Beserta
GunamemenuhiketentuanBapepamyangdiaturdalamLampiranKeputusanKetuaBapepamNomor:
tanggal22 Desember2003 tentangPeraturanNomorVlll.G.11:TanggungJawab
Kep-40/PM/2003
DireksiAtasLaporanKeuangan,makakamiyangbertandatangandibawahini :
i. Nane : DodiPrawiraAmtar
AanEtl€'tor : Jl. RayaPetitenget
No.469,Kerobokan,
Kuta,Badung,
Bali80361.
(SesuaiKTP) : JatiBeningEstateGONo.11-12RT014/RW013
AlamatDomisili
KelurahanJatiBening,KecamatanPondokGede,Bekasi
No.Telephone : 03614736656
Jabatan : PresrdenDirektur
2. t{arre : OctavianusKuntjoro
Aland l(antq . Jl. RayaPetitenget Kuta,Badung,Bali
No.469,Kerobokan,
80361
AlamatDomisili(SesuaiKTP) : Jl. HayamWuruk 155,TanjungBungkakKaja,Sumerta
Timur,Bali
KelodDenpasar
No. Telephone : 03614736656
Jabatan : Direktur
menyatakanbahwa :
jawabataspenyusunan
1. Bertanggung dan penyajianlaporankeuanganPerusahaan.
2. Laporan keuangan Perusahaantelah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip
yangberlakuumumdi Indonesia.
akuntansi
dalamlaporankeuangan
3. a. Semuainformasi Perusahaan
telahdimuatsecaralengkapdan
benar.
b. LaporankeuanganPerusahaantidak mengandunginformasiatau fakta materialyang
informasiataufaktamaterial.
tidakbenar,dantidakmenghilangkan
jawabatassistempengendalian
4. Bertanggung interendalamPerusahaan.
Demikianpernyataan
ini dibuatdengansebenarnya.
Bal| 26 Maret2012
DAFTAR ISI
Halaman
II LAPORAN KEUANGAN
JAStnrr.""
J ; r u a l r r r l i-nr .\ r i rSr .r r k i r r r .i \oR l k i r r r
J l .S e n e nR a y a1 3 5
J a k a r t a1 0 4 1 0 I n d o n e s i a
T e l : 6 2 - 2 1 3 5 0 0 3 8 3 6 2 - 2 13 5 0 0 3 8 4
Fax : 62 21 3502401
No. 3 157/RPT/lll/2012
(Dalam Rupiah)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas (Catatan 2c, 2g, 2n dan 5) 7.488.934.288 3.505.375.041 15.441.791.831
Piutang usaha
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar
Rp 3.780.545.533 pada tahun 2011
Rp 5.016.827.533 pada tahun 2010
Rp 4.535.838.147 pada tahun 2009
(Catatan 2d, 2g, 2n dan 6) 31.334.585.540 11.655.616.851 14.741.459.519
Piutang lain-lain (Catatan 2g dan 7) 142.541.230 194.655.005 1.077.770.210
Persediaan- setelah dikurangi penyisihan
Persediaan yang rusak sebesar Rp 127.406.221
pada tahun 2011, Rp 42.509.626
pada tahun 2010 dan Rp 56.528.090
pada tahun 2009 (Catatan 2h dan 8) 5.511.173.868 2.045.895.883 2.334.779.880
Uang muka (Catatan 9) - 1.271.955.234 31.400.000
Pajak dan biaya dibayar di muka (Catatan 2i dan 10) 484.518.776 725.289.788 777.126.517
1
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
2
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 56,125 per saham
Modal dasar - 1.000.000 saham pada
tahun 2011, 2010 dan 2009
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
726.500.000 saham pada tahun 2011
san 250.000.000 saham pada tahun 2010
dan 2009 (Catatan 22) 40.774.812.500 14.031.250.000 14.031.250.000
Tambahan modal disetor - bersih (Catatan 23) ( 3.496.657.299 ) ( 3.496.657.299 ) ( 3.496.657.299 )
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali (Catatan 2f dan 24) ( 21.639.894.267 ) - -
Proforma ekuitas yang timbul dari transaksi
restukturisasi entitas sepengendali
(Catatan 2f dan 24) - 5.130.086.485 7.780.176.261
Defisit ( 8.698.356.330 ) ( 9.400.725.604 ) ( 7.604.661.629 )
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
BEBAN OPERASI
(Catatan 2j, 2l, 2m dan 27) 13.160.563.462 14.678.765.540 12.418.033.208
4
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Pro forma ekuitas Selisih
yang timbul Nilai Transaksi
Tambahan dari transaksi Restrukturisasi Jumlah
Modal restrukturisasi Entitas Saldo pemilik Kepentingan Jumlah
Modal Saham Disetor – Bersih entitas sepengendali Sepengendali Laba (Défisit) entitas induk nonpengendali Ekuitas
Saldo, 1 Januari 2009 14.031.250.000 ( 3.496.657.299 ) 5.432.835.842 - ( 6.666.264.735 ) 9.301.163.808 11.789.935.843 21.091.099.651
Jumlah laba komprehensif
tahun berjalan - - - - 1.408.943.525 1.408.943.525 2.347.340.419 3.756.283.944
Bagian laba bersih PT Gama Wahyu Abadi
yang dibukukan sebagai pro forma
ekuitas - - 2.347.340.419 - ( 2.347.340.419 ) - 14.137.276.261 14.137.276.261
Saldo, 31 Desember 2009 14.031.250.000 ( 3.496.657.299 ) 7.780.176.261 - ( 7.604.661.629 ) 10.710.107.333 14.137.276.261 24.847.383.594
Saldo, 31 Desember 2010 14.031.250.000 ( 3.496.657.299 ) 5.130.086.483 - ( 9.400.725.603 ) 6.263.953.581 9.756.157.896 16.020.111.477
Bagian laba bersih PT Gama Wahyu Abadi
yang dibukukan sebagai pro forma
ekuitas - - ( 26.418.250 ) - 26.418.250 - 9.703.321.390 9.703.321.390
Penambahan saham baru sehubungan denga
penggabungan usaha 26.743.562.500 - ( 5.103.668.233 ) ( 21.639.894.267 ) - - - -
Jumlah laba komprehensif
tahun berjalan - - - - 675.951.023 675.951.023 ( 52.836.505 ) 623.114.518
Saldo, 31 Desember 2011 40.774.812.500 ( 3.496.657.299 ) - ( 21.639.894.267 ) ( 8.698.356.330 ) 6.939.904.604 9.703.321.390 16.643.225.995
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
8
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
1. U M U M
PT Island Concepts Indonesia Tbk. (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal
11 Juli 2001 oleh Evi Susanti Panjaitan S.H.. Akta tersebut kemudian diubah melalui Akta Pemasukan,
Pengeluaran dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No. 14 tanggal 12 September 2002 oleh
Evi Susanti Panjaitan S.H.. Kedua Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
tanggal 23 April 2003 dalam Surat Keputusan No. C-08791 HT.01.01.TH.2003 dan telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 Tambahan No. 9004 tanggal 10 September 2004.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir dengan
Akta Notaris No. 53 tanggal 20 Juni 2011 oleh M. Nova Faisal S.H., M.Kn. dan telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. AHU-36158.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011 sehubungan dengan perubahan anggaran
dasar Perusahaan dalam rangka penggabungan usaha dengan PT Gama Wahyu Abadi dan perubahan
susunan direksi dan komisaris.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan menjalankan usahanya dalam bidang jasa
akomodasi.
Kantor Perusahaan terletak di Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali.
Pada tanggal 22 Desember 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan suratnya No. 1303/III/PMA/2004 untuk melakukan
penawaran umum kepada masyarakat sebanyak 125.000.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal
Rp 112,5 per saham dan harga penawaran Rp 112,5 per saham.
c. Penggabungan Usaha PT Gama Wahyu Abadi ke dalam PT Island Concepts Indonesia Tbk.
Berdasarkan Akta Notaris No. 52 tanggal 20 Juni 2011 oleh M. Nova Faisal S.H., M.Kn., Perusahaan dan
PT Gama Wahyu Abadi setuju untuk melakukan penggabungan usaha dimana PT Gama Wahyu Abadi
secara hukum akan terlikuidasi setelah penggabungan berlaku efektif.
Pada tanggal 16 Juni 2011, Perusahaan telah menerima surat dari Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang pemberitahuan efektifnya Pernyataan Penggabungan Usaha
yang tertuang dalam surat No. S-6710/BL/2011.
Perubahan anggaran dasar Perusahaan berkaitan dengan penggabungan usaha, sebagaimana dituangkan
dalam Akta No. 53 tanggal 20 Juni 2011, yang dibuat dihadapan Notaris Mochamad Nova Faisal, S.H.,
M.Kn. telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. AHU-36158.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011.
Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041D-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis,
Hamid & Rekan berpendapat bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham Perusahaan per 31 Desember 2010
adalah sebesar Rp 8.047.047.000 atau sebesar Rp 32,19 per saham
Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041E-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis,
Hamid & Rekan berpendapat bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham PT Gama Wahyu Abadi (GWA) per
31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 15.337.092.000 atau sebesar Rp153.370,92 per saham.
9
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Berdasarkan metode dan tata cara konversi saham, maka Perusahaan akan menerbitkan saham baru
dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham. Dengan demikian konversi saham PT Gama Wahyu Abadi
dalam perusahaan adalah setiap pemegang 1 (satu) saham PT Gama Wahyu Abadi dengan nilai nominal
Rp 100.000 per saham akan mendapatkan 4.756 saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham.
Susunan pemegang saham PT Island Concepts Indonesia Tbk. sebelum dan pada tanggal penggabungan
usaha adalah sebagai berikut:
Jumlah Jumlah
Saham Saham
Jumlah Sebelum Setelah Jumlah
Saham % Konversi % Konversi Saham %
Island Regency
Group Ltd. 56.562.000 22,62 - - 56.562.000 7,79
Island Residence Club Inc 48.500.000 19,40 - - 48.500.000 6,68
Graham James Bristow 32.000.000 12,80 - - 32.000.000 4,40
Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 6,60 - - 16.500.000 2,27
Masyarakat 96.438.000 38,58 - - 96.438.000 13,27
Ir. Frans Bambang
Siswanto 99.999 99,99 476.495.235 476.496.235 65,58
Octavianus Kuntjoro 1 0,01 4.765 4.765 0,01
d. Entitas Anak
Laporan keuangan konsolidasian tahun 2011 dan 2010 meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas
anak dan dimiliki lebih dari 50% dengan rincian sebagai berikut:
Persentase Kepemilikan Jumlah Aset
Tahun
Kegiatan Operasi 2011 2010 2009 2011 2010 2009
Pokok Domisili Komersial % % % Rp Rp Rp
PT Patra Suppplies
And Services Jasa Katering Jakarta 1976 50% 50% - 80.305.834.334 55.630.016.851 46.804.062.104
Berdasarkan Akta Notaris No. 54 tanggal 20 Juni 2011 oleh M.Nova Faisal S.H., M.Kn., susunan
komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Komisaris Direksi
Berdasarkan Akta Notaris No. 20 tanggal 8 Juni 2010 oleh Evi Susanti Panjaitan S.H., tanggal
8 Juni 2010, susunan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai
berikut:
Komisaris Direksi
10
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Berdasarkan Akta Notaris No. 21 tanggal 12 Mei 2009 oleh Evi Susanti Panjaitan S.H., susunan komisaris
dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Komisaris Direksi
Komisaris Utama - Marzuki Usman Presiden Direktur - Antonius Johanes S. Subrata
Komisaris - Graham James Bristow Direktur - Elmid Hendro
Komisaris Independen - Kenneth Arthur Grant
Susunan komite audit dan sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut:
2011 2010 2009
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan dan entitas anak mempunyai masing-masing
954, 761 dan 537 orang karyawan tetap (tidak diaudit).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Sehubungan dengan penggabungan usaha, laporan keuangan konsolidasian Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 telah disajikan kembali untuk mencerminkan penggabungan usaha seolah-olah
telah terjadi pada periode awal laporan keuangan. Laporan keuangan ini dibuat berdasarkan laporan keuangan
Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi dengan beberapa penyesuaian berkaitan dengan penggabungan usaha
ini.
Kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai
berikut:
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
(“SAK”) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK).
Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait dibawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi
dan diterbitkan, ditetapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah
dasar akrual. Pengukurannya disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang
disusun berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun
tersebut.
11
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan
arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata
uang Rupiah.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 1 (Revisi 2009) yang mengatur
penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian
secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan
liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan
memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain,ketidakpastian sumber estimasi dan pertimbangan,
pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi
keuangan dan pernyataan kepatuhan.
Penerapan PSAK revisi lainnya yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2011 tidak menimbulkan dampak
yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian, kecuali dari penerapan PSAK No.1 (Revisi
2009) mengenai penyajian dan pengungkapan dan PSAK No. 22 (Revisi 2010) untuk efek sebagaimana
yang diungkapkan pada Catatan 2b atas goodwill Perusahaan dan entitas anak tertentu.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan
adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan
beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, seperti yang telah diungkapkan
pada Catatan-catatan berikut ini.
b. Prinsip Konsolidasian
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009),
“Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang
diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan
nonpengendali (“KNP”, sebelumnya disebut sebagai Hak Minoritas); (ii) kehilangan pengendalian pada
entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasi
atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk
sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan akuntansi untuk investasi
pada entitas-entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan
tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
Penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan
keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Sesuai dengan PSAK ini,
KNP yang sebelumnya disajikan diantara liabilitas dan ekuitas pada laporan posisi keuangan
konsolidasian saat ini disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Reklasifikasi atas penyajian dari KNP sesuai
dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), mengharuskan Perusahaan untuk menyajikan posisi keuangan awal
periode komparatif tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak yang dimiliki
oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum
direalisasi) telah dieliminasi.
12
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Entitas-entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan
memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian
dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas-entitas anak,
lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini
mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat
diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan
konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada entitas-entitas anak tertentu yang tidak dimiliki secara
penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor entitas-entitas anak tersebut dibebankan
sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk
menutupi kerugian tersebut. Laba entitas-entitas anak tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu
akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang
dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup.
Akuisisi atas KNP dicatat dengan menggunakan metode ekstensi induk-entitas anak, perbedaan antara
biaya perolehan investasi dan jumlah tercatat aset neto entitas anak yang diakuisisi atau dilepaskan diakui
sebagai goodwill untuk “selisih positif” dan sebagai laba rugi untuk “selisih negatif”.
Kombinasi Bisnis
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010),
“Kombinasi Bisnis”, yang berlaku bagi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun/periode
buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011.
PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi
bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan dan daya banding informasi yang disampaikan entitas
pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak tanggal 1 Januari 2011,
Perusahaan:
menghentikan amortisasi goodwill;
mengeliminasi jumlah tercatat yang terkait dengan akumulasi amortisasi sehubungan penurunan
goodwill; dan
melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan
Nilai Aset” (Catatan 2l).
menghentikan pengakuan goodwill negatif dan menyesuaikannya terhadap saldo laba.
13
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut tidak menimbulkan pengaruh signifikan terhadap
pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian kecuali
pengaruh terhadap goodwill yang ada dimana Perusahaan dan entitas anak telah menghentikan amortisasi
goodwill sejak tanggal 1 Januari 2011.
Untuk akuisisi atau pengalihan saham antara entitas sepengendali, diterapkan PSAK No. 38 (Revisi 2004)
mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Sesuai dengan PSAK tersebut, pengalihan
aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak
menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan maupun entitas individual dalam
kelompok perusahaan tersebut. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan
perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya
yang dipertukarkan, maka aset maupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan harus dicatat sesuai nilai
buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest).
Selisih antara nilai perolehan investasi dengan proporsi nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi
dicatat dalam akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali” dalam bagian ekuitas
pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
c. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito jangka pendek yang jatuh tempo dalam
waktu tiga bulan atau kurang dan tidak dijaminkan.
d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Piutang dinyatakan sebesar jumlah nominal setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai
yang ditentukan berdasarkan kebijakan yang dijabarkan di Catatan 2l mengenai penurunan nilai aset
keuangan.
e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010),
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi
dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga
diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan
PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan entitas anak jika:
a) Langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau
dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan dan entitas anak;
(ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan dan entitas anak yang memberikan pengaruh signifikan
atas Perusahaan dan entitas anak; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan dan
entitas anak;
b) suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan dan entitas anak;
c) suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan dan entitas anak sebagai venture;
d) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan dan entitas anak atau induk;
e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d);
f) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh
atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung,
individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
g) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan
entitas anak atau entitas lain yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak.
14
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan 32
atas laporan keuangan konsolidasian Perusahaan
Saldo Stress dapat berubah pada saat, antara lain, hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas
yang bertransaksi atau pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya, yang
mendasari terjadinya Stress, ke pihak lain yang tidak sepengendali. Dalam hal ini maka saldo Stress diakui
sebagai laba rugi yang direalisasi.
g. Instrumen Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan entitas anak mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006),
“Instrumen Keuangan: Penyajian dan pelaporan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran”.
PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan
informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak
pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan
karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi
lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
Efek kumulatif dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut dianggap tidak menimbulkan dampak yang
signifikan terhadap laporan keuangan sehingga tidak dicatat pada saldo laba tanggal 1 Januari 2010.
Aset Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai salah satu aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, pinjaman
yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan tersedia untuk
dijual. Perusahaan dan entitas anak menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan,
jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan.
15
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Pada saat pengukuran awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang
tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, ditambah dengan
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak dimiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No.55 (Revisi
2006) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami
penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Aset keuangan utama Perusahaan dan entitas anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang
lain-lain.
Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006).
Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Perusahaan dan
entitas anak tidak akan dapat menagih utang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat
diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan
diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan dibawah Catatan ini.
Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset
keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa terjadi bila:
i. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau
ii. Perusahaan dan entitas anak mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa
penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b)
secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan
aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Apabila Perusahaan dan entitas anak mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara
substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer
pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan dan
entitas anak sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat
dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap
liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui
secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Penurunan Nilai
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi apakah terdapat
bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya
jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa
yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang
merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset
keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
16
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Jika Perusahaan dan entitas anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas
aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka
Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang
penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus
diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur
sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk
kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi
melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah
dikurangi tersebut berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang
diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis
atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada
Perusahaan dan entitas anak.
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau
berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan
akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi
biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan
dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Nilai kini atas estimasi arus kas masa datang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal
dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat
diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang
berlaku.
Liabilitas Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, utang dan
pinjaman. Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki liabilitas
keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Perusahaan menetapkan klasifikasi
atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Pengakuan awal liabilitas keuangan dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
Liabilitas keuangan utama Perusahaan dan entitas anak meliputi utang bank dan utang usaha.
17
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Penghentian Pengakuan
Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak
dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
h. Persediaan
Persediaan diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya
perolehan persediaan barang konsumsi di lokasi jasa katering ditentukan dengan menggunakan metode
“Masuk Pertama, Keluar Pertama (First in first out -FIFO)”. Biaya perolehan persediaan barang konsumsi
yang berlokasi di Kerinci dan Deli Cafe ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Harga
perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya
dan biaya overhead yang dinyatakan sebesar nilai yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih
adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran
biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.
Penyisihan untuk persediaan yang rusak ditentukan sebesar 3% dari ilai persediaan barang konsumsi akhir
tahun, kecualai persediaan di Kerinci berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan akhir
tahun.
Biaya dibayar di muka dibebankan selama masa manfaatnya dengan metode garis lurus.
j. Aset Tetap
Aset tetap, setelah pengakuan awal, dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya. Aset
tetap kecuali tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat
biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan
dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu
penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya.
18
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
19
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Beban pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi
yang diakui selama tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang dibayar dengan
jumlah yang dibebankan pada penghitungan laba rugi, diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang
pajak. Jika penghasilan telah dikenakan pajak penghasilan final, perbedaan antara nilai tercatat aset dan
kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset
dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat
kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk
mengkompensasi perbedaan temporer dan rugi fiskal. Efek pajak tangguhan yang timbul dari akuisisi
disajikan sebagai bagian dari akun “Aset atau Liabilitas Pajak Tangguhan”.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar saling hapus (offset),
kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai penyajian aset dan liabilitas
pajak kini masing-masing entitas tersebut.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan
yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-
transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
20
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika
Perusahaan dan entitas anak mengajukan banding, apabila: (1) pada saat hasil dari banding tersebut
ditetapkan, kecuali bila terdapat ketidakpastian yang signifikan atas hasil banding tersebut, maka koreksi
berdasarkan surat ketetapan pajak terhadap liabilitas perpajakan tersebut dicatat pada saat pengajuan
banding dibuat, atau (2) pada saat dimana berdasarkan pengetahuan dari perkembangan atas kasus lain
yang serupa dengan kasus Perusahaan dan entitas anak yang sedang dalam proses banding, berdasarkan
ketentuan dari Pengadilan Pajak atau Mahkamah Agung, dimana hasil yang diharapkan dari proses
banding Perusahaan secara signifikan tidak pasti, maka pada saat tersebut perubahan liabilitas perpajakan
berdasarkan ketetapan pajak diakui.
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan entitas anak yang terlibat baik dalam menyediakan
produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi
tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung
kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen
tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan entitas anak, dieliminasi
sebagai bagian dari proses konsolidasi.
r. Provisi
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009),
“Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan
menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi
serta memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk
memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
Provisi diakui jika Perusahaan dan entitas anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun
bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang
andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dibuat.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini
terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi
untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan.
21
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perusahaan dan entitas anak juga telah
menerapkan standar akuntansi revisi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap
laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan:
i) PSAK No. 2 (Revisi 2009), ”Laporan Arus Kas”.
ii) PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”.
iii) PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak berwujud”.
iv) PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.
v) PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan”.
PT Island Concepts Indonesia Tbk. dan PT Gama Wahyu Abadi telah menggabungkan usaha mereka secara
efektif per tanggal 19 Juli 2011, yaitu setelah mendapatkan Surat Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHU-36158.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011 dimana Perusahaan
menjadi Perusahaan yang menerima penggabungan dan PT Gama Wahyu Abadi bubar demi hukum. Laporan
keuangan kedua perusahaan tersebut telah digabungkan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (lihat
Catatan 1c dan 2e).
