Anda di halaman 1dari 2

EVA versus ROI

Seperti yang ditunjukkan Exhibit 7.2, kebanyakan perusahaan yang menerapkan investment
center mengevaluasi unit bisnis berdasarkan ROI dan bukan EVA. Ada 3 manfaat dari
penggunaan ROI.

Pertama, ROI merupakan pengukuran komprehensif dimana segala sesuatu yang


mempengaruhi laporan keuangan tercermin dalam rasio ini. Kedua, ROI mudah dihitung,
mudah dipahami, dan bermakna secara absolut. Misalnya, ROI kurang dari 5 persen dianggap
rendah pada skala absolut, dan ROI lebih dari 25 persen dianggap tinggi. Ketiga, ROI adalah
denominator umum yang dapat diterapkan pada unit organisasi manapun yang bertanggung
jawab atas profitabilitas, terlepas dari ukuran atau jenis bisnisnya. Kinerja unit yang berbeda
dapat dibandingkan secara langsung satu sama lain. Selain itu, data ROI tersedia untuk
pesaing dan dapat digunakan sebagai dasar perbandingan.

Nilai dolar EVA tidak menyediakan dasar perbandingan seperti itu. Namun demikian,
terdapat beberapa keunggulan yang melekat pada pendekatan EVA. Ada empat alasan kuat
untuk menggunakan EVA melebihi ROI.

Pertama, dengan EVA semua unit bisnis memiliki tujuan laba yang sama untuk investasi
yang sebanding. Pendekatan ROI, di sisi lain, memberikan insentif yang berbeda untuk
investasi di seluruh unit bisnis. Misalnya, unit bisnis yang saat ini mencapai ROI 30 persen
akan enggan untuk berkembang kecuali mampu memperoleh ROI sebesar 30 persen atau
lebih dari aset tambahan; pengembalian yang lebih rendah akan menurunkan ROI secara
keseluruhan di bawah 30 persen saat ini. Dengan demikian, unit bisnis ini mungkin akan
melepaskan peluang investasi yang ROI-nya di atas biaya modal tetapi di bawah 30 persen.
Contoh: Berdasarkan ROI, Wal-Mart akan memilih untuk berhenti berkembang sejak akhir
1980-an karena ROI-nya pada pembukaan toko baru turun dari 25 persen menjadi 20 persen
— meskipun kedua tarif itu sama-sama berada jauh di atas biaya modalnya.
Demikian pula, unit bisnis yang saat ini mencapai ROI rendah — katakanlah, 5 persen —
akan mendapatkan keuntungan dari investasi apapun yang melebihi 5 persen pada aset
tambahan. Akibatnya, ROI menciptakan bias terhadap sedikit atau tidak ada ekspansi dalam
unit bisnis dengan laba tinggi sementara, pada saat yang sama, unit dengan laba rendah
membuat investasi pada tingkat pengembalian jauh di bawah yang ditolak oleh unit laba
tinggi.
Kedua, keputusan yang meningkatkan ROI suatu center dapat menurunkan keuntungannya
secara keseluruhan. Contohnya, di investment center yang ROI saat ini 30 persen, manajer
dapat meningkatkannya ROI keseluruhan dengan membuang aset yang ROI-nya 25 persen.
Namun, jika biaya modal yang terikat di investment center kurang dari 25 persen, keuntungan
dolar absolut setelah dikurangi biaya modal akan berkurang untuk center tersebut.

Penggunaan EVA sebagai ukuran mengatasi kedua masalah ini. Mereka terkait dengan
investasi aset yang ROI-nya berada di antara biaya modal dan ROI saat ini. Jika kinerja suatu
investment center diukur dengan EVA, investasi yang menghasilkan laba melebihi biaya
modal akan meningkatkan EVA dan oleh karena itu menarik secara ekonomi bagi manajer.

Keuntungan ketiga dari EVA adalah bahwa suku bunga yang berbeda dapat digunakan
untuk jenis aktiva yang berbeda. Misalnya, tarif rendah dapat digunakan untuk persediaan
sementara tarif yang relatif lebih tinggi dapat digunakan untuk investasi pada aset tetap.
Selanjutnya, tarif yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aset tetap yang berbeda untuk
memperhitungkan berbagai tingkat risiko. Singkatnya, sistem pengendalian manajemen dapat
dibuat konsisten dengan kerangka kerja yang digunakan untuk keputusan tentang investasi
modal dan alokasi sumber daya. Oleh karena itu, jenis aset yang sama mungkin diperlukan
untuk mendapatkan keuntungan yang sama di seluruh perusahaan, terlepas dari profitabilitas
unit bisnis tertentu. Dengan demikian, manajer unit bisnis harus bertindak secara konsisten
ketika memutuskan untuk berinvestasi di aset baru. (EVA digunakan di perusahaan yang
beda2 bisa besar, kecil) , EVA bersaldo positif

Keuntungan keempat adalah bahwa EVA, berbeda dengan ROI, memiliki korelasi positif
yang lebih kuat dengan perubahan nilai pasar perusahaan. Pemegang saham adalah pemangku
kepentingan yang penting dalam suatu perusahaan. Ada beberapa alasan mengapa
menciptakan nilai pemegang saham sangat penting bagi perusahaan:

(a) mengurangi risiko pengambilalihan, (b) menciptakan mata uang untuk merger dan
akuisisi yang agresif, dan (c) mengurangi biaya modal, yang memungkinkan investasi
yang ebih cepat untuk pertumbuhan di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai