Anda di halaman 1dari 13

Penalaran Umum – Paket 28

Bacalah teks berikut untuk mengerjakan soal nomor 1-5

Spesies dinosaurus berbulu yang hidup di New Mexico pada 67 juta tahun lalu diketahui sebagai
salah satu spesies raptor yang berhasil bertahan paling lama. Riset ini dilakukan oleh Steven Jasinski dari
Departemen Ilmu Bumi dan Lingkungan, serta Peter Dodson dari Sekolah Kedokteran Hewan di Sekolah
Seni dan Sains Penn, bersama Robert Sullivan dari Museum Sejarah Alam dan Sains New Mexico di
Albuquerque. Pada 2008, Sullivan menemukan fosil spesies baru di batuan Cretaceous di San Juan Basin,
New Mexico. Tim mengumpulkan spesimen di tanah Amerika Serikat selama empat musim di bawah izin
yang dikeluarkan Biro Pengelolaan Lahan. Jasinski dan rekannya menyebut spesies tersebut sebagai
Dineobellator notoherperus, yang berarti "Pejuang Navajo dari Barat Daya". Nama ini dipilih untuk
menghormati orang-orang yang kini tinggal di wilayah yang sama dengan dinosaurus tersebut.
Dineobellator notohesperus membantu para peneliti memahami keanekaragaman hayati paleo di
bagian barat daya Amerika, sehingga para peneliti mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai
kehidupan di wilayah tersebut pada akhir kehidupan dinosaurus. Dineobellator tergolong dalam
kelompok dromaeosauridae yang juga menaungi Velociraptor dari Asia. Kelompok ini biasa disebut
sebagai raptor dinosaurus. Secara garis besar, raptor dinosaurus berukuran kecil dan ringan. Hal ini juga
berlaku pada Dineobellator yang memiliki ukuran sekitar satu meter di pinggul dan panjang sekitar dua
meter. Oleh karena itu, sisa fosil mereka langka, terutama yang berasal dari barat daya Amerika Serikat
dan Mexico. Biasanya dromaeosauridae berasal dari bagian utara Amerika Serikat, Kanada, dan Asia,
jarang berasal dari bagian selatan Amerika Utara.
Dari beberapa tulang yang berhasil ditemukan para peneliti, pada tulang lengan bawah terdapat
gundukan kecil di permukaan tempat bulu-bulu akan berlabuh oleh ligamen. Hal ini membuat para
peneliti mengindikasi bahwa Dineobellator memiliki bulu, mirip dengan Velociraptor. Ciri-ciri kaki depan
dinosaurus ini menunjukkan bahwa mereka dapat melenturkan tangan dan lengan mereka dengan kuat.
Kemampuan ini mungkin berguna untuk menangkap mangsa mereka, bagian tangan untuk menangkap
hewan kecil dan bagian lengan serta kaki untuk spesies yang lebih besar dari mereka. Selain itu, mereka
memiliki karakteristik ekor yang unik. Kebanyakan ekor raptor berbentuk lurus dan kaku dengan struktur
seperti batang. Namun, ekor Dineobellator agak lentur di bagian pangkal dan tetap kaku di bagian
lainnya, sehingga ekor mereka dapat bertindak sebagai kemudi. Hal ini membantu meningkatkan
kelincahan dan perubahan arah, sehingga sangat berguna ketika Dineobellator mengejar mangsa,
khususnya di habitat yang lebih terbuka. Dinosaurus ini sangat membantu memberikan gambaran yang
lebih jelas mengenai kehidupan biologi dromaeosauridae di Amerika Utara, terutama mengenai
distribusi bulu di antara para anggotanya. "Semakin kami menemukan lebih banyak bukti anggota
kelompok ini memiliki bulu, semakin kami percaya bahwa kelompok dromaeosauridae memang
berbulu," kata Jasinski. Penemuan ini juga memberikan petunjuk mengenai kebiasaan predator dari
sekelompok dinosaurus pemakan daging ikonik yang hidup tepat sebelum peristiwa kepunahan, yang
membunuh semua dinosaurus yang bukan burung.