Dilaporkan Disajikan
2010 Sebelumnya Kembali
22
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Dilaporkan Disajikan
2010 Sebelumnya Kembali
Utang bank jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun - 11.141.583.352
Jumlah liabilitas 10.246.646.572 51.055.619.133
Jumlah Ekuitas 1.133.867.098 16.020.111.477
Dilaporkan Disajikan
2009 Sebelumnya Kembali
Berdasarkan Akta Notaris No. 102 tanggal 27 Juli 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Agus Triono, SH., MH.
dan perjanjian perubahan atas jual beli saham tanggal 27 Juli 2010, PT Gama Wahyu Abadi (GWA) (sebelum
bergabung dengan Perusahaan) membeli 375 saham milik PT Patra Supplies and Services dari PT Prima
Energi Persada Indonesia, entitas sepengendali, seharga Rp 13.850.000.000 dengan persentase kepemilikan
sebesar 50%.
Sumber dana akuisisi tersebut berasal dari pinjaman sebesar Rp 4.110.000.000 dan tambahan modal disetor
Rp 9.740.000.000 dari Ir. Frans Bambang Siswanto yang dibayarkan langsung kepada PT Prima Energi
Persada Indonesia, entitas sepengendali, berdasarkan surat instruksi Transfer Dana Pinjaman
No. 08/GWA/VII/2010 dan surat instruksi Transfer Dana Setoran Modal No. 09/GWA/VII/2010 tanggal
27 Juli 2010 yang dibuat oleh PT Gama Wahyu Abadi.
23
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Kas
Rupiah 131.566.927 114.211.174 86.773.237
Dolar ($AS 7 pada tahun 2009) - - 65.800
Bank
Rekening Rupiah
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. 807.058.939 89.978.690 1.361.490.149
PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 210.482.255 1.666.920.705 215.942.034
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 204.914.153 103.942.014 180.621.483
PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 116.411.285 158.480.333 -
PT Bank Central Asia Tbk. 57.486.578 42.900.004 97.332.319
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 44.239.620 28.418.597 30.264.432
Citibank NA 27.534.090 356.275.881 642.451.359
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation 24.737.300 35.011.798 17.260.591
PT Bank Bukopin Tbk. 13.389.010 13.420.151 -
PT Bank BPD Sumsel 14.948.666 - -
PT Bank Panin Tbk. 1.411.243 - -
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 99.334 1.509.426 3.522.819
24
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Deposito berjangka
Rekening Rupiah
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. - - 2.877.452.182
Rekening Dolar Amerika Serikat
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
($AS 776.722 pada tahun 2009) - - 7.300.764.210
Jumlah deposito berjangka - - 10.178.216.392
Jumlah 7.488.934.288 3.505.375.041 15.441.791.831
Deposito berjangka ini memperoleh bunga sebesar 5,5% - 12,5% untuk rekening Rupiah dan 2%-2,75% untuk
rekening Dolar Amerika Serikat pada tahun 2009.
6. PIUTANG USAHA 2011 2010 2009
25
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
2011 2010 2009
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun
2011, 2010 dan 2009, manajemen Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-
ragu adalah cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang di kemudian hari.
Entitas anak telah memutuskan untuk menagih piutang dari PT Astina Putera Perkasa dan PT Pelayaran
Menaratama Pasifik Indah melalui proses hukum. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian,
PT Astina Putera Perkasa masih dalam proses membayar piutang tersebut secara angsuran. Entitas anak telah
memenangkan perkara terhadap PT Pelayaran Menaratama Pasifik Indah di Pengadilan Tinggi Jakarta. Sampai
dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, PT Astina Putera Perkasa masih dalam proses membayar
piutang tersebut secara angsuran. Entitas anak telah memenangkan perkara terhadap PT Pelayaran Menaratama
Pasifik Indah di Pengadilan Tinggi Jakarta.
Pada tahun 2010, piutang usaha entitas anak telah dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari
PT Danamon Indonesia Tbk. (lihat Catatan 20).
26
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Piutang kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia merupakan klaim asuransi yang akan diterima
perusahaan berdasarkan surat No. F091001764 tanggal 29 Desember 2009. Pada bulan Februari 2010,
Perusahaan telah menerima klaim tersebut.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun masing-masing piutang pada akhir tahun 2011, 2010 dan
2009 manajemen Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa semua piutang dapat ditagih. Oleh sebab
itu, Perusahaan dan entitas anak tidak melakukan pencadangan piutang ragu-ragu.
Persediaan PT Patra Supplies and Services, entitas anak, diasuransikan terhadap setiap risiko kebakaran atau
pencurian dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 525.000.000, Rp 1.415.500.000 dan Rp 1.090.500.000 pada
tahun 2011, 2010 dan 2009.
Manajemen entitas anak berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
Persediaan milik Perusahaan tidak diasuransikan terhadap setiap risiko kerugian yang mungkin timbul.
Persediaan disimpan di beberapa lokasi di Indonesia, terutama di Pulau Kalimantan, Sumatera dan Jawa.
Persediaan entitas anak dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon
Indonesia Tbk. (lihat Catatan 20).
Uang muka atas barak sementara timbul sehubungan dengan pembayaran kepada Beijing Chendong
International Modular Housing Co. Ltd terkait penyediaan barak sementara kepada pelanggan.
27
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Mutasi aset tetap Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
Nilai Tercatat
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 11.595.499.788 - 456.136.875 11.139.362.913
Taman dan infrastruktur 7.866.100 - - 7.866.100
Peralatan kantor 1.499.585.724 83.153.810 - 1.582.739.534
Perabotan kantor 7.650.504.335 1.399.792.540 263.500.615 8.786.796.260
Kendaraan 3.607.573.101 1.565.954.200 168.590.000 5.004.937.301
Barak sementara 23.965.772.107 - - 23.965.772.107
Jumlah 48.326.801.155 3.048.900.550 888.227.490 50.487.474.215
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 2.598.676.128 434.918.348 40.122.699 2.993.471.777
Taman dan infrastruktur 7.866.100 - - 7.866.100
Peralatan kantor 1.303.608.072 91.599.128 - 1.395.207.200
Perabot kantor 6.032.905.813 843.037.908 263.095.115 6.612.848.606
Kendaraan 2.389.877.968 606.903.513 102.929.167 2.893.852.314
Barak Sementara 285.306.811 3.423.681.730 - 3.708.988.541
Jumlah 12.618.240.892 5.400.140.627 406.146981 17.612.234.538
Jumlah 35.708.560.263 32.875.239.677
28
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Nilai Tercatat
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 11.141.201.070 467.604.875 13.306.157 11.595.499.788
Taman dan infrastruktur 7.866.100 - - 7.866.100
Peralatan kantor 1.352.501.724 147.084.000 - 1.499.585.724
Perabotan kantor 7.903.190.594 593.883.050 846.569.309 7.650.504.335
Kendaraan 3.992.294.919 375.500.000 760.221.818 3.607.573.101
Barak sementara 5.392.231.922 23.965.772.107 5.392.231.922 23.965.772.107
Jumlah 29.789.286.329 25.549.844.032 7.012.329.206 48.326.801.155
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 2.157.456.493 444.599.810 3.380.175 2.598.676.128
Taman dan infrastruktur 7.866.100 - - 7.866.100
Peralatan kantor 1.135.911.409 167.696.663 - 1.303.608.072
Perabot kantor 6.100.769.679 666.848.745 734.712.611 6.032.905.813
Kendaraan 2.542.557.339 585.918.275 738.597.646 2.389.877.968
Barak sementara 1.348.057.785 644.788.939 1.707.539.913 285.306.811
Nilai Tercatat
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 11.045.011.070 96.190.000 - 11.141.201.070
Taman dan infrastruktur 7.866.100 - - 7.866.100
Peralatan kantor 1.499.660.039 209.686.950 356.845.265 1.352.501.724
Perabotan kantor 9.698.807.840 365.659.068 2.161.276.314 7.903.190.594
Kendaraan 3.582.295.719 959.895.000 549.895.800 3.992.294.919
Barak sementara 5.392.231.922 - - 5.392.231.922
Jumlah 31.225.872.690 1.631.431.018 3.068.017.379 29.789.286.329
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 1.734.543.732 422.912.761 - 2.157.456.493
Taman dan infrastruktur 7.866.100 - - 7.866.100
Peralatan kantor 1.347.789.436 141.729.738 353.607.765 1.135.911.409
Perabot kantor 5.980.325.777 756.655.103 636.211.201 6.100.769.679
Kendaraan 2.502.058.639 515.082.000 474.583.300 2.542.557.339
Barak sementara 269.611.596 1.078.446.189 - 1.348.057.785
Jumlah 11.842.195.280 2.914.825.791 1.464.402.266 13.292.618.805
Jumlah 19.383.677.410 16.496.667.524
29
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
2011 2010 2009
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah
sebagai berikut :
2011 2010 2009
Pada tahun 2010, barak sementara dibeli oleh entitas anak untuk memenuhi kontrak dengan PT Leighton
Contractors Indonesia. PT Leighton Contractors Indonesia meminta entitas anak untuk mengalihkan
kepemilikan atas barak sementara tersebut kepada PT Wahana Baratama Mining (Pemilik Tambang) saat
penyelesaian jangka waktu operasi atau saat penerimaan atas pembayaran yang terakhir atau saat penentuan
kontrak dan penerimaan pembayarannya.
Pada tahun 2008, barak sementara dibeli oleh untuk memenuhi kontrak dengan PT Agincourt Resources.
PT Agincourt Resources memiliki hak opsi untuk membeli peralatan tersebut pada akhir periode kontrak
tersebut dengan harga $AS 120.000.
Pada tahun 2010, PT Agincourt Resources, menggunakan hak opsinya untuk membeli barak sementara dari
entitas anak.
Bangunan telah dijadikan jaminan atas penerbitan performance bond sebesar Rp 3.374.741.647 dari
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sehubungan dengan kontrak katering dan pemeliharaan dengan
PT Total E & P Indonesia untuk periode 1 Februari 2006 sampai dengan 31 Januari 2009.
Pada bulan Januari 2011, barak sementara telah diasuransikan pada PT Asuransi Adira Dinamika atas seluruh
resiko dengan nilai pertanggungan Rp 23.000.000.000.
Aset tetap berupa bangunan digunakan sebagai jaminan atas utang bank yang diperoleh
PT Patra Supplies and Services, entitas anak, dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk..
Aset tetap tertentu diasuransikan terhadap risiko pencurian, kerusakan dan risiko lainnya berdasarkan suatu
paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 68.146.950.000, Rp 18.767.685.000 dan
Rp 18.500.680.000 masing-masing pada tahun 2011, 2010 dan 2009. Menurut pendapat manajemen, polis
tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian akibat pencurian, kerusakan dan lainnya.
Aset tetap telah diasuransikan pada PT Chartis Insurance Indonesia, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia,
PT MMA General Assurance, PT Aetna Global Benefits Indonesia, PT Asuransi AXA Indonesia, PT ACE
INA Insurance dan PT Asuransi MSIG Indonesia.
