Anda di halaman 1dari 49

KEPERAWATAN GERONTIK

“ KONSEP TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN (BETTY NEUMAN)”

Disusun Oleh:

Kelompok 3 :

1. 19014 ARTITA MAWARNI


2. 19021 DINI AVILIANI
3. 19023 DOMAS ANDINI DYAH PANGESTUTI
4. 19052 MECKI KOH
5. 19055 MUTIYA MAESAROH
6. 19078 RONALD JEFRON TABUNI
7. 19081 SEKAR RATUBUNGA

Akademi Keperawatan Hermina Manggala Husada


Program Studi D-III Keperawatan
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“KONSEP TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN (BETTY NEUMAN)”
Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ns. Suryani Hartati, M.Kep.Sp.Kep.Mat selaku Direktur Akademi Keperawatan Hermina
Manggala Husada.
2. Ns. Musripah, M.kep selaku dosen pengampu mata kuliah Keperawatan Gerontik
Akademi Keperawatan Hermina Manggala Husada
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun
penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat di harapkan dalam
penyempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan hal yang
bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi kita semua.

Jakarta, 15 September 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................


KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan ..................................................................................................................... 4
1.3 Manfaat Penulisan ................................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................
2.1 Pengertian Konsep Teori......................................................................................................... 5
2.2 Konsep Model ......................................................................................................................... 6
2.3 Biografi Betty Neuman ........................................................................................................... 8
2.4 Teori dan Model Betty Neuman dalam Praktik Keperawatan ................................................ 11
2.5 Proses Keperawatan Betty Neuman ........................................................................................ 22
2.6 Penerapan Teori Pada Praktek Keperawatan .......................................................................... 22
2.7 Penerapan Teori Betty Neuman dalam Komunitas ................................................................. 24
2.8 Penerapan Teori dan Model Betty Neuman dalam Pengkajian Lansia dengan DM............... 25
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................. 28
3.2 Saran ....................................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses keperaawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan. Ilmu keperawatan adalah suatu ilmu yang
mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar manusia mulai dari biologis, psikologis , sosial, dan
spiritual. Pemenuhan dasar tersebut diterapkan dalam pemberianasuhan keperawatan dalam
praktik keperawatan professional .
Untuk tercapainya suatu keperawatan professional diperlukan suatu pendekatan yang
disebut proses keperawatan dan dokumentasi keperawatan sebagai data tertulis yang menjelaskan
tentang penyampaian informasi, penerapan sesuai standart praktik, dan pelaksanaan proses
keperawatan. Untuk menjalankan tugas keperawatan , banyak teori keperawatan yang digunakan,
salah satunya adalah Betty Neuman. Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh
Neuman adalah tentang kemampuan dalam memahami diri sendiridan orang lain yang
menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4(emapt) komponen sentral yaitu
klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit dan proses interpersonal.
Ilmu keperawatan terus berkembang, karena ilmu keperawatan merupakan ilmuterapan
yang selalu berubah. oleh karena itu penting bagi profesi keperawatan dalammengembangkan
sebuah teori dan model keperawatan yang dapat digunakan untukmemberikan pengetahuan untuk
meningkatkan praktik, penuntun penelitian dankurikulum, serta mengidentifikasikan bidang dan
tujuan dari praktik keperawatan.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-
psiko-sosio-spiritual yang komprehensif. Keperawatan professional diterapkan dengan
mengaplikasikan ilmu dan teori keperawatan dalam praktek, pendidikan dan riset keperawatan.
Dalam memberikan asuhan diperlukan pengetahuan tentang perilaku dan kesehatan manusia
sebagai individu yang unik dan holistik (Potter and Perry, 2009)
Dalam aplikasinya keperawatan harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang
kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan

1
mengidentifikasi fenomena respon manusia dengan menggunakan model-model konseptual
keperawatan dalam proses keperawatan dan tiap model dapat digunakan dalam praktek
keperawatan sesuai dengan kebutuhan (Potter and Perry, 2009)
Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat
ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman.
Sebagai ilmu yang mulai berkembang, ilmu keperawatan banyak mendapat tekanan, diantaranya
adalah adanya tuntutan kebutuhan masyarakat dan industri kesehatan yang senantiasa
berkembang dimana keperawatan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat
secara profesional
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, keperawatan harus selalu
mengembangkan ilmunya berdasarkan pemahaman konsep model dan teori keperawatan yang
sudah ada agar tidak terjadi penyimpangan didalam mengaplikasikan ilmu keperawatan,
sehubungan dengan hal tersebut maka pada kesempatan ini kami mencoba untuk membahas
salah satu teori konsep model yang sudah ada yaitu model keperawatan yang dikembangkan oleh
Betty Neuman. Model tersebut berfokus pada respon sistem klien terhadap stressor aktual
maupun potensial.
Model konseptual didefinisikan sebagai sekumpulan dari abstrak relatif dan konsep
umum yang ditujukan fenomena dari minat sentral dari suatu disiplin, dalil-dalil yang secara luas
menggambarkan konsep tersebut, dan dalil-dalil yang dinyatakan secara relatif dan hubungan
umum antara dua atau lebih dari konsep. Fungsi setiap model konseptual adalah menyediakan
suatu kerangka acuan yang khusus yang dikatakan kepada anggota suatu disiplin bagaimana
mengamati dan menginterpretasikan fenomena dari minat disiplin (Potter and Perry, 2009)
Model konseptual mengacu pada ide-ide global mengenai individu, kelompok, situasi atau
kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Teori-teori yang terbentuk dari
penggabungan konsep dan pernyataan yang berfokus lebih khusus pada suatu kejadian dan
fenomena dari suatu disiplin (Potter and Perry, 2009).
Salah satu model konseptual keperawatan yang dapat diaplikasikan oleh perawat adalah
model sistem Betty Neuman yang memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap
manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek
(variabel) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan

2
secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari
lingkungan internal maupun eksternal (Potter and Perry, 2009).
Betty Neuman menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar kehidupan
sistem terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang berinteraksi dalam struktur
organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilah konsep G. Kaplan tentang tingkatan
tindakan pemecahan. Neuman mengemukakan teori berdasarkan penelitian yang ia lakukan
untuk mengetahui kondisi mental atau psikologi. Evaluasi yang ia lakukan juga turut membantu
dalam membangun suatu konsep tentang kombinasi antara tindakan dan respon mental. Tetapi
tidak selamanya hal diatas dapat dijadikan evaluasi dan bukti statistik yang mendukung. Jadi
empiris tidak terlalu diutamakan dalam konsep ini.
Konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah konsep “Health Care System”
yaitu model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada
penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau
normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Serta Betty Neuman
mendefinisikan manusia secara utuh merupakan
Konsep yang dikemukan oleh Betty Nueman adalah konsep “Health Care System” yaitu
model konsep yang menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada penekanan
penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau normal maupun
resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Sesuai dengan hasil penelitian A
Community Nursing Center For the health Promotion of Senior Citizens based on the neuman
System Model (Diana M.L. Newman) dalam jurnal ini menggunakan model sistem Neuman pada
pusat keperawatan komunitas, di mana dalam memandang klien sebagai sistem dalam interaksi
dengan stressor lingkungan. Intervensi keperawatan berfokus pada pelayanan promosi kesehatan
kesehatan bagi penduduk lanjut usia. Manfaat menggunakan sistem model Neuman untuk
perawatan pasien, pendidikan, dan penelitian.