Nomor 1
Soal Informasi yang dibahas pada bacaan adalah ……
(A) Dineobellator adalah spesies dinosaurus yang jarang ditemukan di bagian selatan
Amerika Utara.
(B) Anatomi tubuh dinosaurus Dineobellator yang mendukung dalam kegiatan
perburuan mangsa.
(C) Penggalian fosil salah satu spesies raptor berbulu yang hidup di New Mexico jutaan
tahun lalu.
(D) Karakteristik unik spesies Dineobellator sebagai dinosaurus berbulu yang bertahan
paling lama.
(E) Penelitian fosil spesies raptor berbulu Dineobellator yang pernah mendiami daerah
New Mexico.
Pembahasan Jawaban: (E) Penelitian fosil spesies raptor berbulu Dineobellator yang pernah
mendiami daerah New Mexico.

Pembahasan:
Informasi yang dibahas pada bacaan secara umum menjelaskan tentang penelitian fosil
spesies raptor berbulu Dineobellator yang pernah mendiami daerah New Mexico.

Tingkatan Sedang
Soal
Materi Analisis teks
Level Kognitif Level 3 Pada soal ini siswa diminta untuk menganalisis teks, kemudian menemukan
pernyataan yang sesuai.
C4 – Analisis soal ini menggunakan KKO analisis.
HOTS HOTS
UTBK UTBK

Nomor 2
Soal Berikut ini pernyataan yang benar mengenai penemuan fosil salah satu jenis raptor oleh
tim peneliti, kecuali ……
(A) Izin pengumpulan spesimen dikeluarkan Biro Pengelolaan Lahan.
(B) Tokoh yang berperan menemukan fosil adalah Robert Sullivan.
(C) Penemuan fosil terjadi pada tahun 2008 di wilayah negara Mexico.
(D) Spesimen dikumpulkan dalam waktu lama yakni empat musim.
(E) Fosil spesies raptor tersebut ditemukan pada batuan Cretaceous.
Pembahasan Jawaban: (C) Penemuan fosil terjadi pada tahun 2008 di wilayah negara Mexico.
Pembahasan:
Kalimat ke-3 sampai ke-4 paragraf 1:
“Pada 2008, Sullivan menemukan fosil spesies baru di batuan Cretaceous di San Juan
Basin, New Mexico. Tim mengumpulkan spesimen di tanah Amerika Serikat selama
empat musim di bawah izin yang dikeluarkan Biro Pengelolaan Lahan.”
New Mexico adalah negara bagian di Amerika Serikat, bukan Mexico.

Tingkatan Sedang
Soal
Materi Analisis Teks
Level Level 3 Pada soal ini siswa diminta untuk menganalisis teks, kemudian menemukan
Kognitif pernyataan yang sesuai.
C4 – Analisis soal ini menggunakan KKO analisis.
HOTS HOTS
UTBK UTBK
Nomor 3
Soal Pernyataan yang benar mengenai dinosaurus Dineobellator adalah ……
(A) Pemberian nama terinspirasi dari penghormatan pada orang-orang yang tinggal
dengan dinosaurus tersebut.
(B) Spesies Dineobellator memiliki kekerabatan dengan dinosaurus Velociraptor yang
dapat dijumpai di Asia.
(C) Dinosaurus Dineobellator diklasifikasikan sebagai golongan predator raptor yang
berukuran kecil dan ringan.
(D) Sisa fosil dinosaurus Dineobellator sangat langka dan tidak pernah ditemukan di
bagian selatan Amerika Utara.
(E) Secara umum Dineobellator berbeda dengan jenis raptor lainnya dengan ukuran
panjang sekitar dua meter.
Pembahasan Jawaban: (B) Spesies Dineobellator memiliki kekerabatan dengan dinosaurus
Velociraptor yang dapat dijumpai di Asia.
Pembahasan:
Kalimat kedelapan paragraf 1:
“Dineobellator tergolong dalam kelompok dromaeosauridae yang juga menaungi
Velociraptor dari Asia.”
Tingkatan Sedang
Soal
Materi Analisis Teks
Level Level 3 Pada soal ini siswa diminta untuk menganalisis teks, kemudian menemukan
Kognitif pernyataan yang sesuai.
C4 – Analisis soal ini menggunakan KKO analisis.
HOTS HOTS
UTBK UTBK