Pada tahun 2009, Perusahaan mengalami kebakaran, nilai buku aset tetap yang terbakar sebesar Rp 3.237.500.
Atas peristiwa tersebut Perusahaan mendapatkan klaim asuransi sebesar Rp 465.174.986 yang dicatat sebagai
penghasilan lain-lain pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Manajemen tidak melihat indikasi terjadinya suatu peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan
menurunnya nilai aset Perusahaan dan entitas anak, sehingga Perusahaan dan entitas anak tidak melakukan
penyisihan penurunan nilai untuk aset tetap pada tahun 2011, 2010 dan 2009.
30
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Deposito marjin timbul sehubungan dengan jaminan sebesar 30% atas setiap pinjaman yang berasal dari
fasilitas Open Account Financing (OAF) dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (lihat Catatan 13).
Pada tanggal 31 Desember 2010, entitas anak menempatkan deposito berjangka sebesar Rp 243.063.459 pada
PT Bank Internasional Indonesia Tbk. sebagai jaminan untuk penerbitan fasilitas bank garansi (back to back)
Pada tahun 2011 dan 2010 deposito ini mendapatkan bunga masing - masing sebesar Rp 13.334.993 dan
Rp 13.585.374.
Pada tanggal 2 Februari 2011 dan 25 Juni 2011 entitas anak menempatkan deposito berjangka sebesar
Rp 36.000.000 dan Rp 142.000.000 pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebagai jaminan untuk
penerbitan fasilitas bank garansi (back to back).
13. UTANG BANK JANGKA PENDEK 2011 2010 2009
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit (Facility Term Loan Line) No. B002/COM 11/0910
tanggal 1 September 2010 yang diaktakan dengan akta Notaris Rr. Y. Tutiek Setia Murni S.H., MH. PT Patra
Supplies and Services, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
(Bank). Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk modal kerja Perusahaan.
Jangka waktu : Terhitung mulai tanggal 15 Oktober 2011 dan akan berakhir 15 Desember 2011
Jumlah fasilitas kredit : Rp 8.000.000.000 (delapan miliar rupiah)
Penarikan fasilitas : Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang rupiah dan Dolar Amerika Serikat
dengan maksimal pencairan setara dengan Rp 8.000.000.000 (delapan miliar
rupiah). Penarikan fasilitas dapat dilakukan berjangka dengan ketentuan
fasilitas kredit hanya dapat ditarik dalam masa penarikan. Apabila fasilitas
kredit ini tidak dipergunakan selama 1 (satu) tahun, maka sisa outstanding
fasilitas kredit yang belum ditarik secara otomatis berakhir/hangus
31
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Bunga : 11,75 % per tahun untuk mata uang rupiah atau 6,25% untuk mata uang Dolar
Amerika Serikat. Tingkat suku bunga akan di-review oleh Bank setiap saat
sesuai dengan kondisi pasar
Jaminan : - 1 (satu) bidang hak atas tanah dan hak guna bangunan, No. 638/Kelurahan
Damai, terletak di Jalan Jenderal Sudirman Provinsi Kalimantan Timur,
Kotamadya Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Timur Kelurahan Damai
dengan hak tanggungan Rp 4.139.000.000;
- Piutang dan persediaan dengan total nilai penjaminan Rp 16.000.000.000;
- Deposito berjangka/deposito marjin/marjin kas usaha dalam mata uang yang
sama (ARO P+1) dengan deposito marjin sebesar 30% dari setiap pembukuan
OAF;
- Jaminan garansi dari Putu Agung Prianta.
14. UTANG USAHA 2011 2010 2009
Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
2011 2010 2009
Atas utang usaha ini, Perusahaan dan entitas anak tidak dikenakan bunga dan tidak ada aset yang dijadikan
jaminan.
32
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Utang kepada PT Staco Estetika Sedaya Finance, PT Bank Panin Tbk., PT Toyota Astra Finance Service
merupakan utang atas pembelian kendaraan.
Pada tahun 2008, entitas anak menghapus provisi klaim dari pelanggan sebesar Rp 444.454.603 karena tidak
terdapat klaim dari pelanggan.
17. UTANG PAJAK 2011 2010 2009
Akun ini merupakan nilai penyewaan Vila No. 10 dengan rincian sebagai berikut :
Nilai yang belum jatuh tempo 1.185.233.738 1.242.583.759 -
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun 57.350.020 57.350.020 -
33
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 65 tanggal 29 Juli 2010, Perusahaan menyewakan
Vila No. 10, Villas Bali Island, Jalan Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Bali kepada Graham James
Bristow, komisaris perusahaan, sebesar Rp 1.266.479.600 untuk jangka waktu 22 tahun 1 bulan terhitung
mulai tanggal 21 Juli 2010 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2032.
Akun ini merupakan pembayaran dimuka yang diterima oleh entitas anak dari PT Bina Insan Sukses Mandiri
(BISM) sehubungan dengan penyediaan fasilitas barak sementara untuk proyek Tambang Batubara BISM pada
tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 899.100.000.
Akun ini merupakan pinjaman jangka panjang PT Patra Supplies and Services, entitas anak, yang diperoleh
dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dengan rincian sebagai berikut:
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit (Facility Term Loan Line) No. B002/COM 11/0910
tanggal 1 September 2010 yang diaktakan dengan akta Notaris Rr. Y. Tutiek Setia Murni S.H., MH.
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank). Fasilitas pinjaman
ini digunakan untuk modal kerja entitas anak.
a. Kredit Angsuran Berjangka 1
Jangka waktu : 53 bulan (15 September 2010 - 15 Februari 2015, termasuk 5 bulan grace
period)
Jumlah fasilitas kredit : Rp 15.000.000.000 (delapan miliar rupiah
Penarikan fasilitas : Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang rupiah dan Dolar Amerika Serikat
dengan maksimal pencairan setara dengan Rp. 15.000.000.000 (lima belas
miliar rupiah) atau $AS 1.578.947 Penarikan fasilitas dapat dilakukan
berjangka dengan ketentuan fasilitas kredit hanya dapat ditarik dalam masa
penarikan
Bunga : 11,75 % per tahun untuk mata uang rupiah atau 6,25% untuk mata uang Dolar
Amerika Serikat. Tingkat suku bunga akan direview oleh Bank setiap saat
sesuai dengan kondisi pasar
Tujuan penggunaan : Investasi
34
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Atas fasilitas pinjaman tersebut, entitas anak tanpa persetujuan dari Bank, dilarang untuk menjual dan
menyewa aset di luar kegiatan usaha normal, menjamin aset, mengadakan perjanjian yang menimbulkan
kegiatan usaha, struktur perusahaan, susunan pemegang saham, nilai nominal saham, mengumumkan dan
membayarkan dividen, mengadakan penggabungan usaha (merger), konsolidasi (peleburan) atau
pengambilalihan (akuisisi) dan membayar utang subordinasi.
Surat tersebut telah dikukuhkan dalam Akta No. 18 tentang perjanjian kredit anggal 15 September 2010 dari
notaris Rr. Y. Tutiek Setia Muni, SH., MH.
35
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Rincian proporsi kepentingan nonpengendali atas aset bersih dan laba (rugi) bersih entitas anak yang
dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
2011 2010 2009
Laba (Rugi) Laba (Rugi) Laba (Rugi)
Aset Bersih Bersih Aset Bersih Bersih Aset Bersih Bersih
PT Patra Supplies and Services 9.943.044.480 186.886.585 9.756.157.896 1.881.118.366 14.137.276.261 ( 2.347.340.419 )
Sebagai akibat dari penggabungan usaha antara PT Island Concepts Indonesia Tbk. dan PT Gama Wahyu
Abadi, persentase kepemilikan para pemegang saham PT Island Concepts Indonesia Tbk. dan PT Gama
Wahyu Abadi akan terdilusi secara proporsional sesuai dengan besarnya kepemilikan mereka masing-masing
berdasarkan faktor konversi, yaitu setiap 1 (satu) saham PT Gama Wahyu Abadi ditukar dengan 4.765 saham
baru PT Island Concepts Indonesia Tbk. dengan nilai nominal Rp 56.125.
Rincian pemegang saham Perusahaan dan persentase kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2011 adalah
sebagai berikut:
Jumlah Saham
Ditempatkan Persentase Jumlah
Pemegang Saham dan Disetor Penuh Kepemilikan Modal
Ir. Frans Bambang Siswanto 476.495.235 65,59% 26.743.295.064
Island Regency Group Ltd. 56.562.000 7,79 3.174.542.250
Island Residences Club Inc. 48.500.000 6,68 2.722.062.500
Graham James Bristow 32.000.000 4,40 1.796.000.000
Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 2,27 926.062.500
Masyarakat Umum 96.442.765 13,27 5.412.850.186
Jumlah 726.500.000 100,00% 40.774.812.500
Rincian pemegang saham Perusahaan dan persentase kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2010 dan
2009 adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
Ditempatkan Persentase Jumlah
Pemegang Saham dan Disetor Penuh Kepemilikan Modal
Island Regency Group Ltd. 56.562.000 22,62% 3.174.542.250
Island Residences Club Inc. 48.500.000 19,40 2.722.062.500
Graham James Bristow 32.000.000 12,80 1.796.000.000
Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 6,60 926.062.500
Masyarakat Umum 96.438.000 38,58 5.412.850.186
Jumlah 250.000.000 100,00% 14.031.250.000
36
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Anggaran KIK :
Pemeliharaan rumah tinggal 9.730.984.686 9.444.500.030 8.767.538.667
Jasa kebersihan rumah tinggal 3.881.424.149 3.731.640.368 3.507.054.888
Jasa operator telepon 641.520.000 654.636.646 633.587.307
Sewa tempat makan 153.716.720 151.734.062 161.115.361
Iuran TV kabel 27.729.395 59.948.836 63.188.896
Unit Bisnis :
Jasa kebersihan 1.336.650.019 2.107.139.148 2.375.160.664
Jasa pemeliharaan taman 151.341.310 144.874.724 139.661.014
Jasa pengelolaan sampah 93.550.000 85.768.554 301.865.036
Jasa pemotongan rumput 45.765.000 46.909.125 60.807.567
Lain-lain 304.349.553 350.721.440 203.225.201
Vila :
Kamar 3.727.213.996 3.204.727.766 2.612.114.212
Makanan dan minuman 830.957.105 722.716.180 595.369.225
Binatu 10.226.639 9.714.632 5.719.973
Telepon dan Faksimili 4.302.583 1.067.277 4.136.164
37
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Katering :
Makanan 49.011.333.637 16.854.119.079 21.594.946.250
Vila :
Makanan dan minuman 424.064.913 427.915.478 297.525.586
Binatu 5.617.260 6.524.250 3.197.930
Telepon dan faksimili 1.302.098 242.842 1.059.188
Jumlah biaya Vila 430.984.271 434.682.570 301.782.704
Anggaran KIK dan unit bisnis :
Pemeliharaan rumah tinggal 6.417.707.107 6.164.659.128 6.176.888.211
Pengelolaan sampah 808.820.460 885.371.141 1.018.179.251
Kebersihan rumah tinggal 692.099.464 1.243.502.753 1.290.457.010
Prasarana 144.890.498 83.148.234 234.385.589
Jasa operator telepon 123.059.665 158.117.822 91.896.652
Pemeliharaan taman 96.506.449 92.924.448 99.797.507
Lain-lain 1.581.918.230 1.286.202.975 1.252.110.152
Jumlah biaya anggaran KIK dan unit bisnis 9.865.001.873 9.913.926.501 10.163.714.372
Biaya langsung :
Gaji dan tunjangan 18.581.206.109 8.578.156.697 9.241.594.298
Penyusutan 4.563.822.792 1.332.093.514 1.835.294.206
Pengangkutan, penanganan dan pengemas 2.260.382.643 226.672.768 329.832.839
Biaya penggantian 1.130.088.843 329.630.393 268.675.492
Provisi tunjangan bonus 1.071.072.172 404.316.074 597.980.251
Transportasi dan perjalanan 909.287.080 1.016.185.899 1.210.504.358
Jasa Profesional 894.917.738 - -
Air dan listrik 880.800.170 1.085.987.196 908.972.941
Pemeliharaan dan perbaikan 693.847.526 83.643.035 266.378.645
Komisi 674.867.778 820.907.609 453.710.910
Kesehatan 662.728.122 26.809.090 56.366.231
Biaya kendaraan 575.725.291 - -
Penyisihan imbalan pasca masa kerja 573.973.177 540.420.955 2.223.095.346
Seragam 322.730.915 121.725.195 152.075.098
Sewa 252.822.563 81.504.647 134.060.164
Percetakan dan alat tulis 194.521.849 120.376.654 66.797.988
Telepon dan Faksimili 138.673.761 123.772.745 116.512.169
Provisi tunjangan cuti 132.648.327 144.254.866 177.332.718
Kebersihan 128.152.089 104.762.443 73.793.520
Asuransi 105.604.057 347.053.011 354.091.457
Perlengkapan kamar 82.054.688 65.934.318 58.035.119
Binatu 76.324.530 77.550.193 69.342.225
Komisi kamar 68.662.354 34.968.463 38.520.850
Pelatihan 60.571.000 6.440.000 10.800.000
Kesejahteraan karyawan 46.785.000 305.063.697 496.286.050
Film dan video 33.000.000 33.130.000 33.250.000
Dekorasi 30.858.200 40.670.380 54.206.650
Perlengkapan tamu 27.313.250 25.491.411 16.043.635
Administrasi bank 19.419.410 15.962.611 18.146.637
Taman dan infrastruktur 18.170.800 6.555.000 9.821.000
38
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Tidak ada penjual dengan nilai pembelian bersih melebihi 10% dari penjualan Perusahaan dan entitas anak.