3
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep teori.
2. Untuk mengetahui konsep model
3. Untuk mengetahui Biografi Betty Neuman
4. Untuk mengetahui Teori dan Model Betty Neuman dalam Praktik Keperawatan
5. Untuk mengetahui Proses Keperawatan Betty Neuman
6. Penerapan Teori Pada Praktek Keperawatan
7. Penerapan Teori Betty Neuman dalam Komunitas
8. Penerapan Teori dan Model Betty Neuman dalam Pengkajian Lansia dengan DM

1.3 Manfaat Penulisan


1. Bagi mahasiswa keperawatan, agar lebih mengetahui model aplikasi keperawatanmenurut
Betty Neuman dalam bidang ilmu keperawatan.
2. Bagi penulis, agar dapat mendalami konsep teori dan model betty neuman dalam praktik
keperawatan

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Teori


A. Pengertian
Konsep merupakan suatu ide di mana terdapat suatu kesan yang abstrakyang
dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsepkeperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori itu sendiri merupakan sekelompok konsep yan gmembentuk sebuah pola yang
nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses,
peristiwa atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi
kurang absolute atau bukti secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep
dalamkeperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi daristruktur
keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk menerapkancara mereka
bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model konsep keperawatan
ini digunakan dalam menentukan model praktekkeperawatan, mengingat dalam model
praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai
yang mendasari sebuahmodel, adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam
memberikan pelayanankepada kebutuhan semua pasien serta adanya pengetahuan dan
keterampilandalam hal ini dibutuhkan oleh perawat dalam mengembangkan tujuannya.
B. Karakteristik Teori Keperawatan
Teori keperawatan selain digunakan untuk menyusun suatu model yang
berhubungan dengan konsep keperawatan, juga memiliki karakteristik diantaranya
a) Pertama, teori keperawatan menidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus
yang berhubungan dengan hal-hal nyata dalam keperawatan sehingga teori
keperawatan didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ada di alam;
b) Kedua, teorike perawatan juga digunakan berdasarkan alasan-alasan yang sesuai
dengankenyataan yang ada;
c) Ketiga, teori harus konsisten sebagai dasar-dasar dalammengembangkan model
konsep keperawatan;

5
d) Keempat, dalam menunjang aplikasi,teori harus sederhana dan sifatnya umum
sehingga dapat digunakan pada kondisiapapun dalam praktek keperawatan;
e) Kelima,teori dapat digunakan sebagai dasardalam penelitian keperawatan
sehingga dapat digunakan dalam pedoman praktekkeperawatan.
C. Tujuan Teori Keperawatan
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan
ilmukeperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang
ingindicapai diantaranya:
1) Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasantentang
kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik bentuk
tindakan atau bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan
dapat teratasi.
2) Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat
untukmemahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan
keperawatankemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai
masalahkeperawatan.
3) Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah
dalamkeperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan
tindakankeperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat
dipertimbangkan.
4) Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi danfilosofi
keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakankeperawatan
dapat terus bertambah dan berkembang

2.2 Konsep Model


A. Pengertian
Model keperawatan adalah jenis model konseptual yang menerapkan kerangka
kerja konseptual terhadap pemahaman keperawatan dan
bimbingan praktik keperawatan. Model konseptual keperawatan menguraikan situasi yag
terjadi dalam suatu lingkungan atau stresor yang mengakibatkan seseorang individu
berupa menciptakan perubahan yang adaptif dengan menggunakan sumber-sumber yang

6
tersedia. Model konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong orang tersebut
mempertahankan keseimbangan melalui pengembangan mekanisme koping yang positif
untuk mengatasi stressor ini.
Konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagaimahluk
biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga, masyarakat, dankelompok lain
termasuk lingkungan fisiknya. Tetapi cara pandang dan
fokus penekanan pada skema konseptual dari setiap ilmuwan dapat berbeda satu sama
lain, seperti penekanan pada sistem adaptif manusia, subsistem perilaku atau aspek
komplementer.
B. Teori keperawatan dan model konseptual
1) Orientasi system :
a) Sistem periaku dari Johnson.
b) Model konseptual sistem dari Neuman
2) Orientasi perkembangan.Model konseptual perawatan diri dari :Orem
3) Orientasi interaksi dan system.
a) Model adaptasi dari Roy.
b) Model sistem terbuka dari King.
4) Orientasi sistem dan perkembangan.Model proses kehidupan dari Roger.

7
2.3 Biografi Betty Neuman

Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani dan
ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia anak kedua dari tiga bersaudara dan merupakan anak
perempuan satu-satunya. Ayahnya meninggal karena penyakit Chronic Renal Failure ketika
beliau berumur 11 tahun. Rasa cinta pada tanah kelahiran membuat beliau bertekad untuk
membangun desanya, Ohio. Latar belakang kehidupan di pedesaan membantu dirinya
mengembangkan rasa kasih sayang terhadap orang-orang yang membutuhkan , seperti yang
dilakukan sepanjang kariernya. Setelah lulus SMA Neuman bekerja sebagai teknisi pada
perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio dalam rangka menabung untuk
pendidikannya dan membantu ibu serta adiknya. Adanya program militer di keperawatan
mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan (Fawcett, 2005).
Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of Nursing yang
sekarang berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947 dan
beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal dengan keluarganya di California. Di California
Neuman bekerja dibanyak bagian diantaranya perawat di sekolah, perawat industri, beliau juga
memegang jabatan penting yaitu sebgai staf keperawatan rumah sakit di California, dan sebagai
instruktur klinik di University of California Medical Center.
Pada tahun 1957 beliau menyelesaikan pendidikan sarjananya di University of California
dengan jurusan psikologi dan kesehatan masyarakat. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar
Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di University of California,
dan menyelesaikan program doktoralnya di jurusan Psikologi Klinik di Pacific Western
University (Tomey and Alligood, 2006). Pada tahun yang sama Neuman juga bekerja sebagai
konsultan kesehatan mental di sebuah rumah sakit dan aktif dalam terapi keluarga. Banyak sekali
pengalaman yang telah beliau dapat diantaranya menjadi dosen keperawatan jiwa, konsultan dan
organisasi, pemimpin konseling model Whole Person Approach serta beliau telah membuat

8
sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah
keperawatan.
Gelar sarjana muda didapat pada tahun 1957 di public health dan psykologi dengan
peringkat sangat baik. Gelar master diperoleh pada tahun 1966 pada kesehatan mental, konsultasi
kesehatan masyarakat dari Universitas California Los Angelea(UCLA). Dia mendapatkan gelar
doktornya dalam klinikal psykologi dari Pacivic western University pada tahun 1985 (Neuman
&Fawcett, 2002 dalam McEwen & Willis, 2007).
Neuman merupakan penggagas perkembangan keperawatan khususnya dalam kesehatan
mental. Neuman mengajarkan program kesehatan mental komunitas pada perawat di level post-
master di UCLA. Neuman mengembangkan suatu metode pembelajaran yang terbuka dan model
praktik untuk konsultasi kesehatan mental pada akhir 1960 an, sebelum dia membuat “model
system”. Neuman mengajarkan dan mempraktekkan model yang kemudian dibuat dalam bentuk
buku yang berjudul Consultation and Community Organization in Community Mental Health
Nursing. (Neuman, Deloughery & Gebbie, 1971).
Neuman menjabarkan modelnya secara komperehensif (menyeluruh) dan dinamis. Model
tersebut merupakan sebuah tinjauan multidimensional terhadap individu, kelompok (keluarga),
dan masyarakat yang selalu berinteraksi dengan ketegangan-ketegangan lingkungan. Pada
prinsipnya, model tersebut memfokuskan pada reaksi klien terhadap ketegangan dan faktor-
faktor yang mendukung rekonstitusi ( mengembalikan keadaan jasmani ) dan adaptasi. Model
yang sesuai adalah model yang berlaku untuk semua profesi yang ada hubungannya dengan
perawatan kesehatan.
Betty Neuman mulai mengembangkan model saat mengajar di komunitas kesehatan
mental di UCLA. Pada tahun 1972 Model keperawatannya pertama kali diterbitkan sebagai
'Model untuk mengajar dengan pendekatan total ke masalah pasien'. Tahun 1985 Menerima gelar
doktor di bidang Psikologi Klinis dari Pacific Western University. Tahun 1998 Menerima gelar
doktor kehormatan kedua, ini salah satu dari Grand Valley State University, Allendale,
Michigan.
Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap manusia
sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variabel)
fisiologis, psikologis sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan dengan

9
adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal
(Tomey and Alligod, 2006).
Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien
dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses output dan feedback
sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka
kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya
dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan (Fawcett, 2005).
Tujuan dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal. Apabila
stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka klien akan
selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan diantara
berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya.
Neuman menyebutkan gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak
negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala
yang dapat diidentifikasi (Tomey and Alligod, 2006)
Evaluasi terbaru dari modelnya adalah komponen yang perlu untuk lebih dikembangkan
adalah variabel spiritual dan lingkungan yang diciptakan, selanjutnya adalah pandangan Neuman
tentang konsep kesehatan dan hubungan antara klien dan lingkungan merupakan dua area yang
perlu diidentifikasi dan diklarifikasi untuk perkembangan selanjutnya. Fawcett menyarankan
bahwa klarifikasi dari konsep kesehatan melalui identifikasi sehat dan sakit sebagai batas akhir
dari satu rangkaian daripada melihatnya sebagai sesuatu yang terpisah. Ia juga menambahkan
bahwa interaksi antara klien dan lingkungan dipandang sebagai sesuatu keseimbangan yang
dinamis, tetap dan homeostatis sebagai bentuk logik yang tidak tepat (Tomey and Alligood,
2006).