Nomor 4
Soal Hasil penelitian yang memperkuat dugaan bahwa dinosaurus Dineobellator adalah
spesies yang memiliki bulu adalah ……
(A) Tergolong dalam kelompok dromaeosauridae yang berbulu.
(B) Bulu akan berlabuh pada ligamen tangan dan kaki yang lentur.
(C) Struktur ekor raptor seperti batang lurus, kaku dan berbulu.
(D) Adanya gundukan kecil pada permukaan tulang lengan bawah.
(E) Kelompok yang sama dengan dinosaurus berbulu Velociraptor.
Pembahasan Jawaban: (D) Adanya gundukan kecil pada permukaan tulang lengan bawah.
Pembahasan:
Kalimat pertama paragraf 2:
“Dari beberapa tulang yang berhasil ditemukan para peneliti, pada tulang lengan bawah
terdapat gundukan kecil di permukaan tempat bulu-bulu akan berlabuh oleh ligamen.”

Tingkatan Sedang
Soal
Materi Analisis Teks
Level Level 3 Pada soal ini siswa diminta untuk menganalisis teks, kemudian menemukan
Kognitif pernyataan yang sesuai.
C4 – Analisis soal ini menggunakan KKO analisis.
HOTS HOTS
UTBK UTBK

Nomor 5
Soal Pernyataan yang tidak sesuai dengan bacaan adalah ……
(A) SFosil dinosaurus kelompok dromaeosauridae biasanya ditemukan di bagian utara
Amerika Serikat dan Kanada, serta beberapa di Asia.
(B) Dineobellator adalah dinosaurus berbulu yang hidup 67 juta tahun lalu dan
merupakan spesies raptor yang berhasil bertahan lama.
(C) Penemuan fosil Dineobellator memberikan gambaran predator di akhir kehidupan
dinosaurus yang menyebabkan kepunahan dinosaurus.
(D) Peter Dodson adalah peneliti kedokteran hewan yang terlibat dalam penelitian fosil
Dineobellator bersama dengan Robert Sullivan.
(E) Studi tentang Dineobellator memberikan petunjuk lebih jelas tentang distribusi
bulu kelompok dromaeosauridae di Amerika Utara.
Pembahasan Jawaban: (C) Penemuan fosil Dineobellator memberikan gambaran predator di akhir
kehidupan dinosaurus yang menyebabkan kepunahan dinosaurus.

Pembahasan:
Kalimat terakhir paragraf 2:
“Penemuan ini juga memberikan petunjuk mengenai kebiasaan predator dari
sekelompok dinosaurus pemakan daging ikonik yang hidup tepat sebelum peristiwa
kepunahan, yang membunuh semua dinosaurus yang bukan burung.”
Predator bukan penyebab kepunahan dinosaurus.

Tingkatan Sulit
Soal
Materi Analisis Teks
Level Level 3 Pada soal ini siswa diminta untuk menganalisis teks, kemudian menemukan
Kognitif pernyataan yang sesuai.
C4 – Analisis soal ini menggunakan KKO analisis.
HOTS HOTS
UTBK UTBK

