebih
luas
5. Amdal dan UKL-UPL masih
dipandang sebagai instrumen
perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang bersifat
“dibuat bagus, tidak dibuat tidak
apa-apa”
-Kemajuan Mendasarnya adalah
Mengubah Mindset Seluruh Pemangku
Kepentingan
Dengan terbitnya PP ini maka banyak
konsekuensi hukum yang dapat
diterapkan kepada pemerintah,
pemerintah daerah, dan pemrakarsa
apabila terlibat dalam pelanggaran
amdal & UKL-UPL
6.LOGIKA
7. n sanksi (hukuman) kepada perusak atau pencemar lingkungan yang dapat berupa
sanksi pidana (penjara dan denda), sanksi perdata (ganti kerugian dan atau tindakan
tertentu), dan atau sanksi administrasi (paksaan pemerintahan, uang paksa, dan
pencabutan izin).
1. Deklarasi Rio