10
2.4 Teori dan Model Betty Neuman dalam Praktik Keperawatan

A. Dasar Perkembangan Teori Neuman


Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model konsep Health Care
System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukan kepada
penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau
normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
Model konsep yang dikemukan oleh Betty Neuman adalah konsep Health Care System
yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditujukan kepada
penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau
normal maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Filosofi dari

11
perkembangan teori sistem Neuman adalah berdasarkan pendekatan perorangan total untuk
memandang masalah pasien. Sistem yang digunakan adalah sistem terbuka sehingga
menghasilkan interaksi yang dinamis. Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis,
psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual. Sistem Neuman terbentuk dari individu,
keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan stressor di
lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien terhadap stress serta faktor pemulihan
(adaptasi). Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem yang unik dengan
respon yang berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat merubah stabilitas
individu (fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual). Individu dalam
memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena lingkungan
internal dan eksternal dapat menyebabkan stress. Untuk itu individu akan bereaksi terhadap
stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri. Pencegahan primer berdasarkan
teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi faktor resiko dan membantu masyarakat dalam
meningkatkan kesehatan dan aktifitas pendidikan kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu inisiatif
dalam bentuk intervensi jika terjadi masalah. Perawat berperan sebagai Early Case Finding,
pengobatan setelah pasien terdiagnosa mengidap suatu penyakit. Pencegahan tersier yaitu
mempertahankan kesehatan, perawat membantu adaptasi dan reduksi untuk mencegah
komplikasi.
Garis pertahanan diri pada komunitas tersebut meliputi garis pertahanan fleksibel, yaitu
ketersediaan dana pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dan lain-lain, garis pertahanan
normal yang meliputi ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status nutrisi secara umum,
tingkat pendapatan, rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap masyarakat terhadap
kesehatan dan garis pertahanan resistan yang meliputi adanya ketersediaan pelayanan kesehatan,
tingkatpendidikan masyarakat, transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari imunisasi di daerah
yang ada. Intervensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan penggunaan
pencegahan primer, sekunder dan tersier. Model ini bertujuan agar terjadi stabilitas klien dan
keluarga dalam lingkungan yang dinamis. Sehingga Betty Neuman menggambarkan peran
perawat dapat bersifat menyeluruh dan saling ketergantungan (interdependensi).
Betty Neuman dalam memahami konsep keperawatan ini memiliki dasar pemikiran yang
terkait dengan komponen paradigma yaitu memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka
yang selalu mencari keseimbangan dan merupakan satu kesatuan dari variable yang utuh

12
diantaranya fisiologis, psikologis,sosiokultural dan spiritual, juga memandang pelayanan
keperawatan akan dipengaruhi lingkungan sekitar klien serta memandang sehat sebagai kondisi
terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dan merupakan keseimbangan yang dinamis
dari menghindari stressor.
Secara umum fokus dari model konsep keperawatan menurut Neuman ini berfokus pada
respon terhadap stressor serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses adaptasi pada pasien.
Untuk itu tindakan keperawatan yang seharusnya dilakukan menurut Neuman adalah mencegah
atau mengurangi adanya reaksitubuh akibat stressor. Upaya tersebut dapat juga dinamakan
pencegahan primer,sekunder dan tersier.
Pencegahan primer berfokus pada penguatan pertahanan tubuh dapat meliputi berbagai
tindakan keperawatan melalui identifikasi faktor-faktor resikoyang potensial dan aktual yang
terjadi akibat stresor tertentu seperti mengidentifikasi adanya stressor, mencegah reaksi tubuh
karena adanya stressor serta mendukung koping pada pasien secara konstruktif. Pencegahan
sekunder berfokus pada penguatan pertahan dan sumber internal melalui penetapan prioritasdan
rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak, menurut Neuman meliputi berbagai
tindakan perawatan yang dapat mengurangi atau menghilangkan gejala penyakit serta reaksi
tubuh lainnya karena adanya stressor dan pencegahan tersier untuk memberikan penguatan
pertahan tubuh terhadap stresor melalui pendidikan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan untuk
membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang sama dapat meliputi pengobatan secara
rutin dan teratur serta pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dari komplikasi suatu
penyakit.
Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan dari
keperawatan adalah membantu individu, keluarga dan kelompokdalam mencapai dan
mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal. Perawat mengkaji mengatur dan mengevaluasi
sistem klien. Perawatan berfokus padavariabel-variabel yang mempengaruhi respon klien
terhadap stresor.
Betty neuman (1972) mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari
konsep holistik dan pendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman,manusia merupakan makhluk
dengan kombinasi kompleks yang dinamis darifisiologi, sosiokultural dan variabel
perkembangan yang berfungsi sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka, manusia
berinteraksi, beradaptasi dengan dandisesuaikan oleh lingkungan, yang digambarkan sebagai

13
stesor. Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatu yang mempengaruhi (interpersonal) yang
berasal dari dalam diri klien. Lingkungan eksternal segala sesuatu pengaruh yang berasal dari
luar diri klien (interpersonal). Pembetukan lingkungan yang aman,yang mungkin terbentuk oleh
mekanisme yang di sadari maupun yang tidakdisadari. Tiap lingkungan memiliki kemungkinan
terganggu oleh stresor yangdapat merusak sistem. Model Neuman mencakup stresor
interpersonal,intrapersonal, daan ekspersonal.
Konsep utama yang teridentifikasi adalah pendekatan holistik, sistem terbuka (meliputi
fungsi, input dan out put, feed back, negentropy, egentropy danstabilitas), lingkungan,
lingkungan yang dibuat, sehat, sakit, sistem klien(meluputi lima variable klien, struktur dasar,
garis pertahanan, garis pertahanan normal, garis pertahanan fleksibel), stressor, tingkat reaksi,
pencegahan danintervensi dan rekontruksi. Adapun maksud dari konsep-konsep utama tersebut
adalah :
1. Pendekatan Holistik. Klien sebagai suatu system dapat didefinisikan sebagai orang,
keluarga,kelompok, masyarakat atau sosial. Klien digambarkan sebagai sesuatu yang utuh
bagian dari interaksi dinamis. Model ini mempertimbangkan semua variabel yangsecara
simultan mempengaruhi klien: fisiologi, psikologi, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual.
2. Sistem Terbuka. Elemen-elemen system secara continue bertukar informasi dan energi
dalamsuatu organisasi yang kompleks. Stress dan reaksi terhadap stress adalahkomponen
dasar pada suatu system terbuka.
3. Fungsi atau Proses Klien sebagai system bertukar energi, informasi, berbagai hal
denganlingkungannya dan menggunakan sumber energi yang didapat untuk
bergerakkearah stabilitas yang utuh.
4. Input dan Output. Klien sebagai suatu system, input dan output adalah zat-zat, energy,
informasiyang saling bertukar antara klien dan lingkungan.
5. Feed Back. Sistem output dalam bentuk zat, energi, dan informasi memberikan sebagai
feed back untuk input selanjutnya untuk memperbaiki tindakan untuk
merubah,meningkatkan, atau menstabilkan system.
6. Negentropy. Suatu proses pemanfaatan energy konservasi yang membantu kemajuan
systemkearah stabilitas atau baik.

14
7. Entropy. Suatu proses kehabisan energi atau disorganisasi yang menggerakkan
sistemkearah sakit atau kemungkinan kematian.
8. Stability. Suatu keinginan keadaan seimbang antara penanggulangan system dan
stressoruntuk memelihara tingkat kesehatan yang optimal dan integritas.
9. Enviroment. Kekuatan internal atau eksternal disekitarnya dan mempengaruhi klien
setiapsaat sebagai bagian dari lingkungan.
10. Created Enviroment. Suatu pengembangan yang tidak disadari oleh klien untuk
mengekspresikansystem secara simbolik dari keseluruhan system. Tujuannya adalah
menyediakansuatu arena aman untuk system fungsi klien. Dan untuk membatasi klien
daristressor.
11. Client sistem. Lima Variabel (fisiologi, psokologi, sosiokultural, perkembangan, dan
spiritual)klien dalam berinteraksi dengan lingkungan bagian dari klien sebagai system.
12. Basic Clien Structure. Klien sebagai system terdiri dari pusat inti yang dikelilingi oleh
lingkaranterpusat. Pusat diagram dari lingkaran menghadirkan faktor kehidupan dasaratau
sumber energi klien. Inti struktur ini terdiri dari faktor kehidupan dasaryang umum untuk
seluruh anggota organisme. Seperti sebagai faktor bawaanatau genetik.
13. Lines of Resistance. Serangkaian yang merusak lingkaran disekitar struktur inti dasar
disebut garis pertahanan, lingkaran ini menyediakan sumber-sumber yang membantu
klienmempertahankan melawan suatu stressor. Sebagai contoh adalah respon systemimun
tubuh. Ketika garis pertahanan efektif, klien dapat menyusun systemkembali. Jika tidak
efektif maka kematian dapat terjadi. Jumlah pertahananstressor ditentukan oleh
interrelationship kelima variable sistem klien.
14. Normal line defence. Garis pertahanan normal adalah suatu model diluar lingkaran
padat. Hal itumenghadirkan suatu keadaan stabil untuk individu atau system. Itu
dipeliharadari waktu ke waktu dan melayani sebagai suatu standar untuk mengkaji
penyimpangan dari kebiasaan baik klien. Itu semua meliputi variabel system dan perilaku
seperti kebiasaan pola koping seseorang, gaya hidup, dan tahap perkembangan. Pelebaran
dari garis normal merefleksikan suatu peningkatankeadaan sehat, pengecilan, suatu
penyusutan keadaan kesehatan.
15. Garis Pertahanan Fleksibel. Garis lingkaran patah-patah terluar dinamakan garis
pertahanan fleksibel. Hal inidinamis dan dapat berubah dengan cepat dalam waktu yang