39
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, Perusahaan dan entitas anak mencatat estimasi liabilitas
imbalan pasca masa kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Konsultan
Aktuaria Mizan untuk Perusahaan dan PT Sigma Aktuarindo untuk entitas anak. Aktuaris dalam menggunakan
metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 jumlah karyawan yang diikutsertakan dalam program ini
masing-masing adalah sebanyak 136, 147 dan 278 orang karyawan tetap.
Nilai kini liabilitas imbalan pasca masa kerja 4.960.403.903 6.483.238.800 7.407.429.944
Keuntungan aktuarial yang belum diakui 4.027.680.502 2.101.374.659 1.358.001.659
Biaya jasa lalu yang belum diakui - - ( 88.000 )
40
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
29. PERPAJAKAN
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba (rugi) komersial sebelum beban (manfaat) pajak sesuai laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dengan taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011,
2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2011 2010 2009
41
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Perusahaan tidak menghitung taksiran utang pajak penghasilan pasal 29 untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 karena masih mengalami rugi fiskal.
Perhitungan taksiran utang pajak penghasilan tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Pajak kini
Perusahaan - - -
Entitas anak - - 1.832.577.040
42
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Pajak Tangguhan
2011 2010 2009
Beban (manfaat) pajak tangguhan
(Pengaruh beda waktu pada tarif pajak maksimum
25% pada tahun 2011 dan 2010)
Perusahaan
Penyisihan imbalan
pasca masa kerja 17.516.6765 13.772.599 39.658.416
Penyusutan ( 13.013.658 ) 5.088.341 248.894.903
Sewa pembiayaan - ( 1.559.419 ) 1.559.419
4.503.017 17.301.521 290.112.738
Entitas anak
Penyusutan aset tetap 267.101.143 90.110.517 102.034.710
Penyisihan imbalan
pasca masa kerja 83.351.060 ( 58.955.135 ) ( 499.018.384 )
Penyisihan persediaan rusak 21.224.149 ( 3.423.991 ) -
Provisi jasa pemasaran ( 41.154.475 ) - -
Provisi tunjangan cuti ( 51.451.754 ) 10.572.795 ( 26.850.820 )
Provisi tunjangan bonus ( 84.150.311 ) ( 51.793.023 ) 93.695.544
Penyisihan piutang
tak tertagih ( 1.254.206.883 ) 120.247.346 47.146.264
Rugi penjualan aset tetap - ( 213.726.976 )
Penyesuaian atas perubahan
tarif pajak - - ( 173.549.428 )
( 1.059.287.071 ) ( 106.968.467 ) ( 456.542.114 )
Jumlah Manfaat
Pajak Tangguhan - Bersih ( 1.054.784.054 ) ( 89.666.946 ) ( 166.429.376 )
Aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2011 2010 2009
Entitas anak
Penyisihan imbalan
pasca masa kerja 2.176.073.410 2.092.722.350 2.151.677.485
Penyusutan aset tetap 566.059.597 298.958.454 422.574.913
Persediaan 31.851.556 10.627.407 14.051.398
Piutang usaha - 1.254.206.883 1.133.959.537
Provisi tunjangan bonus - 84.150.311 135.943.334
Provisi tunjangan cuti - 51.451.754 40.878.959
Provisi jasa pemasaran - 41.154.475 41.154.475
43
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Perusahaan dan entitas anak mengalami kerugian fiskal yang dapat dikompensasikan dengan laba fiskal pada
masa lima tahun mendatang. Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut seluruhnya dapat direalisasikan
pada tahun mendatang, sehingga Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan atas kerugian fiskal tersebut.
Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk
keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008.
Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif
pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan
seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif tersebut sebesar Rp 236.442.735 sebagai bagian dari
beban pajak penghasilan tangguhan untuk tahun 2009.
Perusahaan di Indonesia secara umum dikenakan tarif pajak progresif sampai dengan tarif maksimum 30%.
Perusahaan menyerahkan SPT Tahunan berdasarkan perhitungan sendiri (self-assessment). Berdasarkan
perubahan terakhir atas Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan pada tahun 2007, Otoritas Pajak dapat
menetapkan atau mengubah besarnya kewajiban pajak dalam waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya
pajak. Peraturan peralihan atas Undang-undang tersebut menyatakan bahwa kewajiban pajak untuk tahun
fiskal 2007 dan sebelumnya dapat ditetapkan oleh Otoritas Pajak paling lambat pada akhir tahun 2013.
Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa
Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima
tahun sejak saat terutangnya pajak.
Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, laba atau kerugian Perusahaan dan entitas
anak serta rekonsiliasi perhitungan perpajakannya dilakukan sendiri oleh wajib pajak dalam SPT tahunannya
(self assesment system). Pihak fiskus dapat memeriksa perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 10
tahun. Berdasarkan UU no 28 tahun 2007, terhitung sejak tahun pajak 2008, pihak fiskus dapat memeriksa
perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 5 tahun. Apabila dalam jangka waktu tersebut terhadap
perhitungan perpajakan di atas tidak dilakukan pemeriksaan, maka SPT tahunan Perusahaan dan dianggap
rampung. Kewajiban perpajakan lainnya, jika ada, akan dipenuhi oleh Perusahaan dan entitas anak pada saat
jatuh tempo.
- Pada tanggal 30 Mei 2005, entitas anak menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dari pihak fiskus,
sebagai berikut:
Jumlah 2.076.150.507
Cicilan SKPKB atas Pajak Pertambahan Nilai ( 1.859.523.602)
Jumlah 216.626.905
- Pada tanggal 27 Juni 2005, entitas anak mengajukan keberatan terhadap Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar (SKPKB) dan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) (lihat Catatan 5).
44
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Penambahan
Nomor Surat Tanggal Awal (Pengurangan) Jumlah
Pada tanggal 11 April 2008, entitas anak memperoleh hasil pemeriksaan pajak tahun 2006 sebagai berikut :
- Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Penghasilan Badan No. 00094/406/06/059/08
sebesar Rp 952.026.887;
- Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) atas Pajak Penghasilan Pasal 21 No. 00036/501/06/059/08;
- Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) atas Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Final No. 00040/540/06/059/08;
- Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas Pajak Penghasilan Pasal 23 No. 00001/403/06/059/08
sebesar Rp 83.133.339;
- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Pasal 26 No. 00029/204/06/059/08
sebesar Rp 402.110.973;
- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
No. 00020/237/06/059/08 sebesar Rp 5.783.879;
- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
No. 00029/277/06/059/08 sebesar Rp 201.055.487;
- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
No. 00117/207/06/059/08 sebesar Rp 305.224.341;
- Entitas anak juga memperoleh Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) atas Pajak Penghasilan Pasal 21
No. 0008/501/06/216/08 untuk tahun 2006 tanggal 28 April 2008.
Pengembalian atas lebih bayar Pajak Penghasilan Pasal 23 di atas telah diterima secara tunai pada bulan
Mei 2008.
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar atas Pajak Penghasilan Badan sebesar Rp 952.026.887 di atas digunakan
untuk melunasi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atas Pajak Penghasilan Pasal 26, 4 (2) Final dan Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa. Sisanya sebesar Rp 37.852.207 diterima secara tunai di bulan Mei 2008.
45
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Entitas anak mengajukan keberatan terhadap beberapa Surat Ketetapan Pajak tersebut pada tanggal 24 Juli
2008. Keberatan tersebut ditolak dan entitas anak mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Pajak pada
tanggal 31 Maret 2009.
Pada tahun 2011, entitas anak menerima surat ketetapan pajak lebih bayar untuk pajak penghasilan badan
untuk Tahun Pajak 2009 sebesar Rp 1.249.589.613. Kelebihan pajak ini dikompensasikan sebesar Rp
98.342.479 dengan rincian sebagai berikut:
- Surat Ketetapan Kurang Bayar No. 00010/201/09/059/11 atas Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Pajak
2009 sebesar Rp 611.174.
- Surat Ketetapan Kurang Bayar No. 00017/203/09/059/11 atas Pajak Penghasilan 23 Tahun Pajak 2009
sebesar Rp 9.295.710.
- Surat Ketetapan Kurang Bayar No. 00056/207/09/059/11 atas Pajak Penghasilan 21 Tahun Pajak 2009
sebesar Rp 62.736.048.
- Surat Ketetapan Kurang Bayar No. 00063/107/059/11 atas Pajak penghasilan 21 Tahun Pajak 2009
sebesar Rp 25.699.547
Entitas anak telah menerima kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2009 setelah
dikurangi dengan kompensasi atas Surat Ketetapan Kurang Bayar yang diterima sebesar Rp. 1.151.247.134
pada bulan Juni 2011.