Bacalah teks berikut untuk mengerjakan soal nomor 6-11

Kemunculan cacing-cacing keluar dari dalam tanah sempat mengagetkan masyarakat di Solo dan Klaten.
Selain penampakannya yang mengerikan, fenomena ini juga dikait-kaitkan dengan fenomena alam,
seperti gempa bumi. Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan isu
kemunculan cacing yang dikaitkan dengan akan terjadinya gempa bumi bukan tanpa dasar. "Sebab,
sejumlah gempa merusak di dunia, di antaranya juga diawali dengan gejala alamiah yakni kemunculan
cacing tanah secara massal," ujar Daryono. Daryono menjelaskan di Taiwan, kemunculan cacing tanah
dilaporkan pada 10 hari menjelang terjadinya gempa Chi Chi pada tahun 1999. Gempa bumi Haicheng di
China pada tahun 1975 juga ditemukan fenomena yang sama, tiga hari sebelum peristiwa gempa itu
terjadi. "Beberapa sumber pustaka lain banyak yang mengungkap fenomena kemunculan cacing tanah
menjelang terjadinya peristiwa gempa," sambung Daryono. Daryono menjelaskan menurut Grant dan
Conlan, kemunculan cacing tanah di permukaan menjelang terjadinya gempa bumi terkait dengan
adanya anomali gelombang elektromagnetik frekuensi rendah. Dalam sebuah penelitian, lanjut Daryono,
turut mengkaji hubungan antara aktivitas cacing tanah dan kelistrikan. Menurut sumber pustaka Ikeya
yang diterbitkan tahun 1996, menempatkan beberapa elektroda yang dialiri arus listrik pada permukaan
tanah yang terdapat cacing tanah. Sejumlah cacing ternyata merespon anomali kelistrikan ini dengan
cara keluar dari dalam tanah secara hampir bersamaan.
Daryono menambahkan bahwa berdasarkan laporan mengenai kemunculan cacing yang terjadi
di berbagai tempat di dunia menjelang gempa besar, ternyata selalu didukung dengan data perilaku
gejala alam lainnya. "Gejala alam yang tak lazim seperti kemunculan ular di beberapa tempat, anjing
yang terus menggonggong bersahutan, dan ikan yang melompat-lompat di dalam kolam," sambung
Daryono. Kendati demikian, tanda gempa bumi tidak hanya berupa gejala alam yang tak lazim, seperti
fenomena perilaku binatang maupun cacing tanah yang bermunculan di permukaan. Selain perilaku
aneh binatang menjelang gempa bumi, para ilmuwan juga menandai adanya perubahan prekursor
gempa. Prekursor gempa adalah fenomena anomali kondisi lingkungan fisis yang menjadi petunjuk
utama yang mengarah akan terjadinya gempa. Prekursor dapat berupa anomali permukaan tanah,
elevasi muka air tanah dan emisi radon, yakni unsur radioaktif yang terjadi secara bersamaan. Gas radon
dipercaya akan keluar ketika batuan akan melepaskan tekanannya, sehingga radon menjadi parameter
penting dalam prekursor gempa bumi. "Dalam hal ini, munculnya cacing di beberapa tempat di Jawa
Tengah saat ini belum dapat dikatakan sebagai petunjuk akan terjadinya gempa," jelas Daryono. Sebab,
fenomena cacing tanah di daerah tersebut berdiri sendiri, tidak didukung oleh adanya bukti-bukti
alamiah lain dan anomali prekursor gempa bumi. "Jika tidak ada data pendukung lain, maka munculnya
(fenomena) cacing tanah secara massal ke permukaan ini, paling mungkin diakibatkan oleh adanya
perubahan kondisi cuaca, iklim, dan lingkungan yang mendadak," papar Daryono.
Nomor 6
Soal Informasi yang dibahas pada bacaan adalah ……
(A) Fenomena tak lazim keluarnya cacing dari dalam tanah yang dikaitkan pertanda
gempa bumi.
(B) Penampakan cacing keluar dari dalam tanah yang mengagetkan masyarakat Solo
dan Klaten.
(C) Hubungan antara aktivitas cacing tanah dan anomali kelistrikan sebagai pertanda
gempa bumi.
(D) Pertanda alamiah gempa bumi berupa keluarnya cacing dari dalam tanah di Solo
dan Klaten.
(E) Penjelasan BMKG mengenai perilaku gejala alam yang biasanya terjadi sebelum
gempa bumi.
Pembahasan Jawaban: (A) Fenomena tak lazim keluarnya cacing dari dalam tanah yang dikaitkan
pertanda gempa bumi.
Pembahasan:

Informasi yang dibahas pada bacaan secara umum menjelaskan tentang upaya
fenomena tak lazim keluarnya cacing dari dalam tanah yang dikaitkan pertanda gempa
bumi.
Tingkatan Sulit
Soal
Materi Analisis teks
Level Kognitif Level 3 Pada soal ini siswa diminta untuk menganalisis teks, kemudian menemukan
pernyataan yang sesuai.
C4 – Analisis soal ini menggunakan KKO analisis.
HOTS HOTS
UTBK UTBK