15
singkat. Hal inidipersepsikan sebagai penahan yang melindungi terhadap stressor dari
pecahnya/berubahnya kondisi kesehatan yang stabil yang di presentasikansebagai garis
pertahanan normal. Hubungan antara variabel (fisiologi, psikologi,sosoikultural,
perkembangan, dan spiritual) dapat mempengaruhi tingkatkemampuan individu untuk
menggunakan pertahanan garis fleksibel untukmelawan kemungkinan dari reaksi stressor
seperti gangguan tidur. Neumanmenggambarkan pertahanan garis fleksibel meluas, hal
ini akan memberikan pertahanan yang lebih besar dalam waktu yang singkat terhadap
invasi stressor.Demikian sebaliknya, akan memberikan lebih sedikit pertahanan.
16. Kesejahteraan (Wellness). Keadaan sejahtera merupakan kondisi ketika tiap bagian dari
sistem klien berinteraksi secara harmoni dengan seluruh sistem. Kebutuhan sistem
terpenuhi.
17. Sakit (Illness). Sakit terjadi ketika kebutuhan tidak terpenuhi yang mengakibatkan
keadaantidak seimbang dan penurunan energi.
18. Stressor. Stressor adalah kekuatan yang secara potensial dapat mengakibatkan gangguan
pada sistem yang stabil. Stressor dapat berupa :
1. Kekuatan intrapersonal yang ada pada tiap individu, seperti responkondisional
seseorang.
2. Kekuatan interpersonal yang terjadi antara satu atau lebih individu, sepertiharapan
peran.
3. Kekuatan ekstrapersonal yang terjadi diluat individu, seperti keadaanfinansial.
19. Tingkat reaksi. Tingkat reaksi merupakan jumlah energy yang diperlukan oleh klien
untukmenyesuaikan terhadap stressor.
20. Pencegahan sebagai intervensi. Intervensi adalah tindakan yang bertujuan untuk
membantu klien menahan,mencapai, atau mempertahankan stabilitas system. Intervensi
dapat terjadisebelum dan sesudah garis perlindungan dan perlawanan yang dilakukan
padafase reaksi dan rekonstitusi. Intervensi didasarkan pada kemungkinan ataufaktual
dari tingkat reaksi, sumber daya, tujuan, dan hasil antisipasi. Neumanmengidentifikasi
tiga level intervensi :
1. Pencegahan primer, pencegahan primer dilakukan ketika stressor dicurigaiatau
diidentifikasi. Reaksi belum terjadi tetapi tingkat resiko diketahui. Neuman
menyatakan sebagai berikut :Pelaku atau pengintervensi akan berusaha untuk

16
mengurangi kemungkinan pertemuan individu dengan stressor, atau dengan kata
lain usaha untukmemperkuat seseorang bertemu dengan stressor, atau menguatkan
garis pertahanan fleksibel untuk menurunkan kemungkinan reaksi.
2. Pencegahan sekunder, pencegahan sekunder meliputi intervensi atautreatment
awal sesudah gejala dari stress telah terjadi. Sumber daya internaldan eksternal
digunakan agar sistem stabil dengan menguatkan garis internalresistensi,
mengurangi reaksi, dan meningkatkan faktor resistensi.
3. Pencegahan tersier, pencegahan tersier terjadi sesudah treatment atau
pencegahan sekunder. Pencegahan ini difokuskan pada penyesuaian
kearahkestabilan sistem yang optimal. Tujuan utamanya yaitu
meningkatkanresistensi terhadap stressor untuk membantu mencegah terjadinya
kembalireaksi atau regresi. Proses ini mendorong untuk kembali pada tipe siklus
ke pencegahan primer. Sebagai contoh akan dihindarinya suatu stressor yangtelah
diketahui akan membahayakan klien.
21. Rekonstitusi. Rekonstitusi terjadi mengikut treatment reaksi stressor. Hal ini
menggambarkan kembalinya sistem stabil dimana tingkat kesejahteraannya lebiht inggi
atau lebih rendah dari sebelumnya untuk melawan stressor. Hal ini mencakup faktor
interpersonal, intrapersonal, ekstrapersonal, dan lingkungan yang berhubungan dengan
variable sistem klien (fisiologi, psikologi,sosiokultural, perkembangan, dan spiritual).

B. Sumber-SumberTeori
Model system Neuman berasal dari teori system yang umum dan merupakan refleksi dari
organisme yang dialami sebagai suatu system yang terbuka (Bertalanffy,1968). Dalam
modelnya, Neuman mensitensis keilmuan dari beberapa disiplin dan menyatukan dalam
kepercayaan filosofinya dan keahlian klinis keperawatannya terutama dalam bidang keperawatan
kesehatan mental (Tomey and Alligood, 2006).
Salah satu teori yang digunakan adalah teori Gestalt. Teori Gestalt yang menjelaskan
tentang hemeostatic yang menggambarkan keseimbangan sebagai suatu proses dimana
organisme (makhluk hidup) memelihara keseimbangan dan konsekuensinya adalah sehat dengan
berbagai kondisi.

17
Neuman menjelaskan bahwa penyesuaian sebagai proses dimana kepuasan organisme
(makhluk hidup) adalah suatu kebutuhan. Banyaknya kebutuhan dan adanya gangguan
keseimbangan dan stabilitas. Oleh karena itu proses penyesuaian bersifat dinamis dan terus
menerus. Kehidupan ditandai oleh adanya suatu proses yang terus menerus saling mempengaruhi
antara keseimbangan dan ketidakseimbangan dalam organisme (makhluk hidup). Ketika proses
stabilisasi tidak dicapai pada beberapa tingkatan atau ketika organisme berada dalam kondisi
yang tidak harmonis dalam waktu yang lama konsekuensinya yaitu ketidakmampuan
memuaskan kebutuhan timbulnya suatu penyakit. Ketika sakit sebagai proses kompensasi gagal,
organisme akan mati (Neuman & Young, 1972). Teori Gestalt menyatakan bahwa individu
berada dalam interaksi antara organisme dan lingkungan dan melihat tingkah laku sebagai
refleksi daru hubungan dalam interaksi tersebut (Perls, 1973). (Tomey and Alligood, 2006).
Model system Neuman juga menggunakan pandangan filosofi dari de Chardin dan Marx
(Neuman, 1982). Filosofi Marxist menjelaskan bahwa milik dari suatu bagian akan ditentukan
secara khusus oleh bagian terbesar dari keseluruhan dalam system organism yang bersifat
dinamis. Melalui pandangan ini, Neuman yakin bentuk dari keseluruhan akan mempengaruhi
munculnya bagian-bagian, hal ini juga dinyatakan dalam filsafat Chardin tentang keseluruhan
kehidupan (Tomey and Alligood, 2006)
Neuman juga menggunakan definisi stress dari Selye’s yang menjelaskan bahwa stress
merupakan respon non spesifik tubuh terhadap kebutuhan pada saat itu. Stress meningkatkan
kebutuhan untuk menyesuaikan kembali. Kebutuhan tidak spesifik, memerlukan adaptasi
terhadap masalah, tanpa memandang asal dari masalah. Oleh karena itu, inti dari stress adalah
kebutuhan yang tidak spesifik untuk aktivitas (Selye, 1974). Stressor adalah rangsangan yang
menghasilkan ketegangan yang bisa bersifat negatif dan positif (Tomey And Alligood, 2006)
Neuman mengadaptasi konsep tahapan pencegahan dari konsep model Caplan (1964) dan
menghubungkan tahapan pencegahan untuk keperawatan. Pencegahan primer digunakan
organisme (makhluk hidup) sebelum menghadapi suatu stressor yang berbahaya.