Pada tahun 2010, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar dari surat ketetapan pajak untuk
pajak penghasilan pasal 21 dan pasal 23 serta Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun 2005 dan 2006 sebesar
Rp 116.918.391 yang dibebankan sebagai beban pajak dan perijinan tahun 2010. Pada tanggal 2 Februari 2011,
Perusahaan telah membayarkan pajak kurang bayar tersebut.
Pada tahun 2009, Perusahaan menerima surat ketetapan pajak kurang bayar dari surat ketetapan pajak untuk
pajak penghasilan pasal 21 dan pasal 23 serta Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun 2007 sebesar
Rp 24.995.569 yang dibebankan sebagai beban pajak dan perijinan pada laporan laba rugi komprehensif tahun
2009. Pada tanggal 20 Mei 2009, Perusahaan telah membayarkan pajak kurang bayar tersebut.
Pada tahun 2007, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
No. 00139/207/04/901/07 tanggal 15 Agustus 2007 atas Pajak Pertambahan Nilai atas kegiatan membangun
sendiri sebesar Rp 813.907.500, kemudian Perusahaan mengajukan keberatan namun di tolak. Pada tanggal
17 Januari 2009 Perusahaan mengajukan banding. Pada tanggal 15 Desember 2009, perusahaan menerima
surat keputusan banding dari pengadilan pajak No. Put.21092/PP/M.XVII/16/2009 atas Pajak Pertambahan
Nilai atas kegiatan membangun sendiri dari Rp 813.907.500 menjadi Rp 284.669.412. Sampai dengan 31
Desember 2009 jumlah yang telah dibayarkan sebesar Rp 280.000.000 dan Perusahaan masih mencatat sisanya
sebesar Rp 4.669.412 sebagai bagian dari utang pajak pada tanggal 31 Desember 2010. Sampai dengan tanggal
penyelesaian laporan auditor independen, Perusahaan belum membayarkan sisa pajak kurang bayar tersebut.
46
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak
berelasi, yang dilakukan pada tingkat harga dan persyaratan yang wajar sebagaimana diperlakukan terhadap
pihak ketiga (arm’s length basis).
Rincian pihak berelasi, hubungan dengan Perusahaan dan sifat saldo akun/transaksi, adalah sebagai berikut:
Saldo-saldo akun dengan pihak berelasi dan persentase terhadap jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban
adalah sebagai berikut:
Persentase Terhadap
Jumlah Aset/Liabilitas
Jumlah Pendapatan/Beban
47
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Piutang kepada PT Taman Merah Bali merupakan pemberian pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan operasional PT Taman Merah Bali.
Persentase Terhadap
Jumlah Aset/Liabilitas
Jumlah Pendapatan/Beban
Pada tahun 2009 Perusahaan mendapatkan pinjaman dari Graham James Bristow yang digunakan untuk
kegiatan operasional Perusahaan. Pinjaman tersebut tidak dikenakan bunga maupun jangka waktu pelunasan.
Pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan membuat perjanjiann dengan Graham James Bristow atas pinjaman
yang telah diberikan sebelumnya sebesar Rp. 6.148.227.637 dengan bunga sebesar 6% per tahun dan jangka
waktu 3 tahun.
Transaksi dengan Maxwell M. Hunt tidak dikenakan bunga, tanpa perjanjian dan jangka waktu.
Utang Perusahaan kepada PT Trust Securities merupakan pembayaran terlebih dahulu oleh PT Trust Securities
atas biaya operasional Perusahaan. Utang ini tidak dikenakan bunga dan jangka waktu pembayaran yang pasti.
Berdasarkan perjanjian pinjam meminjam No: 106/TS/FAC/IV/2011, entitas anak meminjam dana sebesar
Rp 1.100.000.000 untuk keperluan operasional kepada PT Trust Securities. Perusahaan mencicil utang ini
Rp 100.000.000 setiap bulannya.
Entitas anak memiliki utang senilai Rp 4.500.000.000 kepada PT Trust Indonesia, utang ini terdiri dari
pinjaman pertama senilai Rp 2.000.000.000 yang dalam perjanjiannya jatuh tempo pada tanggal 18 Agustus
2001 dengan tingkat pengembalian 15,50% per annum dan utang senilai Rp 2.500.000.000 berjangka waktu
12 bulan dengan tingkat pengembalian 15%. Utang ini belum pernah dibayar oleh entitas anak.
48
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Persentase Terhadap
Jumlah Aset/Liabilitas
Jumlah Pendapatan/Beban
Penjualan – bersih
Graham James Bristow 69.181.636 23.895.842 - 0,06% 0,03% -
Aset
Kas dan bank 558.827 5.067.443.236 103.046 926.486.586 1.057.305 9.938.667.000
Piutang usaha 1.165.741 10.570.939.388 1.056.296 9.497.157.336 1.179.400 11.086.360.000
Piutang lain-lain - - 43.394 390.155.454 60.500 568.700.000
Aset Lain-lain 257.655 2.336.411.731 23.660 212.727.060 23.660 222.404.000
Liabilitas
Utang usaha 28.233 256.016.844 - - 2.305 21.667.000
Utang bank 2.138.283 19.389.950.244 1.639.815 14.743.576.665 - -
Utang pihak berelasi - - 459.219 4.128.838.029 - -
a. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 17 tanggal 14 September 2002, Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan I Nengah Nadra untuk sewa tanah seluas 3.000 m2 yang berlokasi di
Jl. Petitenget, Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Bali untuk jangka waktu selama 360 bulan dimulai pada
tanggal 21 Agustus 2002 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2032 dengan biaya sewa sebesar
Rp 2.160.000.000. Perjanjian ini telah mengalami perubahan berdasarkan akta notaris Evi Panjaitan, S.H.,
No. 40 tanggal 27 Februari 2003 mengenai perubahan metode pembayaran.
b. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 41 tanggal 27 Februari 2003. Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan I Made Ralyasa untuk sewa tanah seluas 2.755 m2 di Kerobokan,
Seminyak, Bali selama 30 bulan mulai tanggal 24 Maret 2008 sampai dengan tanggal 24 September 2010
dengan biaya sewa sebesar Rp 241.062.500
49
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
c. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 2 tanggal 1 Maret 2003. Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan I Made Ralyasa untuk sewa tanah seluas 3.000 m2 di Kerobokan,
Seminyak, Bali selama 12 bulan mulai tanggal 16 Mei 2011 sampai dengan tanggal 16 Mei 2012 dengan
biaya sewa sebesar Rp 108.000.000
d. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 1 tanggal 8 April 2003. Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan Ni Luh Geberog untuk sewa tanah seluas 500 m2 di Parerenan, Mengwi,
Bali selama 240 bulan mulai tanggal 6 April 2003 sampai dengan tanggal 8 April 2023 dengan biaya sewa
sebesar Rp 100.000.000
Berdasarkan akta notaris Mahayani Widiana Kedel, S.H., No. 9 tanggal 11 April 2008, Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan Ni Luh Geberog untuk pembatalan atas sewa tanah seluas 500 m2 di
Pererenan, Mengwi, Bali.
e. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 2 tanggal 11 April 2003. Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan Ni Luh Geberog untuk sewa tanah seluas 600 m2 di Parerenan, Mengwi,
Bali selama 240 bulan mulai tanggal 11 April 2003 sampai dengan tanggal 11 April 2023 dengan biaya
sewa sebesar Rp 240.000.000. Perjanjian ini telah mengalami perubahan berdasarkan akta notaris
Evi Panjaitan, S.H., No. 8 tanggal 12 Agustus 2003 mengenai penawaran untuk perpanjangan periode
sewa.
Berdasarkan akta notaris Mahayani Widiana Kedel, S.H., No. 8 tanggal 11 April 2008, Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan Ni Luh Geberog untuk pembatalan atas sewa tanah seluas 600 m2 di
Pererenan, Mengwi, Bali.
f. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 54 tanggal 23 Oktober 2007. Perusahaan
mengadakan perjanjian perpanjangan Sewa Menyewa Bangunan dengan I Made Ralyasa untuk bangunan
kantor dengan luas tanah 206 m2 di Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung, Bali dengan jangka waktu
1 November 2007 sampai dengan 1 Novermber 2009 sebesar Rp 60.000.000
Pada tanggal 6 Agustus 2008, Perusahaan mengadakan Perjanjian Perpanjangan Sewa menyewa
Bangunan dengan I Made Ralyasa untuk bangunan kantor dengan luas tanah 206 m2 di desa Kerobokan
Kelod, Kuta Utara, Badung, Bali sebesar Rp 336.000.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2008
Perusahaan telah membayar uang muka sebesar Rp 276.000.000
Pada tanggal 31 Oktober 2008, Perjanjian Pengikatan Jual Beli dibatalkan dikarenakan Perusahaan tidak
dapat memenuhi persyaratan yang telah disepakati.
g. Pada tanggal 30 November 2007, Perusahaan mengadakan Perjanjian Pengikatan Sewa menyewa dengan
I Wayan Sudiarma untuk sewa tanah seluas 14.400 m2 di Desa lalanglinggah, Bali selama 30 tahun
dengan biaya sewa sebesar Rp 400.000.000
h. Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 30 tanggal 10 September 2008, Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan I Nengah Nadra untuk sewa tanah seluas 100 m2 yang berlokasi di
Kelurahan Kerobokan Kelod, Bali untuk jangka waktu selama 24 tahun dimulai pada tanggal
21 Agustus 2008 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2032 dengan biaya sewa sebesar Rp 168.000.000.
Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 30 tanggal 10 September 2008, Perusahaan
mengadakan perjanjian dengan PT Taman Merah Bali untuk pemindahan dan penyerahan atas sewa tanah
seluas 100 m2 di Kerobokan, Bali.
i. Pada tanggal 16 Februari 2010, Perusahaan mengadakan Perjanjian pengikatan Sewa Menyewa dengan
I Nengah Nadra untuk sewa tanah seluas 28 m2 di Jalan Hotel Puri Ratih Kerobokan, Kuta Bali selama
22 tahun 6 bulan dengan biaya Rp 66.000.000.
50
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
j. Berdasarkan perjanjian pinjaman dan pengakuan utang tanggal 26 Juli 2010 antara
Ir. Frans Bambang Siswanto (Kreditur) dan Perusahaan (Debitur) untuk pembiayaan dalam rangka
investasi dalam saham, Debitur dengan ini setuju untuk menerima pinjaman dari Kreditur, dengan syarat
dan kondisi sebagai berikut :
Batas Maksimum Pinjaman : $AS 459.219
Jangka Waktu : 1 Tahun
Tingkat Bunga : 3% per tahun
Beban bunga yang dibebankan untuk tahun 2010 sebesar Rp. 53.957.692
k. Berdasarkan Nota kesepahaman yang disetujui oleh PT Kawasan Industri Kampar (KIK) dan entitas anak
pada tanggal 31 Desember 2003, KIK menunjuk entitas anak untuk melakukan jasa pemeliharaan fasilitas
perkotaan (town-site) (termasuk jasa kebersihan, kesehatan, PABX, jasa televisi dan jasa lainnya yang
terkait) di Kerinci, Sumatera (Proyek). Entitas anak berhak atas 50% dari selisih lebih antara Anggaran
Operasional Tahunan dengan realisasi setelah dikurangi jasa manajemen sebesar 10% dari Pendapatan
Anggaran KIK.