Nomor 7
Soal Penyebab kemunculan cacing keluar dari dalam tanah yang mengagetkan masyarakat
di Solo dan Klaten adalah ……
(A) Fenomena anomali pada kondisi lingkungan fisis.
(B) Anomali gelombang elektromagnetik frekuensi rendah.
(C) Emisi radon yang keluar saat batuan melepaskan tekanan.
(D) Respon anomali kelistrikan yang masuk ke dalam tanah.
(E) Perubahan pada faktor lingkungan secara mendadak.
Pembahasan Jawaban: (E) Perubahan pada faktor lingkungan secara mendadak

Pembahasan:

Kalimat terakhir paragraf 2:


“Jika tidak ada data pendukung lain, maka munculnya (fenomena) cacing tanah secara
massal ke permukaan ini, paling mungkin diakibatkan oleh adanya perubahan kondisi
cuaca, iklim, dan lingkungan yang mendadak.”
Tingkatan Soal Sedang
Materi Menganalisis Fakta
Level Kognitif Level 3 Pada soal ini siswa diminta untuk menganalisis teks, kemudian menemukan
pernyataan yang sesuai.
C4 – Analisis soal ini menggunakan KKO analisis.
HOTS HOTS
UTBK UTBK

Nomor 8
Soal Tujuan penelitian yang dijelaskan pada sumber pustaka Ikeya dan diterbitkan pada tahun
1996 adalah ……
(A) Menjelaskan penyebab cacing keluar dari dalam tanah hampir bersamaan.
(B) Mengkaji anomali gelombang elektromagnetik yang berfrekuensi rendah.
(C) Menganalisis kemunculan cacing dari dalam tanah sebagai pertanda gempa.
(D) Mengamati aktivitas cacing tanah sebelum terjadinya anomali kelistrikan.
(E) Meneliti respon cacing tanah terhadap aliran listrik pada permukaan tanah.
Pembahasan Jawaban: (E) Meneliti respon cacing tanah terhadap aliran listrik pada permukaan
tanah.

Pembahasan:

Kalimat terakhir paragraf 1:


“Dalam sebuah penelitian, lanjut Daryono, turut mengkaji hubungan antara aktivitas
cacing tanah dan kelistrikan. Menurut sumber pustaka Ikeya yang diterbitkan tahun
1996, menempatkan beberapa elektroda yang dialiri arus listrik pada permukaan tanah
yang terdapat cacing tanah. Sejumlah cacing ternyata merespon anomali kelistrikan ini
dengan cara keluar dari dalam tanah secara hampir bersamaan.”

Tingkatan Sulit
Soal
Materi Analisis Teks
Level Level 3 Pada soal ini siswa diminta untuk menganalisis teks, kemudian menemukan
Kognitif pernyataan yang sesuai.
C4 – Analisis soal ini menggunakan KKO analisis.
HOTS HOTS
UTBK UTBK

Nomor 9
Soal Gejala alam dan gejala fisis dapat muncul sebagai pertanda terjadinya gempa bumi.
Berikut ini merupakan pertanda penting terjadinya gempa adalah ……
(A) Ikan melompat-lompat di dalam kolam.
(B) Perubahan pada permukaan air tanah.
(C) Anomali terjadi pada prekursor gempa.
(D) Kemunculan cacing dari dalam tanah.
(E) Emisi radioaktif radon dari celah batuan.
Pembahasan Jawaban: (C) Anomali terjadi pada prekursor gempa.
Pembahasan:

Kalimat kelima paragraf 2:


“Prekursor gempa adalah fenomena anomali kondisi lingkungan fisis yang menjadi
petunjuk utama yang mengarah akan terjadinya gempa.”