Pencegahan primer meliputi pengurangan pertemuan dari stressor atau memperkuat garis
pertahanan normal klien untuk mengurangi reaksi terhadap stressor. Pencegahan sekunder dan
tersier digunakan ketika klien mendapatkan stressor yang berbahaya. Pencegahan sekunder
tujuannya untuk mengurangi efek atau kemungkinan efek dari stressor melalui diagnosa awal

18
dan perawatan yang efektif dari gejala suatu penyakit. Neuman menjelaskannya sebagai
kekuatan pada garis pertahanan internal. Pencegahan tersier menekankan pada pengurangan efek
dari stressor yang tersisa dan mengembalikan klien kepada keadaan sehat setelah perawatan
(Capres,1996; Neuman, 2002b) (Tomey and Alligood,2006).

C. Empat komponen Sentral Dalam Paradigma Keperawatan Menurut Teori


Betty Neuman
1. Manusia.
Manusia sebagai klien atau sistem klien, model sistem Neuman menyatakan
konsep klien sebagai sistem yang dapat berupa individu, keluarga,kelompok,
komunitas, atau kelompok sosial tertentu. Sistem klien adalah gabungan hubungan
yang dinamik antara faktor fisiologi, psokologi,sosiokultural, perkembangan, dan
spiritual. Sistem klien digambarkan sebagai perubahan atau pergerakan konstan yang
hidup sebagai system terbuka dalam hubungan timbal balik dengan lingkungan.
2. Kesehatan.
Neuman mempertimbangkan kerjanya sebagai model sejahtera. Dia memandang
kesehatan sebagai kodisi yang terus menerus dari sehat menuju sakit yang secara
alamiah dinamis dan secara konstan seseorang berubah untuk mencapai kondisi sehat
yang optimal atau stabil yang diindikasikan seluruh kebutuhan sistem terpenuhi.
Menurunnya kondisi sehat merupakan akibat dari tidak terpenuhi kebutuhan sistem.
Klien berada dalam kondisi dinamis baik sehat atau sakit dalam beberapa tahap yang
diberikan pada waktu itu.
3. Keperawatan
Neuman menyatakan bahwa keperawatan adalah memperhatikan semua aspek
manusia. Dia juga menggambarkan bahwa keperawatan adalah profesi yang unik
yang memperhatikan semua variabel yang mempengaruhi respon individu terhadap
stress. Persepsi perawat mempengaruhi terhadap pelayanan yang diberikan sehingga
Neuman menyatakan bahwa persepsi antara pemberi pelayanan dan pasien harus
dikaji. Dia mengembangkan instrument pengkajian dan intervensi untuk membantu
melakukan tugastersebut.
4. Lingkungan

19
Lingkungan dan manusia diidentifikasi sebagai dasar fenomena dari model sistem
Neuman, bahwa hubungan manusia dengan lingkungan adalah hubungan yang timbal
balik. Lingkungan didefinisikan sebagai semua faktor internal dan eksternal yang
berada di sekeliling manusia dan berinteraksi dengan manusia dan klien. Stressor
(intrapersonal, interpersonal, dan ekstrapersonal) adalah signifikan terhadap konsep
lingkungan dan digambarkan sebagai kekuatan lingkungan yang berinteraksi dengan
dan secara potensial dapat mengubah stabilitas sistem.

D. Penggunaan Bukti Empiris dari Teori Model Neuman


Betty Neuman mengemukakan teori berdasarkan penelitian yang ia lakukan untuk
mengetahui kondisi mental atau psikologi. Evaluasi yang ia lakukan juga turut membantu dalam
membangun suatu konsep tentang kombinasi antara tindakan dan respon mental. Tetapi tidak
selamanya hal diatas dapat dijadikan evaluasi dan bukti statistik yang mendukung. Jadi empiris
tidak terlalu diutamakan dalam konsep ini.
System model Neuman mereflesikan perawat tertarik terhadap manusia sehat dan sakit
sebagai system yang holistik dan lingkungan mempengaruhi kesehatan. Klien dan perawat
berpendapat stressor dan sumber-sumber adalah penting, dan klien bertindak sebagai partner
perawat untuk menentukan tujuan dan mengidentifikasi tindakan pencegahan yang relevan.
Individu, keluarga, kelompok lain, masyarakat dan isu sosial semuanya merupakan system klien,
dimana digambarkan sebagai gabungan interaksi fisiologi, psikologis, sosial, cultural,
perkembangan dan variable-variabel spiritual.
Konsep utama yang teridentifikasi dalam model ini seperti yang dilukiskan pada skema
Neuman System Model (gambar 1-1) adalah pendekatan holistik, system terbuka (meliputi
fungsi, input dan out put, feed back, negentropy, egentropy dan stabilitas), lingkungan,
lingkungan yang dibuat, sehat, sakit, system klien (meluputi lima variable klien, struktur dasar,
garis pertahanan, garis pertahanan normal, garis pertahanan fleksibel), stressor, tingkat reaksi,
pencegahan dan intervensi dan rekontruksi.

E. Dasar Asumsi Sistem Model Neuman (Tomey.2006)


1) Klien sebagai individu atau kelompok merupakan system yang unik setiap sistem adalah
gabungan dari faktor-faktor yang umum diketahui, atau karakteristik normal.

20
2) Keberadaan stressor baik yang diketahui maupun tidak, masing-masing memiliki
potensi untuk merusak tingkat stabilitas klien atau garis pertahanan normal klien.
3) Setiap individu atau klien system telah ditingkatkan respon rentang normalnya terhadap
lingkungan yang telah ditunjuk sebagai garis normal pertahanan atau stabilitas kondisi
sehatnya.
4) Perlindungan diri muncul saat menghadapi stressor.
5) Klien sebagai bagian dari status kesehatan atau kesakitan sebagai komposisi dinamis
yang dipengaruhi fisio, psiko, sosiokultural dan spiritual.
6) Secara implicit faktor pengetahuan sebagai dasar mekanisme perlindungan.
7) Preventif primer berhubungan dengan system pengkajian, intervensi, identifikasi dalam
berespon terhadap stressor.
8) Preventif sekunder meliputi gejala terhadap stressor dan pengobatan.
9) Prevenstif tersier berhubungan dengan pengalaman sebelumnya.
10) Klien sebagai system dalam keadaan dinamis, terjadi pertukaran energi dengan
lingkungan.

F. Kelebihan dan Kekurangan konsep teori Betty Neuman


1) Kelebihan teori Neuman yaitu :
a) Neuman menggunakan diagram yang jelas,diagram ini digunakan dalam semua
penjelasan tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik. Diagram ini
mempertinggi kejelasan dan menyediakan perawat dengan tantangan-tantangan
untuk pertimbangan.
b) Model sistem Neuman lebih fleksibel bisa digunakan area
keperawatan,pendidikan,dan pelatihan keperawatan.
2) Kekurangan teori Neuman yaitu :
a) Model sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan,shingga
untuk profesi keperawatan menjadi tidak spesifik.
b) Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih
diraskan belum ada perbedaan yag jelas

21
c) Model sistem Neuman tidak membahas secara detail tentang perwata-
klien,padahal hubungan perawat-klien merupakan domain penting dalam asuhan
keperawatan..

2.5 Proses Keperawatan Betty Neuman


A. Diagnosa Keperawatan
1. Pengkajian
a) Identifikasi, klasifikasi dan evaluasi 5 variabel klien menurut Betty Neuman
b) Identifikasi stresor dan faktor interpersonal, intrapersonal,ekstra personal pada
pasien
c) Identifikasi dan bedakan persepsi antara klien dan care giver
d) Mencoba untuk menyelesaikan perbedaan perceptual
2. Buatlah diagnosa keperawatan yang mencakup diagnosa actual atau potensialB.
B. Tujuan Keperawatan
1. Hasil yang diharapkan, prilaku yang diharapkan untuk menanganimasalah actual atau
potensial pada klien (diputuskan bersama oleh kliendancaregiver).
2. Rencana keperawatan, tindakan yang dilakukan oleh klie,caregiver atauorang lain dapat
mempengaruhi hasil yang diharapkan.
C. Evaluasi
1. Intervensi actual
2. Evaluasi
a) Analisis respon pasien
b) Penentuan pencapaian hasil yang diharapkan
c) Jika tujuan tidak tercapaikan, tentukan penyebabnya
d) Rumuskan lagi tujuan keperawatan sesuai kebutuhan pasien

2.6 Penerapan Teori Pada Praktek Keperawatan


Model Neuman memberikan panduan pada tahap pengkajian bagi perawat. Pengkajian
tersebut di fokuskan pada pengkajian garis pertahanan normal/mekanisme koping (Neal, 1981).
Perawat dapat mengkaji faktor resistensi internal individu, menurut Neal (1981), kualitas
keseimbangan individu tergantung dari pertahanan diri terhadap stressor. Model ini juga dapat
diaplikasikan pada praktek keperawatan (Beitler, Tkachuck, Aamodt, 1980). Hasil diskusi yang