Nota Kesepahaman tersebut berlaku dari 1 Januari 2003 sampai dengan 31 Desember 2005 dan dapat
diperpanjang dengan syarat dan kondisi yang akan disepakati oleh kedua belah pihak dengan
pemberitahuan tertulis dari KIK minimal 3 bulan sebelum tanggal berakhirnya jangka waktu Nota
Kesepahaman. KIK memiliki hak untuk mengakhiri perjanjian kerja ini dengan memberikan
pemberitahuan tertulis paling sedikit 3 bulan sebelum berakhirnya Nota Kesepahaman ini.
Nota Kesepahaman ini telah berakhir dan belum diperpanjang kembali. Entitas anak masih menjalankan
jasanya berdasarkan Nota Kesepahaman yang telah berakhir tersebut. Pendapatan entitas anak yang
berasal dari jasa tersebut sebesar 33%, 24%,dan 24,7% dari pendapatan entitas anak pada 2010, 2009 dan
2008.
Dalam kaitannya dengan penyediaan komoditas entitas anak dan jasa katering, entitas anak membuat
perjanjian untuk jasa katering, kebersihan dan akomodasi dengan PT Bina Insan Sukses Mandiri,
PT Leighton International Limited., Salamander Energy (North Sumatera) Ltd., PT Gunanusa Utama
Fabricators, PT Sea Horse, PT Transportasi Gas Indonesia, Oorja Group dan lainnya.
Keberlanjutan pendapatan entitas anak dari transaksi di atas secara signifikan dipengaruhi oleh
kemampuan entitas anak untuk memperpanjang Nota Kesepahaman dan perjanjian jasa katering dan
penyediaan komoditas.
l. Entitas anak mengadakan perjanjian atas pengadaan barang-barang dengan CV Kencana Makmur Lestari,
dimana entitas anak berkewajiban untuk membeli barang-barang dengan daftar harga yang telah
disepakati dan CV Kencana Makmur Lestari harus menerima dan melakukan pekerjaan yang diberikan
oleh entitas anak. Perjanjian ini berlaku dari 13 Maret 2007 samapai 31 Desember 2007. Perjanjian ini
terus menerus diperpanjang, terakhir samapai dengan 31 Desember 2011.
m. Berdasarkan Surat Konfirmasi Kredit No S.2009.439/Dir 4CR2/FTW tanggal 5 Juni 2009, entitas anak
mendapatkan fasilitas Bank Garansi dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk. dengan maksimum
pinjaman sebesar Rp. 2.500.000.000. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 007/Pk-BG/SCBC11-FTW/2010
tanggal 24 Februari 2010, entitas anak mendapatkan fasilitas Bank Garansi lainnya dari bank yang sama
dengan maksimum pinjaman Rp 243.000.000 untuk jangka waktu 1 Februari 2010 sampai dengan
3 Maret 2012. Bank Garansi ini dijamin dengan deposito berjangka dengan jumlah yang sama (back to
back). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, entitas anak sudah menggunakan fasilitas
Bank Garansi masing-masing sebesar Rp 243.000.000 dan Rp 110.000.000.
51
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
n. Berdasarkan Perjanjian Sewa Fasilitas Barak Sementara No. PT SC-0810500 tanggal 18 September 2008,
entitas anak setuju untuk menyediakan fasilitas peralatan barak untuk PT Agincourt Resources (PT AR).
Jangka waktu sewa barak minimal 18 bulan dengan hak opsi untuk membeli peralatan tersebut pada saat
berakhirnya perjanjian dengan harga $AS 120.000 (belum termasuk PPN). Biaya sewa per bulan sebesar
$AS 56.540 (belum termasuk PPN), yang dibayar dimuka untuk setiap 3 bulan. Pembayaran biaya sewa
dalam jumlah penuh untuk penyediaan jasa diidentifikasi dalam lingkup kerja entitas anak dan sewa
fasilitas peralatan barak (jumlah pendapatan sewa selama 18 bulan sebesar $AS 1.017.720). Pada bulan
April 2010, hak opsi tersebut telah diambil oleh PT AR.
o. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara PT Patra Supplies and Services (Pemberi Pinjaman) dan
Octavianus Kuntjoro (Peminjam) tanggal 24 Februari 2010, untuk membiayai modal kerja Peminjam,
Peminjam memohon kepada pemberi pinjaman untuk menyediakan pinjaman, dengan syarat dan
ketentuan sebagai berikut :
Batas Maksimun Pinjaman : $AS 735.000
Jangka Waktu : 24 Februari 2010 sampai 15 Maret 2010
Tingkat Bunga : 6% per tahun
Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tanggal 12 Mei 2010. Pendapatan bungan yang diperoleh untuk
tahun 2010 sebesar Rp 41.559.292.
p. Pada tanggal 4 Januari 2010, entitas anak dan PT Trust Securities Mengadakan Perjanjian Jasa Konsultasi
Perusahaan.
Jangka waktu perjanjian ini adalah 1 tahun, berlaku mulai tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan
31 Desember 2010 (berlaku efektif pada tanggal 4 Januari 2010).
PT Trust Securities sepakat untuk tetap menjaga kerahasiaan informasi entitas anak dan tidak akan
menggungkapkan atau mengijinkan penggunaan informasi tersebut, kecuali diijinkan terlebih dahulu oleh
entitas anak.
q. Berdasarkan perjanjian antar entitas anak (Sub-Kontraktor) dengan PT Leighton Contractors Indonesia
(Kontraktor) tanggal 16 Juli 2010, entitas anak ditunjuk sebagai Sub-Kontraktor oleh PT Leighton
Contractors Indonesia untuk mendirikan bangunan barak sesuai proyek Tambang Batubara Wahana.
Jangka waktu perjanjian ini adalah 7 tahun sejak tanggal 16 Juli 2010 sampai dengan tanggal
30 November 2017.
52
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Berdasarkan perjanjian ini, entitas anak (Sub-Kontraktor) akan dibayar oleh Kontraktor berdasarkan
rincian berikut :
- Biaya Pemeliharaan :
1. Sebesar $AS 8,78 per hari per pekerja, maksimum 200 orang pekerja per hari untuk tahun ke
1 sampai dengan tahun ke 5 dengan tahun ke 1 dimulai dari tanggal penyelesaian fasilitas
barak dan untuk selanjutnya selama 12 bulan kalender.
2. Sebesar $AS 5,95 per hari per pekerja, berdasarkan asumsi 200 orang pekerja per hari untuk
tahun ke 6 dan ke 7.
Dalam hal tingkat hunian aktual melebihi 200 orang per hari maka biaya yang timbul dianggap termasuk
biaya operasional.
- Biaya Operasional :
1. Sebesar Rp 96.750 per hari per pekerja atas tingkat hunian aktual di barak sampai dengan
200 orang pekerja per hari.
2. Sebesar Rp 95.000 per hari per pekerja atas tingkat hunian aktual di barak untuk jumlah
pekerja per hari di atas 200 orang pekerja per hari.
Perjanjian ini dapat diperpanjang oleh Kontraktor berdasarkan syarat dan ketentuan yang sama yang
tercantum dalam perjanjian ini kecuali untuk biaya pemeliharaan.
Kontraktor meminta entitas anak untuk mengalihkan kepemilikan atas barak sementara tersebut kepada PT
Wahana Baratama Mining (Pemilik Tambang) saat penyelesaian jangka waktu operasi atau saat
penerimaan atas pembayaran yang terakhir atau saat penentuan kontrak dan penerimaan pembayarannya.
r. Berdasarkan Perjanjian sub-kontrak tanggal 23 Juli 2010, CV Vila Mas Utama ditunjuk oleh entitas anak
untuk melakukan penyediaan fasilitas barak dalam proyek Tambang Batubara Wahana. Total perencanaan
anggaran biaya meliputi pembelian material sebesar Rp 19.210.264.978 dan upah dan jasa sebesar
Rp 4.755.507.129.
s. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara entitas anak (Pemberi Pinjaman) dan Putu Agung Prianta
(Peminjam) pada tanggal 15 Juni 2010, disepakati syarat-syarat sebagai berikut :
t. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara entitas anak dan PT Trust Securities tanggal 12 Agustus 2010:
- PT Trust Securities sepakat untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 3.580.000.000 kepada entitas
anak mulai tanggal 12 Agustus 2010.
- Pinjaman akan dilunasi oleh entitas anak pada tanggal 18 Agustus 2010 sebesar Rp 3.588.950.000
melalui rekening bank yang telah disepakati.
u. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara entitas anak dan PT Trust Securities tanggal 13 Agustus 2010 :
- PT Trust Securities sepakat untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 2.685.000.000 kepada entitas
anak mulai tanggal 13 Agustus 2010
- Pinjaman akan dilunasi oleh entitas anak pada tanggal 18 Agustus 2010 sebesar Rp 2.690.593.750
melalui rekening bank yang telah disepakati.
53
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
v. Berdasarkan Perjanjian antara entitas anak (Kontraktor) dengan PT Bina Insan Sukses Mandiri (Klien)
tanggal 11 November 2010, Kontraktor akan menyediakan pre-fabricated structures (barak sementara)
kepada klien dengan harga maksimum sebesar $AS 280.893.
w. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara entitas anak dan PT Trust Securities tanggal 11 Oktober 2010 :
- PT Trust Securities sepakat untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 9.800.000.000 kepada entitas
anak mulai tanggal 11 Oktober 2010
- Pinjaman akan dilunasi oleh entitas anak pada tanggal 12 Oktober 2010 sebesar Rp 9.808.438.889
melalui rekening bank yang telah disepakati.
Pinjaman tersebut telah dilunasi oleh entitas anak pada tanggal 12 Oktober 2010.
x. Berdasarkan Perjanjian Pinjaman antara entitas anak dan PT Trust Indonesia tanggal 14 Desember 2010 :
- PT Trust Indonesia sepakat untuk memberikan pinjaman sebesar Rp 5.000.000.000 kepada entitas
anak mulai tanggal 14 Desember 2010
- Pinjaman akan dilunasi oleh entitas anak pada tanggal 15 Desember 2010 sebesar Rp 5.004.305.556
melalui rekening bank yang telah disepakati.
y. Berdasarkan Akta No. 68 tanggal 18 September 2008 dari Notaris Mellyani Noor Shandra, SH., entitas
anak memperoleh fasilitas kredit cerukan (OD) dari Citibank N.A., dengan syarat dan kondisi sebagai
berikut :
Batas Maksimum Kredit : Fasilitas OD I : Rp 1.400.000.000
Fasilitas OD II : Rp 1.100.000.000
Periode : 18 September 2008 to 31 Desember 2008
Tujuan : Modal Kerja
Provisi dan Administrasi : 0,5% dari batas maksimum kredit fasilitas OD I dan II dan biaya
administrasi sebesar Rp 2.500.000
Suku Bunga : Fasilitas OD I : 12,5% per tahun
Fasilitas OD II : 1,5% + suku bunga deposito pertahun
Fasilitas tersebut dijamin secara fidusia dengan piutang usaha dan deposito berjangka entitas anak sebesar
Rp 1.100.000.000 dalam waktu 12 bulan masing-masing berdasarkan Akta Notaris No. 69 dan 70 tanggal
18 September 2008 dan Notaris Mellyani Noor Shandra, SH. Tidak ada saldo fasilitas kredit bank pada
tahun 2008. Bunga yang dibebankan pada tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 63.716.091
dan Rp 48.816.894.