Tingkatan Sulit
Soal
Materi Analisis Teks
Level Level 3 Pada soal ini siswa diminta untuk menganalisis teks, kemudian menemukan
Kognitif pernyataan yang sesuai.
C4 – Analisis soal ini menggunakan KKO analisis.
HOTS HOTS
UTBK UTBK

Nomor 10
Soal Pernyataan yang benar mengenai prekursor gempa bumi adalah ……
(A) Anomali kondisi lingkungan fisis menjadi tahapan awal pada perubahan prekursor.
(B) Perubahan kedalaman muka air tanah merupakan salah satu anomali prekursor.
(C) Batuan akan melepaskan tekanan dengan emisi radon selama terjadi gempa bumi.
(D) Gempa bumi terjadi dengan didahului oleh perubahan pada prekursor gempa.
(E) Anomali permukaan dan muka air tanah terjadi bersamaan sebelum terjadi gempa.
Pembahasan Jawaban: (B) Perubahan kedalaman muka air tanah merupakan salah satu anomali
prekursor.
Pembahasan:

Kalimat keenam paragraf 2:


“Prekursor dapat berupa anomali permukaan tanah, elevasi (kedalaman) muka air
tanah dan emisi radon, yakni unsur radioaktif yang terjadi secara bersamaan.”
Tingkatan Sulit
Soal
Materi Analisis Teks
Level Level 3 Pada soal ini siswa diminta untuk menganalisis teks, kemudian menemukan
Kognitif pernyataan yang sesuai.
C4 – Analisis soal ini menggunakan KKO analisis.
HOTS HOTS
UTBK UTBK

Nomor 11
Soal Berikut ini pernyataan yang tidak sesuai dengan grafik adalah ……
A. Kemunculan cacing dari dalam tanah menjelang gempa besar yang pernah terjadi
dibarengi dengan gejala alam lainnya.
B. Selain cacing, hewan yang dapat menunjukkan perilaku tak lazim sebagai pertanda
gempa bumi adalah ular, anjing dan ikan.
C. Keluarnya cacing secara massal bukan merupakan hal aneh yang terjadi sebelum
gempa dan pernah terjadi sebelumnya.
D. Emisi radon adalah parameter penting prekursor gempa yang terjadi setelah
anomali permukaan tanah dan muka air tanah.
E. Fenomena cacing keluar dari dalam tanah yang berdiri sendiri tidak cukup sebagai
pertanda akan terjadinya gempa bumi.
Pembahasan Jawaban: D. Emisi radon adalah parameter penting prekursor gempa yang terjadi
setelah anomali permukaan tanah dan muka air tanah.
Pembahasan:

Kalimat keenam paragraf 2:


“Prekursor dapat berupa anomali permukaan tanah, elevasi muka air tanah dan emisi
radon, yakni unsur radioaktif yang terjadi secara bersamaan.”
Tingkatan Sulit
Soal
Materi Analisis Grafik
Level Level 2 Pada soal ini siswa diminta untuk menganalisis grafik dan menyimpulkan
Kognitif berdasarkan analogi.
C5 – Evaluasi soal ini menggunakan KKO menyimpulkan
HOTS HOTS
UTBK UTBK
Nomor 12
Soal 3
Untuk memperoleh rata-rata , nilai yang harus ditambahkan pada
4
3 5 3 10
pecahan 5 , , , adalah ...
20 10 4
1
(A) 10
3
(B) 12
4
(C) 9
2
(D) 15
3
(E) 6
Pembahasan Jawaban: A

Pembahasan:
Diketahui:
3 5 3 10 3
+ + + +𝑥 = ∙5
5 20 10 4 4
15 12 + 5 + 6 + 50 75 73 1
⇒ 𝑥= −( )= − =
4 20 20 20 10
Tingkatan Sedang
Soal
Materi Teori Bilangan
Level
Kognitif
HOTS
UTBK
Nomor 13
Soal Diketahui barisan:
3, 18, 5, 13, 7, 6, 𝑥, − 3, 11, 𝑦
Nilai yang tepat untuk menggantikan 𝑥 dan 𝑦 adalah ...
(A) 4 dan −15
(B) 5 dan −12
(C) 7 dan −10
(D) 10 dan −6
(E) 9 dan −14
Pembahasan Jawaban: E