22
didapatkan adalah stressor dapat diatasi pada tahap primer, sekunder dan tertier. Dalam diskusi
mereka tahap pencegahan primer dapat dilakukan dengan memberikan promosi tentang
penerimaan kehidupan sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya frustasi. Pada tahap
sekunder perawat dapat berusaha untuk memberikan bantuan kepada pasien untuk
mengekspresikan perasaannya. Pada tahap tertier perawat mengusahakan dengan memberikan
support lingkungan terhadap pasien dengan krisis.
Model system dari Neuman juga sering digunakan dalam perawatan kesehatan
masyarakat di Amerika dan Kanada karena luas dan struktur terbuka cocok untuk individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat. Model ditunjang oleh banyak teori dan mempunyai tujuan
yang bermanfaat (tool) pada perawatan kesehatan masyarakat menekankan pada peningkatan
kesehatan dan memperbaiki kesehatan pada kelompok yang luas menghimpun individu,
berbeda dengan dibutuhkan sendiri (solely) yang difokuskan kepada kesehatan individu.
(Beddome,1989). Model system dari Neuman didasarkan pada system teori yang
memungkinkan perawat kesehatan menjelaskan paradigm perawatan dalam istilah-istilah yang
berlaku pada masyarakat ialah individu, keluarga, kelompok atau masyarakat dapat sebagai
target pelayanan. Lingkungan didefinisikan sebagai semua keadaan internal dan eksternal atau
pengaruh yang berdampak kepada masyarakat. Faktor negatif biasanya merujuk sebagai
stressor. Penekanan kepada dinamika interaksi antara masyarakat dan lingkungan seperti pada
gestalt theory (Neuman,1989). Kesehatan untuk masyarakat adalah suatu nilai-nilai yang
optimal atau tingkat yang stabil, bila system dalam masyarakat menyebabkan lebih
bersemangat (energi) dari biasanya, maka status kesehatan bergerak kedepan negentropy
(kesehatan yang ideal). Bila energi berlebihan digunakan dari produksi, maka masyarakat
bergerak kepada entropy atau mati (Neuman, 1989 hal 33)
Berdasarkan dari teori tersebut teori model Betty Neuman ini dapat diterapkan di
Indonesia pada keperawatan komunitas dan keperawatan jiwa, hal ini didukung dengan
penelitian dan penerapan labih lanjut. Penerapan teori model Neuman adalah garis pertahanan
diri pada komunitas yang meliputi garis pertahanan fleksibel, yaitu ketersediaan dana,
pelayanan kesehatan, iklim dan pekerjaan dll. Garis pertahanan normal yang meliputi
ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan status nutrisi secara umum, tingkat pendapatan,
rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan. Garis
pertahanan, tingkat pendidikan masyarakat, transportasi, tempat rekreasi dan cakupan dari

23
imunisasi di daerah yang ada. Intervensi keperawatan diarahkan pada garis pertahanan dengan
penggunaan pencegahan primer, sekunder dan tertier. Dengan demikian stabilitas kesehatan
klien dan keluarga dalam lingkungan akan optimal.

2.7 Penerapan Teori Betty Neuman dalam Komunitas


Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress dengan
cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan
keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu:
a. Intervensi yang bersifat promosi. Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis
pertahanan yang bersifat fleksibel yang berupa :
Pendidikan kesehatan.
Mendemostrasikan ketrampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien
dirumah atau komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
b. Intervensi yang bersifat prevensi. Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu ;
Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh kembang balita,
keluarga dan lain-lainnya.
Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya :
konseling pranikah.
c. Intervensi yang bersifat kuratif. Dilakukan pada garis pertahanan terganggu
d. Intervensi yang bersifat rehabilitative. Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu
apabila garis pertahanan resisten yang terganggu. Komunitas dilihat sebagai klien yang
dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan
penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari 5 tahapan yaitu :
1) Pengkajian, tahap proses keperawatan dimana perawat terfokus pada klien untuk
mendapatkan data base yang komprehensif untuk mengetahui keadaan dan
kesehatan yang ada dan aktualisasi atau potensial reaksi terhadap stress
lingkungan.
2) Diagnosis keperawatan komunitas, data dengan teori juga menyediakan
perawatan dasar untuk diagnosis. Pernyataan diagnosa perawat harus
mencerminkan seluruh kondisi klien

24
3) Perencanaan, melibatkan negosiasi antara pemberi perawatan dan klien. Tujuan
menyeluruh dari pemberi perawatan adalah membimbing klien untuk
menghemat energi dan menggunakan energi sebagai kekuatan untuk bergerak
melampaui masa sakit.
4) Pelaksanaan, tindakan keperawatan didasarkan pada sintesis data base yang
komprehensif tentang klien dan teori yang sesuai dengan klien dan pengasuh
persepsi dan kemungkinan untuk fungsional kompetensi di lingkungan.
5) Evaluasi, yang diantisipasi atau perubahan yang ditentukan telah terjadi.

2.8 Penerapan Teori dan Model Betty Neuman dalam Pengkajian Lansia dengan DM
Penerapan teori Betty Neuman dalam pengkajian lansia dengan diabetes mellitus di desa
margalaksana kecamatan cilawu kabupaten garut. Dengan menerapkan teori Betty Neuman
dalam pengkajian lansia dengan DM, meliputi lima aspek yaitu aspek perkembangan, fisiologis,
psikologis, sosial-kultural dan spiritual.
Pembahasan : Teori Betty Neuman sangat memungkinkan digunakan dalam pengkajian
praktik keperawatan di komunitas dengan agregat lansia dengan DM. Pengkajian lansia
hendaknya dilakukan secara holistik meliputi bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual. Dalam
penerapan teori Betty Newman aspek pengkajiannya sudah secara holistik yang meliputi : aspek
perkembangan, aspek fisiologis, aspek psikologis, aspek social-kulturas, serta aspek spiritual.
Dalam pengelolaannya pun Teori Betty Newman sudah membuat tingkatan intervensi dengan
melihat garis pertahanan klien (komunitas) yang terganggu, fleksibel (intervensi primer),normal
(intervensi sekunder), dan resisten (intervensi tertier).
Aspek perkembangan lansia. Di Indonesia batasan usia Lansia dibagimenjadi 3 kelompok
yaitu : 1) Usia 45-55 tahun disebut sebagai pralansia, 2) Usia56-66 tahun disebut sebagai lansia
madya, dan Usia > 60 tahun disebut sebagailansia akhir. Secara teoritis setelah seseorang berusia
30 tahun maka fungsi tubuh akan mengalami kemunduran sebanyak 1% tiap tahunnya.
Berdasarkan usianya lansia akan mengalami proses degeneratif yang menyebabkan perubahan
dan penurunan fungsi tubuhnya, sehingga berdampak pada kesehatan fisik, mental,sosial,
ekonomi dan kemampuan produktivitasnya. Dalam menghadapi proses penuaan dan perawatan
terhadap masalah kesehatannya, lansia memerlukan bantuan dan dukungan dari keluarga (family

25
care giver). Dari hasil penelitian lansia yang dirawat oleh keluarganya sebanyak 94%, sebanyak
2% lansia di rawatoleh tetangganya dan sebanyak 2% lansia tidak ada yang merawat.
Kemunduran fungsi tubuh yang lainnya yaitu dalam hal penurunan fungsi kognitif.
Kemunduran fungsi ini nantinya akan berdampak pada pengetahuan,sikap dan perilaku tentang
penyakit DM. Hasil penelitian menunjukkan lansia yang pernah mendapatkan informasi
kesehatan tentang DM sebanyak 23%,sedangkan sebanyak 77% lansia belum pernah
mendapatkan informasi kesehatan tentang DM. Kurangnya informasi yang didapat menyebabkan
sebanyak 91% lansia memiliki pengetahuan tentang DM yang rendah, sebanyak 72% lansia