Selain itu, entitas anak juga memperoleh fasilitas Bank Garansi. Fasilitas itu dijamin dengan deposito
berjangka (back to back) sebesar Rp 2.412.000.000 dalam waktu 12 bulan sesuai dengan fasilitas yang
diperoleh dari Citibank. Pada tahun 2009, perjanjian ini sudah tidak dilanjutkan.
Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi empat (4) segmen usaha utama,
yaitu katering, anggaran pendapatan KIK, Vila dan lain-lain.
Informasi tentang Perusahaan dan entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
Bidang usaha Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
Perusahaan Bidang usaha
54
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
2011
Katering Anggaran Vila Lain-lain Jumlah
Pendapatan KIK Segmen
2010
Katering Anggaran Vila Lain-lain Jumlah
Pendapatan KIK Segmen
Pendapatan 34.085.020.264 14.279.489.345 3.938.225.855 2.498.383.588 54.801.119.052
Beban Langsung ( 27.279.875.600 ) ( 12.396.893.905 ) ( 1.739.706.065 ) ( 2.015.010.549 ) ( 43.431.486.119 )
Laba Kotor 6.805.144.664 1.882.595.440 2.198.519.790 483.373.039 11.369.632.933
Beban Operasi ( 10.483.989.380 ) ( 3.569.136.563 ) ( 14.053.125.943 )
Laba (Rugi) Operasi ( 3.678.844.716 ) 1.882.595.440 ( 1.370.616.773 ) 483.373.039 ( 2.683.493.010 )
Pendapatan (Beban)
Lain-lain - Bersih ( 2.339.850.719 ) ( 442.748.722 ) ( 2.541.310 ) ( 2.785.140.751 )
55
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
2009
Katering Anggaran Vila Lain-lain Jumlah
Pendapatan KIK Segmen
Pendapatan 51.426.984.636 13.265.517.549 3.217.339.574 2.947.687.051 70.857.528.810
Beban Langsung ( 35.608.499.759 ) ( 12.052.544.739 ) ( 1.505.172.071 ) ( 2.364.972.748 ) ( 51.531.189.317 )
Laba Kotor 15.818.484.877 1.212.972.810 1.712.167.503 582.714.303 19.326.339.493
Beban Operasi ( 8.705.943.845 ) ( 3.712.089.363 ) ( 12.418.033.208 )
Laba (Rugi) Operasi 7.112.541.032 1.212.972.810 ( 1.999.921.860 ) 582.714.303 6.908.306.285
Pendapatan (Beban)
Lain-lain - Bersih ( 344.069.994 ) ( 1.580.358.160 ) 771.412.228 ( 1.153.015.926 )
Aset keuangan utama Perusahaan dan entitas anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang
lain-lain. Perusahaan dan entitas anak juga mempunyai liabilitas keuangan seperti utang usaha, utang lain-lain,
biaya masih harus dibayar dan utang jangka pendek dan panjang.
Selama tahun 2010 dan 2009, kebijakan Perusahaan dan entitas anak adalah untuk tidak melakukan lindung
nilai atas instrumen keuangannya. Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak adalah
risiko bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas.
Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas
Risiko suku bunga Perusahaan dan entitas anak terutama timbul dari utang bank. Utang bank dengan suku
bunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Perusahaan dan entitas anak.
Tidak terdapat utang bank Perusahaan dan entitas anak yang dikenakan suku bunga tetap.
Saat ini, Perusahaan dan entitas anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat suku
bunga.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan entitas anak tidak mempunyai liabilitas keuangan yang
memiliki risiko suku bunga.
Mata uang pelaporan Perusahaan dan entitas anak adalah Rupiah. Perusahaan dan entitas anak dapat
menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena utang bank, penjualan dan pembelian dalam mata uang
asing (terutama dalam Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan tolak ukur
harganya dalam mata uang asing. Saat ini, Perusahaan dan entitas anak tidak mempunyai kebijakan formal
lindung nilai transaksi dalam mata uang asing.
56
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Risiko kredit
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan entitas anak berasal dari kredit yang diberikan kepada
pelanggan.
Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk dan jasa hanya dilakukan kepada pelanggan yang
dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Perusahaan dan
entitas anak bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur
verifikasi kredit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak
tertagih.
Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Perusahaan dan entitas anak
akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan
tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan dan
entitas anak akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh Perusahaan dan entitas anak, cadangan
spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Perusahaan dan entitas
anak akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.
Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari
proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam
semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan layanan Perusahaan dan entitas anak.
Risiko Likuiditas
Perusahaan dan entitas anak mengelola profit likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi
utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan
melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima.
Perusahaan dan entitas anak secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual serta terus-menerus
memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam melakukan penggalangan dana.
Risiko Harga
Risiko harga adalah fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini,
Perusahaan dan entitas anak tidak menghadapi resiko harga.
Manajemen modal
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio
modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
Perusahaan dan entitas anak mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan
perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dan
entitas anak dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru.
Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses dalam manajemen modal untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
57
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan
Perusahaan dan entitas anak yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian.
31 Desember 2011
Liabilitas
Nilai wajar pada biaya
Pinjaman dan melalui perolehan
Piutang laba dan rugi diamortisasi Jumlah
Aset keuangan
Kas dan bank 7.488.934.288 - - 7.488.934.288
Piutang usaha 31.334.585.540 - - 31.334.585.540
Piutang lain-lain 142.541.230 - - 142.541.230
38.966.061.058 - - 38.966.061.058
Liabilitas keuangan
Utang bank jangka pendek - - 7.777.823.096 7.777.823.096
Utang usaha - - 20.873.060.349 20.873.060.349
Utang lain-lain - - 576.403.386 576.403.386
Biaya masih harus dibayar - - 4.942.868.561 4.942.868.561
- - 34.170.155.392 34.170.155.39
31 Desember 2010
Liabilitas
Nilai wajar pada biaya
Pinjaman dan melalui perolehan
Piutang laba dan rugi diamortisasi Jumlah
Aset keuangan
Kas dan bank 3.505.375.041 - - 3.505.375.041
Piutang usaha 11.655.616.851 - - 11.655.616.851
Piutang lain-lain 194.655.005 - - 194.655.005
15.355.646.897 - - 15.355.646.897
Liabilitas keuangan
Utang bank jangka pendek - - 891.263.166 891.263.166
Utang usaha - - 10.281.117.991 10.281.117.99
Utang lain-lain - - 330.036.310 330.036.310
Biaya masih harus dibayar - - 3.240.441.774 3.240.441.774
- - 14.742.859.241 14.742.859.241
58
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
31 Desember 2009
Liabilitas
Nilai wajar pada biaya
Pinjaman dan melalui perolehan
Piutang laba dan rugi diamortisasi Jumlah
Aset keuangan
Kas dan bank 15.441.791.831 - - 15.441.791.831
Piutang usaha 15.206.595.432 - - 15.206.595.432
Piutang lain-lain 1.077.770.210 - - 1.077.770.210
31.726.157.473 - - 31.726.157.473
Liabilitas keuangan
Utang usaha - - 8.090.021.417 8.090.021.417
Utang lain-lain - - 772.101.832 772.101.832
Biaya masih harus dibayar - - 2.255.131.911 2.255.131.911
- - 11.117.255.160 11.117.255.160
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha - pihak ketiga, piutang lain-lain - pihak ketiga, utang usaha,
utang lain-lain dan beban yang masih harus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh
tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Nilai wajar dari aset tidak lancar lainnya - piutang usaha dan utang jangka panjang dinilai menggunakan
arus kas yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga pasar.
Pertimbangan
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan
manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam
laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil
sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan
entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
Perusahaan dan entitas anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi.
Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan
dan entitas anak seperti diungkapkan pada Catatan 2g.
Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat
memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan,
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan
dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan
faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang
guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan entitas anak.
59
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi
jumlah cadangan penurunan nilai piutang.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang
memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk
tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan
estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai
perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan
dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Imbalan Kerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak bergantung pada pemilihan asumsi yang
digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk
antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan,
tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan
Perusahaan dan entitas anak yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan
diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan dan entitas
anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual dan
perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak dapat mempengaruhi secara
material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih.
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan
20 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan dan entitas anak
menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa
manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha
normal. Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi
apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Instrumen Keuangan
Perusahaan dan entitas anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang
mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar
ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda
bila Perusahaan dan entitas anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset
dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan dan entitas
anak.
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar
kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat
digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan
yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan
pajak masa depan.
60
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
Berdasarkan surat No. 307/JA/Som-1/XI/2007 tanggal 30 November 2007, entitas anak mengajukan gugatan
terhadap PT Pelayaran Menaratama Pasifik Indah (“Tergugat”) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Perkara tersebut telah diputuskan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara dengan Surat Keputusan No.
82/Pdt.G/2008/PN.Jkt.Ut pada tanggal 18 Desember 2008, yang amarnya antara lain menyatakan menghukum
tergugat untuk membayar sisa tagihan kepada entitas anak . Tahun 2009, tergugat telah mengajukan banding
ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Perkara tersebut telah diputuskan oleh Pengadilan Tinggi dengan Surat
Keputusan No. 462/PDT/2009/PT.DKI tanggal 18 Juni 2010 yang amarnya menguatkan keputusan pengadilan
negeri Jakarta Utara tanggal 18 Desember 2008 dan menghukum tergugat utnuk membayar sisa tagihan
kepada entitas anak sebesar $AS 198.039,25 dan Rp 77.913.658. Tergugat tidak mengajukan permohonan
kasasi ke Mahkamah Agung RI samapai dengan tanggal 8 Oktober 2010.
Berdasarkan Surat Kuasa yang diserahkan kepada pengacara entitas anak tanggal 14 Januari 2011, entitas anak
mengajukan permohonan eksekusi putusan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
PSAK revisi ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan
kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke
dalam suatu mata uang pelaporan.
PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, agar pengguna laporan keuangan dapat
memahami informasi mengenai investasi entitas di aset tetap, dan perubahan dalam investasi tersebut. Isu
utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan
penyusutan, dan rugi penurunan nilai atas aset tetap.
PSAK revisi ini mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan
liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomi yang
dihasilkan dari jasa tersebut.
PSAK revisi ini menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan,
konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.
Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.
PSAK revisi ini mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun
lessor dalam hubungannya dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk
menggunakan aset meskipun penyediaan jasa oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau
memelihara aset tersebut.
61
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk. DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009)
(Dalam Rupiah)
PSAK revisi ini menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan
saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
PSAK revisi ini mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas
keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi
instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan
pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan:
Pengungkapan.
PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba per Saham”
PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan
daya banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama, dan antar periode pelaporan
berbeda untuk entitas sama.
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna
untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan
besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan
pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
Perusahaan dan entitas anak sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi yang direvisi dan baru
tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada
tanggal 26 Maret 2012.
62