Pembahasan:
3, 18, 5, 13, 7, 6, 𝑥, − 3, 11, 𝑦
Pola merah : +2
Sehingga nilai 𝑥 = 7 + 2 = 9
Pola biru : −5, −7, −9 dan seterusnya
Sehingga nilai 𝑦 = −3 − 11 = −14
Tingkatan Sulit
Soal
Materi Barisan
Level
Kognitif
HOTS
UTBK
Nomor 14
Soal

Nilai 19 di dalam segiempat A adalah hasil operasi aritmetik semua


bilangan di luar segiempat A. Dengan menggunakan pola yang sama, nilai 𝑦
yang paling tepat adalah …
(A) 2
(B) 6
(C) 10
(D) 15
(E) 18
Pembahasan Jawaban: E

Pembahasan:
Segiempat A :
13 × 8 + 10 104 + 10 114
= = = 19
6 6 6
Segiempat B :
𝑦
16 ∙ 3 + 14 22 × 5 − 14
= 22 ⇒ 𝑦 = × 3 = 18
5 16

Tingkatan Sulit
Soal
Materi Pola Bilangan
Level
Kognitif
HOTS
UTBK
Nomor 15
Soal Dalam aturan persandian ABC diketahui bahwa 88RISING = 99QRRSMN
dan NIKI = MNJK maka 100DEGREE = …
A. 100EDHGSRE
B. 211EDHGSRE
C. 322CDFGDE
D. 322EDHGSRE
E. 211CDFGDE
Pembahasan Jawaban: E

Pembahasan:
Perhatikan kata angka mengalami pergesera +1 sehingga 88 disandikan 99.
Untuk huruf dalam kata, huruf di digit ganji mengalami pergeseran -1
sedangkan huruf di digit genap sama dengan huruf di digit sebelumnya
sehingga dari kata RISING = QRRSMN :
R–Q
I–R
S–R
I–S
N–M
G–N

dan NIKI = MNJK :


N–M
I–N
K–J
I–K

Akibatnya, 100 = 211 dan DEGREE = CDFGDE


Tingkatan Sedang
Soal
Materi Kriptografi
Level
Kognitif
HOTS
UTBK
Nomor 16
Soal Dalam sebuah bahasa primitif beberapa kalimat atau frasa diucapkan seperti
berikut :
“dulu” : yui
“sembilu yang dulu” : #yui*9an
“yang dulu” : #yui*
Jika “payung” = umbrl dan “teduh” = adm, maka bagaimanakah cara
menyebutkan “payung yang teduh”?
A. admumbrl
B. adm9umbr
C. #umbrl9adm
D. #adm*umbrl
E. 9adm*umbrl9

Pembahasan Jawaban: D

Pembahasan:
Ada banyak cara membentuk frasa, salah satunya adalah menggabungkan
kata sifat dan kata benda. Dalam bahasa Indonesia, kata sifat berdiri sebagai
penjelas atas kata benda.
Misalkan, frasa “sembilu yang dulu”.
Kata “sembilu” berdiri sebagai kata benda.
Sedangkan “yang dulu” sebagai kata sifat, dalam hal ini waktu yang telah
berlalu.

Diketahui bahwa “yang dulu” = #yui* dengan “dulu” = yui.


Maka, penambahan “yang” setara dengan penambahan karakter “#” di awal
dan “*” di akhir sehingga diperoleh “yang dulu” = #yui*.

Dari frasa “sembilu yang dulu” = #yui*9an diperoleh bahwa “sembilu” =


9an dengan penukaran posisi kata benda dan kata sifat.

Diketahui pula, “payung” = umbrl dan “teduh” = adm. Jelas bahwa “yang
teduh” = #adm*.

Dalam frasa “payung yang teduh”, kata “payung” berdiri sebagai kata benda
dan “yang teduh” sebagai kata sifat yang menjelaskan kata benda.
Akibatnya, “payung yang teduh” = #adm*umbrl.
Tingkatan Sedang
Soal
Materi Bahasa Panda
Level
Kognitif
HOTS
UTBK

Anda mungkin juga menyukai