memiliki sikap yang negatif terhadap perawatan DM, dan sebanyak 100% lansia
memiliki perilaku yang negatif terhadap penyakit DM.
Aspek Fisiologis, proses degeneratif pada lansia tidak bisa dihindari dan pasti akan
terjadi, namun yang bisa dilakukan adalah mencegah supaya proses degeneratif tersebut berjalan
lambat. Demikian juga dengan kejadian DM, secara teoritis kejadian DM akan meningkat sejalan
dengan usia, hal ini dikarenakan banyak faktor beberapa diantaranya adalah karena penurunan
fungsi pancreas dalam memproduksi hormon insulin, faktor kegemukan, dan lain sebagainya.
Salah satu cara untuk menurunkan faktor resiko DM pada lansia adalah dengan beraktivitas, bisa
dengan tetap bekerja maupun dengan berolah raga. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas lansia
yang masih bekerja sebanyak 39%, sedangkan yang tidak bekerja sebanyak 61%, dalam hal
olahraga sebanyak 42% lansia melakukan olahraga secara rutin dan sebanyak 58% lansia tidak
melakukan olah raga secara rutin. Setelah dilakukan pengkajian tentang resiko DM pada lansia
dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 76% lansia kondisinya sehat, sebanyak 20% lansia
memiliki resiko terkena DM dan sebanyak4% lansia menderita DM.
Aspek psikologis, persepsi lansia tentang kebutuhan dan kepuasan terhadap fasilitas
pelayanan kesehatan berbeda-beda pada lansia. Persepsi ini mendasari apakah dengan kondisi
DM lansia akan pergi ke Pelayanan kesehatan atau tidak,dan membaiknya kondisi fisiknya
setelah pergi ke pelayanan kesehatan mendasari tingkat kepuasan terhadap pelayanan kesehatan.
Hasil penelitian menunjukkan persepsi lansia tentang DM sebanyak 7% lansia mengatakan DM
merupakan penyakit ringan tidak harus segera ditangani, dan sebanyak 93% lansia mengatakan
DM merupakan penyakit berat yang harus segera ditangani. Dalam hal kondisi psikologis,
sebanyak 41% kondisi psikologis lansia negatif dansebanyak 59% kondisi psikologis lansia

26
positif. Dalam hal kepuasan terhadap pelayanan kesehatan sebanyak 98% lansia puas dengan
pelayanan kesehatan yanga da dan sebanyak 2% lansia merasa kurang puas dengan pelayanan
kesehatan.
Aspek sosial-kultural. budaya merupakan kekayaan disuatu daerah yang diwariskan
secara turun temurun, lahir dari adanya hubungan sosialisasi dengan masyarakat. Budaya
mempengaruhi derajat kesehatan lansia dalam hal keyakinan terhadap praktik kesehatan dan
pemilihan pelayanan kesehatan. Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 11% lansia memiliki
budaya atau keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan, dan sebanyak 89% lansia memiliki
budaya sesuaidengan kesehatan. dalam hal pemilihan pelayanan kesehatan sebanyak 83% lansia
mempercayai pengobatan tradisional, dan sebanyak 17% lansia tidak mempercayai.
Aspek spiritual. Dalam menghadapi masalah kesehatan dan kematian, tiap orang akan
menunjukkan respon yang berbeda-beda. Agama merupakan aspek penting yang dimiliki
seseorang, karena agama mampu memberikan ketenangan batin dalam menghadapi
permasalahan yang ada. Aspek spiritual yang ada pada lansia harusnya mengalami peningkatan
sebanding dengan peningkatan usia,karena sejalan dengan teori perkembangan manusia usia
lansia merupakan tahap akhir dari kehidupan manusia, dimana manusia mengalami
pertumbuhan, perkembangan dan akhirnya mati. Semakin tua seseorang maka masalah kesehatan
akan semakin kompleks dan lebih dekat dengan kematian. Hal ini sejalan dengan temuan pada
hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebanyak100% lansia beragama islam, sebanyak 96%
lansia melaksanakan ibadah secara rutin, dan sebanyak 87% lansia masih aktif dalam kegiatan
keagamaan yang ada di lingkungannya.

27
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model konsep Health Care
System yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukan kepada
penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau
normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas. Empat komponen sentral
dalam paradigma keperawatan menurutteori Betty Neuman yaitu Manusia, kesehatan,
keperawatan dan lingkungan.
Menurut Betty Neuman tujuan dari asuhan keperawatan adalah tercapainya
keseimbangan sistem klien. Adapun klien sendiri adalah sistem terbuka (baik individu, keluarga,
kelompok dan komunitas) yang terdiri dari struktur dasar atau faktor kehidupan. Peran perawat
menurut Betty Newman adalah mengidentifikasi stressor yang meliputi: stressor intrapersonal
dan ektrapersonal dan membantu klien untuk berespon terhadap stressor. Kesulitan yang
biasanya dialami bersumber dari stressor interpersonal, intrapersonal dan ekstrapersonal yang
ada di lingkungan internal maupun eksternal. Fokus dari tindakan keperawatan adalah
menurunkan stressor dengan memperkuat garis pertahanan yang resisten, normal dan fleksibel.
Intervensi yang diberikan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan melalui intervensi
yang bersifat promosi bila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang fleksibel, prevensitf
dilakukan bila garis pertahanan normal terganggu dan peratahanan kuratif dan rehabilitatif
dilakukan apabila pertahanan resisten yang terjadi. Evaluasi dari Betty Neuman adalah
pergeseran dari status kesehatan ke tingkat kesehatan yang diharapkan dan adanya kestabilan
sistem klien.
3.2 Saran
Setelah mempelajari konsep keperawatan model Betty Neuman yang menekankan pada
penurunan stress diharapkan perawat mengetahui tindakan yang akan diberikan jika menghadapi
pasien yang memberikan respon karena adanya stressor terhadap pasien dan akibat yang
kemungkinan apa saja yang bisa terjadi terhadap pasien tersebut.
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat dapat memodifikasi konsep teori
neuman sehingga lebih fleksibel, kreatif dan inovatif tetapi tetap memandang bahwa klien adalah

28
manusia yang unik dengan masalah keperawatan yang komperhensif serta disesuaikan dengan
hukum, kode etik dan moral sehingga praktek keperawatan akan berperan dalam peningkatan
derajat kesehatan masyarakat. Pengkajian psikologis, sosial, spiritual dan kultural dapat
dilakukan untuk menemukan masalah keperawatan pada klien yang komperhensif, sehingga
klien dapat mandiri. Perawat hendaknya mendokumentasikan segala bentuk kegiatan yang
berhubungan dengan praktik keperawatan baik asuhan keperawatan yang di Rumah Sakit atau
yang dilakukan di rumah, sehingga perawat mempunyai bukti apabila adanya permasalahan
lanjut pada klien.

29
DAFTAR PUSTAKA

Kozier,Barbara;Erb,Glenora;Berman,Audrey;Snyder,ShirleeJ. 2010. Fundamental Keperawatan


Konsep, Proses & Praktik. Jakarta:EGC Medical Publisher

Sarif La Ode. 2012. Asuhan Keperawatan Gerontik Berstandar Nanda, NIC, NOC, Dilengkapi
dengan Teori dan Contoh Kasus Askep. Jakarta: Nuha Medika

Nur, Siti Kholifah. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan. Keperawatan Gerotik.
Jakarta; Kemenkes RI

iii
KonsepModel
Keperawatan Gerontik
BettyNeuman
Kelompok 3
ARTITAMAWARNI MUTIYA MAESAROH
DINI AVILIANI RONALD JEFRONT
DOMAS ANDINI D SEKARRATUBUNGA
MECKI KOH
Biografi BettyNeuman
➢ Betty Neuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya
seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dia anak
kedua dari tiga bersaudara dan merupakan anak perempuan
satu-satunya

➢ Setelah lulus SMA Neuman bekerja sebagai teknisi pada


perusahaan pesawat terbang dan sebagai juru masak di Ohio
dalam rangka menabung untuk pendidikannya dan membantu
ibu serta adiknya. Adanya program militer di keperawatan
mempercepat masuknya Neuman ke sekolah keperawatan
(Fawcett, 2005).

➢ Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital


School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi
General Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947 dan
beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal dengan keluarganya
di California
➢ Di California Neuman bekerja dibanyak bagian diantaranya perawat di sekolah,
perawat industri, beliau juga memegang jabatan penting yaitu sebgai staf
keperawatan rumah sakit di California, dan sebagai instruktur klinik di University
of California Medical Center.

➢ Pada tahun 1957 beliau menyelesaikan pendidikan sarjananya di University of


California dengan jurusan psikologi d a n kesehatan masyarakat.

➢ Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental,
konsultan kesehatan masyarakat di University of California, dan menyelesaikan
program doktoralnya di jurusan Psikologi Klinik di Pacific Western University
(Tomey and Alligood, 2006)

➢ Pada tahun yang sama Neuman juga bekerja sebagai konsultan kesehatan
mental di sebuah rumah sakit dan aktif dalam terapi keluarga. Banyak sekali
pengalaman yang telah beliau dapat diantaranya menjadi dosen keperawatan
jiwa, konsultan dan organisasi, pemimpin konseling model Whole Person
Approach serta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di
UCLAdan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah keperawatan.
Dasar PerkembanganTeori BettyNeuman
Model konsep yang dikemukakan oleh Betty Neuman adalah model konsep Health Care System
yaitu model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan yang ditunjukan kepada
penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri secara fleksibel atau
normal maupun resistan dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.

