Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM 2

ANALGETIK DAN HUBUNGAN DOSIS-RESPON

1.1. Latar Belakang

Setiap orang pernah merasakan nyeri, baik nyeri yang ringan maupun berat. Seperti sakit kepala dan sakit gigi.
Munculnya rasa nyeri ini disebabkan oleh lepasnya mediator nyeri oleh stimulus nyeri. Mediator nyeri akan
merangsang reseptor nyeri pada ujung saraf suatu jaringan, untuk kemudian menghantarkan rangsangan menuju
sistem saraf pusat melalui sumsum tulang belakang, sumsum lanjutan, otak tengah. Kemudian dari hipotalamus akan
diteruskan ke pusat nyeri di otak besar, sehingga rangsangan tersebut dirasakan sebagai nyeri. Sebagai upaya untuk
menghilangkan rasa nyeri dapat digunakan obat analgetik. Analgetik dibedakan menjadi dua, yaitu analgetik narkotik
dan non-narkotik.

Analgetik baik non-narkotik maupun narkotik, diresepkan untuk meredakan nyeri sedangkan pilihan obat
tergantung dari beratnya rasa nyeri. Untuk mengevalusi efek obat analgetik maka dilakukanlah beberapa metode
eksperimental. Salah satunya dengan melakukan pengujian efek analgetik pada hewan percobaan yaitu pada mencit,
tikus, atau kelinci. Prinsip pengujian efek analgetik secara eksperimental pada hewan uji adalah dengan mengukur
kemampuan obat untuk menghilangkan rasa nyeri yang diberikan secara eksperimental kepada hewan percobaan,
yaitu seperti dengan pemberian rangsangan berupa rangsangan panas.
PRAKTIKUM 3

ANTIPIRETIK

Latar belakang

Demam adalah suatu bagian penting dari mekanisme pertahanan tubuhmelawan infeksi. Kebanyakan
bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi padamanusia hidup subur pada suhu 37 derajat C. Meningkatnya suhu
tubuh beberapaderajat dapat membantu tubuh melawan infeksi. Demam akan mengaktifkan sistemkekebalan tubuh
untuk membuat lebih banyak sel darah putih, membuat lebih banyakantibodi dan membuat lebih banyak zat-zat lain
untuk melawan infeksi (Wibowo, S.,2006).

Suhu tubuh normal bervariasi tergantung masing-masing orang, usia danaktivitas. Rata-rata suhu
tubuh normal adalah 37 derajat C. Suhu tubuh kita biasanyapaling tinggi pada sore hari. Suhu tubuh dapat meningkat
disebabkan oleh aktivitasfisik, emosi yang kuat, makan, berpakaian tebal, obat-obatan, suhu kamar yang panas,dan
kelembaban yang tinggi. Ini terutama pada anak-anak. Suhu tubuh orang dewasakurang bervariasi. Tetapi pada
seorang wanita siklus menstruasi dapat meningkatkansuhu tubuh satu derajat atau lebih (Wibowo, S., 2006)
PRAKTIKUM 4

Status anastesi umum pada dasarnya mencangkup analgesia, amnesia, hilangnya kesadaran, terhambatnya
refleks sensorik dan otonomik, serta dalam banyak kasus relaksasi otot bergaris. Sejauh mana suatu anastetika
tertentu dapat menimbulka efek-efke di atas berbantung pada obat-obat itu sendiri, dosisnya, dan kondisi klinis.

Suatu anastetika yang ideal dapat menimbulkan anastesi dengan tenang dan cepat serta
memungkinkan pemulihan segera setelah penanganan selesai. Obat tersebut juga harus memiliki batasan keamanan
yang luas dan tidak menimbulkan dampak yang keras. Tetapi, tidak ada satupun anastetika yang mampu menghasilkan
efek yang dihasilkan tanpa mempunyai kerugian jika digunakan tersendiri. Praktik modern pada anastesi umumnya
menggunakan obat – obatan yang dikombinasikan agar dapat mengambil sifat – sifat yang menguntungkan dari tiap –
tiap obat dan memperkecil kemungkinan timbulnya efek yang merugikan
PRAKTIKUM 5

ANTIINFLAMASI

Banyaknya kasus peradangan yang terjadi memacu para ahli farmasi untuk memformulasikan
suatu obat anti inflamasi yang kerjanya dapat meringankan atau mengurangi gejala peradangan pada
jaringan yang terluka. Oleh karena itu, untuk mengerahui bagaimana cara kerja atau efek obat – obat
antiinflamasi tersebut pada manusia, maka perlu dilakukan suatu uji praklinik terhadap hewan coba
mencit, Untuk membuktikan apakah obat antiiflamasi yang digunakan benar-benar efektif dalam
mengurangi peradangan yang terjadi.
Meskipun ada hubungan antara inflamasi dan infeksi, tetapi tidak bolehdianggap sama. Infeksi disebabkan
oleh mikroorganisme yang menyebabkaninflamasi, tetapi tidak semua inflamasi disebabkan oleh infeksi. Inflamasi
adalahsatu dari respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasidistimulasi oleh faktor kimia
(histamin, bradikinin, serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan oleh sel yang berperan sebagai
mediator radang didalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari penyebaran infeksi
PRAKTIKUM 6

Air seni merupakan zat yang tidak berguna atau sampah sehingga harus dibuang oleh tubuh. Apabila
pengeluaran air seni terhambat, maka akan menimbulkan banyak masalah di dalam tubuh, contohnya adalah
penyakit darah tinggi. Kelancaran pengeluaran air seni akan mempengaruhi tekanan darah. Sebaliknya
tekanan darah tinggi bisa dipengaruhi atau diobati dengan peningkatan pengeluaran air pada darah atau urin
(diuretik). Salah satu cara menurunkan tekanan darah adalah menurunkan jumlah air yang ada dalam plasma
darah. Dengan berkurangnya air maka tekanan darah akan menurun (Permadi, 2006)
Diuretik  merupakan obat-obatan yang dapat meningkatkan laju aliran urin. Golongan obat ini
menghambat penyerapan ion natrium pada bagianbagian tertentu dari ginjal. Oleh karena itu, terdapat
perbedaan tekanan osmotik yang menyebabkan air ikut tertarik, sehingga produksi urin semakin bertambah
(Satyadharma, 2014). Dengan kata lain diuretik ialah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan
urin. Istilah diuresis memiliki dua pengertian, ialah menunjukkan adanya penambahan volume urin yang
diproduksi dan menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dan air (Sunaryo, 1995). Obat diuretik dapat
pula digunakan untuk mengatasi hipertensi dan edema. Edema dapat terjadi pada penyakit gagal jantung
kongesif, sindrom nefrotik dan edema premenstruasi.

Anda mungkin juga menyukai