Betty neuman (1972) mendefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep
holistik dan pendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman,manusia merupakan makhluk dengan
kombinasi kompleks yang dinamis dari fisiologi, sosiokultural dan variabel perkembangan yang
berfungsi sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka, manusia berinteraksi, beradaptasi
dengan dan disesuaikan oleh lingkungan, yang digambarkan sebagai stesor.

Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatu yang mempengaruhi (interpersonal) yang
berasal dari dalam diri klien. Lingkungan eksternal segala sesuatu pengaruh yang berasal dari luar
diri klien (interpersonal). Pembetukan lingkungan yang aman,yang mungkin terbentuk oleh
mekanisme yang di sadari maupun yang tidak disadari. Tiap lingkungan memiliki kemungkinan
terganggu oleh stresor yang dapat merusak sistem. Model Neuman mencakup stresor interpersonal,
intrapersonal, dan ekspersonal.
Sumber-sumber Teori
Model system Neuman berasal dari teori system yang umum dan merupakan
refleksi dari organisme yang dialami sebagai suatu system yang terbuka
(Bertalanffy,1968). Dalam modelnya, Neuman mensitensis keilmuan dari beberapa
disiplin dan menyatukan dalam kepercayaan filosofinya dan keahlian klinis
keperawatannya terutama dalam bidang keperawatan kesehatan mental (Tomey
and Alligood, 2006).

Salah satu teori yang digunakan adalah teori Gestalt. Teori Gestalt yang
menjelaskan tentang hemeostatic yang menggambarkan keseimbangan sebagai
suatu proses dimana organisme (makhluk hidup) memelihara keseimbangan dan
konsekuensinya adalah sehat dengan berbagai kondisi.

Model system Neuman juga menggunakan pandangan filosofi dari de Chardin


dan Marx (Neuman, 1982). Filosofi Marxist menjelaskan bahwa milik dari suatu bagian
akan ditentukan secara khusus oleh bagian terbesar dari keseluruhan dalam system
organisme yang bersifat dinamis.
Neuman juga menggunakan definisi stress dari Selye’s yang
menjelaskan bahwa stress merupakan respon non spesifik tubuh
terhadap kebutuhan pada saat itu.

Pencegahan primer meliputi pengurangan pertemuan dari stressor


atau memperkuat garis pertahanan normal klien untuk mengurangi
reaksi terhadap stressor. Pencegahan sekunder dan tersier digunakan
ketika klien mendapatkan stressor yang berbahaya.

Pencegahan sekunder tujuannya untuk mengurangi efek atau


kemungkinan efek dari stressor melalui diagnosa awal dan perawatan
yang efektif dari gejala suatu penyakit. Neuman menjelaskannya
sebagai kekuatan pada garis pertahanan internal. Pencegahan tersier
menekankan pada pengurangan efek dari stressor yang tersisa dan
mengembalikan klien kepada keadaan sehat setelah perawatan
(Capres, 1996; Neuman, 2002) (Tomey and Alligood, 2006).
EmpatkomponenSentral DalamParadigma
Keperawatan MenurutTeori
BettyNeuman

2. Kesehatan
1. Manusia
Kesehatan sebagai kodisi
Manusia sebagai klien atau
yang terus menerus dari sehat
sistem klien, model sistem
menuju sakit yang secara
Neuman menyatakan konsep
alamiah dinamis dan secara
klien sebagai sistem yang
konstan seseorang berubah
dapat berupa individu,
untuk mencapai kondisi sehat
keluarga,kelompok,
yang optimal atau stabil yang
komunitas, atau kelompok
diindikasikan seluruh
sosial tertentu
kebutuhan sistem terpenuhi.
3. Keperawatan
4. Lingkungan
Neuman menyatakan bahwa
keperawatan adalah
Hubungan manusia dengan
memperhatikan semua aspek
lingkungan adalah hubungan
manusia. Dia juga
yang timbal balik. Lingkungan
menggambarkan bahwa
didefinisikan sebagai semua
keperawatan adalah profesi
faktor internal dan eksternal
yang unik yang
yang berada di sekeliling
memperhatikan semua
manusia dan berinteraksi
variabel yang mempengaruhi
dengan manusia dan klien.
respon individu terhadap
stress.
PenggunaanBukti Empiris
dari Teori Model Betty
Neuman
Betty Neuman mengemukakan teori berdasarkan
penelitian yang ia lakukan untuk mengetahui kondisi
mental atau psikologi.
Evaluasi yang ia lakukan juga turut membantu dalam
membangun suatu konsep tentang kombinasi antara
tindakan dan respon mental. Tetapi tidak selamanya hal
diatas dapat dijadikan evaluasi dan bukti statistik yang
mendukung. Jadi empiris tidak terlalu diutamakan dalam
konsep ini.
Dasar Asumsi Sistem Model
BettyNeuman
1. Klien sebagai individu atau kelompok merupakan system yang unik
setiap sistem adalah gabungan dari faktor-faktor yang umum diketahui,
atau karakteristik normal.
2. Keberadaan stressor baik yang diketahui maupun tidak, masing-masing
memiliki potensi untuk merusak tingkat stabilitas klien atau garis
pertahanan normal klien.
3. Setiap individu atau klien system telah ditingkatkan respon rentang
normalnya terhadap lingkungan yang telah ditunjuk sebagai garis
normal pertahanan atau stabilitas kondisisehatnya.
4. Perlindungan diri muncul saat menghadapi stressor.
5. Klien sebagai bagian dari status kesehatan atau kesakitan sebagai
komposisi dinamis yang dipengaruhi fisio, psiko, sosiokultural dan
spiritual.
6. Secara implicit faktor pengetahuan
sebagai dasar mekanisme
perlindungan.
7. Preventif primer berhubungan dengan
system pengkajian, intervensi,
identifikasi dalam berespon terhadap
stressor.
8. Preventif sekunder meliputi gejala
terhadap stressor dan pengobatan.
9. Prevenstif tersier berhubungan dengan
pengalaman sebelumnya.
10.Klien sebagai system dalam keadaan
dinamis, terjadi pertukaran energi
dengan lingkungan.
Proses Keperawatan BettyNeuman
A. Diagnosis Keperawatan
1. Pengkajian
- Identifikasi, klasifikasi dan evaluasi 5 variabelklien
- Identifikasi stresor dan faktor interpersonal, intrapersonal,ekstra
personal pada pasien
- Identifikasi dan bedakan persepsi antara klien dan care giver
- Mencoba untuk menyelesaikan perbedaanperceptual
2. Buatlah diagnosa keperawatan yang mencakup diagnosa actual
atau potensial Tujuan Keperawatan

B. Tujuan Keperawatan
1. Hasil yang diharapkan, prilaku yang diharapkan untuk menangani
masalah actual atau potensial pada klien (diputuskan bersama oleh
klien dan caregiver).
2. Rencana keperawatan, tindakan yang dilakukan oleh klie,caregiver
atauorang lain d a p a t mempenga ru hi hasil y ang diharapkan
C. Evaluasi
1. Intervensi actual
2. Evaluasi
- Analisis respon pasien
- Penentuan pencapaian hasilyang
diharapkan
- Jika tujuan tidak tercapaikan, tentukan
penyebabnya
- Rumuskan lagi tujuan keperawatansesuai
kebutuhan pasien
Kelebihan dan Kekurangan
Konsep Teori Betty Neuman
1. Kelebihan teori Neuman yaitu :
a)Neuman menggunakan diagram yang jelas,diagram ini digunakan dalam semua penjelasan
tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik. Diagram ini mempertinggi kejelasan dan
menyediakan perawat dengan tantangan-tantangan untuk pertimbangan.
b)Model sistem Neuman lebih fleksibel bisa digunakan area keperawatan,pendidikan,dan
pelatihan keperawatan.
2. Kekurangan teori Neuman yaitu :
a) Model sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan,shingga untuk profesi
keperawatan menjadi tidak spesifik.
b) Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih diraskan
belum ada perbedaan yag jelas
c) Model sistem Neuman tidak membahas secara detail tentang perwata-klien,padahal hubungan
perawat-klien merupakan domain penting dalam asuhan keperawatan..
DaftarPustaka
● Kozier, Barbara; Erb, Glenora; Berman, Audrey; Snyder, ShirleeJ. 2010.
Fundamental Keperawatan Konsep, Proses & Praktik. Jakarta: EGC Medical
Publisher

● Sarif La Ode. 2012. Asuhan Keperawatan Gerontik Berstandar Nanda, NIC,


NOC, Dilengkapi dengan Teori dan Contoh Kasus Askep. Jakarta: Nuha
Medika

● Nur, Siti Kholifah. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan.


Keperawatan Gerotik. Jakarta; KemenkesRI

Anda mungkin juga menyukai